Pelatihan
Penyusunan Perangkat Pembelajaran Untuk Guru TK dan PAUD
Training on the Preparation
of Learning Tools for Kindergarten and Early Childhood Education Teachers
1*) Dominggus Lero Bili, 2) Fransiskus Ghunu Bili,
3) Novriani Umbu Pingge, 4) Juwita Triani Wola
1234 Universitas Katolik Weetebula, Indonesia
Email: 1[email protected], 2[email protected],
3[email protected], 4[email protected]
*Correspondence: Dominggus Lero Bili
DOI: 10.59141/comserva.v4i7.2712 |
ABSTRAK Kegiatan pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran berdampak posotif pada pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan
guru-guru TK/PAUD untuk merancang
pembelajaran yang baik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan
guru-guru untuk merancang
pembelajaran yang tepat berdasarkan pemilihan tema, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dan rencana kegiatan pembelajaran, serta rencana penilaian pembelajaran. Adapun metode yang digunakan dalam
pelatihan ini adalah metode workshop dengan melibatkan guru-guru TK/PAUD.
Kegiatan ini berlangsung selama satu hari pada Sabtu, 25 November 2023.
Tindakan yang dilakukan adalah menggunakan tekink tes berupa pretest dan
posttest yang diberikan kepada peserta diawal dan diakhir kegiatan pelatihan.
Hasil pretest belum maksimal, karena pemahaman peserta belum memahami
penyusunan perangkat pembelajaran yang tepat dan dan hasil posttest
menunjukkan peningkatan yang maksimal karena peserta sudah memahami cara
penyusunan perangkat pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan dari hasil produk
yang dihasilkan peserta berupa RPPM dan RPPH yang dibuat dengan baik oleh
peserta pelatihan. Kesimpulannya hasil pengabdian ini menunjukkan
peningkatkan kemampuan, pemahaman, dan keterampilan gugu-guru TK/PAUD dalam
merancang perangkat pembelajaran yang baik dan tepat. Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, Guru
TK, PAUD |
|
ABSTRACT The training activity in
preparing learning tools has a positive impact on the understanding,
knowledge and skills of Kindergarten/PAUD teachers to design good learning.
This activity aims to increase teachers' understanding, knowledge and skills
to design appropriate learning based on the selection of themes, core
competencies, basic competencies, indicators, learning objectives and
learning activity plans, as well as learning assessment plans. The method
used in this training is the workshop method involving kindergarten/PAUD
teachers. This activity will last for one day on Saturday, November 25 2023.
The action taken is to use test techniques in the form of pretests and
posttests which are given to participants at the beginning and end of the
training activity. The pretest results were not optimal, because the
participants' understanding did not yet understand the proper preparation of
learning tools and the posttest results showed maximum improvement because
participants already understood how to organize learning tools. This is
proven by the products produced by the participants in the form of RPPM and
RPPH which were well made by the training participants. In conclusion, the
results of this service show an increase in the ability, understanding and
skills of Kindergarten/PAUD teachers in designing good and appropriate
learning tools. Keywords: Learning Devices, PAUD
Kindergarten, PAUD Teachers |
Pendidikan adalah proses usaha sadar dan
terencana yang dilakukan untuk membentuk manusia yang berkompetensi dalam
melakukan berbagai aktivitas belajar mengajar di sekolah. Kompetensi adalah
kemampuan yang dimiliki guru untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang didasari
atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang
dipersyaratkan.Seorang guru yang memiliki kompetensi dapat melaksanakan
tugas-tugasnya dengan baik dan tepat sesuai dengan sasaran yang ingin
dicapai.Guru yang profesional harus memiliki berbagai keterampilan, kemampuan
khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru dan lain sebagainya
(Yamin, 2007: 23).
