Gambaran Penuaan Kulit Ditinjau dari Tingkat Keparahan Kerutan Wajah pada Perokok di Lingkungan Karyawan Kantor Universitas Sebelas Maret
DOI:
https://doi.org/10.59141/comserva.v5i1.3077Keywords:
Merokok, Kerutan Wajah, Penuaan Kulit, Karyawan Kantor, Daniell’s Wrinkle ScoreAbstract
Penuaan kulit merupakan proses yang dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Merokok, sebagai faktor ekstrinsik, diketahui dapat mempercepat penuaan kulit melalui penurunan produksi kolagen dan peningkatan aktivitas matriks metalloproteinase (MMP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kebiasaan merokok dan tingkat keparahan kerutan wajah pada karyawan kantor di Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan desain cross-sectional yang melibatkan 68 laki-laki perokok aktif berusia 30–39 tahun. Kebiasaan merokok dikategorikan berdasarkan pack-years menjadi perokok ringan, sedang, dan berat. Penilaian kerutan wajah dilakukan dengan Daniell’s 6-point wrinkle scale oleh dua dokter spesialis kulit. Analisis hubungan dilakukan dengan uji korelasi Spearman (p<0,05). Hasil menunjukan sebanyak 45,6% subjek tergolong perokok ringan, 39,7% perokok sedang, dan 14,7% perokok berat. Penilaian menunjukkan 70,6% memiliki kerutan ringan, 25% kerutan sedang, dan 4,4% kerutan berat. Terdapat korelasi signifikan antara kebiasaan merokok dan keparahan kerutan wajah (p=0,001; P=0,474). Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kebiasaan merokok dan tingkat keparahan kerutan wajah. Hasil ini memperkuat bukti bahwa merokok mempercepat penuaan kulit, khususnya dalam pembentukan kerutan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Frederick Johan Purnomo, Endra Yustin Ellista Sari, Suci Widhiati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.