Evaluasi�Penghambatan Enzim α-Glukosidase Secara Invitro Dari 5
Ekstrak Spesies Syzygium Serta Pengaruh Perbedaan Konsentrasi Pelarut
Evaluation of in vitro inhibition of
α-glucosidase enzyme from 5 extracts of syzygium
species and the effect of different solvent concentrations
1)* Dina
Amalia Ulfa, 2) Adek Zamrud Adnan, 3) Witono Basuki, 4) Chaidir,
5) Puspa Dewi N Lotulung, 6) Minarti
1) Universitas Pancasila Jakarta, Indonesia
Email: [email protected]
*Correspondence:
Dina Amalia Ulfa
DOI:�10.59141/comserva.v4i7.2710 |
ABSTRAK Spesies Syzygium
merupakan genus dengan jumlah spesies yang sangat banyak dan keanekaragaman
yang tinggi. Genus ini banyak ditemukan di daerah tropis karena kesesuaiannya
dengan iklim tropis. Lima spesies Syzygium yaitu daun salam (Syzygium
polyanthurn), daun jambu air (Syzygium aqueum), daun jambu biji (Syzygium
malaccense), daun jambu biji (Syzygium guazava), dan daun pucuk merah
(Syzygium campanulatum Korth.) telah digunakan dalam pengobatan tradisional
karena kandungan polifenolnya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
ekstrak paling efektif dari beberapa spesies Syzygium sp. dengan perbandingan
komposisi etanol-air, sebagai obat herbal antidiabetik melalui penghambatan
enzim alfa-glikosidase. Kelima spesies Syzygium diekstraksi menggunakan
metode maserasi dengan pelarut 96% dengan rendemen rata-rata 30%. Ekstrak
kental lima spesies Syzygium diuji antioksidannya dengan nilai rata-rata
IC-50 pada Ekstrak Daun Pucuk Merah tercatat sebesar 14,7. Nilai rata-rata
IC-50 Ekstrak Daun Salam tercatat sebesar 8,46, Nilai rata-rata IC-50 Ekstrak
Daun Jambu Biji Bol sebesar 9,42, Nilai rata-rata IC-50 Ekstrak Daun Jambu
Biji yang dihitung dari ketiga pengukuran tersebut adalah 10,51. Nilai
rata-rata IC-50 ekstrak daun jambu biji yang dihitung dari ketiga pengukuran
tersebut adalah 9,88. Aktivitas penghambatan enzim a-glukosidase daun jambu
biji pekat 96% diuji pada berbagai konsentrasi dan diperoleh hasil yang
signifikan. Pada konsentrasi 50 ppm, % penghambatan yang diamati sebesar 97,74
dengan nilai IC-50 sebesar 6,42, yang menunjukkan bahwa kemampuan
penghambatan terhadap enzim tersebut sangat tinggi. Ketika konsentrasi
diturunkan menjadi 25 ppm, % penghambatan yang diamati adalah 89,35,
menunjukkan penurunan potensi, meskipun penghambatan tetap signifikan. Kata kunci: Daun Salam, Daun Jambu Air,
Daun Jambu Bol, Daun Jambu Biji, Daun Pucuk Merah, Uji Aktivitas Antioksidan,
Uji Penghambatan Enzim α-glukosidase. |
|
ABSTRACT Syzygium�species is
a genus with a very large number of species and high diversity. This genus is
mostly found in the tropics due to its suitability for tropical climates.
Five species of Syzygium are bay leaf (Syzygium polyanthurn), water
guava leaf (Syzygium aqueum),
guava bol leaf (Syzygium malaccense), guava leaf (Syzygium
guazava), and red shoot leaf (Syzygium
campanulatum Korth.) have been used in traditional
medicine because of their polyphenol content. This study aims to produce the
most effective extracts of several species of Syzygium
sp. with ethanol-water composition pariation, as an
antidiabetic herbal medicine through inhibition of alpha-glycosidase enzyme.