Barlow (Daryanto 2013:157) mengatakan �Kompetensi adalah �the ability of a teacher to responsibly his
or her duites appropriately atau kemampuan seorang guru untuk menunjukkan secara bertanggung jawab tugas-tugasnya dengan tepat
agar sesuai sasaran. Joyce (2014) menyatakan
bahwa Guru melakukan tugas profesionalnya yang dimulai dari berbagai
tugas terkait dengan administrasi, berbagai tugas yang terkait dengan
mengajar dan menilai hasil pembelajaran yang dilakukan (Uno
& Lamatenggo, 2016: 48). Undang- Peraturan MenteriPendidikan dan
Kebudayaan Nomor 137Tahun 2014 tentang Standar NasionalPendidikan Anak Usia
Dini, KompetensiGuru PAUD mencakup kompetensipedagogik, kepribadian, sosial,
danprofesional. Salah satu kompetensipedagogik yang harus dimiliki olehpendidik
PAUD adalah merancangkegiatan pengembangan anak usia diniberdasarkan kurikulum.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang guru
yang professional adalah guru yang mempunyai kemampuan untuk menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya dengan tepat, menyiapkan administrasi yang sesuai
sasaran.Namun demikian pada
kenyataan masih banyak masalah yang menglingkupi para pendidik terkhususnya
pendidik anak usia dini baik kuantitas maupun kualitasnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Haingu (2019)
terdapat 32 orang guru PAUD yang tersebar di kecamatan kota Tambolaka. Haingu
menegaskan bahwa pendidik sangat berperan penting dalam sebuah pendidikan dan
memiliki peran yang sangat fundamental dalam melaksanakan kegiatan proses
belajar mengajar. Dilihat dari jumlah guru tersebut, maka Sekolah Tinggi Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Weetebula berupaya mengadakan pelatihan tentang
�pembelajaran dan pengembangan kurikulum PAUD� dengan mengundang narasumber yang
berkompeten yaitu Dr. Slamet Yanto dari Universitas Negeri Yogyakarta. Adapun pelatihan
yang dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2016, dihadiri oleh para guru PAUD
Sesumba (Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya).
Peningkatan kompetensi guru seperti pelatihan,
perbaikan sarana dan prasarana, administrasi, dan peningkatan mutu manajemen
sekolah dilakukan dengan baik.Namun pada kenyataannya, strategi yang dilakukan
untuk meningkatkan mutu guru belum menunjukkan peningkatan yang berarti.
Sejalan dengan hasil penelitian Wulandari, dkk (2018) mengatakan untuk
meningkatkan kompetensi pedagogik guru perlu melakukan kegiatan workshop secara terus-menerus yang
berimbaspada peningkatan kemampuan guru dan anak usiadini secara merata. Serupa
dengan Tirtayani, dkk (2019) mengatakanbahwa pelatihan
dan pendampingan terhadap guru-guru menunjukkan kemampuan menyusun perangkat
pembelajaran berbasis pendekatan saintifik dengan lebih baik serta mampu
menerapkannya secara riil di lapangan.Artinya bahwa melalui kegiatan pelatihan
dapat membantu para guru untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam
menyusun perangkat pembelajaran.
Kondisi guru-guru TK dan PAUD masih mengalami
keterbatasan dan kendala terkait penyusunan perangkat pembelajaran berupa RPPM
dan RPPH. Program tahunan dan program semester adakan oleh kepala TK dan PAUD
sendiri sehingga hanya dijadikan pegangan saja sementara guru-gurunya tidak
mengetahui bagaimana cara merumuskan, menentukan kompetensi inti (KI), kemudian
menjabarkan ke kompetensi dasar (KD), Indikator yang ingin dicapai dalam bentuk
RPPM dan RPPH. Guru-guru TK dan PAUD di kecamatan Loura dan kecamatan kota
Tambolaka hanya kerkualifikasi SMA sehingga mengalami kesulitan dalam membuat
program mingguan dan harian yang digunakan dalam pembelajaran. Untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan para guru, maka perlu mengembangkan
kompetensi melalui pelatihan dan seminar-seminar yang berbasis luring dan
daring.
