Optimalisasi Pengendalian Persediaan Sparepart Ball Valve di
Gudang PT X Menggunakan Metode Economic Order Quantity
Optimizing
Ball Valve Spare Parts Inventory Control in PT X Warehouse Using the Quantity
Economic Order Method
1)* Karen Ratu Putri
Hasian, 2) Nano Koes Ardhiyanto
12 Politeknik Engeri dan Mineral Akamigas
Email: [email protected]
*Correspondence: Karen Ratu Putri Hasian
10.59141/comserva.v4i7.2590 |
ABSTRAK PT X adalah
perusahaan transmisi dan distribusi gas alam terbesar di Indonesia. Gas bumi
yang akan disalurkan melalui pipa harus memiliki spesifikasi tertentu. Pada
proses pendistribusian gas alam
memerlukan beberapa
material pendukung salah satunya
ialah ball valve. Ball valve merupakan
valve (katup) yang berfungsi
untuk mengatur aliran fluida, seperti air atau gas. Pengendalian
kebutuhan material penunjang memiliki dampak yang signifikan terhadap perusahaan yang dapat meminimalisir biaya dan untuk menjamin jalannya proses kegiatan. Klasifikasi ABC mampu
membantu dalam menentukan pengendalian yang tepat untuk setiap klasifikasi
barang, menentukan barang yang harus diprioritaskan agar efisiensi meningkat
dan mengurangi biaya. Economic Order Quantity ialah suatu model dalam
pengelolaan persediaan yang berfungsi sebagai penentuan jumlah dalam
pemesanan barang atau produk, yang berfungsi untuk mengoptimalkan serta
meminimalisir biaya penyimpanan dan biaya pesan. Hasil klasifikasi ABC
menghasilkan 2 jenis valve kelas A. Pengendalian persediaan dengan metode
perusahaan menghasilkan Total Inventory Cost di tahun 2023 sebesar
Rp446.066.500,00 pada ball valve 1, dan Rp182.417.466,00 pada ball valve 2.
Pengendalian persedian dengan metode EOQ di tahun 2023 menghasilkan
Rp413.961.729,47 pada ball valve 1, dan Rp153.837.721,40 pada ball valve 2. Kata kunci:
Pengendalian Persediaan, Persediaan Material, Economic
Order Quantity |
|
ABSTRACT PT X adalah perusahaan transmisi dan distribusi gas alam terbesar di Indonesia. Gas
bumi yang akan disalurkan melalui pipa harus memiliki spesifikasi tertentu. Pada proses pendistribusian
gas alam memerlukan beberapa material pendukung
salah satunya ialah ball
valve. Ball valve merupakan valve (katup) yang berfungsi untuk mengatur aliran fluida, seperti air atau gas. Pengendalian
kebutuhan material penunjang memiliki dampak yang signifikan terhadap perusahaan yang dapat meminimalisir biaya dan untuk menjamin jalannya proses kegiatan. Klasifikasi ABC mampu membantu dalam menentukan pengendalian yang tepat
untuk setiap klasifikasi barang, menentukan barang yang harus diprioritaskan
agar efisiensi meningkat dan mengurangi biaya. Economic Order Quantity ialah suatu model dalam pengelolaan
persediaan yang berfungsi sebagai penentuan jumlah dalam pemesanan barang
atau produk, yang berfungsi untuk mengoptimalkan serta meminimalisir biaya
penyimpanan dan biaya pesan. Hasil klasifikasi ABC menghasilkan 2 jenis valve
kelas A. Pengendalian persediaan dengan metode perusahaan menghasilkan Total
Inventory Cost di tahun 2023 sebesar Rp446.066.500,00 pada ball valve 1, dan
Rp182.417.466,00 pada ball valve 2. Pengendalian persedian dengan metode EOQ
di tahun 2023 menghasilkan Rp413.961.729,47 pada ball valve 1, dan
Rp153.837.721,40 pada ball valve 2. Kata kunci: Inventory
Control, Material Inventory, Economic
Order Quantity |
PENDAHULUAN
Pengelolaan
industri minyak dan gas bumi terdiri dari tiga bagian, yaitu: hulu (upstream),
tengah (midstream), dan hilir (downstream). Material digunakan dalam setiap
operasi industri minyak dan gas bumi. Ketersediaan material sangat penting dan
dapat membantu setiap operasi, seperti penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran.
Material adalah barang yang dibeli atau dibuat dengan tujuan untuk disimpan
atau dipakai dengan tujuan tertentu baik untuk digunakan, diproses maupun
dijual (Kasus et al., 2023; Amran et al., 2021). Dalam pengendalian persediaan
material, biaya ialah salah satu hal yang harus diperhatikan (Herawan et al.,
2013). PT X adalah perusahaan yang menyediakan gas bumi di seluruh bagian
wilayah Indonesia. Kegiatan operasi gas bumi dalam PT X membutuhkan material
(Ricky Muhammad Firdaus & Aulia Fashanah Hadining, 2023).
