Optimalisasi Pengendalian Persediaan Material Lithos: Studi Perbandingan Metode EOQ dan POQ untuk Efisiensi Biaya

 

Optimizing Lithos Material Inventory Control: A Comparative Study of EOQ and POQ Methods for Cost Efficiency

 

1)* Yoel Agung Octavieka, 2) Ibnu Lukman Pratama

Politeknik Energi dan Mineral AKAMIGAS, Indonesia

 

Email : yoelagung0710@gmail.com, [email protected]

*Correspondence: Yoel Agung Octavieka

 

DOI: 10.59141/comserva.v4i7.2600

ABSTRAK

PT. X menghadapi tantangan dalam pengelolaan persediaan material lithos yang digunakan sebagai bahan utama untuk packaging pelumas, sering kali mengalami kekurangan atau kelebihan stok yang berpotensi mengganggu operasional. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas dua metode pengendalian persediaan, yaitu Economic Order Quantity (EOQ) dan Period Order Quantity (POQ), dalam meminimalkan biaya persediaan dan memastikan kelancaran produksi. Data throughput material lithos pada tahun 2022 dan hasil forecasting tahun 2023 dianalisis menggunakan kedua metode ini untuk menentukan metode yang paling efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode EOQ lebih optimal dalam meminimalkan Total Inventory Cost (TIC) dibandingkan POQ, baik pada tahun 2022 maupun dalam proyeksi tahun 2023. Implementasi metode EOQ direkomendasikan untuk pengelolaan persediaan material lithos di PT. X guna meningkatkan efisiensi biaya dan operasional perusahaan.

 

Kata kunci: Economic Order Quantity, Period Order Quantity, Lithos, Efisiensi Biaya

 

 

ABSTRACT

PT. X faces challenges in managing the inventory of lithos materials used as the main material for lubricant packaging, often experiencing shortages or overstocking that has the potential to disrupt operations. This study aims to compare the effectiveness of two inventory control methods, namely Economic Order Quantity (EOQ) and Period Order Quantity (POQ), in minimizing inventory costs and ensuring smooth production. The lithos material throughput data in 2022 and the forecast results in 2023 were analyzed using these two methods to determine the most efficient method. The results show that the EOQ method is more optimal in minimizing Total Inventory Cost (TIC) than POQ, both in 2022 and in the projection for 2023. The implementation of the EOQ method is recommended for the management of lithos material inventory at PT. X to improve the company's cost and operational efficiency.

 

Keywords: Economic Order Quantity, Period Order Quantity, Lithos, Cost Efficiency

 

 

PENDAHULUAN

Di era globalisasi saat ini, industri manufaktur dan perdagangan menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Pertumbuhan pesat perdagangan internasional dan inovasi teknologi membuka peluang baru, namun juga meningkatkan tekanan pada perusahaan untuk menjaga kelancaran rantai pasok. Rantai pasok yang efisien penting untuk memenuhi harapan konsumen terhadap pengiriman yang cepat dan akurat. Dalam proses produksi, persediaan terbagi menjadi beberapa jenis dimana setiap jenisnya memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Jenis dan tipe persediaan dapat dibedakan menjadi Persediaan Bahan Mentah (Raw Material), Persediaan Baran dalam prosess atau Bahan Setengah Jadi (Work In Process), Persediaan komponen dari suatu produk yang dibeli (Component Stock) dan Persediaan Barang Jadi (Finished Goods), dan Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (Supplies Stock). (Arfan Bakthiar, 2021) Tantangan seperti variabilitas permintaan, ketidakpastian pasokan, kompleksitas jaringan global, dan persyaratan peraturan yang ketat membutuhkan strategi terintegrasi untuk memastikan kelancaran rantai pasok.

Masalah urgent yang dihadapi PT. X adalah ketidakseimbangan dalam pengendalian persediaan material lithos, yang sering kali menyebabkan kekurangan stok. Kekurangan stok ini bukan hanya mengganggu operasional perusahaan, tetapi juga meningkatkan biaya produksi karena harus mempercepat pemesanan atau mengalihkan sumber daya lain untuk menangani masalah stok. Selain itu, kelebihan stok juga menyebabkan peningkatan biaya penyimpanan yang tidak perlu, sehingga menurunkan efisiensi biaya keseluruhan. Masalah ini diperparah oleh ketidakmampuan perusahaan untuk memprediksi secara akurat kapan dan berapa banyak material yang dibutuhkan, yang pada akhirnya berdampak pada kelancaran proses produksi dan kemampuan PT. X untuk memenuhi permintaan pasar secara tepat waktu.

