1)* Achmad Latip, 2) Ria Setia Sari, 3) Febi Ratnasari
Literature Review: Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Terhadap Tingkat Kooperatif Anak
Prasekolah yang Menjalani Hospitalisasi
PENDAHULUAN
Secara harfiah mewarnai merupakan kegiatan memberi warna pada sebuah gambar. Mewarnai
merupakan keterampilan memberikan warna pada suatu media, baik saat sedang menggambar atau
membubuhkan warna pada bidang-bidang suatu gambar (Nurjanah & Sitio, 2020). Potensi kreativitas
anak penting dikembangkan melalui cara belajar yang tepat, menarik, dan disukai anak, sehingga anak
bisa menuangkan ide-idenya dengan nyaman (Darmiatun & Mayar, 2019).
Prilaku kooperatif anak adalah reaksi/respon pada suatu stimulus/rangsangan yang mengajak
anak bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Anak usia 3-6 tahun atau prasekolah mengalami
kecelakaan/cedera lebih sering dan menyebabkan anak harus dirawat di rumah sakit (Nuliana, 2022).
WHO mencatat tahun 2018 di Amerika Serikat sekitar 3%-10% pasien anak usia prasekolah
yang dirawat, Jerman 3% hingga 7%, Kanada 5% hingga 10% (WHO, 2018). Di Indonesia, pada
tahun 2018 Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka hospitalisasi anak meningkat sebesar 13%
daripada tahun sebelumnya (Karrer et al., 2018).
Sikap Cooperative anak saat hospitalisasi dipengaruhi faktor dukungan keluarga, terutama
kehadiran dan keterlibatan keluarga dalam asuhan keperawatan. Salah satu peran perawat untuk
memaksimalkan sikap kooperatif anak adalah memberikan intervensi terapi aktivitas bermain dengan
tujuan menekan dampak dari hospitalisasi (Nuliana, 2022).
Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah teknik pembelajaran anak dengan
membuat kelompok-kelompok untuk saling bekerja sama, berpartisipasi serta bertanggung jawab
(Rosita & Leonard, 2015). Pembelajaran kooperatif kerap diterapkan untuk kelompok anak berusia
dini untuk mengasah kemampuan dalam bekerjasama, perkembangan sosial, menumbuhkan rasa
bertanggung jawab pada tugas dan pekerjaan, mengembangkan kemampuan berinteraksi, berbagi ide,
pendapat, pengendalian emosi, memiliki jiwa memberi dan menerima (Hasnita & Gusvianti, 2018).
Penelitian (Sannino et al., 2016) mencatat bahwa angka hospitalisasi anak usia 7-11 tahun (usia
sekolah) sebesar 47,62% dan anak usia 3-6 tahun (prasekolah) sebesar 52,38%. Hal tersebut
menggambarkan bahwa anak usia pra sekolah memiliki resiko lebih besar terhadap cedera dan
penyakit, sehingga lebih banyak mengalami hospitalisasi (Astuti & Faiqoh, 2021).
Hospitalisasi adalah peristiwa yang umum terjadi pada anak dan dapat merupakan pengalaman
traumatik bagi anak-anak yakni dapat menimbulkan ketegangan dan ketakutan serta dapat
menimbulkan gangguan emosi atau tingkah laku beberapa minggu atau bulan sesudah anak keluar
dari rumah sakit ( Turkel et al, 2009; Moghaddam et al, 2011). (Astuti & Faiqoh, 2021) menyatakan
bahwa saat hospitalisasi, sebanyak10% anak mengalami cemas ringan dan sebanyak 2% mengalami
cemas berat.
Terapi bermain merupakan sebuah intervensi yang bisa dilakukan untuk menekan kecemasan
dan sikap tidak kooperatif pada anak. Salah satunya adalah mewarnai gambar, sangat tepat digunakan
pada anak usia prasekolah. Terapi memberi warna pada gambar adalah suatu terapi yang disarankan
sesuai kondisi klinis anak yang dalam perawatan di rumah sakit, sarana permainan ini akan melatih
respon pada psikologis anak dalam meluapkan emosi (Atmaja et al., n.d.).