Persediaan
material PT X harus sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan, maka tingkat
efisiensi penggunaan material harus diperhatikan sehingga dapat
mengefisiensikan biaya pengelolaan persediaan perusahaan. Akan tetapi,
pengelolaan persediaan PT X belum optimal karena terjadi overstock material
yang menyebabkan tingginya biaya penyimpanan (Kasus et al., 2023; Fayyadh,
2023). PT X harus memperhatikan material sesuai dengan jenis permintaannya
yaitu fast moving material dan slow moving material. Ball valve ialah salah
satu material pendukung yang sering diperlukan dalam proses pendistribusian gas
alam. Ball valve merupakan jenis katup yang digunakan untuk mengatur aliran
cairan, seperti air atau gas. Ball valve memiliki bola berlubang di bagian
tengahnya yang berputar untuk mengontrol aliran fluida (Indrayati, 2007;
Fahruliansyah & Paryanti, 2023).
Pengendalian
kebutuhan material penunjang sangat penting bagi bisnis karena dapat mengurangi
biaya dan memastikan proses operasi berjalan lancar (Girsang, n.d.; Wahyuni,
n.d.-a). Ball valve memiliki beberapa tipe dan beberapa tipe ball valve yang
terdapat di gudang mengalami overstock, sehingga harus dilakukan klasifikasi
ABC untuk mengetahui tipe ball valve yang sering digunakan. Klasifikasi ABC
dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi item persediaan yang
memerlukan pengawasan lebih intensif, sehingga dapat mendukung efektivitas
pengelolaan persediaan (Murtiana et al., 2020).
Tujuan
manajemen persediaan adalah untuk menemukan cara dalam menyeimbangkan kepuasan
pelanggan dengan ketersediaan. Diharapkan bahwa persediaan meningkatkan
fleksibilitas operasi bisnis. Menurut Heizer & Render, fungsi persediaan
adalah menyediakan lebih banyak produk untuk memenuhi permintaan pelanggan atau
membantu bisnis mengurangi permintaan yang tidak stabil, memisahkan tahapan
proses produksi, apabila persediaan perusahaan tidak stabil maka persediaan
tambahan diperlukan, menggunakan potongan jumlah untuk mengurangi biaya
pengiriman, mencegah inflasi tinggi dan kenaikan (Ricky Muhammad Firdaus &
Aulia Fashanah Hadining, 2023; Fayyadh, 2023; Pratama & Susilo, 2022).
Pada
pemenuhan fungsi persediaan, terdapat empat jenis persediaan menurut Heizer dan
Render, yaitu persediaan bahan baku (Raw Material), persediaan barang dalam
proses (Work in Process Inventory), pemeliharaan, perbaikan dan pengoperasian
(Maintenance/Repair/Operating), dan persediaan barang jadi (Finished Good
Inventory) (Wahyuni, n.d.; Yulianti & Santoso, 2023).
Pada
pengendalian persediaan ball valve di PT X dalam membedakan fast moving dan
slow moving material akan dilakukan klasifikasi ABC (always better control).
Klasifikasi ABC (Always Better Control) merupakan suatu metode untuk membagi
barang sesuai dengan peringkat nilai tertinggi hingga terendah (Fahruliansyah
& Paryanti, 2023; Pramono et al., 2022). Klasifikasi ABC dikelompokkan
menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok A, B dan C. Pada persediaan, klasifikasi
ABC dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan besarnya nilai yang terdapat pada
persediaan tersebut (Fayyadh, 2023; Mahardika & Widjaja, 2023).
Klasifikasi
ABC mampu membantu manajemen dalam menentukan pengendalian yang tepat untuk
setiap klasifikasi barang, serta menentukan barang apa saja yang harus
diprioritaskan agar efisiensi meningkat dan mengurangi biaya (Pengendalian
Persediaan Bahan et al., n.d.; Wibowo & Hariyadi, 2022). Setelah dilakukan
klasifikasi ABC pada material ball valve, selanjutnya dilakukan pengendalian
persediaan menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). Economic
Order Quantity adalah suatu model dalam pengelolaan persediaan yang
berfungsi sebagai penentuan jumlah dalam pemesanan barang atau produk, yang
bertujuan untuk mengoptimalkan serta meminimalisir biaya penyimpanan dan biaya
pesan (Girsang, n.d.; Pratama & Susilo, 2022).
Penelitian
ini akan mengolah persediaan ball valve di PT X menggunakan metode EOQ untuk
meminimalisir material yang dipesan agar tidak overstock dalam gudang sehingga
biaya pengelolaan persediaan akan menjadi lebih efisien (Yulianti &
Santoso, 2023). Economic Order Quantity ialah suatu model dalam
pengelolaan persediaan yang berfungsi sebagai penentuan jumlah dalam pemesanan
barang atau produk, yang berfungsi untuk mengoptimalkan serta meminimalisir
biaya penyimpanan dan biaya pesan (Fahruliansyah & Paryanti, 2023). Setelah
menghitung menggunakan metode EOQ secara manual, selanjutnya akan dilakukan
validasi perhitungan menggunakan POM QM. POM QM adalah sebuah program yang
dipergunakan untuk melakukan perhitungan kuantitatif yang diperlukan dalam hal
pengambilan keputusan seperti manajemen operasi, produksi, ilmu pengetahuan,
dan penelitian (Wahyuni, n.d.; Murtiana et al., 2020).