five species of Syzygium are extracted using
maceration method with 96% solvent with an average yield of 30%. thick
extracts of five species of Syzygium are tested for
antioxidants with the mean value of IC-50 on Red Shoot Leaf Extract recorded
at 14.7. The mean IC-50 value of Salam Leaf Extract was recorded at 8.46, The
mean IC-50 value of Bol Guava Leaf Extract was 9.42, The mean IC-50 value of
Guava Leaf Extract calculated from all three measurements was 10.51. The mean
IC-50 value of guava leaf extract calculated from the three measurements was
9.88. The a-glucosidase enzyme inhibitory activity of 96% concentrated guava
leaf was tested at different concentrations and significant results were
observed. At a concentration of 50 ppm, the observed % inhibition was 97.74
with an IC-50 value of 6.42, indicating that the inhibitory ability against
the enzyme was very high. When the concentration was lowered to 25 ppm, the %
inhibition observed was 89.35, showing a decrease in potency, although the
inhibition remained significant. Keywords:�bay leaves, water guava leaves, guava bol leaves, guava leaves, red shoot leaves, antioxidant
activity test, a-glucosidalse enzyme inhibitor
test. |
PENDAHULUAN
Diabetes Melitus
merupakan penyakit gangguan metabolik yang disebabkan oleh organ pankreas gagal
dalam memproduksi hormon insulin secara memadai (Lestari & Mujiati, 2018). Penyakit ini
merupakan penyebab kematian urutan ketujuh di dunia. Berdasarkan penyebabnya
diabetes melitus di golongkan menjadi tiga jenis, diantaranya Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (IIDM) atau yang biasa dikenal dengan diabetes melitus tipe
1, Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) yang lebih dikenal dengan
sebutan tipe 2 dan diabetes melitus gestasional (DepKes, 2000).
Beberapa pilihan
pengobatan tersedia untuk penderita diabetes, namun, beberapa obat antidiabetik
mengakibatkan efek samping yang merugikan seperti hipoglikemia (Indonesia, 2016). Oleh karena
itu, telah terjadi proliferasi penelitian tentang produk alami dengan efek
antidiabetik, termasuk tanaman dari famili Myrtaceae. Penelitian sebelumnya
telah menunjukkan bahwa sejumlah spesies Syzygium memiliki efek
antidiabetik yang kuat dan aman untuk dikonsumsi (Azrin, 2020).
Beberapa bahan
alami yang telah terbukti memiliki khasiat sebagai antioksidan adalah Daun Salam (Syzygium polyanthum)
(Rahman, Bahriul, &
Diah, 2014), Daun Jambu Air (Syzygium aqueum), Daun
Jambu Bol (Syzygium malaccense) Daun Jambu Biji (Syzygium guazava), Daun
Pucuk Merah (Syzygium campanulatum Korth.) (Basuki, 2022; Zaen &
Ekayanti, 2022).
Daun Salam (Syzygium polyanthum) diketahui
mengandung flavonoid (Apitalau, Edy, & Mansauda, 2021), minyak atsiri,
seskuiterpen, triterpenoid, fenol, steroid, sitral, lakton, saponin,
karbohidrat, dan selenium. Vitamin seperti vitamin A, vitamin C, dan vitamin E
yang berfungsi sebagai antioksidan (Prasetyorini, Moerfiah, Wardatun, & Rusli, 2014). Ekstrak etanol
dari Daun Salam (Syzygium polyanthum) memiliki aktivitas sebagai
antifungal dan antibakteri (Silalahi, 2017). Daun Salam (Syzygium
polyanthum) juga diketahui memiliki khasiat menyembuhkan sakit diare dan
magh, mengobati hipertensi dan menurunkan kadar gula darah pada penderita
diabetes melitus. Penelitian sebelumnya menunjukkan efek antidiabetes dari Daun
Salam (Syzygium polyanthum) pada hewan uji (Rissa, 2022)
Dalam penelitian
terdahulu pada Daun Jambu Air (Syzygium aqueum) memiliki aktivitas
antioksidan setelah diekstraksi menggunakan pelarut etanol 96% dan setelah
diujikan aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH hasilnya menunjukkan
adanya potensi antioksidan ekstrak etanol daun jambu air yang sangat kuat,
dengan nilai IC50 sebesar 10,013 ppm (Quenon et al., 2022).
Tanaman Jambu
Bol (Syzygium malaccense) memiliki aktivitas antioksidan serta
antiinflamasi yang tinggi. Bagian daun, daging buah dan biji juga menunjukkan
kandungan senyawa fenolik, flavonoid dan karetonoid yang merupakan sumber
aktivitas antioksidan. Pada penelitian sebelumnya Hasil penelitian yang
didapatkan diketahui bahwa nilai IC50 nya sebesar 3,511 ppm. Maka hal ini
menunjukkan bahwa jambu bol memiliki aktivitas antioksidan yang kuat untuk
melawan radikal bebas (Devitria, Elfia, & Cahyani, 2023).
