Improving Environmental Care Behavior in Children
Aged 5-6 Years Through the Use of Loose Parts Media
1)* Yati Sumiati, 2) Arie Widiyastuti, 3) Nina Yuminar
Priyanti
123 Universitas Panca Sakti
Bekasi, Indonesia
Email: [email protected]
*Correspondence: Yati
Sumiati
DOI: 10.59141/comserva.v4i5.984 |
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui atau
menganalisis peningkatan perilaku peduli lingkungan pada anak usia 5-6 tahun
pada KB DOA BANGSA 5 Sukabumi.Metode yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan� pemanfaatan media Loose Parts terbukti
efektif dalam meningkatkan rasa kepedulian anak terhadap lingkungan. Hasil
dari penelitian menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kepedulian anak
terhadap lingkungan, hal ini di buktikan pada�
pencapaian Berkembang� Sesuai
Harapan ( BSH) prasiklus sekitar 12,49%,perkembangan pencapaian pada siklus
pertama meningkat 66,67 % dan pada siklus kedua meningkat lagi menjadi 75%
.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran dengan
mengintegrasikan konsep peduli lingkungan terbukti efektif dalam meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran anak anak usia dini. Peran guru dan orang tua
sangat penting untuk membentuk sikap peduli lingkungan pada anak. Dengan penelitian
yang memanfaatkan media Loose Parts untuk meningkatkan perilaku Peduli
Lingkungan anak usia 5-6 tahun pada KB DOA BANGSA 5 Sukabumi di nyatakan
berhasil . Kata kunci: Peduli Lingkungan, Loose Parts, Anak usia 5-6
Tahun |
|
ABSTRACT This research aims
to determine or analyze the increase in environmental care behavior in
children aged 5-6 years at the DOA BANGSA 5 Sukabumi KB. The method used in
this research is the Classroom Action Research (PTK) method. This research
shows that using Loose Parts media has proven effective in increasing
children's sense of concern for the environment.The results of the research
show a significant increase in children's concern for the environment, this
is proven by the pre-cycle Developing According to Expectations (BSH)
achievement of around 12.49%, the development of achievement in the first
cycle increased by 66.67% and in the second cycle it increased again to 75%
.The results of this research show that applying learning by integrating the
concept of environmental care has proven to be effective in increasing the
knowledge and awareness of young children. The role of teachers and parents
is very important in forming an environmentally caring attitude in children.
With research that utilizes Loose Parts media to improve behavior Caring for
the Environment for children aged 5-6 years at the DOA BANGSA 5 Sukabumi KB
was declared successful. Keywords: Caring
for the Environment, Loose Parts, Children 5-6 Years Old |
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Hasil Penelitian
1. Delskripsi
sarana dan prasarana
Pada semester 1 di PAUD KB Doa Bangsa 5, kegiatan
pembelajaran dibagi menjadi beberapa tema utama: Diri Sendiri, Lingkunganku,
Kebutuhanku, Binatang, dan Tanaman. Setiap tema memiliki subtema, seperti Aku,
Anggota Tubuhku, dan Panca Indera pada tema Diri Sendiri, yang berlangsung
selama 3 minggu dengan kegiatan puncak seperti bermain mengenal rasa dan
mencari harta karun. Tema Lingkunganku mencakup subtema Keluargaku, Rumahku,
dan Sekolahku, dengan kegiatan membuat miniatur rumah atau sekolah selama 4 minggu.
Tema Kebutuhanku berfokus pada Makanan dan Minuman, Berpakaian, serta
Kebersihan, Kesehatan, dan Keamanan, dengan kegiatan seperti kelas memasak
(membuat teh manis) selama 4 minggu. Tema Binatang meliputi Binatang
Peliharaan, Binatang Liar, dan Serangga, dengan kegiatan puncak menangkap ikan
dan kunjungan ke kandang binatang selama 3 minggu. Tema Tanaman mencakup
subtema seperti Tanaman Sayur, Tanaman Buah, Tanaman Hias, Tanaman Obat, dan
Tanaman Rumput/Perdu, dengan kegiatan praktik menanam di halaman sekolah selama
3 minggu.
Pada semester 2, tema pembelajaran meliputi
Rekreasi, Pekerjaan, Air, Udara, dan Api, Alat Komunikasi, Tanah Airku, dan
Alam Semesta. Tema Rekreasi mencakup subtema tentang tempat-tempat rekreasi dan
kendaraan dengan kegiatan kunjungan ke tempat wisata selama 3 minggu. Tema
Pekerjaan meliputi macam-macam pekerjaan, tempat kerja, dan perlengkapan kerja,
dengan kegiatan kunjungan studi ke tempat pekerjaan selama 3 minggu. Tema Air,
Udara, dan Api mencakup kegiatan praktik membuat 'Apollo air' selama 3 minggu.
Tema Alat Komunikasi meliputi macam-macam alat komunikasi, kegunaannya, dan
cara menggunakannya dengan kegiatan praktik membuat telepon dari kaleng selama
2 minggu. Tema Tanah Airku melibatkan subtema Negaraku, Suku Bangsaku, dan
Pahlawanku, dengan kegiatan kunjungan ke museum Bojong Kokosan selama 3 minggu.
