Mengkaji Dampak Pola Pendidikan Vokasi Kemaritiman Pada Self Efficacy Taruna Siap Prala
DOI:
https://doi.org/10.59141/comserva.v4i9.2780Keywords:
self-efficacy, kesiapan taruna, praktik laut, pendidikan vokasi kemaritimanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh self-efficacy terhadap kesiapan taruna dalam menghadapi Praktik Laut (Prala) pada konteks pendidikan vokasi kemaritiman. Prala merupakan tahap krusial dalam pendidikan kemaritiman yang memerlukan kesiapan mental dan kompetensi yang memadai. Self-efficacy, atau keyakinan individu terhadap kemampuan dirinya, dihipotesiskan memiliki peran signifikan dalam menentukan tingkat kesiapan taruna. Objek penelitian ini adalah 200 taruna semester 4 yang akan melaksanakan Prala dari empat kampus maritim di Semarang. Pemilihan taruna semester 4 didasarkan pada pertimbangan bahwa mereka berada pada tahap kritis persiapan menjelang pelaksanaan PRALA. Keempat kampus yang menjadi lokasi penelitian dipilih untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kondisi pendidikan vokasi kemaritiman di Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, focus group discussion (FGD), dan observasi partisipatif. Wawancara mendalam dilakukan dengan taruna terpilih untuk menggali persepsi mereka tentang self-efficacy dan kesiapan menghadapi Prala. FGD dilaksanakan untuk memperoleh pemahaman kolektif tentang tantangan dan harapan taruna terkait Prala. Observasi partisipatif dilakukan untuk mengamati perilaku dan interaksi taruna dalam konteks persiapan Prala. Analisis data menggunakan metode analisis tematik, di mana transkrip wawancara dan FGD serta catatan observasi dikoding dan dikelompokkan ke dalam tema-tema utama. Triangulasi data dilakukan untuk memastikan validitas dan reliabilitas temuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya keterkaitan yang kompleks antara self-efficacy dan kesiapan taruna menghadapi Prala. Temuan utama mengindikasikan bahwa tingkat self-efficacy yang tinggi cenderung berhubungan dengan kesiapan yang lebih baik, namun faktor-faktor kontekstual seperti dukungan institusi dan pengalaman praktik sebelumnya juga memainkan peran penting. Penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan utama yang dihadapi taruna dalam mempersiapkan diri untuk Prala, serta strategi coping yang mereka gunakan. Implikasi dari penelitian ini menekankan pentingnya pengembangan program intervensi yang holistik untuk meningkatkan self-efficacy taruna sebagai bagian dari persiapan Prala. Rekomendasi meliputi penyusunan program mentoring, pelatihan manajemen stres, dan peningkatan exposure terhadap lingkungan kerja maritim sebelum Prala. Penelitian ini juga menyoroti perlunya pendekatan yang lebih personal dalam mempersiapkan taruna, mengingat variasi individual dalam tingkat self-efficacy dan kebutuhan persiapan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ely Sulistiyowati, Desy Yuli Aryani, Fitri Suprapti, Kholid Mawardi, Muchammad Rully Sjahirul Alim
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.