METODE
PENELITIAN
Teknik analisis data yang dipakai dalam penulisan ini
ialah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan subjek material sparepart
yaitu berupa ball valve yang digunakan sebagai material penunjang dalam
kegiatan industri pada PT X. Sementara objek penelitian ini ialah berfokus
terhadap pengendalian persediaan dari subjek yang telah disebutkan sebelumnya. Tujuan
dari pengendalian tersebut ialah untuk mencapai tujuan penghematan biaya
perusahaan.
Tempat penelitian dilakukan pada PEM Akamigas Cepu. Waktu penelitian yang
dilaksanakan penulis terhitung dari data yang diberikan pada tanggal 25 Maret
2024 sampai selesai. Data
sekunder yang dibutuhkan sebagai sumber data ialah:
a.
Data
permintaan material
b.
Biaya Pemesanan
Material
c.
Biaya Penyimpanan
Material
d.
Dokumen Pengadaan
Material
Teknik pengumpulan dipenelitian penulis yaitu wawancara.
Wawancara ialah aktivitas yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan
informasi melalui pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan kepada narasumber.
Wawancara telah dilakukan kepada pihak dalam memperoleh data material
perusahaan PT X. Tahapan pada peneitian ini tertera pada flowchart di bawah
ini.
Penelitian
ini untuk mengetahui material ball valve yang fast moving dan slow
moving menggunakan klasifikasi ABC. Alur
klasifikasi ABC yang dapat diterapkan pada pengendalian persediaan ball valve
di PT X ialah sebagai berikut:
a. Menghitung
jumlah permintaan material ball valve selama satu tahun
b.
Membuat daftar setiap harga material ball valve yang memiliki permintaan
c. Mengalikan
jumlah permintaan material ball valve dengan harga setiap ball valve
d. Mengurutkan
setiap material ball balve dari harga permintaan tertinggi hingga harga
permintaan terendah
e.
Menghitung nilai
kumulatif untuk seluruh material
f. Perhitungan
hasil persentase kumulatif setiap material menggunakan rumus :
g.
h. Tiap
material ball valve diklasifikasikan berdasarkan hasil persentase
kumulatif
i. Apabila
hasil persentase kumulatif yang didapatkan 0 - 80% maka diklasifikasikan
sebagai A. Jika bernilai antara 80 � 95%, maka diklasifikasikan sebagai B, dan
jika bernilai natara 95 � 100% diklasifikasikan sebagai C.
Setelah mengetahui tipe
ball valve yang dikategorikan fast moving, maka akan dilakukan
perhitungan persediaan menggunakan metode EOQ. Economic Order Quantity
juga berfungsi dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan ketidakpastian
yaitu melalui safety stock. Economic Order Quantity (EOQ)
merupakan jumlah produk yang dapat dibeli dengan harga paling optimal . Economic
Order Quantity memiliki rumus yang terdiri dari empat tahapan, yaitu:
1.
Menentukan EOQ
�EOQ = ��������������������������������������������������������������������������������������������������� ������ (2)������� ���
�D��������������� :
Demand (permintaan)
�EOQ���������� :
Economic Order Quantity
�Cr�������������� :
Cost per order
�Ch������������� :Biaya
penyimpanan yang dihitung dengan acuan Per unit bahan
2.
Frekuensi Pemesanan
Frekuensi Pemesanan
=
D���������������� : Demand (permintaan)
EOQ����������� : Economic Order Quantity
3.
Safety
Stock
SS =
SS�� : Safety Stock
Z���� : Service Level
S�d� : Standar deviasi
selama lead time
S�d = Sd
LT�� : Lead Time
Sd�� : Standar deviasi demand
Sd = VAR.S ^ 0,5��� ������������������������������������������������������������������������������������������������ (6)�����������������������������������������������
4.
Menentukan Reorder Point
ROP� : D x LT��������������������������������������������������������������������������������������������������������� ������ (7)
ROP: Reorder Point
LT�� : Lead Time
D���� : Demand
5.
Menentukan Total Inventory Cost (TIC)
TIC = ch x
TIC : Total
Inventory Cost
ch��� : Biaya simpan
Q���� : Economic
Order Quantity (EOQ)
D���� : Demand
(Permintaan)
cr��� : Biaya pesan
b���� : Harga
barang/unit
Setelah dilakukan perhitungan manual menggunakan metode EOQ selanjutnya
dilakukan validasi menggunakan POM QM. Tujuan dari validasi perhitungan agar
terbukti bahwa perhitungan manual tersebut valid dan layak untuk
diimplementasikan di PT X.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Analisis
data dilakukan untuk melihat jumlah permintaan ball valve pada PT X.
Berikut ini merupakan data permintaan ball valve pada PT X di tahun
2023.