Tema Alam Semesta mencakup benda-benda alam di bumi, benda-benda langit, dan
gejala alam dengan kegiatan praktik simulasi gunung meletus selama 3 minggu.
Daftar pendidik dan tenaga kependidikan di PAUD KB
Doa Bangsa 5 mencakup beberapa individu, antara lain: Imas Rohimah, S.Pd
sebagai Kepala dengan pendidikan S1 dan lahir di SMI pada 6 Juli 1967, Iis
Nurhafini, S.Pd sebagai Guru dengan pendidikan S1 dan lahir di BGR pada 31 Mei
1982, Yani Nuryamah, S1 sebagai Guru lahir di SMI pada 15 Juni 1982, dan Yati
Sumiati dengan pendidikan SMK lahir di SMI pada 25 Juni 1977.
2.
Deskripsi
Siklus
a.
Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Penelitian
Sebelum peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas,
kegiatan awal yang dilakukan adalah mengetahui kondisi awal siswa sebelum
melaksanakan tindakan. Peneliti bekerja sama dengan rekan sejawat melakukan
observasi awal mengenai kepedulian anak usia 5-6 tahun terhadap lingkungannya,
yang masih rendah dan belum optimal. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan
terhadap anak-anak dan hasil wawancara dengan guru kelas. Anak-anak masih
terlihat acuh bahkan tidak peduli ketika melihat sampah yang berserakan di halaman,
dan mereka masih harus disuruh untuk membuang sampah pada tempatnya. Anak-anak
juga belum mengetahui bahwa sampah yang mereka lihat bisa menjadi sesuatu yang
bermanfaat.
Dengan mengetahui kondisi awal ini, tindakan sangat
diperlukan agar peneliti dan rekan sejawat dapat mengukur sejauh mana tingkat
keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan. Selanjutnya,
hasil pengamatan awal terhadap peningkatan kepedulian anak usia 5-6 tahun
terhadap lingkungan disajikan dalam bentuk tabel.
Tabell 1. Prelselntasi Pelduli Lingkungan Pada Prasiklus
Indikator |
Nilai |
|||||||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
|||||
F |
% |
F |
% |
F |
% |
F |
% |
|
Anak dapat
membuang sampah di tempat sampah yang tersedia di sekolah |
5 |
41,67% |
6 |
50% |
1 |
8,33% |
0 |
0% |
Anak dapat merapihkan meja, kursi serta alat bermain setelah digunakan |
6 |
50% |
5 |
41,67% |
1 |
8,33% |
0 |
0% |
Anak dapat
mengenal dan dapat memanfaatkan sampah bekas menjadi media belajar |
6 |
50% |
5 |
41,67% |
1 |
8,33% |
0 |
0% |
Anak dapat ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih dan terlibat dalam
menyiram dan merawat tanaman |
7 |
58,33% |
2 |
16,67% |
3 |
25% |
0 |
0% |
Skor Pencapaian |
24 |
50% |
18 |
37,51% |
6 |
12,49% |
0 |
0% |
Uraian
di atas menunjukkan bahwa jumlah anak yang memperoleh nilai Belum Berkembang
(BB) mencapai 50%, Mulai Berkembang (MB) 37,51%, dan Berkembang Sesuai Harapan
(BSH) 12,49%, sedangkan capaian Berkembang Sangat Baik belum terlihat. Data
tersebut menunjukkan bahwa kepedulian anak terhadap lingkungan belum
termotivasi dengan baik dan sempurna. Berikut ini adalah grafik yang
menunjukkan hasil pengamatan pada kegiatan prasiklus.
Grafik 1. Presentase Peduli
Lingkungan Pada Siklus I
b.
Deskripsi Siklus I
� 1. Perencanaan Siklus I
a) Menyusun
modul ajar yang memuat kegiatan pembelajaran tentang kepedulian lingkungan.
b) Guru
mempersiapkan media / alat yang akan di gunakan dalam pembelajaran.
c) Guru
mempersiapkan lembar pengamatan yang berisi tentang anak-anak mampu membuang
sampah pada tempatnya,anak mampu memanfaatkan sampah bekas.
Tabel 2. Perencanaan Kelgiatan Peduli Lingkungan Siklus I
Hari Ke |
Waktu Kegiatan |
Sub Tema |
Kegiatan |
1. |
Senin,8 Januari 2024 |
macam-macam rumah |
1. Menyebutkan
macam-macam nama rumah 2.
Bernyanyi
lagu rumahku 3.
Tepuk
rumah 4. Melipat
kertas warna membentuk rumah 5. Bermain
balok membentuk rumah/gedung |
2. |
Selasa,
09 Januari 2024 |
manfaat rumah |
1.
Menyebutkan
manfaat rumah 2.
Bernyanyi
lagu rumahku 3.
Tepuk
rumah 4. Menghias
angka menggunakan pasir laut 5. Mencocokkan
angka sesuai lambang� bilangan
menggunakan krdus bekas & cotton but |
3. |
Rabu, 10 Januari 2024 |
bagian-bagian rumah |
1.
