Perbedaan Lama Perkembangan Larva Lalat Hijau (Calliphoridae) Pada Bangkai Mencit (Mus Musculus) Antara Medan Dan Pangururan

Authors

  • Horas Ahmad Junister Sidauruk Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
  • Agustinus Sitepu Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Doaris Ingrid Marbun Universitas Sumatera Utara, Indonesia
  • Adriansyah Lubis Universitas Sumatera Utara, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59141/comserva.v4i12.3072

Keywords:

Calliphoridae, Entomology, Mus musculus.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur variabel lingkungan yang mempengaruhi perkembangan larva Lalat Hijau (Calliphoridae), seperti temperatur, ketinggian, kondisi cuaca harian, serta selisih waktu perkembangan larva di dua lokasi: Medan dan Pangururan. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif analitik dengan rancangan penelitian prospektif. Variabel diukur bersamaan selama penelitian dengan menggunakan data primer untuk mengetahui perkembangan larva pada bangkai mencit (Mus musculus) di kedua wilayah tersebut. Sampel yang digunakan adalah 10 ekor mencit berusia 2-3 bulan dengan berat 20-25 gram, di mana 5 ekor ditempatkan di Medan dan 5 ekor di Pangururan. Prosedur dimulai dengan membunuh mencit menggunakan teknik cervical dislocation dan kemudian membuat sayatan pada perut mencit. Penangkapan lalat hijau dilakukan menggunakan jaring serangga setelah lalat mulai hinggap di bangkai, dan sampel larva diambil setiap pagi dan sore untuk diamati hingga fase pupa tercapai. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan waktu perkembangan larva Lalat Hijau antara Medan dan Pangururan. Durasi total perkembangan larva hingga fase dewasa di Medan adalah 10 hari, sementara di Pangururan mencapai 11 hari, dengan selisih waktu perkembangan antara kedua lokasi sebesar 1 hari. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan dapat mempengaruhi waktu perkembangan larva Lalat Hijau, yang penting untuk dipertimbangkan dalam kajian entomologi forensik.

Downloads

Published

2025-04-28