Daun Jambu Biji
(Syzygium guajava) mengandung flavonoid, tanin (17,4 %), fenolat (575,3
mg/g), polifenol, karoten dan minyak atsiri. Adapun salah satu senyawa dari
flavonoid yang terkandung dalam daun jambu biji adalah kuersetin, Daun Jambu
Biji (Syzygium guajava) mempunyai khasiat sebagai antiinflamasi,
antioksidan, antidiabetes, antimutagenik, antihipertensi, penambah trombosit
dan analgesik (Purwandari, Subagiyo, & Wibowo, 2018).
Tanaman Pucuk
Merah (Syzygium campanulatum Korth.) mengandung beberapa senyawa
metabolit sekunder seperti flavonoid, kalkon, dan terpenoid. Studi terdahulu
menunjukkan efek hipoglikemik dari flavonoid yang telah terbukti memberi efek
menguntungkan sebagai antidiabetes mellitus (Sundhani, Syarifah, Zumrohani, Nurulita, &
Dukuhwaluh, 2016).
METODE
PENELITIAN
Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunalkaln
desalin eksperimentall in vitro, di malnal uji fitokimial daln
alktivitals alntioksidaln dilalkukaln di dallalm lalboraltorium dengaln menggunalkaln ekstralk
dalri genus Sygyzium.
Balhaln
yalng di gunalkaln yaitu ektralk Daun Salam (Syzygium polyanthum),
Daun Jambu Air (Syzygium aqueum) Daun Jambu Bol (Syzygium malaccense),
Daun Jambu Biji (Syzygium guazava), Daun Pucuk Merah (Syzygium
campanulatum Korth.), etalnol 96 %,
DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydralzyl),
ALsalm
ALskorbalt (Vitalmin C), realgen skrining fitokimial, Nal2SO4
Enzim α-Glukosidalse, DMSO, Nal2CO3, ALkalrbosa.
Alat yalng di gunalkaln yaitu malseraltor, walter
balth, timbalngaln alnallitik,
oven drying, lalmpu UV, desikaltor, spektrofotometri UV-Vis (Biobalse) mikro pipet daln perallaltaln
gelals di lalboraltorium.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Determinasi
Determinasi tanaman dilakukan di UPT. Laboratorium Materia Medica Batu, Malang. Hasil determinasi menunjukkan
bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini benar Daun Salam (Syzygium
polyanthum), Daun Jambu Air (Syzygium
aqueum) Daun Jambu Bol (Syzygium
malaccense), Daun Jambu Biji (Syzygium
guazava), Daun Pucuk Merah (Syzygium
campanulatum Korth.).
B. Pembuatan
Ekstrak
Simplisia Daun
Salam (Syzygium polyanthum),
Daun Jambu Air (Syzygium aqueum) Daun Jambu Bol (Syzygium
malaccense), Daun Jambu Biji (Syzygium
guazava), Daun Pucuk Merah (Syzygium
campanulatum Korth.)
diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol dengan
konsentrasi 96%, 70%, 50%, 30% dan air dengan perbandingan 1:2 selama 2 jam.
Kemudian di remaserasi
dengan pelarut yang sama sebanyak 3 kali. Hasil ekstrak cair yang tertampung
masing-masing pelarut diuapkan dengan rotary
evaporator.
Tabel
1. Hasil Rendemen Ekstrak
No |
Bahan |
Hasil |
% Rendemen |
|
Filtrat |
Ekstrak Kental |
|||
1. |
Daun Salam |
256
g |
76,8
g |
30 % |
2. |
Daun Jambu Air |
240
g |
72
g |
30 % |
3. |
Daun Jambu Bol |
233
g |
2,99
g |
30 % |
4. |
Daun Jambu Biji |
247
g |
74
g |
30 % |
5. |
Daun Pucuk Merah |
285 g |
77,4 g |
30 % |
C. Penetapan
Karakteristik Simplisia
1.
Penetapan kadar air
Penetapan kadar air bertujuan untuk mengukur kandungan air dalam ekstrak.
