Pengaruh Kafein Terhadap Ageusia Pasien Covid-19

Authors

  • Diva Aulya Kemuning Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.59141/comserva.v1i8.77

Keywords:

Kafein;, Ageusia;, COVID-19.

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit menular pada sistem pernapasan yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan yakni Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Gejala yang ditimbulkan dapat berupa sesak napas, sakit tenggorokan, nyeri kepala, mialgia/artralgia, menggigil, mual/muntah, kongesti nasal, diare, nyeri abdomen, hemoptisis, kongesti konjungtiva, anosmia dan ageusia. Pada pandemik saat ini tampak bahwa anosmia dan ageusia merupakan bagian dari gejala dan petunjuk yang penting untuk mendiagnosis Covid-19, terutama pada awal penyakit. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kafein terhadap ageusia pasien Covid-19. Metode yang digunakan adalah literature review dengan mencakup berbagai sumber yang berasal dari jurnal ilmiah dan pedoman pemerintah maupun intansi terkait. Ageusia merupakan kondisi yang ditandai dengan hilangnya fungsi pengecapan lidah yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan, hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, dan pada beberapa kasus ageusia dapat memiliki dampak psikologis yang parah pada penderitanya. Berdasarkan literature review ini, hasil yang didapatkan adalah salah satu tatalaksana yang dapat dilakukan untuk menangani ageusia pasien Covid-19 adalah mengonsumsi kafein yakni kopi sebagai tatalaksana awal. Kafein bekerja melalui inaktivasi virus, memblokir pengikatan virus dengan ACE2, bersamaan dengan peran imunomodulator dan anti-inflamasinya. Kopi diketahui dapat meningkatkan indra perasa dan penciuman dalam waktu 5 – 7 jam pada pasien rawat jalan dan 2 – 4 hari pada underlying patients.

Downloads

Published

2021-12-22