Tonsilitis Kronis Pada Dewasa Usia Lebih Dari 50 Tahun: Laporan Kasus

Authors

  • Aga Stanza Universitas Tarumanagara Jakart, Indonesia
  • Muhammad Fajar Ramadhan Irsyal Universitas Tarumanagara Jakart, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59141/comserva.v4i11.2942

Keywords:

tonsilitis kronis, tonsilektomi, sleep breathing disorder, usia

Abstract

Tonsillitis kronis didefinisikan sebagai nyeri tenggorok atau faringitis selama setidaknya 3 bulan disertai peradangan tonsil, yang mana gejalanya membaik dengan antibiotik, tetapi tidak ada resolusi. Pada tonsillitis pasien dapat mengalami gangguan napas saat tidur (sleep breathing disorder) yang merupakan indikasi utama tonsilektomi. Pertambahan usia merupakan salah satu risiko terjadinya gangguan napas saat tidur. Laporan kasus ini melaporkan seorang perempuan berusia 54 tahun dengan keluhan rasa tidak nyaman pada leher sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit. Keluhan diawali demam tinggi 3 bulan lalu, tidak disertai batuk atau pilek. Setelahnya pasien merasa amandelnya semakin membengkak dan nyeri saat menelan. Pasien juga mengatakan sering mendengkur saat tidur dan merasa cepat lelah saat beraktivitas. Karena amandelnya makin membengkak dan nyeri menelan, pasien pergi berobat ke poliklinik THT Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi. Pada pemeriksaan rongga mulut didapatkan pembesaran tonsil T3-T3, dinding faring hiperemis, serta celah orofaring menyempit. Penatalaksanaan pasien pada kasus ini yaitu tonsilektomi.

Downloads

Published

2025-03-04