METODE
Pada penelitian study literature review ini data yang diambil bersumber dari data yang
didapatkan dari penelitian sebelumnya yang sudah dipublikasikan atau diterbitkan dalam bentuk
jurnal. Literature review merupakan penelitian dengan cara melakukan pengkajian atau peninjauan
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (210-261)
211
1)* Achmad Latip, 2) Ria Setia Sari, 3) Febi Ratnasari
Literature Review: Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Terhadap Tingkat Kooperatif Anak
Prasekolah yang Menjalani Hospitalisasi
beberapa literatur akademik secara kritis baik mengenai gagasan atau temuan yang ada didalamnya
(Nugrahani & Hum, 2014). Literature review disusun dengan melakukan penelusuran beberapa jurnal
atau artikel yang telah dipublish. Penelusuran dilakukan pada situs-situs jurnal ilmiah yang
terpercaya, seperti Google Scholar, Doaj dan Researchgate.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelusuran jurnal dan artikel ilmiah yang sesuai
dengan tujuan penelitian, yaitu tentang pengaruh terapi mewarnai terhadap tingkat kooperatif anak
usia pra sekolah yang dilakukan hospitalisasi (Widahyani, 2021).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Matrik Sistesis
Teori
Input
Proses
Output
Jurnal 1
Terapi Bermain mewarnai Perilaku kooperatif anak Pengaruh Terapi Bermain mewarnai gambar
gambar
usia prasekolah
Terhadap perilaku kooperatif Anak Usia
Prasekolah
Jurnal 2
Terapi mewarnai dengan Penurunan
Kecemasan Pengaruh Terapi mewarnai dengan Pasir
Pasir Warna
Anak Prasekolah 3-5 Tahun
Warna Terhadap Kecemasan Anak Prasekolah
3-5 Tahun
Jurnal 3
Terapi
Bermain Peningkatan rasa percaya Terdapat rasa percaya diri meningkat dengan
Menggambar
dan diri Anak Prasekolah
hasil menggambar dan mewarnainya sehingga
Mewarnai
dapat
meningkatkan
kemandirian
dan
menghilangkan kecemasan pada anak yang
bermain tanpa didampingi orang tuanya
Jurnal 4
Terapi bermain mewarnai Penurunan Rasa Cemas Pengaruh terapi bermain mewarnai gambar
gambar dengan bermain Anak Prasekolah Akibat dengan bermain puzzle terhadap kecemasan
puzzle
Hospitalisasi
anak usia prasekolah
Jurnal 5
Kegiatan
mewarnai Peningkatan
Kreativitas Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah
gambar
Anak Prasekolah
dilakukan pemberian intervensi kegiatan
mewarnai gambar
Jurnal 6
Terapi bermain
Peningkatan kooperatif anak Terdapat ketertarikan dan peningkatan
dengan Hospitalisasi
kooperatif anak usia prasekolah setelah
diberikan terapi bermain
Jurnal 7
Kegiatan
mewarnai, Meningkatkan Kemampuan Kegiatan Mewarnai, Menggunting dan
menggunting
dan Motorik Halus
Menempel dapat meningkatkan Kemampuan
menempel
motorik halus
Jurnal 8
Terapi Mewarnai Gambar
Menurunnya
kecemasan Terdapat
penurunan
kecemasan
Saat
anak prasekolah akibat Hospitalisasi Pada Pasien Anak Usia
Hospitalisasi
Prasekolah
Jurnal 9
Terapi mewarnai dan Menurunkan nyeri dari skala Kegiatan terapi mewarnai dan origami
origami
ansietas (sedang) menjadi memberikan manfaat dapat menurunkan
(ansietas ringan)
kecemasan pada anak selama perawatan
berlangsung
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (210-261)
212
1)* Achmad Latip, 2) Ria Setia Sari, 3) Febi Ratnasari
Literature Review: Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Terhadap Tingkat Kooperatif Anak
Prasekolah yang Menjalani Hospitalisasi
Jurnal 10
Kegiatan mewarnai
Peningkatan kreativitas pada Terdapat peningkatan kreativitas anak usia
anak prasekolah
prasekolah dengan kegiatan mewarnai dengan
menggunakan metode demonstrasi
Jurnal 11
Terapi Bermain mewarnai Menurunkan
tingkat Terdapat penurunan tingkat kecemasan dan
gambar
kecemasan
hospitalisasi meningkatkan kooperatif anak,
anak usia prasekolah
Jurnal 12
Bermain
Terapeutik Meningkatkan
Perilaku Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah
Mewarnai Gambar
Kooperatif
Anak
Usia dilakukan
intervensi
dimana
Perilaku
Prasekolah
Kooperatif Anak Usia Prasekolah Saat
Pemberian Injeksi menjadi lebih meningkat
Jurnal 13
Terapi Bermain
Meningkatkan
kooperatif Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah
anak usia prasekolah selama dilakukan
intervensi
dimana
Perilaku
menjalani perawatan di Kooperatif Anak Usia Prasekolah
rumah sakit.