Tabel
1. Data Permintaan
Jenis Valve |
Bulan |
TOTAL |
||||||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
11 |
12 |
|||
1 |
Valves, Ball, SCRW
NPT/API, Floating, Brass, 150, Fully Welded, NPS 3/4 IN |
0 |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
0 |
0 |
0 |
2 |
2 |
Valves, Ball, FL Ansi,
Floating, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, Lever OPR, Split Body, NPS 1 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
3 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, FLOATING, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, SPLIT BODY,
NPS 1 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
4 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
0 |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
0 |
0 |
0 |
2 |
5 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
6 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, GEAR OPR, FULLY WELDED,
NPS 10 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
7 |
VALVES, BALL, SCRW
NPT/API, FLOATING, BRASS, 150, FULLY WELDED, NPS 3/4 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
8 |
VALVES, BALL, SCRW
NPT/API, FLOATING, BRASS, 150, FULLY WELDED, NPS 1 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
9 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, GEAR OPR, FULLY WELDED,
NPS 6 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
10 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, FLOATING, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, SPLIT BODY,
NPS 1 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
11 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, FLOATING, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, SPLIT BODY,
NPS 1 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
12 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 2 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
13 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 2 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
14 |
BALL VALVE, DIA 2
INCHI, FE/FE, CLASS 300 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
15 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
0 |
1 |
6 |
0 |
0 |
0 |
1 |
10 |
16 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
17 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
5 |
0 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
4 |
0 |
2 |
0 |
0 |
14 |
18 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
0 |
0 |
1 |
0 |
0 |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
0 |
3 |
19 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, GEAR OPR, FULLY WELDED,
NPS 8 IN |
0 |
0 |
0 |
1 |
0 |
0 |
0 |
0 |
1 |
0 |
0 |
0 |
2 |
20 |
BALL VALVE, DIA 8
INCHI, FE/FE, CLASS 300 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
21 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, GEAR OPR, FULLY WELDED,
NPS 10 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
22 |
BALL VALVE, DIA 10
INCHI, FE/FE, CLASS 300 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
23 |
BALL VALVE, DIA 10
INCHI, FE/FE, CLASS 300 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
24 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, 300, GEAR OPR, FULLY WELDED, NPS 16 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
25 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, GEAR OPR, FULLY WELDED,
NPS 10 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
26 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, GEAR OPR, FULLY WELDED,
NPS 10 IN |
0 |
0 |
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
27 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 12 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
28 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, GEAR OPR, FULLY WELDED,
NPS 16 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
29 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, 300, GEAR OPR, FULLY WELDED, NPS 16 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
30 |
VALVES, BALL, MDPE,
SDR 11, PE 80, EF, DN 63 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
31 |
VALVES, BALL, MDPE,
SDR 11, PE 80, BF, DN 125 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
32 |
VALVES, BALL, MDPE,
SDR 11, PE 80, BF, DN 180 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
33 |
BALL VALVE DIA 12
INCHI # 150 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Berikut
ini merupakan data harga satuan tiap material ball valve yang terdapat
di PT X:
Tabel 2. Harga Satuan Ball valve
No |
Jenis Valve |
Harga Satuan |
1 |
VALVES, BALL, SCRW
NPT/API, FLOATING, BRASS, 150, FULLY WELDED, NPS 3/4 IN |
�Rp������������ 107.180,95 |
2 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
�Rp���������
2.661.120,00 |
3 |
VALVES, BALL, SCRW
NPT/API, FLOATING, BRASS, 150, FULLY WELDED, NPS 1 IN |
�Rp������������ 171.600,00 |
4 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, FLOATING, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, SPLIT BODY,
NPS 1 IN |
�Rp������������ 838.530,00 |
5 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
�Rp�������
36.663.000,00 |
6 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
�Rp���������
9.233.730,00 |
7 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
�Rp���������
9.006.030,00 |
8 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, GEAR OPR, FULLY WELDED,
NPS 8 IN |
�Rp�������
24.088.680,00 |
9 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, GEAR OPR, FULLY WELDED,
NPS 10 IN |
Rp�������� 39.196.080,00 |
10 |
VALVES, BALL, MDPE,
SDR 11, PE 80, BF, DN 125 |
�Rp���������
1.922.121,50 |
Berikut ini
merupakan tahapan dari analisis ABC (Always
Better Control) :
1.
Penentuan jenis
material ball valve yang memiliki permintaan.
2. Menentukan
harga satuan dari material ball valve tersebut.
3. Menentuan
harga total dari material ball valve tersebut dengan cara mengkalikan
harga satuan dengan jumlah permintaan ball valve.
4. Menentukan
persentase penyerapan dana, dengan cara:
5. Menentukan
persentase kumulatif, dengan cara :
������������
6.
Menentukan klasifikasi ABC melalui persentase kumulatif.
Apabila hasil persentase kumulatif yang didapatkan 0 - 80% maka
diklasifikasikan sebagai A. Jika bernilai antara 80 � 95%, maka
diklasifikasikan sebagai B, dan jika bernilai natara 95 � 100% diklasifikasikan
sebagai C.
