Pembentukan “Pondok Paru Sehat” Sebagai Pusat Edukasi dan Deteksi Dini Penyakit Paru Obstruktif Kronis, Asma, dan Tuberkulosis di Kelurahan Dukuh Kupang Kota Surabaya

Authors

  • Farida Anggraini Soetedjo Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Surabaya, Indonesia
  • Muzaijadah Retno Arimbi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Surabaya, Indonesia
  • Nur Khamidah Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Surabaya, Indonesia
  • Johanes Aprilius Falerio Kristijanto Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Surabaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.59141/comserva.v4i3.1391

Keywords:

PPOK, asma, tuberkulosis

Abstract

The Forum of International Respiratory Societies melaporkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, dan tuberkulosis (TB) masih menjadi penyebab utama kematian dan disabilitas di dunia. Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan preval_ensi ketiga penyakit tersebut masih tinggi, sedangkan penelitian terbaru melaporkan bahwa masih banyak kasus PPOK, asma, dan TB yang tidak terdeteksi (underdiagnosed). Riskesdas 2018 juga melaporkan bahwa rata-rata penderita penyakit tersebut berada pada kelompok usia produktif dan lansia. Upaya promotif, preventif, dan deteksi dini dini masih menjadi kunci utama dalam menurunkan angka mortalitas dan morbiditas serta meningkatkan kualitas hidup. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat melalui pembentukan “Pondok Paru Sehat” bertujuan sebagai sarana edukasi dan deteksi dini PPOK, asma, dan TB di Kelurahan Dukuh Kupang Kota Surabaya. Mitra ini dipilih karena memiliki jumlah penduduk usia produktif dan lansia mencapai 11.775 individu yang berisiko menderita ketiga penyakit tersebut. Selain itu, Kelurahan Dukuh Kupang dipilih sebagai wujud pelaksanaan tri dharma Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (FK UWKS) terhadap masyarakat sekitar. Kegiatan ini melibatkan Departemen Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UWKS serta sebagai implementasi Mata Kuliah / Blok Respiratory System (RS) oleh mahasiswa semester 4 FK UWKS. Edukasi dilakukan dengan pemaparan materi oleh dosen FK UWKS dan dilanjutkan skrining PPOK melalui kuesioner skor PUMA yang disediakan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), kuesioner CAPTURE, dan pemeriksaan Peak Expiratory Flow Rate (PEFR) / Arus Puncak Ekspirasi (APE) untuk mengestimasi fungsi paru, sedangkan skrining asma dan TB dilakukan melalui kuesioner.

Downloads

Published

2024-06-30