Untuk mengatasi masalah ini, PT. X perlu menerapkan metode pengendalian persediaan yang lebih efektif dan efisien guna meminimalkan biaya sambil tetap menjaga ketersediaan material yang diperlukan. Dalam penelitian ini, metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Period Order Quantity (POQ) dibandingkan untuk menentukan strategi pengendalian persediaan yang optimal bagi perusahaan.

 

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan metode kuantitatif deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai variabel mandiri secara terpisah, baik tunggal maupun berganda (variabel independen), tanpa mengadakan perbandingan atau menghubungkannya dengan variabel lain. Fokus utama penelitian ini adalah memahami kondisi masing-masing variabel secara terisolasi, tanpa melibatkan pengaruh atau korelasi dengan variabel lainnya seperti yang biasanya terjadi dalam penelitian eksperimental. Karena itu, dalam penelitian kuantitatif ini, dilakukan pengolahan dan analisis data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Data yang digunakan mencakup data throughput material lithos selama satu tahun, data biaya penyimpanan, dan data biaya pemesanan.

Data yang didapatkan untuk penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah informasi yang telah dikumpulkan, diatur, dan dipublikasikan oleh pihak lain sebelumnya. Data yang dicari oleh penulis meliputi pencarian literatur yang berkaitan pada penelitian, artikel, jurnal, serta data-data perusahaan yang membantu pengerjaan seperti data throughput, biaya pesan, dan biaya simpan. Subjek penelitian akan berfokus pada pengendalian persediaan dari subjek penelitian yang sudah dicantumkan, yang bertujuan untuk penghematan biaya perusahaan, dan objek penelitian ini berfokus pada kegiatan penyimpanan persediaan material packaging lithos 0,8L.

Teknik analisis data pada penelitian ini diawali dengan merumuskan permasalahan terkait efisiensi material botol lithos 0.8 liter di PT. X. Setelah permasalahan diidentifikasi secara jelas, penelitian menetapkan batasan untuk memastikan fokus tetap pada optimalisasi stok material lithos 0.8 liter, sehingga analisis tidak menyimpang ke aspek lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Economic Order Quantity (EOQ) dan Periodic Order Quantity (POQ), yang berfungsi untuk merencanakan perkiraan permintaan serta menjaga ketersediaan stok. Selanjutnya, data yang relevan dikelompokkan untuk diolah dan dianalisis, kemudian dilakukan perbandingan efisiensi antara kedua metode tersebut. Analisis ini bertujuan untuk mengevaluasi metode mana yang lebih efektif digunakan. Tahap akhir penelitian ini melibatkan penyusunan kesimpulan berdasarkan hasil analisis serta penyampaian rekomendasi yang dapat diimplementasikan guna meningkatkan proses pengelolaan stok di masa mendatang.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   Deskripsi Umum

Persediaan merupakan komponen yang sangat penting dalam operasional bisnis, meskipun sering kali dianggap sebagai elemen yang membebani sumber daya perusahaan. Dalam banyak kasus, persediaan dapat mencapai lebih dari seperempat dari total aset perusahaan. Peningkatan jumlah produk yang disimpan berimplikasi pada meningkatnya modal yang terikat, yang secara langsung mengurangi fleksibilitas perusahaan dalam melakukan investasi pada peluang yang lebih menguntungkan. Selain itu, adanya persediaan dalam jumlah besar juga meningkatkan risiko kerusakan, penurunan kualitas, atau kedaluwarsa produk. Sebaliknya, jumlah persediaan yang terlalu rendah dapat menyebabkan kekurangan stok, yang pada akhirnya berpotensi menimbulkan kerugian peluang bisnis yang signifikan.