Melnyelbutkan bagian-bagian rumah 2.
Belrnyanyi rumahku 3.
Telpuk rumah 4. Melnghias
gambar bunga melggunakan kellopak bunga asli 5.
Praktelk melnanam
tanaman bunga 6.
olah
raga/selnam |
4. |
Kamis, 11 Januari 2024 |
pelrlelngkapan rumah |
1. Menyebutkan
macam-macam perlengkapan rumah 2.
bernyanyi
& bertepuk rumahku 3.
Kegiatan
membersihkan lingkungan 4. Mencari
pasangan huruf hijaiyah melalui permainan bowling |
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan
tindakan siklus 1 di lakasanakan sebanyak 4 kali pertemuan. Adapun tema
pembelajaran yang akan di kembangkan adalah Tema Lingkunganku dengan Sub Tema
Lingkungan Rumah.
a.
Hari ke1,Siklus-1 (Senin,8 Januari 2024)
Sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai, guru terlebih dahulu mengatur tempat duduk anak.
Guru mengajak anak bermain pagi, seperti bernyanyi, bertepuk tangan, absen, dan
kegiatan lain sesuai dengan tema yang akan dikembangkan hari itu, seperti tepuk
rumah dan menyanyikan lagu "Rumahku." Guru juga memperkenalkan media
yang akan digunakan dalam kegiatan mengenal huruf. Hari itu, guru akan mengajak
anak untuk mengenal huruf dengan menggunakan kartu huruf. Guru terlebih dahulu
memperkenalkan huruf A-Z yang terbuat dari kardus bekas dan kertas origami.
Setelah itu, guru meminta anak untuk menyebutkan huruf-huruf yang ditunjukkan
sesuai dengan pemahaman dan pengetahuan mereka. Setelah kegiatan mengenal huruf
selesai, guru meminta anak-anak untuk melanjutkan ke pembelajaran berikutnya,
yaitu melipat kertas origami membentuk rumah, bermain balok untuk membentuk
rumah, dan menyebutkan bentuk-bentuk yang digunakan untuk membentuk rumah
tersebut.
b.
Hari ke-2, Siklus 1 (Selasa, 9 Januari 2024)�
Setelah
kegiatan awal hari ini, guru dan peneliti mengajak anak untuk mengenal angka
menggunakan kartu angka. Dalam kegiatan ini, guru memperkenalkan angka dengan
cara menulis angka di kertas HVS dan menghiasnya menggunakan pasir. Seperti
hari sebelumnya, guru memberikan pertanyaan tentang angka yang telah dihias;
sebagian anak mampu meniru angka tersebut dengan baik dan benar, meskipun masih
ada anak yang belum sepenuhnya mampu. Setelah kegiatan mengenal angka,
anak-anak berpindah ke kegiatan selanjutnya, yaitu mencocokkan angka sesuai
lambang bilangan menggunakan cotton bud dan kardus bekas.
c.
Hari ke-3, Siklus 1 (Rabu, 10 Januari 2024)
Pada
pertemuan ketiga di siklus 1 ini, guru mengajak anak untuk berkeliling kebun
dalam kegiatan "outing class" untuk mengenal lingkungan sekitar rumah
atau sekolah. Dalam kegiatan ini, guru memperkenalkan kepada anak berbagai hal
yang bisa dilihat di lingkungan rumah atau sekolah. Anak-anak mampu menyebutkan
apa yang mereka lihat sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan mereka.
Selanjutnya, guru melanjutkan kegiatan pembelajaran berikutnya, yaitu anak
membuat kreasi menghias gambar pohon bunga menggunakan bunga asli.
d.
Hari ke-4, Siklus 1 (Kamis, 11 Januari 2024)
Hari
ini, guru mengajak anak-anak melakukan kegiatan pengenalan cara merawat
lingkungan. Kegiatan yang dilakukan adalah guru mengajak anak-anak menjaga
kebersihan lingkungan, seperti membersihkan sampah yang ada di sekitar sekolah
dan berbagai kegiatan lainnya. Setelah melakukan kegiatan ini, guru menanyakan
kepada anak apa saja yang bisa dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan,
terutama lingkungan sekolah. Kegiatan selanjutnya adalah anak diminta untuk
mencari pasangan huruf hijaiyah melalui permainan bowling.
3. Observasi
Siklus I�
Observasi
dilakukan oleh peneliti bersama guru selama proses pembelajaran. Setiap
pertemuan, observer mengamati, menilai, dan mendokumentasikan semua tindakan
yang dilakukan anak. Dalam kegiatan observasi ini, peneliti mengamati
kepedulian anak terhadap lingkungan, dengan beberapa indikator yang diamati,
yaitu kemampuan anak membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan
lingkungan sekolah, memanfaatkan sampah bekas, dan memahami pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan.
Pada
siklus 1, pertemuan pertama dan kedua, baru beberapa anak yang mulai antusias
mengikuti kegiatan mengenal huruf dengan menggunakan kartu huruf dan pasir.
