Mitigasi Risiko Terhadap Penyaluran Crude Oil Melalui Pipeline Menggunakan Metode Fmea dan Rca di PT. XYZ
DOI:
https://doi.org/10.59141/comserva.v4i7.2606Keywords:
Pipeline, minyak mentah, Failure Mode Effect Analysis (FMEA), RootCause Analysis (RCA).Abstract
Sistem perpipaan telah terbukti sangat efektif dan efisien dalam mengalirkan produk minyak dan gas dalam industri minyak dan gas bumi, terutama untuk jarak yang jauh melalui laut dan darat, dengan metode distribusi utamanya adalah sistem perpipaan. Untuk mengalirkan produk minyak dan gas, sis- tem perpipaan dianggap lebih efisien dan efektif dalam hal kapasitas dan jarak tempuh. Di PT. XYZ, proses distribusi minyak mentah menggunakan infrastruktur jalur pipa. Namun, bahaya dan risiko yang mungkin terjadi, seperti kebocoran, tumpahan, dan ledakan dapat mengakibatkan kerugian besar jika terjadi kegagalan pada jalur pipa. Oleh karena itu, pentingnya identifikasi risiko pada jaringan pipa produk menjadi sangat signifikan. Untuk mengurangi risiko kerusakan pada pipa penyaluran, metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk mengidentifikasi risiko, dan penentuan strategi perbaikan dengan metode Root Cause Analysis (RCA). Berdasarkan metode FMEA nilai bobot RPN tertinggi sebesar 367,03 yaitu risiko tekanan berlebih pada pipa, peringkat kedua yaitu risiko korosi pada pipa dengan nilai RPN sebesar 295,3, dan peringkat ketiga yaitu risiko kegagalan sistem pengawasan dan pemeliharaan. Adapun usulan perbaikan pada risiko tekanan berlebih pada pipa yaitu penambahan katup Pelepas tekanan (pressure relief valve) yang berguna membuang tekanan berlebih pada pipa, risiko korosi pada pipa yaitu penggunaan inhibitor korosi yang berguna menetralkan asam, dan pelapisan epoksi, risiko kegagalan sistem pengawasan dan pemeliharaan yaitu pelatihan dan pen- ingkatan kompetensi untuk tim inspeksi dan pemeliharaan.