Perencanaan kebutuhan stok material bertujuan untuk mempersiapkan perusahaan untuk kebutuhan yang tidak stabil pada tahap produksi. Metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Periodic Order Quantitiy (POQ) bertujuan untuk mengantisipasi bagaimana kebutuhan stok yang akan terjadi di masa mendatang. Dua metode tersebut dirancang untuk meminimalkan Total Inventory Cost (TIC) kebutuhan material yang akan digunakan. Dasar pemikiran untuk Metode EOQ dan POQ adalah sebagai berikut

1.   Menentukan Data Kebutuhan Maerial Lithos 0,8 Liter.

Data permintaan packaging material lithos 0,8 L dari PT. X. Data ini menjelaskan tentang permintaan material.

2.   Menghitung Rata-Rata Permintaan.

Rata-rata persediaan diperoleh dari data penggunaan material lithos 0,8 L. Data ini menjelaskan tentang rata-rata penggunaan material..

3.   Menghitung Biaya Penerimaan.

Biaya Penerimaan dihitung dari total perhitungan Receiving, Admin Receiving, Procurement, Staff,� QC, Biaya Internet, Kertas.

4.   Menentukan Lead Time.

Lead Time dari FT. X adalah perbulan (2 hari kerja)

5.   Menghitung Biaya Simpan.

Biaya Simpan dihitung dari total perhitungan Maintenance Forklift, Kebersihan, Listrik .

 

Berikut adalah hasil dari metode EOQ dan POQ untuk mencari jumlah minimal stok material di PT. X

a.      Data Distribusi

Data distribusi didapat dari data permintaan dari PT. X untuk digunakan dalam perhitungan menggunakan metode EOQ dan POQ) sehingga memperoleh total dan rata-rata permintaan sebagai mana pada tabel 1 dibawah.

 

Tabel 1. Tabel Permintaan

No

Bulan

Total Permintaan (Unit)

1

Januari

482032

2

Februari

38160

3

Maret

369540

4

April

303660

5

Mei

214920

6

Juni

438128

7

Juli

464220

8

Agustus

167980

9

September

183960

10

Oktober

374040

11

November

345060

12

Desember

93170

total

3474870

Rata � rata persediaan

289572.5���������

 

b.      Rata-Rata Permintaan

Rata-rata permintaan dari PT. X pada tahun 2022 memperoleh rata-rata sebesar 289572.5���������� Unit sebagai mana ditera pada tabel 2.

 

Tabel 2. Rata-rata Permintaan Pertamax

Total Permintaan

Rata-rata permintaan

3474870 Unit

289572.5��

 

c.      Biaya Pesan

Setiap pemakaian material lithos pada PT. X meliputi biaya Receiving, Admin Receiving, Procurement, Staff,� QC, Biaya Internet, Kertas. Sehingga untuk harga setiap penerimaan unit pesanan mengeluarkan biaya yang cukup banyak, tertera pada tabel 3.

 

Tabel 3. Biaya Pesan

No

Rincian

Biaya

1

Receiving

Rp36.250.00

2

Admin Receiving

Rp36.250.00

3

Procurement

Rp9.062.00

4

Staff

Rp20.312.00

5

QC

Rp18.125.00

6

Biaya Internet

Rp2.272.00

7

Kertas

Rp300.00

Total

Rp122,571.00

 

d.      Lead Time

Lead Time merupakan waktu tunggu yang digunakan sebagai penentu besarnya frekuensi persediaan, pada PT. X memiliki leadtime pemesanan selama 2 hari untuk setiap pemesanan.

 

Tabel 4. Data Lead Time

Produk

Lead Time Pemesanan (hari)

Material Lithos

2

 

e.      Penyimpanan

Pada biaya penyimpanan dihitung dengan menjumlah Maintenance Forklift, Listrik Kebersihan.