Masih ada anak yang terlihat tidak merespon dan perlu dibantu dalam mengenal
huruf. Pada pertemuan ketiga dan keempat, anak mulai antusias dan merespon
lebih baik, seperti mampu menulis angka di kertas HVS menggunakan potongan
kunyit dan cat warna, serta menghias daun singkong, meskipun hasilnya belum
rapi sempurna. Hasil observasi terhadap 12 anak adalah sebagai berikut:
a) Pada
indikator kemampuan membuang sampah pada tempatnya, terdapat 9 anak dengan
kategori Mulai Berkembang (MB), 2 anak dengan kategori Berkembang Sesuai
Harapan (BSH), dan 1 anak dengan perkembangan sangat baik.
b) Pada
indikator kemampuan memanfaatkan sampah bekas, terjadi peningkatan dibandingkan
pra siklus; 1 anak menunjukkan kepedulian lingkungan yang berkembang sesuai
harapan (BSH), 8 anak berada pada kategori Mulai Berkembang (MB), dan 2 anak
masih dalam kategori Belum Berkembang (BB).
c) Pada
indikator memahami pentingnya menjaga kebersihan, terdapat 2 anak dalam
kategori Belum Berkembang (BB), 8 anak dalam kategori Mulai Berkembang (MB),
dan 1 anak dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Untuk pencapaian
kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), mulai terlihat pada 1 anak.
Tabell 3. Data Hasil Pelngamatan Pelduli Lingkungan
Siklus I
Indikator |
Nilai |
|||||||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
|||||
F |
% |
F |
% |
F |
% |
F |
% |
|
Anak dapat
membuang sampah di tempat sampah yang tersedia di sekolah |
0 |
0% |
2 |
16,67% |
9 |
75% |
1 |
8,33% |
Anak dapat merapihkan meja, kursi serta alat bermain setelah digunakan |
2 |
16,67% |
1 |
8,33% |
8 |
66,67% |
1 |
8,33% |
Anak dapat
mengenal dan dapat memanfaatkan sampah bekas menjadi media belajar |
2 |
16,67% |
1 |
8,33% |
8 |
66,67% |
1 |
8,33% |
Anak dapat ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih dan terlibat dalam
menyiram dan merawat tanaman |
2 |
16,67% |
2 |
16,67% |
7 |
58,33% |
1 |
8,33% |
Skor Pencapaian |
6 |
12,5% |
6 |
12,5% |
32 |
66,67% |
4 |
8,33% |
Dari tabell
di atas melnunjukkan bahwa rata-rata pelncapaian anak yang melmpelrolelh
nilai bellum belrkelmbang
(BB) 12,5%, Mulai belrkelmbang (MB) 12,5% dan belrkelmbang selsuai harapan
(BSH) 66,67% seldangkan capaian belrkelmbang
sangat baik sudah mulai belrkelmbang melncapai 8,33%. Data telrselbut
di atas melnunjukkan bahwa kelpeldulian
anak telrhadap lingkungan mulai telrmotivasi
delngan baik dan selmpurna.
Belrikut ini adalah gambaran grafik yang melnunjukan hasil pelgamatan pada
kelgiatan siklus I.
Grafik 2. Data Hasil Pelngamatan Pelduli Lingkungan
Siklus I
Tabell 4. Indikator 1.� Siklus I
Anak dapat membuang sampah di tempat sampah yang tersedia
di sekolah
No |
Nama |
Hasil
Obselrvasi |
|||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
||
1 |
AA |
|
|
√ |
|
2 |
AR |
|
|
√ |
|
3 |
AB |
|
|
√ |
|
4 |
AF |
|
|
√ |
|
5 |
AK |
|
|
|
√ |
6 |
AO |
|
|
√ |
|
7 |
AS |
|
√ |
|
|
8 |
AY |
|
|
√ |
|
9 |
CC |
|
√ |
|
|
10 |
FA |
|
|
√ |
|
11 |
FN |
|
|
√ |
|
12 |
GZ |
|
|
√ |
|
Pada indikator
Anak dapat membuang sampah di tempat sampah yang tersedia di sekolah terdapat
peningkatan dibandingkan dengan prasiklus. Sebelumnya, terdapat 9 anak yang
kemampuan berbicaranya telah berkembang sesuai harapan, di mana 1 anak
menunjukkan perkembangan yang sangat baik, sementara 2 anak lainnya mulai
menunjukkan tanda-tanda perkembangan.
