Pengendalian Agrokimia Dalam Pertanian Karet Berbasis Pengelolaan Sampah (Pakar Balam): Inovasi CSR PT Pertamina EP Prabumulih Field

Authors

  • Hengky Rosadi Coorporate Social Responsibility (CSR) Pertamina EP Limau Field, Indonesia
  • Faiz Rahmatullah Coorporate Social Responsibility (CSR) Pertamina EP Limau Field, Indonesia
  • Benedicta Vemrihany Olsananda Coorporate Social Responsibility (CSR) Pertamina EP Limau Field, Indonesia
  • Dewi Ratna Sari Creative Movement, Indonesia
  • Irfan Ripandi Creative Movement, Indonesia
  • Leni Novianti Politeknik Negeri Sriwijaya, Sumatera Selatan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59141/comserva.v5i6.3395

Keywords:

pertanian karet, pengelolaan sampah, pemberdayaan masyarakat

Abstract

Penggunaan agrokimia yang berlebihan dalam pertanian karet menimbulkan risiko bagi lingkungan maupun kesehatan petani, terutama akibat penggunaan asam format sebagai penggumpal lateks. Penelitian ini menganalisis Program PAKAR BALAM (Pengendalian Agrokimia dalam Pertanian Karet Berbasis Pengelolaan Sampah), sebuah inisiatif pemberdayaan masyarakat oleh PT Pertamina EP Prabumulih Field. Program ini mengintegrasikan pengelolaan sampah organik dan anorganik melalui sub-program: Mokusaku (produksi cuka kayu), Rindu Resik (daur ulang plastik), dan Muda Bersama (kompos organik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mokusaku efektif menggantikan asam format berbahaya dalam proses penggumpalan lateks, sehingga mengurangi risiko kerja bagi petani. Selain itu, pengolahan limbah organik meningkatkan produktivitas pertanian lokal, sedangkan daur ulang plastik mendukung ekonomi sirkular. Berdasarkan analisis Social Return on Investment (SROI), diperoleh nilai sebesar 1,73, yang menunjukkan adanya dampak sosial-ekonomi positif. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) juga tinggi, yakni 86,12% ('Sangat Baik'). Dengan demikian, PAKAR BALAM terbukti sebagai model CSR yang berkelanjutan melalui kombinasi pengelolaan sampah, substitusi agrokimia, dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta ketahanan lingkungan di Kota Prabumulih.

Downloads

Published

2025-10-16