Ketika Fakta Bertemu Framing: Tantangan dan Etika Media dalam Menyuarakan Pelanggaran Hukum Humaniter
DOI:
https://doi.org/10.59141/comserva.v5i1.3121Keywords:
framing, etika media, hukum humaniterAbstract
Penelitian ini mengeksplorasi dampak framing media terhadap pemahaman publik mengenai pelanggaran hukum humaniter, serta tantangan dan etika yang dihadapi media dalam pelaporan isu tersebut. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang meliputi analisis konten berita, wawancara dengan jurnalis dan pakar hukum humaniter, serta studi kasus insiden pelanggaran hukum humaniter, penelitian ini menemukan bahwa framing yang digunakan dalam pemberitaan dapat secara signifikan memengaruhi persepsi dan respons publik terhadap krisis kemanusiaan. Temuan menunjukkan bahwa framing positif yang menyoroti konteks sosial dan kemanusiaan dapat mendorong empati dan dukungan, sedangkan framing negatif yang lebih sensational sering kali memperburuk stigma dan mengaburkan tanggung jawab hukum yang seharusnya diambil. Signifikansi temuan ini sangat relevan dalam konteks kesehatan, mengingat pelanggaran hukum humaniter sering kali berdampak langsung pada akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan. Implikasi dari penelitian ini menyoroti perlunya penguatan etika jurnalistik dan kesadaran akan tanggung jawab media dalam melaporkan isu-isu kritis, serta pentingnya pendidikan publik mengenai hukum humaniter untuk membangun pemahaman yang lebih akurat dan empatik terhadap pelanggaran yang terjadi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi media, akademisi, dan pembuat kebijakan dalam menciptakan lingkungan pemberitaan yang lebih etis dan informatif.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Istiawan Istiawan, Yogi Nugroho, Tarsisius Susilo, I Ketut Setia Budi, Yulian Iskandar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.