Munawaroh, dkk (2019) mengatakan bahwa guru-guru
mengalami kesulitan dalam menyiapkan perangkat pembelajaran, dikarenakan yang
menyusun perangkat pembelajaran berupa RPPM dan RPPH dibuat oleh kepala sekolah
TK dan PAUD sehingga guru tidak mempunyai pemahaman dan pengetahuan. Mawardi
(2019) mengatakan bahwa kompetensi guru dalam penyusunan RPPH yang merupakan
perencanaan operasional pembebelajaran masih rendah, karena rendahnya pemahaman
guru tentang pengembangan komponen-komponen RPPH belum dikuasai, sehingga
Mawardi menegaskan pentingnya pelatihan bagi guru-guru TK/PAUD.
Guru dituntut untuk memperhatikan berbagai
komponen dalam sistem pembelajaran yang meliputi: menyusun rencana
pembelajaran, menyiapkan materi yang relevan, merancang metode yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi anak, menyediakan sumber belajar dan media. Wiyani
dan Novan Ardy (2015:27) menjelaskan bahwa guru adalah orang yang bertanggung
jawab terhadap berlangsungnya proses pertumbuhan dan perkembangan potensi
anak-anak, baik potensi kognitif maupun potensi psikomotoriknya.
Berdasarkan persoalan tersebut, penulis
menawarkan pelatihan terkait penyusunan perangkat pembelajaran yang bertujuan
untuk mendampingi guru TK/PAUD dalam penyusunan RPPM dan RPPH yang tepat dan
benar. Dengan adanya pelatihan ini akan membantu guru-guru TK dan PAUD untuk
memahami cara membuat RPPM dan RPPH yang baik sehingga menjadi bekal bagi
guru-guru untuk mempersiapkan segalanya sebelum mengajar di kelas. Sesuai
dengan Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
danMenengah disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran merupakanbagian
dari perencanaan pembelajaran. Artinya guru-guru harus mampu membuat
perencanaan pembelajaran yang baik agar sesuai dengan tujuan dan karakteristik
perkembangan anak. Perencanaan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang memproyeksikantindakan
apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran, denganmengkoordinasikan
komponen pengajaran, sehingga arah tujuan, materi, metodedan teknik serta
evaluasi menjadi jelas dan sistematis.
Permendikbudristek (2022) tentang
standar proses PAUD pasal 3 nomor 3 ayat 1 menyebutkan perencanaan pembelajaran harus fleksibel, jelas, dan sederhana.
Perencanaan pembelajaran anak usia dini disusun dan disiapkan oleh guru
sebelumpelaksanaan pembelajaran seperti: program semester(PROSEM), RPPM, dan
RPPH. Dalam menyusun ketiga jenis perencanaan di atastentu mengacu pada muatan
pembelajaran yang telah dirumuskan dan ditetapkan dalam kegiatan pembelajaran
yang ingin dicapai. RPPMadalah rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan yang
sudah disiapkan selama seminggu yangmemuat Kompetensi Dasar (KD) dari setiap
program pengembangan yaitu (a)Nilai Agama dan Moral, (b) Fisik Motorik, (c)
Kognitif, (d) Bahasa, (e) SosialEmosional dan (f) Seni. Muatan atau materi
pembelajaran serta rencanakegiatan main untuk satu minggu dilakukan dalam
rangka mencapai KD-KDyang ingin dicapai.RPPM dikembangkan dari kegiatan program semester, namun penyajiannya
lebih lengkap dan lebih operasional.Sedangkan RPPH adalah unitperencanaan
terkecil dibuat untuk digunakan untuk memandu kegiatan dalam satuhari.Mendukung
hal tersebut Munawaroh, dkk (2019) mengatakan bahwa kemampuan guru dalam menyusun RPPM dan RPPH dikategorikan
baik karena guru-guru terlibat langsung membuat sendiri perangkat pembelajaran.Untuk menyikapi
hal tersebut, maka Dosen PAUD mengadakan pengabdian kepada masyarakat melalui
pelatihan kepada guru-guru TK dan PAUD tentang Penyusunan Perangkat
Pembelajaran kepada Guru-Guru TK dan PAUD di Kecamatan Loura dan Kota Tambolaka
Sumba Barat Daya.
