Pendidikan Kesehatan: Kenali dan Tangani PostPartum Blues Masa Nifas Pada Kader PKK di Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara
DOI:
https://doi.org/10.59141/comserva.v1i1.144Keywords:
Ibu Nifas;, Postpartum Blues;, Kesehatan.Abstract
PostPartum Blues merupakan gangguan psikologis pada masa postpartum yang umumnya datang kira-kira pada hari ke-3 dan ke-5 dimana ibu merasa tertekan, mudah menangis dan kurang istirahat. Pencegahan postpartum blues pada masa nifas penting untuk dilaksanakan, karena biasanya memiliki tingkat prevalensi 13%, yang menyebabkan gejala langsung sehingga berdampak pada risiko lebih besar seperti keinginan untuk bunuh diri, dan risiko jangka panjang yang lebih tinggi dari gejala kejiwaan baik pada ibu maupun keluarga. Prevalensi depresi postpartum pada populasi dunia umumnya 3-8%, dengan 50% kasus terjadi pada usia subur 20-50 tahun, sedangkan di Asia, prevalensi pada wanita postpartum berkisar 26-85%. Indonesia yang merupakan salah satu Negara Asia, menduduki peringkat keempat tertinggi di ASEAN angka kejadian postpartum yaitu sebanyak 31 kelahiran per 1000 populasi. Pencegahan postpartum blues salah satunya dengan melakukan deteksi awal dapat dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan ibu nifas yang telah diprogram pemerintah yang wajib diberikan oleh penyedia pelayanan kesehatan Ibu dan Anak di setiap daerah. Cakupan pelayanan nifas/kunjungan nifas (KF3) di Kota Cimahi mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir, namun masih di bawah target. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang akan dilaksanakan adalah memberikan pemahaman kepada Kader Kesehatan tentang pentingnya mengenal postpartum blues sebagai salah satu komplikasi psikologis pada masa nifas. Kegiatan ini ditujukan kepada seluruh kader kesehatan di kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara. Dengan Target akhirnya adalah meningkatkan kualitas kesehatan ibu nifas melalui pencegahan gangguan psikologis yang berdampak pada kesehatan ibu dan anak melalui deteksi dini postpartum blues.