Berikut ini
merupakan hasil metode analisis ABC (Always Better Control) pada
material ball valve di PT X dengan menggunakan Microsoft Excel:
Tabel 3. Hasil Analisis ABC
No |
Nama |
Demand |
Harga Satuan |
Harga Total |
Persentase penyerapan dana |
Persentase Kumulatif |
Klasifikasi Barang |
1 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
10 |
Rp���������� 36.663.000,00 |
Rp��������� 366.630.000,00 |
55,310% |
55,310% |
A |
2 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
14 |
Rp 9.233.730,00 |
Rp������������ 129.272.220,00 |
19,502% |
74,81% |
A |
3 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, GEAR OPR, FULLY WELDED,
NPS 10 IN |
2 |
Rp�������������� 39.196.080,00 |
Rp�������������� 78.392.160,00 |
11,826% |
86,638% |
B |
4 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, GEAR OPR, FULLY WELDED,
NPS 8 IN |
2 |
Rp�������������� 24.088.680,00 |
Rp������������� 48.177.360,00 |
7,268% |
93,906% |
B |
5 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
3 |
Rp������������������� 9.006.030,00 |
Rp�������������� 27.018.090,00 |
4,076% |
97,982% |
C |
6 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, FLOATING, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, SPLIT BODY,
NPS 1 IN |
2 |
Rp������������������� 3.648.150,00 |
Rp���������������� 7.296.300,00 |
1,101% |
99,083% |
C |
7 |
VALVES, BALL, MDPE,
SDR 11, PE 80, BF, DN 125 |
2 |
Rp������������������ 1.922.121,50 |
Rp���������������� 3.844.243,00 |
0,580% |
99,663% |
C |
8 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, FLOATING, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, SPLIT BODY,
NPS 1 IN |
2 |
Rp��������������������� 838.530,00 |
Rp��������������� 1.677.060,00 |
0,253% |
99,916% |
C |
9 |
VALVES, BALL, SCRW
NPT/API, FLOATING, BRASS, 150, FULLY WELDED, NPS 1 IN |
2 |
Rp�������������������� 171.600,00 |
Rp������������������� 343.200,00 |
0,052% |
99,968% |
C |
10 |
VALVES, BALL, SCRW
NPT/API, FLOATING, BRASS, 150, FULLY WELDED, NPS 3/4 IN |
2 |
Rp������������������� 107.180,95 |
Rp������������������� 214.361,90 |
0,032% |
100,000% |
C |
Berikut
ini merupakan data pengendalian persediaan perusahaan:
1.
Data
Permintaan
Tabel
di bawah ini merupakan data permintaan 2 jenis material ball valve pada
PT X pada tahun 2023.
Tabel 4. Data Permintaan
Perusahaan
No |
Jenis Valve |
Bulan |
TOTAL |
|||||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
7 |
8 |
9 |
10 |
11 |
12 |
|||
1 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
0 |
0 |
0 |
0 |
2 |
0 |
1 |
6 |
0 |
0 |
0 |
1 |
10 |
2 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
5 |
0 |
0 |
1 |
1 |
0 |
1 |
4 |
0 |
2 |
0 |
0 |
14 |
2.
Biaya Pesan
Biaya
pesan terdiri dari Ongkos Kirim, Biaya ATK, dan Biaya Administrasi. Biaya pesan
pada 2 jenis ball valve tersebut berbeda. Berikut merupakan rincian biaya pesan
dari 2 jenis material ball valve :
Tabel 5. Data Permintaan
Perusahaan
No |
Jenis Ball Valve |
Biaya Ongkir (2,5%) |
Biaya ATK (1%) |
Biaya Administrasi (1,5%) |
Total |
1 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
Rp9.165.750,00 |
Rp3.666.300,00 |
Rp 5.499.450,00 |
Rp 18.331.500,00 |
2 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
Rp3.231.805,50 |
Rp1.292.722,20 |
Rp 1.939.083,30 |
Rp 6.463.611,00 |
3.
Biaya Simpan
Biaya
simpan ialah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan karena menyimpan persediaan
material. Berikut merupakan biaya simpan 2 jenis material ball valve
pada PT X :
Tabel 6. Data Biaya
Simpan
No |
Nama |
Fraksi Biaya Pesan (%) |
Harga Biaya Simpan |
1 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
16,67% |
�Rp 6.110.500,00 |
2 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
36,11% |
�Rp��
3.334.402,50 |
4.