Garafik 3. Anak dapat membuang sampah di tempat sampah
yang tersedia di sekolah
Tabell 5. Indikator 2.� Siklus I
Anak dapat merapihkan meja, kursi
serta alat bermain setelah digunakan
No |
Nama |
Hasil
Obselrvasi |
|||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
||
1 |
AA |
|
|
√ |
|
2 |
AR |
|
|
√ |
|
3 |
AB |
|
|
√ |
|
4 |
AF |
|
|
√ |
|
5 |
AK |
|
|
|
√ |
6 |
AO |
|
|
√ |
|
7 |
AS |
|
√ |
|
|
8 |
AY |
|
|
√ |
|
9 |
CC |
√ |
|
|
|
10 |
FA |
|
|
√ |
|
11 |
FN |
|
|
√ |
|
12 |
GZ |
|
|
√ |
|
Dalam indikator Anak dapat merapihkan
meja, kursi serta alat bermain setelah digunakan, terdapat 8 anak yang
telah menunjukkan perkembangan kemampuan berbicara sesuai dengan harapan, 1
anak yang berkembang dengan sangat baik, 1 anak yang masih dalam proses
perkembangan, dan 2 anak yang belum menunjukkan perkembangan yang memadai dalam
kemampuan berbicara mereka.
Garafik 4. Anak dapat
merapihkan meja, kursi serta alat bermain setelah digunakan
Tabell 6. Indikator 3.� Siklus I
Anak dapat mengenal dan dapat memanfaatkan sampah bekas
menjadi media belajar
No |
Nama |
Hasil
Obselrvasi |
|||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
||
1 |
AA |
|
|
√ |
|
2 |
AR |
|
|
√ |
|
3 |
AB |
|
|
√ |
|
4 |
AF |
|
|
√ |
|
5 |
AK |
|
|
|
√ |
6 |
AO |
|
|
√ |
|
7 |
AS |
|
√ |
|
|
8 |
AY |
|
|
√ |
|
9 |
CC |
√ |
|
|
|
10 |
FA |
|
|
√ |
|
11 |
FN |
|
|
√ |
|
12 |
GZ |
|
|
√ |
|
Dalam indikator Anak dapat
mengenal dan dapat memanfaatkan sampah bekas menjadi media belajar, terdapat 8
anak yang telah menunjukkan perkembangan kemampuan berbicara sesuai dengan
harapan, 1 anak yang berkembang dengan sangat baik, 1 anak yang masih dalam
proses perkembangan, dan 2 anak yang belum menunjukkan perkembangan yang
memadai dalam kemampuan berbicara mereka.
Garafik 5. Anak dapat mengenal dan dapat memanfaatkan sampah bekas
menjadi media belajar
Tabell 7. Indikator 4.� Siklus I
Anak Dapat Ikut Serta Dalam
Kegiatan Bersih-Bersih dan Terlibat Dalam Menyiram dan Merawat Tanaman
No |
Nama |
Hasil
Obselrvasi |
|||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
||
1 |
AA |
|
|
√ |
|
2 |
AR |
|
|
√ |
|
3 |
AB |
|
√ |
|
|
4 |
AF |
|
|
√ |
|
5 |
AK |
√ |
|
|
|
6 |
AO |
|
|
√ |
|
7 |
AS |
|
|
|
√ |
8 |
AY |
|
|
√ |
|
9 |
CC |
|
|
√ |
|
10 |
FA |
√ |
|
|
|
11 |
FN |
|
|
√ |
|
12 |
GZ |
|
|
√ |
|
|
|
|
√ |
|
|
Terdapat
7 anak yang telah menunjukkan perkembangan sesuai harapan saat diminta untuk
melaksanakan kegiatan bersih-bersih dan menyiram tanaman. Namun, masih ada 2
anak yang mulai menunjukkan perkembangan, serta beberapa anak yang belum
berkembang dalam kegiatan tersebut.
Garafik 6. Anak dapat ikut serta dalam
kegiatan bersih-bersih dan terlibat dalam menyiram dan merawat tanaman
4. Refleksi
Setelah siklus I dalam proses peningkatan kepedulian
lingkungan melalui pemanfaatan media bahan alam selesai dilakukan, langkah
selanjutnya adalah melakukan refleksi. Refleksi pada siklus I dilakukan oleh
guru dan peneliti bersama guru kelas di akhir siklus. Refleksi ini menjelaskan
kendala atau masalah yang ditemukan selama pelaksanaan siklus, yaitu: (1) saat
kegiatan menggunakan bahan alam, anak-anak masih terlihat kurang antusias dan
belum bisa merespon dengan baik karena kurangnya pengetahuan dan minat mereka
terhadap kepedulian lingkungan; (2) kurangnya penghargaan yang diberikan oleh
guru sehingga anak kurang termotivasi untuk mencoba dan melakukan kegiatan
tersebut; (3) beberapa anak masih membutuhkan bantuan dan arahan dari guru
dalam mengerjakan tugas, selain itu kondisi dan posisi anak yang kurang nyaman
saat melakukan kegiatan membuat mereka tidak fokus mendengarkan penjelasan
guru. Melihat kondisi pada siklus I yang masih terdapat kendala, diperlukan
perubahan, perbaikan, dan penyempurnaan. Setelah berdiskusi dengan guru kelas
(kolaborator), disusun langkah-langkah perbaikan untuk siklus berikutnya,
yaitu: (1) sebelum pengenalan lingkungan, guru memotivasi anak untuk peduli
terhadap lingkungannya; (2) guru menggunakan berbagai media untuk menarik minat
anak terhadap kepedulian lingkungan; (3) memberikan penghargaan kepada anak
yang mampu menjawab pertanyaan guru, tidak hanya berupa bintang tetapi juga
acungan jempol, pujian, dan bunga yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
Berdasarkan uraian pada siklus I, peneliti dan guru melanjutkan ke siklus II
karena pada siklus I belum mencapai kriteria yang diharapkan. Pada siklus II,
dilakukan perencanaan yang meliputi penyusunan modul ajar tentang kegiatan
pembelajaran kepedulian anak terhadap lingkungan, guru mempersiapkan media atau
alat yang akan digunakan dalam pembelajaran, serta guru mempersiapkan lembar
pengamatan yang mencakup kemampuan anak membuang sampah pada tempatnya dan
memanfaatkan sampah bekas.