Kandungan air dapat memicu pertumbuhan mikroba dalam ekstrak. Semakin rendah
kandungan air dalam ekstrak maka dapat mengurangi resiko
pertumbuhan mikroba yang dapat mengkontaminasi
ekstrak dan menurunkan kualitas ekstrak.
Tabel 2. Hasil Penetapan Kadar Air
Parameter |
Sampel (Serbuk) |
Hasil |
Persyaratan Menurut Farmakope
Herbal Indonesia Ed. III |
Kadar Abu |
Daun Salam (Syzygium polyanthum) |
0,23% |
≤ 0,50% |
Daun Jambu Air (Syzygium aqueum) |
0,42% |
≤ 0,50% |
|
Daun Jambu Bol (Syzygium malaccense) |
0,35% |
≤ 0,50% |
|
Daun Jambu Biji (Syzygium
guajava) |
0,25% |
≤ 0,50% |
|
Daun Pucuk Merah (Syzygium
campanulatum Korth.) |
0,33% |
≤ 0,50% |
2.
Penetapan kadar abu
Penetapan kadar abu dilakukan untuk mengukur kadar abu total dan
abu tidak larut asam di dalam ekstrak. Penetapan kadar abu bertujuan untuk
mengukur semua abu yang terbentuk setelah proses perabuan. Pengukuran kadar abu
dilakukan menggunakan metode gravimetri, yaitu metode
analisis yang berdasarkan pada bobot sampel dan diabukan pada suhu 500-600�C hingga berwarna putih
yang mengindikasikan bahwa senyawa karbonnya sudah hilang.
Tabel 3. Hasil
Kadar Abu
Parameter |
Sampel
(Serbuk) |
Hasil |
Persyaratan Menurut Farmakope Herbal
Indonesia Ed. III |
Kadar
Air |
Daun
Salam (Syzygium polyanthum) |
9,23% |
≤
10% |
Daun
Jambu Air (Syzygium aqueum) |
8,24% |
≤
10% |
|
Daun
Jambu Bol (Syzygium malaccense) |
7,35% |
≤
10% |
|
Daun
Jambu Biji (Syzygium
guajava) |
8,33% |
≤
10% |
|
Daun Pucuk Merah (Syzygium
campanulatum Korth.) |
9,32% |
≤
10% |
D. Hasil Skrining
Fitokimia
Fitokimia adalah senyawa kimia yang secara alami ada di dalam
tanaman dan mempunyai efek secara biologis.
Tabel 4. Hasil Skrining Fitokimia
Sampel |
Hasil Metabolit Sekunder |
|||||
Flavonoid |
Alkaloid |
Saponin |
Tanin |
|||
Dragendorff |
Mayer |
Bouchardat |
||||
Daun
Salam |
(+) |
(+) |
(+) |
(+) |
(+) |
(+) |
Daun Jambu Air |
(+) |
(+) |
(+) |
(+) |
(-) |
(+) |
Daun Jambu Bol |
(+) |
(+) |
(+) |
(+) |
(-) |
(+) |
Daun Jambu Biji |
(+) |
(+) |
(+) |
(+) |
(+) |
(+) |
Daun Pucuk
Merah |
(+) |
(+) |
(+) |
(+) |
(-) |
(+) |
E. Isolasi Senyawa
Kimia Dengan Metode KLT
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) adalah teknik yang banyak digunakan
dalam skrining dan isolasi senyawa kimia dari ekstrak tumbuhan. Teknik ini
memanfaatkan perbedaan polaritas antara senyawa untuk memisahkannya pada
lapisan tipis yang biasanya terbuat dari silika gel atau alumina.
Tabel 5. Hasil Isolasi Senyawa Kimia dengan Metode KLT
Gambar 1. Uji KLT
F. Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Daun Salam
Uji aktivitas antioksidan yang dilakukan didasarkan pada prinsip penangkapan
radikal bebas 2,2-difenil-1-pikrilhidralzil (DPPH) dengan menggunakan
spektrofotometri UV-vis. Metode ini banyak digunakan
dalam evaluasi aktivitas antioksidan pada ekstrak tanaman. Prinsip dan metode
ini adalah adanya donasi atom hidrogen dari substansi yang diuji pada radikal
DPPH menjadi senyawa non radikal difenil pikrihidrazil yang ditandai dengan adanya perubahan warna
ungu menjadi kuning.
