Perubahan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Santri Husada Sebagai Peer Educator Promosi Kesehatan Reproduksi
DOI:
https://doi.org/10.59141/comserva.v4i7.2608Keywords:
santri husada, peer educator, kesehatan reproduksi, pelatihan studi kasusAbstract
Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini ditandai dengan adanya perubahan kognitif dan adanya kematangan seksual seperti hormonal. Remaja memerlukan pemahaman tentang kesehatan reproduksi agar dapat menjaga kesehatan secara optimal, menghindari risiko penyakit menular seksual, serta membuat keputusan yang tepat terkait kehidupan reproduksi di masa depan. Pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan di Indonesia yang menaungi pendidikan remaja yaitu para santrinya. Berdasarkan Focused Group Discussion yang diadakan dengan santri husada PP Nurul Ulum Putri Kota Malang diketahui pemahaman tentang kesehatan reproduksi masih kurang. Tim Pengabdian FK UM melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan kepada santri husada untuk meningkatkan peran mereka sebagai peer educator kesehatan reproduksi dengan melakukan pelatihan berbasis studi kasus. Kegiatan melibatkan 60 orang santri dan berlangsung selama 3 bulan. Dari hasil pelatihan didapatkan pengetahuan santri Husada meningkat dari rata-rata 58.75±14.9 sebelum pelatihan menjadi 82.9±10.86 setelah pelatihan, hasil uji paired T menunjukkan signifikasi 0,000. Selain itu, setelah pelatihan, santri Husada menunjukkan perilaku mendukung promosi kesehatan reproduksi di pesantren sebanyak 63%, perilaku sangat mendukung sebesar 30%, dan perilaku tidak mendukung hanya 7%. Dapat disimpulkan pelatihan dan pendampingan berbasis studi kasus dapat meningkatkan pengetahuan dan mengubah sikap santri husada dalam promosi kesehatan reproduksi.