Identifikasi Bacillus sp. Pada Makanan Ringan berbasis Umbi-umbian Melalui Analisis Molekuler Gen Toxin Hbl dan Nhe
DOI:
https://doi.org/10.59141/comserva.v4i5.1294Keywords:
Bacillus sp, Gen toksin, Hemolysin BL Hbl, Makanan ringan, Non-hemolitik NheAbstract
Foodborne disease atau penyakit yang disebabkan karena konsumsi makanan dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme. Salah satu mikroorganismenya adalah Bacillus cereus sebagai bakteri gram positif dan fakultatif anaerob yang dapat mencemari dari lingkungan mampu melakukan pemulihan dari makanan dan bahan pangan yang lain. Hal yang membuat Bacillus sp. Dapat bertahan di kondisi ekstrem adalah keberadaan spora terutama saat berada di bahan pangan yang sudah dikeringkan atau dibuat dalam bentuk bubuk. Kasus kontaminasi kelompok Bacillus cereus yang mendatangkan foodborne illness ditemukan dalam produk kentang. Bacillus cereus dan terkonsumsi dapat memberikan dampak terhadap sakit pencernaan berupa sakit perut dan diare tidak berdarah yang terjadi 4 - 16 jam setelah konsumsi. Gejala-gejala tersebut disebabkan oleh produksi diarrheal toxin hemolysin BL, Hbl, enterotoksin nonhemolitik Nhe dan sitotoksin CytK pada usus manusia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi Bacillus sp. Pada produk makanan ringan jenis umbi-umbian berdasarkan keberadaan gen pengkode toxin Hbl dan Nhe. Metode yang dilakukan dengan isolasi awal menggunakan media MYP Agar, uji MR, pengecatan gram, endospora, dan analisis hasil PCR gen toxin Hbl dan Nhe. Hasil pada penelitian ini menunjukkan sampel keripik kentang kemasan tercemar Bacillus cereus berdasarkan amplifikasi gen nheA, nheB, nheC pengkode toksin Nhe dan gen hblA, hblD, hblC pengkode gen toksin Hbl sedangkan terduga Bacillus subtilis tidak terdapat gen nheB.
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Eunike Marganingrum Andriani Samodra, Angelia Wattimury, Tri Yahya Budiarso, Charis Amarantini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.