DPPH memiliki elektron tidak berpasangan (radikal) sehingga dalam
pelarut akan memberikan larutan berwarna ungu yang ditandai pita serapan kuat
pada panjang gelombang 517 nm. Pengukuran serapan
dilakukan setelah inkubasi selama 15 menit. Tujuan di
inkubasi karena reaksi berjalan lambat sehingga sampel membutuhkan waktu untuk
dapat bereaksi dengan dengan radikal bebas (Hasan, Thomas, Hiola, Ramadhani, & Ibrahim, 2022).
Tabel 6.
Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Salam
Melalui
pengujian ini, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi asam askorbat
1 berpengaruh signifikan terhadap kapasitasnya dalam menghambat. Pengujian
lebih lanjut juga dilakukan pada asam askorbat 2 dengan hasil yang beragam ini
mengindikasikan adanya ketergantungan efektivitas pada jumlah zat yang
digunakan dalam pengujian. % inhibisi yang dicapai asam askorbat
2 cenderung menurun.
Quercetin 1 memberikan hasil tingkat
inhibisi yang tinggi, ini menandakan efektivitas substansial pada Quercetin 1 dalam pengujian yang diberikan. Sedangkan
tingkat inhibisi yang diperoleh Quercetin 2 sangat
tinggi, ini mengindikasi bahwa Quencetin 2 sangat
efektif dalam kondisi eksperimental yang telah ditetapkan.
Daun
Salam 30% 1 mengindikasikan efektivitas antioksidan pada kategori sedang,
kemudian pada Daun Salam 30% 2 menunjukkan
hasil sedikit peningkatan dalam efektivitas dibandingkan sampel pertama. Ini
memberikan bukti bahwa adanya variabilitas dalam ekstrak yang sama pada
konsentrasi yang serupa.
Daun
Salam 50% 1 dengan tingkat inhibisi yang relatif tinggi ini menunjukkan
efektivitas yang baik dari ekstrak Daun Salam
50% dalam menghambat proses aktivitas antioksidan. Lalu Daun Salam 50% 2
menunjukkan peningkatan dalam efektivitas inhibisi dibandingkan sampel pertama,
ini mengindikasikan variabilitas atau mungkin perbedaan dalam proses persiapan
bahan baku.
Daun
Salam 70% 1 menunjukkan hasil aktivitas
antioksidan dengan kategori yang sangat tinggi, dengan hasil mendekati
penghambatan total. Daun Salam 70% 2 menghasilkan inhibisi yang sedikit lebih
tinggi dari sampel pertama dan mencapai 95,56%. Perbedaan kecil antara kedua
sampel ini menunjukkan konsistensi dalam efektivitas ekstrak meskipun ada sedikit
variasi yang bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti kualitas bahan baku
atau metode ekstraksi.
Daun
Salam 96% 1 memiliki potensi penghambatan yang sangat kuat bahkan pada
konsentrasi yang relatif rendah begitu pun sama halnya dengan Daun Salam 96% 2.
Dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak etanol 96% memiliki
sifat antioksidan yang sangat kuat dibandingkan dengan konsentrasi pelarut yang
lain.
G. Uji Aktivitas Penghambatan
α-glukosidase Ekstrak Daun Salam Dengan Beberapa
Pelarut
Pada uji aktivitas ada tiga jenis larutan yang di uji yaitu
larutan blangko, larutan sampel dan kontrol sampel. Larutan sampel sendiri
merupakan larutan ekstrak kental dengan variasi konsentrasi 30%, 50%, 70%, 96%
dan air. Variasi konsentrasi ini di buat agar bisa melihat konsentrasi mana
yang terbaik dan yang mampu menghambat 50% aktivitas enzim α-glukosidase.
