Traffic Safety Management Index (TSMI)

Abstract

Selama tahun 2023-2024, Peristiwa kejadian berbahaya dan kecelakaan di area pertambangan banyak terjadi di jalan. Hal ini yang perlu diwaspadai, karena telah menyebabkan kerugian materi maupun non-materi. Adapun kejadian tersebut menimbulkan berbagai macam kerugian, seperti kerusakan alat, penghentian kegiatan operasional, pencemaran lingkungan akibat tumpahan oli, penurunan citra perusahaan, hingga kematian. Pada umumnya, kejadian berbahaya dan kecelakaan pada area Jalan merupakan salah satu penyebab langsung yang diakibatkan oleh adanya kondisi tidak aman yang secara berangsur-angsur tidak ditindak lanjuti. Padahal, jalan merupakan salah satu penunjang utama dalam kegiatan penambangan dan termasuk ke dalam aspek Sarana, Prasarana, Instalasi, Pertambangan (SPIP) yang perlu dirawat dan diperhitungkan dalam kajian teknis yang ada, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, perlu adanya suatu program yang dapat dijadikan suatu metode untuk penilaian kondisi tidak aman dan rencana tindak lanjut sebagai upaya peningkatan keselamatan operasional. Program Traffic Safety Management Index (TSMI) merupakan program yang bersifat accountable atau terhitung untuk menilai kestandaran suatu kondisi tidak aman di jalan dan pengelolaan jalan tambang baik itu dalam kondisi jalan, pengendalian lalu lintas, dan tingkah laku karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku pada KepMen ESDM 1827 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik dan Kepdirjen 185 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Keselamatan Pertambangan dan Pelaksanaan, Penilaian, dan Pelaporan SMKP Minerba. Traffic Safety Management Index (TSMI) nantinya akan memunculkan sistem dashboard dengan pemetaan suatu nilai yang dapat mempresentasikan kondisi tidak aman di jalan dan langkah upaya prioritas dalam tindakan perbaikan