Jurnal 14
Terapi Bermain
Meningkatkan Kooperatif Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah
Selama
Menjalani dilakukan pemberian intervensi kegiatan
Perawatan Pada Anak Usia bermain
Prasekolah
Jurnal 15
Pengaruh Terapi Bermain
Perilaku Kooperatif Anak Tingkat kenaikan kooperatif dan sangat
Selama
Menjalani kooperatif setelah Tindakan intervensi
Perawatan
bermain diberikan
Jurnal 16
Model
Pembelajaran Penerapan Pembelajaran
Implementation of Cooperative Learning
Kooperatif
Model in Preschool
Jurnal 17
Menerapkan
Kegiatan Meningkatkan Kemampuan Terdapat peningkatan kemampuan visual-
Mewarnai
Visual-Spasial Pada Anak spasial pada anak usia dini dengan
Usia Dini
memberikan kegiatan mewarnai
Jurnal 18
Permainan Kooperatif Dan Mengembangkan Kooperatif Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah
Kemampuan Komunikasi
Dan
Kemampuan dilakukan
intervensi
dimana
Perilaku
Komunikasi Dengan Teman Kooperatif Anak Usia Prasekolah
Sebaya
Pada
Anak
Prasekolah
Jurnal 19
Alat kesehatan bermotif Tingkat kooperatif anak usia Penggunaan Alat Kesehatan Bermotif (Stiker)
stiker
prasekolah
selama Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia
anamnesis
Prasekolah Selama Anamnesis Di Igd RSAD
TK. II Udayana Denpasar
Jurnal 20
Terapi Bermain mewarnai
Kemampuan Motorik Halus
Pengaruh Bermain terapeutik mewarnai
terhadap motorik halus anak kebutuhan khusus
autis usia sekolah di sekolah luar biasa pelita
hati jakarta
Di tempat pelayanan kesehatan, terapi bermain pada anak diaplikasikan untuk menghilangkan
rasa takut dan cemas akibat efek hospitalisasi. Anak di ajak mengenal lingkungan baru dan belajar
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (210-261)
213
1)* Achmad Latip, 2) Ria Setia Sari, 3) Febi Ratnasari
Literature Review: Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Terhadap Tingkat Kooperatif Anak
Prasekolah yang Menjalani Hospitalisasi
beradaptasi, mengenal orang-orang baru seperti staf rumah sakit, belajar tentang perawatan dan
prosedurnya.
Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah teknik pembelajaran dengan
membuat kelompok-kelompok untuk saling bekerja sama, aktif berpartisipasi, serta bertanggung
jawab. Pembelajaran ini kerap diterapkan untuk kelompok anak dengan usia dini untuk
mengembangkan kemampuan dalam bekerjasama, perkembangan sosial, menumbuhkan rasa
bertanggung jawab pada tugas dan pekerjaan, mengembangkan kemampuan berinteraksi, berbagi ide,
pendapat, pengendalian emosi, memiliki jiwa memberi dan menerima (Hasiana & Wirastania, 2017).
Salah satu terapi bermain untuk anak berusia prasekolah adalah terapi mewarnai. Terapi
mewarnai juga bermanfaat dalam pengembangan motorik halus anak. Berdasarkan analisis dan telaah
beberapa jurnal atau artikel dari berbagai sumber (Mulyani, 2021). Hasil telaah beberapa jurnal yang
menjadi referensi penelitian diatas didapatkan berbagai macam metode penelitian diantaranya
observasional dengan desain cross sectional , studi kasus dan eksperimen (pre dan posttest) dan juga
analisis survey.
Setiap jurnal memiliki perbedaan dalam ruang lingkup penelitian, seperti jumlah responden,
tempat dan waktu penelitian, ataupun metode analisis datanya (Sidiq et al., 2019). Namun demikian,
hampir seluruh jurnal dan literatur yang menjadi referensi penelitian ini menunjukan bahwa dampak
dari hospitalisasi anak antara lain rasa trauma, stress, kecemasan, sedih, takut dan tidak kooperatif
(Utami, 2014). Input dari penelitian adalah intervensi atau pemberian terapi bermain mewarnai. Hasil
yang diharapkan dari terapi bermain mewarnai pada anak usia prasekolah adalah meningkatkan
kooperatif anak, lebih mengenal berbagai warna, menumbuhkan rasa percaya diri, serta
memaksimalkan perkembangan motorik halus. Hampir seluruh jurnal dan literatur yang menjadi
referensi penelitian ini menunjukan bahwa terapi mewarnai bisa menumbuhkan tingkat kooperatif
anak.