 

Tabel 5. Biaya Simpan

No

Kategori

Biaya Simpan

Fraksi Simpan

1

Maintenance Forklift

Rp83.333.00

0.525%

2

Listrik

Rp22.095.00

0.139%

3

Kebersihan

Rp31.875.00

0.201%

Biaya Simpan

Rp169.00

 

B.   Analisis Efisiensi

Ketersediaan stok material lithos pada PT. X. Penggunaan material lithos pada PT. X bervariasi. Data permintaan dari material lithos untuk pemakaian pada PT. X:

1.      Biaya Pesan, Biaya Simpan, dan Permintaan Material Lithos 0,8 L

 

Tabel 6. Komponen Biaya

Biaya Pesan

Biaya Simpan

Rp122,571.00

Rp169.00

 

Tabel 7. Permintaan 2022

Bulan

Permintaan (Unit)

Januari 2022

495,500

Februari 2022

53,200

Maret 2022

333,500

April 2022

358,000

Mei 2022

197,000

Juni 2022

428,000

Juli 2022

522,500

Agustus 2022

100,000

September 2022

250,816

Oktober 2022

285,000

November 2022

431,708

Desember 2022

177,500

Total

3,632,724 Unit

 

Guna meminimalkan TIC pada PT. X, faktor yang digunakan untuk pengoptimalan ada tiga yaitu permintaan, biaya penerimaan, dan biaya simpan. Oleh karena itu PT. X disarankan untuk memesan material lithos dalam jumlah yang optimal untuk dapat meminimalkan Total Inventory Cost (TIC). Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang untuk menjadwalkan permintaan yang optimal untuk menjamin kelancaran operasional dan memenuhi permintaan pasar secara efektif.

2.      Perbandingan Metode EOQ dan POQ ���

Perhitungan Economic Order Quantity (EOQ) dan Periodic Order Quantity (POQ) merupakan dua metode yang esensial dalam menentukan jumlah pemesanan material yang optimal guna meminimalkan Total Inventory Cost (TIC) dalam manajemen persediaan. POQ adalah metode yang lebih fleksibel yang mempertimbangkan periode waktu tertentu untuk pemesanan, biasanya diterapkan ketika permintaan tidak stabil atau ketika ada fluktuasi musiman. POQ menghitung jumlah pesanan berdasarkan kebutuhan selama periode tertentu, misalnya mingguan atau bulanan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan pemesanan dengan variasi permintaan yang terjadi.

Implementasi kedua metode ini secara simultan memungkinkan perusahaan untuk mencapai keseimbangan yang optimal antara biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan tingkat layanan pelanggan:

 

Tabel 8. EOQ

EOQ 2022

Bulan

EOQ

TIC

January

26.809,42

Rp4.530.791,16

February

8.784,59

Rp1.484.595,13

March

21.994,47

Rp3.717.064,81

April

22.788,04

Rp3.851.179,21

May

16.904,36

Rp2.856.836,12

June

24.916,52

Rp4.210.891,97

July

27.530,16

Rp4.652.596,21

August

12.043,85

Rp2.035.411,46

September

19.074,06

Rp3.223.516,02

October

20.332,37

Rp3.436.170,02

November

25.024,22

Rp4.229.093,27

December

16.045,92

Rp2.711.760,89

Total

242.247,97

Rp40.939.906,26

 

Contoh perhitungan:

Dengan menggunakan rumus �untuk memperhitungkan EOQ dan untuk memperhitungkan TIC

 

EOQ Januari =

TIC Januari =

 

Tabel 9. POQ

POQ 2022

Bulan

POQ

TIC

January

9,14

�Rp61.820.046,01

February

27,91

�Rp59.983.066,40

March

11,15

�Rp61.329.931,16

April

10,76

�Rp61.084.756,36

May

14,50

�Rp60.717.359,74

June

9,84

�Rp61.574.962,71

July

8,90

�Rp61.697.454,78

August

20,35

�Rp60.595.283,27

September

12,85

�Rp60.594.649,35

October

12,06

�Rp61.330.008,14

November

9,80

�Rp61.207.246,13

December

15,28

�Rp60.227.141,30

Total

�Rp732.161.905,35

Dengan menggunakan rumus �untuk memperhitungkan POQ dan untuk memperhitungkan TIC

EOQ Januari =

TIC Januari =

3.      Efisiensi Biaya

Efisiensi biaya menyangkut perhitungan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan harus dengan memperhitungkan tingkat kemanfaatan bagi pendapatan perusahaan. Dalam konteks inventory control material lithos pada PT. X, perusahaan harus memastikan bahwa jumlah material pada gudang, termasuk biaya penerimaan, dan penyimpanan, dapat diminimalkan agar perusahaan tidak mengeluarkan danan lebih. Hal ini penting agar perusahaan dapat tetap kompetitif dan mempertahankan profitabilitasnya.