Sesuai dengan analisis situasi, pengabdi melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat dengan mengadakan pelatihan yang difasilitas oleh dosen Pendidikan
Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Universitas Katolik Weetebula.
Rangkaian kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 25 November 2023.
Kegiatan ini dilakukan di gedung PAUD Sinar Pagi dengan
pertimbangan-pertimbangan yaitu fasilitasnya memadai serta akses dan jarak yang
ditempuh mudah dijangkau oleh calon peserta pelatihan, karena mengingat lokasi
PAUD Sinar Pagi ini berada di tempat yang strategis yaitu desa Pogotena
kecamatan Loura. Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Yohanis U. L. Adolf, selaku
kepada desa Pogotena. Penyajian materi dipaparkan oleh Dominggus Lero Bili, M.
Pd., yang dibantu oleh Fransiskus Ghunu Bili, M. Pd., dan dua mahasiswa PGPAUD
yaitu: Novriani Umbu Pingge dan Juwita Trianti Wola. Guru-guru yang mengikuti
pelatihan ini dapat menambah wawasan, pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan
merancang perangkat pembelajaran dan sekaligusyang menjadi pelatih bagi
guru-guru yang tidak berkesempatan hadir pada pelatihan ini khususnya bagi
guru-guru di TK dan PAUD masing-masing. Adapun rangkaian kegiatan pelatihan
yang dimaksud terterah pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Kegiatan Pelatihan Perangkat Pembelajaran
Hari/Tanggal |
Waktu |
Materi |
Jumlah Peserta |
Sabtu, 25
November 2023 |
09.30-10.00 |
Registrasi peserta pelatihan |
12 Orang |
10.00-10.30 |
Pembukaan: Panitia Sambutan: Yohanis U.
L. Adolf Pemateri : Dominggus
Lero Bili, M. Pd. |
12
Orang |
|
10.30-12.30 |
Pemaparan materi tentang perencanaan
pembelajaran, program semester, RPPM |
12 Orang |
|
12.30-13.30 |
Praktik membuat RPPM |
12
Orang |
|
13.30-15.30 |
Penjelasan materi tentang RPPH |
12 Orang |
|
15.30-17.30 |
Praktik membuat RPPH |
12
Orang |
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
A.
Persiapan pelatihan
Persiapan pelatihan
merupakan tahap perencanaan yang harus ditempuh oleh tim pengabdian sebelum pelatihan dilaksanakan. Tim pengabdian terlebih dahulu melakukan penjajakan lapangan di TK/PAUD mitra untuk berdiskusi
terkait perencanaan pembelajaran berupa penyusunan perangkat pembelajaaran, dan ternyata
guru-guru mitra tersebut merespon dengan baik agar mendapatkan pendampingan langsung terkait praktik pembuatan perangkat pembelajaran. Guru-guru
mengakui bahwa belum adanya pelatihan
khusus terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran untuk guru-guru
TK/PAUD yang diselenggarakan baik
dinas, lembaga, LSM pemerhati pendidikan belum melakukan pelatihan, sehingga guru-guru hanya belajar mandiri melalui youtube, google, dan media lain, namun
masih memiliki keraguan
dalam membuat perangkat
yang baik dan benar. Untuk itu, jika
kampus Unika Weetebula berkesempatan dan memiliki potensi yang baik
khususnya dosen PGPAUD
Unika Weetebula besar harapannya sebagai guru-guru
TK/PAUD untuk mendapatkan pelatihan secara langsung. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis merespon
dengan baik untuk mengadakan pelatihan punyusunan perangkat pembelajaran untuk guru TK/PAUD
yang diselenggarakan oleh dosen
PGPAUD Unika Weetebula. Penulis mulai
merencanakan materi pelatihan, mendesain sertifikat pelatihan, jadwal
pelatihan, sekolah sasaran pelatihan, jumlah peserta, dan undangan pelatihan.