Biaya Persediaan
Biaya persediaan perusahaan ialah keseluruhan
biaya pengadaan persediaan material dalam satu periode. Rumus untuk menghitung
total biaya persediaan perusahaan ialah:
TIC Perusahaan = (D x ch) + Cr + CB
TIC :
Total Inventory Cost
D� �� : Demand (Permintaan)
ch �� :
Biaya penyimpanan
Cr �� : Biaya pesan
CB� :
Biaya pembelian
Tabel 7. TIC Perusahaan
No |
Jenis Ball Valve |
D (Demand) |
Harga Satuan |
ch (Biaya Simpan) |
Cr (Biaya Pesan) |
TIC Perusahaan |
1 |
VALVES, BALL, FL ANSI,
TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED, NPS 4
IN |
10 |
Rp36.663.000,00 |
�Rp 6.110.500,00 |
�Rp 18.331.500,00 |
�Rp 446.066.500,00 |
2 |
VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED,
NPS 4 IN |
14 |
Rp 9.233.730,00 |
�Rp 3.334.402,50 |
�Rp 6.463.611,00 |
�Rp 182.417.466,00 |
A. Perhitungan VALVES, BALL, FL ANSI,
TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED, NPS 4 IN
Tabel 8. Data Untuk
Perhitungan EOQ
Permintaan (D) |
Biaya Pesan (Cr) |
Biaya Simpan (ch) |
10 |
�Rp 18.331.500,00 |
�Rp 6.110.500,00 |
a)
Economic
Order Quantity
Rumus
perhitungan EOQ ialah sebagai berikut :
EOQ =
������ � =
�������� �= 7, 74
Berdasarkan perhitungan diatas, jumlah pemesanan ekonomis
untuk satu kali pemesanan ialah 8 unit
b)
Frekuensi Pemesanan
Perhitungan
jumlah pemesanan dalam stau tahun, yaitu tahun 2023 ialah sebagai berikut :
Frekuensi
Pemesanan =
��� �=
������� = 1,25
Frekuensi
pemesanan ball valve jenis VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED, NPS
4 IN, dalam satu tahun sebanyak 1 kali.
c)
Safety
Stock
Pada penentuan
safety stock, perlu diketahui
nilai service level, Sd, S�d,
service level, lead time, dan permintaan.
Service level pada PT X ini ialah 90% dan lead time pada PT X ialah 2,5 bulan. Berikut merupakan perhitungan safety stock:
Sd� = VAR.S ^ 0,5
����� = 9,26 ^ 0,5
����� = 3,04 unit
S�d = Sd
������ = 3,04
������ = 4,81 unit
Z���� = 1,28
SS�� =
������� = 1,28 x 4,81
������� = 6,16
Pada hasil perhitungan safety stock
dibutuhkan sebanyak 6 unit safety stock ball valve jenis
VALVES, BALL, FL ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150,
ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED, NPS 4 IN pada PT X.
d)
Reorder
Point
Reorder
point ialah titik dimana perusahaan melakukan pemesanan.
Berikut merupakan perhitungan reorder point:
ROP
= (d x LT) + SS
�������� = (0,83 x
2,5) + 6
� ��= 8,25
Pada hasil perhitungan reorder point, perusahaan
harus melakukan pemesanan ulang ball valve jenis VALVES, BALL, FL ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150,
ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED, NPS 4 IN pada jumlah 8 unit.
e)
Total
Inventory Cost
Total Inventory Cost
merupakan keseluruhan dari biaya pengadaan persediaan material dalam satu periode. Berikut
merupakan perhitungan TIC:
���� TIC
= ch x
= 6.110.500 x
= Rp 413.961.729,47
Pada hasil perhitungan total inventory control ball valve
jenis VALVES, BALL, FL ANSI, TRUNION, CS, API
6D, 150, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED, NPS 4 IN ialah sebesar Rp
413.961.729,47.
B.
Perhitungan VALVES, BALL, FL ANSI,
TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED, NPS 4 IN
Tabel 9. Data Untuk Perhitungan EOQ
Permintaan (D) |
Biaya Pesan (Cr) |
Biaya Simpan (ch) |
14 |
�Rp 6.463.611,00 |
�Rp 3.334.402,50 |
a)
Economic
Order Quantity
Rumus
perhitungan EOQ ialah sebagai berikut :
EOQ =
=
�������� = 7, 36
Berdasarkan perhitungan diatas, jumlah pemesanan ekonomis
untuk satu kali pemesanan ialah 7 unit.
b)
Frekuensi Pemesanan
Perhitungan
jumlah pemesanan dalam stau tahun, yaitu tahun 2023 ialah sebagai berikut :
Frekuensi
Pemesanan =
����������������������������������� =
����������������������������������� = 2 kali
Frekuensi
pemesanan ball valve jenis VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED, NPS
4 IN, dalam satu tahun sebanyak 2 kali.
c)
Safety
Stock
Pada penentuan
safety stock, perlu diketahui
nilai service level, Sd, S�d,
lead time, dan permintaan. Service level
pada PT X ini ialah 90% dan
lead time pada PT X ialah 2,5 bulan. Berikut merupakan perhitungan safety
stock:
Sd� = VAR.S ^ 0,5
����� = 15,30 ^ 0,5
����� = 3,91 unit
S�d� = Sd
������� = 3,91
������� = 6,18 unit
Z�
=
1,28
SS�� =
������ = 1,28 x 6,18
������ = 7,92
Pada hasil perhitungan safety stock
dibutuhkan sebanyak 8 unit safety stock ball valve jenis VALVES, BALL, FL ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB,
LEVER OPR, FULLY WELDED, NPS 4 IN pada PT X.
d)
Reorder
Point
Reorder
point ialah titik dimana perusahaan melakukan pemesanan.
