Optimasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Berbasis Teknologi Co-Gasifikasi Thermal dengan Refuse Derived-Fuel sebagai Solusi Permasalahan Sampah dan Lingkungan

Authors

  • Irna Nurfadhilah Program Studi D4 Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik, Jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung
  • Lia Marliana Program Studi D3 Teknik Kimia, Jurusan Teknik Kimia. Politeknik Negeri Bandun
  • Lisfi Lutfiah Program Studi D4 Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik, Jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung
  • Shella Fajri Zahra Program Studi D4 Teknologi Pembangkit Tenaga Listrik, Jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung

DOI:

https://doi.org/10.59141/comserva.v1i10.169

Keywords:

Sampah Perkotaan, Refuse Derived-Fuel, ingkungan

Abstract

Refuse Derived Fuel (RDF) merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari bermacam jenis limbah terutama sampah perkotaan (municipal solid waste). RDF dihasilkan dari pemisahan fraksi yang mudah terbakar (combustible fraction) dan fraksi sampah yang sulit dibakar (non-combustible fraction) secara mekanik. Berdasarkan Synthesis Report Indonesia Marine Debris Hotspot Tahun 2018 ditemukan bahwa komposisi MSW Indonesia secara rata-rata memiliki karakter komposisi MSW sampah organik sebanyak 63,18%, diikuti oleh plastik, kertas, kayu, logam, kaca dan lainnya yang masing-masing sebanyak 13,16%; 8.75%; 6,97%; 1,06%; 0,99% dan 3,17%. Maka dengan karakteristik sampah tersebut, metode Refuse Derived-Fuel merupakan teknologi pre-treatment yang paling efektif diterapkan di Indonesia saat ini khususnya pada proses co-gasifikasi sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) existing di Indonesia.

Downloads

Published

2022-02-28