Tabel 7. Hasil Uji Aktivitas Penghambatan α-glukosidase Ekstrak Daun Salam
No |
Sampel |
Konsentrasi (ppm) |
% Inhibisi |
IC50 (ppm) |
1 |
Quercetin |
5 |
66,55 |
1,90 |
2,5 |
59,10 |
|||
1 |
36,10 |
|||
Quercetin |
5 |
59,61 |
1,88 |
|
2,5 |
56,89 |
|||
1 |
41,10 |
|||
2 |
Daun Salam (Air Panas) |
200 |
68,01 |
167,85 |
100 |
10,95 |
|||
50 |
2,66 |
|||
25 |
-9,03 |
|||
10 |
-12,88 |
|||
Daun Salam (Air Panas) |
200 |
63,37 |
178,10 |
|
100 |
7,15 |
|||
50 |
-3,30 |
|||
25 |
-3,58 |
|||
10 |
-22,51 |
|||
3 |
Daun Salam 30% |
100 |
98,43 |
26,31 |
50 |
96,62 |
|||
25 |
68,66 |
|||
10 |
-15,90 |
|||
Daun Salam 30% |
100 |
97,68 |
28,22 |
|
50 |
94,79 |
|||
25 |
68,33 |
|||
10 |
-24,52 |
|||
4 |
Daun Salam 50% |
200 |
99,29 |
58,56 |
100 |
92,77 |
|||
50 |
49,65 |
|||
25 |
-4,85 |
|||
10 |
-39,12 |
|||
Daun Salam 50% |
200 |
99,95 |
68,03 |
|
100 |
94,28 |
|||
50 |
16,12 |
|||
25 |
-12,84 |
|||
10 |
-37,65 |
|||
5 |
Daun Salam 70% |
50 |
98,41 |
17,46 |
25 |
85,42 |
|||
10 |
12,66 |
|||
Daun Salam 70% |
50 |
97,16 |
17,81 |
|
25 |
85,28 |
|||
10 |
11,39 |
|||
6 |
Daun Salam 96% |
50 |
97,74 |
6,42 |
25 |
89,35 |
|||
10 |
58,52 |
|||
Daun Salam 96% |
50 |
97,24 |
4,48 |
|
25 |
89,01 |
|||
10 |
64,74 |
H. Hasil
Penghambatan α-Glukosidase Oleh Akarbose dan Sampel
Tabel 8. Hasil Penghambatan α-glukosidase oleh Akarbose dan Sampel
No |
Sampel |
IC50 (ppm) |
IC50 rata-rata |
Standar Deviasi |
1 |
Acarbose |
159,34 |
� 171,24 |
11,90 |
183,14 |
||||
171,24 |
||||
2 |
Quercetin |
1,84 |
� 1,85 |
0,01 |
1,86 |
||||
1,85 |
||||
3 |
ED Salam |
8,41 |
� 8,46 |
0,04 |
8,50 |
||||
8,46 |
||||
4 |
EDJ Air |
9,68 |
� 9,88 |
0,20 |
10,07 |
||||
9,88 |
||||
5 |
EDJ Bol |
8,25 |
� 9,42 |
1,17 |
10,59 |
||||
9,42 |
||||
6 |
EDJ Biji |
8,08 |
� 10,51 |
2,43 |
12,94 |
||||
10,51 |
||||
7 |
EDP Merah |
12,06 |
� 14,76 |
2,70 |
17,46 |
||||
14,76 |
�
KESIMPULAN
Ekstralk Dalun Sallalm (Syzygium
polyanthum) dengan konsentralsi 96% memiliki potensi alktivitals penghalmbaltaln yalng salngalt
kualt meskipun paldal konsentralsi yalng relaltif rendalh. Ekstrak Daun Salam juga menunjukkan
potensi penghambatan α-glukosidase
terbaik, meskipun beberapa ekstrak penghambatannya menunjukkan hasil yang baik. ALktivitals penghalmbaltaln enzim α-glukosidalse paldal ekstrak Dalun Sallalm
(Syzygium polyanthum)
dengaln konsentralsi 96% menunjukkaln balhwal kemalmpualn
penghalmbaltaln
terhaldalp enzim tersebut salngalt tinggi, meskipun dalam penurunan konsentrasi % inhibisi dari 50 ppm ke 25 ppm menunjukkaln penurunaln efektivitals, namun penghalmbaltalnnya
tetalp signifikaln. Pada ekstrak Daun Salam (Syzygium
polyanthum) menunjukkan
tingkat variabilitas yang
sangat rendah, sedangkan ekstrak Daun Jambu Air (Syzygium
aqueum) tingkat variabilitas nya rendah. Berbeda dengan ekstrak Daun Jambu Biji (Syzygium guazava)
dan Daun Jambu Bol (Syzygium malaccense) menunjukkan tingkat variabilitas yang cukup signifikan sedangkan ekstrak Daun Pucuk Merah (Syzygium campanulatum Korth.) hasil tingkat variabilitas yang diperoleh signifikan.