�

Tabel 10. Perbandingan TIC

Metode

Total Biaya

Efisiensi yang terjadi

EOQ

Rp40,939,906.26

95%

POQ

Rp732,161,905.35

7%

Berdasarkan analisis diatas dapat terlihat bahwa metode optimal yang dapat mengurangi pengeluaran perusahaan adalah metode EOQ

4.      Forecasting Permintaan Tahun 2023

Perhitungan Forecasting dari data permintaan terdahulu untuk memprediksi permintaan yang mungkin akan terjadi menggunakan Metode Winters Multiplicative.

 

Tabel 11. Forecast Permintaan Tahun 2023

Periode

Unit

Januari 2023

461,306

Februari 2023

49,524

Maret 2023

310,287

April 2023

332,719

Mei 2023

182,782

Juni 2023

396,214

Juli 2023

482,328

Agustus 2023

92,002

September 2023

229,872

Oktober 2023

260,098

November 2023

392,192

Desember 2023

160,477

Total

3,349,801 Unit

 

C.   Perhitungan EOQ 2023

1.    Data Perhitungan

Data yang diperoleh akan digunakan untuk perhitungan pada tahun 2023, komponen yang akan digunakan untuk perhitungan adalah permintaan forecasting, biaya pesan, dan biaya simpan.

 

Tabel 12. Komponen Biaya

Biaya Pesan

Biaya Simpan

Rp122,571.00

Rp169.00

 

Tabel 5 Permintaan Forecasting

Periode

Unit

Januari 2023

461,306

Februari 2023

49,524

Maret 2023

310,287

April 2023

332,719

Mei 2023

182,782

Juni 2023

396,214

Juli 2023

482,328

Agustus 2023

92,002

September 2023

229,872

Oktober 2023

260,098

November 2023

392,192

Desember 2023

160,477

Total

3,349,801 Unit

 

Dari data diatas, akan digunakan untuk menghitung EOQ pada tahun 2023 untuk menentukan permintaan optimal pada tahun tersebut dan menentukan TIC yang dikelurkan pada tahun tersebut.

2.    EOQ

Order Quantity menggunakan EOQ dengan menghitung per bulannya permintaan optimalnya:

25,867.83

3.    Safety Stock

4.    Total Inventory Cost

 

Tabel 6 Hasil EOQ dan TIC

EOQ 2023

Bulan

EOQ

TIC

January

25.867,83

Rp4.371.663,91

February

8.475,66

Rp1.432.386,02

March

21.215,21

Rp3.585.370,20

April

21.968,70

Rp3.712.709,90

May

16.282,92

Rp2.751.813,06

June

23.973,44

Rp4.051.511,94

July

26.450,67

Rp4.470.163,95

August

11.552,19

Rp1.952.319,31

September

18.260,33

Rp3.085.995,24

October

19.423,79

Rp3.282.620,83

November

23.851,45

Rp4.030.895,88

December

15.257,10

Rp2.578.449,40

Total

232.579,29

Rp39,305,899,64

D.   Pembahasan

Pembahasan dari evaluasi metode Distribution Reqruitment Planning untuk meminimalisir biaya distribusi kayu di FT. X adalah sebagai berikut:

 

Tabel 7 Perbandingan Metode

Metode

Total Biaya

Efisiensi yang terjadi

EOQ

Rp40,939,906.26

95%

POQ

Rp732,161,905.35

7%

 

Tabel 16. Hasil EOQ dan TIC 2023

EOQ 2023

Bulan

EOQ

TIC

January

25.867,83

Rp4.371.663,91

February

8.475,66

Rp1.432.386,02

March

21.215,21

Rp3.585.370,20

April

21.968,70

Rp3.712.709,90

May

16.282,92

Rp2.751.813,06

June

23.973,44

Rp4.051.511,94

July

26.450,67

Rp4.470.163,95

August

11.552,19

Rp1.952.319,31

September

18.260,33

Rp3.085.995,24

October

19.423,79

Rp3.282.620,83

November

23.851,45

Rp4.030.895,88

December

15.257,10

Rp2.578.449,40

Total

232.579,29

Rp39,305,899,64

 