B.
Pelaksanaan kegiatan
Pengabdian ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 25
November 2023 pukul 09.30 sampai dengan selesai di gedung PAUD Sinar Pagi yang berada di desa Pogotena, Kecamatan Loura, Kabupaten Sumba
Barat Daya peserta yang diundang 21 orang dari 7 TK dan PAUD, namun yang berkesempatan hadir hanya 12 orang. Kegiatan pengabdian tersebut dibuka dan ditutup secara resmi oleh bapak Yohanis U. L. Adolf, selaku
kepala desa Pogotena dalam penyampaiannya kegiatan ini harus
bermanfaat dan berkelanjutan
ke depan demi kemajuan TK/PAUD yang ada di kecamatan Loura dan kecamatan
Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya. Materi
pelatihan dipaparkan oleh Dominggus Lero Bili, M. Pd., selalu narasumber.
Kegiatan tersebut diawali dengan pretest sebelum masuk pada materi inti dan
diberikan postest setelah menjelaskan materi pelatihan yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman dan kompetensi peserta pelatihan sebelum dan
sesudah mengikuti pelatihan terkait penyusunan perangkat pembelajaran untuk
guru-guru TK/PAUD. Kegiatan pelatihan tersebut guru-guru dapat berpartisipasi
aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan ini karena dapat belajar
langsung cara penyususan perangkat pembelajaran yang baik dan benar. Pada
kegiatan ini guru-guru mendapat pemahaman tentang bagaimana menyusun program
tahunan (prota), program semester (promes), rencana pelaksanaan pembelajaran
mingguan (rppm), dan rencana pelaksanaan pembelajaran harian (rpph) yang
berpedoman pada permendikbud nomor 146 tahun 2014 dan permendikbud nomor 137
tahun 2014 dan beberapa sumber lain sebagai pendukung. Sugiyanto dan Erviana
(2022) mengatakan bahwa pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran sangat
efektif bagi guru PAUD hal menunjukkan pada peningkatan kemampuan guru terlihat
pada produk yang dibuat oleh guru berupa RPPH.
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian ini
adalah sebagai berikut:
1.
Menjelaskan konsep dan prosedur penyusunan perangkat
pembelajaran secara teoritis mengenai perangkat pembelajaran.
Sesi ini
narasumber menjelaskan terlebih dahulu tentang apa itu
perangkat pembelajaran, apa program tahunan, apa itu program semester, apa itu rencana
pelaksanaan pembelajaran mingguan dan apa itu rencana pelaksanaan
pembelajaran harian. Sebelum
menyusun perangkat pembelajaran tersebut sebaiknya guru-guru TK/PAUD harus
menguasai terlebih dahului ketiga pedoman penyusunan perangkat pembelajaran
yang pertama, memahami Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) yang ada pada dokumen Permendikbud
137 tahun 2014 tentang standar Nasional PAUD; kedua, memahami Kompetensi Inti (KI) dan Komtensi Dasar (KD)
sebagai capaian hasil pembelajaran dokumen KI dan KD dapat dilihat pada
Permendikbud 146 tahun 2014 tentang standar Nasional PAUD; ketiga, menetapkan tema dan materi pembelajaran sebagai muatan
pengalaman belajar anak. Seorang guru TK/PAUD wajib memiliki ketiga pedoman
tersebut karena merupakan rujukan penyusunan perangkat pembelajaran. Narasumber
memberi foto kopian ketiga dokumen kepada masinga-masing peserta pelatihan agar
menjadi pegangan dalam menyusun perangkat pembelajaran yang akan di bawah
pulang oleh peserta sebagai pegangan, kemudian memberi penjelasan dan contoh
bagaimana menurunkan KI ke KD dan KD ke materi pembelajaran yang akan dilakukan
selama satu minggu dan RPPH dibuat berdasarkan RPPM. Berikut adalah
gambar penjelasan materi:
Gambar 1. Narasumber Menjelaskan Materi Pelatihan
Gambar 2. Peserta Menyimak Penjelasan Narasumber Tentang
Materi Pelatihan
2.