BIBLIOGRAFI
Apitalau, Etserlisa A., Edy, Hosea Jaya, & Mansauda,
Karlah L. R. (2021). Formulasi Dan Uji Efektivitas Antioksidan Sediaan Krim
Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight) Walpers.) dengan
Menggunakan Metode DPPH (1, 1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Pharmacon, 10(1),
720�729.
Basuki,
Ginanjar. (2022). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol 96% Daun Salam
(Syzygium polyanthum) Dengan Metode DPPH (2, 2-difenil-1-pikrilhidrazil).
UNIVERSITAS dr. SOEBANDI.
DepKes,
R. I. (2000). Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Devitria,
Rosa, Elfia, Mega, & Cahyani, Manisha Tri. (2023). Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Etanol Biji Jambu Bol (Syzygium Malaccense (L.) Merr. &
Perry) Dengan Metode 1, 1-Diphenyl-2-Picryhidrazyl (DPPH). Jurnal Penelitian
Dan Pengkajian Ilmiah Eksakta, 2(1), 51�55.
Hasan,
Hamsidar, Thomas, Nur Ain, Hiola, Faramita, Ramadhani, Fika Nuzul, &
Ibrahim, Anggun Sasmita. (2022). Skrining fitokimia dan uji aktivitas
antioksidan kulit batang matoa (Pometia pinnata) dengan metode 1, 1-diphenyl-2
picrylhidrazyl (DPPH). Indonesian Journal of Pharmaceutical Education, 2(1),
67�73.
Indonesia,
Republik. (2016). Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 24 tahun
2016 tentang persyaratan teknis bangunan dan prasarana rumah sakit. Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun.
Lestari,
Ni Nyoman Yani Sri, & Mujiati, Ni Wayan. (2018). Pengaruh Stres Kerja,
Komitmen Organisasi, Dan Kepuasan Kerja Karyawan Terhadap Turnover Intention.
Udayana University.
Prasetyorini,
Prasetyorini, Moerfiah, Moerfiah, Wardatun, Sri, & Rusli, Zaldy. (2014). Potensi
Antioksidan Berbagai Sediaan Buah Sirsak [Anonna Muricata Linn.
Purwandari,
Ratna, Subagiyo, Sidiq, & Wibowo, Teguh. (2018). Uji aktivitas antioksidan
ekstrak daun jambu biji. Walisongo Journal of Chemistry,
1(2), 66�71.
Quenon,
Camille, Hennebelle, Thierry, Butaud, Jean Fran�ois, Ho, Raimana, Samaillie,
Jennifer, Neut, Christel, Lehartel, Tamatoa, Rivi�re, C�line, Siah, Ali, &
Bonneau, Natacha. (2022). Antimicrobial properties of compounds isolated from
Syzygium malaccense (L.) Merr. and LM Perry and medicinal plants used in French
Polynesia. Life, 12(5), 733.
Rahman,
Nurdin, Bahriul, Putrawan, & Diah, Anang Wahid M. (2014). Uji aktivitas
antioksidan ekstrak daun salam (Syzygium Polyanthum) dengan menggunanakan 1,
1-Difenil-2-Pikrilhidrazil. Jurnal
Akademika Kimia, 3(3), 143�149.
Rissa,
Mexsi Mutia. (2022). Mekanisme ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) sebagai
Antidiabetes. Jurnal Health Sains, 3(2), 242�249.
Silalahi,
Marina. (2017). Syzygium polyanthum (Wight) Walp.(Botani, Metabolit Sekunder
dan Pemanfaatan). Jurnal Dinamika Pendidikan, 10(1), 187�202.
Sundhani,
E., Syarifah, D. C. N., Zumrohani, L. R., Nurulita, N. A., & Dukuhwaluh, J.
R. (2016). The Effect Of Adam Hawa (Rhoeo discolor) And Pucuk
Merah (Syzygium campanulatum Korth.) Leaves Ethanolic Extract To Decrease Blood
Glucose Level On Rats Male Strain Wistar Induced With Glucose. Pharmacy,
13(02), 137�149.
Zaen, Devie
Maulani, & Ekayanti, Meiliza. (2022). Penetapan Flavonoid Total Dan Uji
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Dari Daun Jambu Air (Syzygium Aqueum),
Daun Jambu Bol (Syzygium Malaccense) Dan Daun Jamblang (Syzygium Cumini). Jurnal
Kedokteran Universitas Palangka Raya, 10(2), 15�18.