2.
Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan Siklus II dilaksanakan sebanyak 4
kali pertemuan. Adapun tema pembelajaran yang akan dikembangkan adalah
"Tema Lingkunganku" dengan subtema "Lingkungan Tempat
Ibadah." Pada hari pertama Siklus II, Senin, 17 Januari 2024, sebelum
kegiatan pembelajaran dimulai, guru mengatur tempat duduk anak-anak dan
mengajak mereka bermain pagi, seperti bernyanyi, bertepuk tangan, dan absensi
sesuai tema hari itu, yaitu mengenal huruf dengan media kartu huruf yang
terbuat dari kardus bekas dan kertas origami. Setelah mengenalkan huruf dari
A-Z, guru meminta anak-anak menyebutkan huruf yang ditunjukkan. Kegiatan
dilanjutkan dengan menulis huruf vokal dan konsonan di papan tulis serta
menyebutkan nama benda dan mewarnai gambar. Pada hari kedua, Selasa, 18 Januari
2024, guru dan peneliti memperkenalkan angka menggunakan kartu angka dan
meminta anak-anak menghias angka dengan kunyit dan cat air. Sebagian anak mampu
meniru angka dengan baik, dan kegiatan selanjutnya adalah membuat sajadah dari
karton dan benang. Pada hari ketiga, Rabu, 19 Januari 2024, guru mengajak
anak-anak melakukan outing class di sekitar masjid, mengenalkan elemen
lingkungan sekitarnya, dan mengajak anak-anak menyebutkan apa yang mereka
lihat. Setelah itu, anak-anak membuat bentuk masjid dari kertas origami dan
melakukan senam bersama. Pada hari keempat, Kamis, 20 Januari 2024, guru
mengajarkan cara menyiram tanaman dan menjaga kebersihan lingkungan, terutama
di sekitar masjid. Kegiatan terakhir melibatkan menghias daun singkong dengan cat
warna menggunakan sikat gigi dan sisir.
3. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti bersama
guru selama proses pembelajaran, di mana setiap pertemuan, observer mengamati,
menilai, dan mendokumentasikan semua tindakan yang dilakukan oleh anak terkait
kepedulian terhadap lingkungan. Indikator yang diamati meliputi kemampuan anak
membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan lingkungan sekolah,
memanfaatkan sampah bekas, serta memahami pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan. Berdasarkan hasil kemampuan anak dalam meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan melalui kegiatan bermain dengan menggunakan media Loose
Parts pada pertemuan siklus II, diketahui bahwa rata-rata pencapaian anak yang
mulai berkembang (MB) sebesar 8,33%, berkembang sesuai harapan (BSH) meningkat
signifikan hingga 75%, dan berkembang sangat baik (BSB) mencapai 16,67%. Data
ini menunjukkan bahwa kepedulian anak terhadap lingkungan mulai termotivasi
dengan baik dan optimal. Dalam indikator pertama, yaitu kemampuan membuang
sampah di tempat yang tersedia, terdapat peningkatan dengan 10 anak yang
berkembang sesuai harapan dan 1 anak berkembang sangat baik. Indikator kedua,
kemampuan merapikan meja, kursi, dan alat bermain setelah digunakan, juga
mengalami peningkatan, dengan 9 anak memenuhi harapan dan 1 anak berkembang sangat
baik. Selanjutnya, indikator ketiga menunjukkan bahwa 9 anak dapat mengenal dan
memanfaatkan sampah bekas menjadi media belajar, dengan 2 anak berkembang
sangat baik. Pada indikator keempat, yang mengukur partisipasi anak dalam
kegiatan bersih-bersih dan merawat tanaman, seluruh anak menunjukkan
perkembangan, dengan 4 anak berkembang sangat baik dan 8 anak berkembang sesuai
harapan.
4. Refleksi Siklus II
Refleksi pada Siklus II dilakukan oleh peneliti dan guru
kelas pada akhir siklus. Dalam refleksi ini, dibahas tentang proses
pembelajaran yang terjadi selama tindakan berlangsung. Ketika pembelajaran
dimulai, anak-anak terlihat antusias dan merespons dengan baik ketika guru
memperkenalkan konsep kepedulian lingkungan. Suasana kelas tampak lebih
kondusif dibandingkan sebelumnya, dan anak-anak juga lebih antusias dalam
mengerjakan tugas menggunakan bahan alam serta menjawab pertanyaan guru dengan
lebih bersemangat karena termotivasi oleh penghargaan berupa bunga yang akan
mereka terima. Pada Siklus II, pengetahuan dan wawasan anak tentang kepedulian
lingkungan telah mengalami peningkatan signifikan dan telah mencapai indikator
keberhasilan, sehingga penelitian dianggap cukup dan dihentikan pada Siklus II.