Berikut merupakan perhitungan reorder point:
ROP = (d x LT) + SS
�������� = (1,16 x
2,5) + 8
�������� = 10,8
Pada
hasil perhitungan reorder point, perusahaan harus melakukan pemesanan
ulang ball valve jenis VALVES, BALL, FL
ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED, NPS
4 IN pada jumlah 11 unit.
e)
Total
Inventory Cost
Total
Inventory Cost merupakan keseluruhan dari biaya pengadaan persediaan material dalam satu periode. Berikut
merupakan perhitungan TIC:
����� TIC = ch x
� �����������= 3.334.402,50 x
����������� ��= Rp 153.837.721,40
Pada
hasil perhitungan total inventory control ball valve jenis VALVES, BALL, FL ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105, RF, FB,
LEVER OPR, FULLY WELDED, NPS 4 IN ialah sebesar Rp 153.837.721,40.
Validasi
perhitungan dengan aplikasi POM QM bertujuan untuk membandingkan keselarasan
perhitungan antara penggunaan Microsoft Excel dan POM QM. Pada perhitungan
menggunakan POM QM data yang dibutuhkan sama dengan data perhitungan EOQ
menggunakan Microsoft Excel. Data yang dibutuhkan
ialah permintaan (Demand),
Biaya Pesan (Cr), Biaya Simpan (ch),
dan Harga barang per unit (b).
a)
VALVES, BALL, FL ANSI, TRUNION, CS, API
6D, 150, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED, NPS 4 IN
Berikut merupakan hasil perhitungan dengan
menggunakan POM QM:
Gambar
2. Hasil
Dengan POM QM
Hasil
yang didapat menggunakan aplikasi POM QM terdapat perbedaan pada pembulatan
angka dengan hasil yang didapatkan dengan menggunakan Microsoft Excel. Berikut
merupakan perbandingannya:
Tabel 10. Perbandingan Ball Valve I
No |
Jenis Biaya |
Microsoft Excel |
POM QM |
1 |
EOQ |
8 |
7,75 |
2 |
Average Inventory |
4 |
3,87 |
3 |
Frekuensi Pemesanan |
1 |
1,29 |
4 |
Total Harga Material |
Rp 366.630.000 |
Rp 366.630.000 |
5 |
Total Inventory Cost |
Rp 413.961.729,47 |
Rp 413.962.200 |
b)
VALVES, BALL, FL ANSI, TRUNION, CS, API
6D, 300, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED, NPS 4 IN
Berikut merupakan hasil perhitungan dengan
menggunakan POM QM:
Gambar 3. Hasil Dengan POM QM
Hasil yang didapat menggunakan
aplikasi POM QM terdapat perbedaan pada pembulatan angka dengan hasil yang
didapatkan dengan menggunakan Microsoft Excel. Berikut merupakan
perbandingannya:
Tabel 11. Perbandingan Ball Valve II
No |
Jenis Biaya |
Microsoft Excel |
POM QM |
1 |
EOQ |
7 |
7,38 |
2 |
Average Inventory |
3,5 |
3,69 |
3 |
Frekuensi Pemesanan |
2 |
1,9 |
4 |
Total Harga Material |
Rp 129.272.220 |
Rp 129.272.200 |
5 |
Total Inventory Cost |
Rp 153.837.721,40 |
Rp 153.799.900 |
Berdasarkan perhitungan
yang telah dilakukan, Total
Inventory Cost dengan metode Economic Order
Quantity (EOQ) lebih kecil
dibandingkan dengan metode perusahaan. Pada ball valve 1, TIC perusahaan sebesar Rp446.066.500,00 dan dengan metode EOQ sebesar Rp413.961.729,47. Terdapat selisih sebesar Rp 32.104.770,53. Pada ball valve 2, TIC
perusahaan sebesar Rp182.417.466,00 dan dengan metode EOQ sebesar
Rp153.837.721,40. Terdapat selisih sebesar�
Rp 28.579.744,60 .
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian tentang pengendalian
persediaan material ball valve di PT X menunjukkan beberapa temuan penting.
Hasil klasifikasi ball valve menggunakan analisis ABC (Always Better Control)
menunjukkan bahwa hanya ada dua jenis ball valve yang masuk kategori A dari
sepuluh jenis yang dianalisis karena permintaannya yang tinggi, yaitu VALVES,
BALL, FL ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 150, ASTM A105, RF, FB, LEVER OPR, FULLY
WELDED, NPS 4 IN, dan VALVES, BALL, FL ANSI, TRUNION, CS, API 6D, 300, ASTM A105,
RF, FB, LEVER OPR, FULLY WELDED, NPS 4 IN. Berdasarkan pengendalian persediaan
dengan metode perusahaan, Total Inventory Cost pada tahun 2023 tercatat sebesar
Rp446.066.500,00 untuk jenis ball valve 1, dan Rp182.417.466,00 untuk jenis
ball valve 2. Sementara itu, dengan metode EOQ, Total Inventory Cost pada tahun
yang sama tercatat sebesar Rp413.961.729,47 untuk jenis ball valve 1, dan
Rp153.837.721,40 untuk jenis ball valve 2. Selisih antara kedua metode
menunjukkan penghematan sebesar Rp32.104.770,53 untuk jenis ball valve 1 dan
Rp28.579.744,60 untuk jenis ball valve 2. Dampak penerapan metode EOQ ini
adalah pengurangan Total Inventory Cost bagi perusahaan, yang menghasilkan
efisiensi biaya sebesar 7% untuk ball valve 1 dan 16% untuk ball valve 2.