Peserta menyusun RPPM
Penyusunan RPPM merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan setiap minggu oleh guru
TK/PAUD sebagai pegangan
atau pedoman selama satu minggu sehingga
pembelajarannya dapat terorganisir dengan baik. Namun hal ini
seorang guru perlu memiliki
keterampilan dan pengetahuan
yang cukup dalam penyusunan
RPPM. Pada pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran sangat
membantu guru TK/PAUD untuk mengembangan pengetahuan dan keterampilannya. Dengan
adanya pelatihan guru-guru TK/PAUD dapat memahami materi pelatihan dan mampu
merancang perangkat pembelajaran yang baik. Kegiatan guru pada sesi ini peserta
pelatihan ditugaskan untuk menyusun perangkat pembelajaran berupa perencanaan
pelaksanaan pembelajaran mingguan. Masing-masing peserta mengerjakan RPPM
sesuai dengan tema dan kegiatan yang dipilih oleh peserta. Pada sesi ini peserta
sangat diharapkan agar mampu menentukan nomor Kompetensi Dasar (KD) yang
benar-benar sesuai dengan tema yang dipilih. Dalan kegiatan tersebut peserta berantusias
dalam mengerjakan RPPM yang baik dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Pada
saat penyusunan RPPM peserta benar-benar membutuhkan pendampingan yang
intensif, dengan tujuan agar pelatihan ini dapat bermanfaat bagi guru itu
sendiri dan lembaga PAUD. penyusunan RPPM tersebut ternyata cukup mudah yang
penting dapat menguasai tahapan penyusunan RPPM. Pada kegiatan tersebut peserta
pelatihan menghasilkan produk berupa RPPM. Pada saat mengerjakan tugas peserta
didampingi langsung oleh panitia dan narasumber tujuannya agar peserta memahami
cara membuat rencana pembelajaran yang efektik dan efisien. Adapun keseriusan
dan antusias peserta pelatihan dapat di lihat pada gambar 3, 4, dan 5 di bawah
ini:
Gambar 3.
Peserta Bekerja Dengan Serius Dalam menentukan KD
Gambar
4.Peserta Dibantu Oleh Tim Pengabdian
Gambar
5.Peserta Dibantu Oleh Tim Pengabdian
Pada sesi ini peserta menghasilkan produk berupa RPPM.
Adapun produk yang dimaksud dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini:
3.
Peserta menyusun RPPH
�Kegiatan menyusun RPPH merupakan sebuah kewajiban guru sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas. Guru
yang hebat adalah guru yang mempersiapkan segalanya sebelum berada dalam kelas.
Satu salahnya adalah menyusun perencanaan pembelajaran harian diawal minggu
pembelajaran akan dimulai. Misalnya untuk membelajaran minggu depan, guru sudah
harus menyiapkan RPPM dan RPPH sebelumnya. Perencanaan yang disusun guru
berlaku selama seminggu dan dapat digunakan setiap hari. Dengan demikian,
perencanaan tidak disusun hanya ketika ada permintaan dari pengawas atau
pengelola TK/PAUD, atau ketika hendak mengajukan akreditasi.
�Pada sesi ini tim
pengabdian memberi penugasan kepada peserta pelatihan untuk membuat perangkat
pembelajaran berupa perencanaan pelaksanaan pembelajaran harian yang sesuai
dengan rencana mingguan yang sudah disiapkan selama satu minggu. RPPH yang
disusunharus sesuai tahap-tahap yang sesuai RPPM yang sudah dibuat oleh peserta
pelatihan. Masing-masing peserta mengerjakan RPPH sesuai dengan tema dan
kegiatan yang dipilih . Pada sesi ini peserta diharapkan agar dapat menentukan
nomor KD, tujuan, dan rencana pembelajaran yang benar-benar sesuai dengan tema
yang dipilih. Adapun kegiatan ini dibuktikan dengan dokumentasi berupa gambar 5
dan 6 di bawah ini:
Gambar 6. Peserta membuat
RPPH
Gambar 7. Peserta membuat RPPH
Gambar
8. Peserta membuat RPPH
Pada sesi ini peserta pelatihan menyelesaikan satu produk
RPPH yangdihasilkan. Produk RPPH tersebut dapat dilihat dibawah ini:
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis
data dapat diketahui bahwa penyusunan perangkat pembelajaran dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
guru-guru TK/PAUD melalui pelatihan.