B. Pembahasan
Stimulasi
atau penerapan kegiatan peduli lingkungan dengan menggunakan media Loose Parts
sebagai media kegiatan untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan pada
anak usia 5-6 tahun di KB Doa Bangsa 5 Sukabumi didasarkan pada penelitian dan
hasil observasi yang menunjukkan hasil optimal. Berdasarkan hasil analisis data
persentase, peneliti memperoleh peningkatan kemampuan kepedulian lingkungan
anak usia 5-6 tahun melalui penggunaan media Loose Parts. Sebelum penelitian
tindakan, rata-rata 50% anak berada pada tahap belum berkembang (BB), namun
terjadi peningkatan pada siklus pertama dengan nilai mulai berkembang (MB)
sebesar 12,5% dan berkembang sesuai harapan (BSH) mencapai 66,67%. Pada siklus
II, kemampuan anak dalam menggunakan media Loose Parts meningkat dari mulai
berkembang (MB) sebesar 8,33%, berkembang sesuai harapan (BSH) mencapai 75%,
dan berkembang sangat baik sebesar 16,67%. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa pembelajaran peduli lingkungan dengan menerapkan media Loose
Parts dapat meningkatkan kemampuan peduli lingkungan karena menjadi sumber
belajar yang efektif bagi anak. Sebagaimana telah disepakati bahwa nilai
kepedulian anak telah mencapai 75%, maka penelitian dinyatakan berhasil dan
dihentikan pada siklus II.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama dua
siklus, dapat disimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran merdeka yang
mengintegrasikan konsep peduli lingkungan terbukti efektif dalam meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran anak-anak usia dini mengenai pentingnya menjaga
kelestarian lingkungan. Melalui pendekatan yang interaktif dan sesuai dengan
tahap perkembangan anak, pembelajaran ini berhasil menanamkan nilai-nilai
peduli lingkungan sejak usia dini. Guru dan orang tua memiliki peran yang
sangat penting dalam membentuk sikap peduli lingkungan pada anak. Partisipasi
aktif kedua pihak dalam mendukung program-program lingkungan, baik di sekolah
maupun di rumah, mampu memperkuat pemahaman anak tentang pentingnya menjaga
lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan peduli lingkungan
pada anak usia dini tidak hanya menambah pengetahuan anak, tetapi juga membantu
membentuk karakter anak yang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya peningkatan presentase peduli lingkungan dengan media
Loose Parts yang berkembang sesuai harapan, mencapai peningkatan signifikan
hingga 75%. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar lembaga PAUD
terus mengembangkan program-program pembelajaran yang lebih kreatif dan
inovatif dalam mengajarkan nilai-nilai peduli lingkungan kepada anak-anak,
seperti kegiatan praktik langsung seperti berkebun, daur ulang, atau proyek
lingkungan yang melibatkan anak-anak secara aktif. Selain itu, guru disarankan
untuk meningkatkan kepedulian lingkungan anak dengan menggunakan media Loose
Parts yang beragam, agar pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan sehingga
anak tidak merasa bosan. Penggunaan media Loose Parts dalam kegiatan
pembelajaran juga diharapkan dapat memanfaatkan barang bekas sebagai salah satu
cara meningkatkan kepedulian anak terhadap lingkungan. Guru juga diharapkan
dapat menyediakan fasilitas yang mendukung kegiatan pembelajaran menggunakan
media Loose Parts dengan berbagai mainan yang lebih banyak dan konkret.
Peneliti juga menemukan bahwa untuk meningkatkan kepedulian anak terhadap
lingkungan sangat signifikan, sehingga peneliti selanjutnya disarankan menggali
lebih banyak pengetahuan tentang media Loose Parts dan menemukan inovasi baru
terkait alat atau media yang dapat digunakan sebagai ragam permainan yang
menyenangkan. Upaya pendidikan peduli lingkungan tidak hanya terbatas di dalam
lembaga PAUD, tetapi juga harus diupayakan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat secara lebih luas melalui kampanye lingkungan yang melibatkan anak-anak,
guru, dan orang tua sebagai salah satu cara efektif untuk menyebarkan pesan
peduli lingkungan ke seluruh lapisan masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
Betty Yulia, d. (2021). STEM KREATIF:
Pembelajaran Berbasis Alam Menggunakan Natural Loose Part. Lamongan:
Academi Publication.
Firdaus Daud, d. (2022). Kepedulian Lingkungan
Berbasis Pengetahuan, Penerimaan Informasi Dan Kecerdasan Naturalistik Di
Kabupaten Majene. (A. N. Arifin, Ed.) Mataram: CV.
PUSTAKA Madani.