DAFTAR PUSTAKA
Amran, A., Hasan, A., & Syam, M.
(2021). Pengelolaan Material dalam Industri Minyak dan Gas Bumi di Indonesia.
Jurnal Teknik Industri, 17(2), 101-110.
Kasus, S., Bahan, P., Beras, B.,
Sorabi, W., Eneng, T., Cihideung, C., Tasikmalaya, B., Fahmi, ), Astari, S.,
Yusnita, R. T., & Arisman, A. (2023). Analisis Pengendalian Persediaan
dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity. Jurnal Ilmu Sosial,
21(1). http://jurnaldialektika.com/
Fahruliansyah, I., & Paryanti, B.
A. (2023). Implementasi Metode Economic Order Quantity (EOQ) dalam
Sistem Pengendalian Inventory di PT Sinergi Kreasi Utama. Jurnal Ilmiah
M-Progress, 13, 25-35.
Fayyadh, D. (2023). Pengendalian
Persediaan Material Lithos ABC SL/MB 10W30 0,8L dengan Metode Economic Order
Quantity Guna Meminimalkan Biaya Persediaan di PT X. Jurnal Manajemen dan
Teknologi, 12(2), 87-94.
Girsang, Y. S. (n.d.). Pengendalian
Persediaan Bahan Baku Garam Menggunakan Metode EOQ (Economic Order Quantity)
pada Pabrik Es Wira Jatim. Jurnal Teknologi Industri, 10(3), 45-52.
Herawan, C., Pramiudi, U., &
Edison. (2013). Penerapan Metode Economic Order Quantity dalam
Mewujudkan Efisiensi Biaya Persediaan. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan, 9(1),
57-65.
Indrayati, R. (2007). Analisis
Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Metode EOQ (Economic Order
Quantity) pada PT. Tipota Furnishings Jepara. Jurnal Manajemen Industri,
5(4), 76-83.
Mahardika, M., & Widjaja, P.
(2023). Optimalisasi Klasifikasi ABC untuk Pengendalian Persediaan. Jurnal
Manajemen Operasi, 15(3), 44-56.
Murtiana, T., Putri, A., & Sari, R.
(2020). Pengendalian Persediaan dengan Metode ABC dan EOQ pada PT XYZ. Jurnal Teknologi dan
Manajemen, 5(2), 120-127.
Pengendalian Persediaan Bahan, P., Dwi
Indriani, N., & Srihastuti, E. (n.d.). Baku Menggunakan Metode Economic
Order Quantity (EOQ) Guna Efisiensi Biaya Produksi (Studi Kasus pada Feodal
Coffee and Roastery Kediri). Jurnal Trial
Balance, 1, 32-40.
Pratama, A., & Susilo, B. (2022). Penerapan
Metode Economic Order Quantity dalam Pengelolaan Persediaan
di PT BCD. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis, 10(4), 213-220.
Pramono, R., Wijayanto, I., &
Kusuma, A. (2022). Strategi Pengelolaan Persediaan dengan Metode ABC dan EOQ.
Jurnal Manajemen, 8(1), 67-76.
Ricky Muhammad Firdaus, & Aulia
Fashanah Hadining. (2023). Analisis ABC dalam Menentukan Prioritas Pengawasan
Kebutuhan Kemasan Produk Studi Kasus di PT ABC. Teknika STTKD: Jurnal Teknik,
Elektronik, Engine, 9(2), 288�297. https://doi.org/10.56521/teknika.v9i2.960
Wahyuni, T. (n.d.). Penggunaan Analisis
ABC untuk Pengendalian Persediaan Barang Habis Pakai: Studi Kasus di Program
Vokasi UI. Jurnal Manajemen Persediaan, 7(3), 95-102.
Wibowo, S., & Hariyadi, D. (2022).
Analisis Persediaan dengan Klasifikasi ABC di Sektor Manufaktur. Jurnal Teknik
dan Manajemen Industri, 14(2), 73-80.
Wahyuni, T. (2022). Sistem Pengendalian
Persediaan dengan Klasifikasi ABC: Studi Kasus pada Perusahaan X. Jurnal
Teknologi Industri, 12(3), 122-130.
Yulianti, E., & Santoso, D. (2023).
Efektivitas Metode EOQ dalam Pengendalian Persediaan Bahan Baku. Jurnal
Manajemen dan Bisnis Terapan, 14(2), 38-45.
Johnson, R., & Lestari, D. (2021).
Perbandingan Kinerja Metode EOQ dan Metode Just-In-Time pada Perusahaan
Manufaktur. Jurnal Teknik Industri, 9(1), 54-63.
Firmansyah, T. (2020). Optimalisasi
Persediaan dengan Pendekatan EOQ: Studi Kasus pada PT XYZ. Jurnal Manajemen
Operasi, 12(4), 78-84.
Anggraeni, I., & Putra, W. (2021).
Penggunaan Klasifikasi ABC untuk Efisiensi Pengelolaan Persediaan di Industri
Makanan. Jurnal Logistik
dan Distribusi, 5(2), 98-104.
|
|