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode pengendalian persediaan yang paling efisien antara EOQ dan POQ. Dari hasil perhitungan Total Inventory Cost (TIC) pada tahun 2022, metode EOQ terbukti lebih efisien dengan biaya Rp40.939.906,26 dibandingkan dengan POQ yang mencapai Rp732.161.905,35. Selisih biaya yang signifikan ini menegaskan bahwa penggunaan EOQ secara konsisten memberikan jumlah pesanan yang lebih optimal, mengurangi biaya penyimpanan dan pemesanan. Hasil ini juga didukung oleh proyeksi untuk tahun 2023 yang menunjukkan bahwa metode EOQ akan terus memberikan biaya yang lebih rendah dibandingkan POQ.

Validasi terhadap hasil penelitian dilakukan dengan cara membandingkan data permintaan, biaya pesan, dan biaya simpan yang diperoleh dari PT. X dengan literatur yang relevan serta perhitungan empiris yang diterapkan pada kasus serupa di industri. Dalam hal ini, metode EOQ yang digunakan telah divalidasi melalui perhitungan berulang untuk memastikan akurasi hasil. Selain itu, perhitungan menggunakan POQ juga telah diverifikasi melalui uji coba simulasi terhadap data historis perusahaan.

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa variabilitas permintaan yang tinggi menjadi salah satu faktor kunci yang memengaruhi efektivitas POQ. Ketika permintaan berfluktuasi, POQ menghasilkan biaya yang lebih tinggi karena penyesuaian pesanan yang tidak optimal pada periode waktu tertentu. Sebaliknya, EOQ lebih stabil karena mempertimbangkan jumlah pesanan yang ideal berdasarkan kebutuhan tetap, sehingga mengurangi biaya total yang dihasilkan.

Selain itu, validasi hasil juga diperkuat dengan membandingkan hasil EOQ dan POQ dengan data dari perusahaan lain dalam industri serupa, di mana hasil penelitian ini menunjukkan konsistensi. Penggunaan EOQ secara umum diakui sebagai metode yang lebih efektif dalam situasi dengan permintaan yang relatif stabil dan kapasitas penyimpanan yang terbatas.

Perhitungan EOQ secara konsisten menyediakan jumlah order yang optimal untuk memenuhi permintaan dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan POQ, yang lebih fleksibel namun menghasilkan biaya tinggi karena tidak stabilnya permintaan dan perhitungan yang dilakukan berdasarkan periode waktu tertentu.

Berdasarkan hasil analisis dan perbandingan yang dilakukan, disarankan agar PT. X mengadopsi metode EOQ sebagai basis sistem pengendalian persediaan utama untuk material lithos. Metode ini tidak hanya lebih efisien dalam meminimalkan biaya tetapi juga efektif dalam menjaga keseimbangan stok yang optimal untuk mendukung operasi yang lancar.

 

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan, disimpulkan bahwa metode EOQ lebih optimal dibandingkan POQ dalam meminimalkan Total Inventory Cost (TIC) pada persediaan material lithos di PT. X. Pada tahun 2022, metode EOQ menghasilkan TIC sebesar Rp40.939.906,26, jauh lebih rendah dibandingkan POQ yang mencapai Rp732.161.905,35, dan hasil serupa terlihat pada proyeksi tahun 2023 di mana EOQ terus menunjukkan biaya yang lebih rendah. Penerapan metode EOQ direkomendasikan sebagai strategi pengendalian persediaan yang paling efisien bagi PT. X, didukung oleh validasi melalui perhitungan ulang dan perbandingan dengan kasus serupa di industri yang menunjukkan konsistensi EOQ dalam mengurangi biaya pesan dan simpan, terutama dalam kondisi permintaan stabil. Di sisi lain, metode POQ yang lebih fleksibel mungkin lebih cocok untuk situasi dengan variabilitas permintaan yang tinggi, namun dalam konteks PT. X dengan permintaan material lithos yang relatif stabil, metode EOQ terbukti lebih efektif dalam menjaga keseimbangan antara biaya pemesanan dan penyimpanan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Nur Indrawan, Wahyu Ardi, Halifah, Sofiatul Mila. (2008). Penggunaan VRU (Vapor Recovery Unit) Unit untuk Mengurangi Emisi Gas Buang (Green House Effect) pada Lapangan "S". Makalah Profesional, 10.

