Dakwah Kultural (Adat Peucicap Aneuk Di Aceh Besar Tinjauan Komunikasi Nonverbal)

Authors

  • Nisa Ul Hikmah Universitas Syiah Kuala
  • Reza Pahlevi Universitas Syiah Kuala

DOI:

https://doi.org/10.59141/comserva.v3i5.959

Keywords:

Dakwah Kultural, Adat Peucicap Aneuk, Komunikasi Nonverbal

Abstract

Adat Peucicap Aneuk di Aceh Besar telah menjadi bagian dari warisan budaya yang dijalankan secara turun-temurun oleh masyarakat Aceh Besar. Melalui pendekatan dakwah kultural, tokoh-tokoh masyarakat telah berhasil menghidupkan kembali budaya lokal yang memiliki nilai-nilai keislaman yang kental. Metode dakwah yang diterapkan yaitu metode dakwah bil hal, yang erat kaitannya dengan komunikasi nonverbal. Tiap simbol yang terdapat dalam Adat Peucicap Aneuk membawa pesan-pesan keislaman yang telah diwariskan dari generasi ke generasi dalam masyarakat Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati proses Adat Peucicap Aneuk dan mengidentifikasi simbol-simbol yang merupakan bagian dari komunikasi nonverbal, dengan tujuan untuk lebih memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Simbol-simbol yang digunakan yaitu simbol kultural yang menjadi latar belakang bagi budaya daerah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang menggunakan data primer dan data sekunder sebagai sumber informasi, serta menerapkan metode historis dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan Adat Peucicap Aneuk, perlengkapan yang digunakan meliputi air Zamzam, kurma nabi atau zabit, buah-buahan, Al-Qur'an, paha dan hati ayam kampung yang telah dipanggang. Sebelum prosesi Adat Peucicap Aneuk dimulai, ada prosesi 'peusijuek' yang dilakukan terhadap bayi, dan Adat Peucicap Aneuk sendiri diadakan sebelum bayi mencapai usia 44 hari. Proses ini dilaksanakan dengan tata cara yang teratur. Selain itu, semua perlengkapan yang digunakan dalam Adat Peucicap Aneuk mengandung pesan-pesan dakwah kultural yang disampaikan melalui budaya lokal Aceh Besar oleh tokoh-tokoh masyarakat, agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Pendekatan dakwah ini dikenal sebagai dakwah bil hal, yang artinya kegiatan dakwah yang dilakukan melalui tindakan nyata atau perbuatan.

 

Downloads

Published

2023-09-20