Hambatan dan Tantangan yang Dihadapi Perempuan dalam Politik di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.59141/comserva.v4i4.1540Keywords:
patriarki, perempuan, politikAbstract
Perempuan kerap kali menjadi sorotan dalam masyarakat, di mana perempuan dipandang sebagai makhluk sekunder. Patriarki merupakan budaya yang menganggap kedudukan laki-laki lebih mulia daripada perempuan. Keterlibatan perempuan dalam politik merupakan diikutsertakannya perempuan untuk ikut ambil bagian di parlemen dalam pengambilan keputusan kebijakan pemerintah. Indonesia telah mengakomodir peran perempuan dalam politik, sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 2 Tahun 2008 dan UU No. 7 Tahun 2017. Namun, pada kenyataannya berbanding terbalik, keterlibatan perempuan dalam politik sebagai anggota legislatif belum maksimal. Peran perempuan dalam politik harus menghadapi berbagai permasalahan akibat adanya budaya patriarki yang menempatkan diri sebagai pemimpin yang paling tepat dibandingkan dengan perempuan. Atas hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa masih adanya dukungan dari berbagai kalangan untuk memajukan dan meningkatkan peran perempuan agar perempuan lebih dilibatkan sehingga dapat mengakses ranah politik dengan percaya diri. Dengan tetap berpegang teguh pada pemikiran dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan pendidikan politik bagi perempuan
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.