Membangun Daya Saing Petani Era Digital Society (Studi di Desa Kualu Nenas Kabupaten Kampar)
DOI:
https://doi.org/10.59141/comserva.v1i7.36Keywords:
Petani;, Berdaya Saing;, Era Digital;, Kreatif;, InovatifAbstract
Potensi perkebunan nenas di Desa Kualu Nenas mencapai 1.050 hektar dengan kemampuan produksi mencapai 1.456 ton per tahun atau 121 ton per bulan. Tujuan pengabdian mencari sekaligus menyusun formula dalam membangun petani nenas dengan daya saing ideal untuk menghadapi era digital. Pelaksanaan pengabdian menggunakan Participatory Rural Appraisal, sementara metode kualitatif digunakan dengan mewawancarai subjek secara langsung di lapangan. Hasil pengabdian bahwa model pengelolaan potensi dengan skala yang besar dilakukan secara berkelompok. Namun, ada masalah kurang transparan dari sisi keuangan, modal terbatas, adopsi teknologi rendah, dukungan stakeholder lemah, dan kurangnya pelatihan softskill. Untuk mewujudkan petani yang berdaya saing, kami melakukan pengabdian dengan memberikan sosialisasi dan edukasi berupa literasi digital, menyusun administrasi kelompok termasuk laporan keuangan, memperluas jaringan serta pelatihan produksi produk turunan hasil tani. Sosialisasi dan edukasi ini dapat memberikan dampak peningkatan kualitas petani nenas sekaligus perbaikan ekonomi rumah tangga.