Kualitas Spermatozoa Babi Landrace dalam Pengencer Sitrat-Kuning Telur dengan Substitusi Sari Buah Melon (Cucumis melo L)

Authors

  • Silviani Kurnia Wawang Universitas Nusa Cendana
  • Marlene Nalley Universitas Nusa Cendana
  • Thomas Mata Hine Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.59141/comserva.v3i11.1248

Keywords:

Sitrat, Kuning Telur, Spermatozoa, babi landrace, sari buah melon

Abstract

Semen babi pada dasarnya bersifat produktif dengan kosentrasi yang rendah, hal ini berpengaruh terhadap kelebihan semen setelah penampungan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas sari buah melon-kuning telur (SBM-KT) dalam pengencer sitrat-kuning telur (S-KT) terhadap kualitas spermatozoa babi landrace. Bahan yang digunakan adalah semen segar babi landrace kualitas baik yang diencerkan dengan pengencer perlakuan sebagai berikut: P0: S-KT 100%, P1: S-KT 90% + SBM-KT 10%, P2: S-KT 80% + SBM-KT 20%, P3: S-KT 70% + SBM-KT 30%, P4: S-KT 60% + SBM-KT 40%. Semen yang telah diencerkan disimpan pada suhu 18-20o C dan dievaluasi setiap 8 jam terhadap motilitas, viabilitas, abnormalitas dan daya tahan hidup spermatozoa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas spermatozoa dalam pengencer sitrat-kuning telur tanpa penambahan sari buah melon (P0) memperlihatkan hasil lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya dengan motilitas (45,00±1,76), viabilitas (55,86±1,11), abnormalitas (4,55±0,54) dan daya tahan hidup (45,30 jam). Dari data diatas maka dapat disimpulkan bahwa substitusi sari buah melon dalam pengencer sitrat-kuning telur tidak efektif untuk mempertahankan kualitas spermatozoa babi landrace. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa pengencer dengan komposisi yang berbeda dapat memengaruhi kualitas spermatozoa selama penyimpanan, dan perlakuan tanpa penambahan sari buah melon memiliki efek yang lebih baik dalam mempertahankan motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan daya tahan hidup spermatozoa babi Landrace.

Downloads

Published

2024-03-25