Adiwidya Muhammad Sofyan, Dendy Pramana Putra, Lukman Efendi. (2019). Penerapan Metode Net Present Value (NPV) pada Kelayakan Investasi Syariah Waralaba Mixue di Indonesia. Tsarwah: Jurnal Bisnis Ekonomi Islam, 8.

Almasri, M., Akram, M., & Qureshi, T. (2022). Petroleum refining process optimization and its impact on energy efficiency. Journal of Energy Management, 15(2), 45-58.

Aulia Fazlur Rachman, Bambang Priyono. (2024). Tekno Ekonomi Vapour Recovery Unit (VRU) di SPBU Tanggerang. Malcom, 7.

Bambang Sujatmiko, Maulidya Octaviani Bustamin, Gilang Nova Ardiansyah. (2023). Analisis Biaya Investasi Proyek Pembangunan Perumahan La Diva Green Hill Menganti Gresik. Proteksi, 9.

Dani Hari Tunggal Prasetiyo, Alief Muhammad, Mas Ahmad Baihaqi, Hartawan Abdillah, Linda Kurnia Supraptiningsih. (2022). The Effect of RON Value on Fuel Type of Gasoline on Exhaust Gas Emissions. Cermin, 11.

Gong, J., Wang, L., & Zhang, Y. (2021). Reducing evaporation losses in fuel storage tanks: A case study. Energy and Environmental Sciences, 12(3), 112-125.

Huang, X., Chen, L., & Zhou, Y. (2017). Environmental impacts of petroleum storage tank emissions. Journal of Clean Production, 142, 2394-2402.

Hussein, T., Alam, R., & Rehman, S. (2021). Storage and distribution of petroleum products: Challenges and solutions. Petroleum Technology Journal, 18(4), 219-232.

Kumar, S., Reddy, M., & Gupta, V. (2021). Evolution of petroleum energy: Historical and modern perspectives. Fuel Science Review, 9(1), 12-29.

Lee, J., Park, Y., & Kim, T. (2019). Vapor recovery systems in oil storage: Advances and challenges. Journal of Environmental Technology, 25(3), 98-110.

Patil, D., Jain, R., & Sharma, P. (2020). Air pollution from petroleum storage tanks and mitigation strategies. International Journal of Environmental Science, 45(7), 337-345.

Purnatio, D. (n.d.). Analisis Kelayakan Investasi Alat DNA Real Time Thermal Cycler (RT-PCR) untuk Pengujian Gelatin. Jurnal PASTI, 15.

Rahman, M. H., Uddin, S., & Islam, M. (2020). The origin and composition of crude oil: A geological perspective. Petroleum Geoscience, 26(1), 1-15.

Sanjaya, D., & Pramono, S. (2020). Losses in petroleum distribution systems: Key challenges and solutions. Energy and Fuel Research Journal, 10(2), 129-142.

Sefilra Andalucia, Hendra Budiman, Irham Darmawan. (2023). The Use of Vapor Recovery Unit (VRU) to Cover Evaporation Loss Oh Condensate Tank Y and Z at SHI Prabumulih. Jurnal Cakrawal, 12.

Smith, R., Thompson, P., & Clark, D. (2018). Emission control in petroleum storage tanks: A comprehensive analysis. Journal of Industrial Engineering, 34(2), 101-120.

Try Dharmanasa, Danial, Mohammad Ivanto. (2021). Analisa Perbandingan Bahan Bakar Pertalite dan Pertamax terhadap Karakteristik Motor Honda Fit X NF 100 SE. Jurnal Teknologi Rekayasa, 10.

Zainudin, A., & Halim, R. (2019). Hydrocarbon composition in petroleum products and their industrial applications. Indonesian Journal of Oil and Gas Technology, 14(2), 45-58.

Zhang, W., Liu, S., & Fang, T. (2020). Regulatory frameworks for managing evaporation losses in fuel storage. Regulatory Science Journal, 36(4), 211-225.

 

� 2024 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).