Herawati Susilo, d. (2011). Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai Sarana Pengenmbangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru. Malang:
Bayumedia Publishing.
Imam Syafi'i, N. D. (2021). Pemanfaatan Loose Parts
Dalam Pem Belajaran Steampad Aanak Usia Di. Jurnal Pendidikan dan
Perkembangan Anak, 108-109.
Ismail, M. J. (2021). Pendidikan Karakter Peduli
Lingkungan Dan Guru Tua : Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran, 46.
Machali, I. (2022). Bagaimana Melakukan Penelitian
TIndakan Kelas Bagi Guru? Indonesian Jpurnal Of Action Research,
320-321.
Muhammad Taqwa, d. (2021). Penelitian Tindakan Kelas
Teknologi OJS dan Software R. Sleman: CV. Budi Utama.
Wibawa, Basuki. Penelitian tindakan kelas. Jakarta:
Dirjen Dikdasmen (2003): 2572-2721.
Hikmawati, Fenti. Metodologi penelitian. (2020).
Trisna, Dina Pamula, and Anita Chandra. Pengaruh
Pembelajaran Berbasis Hots Dengan Media Loose Parts Terhadap Kemampuan
Matematika Dasar Pada Anak Usia Dini Di Masa Pandemi Covid-19 Di Tk Lestari
Tulis Batang. Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang 9.04
(2023): 1244-1259.
Kurniawati, Inung Diah. Media pembelajaran berbasis
multimedia interaktif untuk meningkatkan Pemahaman konsep mahasiswa. DoubleClick:
Journal of Computer and Information Technology 1.2 (2018): 68-75.
Retma, R. W. A., Ajjah, I., Nurkiyah,
E., Soliha, S., & Priyanti, N. Y. (2023). Meningkatkan Kemampuan Motorik
Halus Menggunakan Media Loose Part Di Paud Al-Barokah Pada Kelompok B:
Improving Fine Motor Ability Using Media Loose Part in Group B Of Al-Barokah
Paud. Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1),
1-7.
Aisyah, T., Zannah, R., Elvinzie, A. E.
L., Trisilaningsih, Y., & Priyanti, N. Y. (2022). A Pembelajaran Problem
Based Learning: Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Ber-Prakarya
Mengunakan Media Loose Part Pada Anak Usia Dini Kelompok B. Incrementapedia:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 27-36.
Haryono,
Mimpira, and Yuni Harlina. Meningkatkan
Kreativitas Menggambar Menggunakan Media Finger Painting Pada Anak Kelompok B
Paud Gentaralia Desa Jambat Akar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten
Seluma. Edunesia: Jurnal Ilmiah Pendidikan 1.3 (2020):
21-30.
Azis, Dinah
Maisarah, Putu Aditya Antara, and Dewa Ayu Puteri Handayani. Instrumen
Karakter Peduli Lingkungan pada Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini UNDIKSHA 10.1 (2022): 25-32.
Purwanti, Dwi.
Pendidikan karakter peduli lingkungan dan implementasinya. DWIJA
CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik 1.2 (2017).
Tamara, Riana
Monalisa. Peranan lingkungan sosial terhadap pembentukan sikap peduli
lingkungan peserta didik di SMA Negeri Kabupaten Cianjur. Jurnal
Geografi Gea 16.1 (2016): 44-55.
Sya�ban, Muhammad
Fuad. Kepedulian lingkungan dengan pembelajaran IPA terintegrasi kearifan
lokal. Jurnal Inovasi Pendidikan Sains 5.2 (2014).
Nabila, Sayyidah
Ulul, Gunarti Dwi Lestari, and Wiwin Yulianingsih. Pembiasaan Nilai-Nilai
Kepedulian Lingkungan pada Anak Usia Dini melalui Prinsip Pembelajaran. Jurnal
Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 7.1 (2023): 1105-1118.
Wibawa, Basuki.
Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Dirjen Dikdasmen (2003):
2572-2721.
Hikmawati, Fenti.
Metodologi penelitian. (2020).
Trisna, Dina
Pamula, and Anita Chandra. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Hots Dengan Media
Loose Parts Terhadap Kemampuan Matematika Dasar Pada Anak Usia Dini Di Masa
Pandemi Covid-19 Di Tk Lestari Tulis Batang. Didaktik: Jurnal Ilmiah
PGSD STKIP Subang 9.04 (2023): 1244-1259.
Hufad, Achmad.
Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama RI (2009).
Mualimin,
Mualimin, and Rahmat Arofah Hari Cahyadi. Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik. Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo (2014).
Yaumi,
Muhammad. Action Research: Teori, model dan aplikasinya. Prenada
Media, 2016.
Suharsimi,
Arikunto. Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta (2005).
Arikunto,
Suharsimi. Dasar-dasar supervisi. Jakarta: Rineka Cipta (2004).
Sukmadinata, Nana
Syaodih. Metode penelitian tindakan. Bandung: Remaja Rosda Karya (2006).
Hernawati, Sri. Metodologi
penelitian dalam bidang kesehatan, kuantitatif & kualitatif. Library Forikes (2017).