Sebagai seorang guru TK/PAUD
harus rutin menyusunan perangkat pembelajaran yang
sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan kebutuhan terkini, karena sangat berdampak dengan adanya perubahan kurikulum. Kegiatan pelatihan ini diawali
dengan pembukaan, pemaparan materi pelatihan, pretest dan postes, diskusi atau
tanya jawab pada peserta, dan penugasan menyusun RPPM dan RPPH. Kegiatan
penugasan yang diberikan pada peserta dapat berjalan dengan baik dan lancar tim
pengabdian memberikan arahan, bimbingan, dan pendampingan yang intensif kepada
peserta ketika mengerjakan tugas menyusun RPPM dan RPPH.
Hasilnya peserta pelatihan memperoleh peningakatan pemahaman, pengetahuan,
dan keterampilan dalam penyusunan perangkat pembelajaran berupa RPPM dan RPPH
yang sesuai kebutuhan yang baik dan tepat. Hal ini berdampak pada keterampilan
guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pembelajaran
Mingguan (RPPM), Rencana Pembelajaran Harian (RPPH). Hanya saja adanya
perubahan kurikulum menyebabkan penyusunan perangkat pembelajaran mengalami
beberapa perubahan, hal inilah menjadikan kesulitan dalam mengembangkan
perangkat pembelajaran (Cindi dkk, 2022). Sugiyanto dan Erviana (2022)
mengatakan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran yang baik akan dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik, sehingga guru yang menguasai proses
serta mekanisme penyusunan perangkat pembelajaran guna menciptakan proses
pembelajaran yang bermakna dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Wahyudi dan Maimunah (2020) mengatakan bahwa penyusunan perangkat
pembelajaran melalui pelatihan dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan
guru-guru untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPPM) dan rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH). Artinya
bahwa pelatihan ini sangat berdampak positif pada keterampilan guru TK/PAUD
dalam menyusun perangkat pembelajaran. Pada kegiatan pelatihan penyusunan
perangkat pembelajaran peserta menghasilkan produk berupa RPPM dan RPPH. Senada
dengan penelitian yang dilakukan oleh Tirtayani, Sujana, dan Wirabrata (2019)
mengatakan bahwa pelatihan dapat meningkatkan pemahaman guru, keterampilan guru
dalam merancang pembelajaran. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wulandari, Hayati, Muthmainnah, Fatimaningrum (2018) mengatakan tidak ada
perubahan yang signifikan dari pelaksanaan workshop
dalam penyusunan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 PAUD, hal tersebut
terlihat pada kategori tinggi hanya 8 orang/14%, kategori sedang 41 orang atau
72%, dan 8 orang pada kategori rendah atau 14% .
Pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran yang dilaksanakan di kecamatan
Loura dan kecamatan Kota Tambolaka Sumba Barat Daya berdampak posotif pada
pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan guru-guru TK/PAUD dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran dengan baik. Hal ini terlihat pada hasil pretest dan
posttest yang menunjukkan bahwa pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan
peserta pelatihan belum maksimal atau kurang dan setelah mengikuti pelatihan pemahaman,
pengetahuan, dan keterampilan peserta mengalami peningkatan untuk merancang dan
melaksanakan pembelajaran. Ini membuktikan pada saat peserta mengisi postest
yang diberikan diakhir kegiatan pelatihan dan hasil postest tersebut sangat
meningkat dan terbukti pada hasil produk berupa RPPM dan RPPH disusun dengan
baik. Artinya hasil pengabdian ini menunjukkan peningkatkan kemampuan dan
pemahaman, dan keterampilan gugu-guru TK/PAUD dalam merancang perangkat
pembelajaran yang baik. Pelatihan penyusunan perangkat pembelajaran sebaiknya
waktu pelaksanaannya dilaksanakan dengan jumlah peserta yang lebih banyak
sehingga kebermanfaatannya sangat baik untuk peserta yang lebih banyak. Adanya
kegiatan lanjutan yang berupa pelatihan sejenis yang dilakukan sehinnga
meningkatkan kemampuan guru TK/PAUD dalam menyusun perangkat pembelajaran.
