Peningkatan Produksi Kelinci Pada UMKM Peternakan Kelinci di Kampung Ciputri, Bandung
DOI:
https://doi.org/10.59141/comserva.v5i5.3368Keywords:
UMKM, peternakan kelinci, pendampingan, Participatory Action Research, produksiAbstract
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) peternakan kelinci di Kampung Ciputri, Bandung, memiliki potensi yang tinggi, namun masih menghadapi kendala dalam hal produktivitas, manajemen pemeliharaan, dan pemasaran. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan produksi kelinci melalui pendampingan berbasis Participatory Action Research (PAR). Metode yang digunakan meliputi observasi lapangan, diskusi kelompok terfokus (FGD), konsultasi dengan ahli dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, studi banding ke peternakan sukses, serta pendampingan intensif selama satu bulan. Hasil observasi mengidentifikasi masalah utama seperti tingginya angka kematian anak kelinci akibat cuaca ekstrem, sistem kandang yang tidak aman, ketergantungan pada bandar, dan kurangnya pengetahuan teknis. Intervensi yang dilakukan berupa perbaikan sistem kandang, pelatihan manajemen kesehatan dan breeding, serta pengenalan strategi pemasaran digital. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan dalam produktivitas dan pendapatan peternak. Disimpulkan bahwa pendekatan partisipatif dan kolaborasi multipihak efektif dalam mengatasi permasalahan UMKM peternakan kelinci. Untuk keberlanjutan, disarankan pembentukan kelompok tani, diversifikasi produk, serta dukungan kebijakan dan akses pasar yang lebih luas.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Iqbal Banyu Sunarya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.