SIMPULAN
Kesimpulan dari kajian beberapa literatur menunjukkan bahwa hospitalisasi pada anak bisa
membuat anak mengalami traumatic, stress serta tidak kooperatif. Perasaan yang muncul biasanya
adalah: cemas, takut, sedih dan merasa bersalah. Oleh sebab itu perlu suatu intervensi atau tindakan
yang tepat untuk mengatasinya. Salah satu intervensi yang tepat diterapkan pada anak adalah dengan
terapi bermain: mewarnai. Hasil observasi beberapa jurnal atau artikel ilmiah menunjukkan bahwa
terapi bermain mewarnai efektif dalam menumbuhkan tingkat kooperatif pada anak selama
hospitalisasi berlangsung.
Diharapkan peran serta aktif orangtua maupun keluarga untuk memberikan dukungan terhadap
perilaku kooperatif pada saat anak mengalami hospitalisasi. Support system dari orang-orang sekitar
dapat meningkatkan kesadaran dan peningkatan sikap anak pada saat hospitalisasi. Sebaiknya tenaga
kesehatan memberikan penyuluhan kesehatan tentang terapi bermain bermain untuk meningkatkan
kooperatif anak dalam perawatan dan pengobatan yang diberikan. Pendidikan kesehatan pun dapat
diberikan secara virtual mengikuti kemajuan teknologi saat ini, serta membuat standar operasional
prosedur keperawatan anak dengan memasukkan kegiatan bermain untuk memaksimalkan hasil
asuhan keperawatan. Permainan diberikan sesuai dengan tahapan perkembangan anak dengan adanya
aktivitas bermain, diharapkan anak lebih merasa nyaman dan kooperatif terhadap tindakan
keperawatan yang dilakukan selama perawatan.
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (210-261)
214
1)* Achmad Latip, 2) Ria Setia Sari, 3) Febi Ratnasari
Literature Review: Pengaruh Terapi Bermain Mewarnai Terhadap Tingkat Kooperatif Anak
Prasekolah yang Menjalani Hospitalisasi
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, W. T., & Faiqoh, N. (2021). Literature Review: Penerapan Terapi Story Telling Terhadap
Kecemasan Anak Prasekolah Akibat Hospitalisasi. Jurnal Keperawatan Karya Bhakti , 7 (1), 11
24.
Kognitif Memori Jangka Pendek Pada Anak Tuna Grahita Di Slb Negeri Tanah Bumbu .
Darmiatun, S., & Mayar, F. (2019). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak melalui Kolase
Anak Usia Dini , 4 (1), 247257.
Hasiana, I., & Wirastania, A. (2017). Pengaruh Musik dalam Mengembangkan Kemampuan
Pendidikan Anak Usia Dini , 1 (2), 131138.
Hasnita, E., & Gusvianti, S. (2018). Meningkatkan kooperatif selama menjalani perawatan pada anak
Karrer, C., Roiss, T., von Goetz, N., Gramec Skledar, D., Peterlin L., & Hungerbühler, K.
(2018). Physiologically based pharmacokinetic (PBPK) modeling of the bisphenols BPA, BPS,
behavior of BPA with its substitutes. Environmental Health Perspectives , 126 (7), 77002.
Halus Anak Usia Prasekolah . Politeknik Yakpermas Banyumas.
Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books .
Nuliana, W. (2022). Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Anak Usia
Journal) , 2 (1), 1827.
Nurjanah, L., & Sitio, C. E. (2020). Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui
4450.
Rosita, I., & Leonard, L. (2015). Meningkatkan kerja sama siswa melalui pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA , 3 (1).
Sannino, A., Engeström, Y., & Lemos, M. (2016). Formative interventions for expansive learning and
Sidiq, U., Choiri, M., & Mujahidin, A. (2019). Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan.
Journal of Chemical Information and Modeling , 53 (9).
Utami, Y. (2014). Dampak hospitalisasi terhadap perkembangan anak. Jurnal Ilmiah WIDYA , 2 (2), 9
20.
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (210-261)
215