Daryanto (2013).
Standar Kompetensi dan Penilaian Kinerja (Guru
profesional). Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
Haingu, M. R. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Guru Paud di Kecamatan Kota Tambolaka dan Loura Kabupaten Sumba Barat Daya. Jurnal Edukasi Sumba.Vol. 3 No. 2 (2019).10.53395/jes.v3i2.57.
Joyce,
N. (2014). Motivational Factors Affecting
High School Teachers� Professional Conduct and Work Performance: A Case of
Public High Schools in Nairobi City. International Journal of Humanities and Social
Science.Vol. 4 No. 3; February 2014.
Kemendikbudristek.
(2022). Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.
Mawardi, M.
(2019). Optimalisasi Kompetensi Guru Dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Jurnal Ilmiah Didaktika: Media Ilmiah Pendidikan Dan Pengajaran, 20(1), 69�82. http://dx.doi.org/10.22373/jid.v20i1.3859.
Munawaroh, S.,
Syukri M., Marmawi, R. (2019). Kompetensi Guru dalam Menyusun Perangkat
Pembelajaran di Paud Cahaya Desa Kapur Kecamatan Sungai Raya. Jurnal Pendidikan Pembelajaran. Vol. 8. No. http://dx.doi.org/10.26418/jppk.v8i7.33760
Oliver, Bernard. (1990). The Case Of
Teaching. (Online).Journal of Teaching in Physical
Education. Vol. 9: 184-188. (http://journals.humankinetics.com/ AcuCustom/Sitename/DocumentIte m/9752.pdf, 15Desember 2018).
Sugiyanto, B dan Erviana, Y. (2022). Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Model Merdeka-Belajar Berorientasi Kearifan Lokal Untuk Mahasiswa Calon Guru
PAUD. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Undiksha. Volume 10, Nomor 2, Tahun 2022, pp. 302-311. https://doi.org/10.23887/paud.v10i2.52369.
Tim Direktorat
Pembinaan PAUD. (2014). Pedoman PenyusunanPerencanaan PembelajaranPAUD. Jakarta:
KementerianPendidikan dan KebudayaanRI, Direktorat JenderalPendidikan Anak Usia
Dini, Nonformal, dan Informal.
Tirtayani, L. A. Sujana, I. W, Wirabrata, D. G. F. (2019). Pelatihan
Penyusunan Perangkat Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2. https://journal.uny.ac.id/index.php/jpa/article/view/26330.
Tirtayani, L. A., Sujana, I. W., Wirabrata, D. D. F. (2019). Pelatihan
Penyusunan Perangkat Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik. Jurnal Widya Laksana, Vol. 8, No. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen.
Uno, H. B. & Lamatenggo,
N. (2016). Tugas Guru dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Wahyudi, M. D.,
dan Maimunah. (2020). Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Taman
Kanak-Kanak Berbasis Belajar dari Rumah Bagi Guru TK di Kelompok Kerja Guru
Gugus Zamrud Kota Banjarbaru.
Wiyani dan Novan
Ardy.(2015). Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta: Gava Media.
Wulandari, R.,
Hayati, N., Muthmainnah., Fatimaningrum, A. S. (2018). Stimulasi Penyusunan
Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Paud Bagi Pendidik Paud Di Kecamatan
Banguntapan Bantul. Jurnal Pendidikan Anak, Volume 7, Edisi 1. https://journal.uny.ac.id/index.php/jpa/article/view/26330.