Pengaruh Kualitas
Layanan Mobile Banking (Capital Flex) Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Capital
The Effect of Mobile Banking Service Quality (Capital Flex) on Bank Capital Customer Satisfaction
1)* Lukman Al Hakim, 2) Ilham Daylami, 3) Diki Gita Purnama
Universitas Paramadina, Jakarta,
Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
*Correspondence: Lukman Al Hakim
DOI: 10.59141/comserva.v4i6.2482 |
ABSTRAK Penelitian
ini melibatkan 100 nasabah pengguna Capital Flex
yang menggunakan layanan
mobile banking Bank Capital. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan nasabah Bank Capital dengan layanan
Mobile Banking mereka. Data utama dikumpulkan melalui kuesioner yang
disebar melalui platform Google Forms dengan skala Likert. Program SPSS
digunakan untuk menganalisis data. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan metode simple random sampling. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa elemen tangibility dan assurance memiliki pengaruh positif
tetapi tidak signifikan terhadap kepuasan nasabah, reliability dan empati
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah,
responsivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, Bank
Capital harus terus meningkatkan layanan mobile banking mereka, yang disebut
Capital Flex, untuk lebih memenuhi harapan dan kebutuhan nasabah. Kata kunci: Kualitas Layanan, Kepuasan Nasabah, Mobile Banking |
|
ABSTRACT This study involved 100 customers who use Capital Flex,
the mobile banking service of Bank Capital. The purpose of this research is
to identify the factors influencing Bank Capital customers' satisfaction with
their mobile banking services. Primary data were collected through
questionnaires distributed via Google Forms using a Likert scale. SPSS
software was used to analyze the data. This study employs a quantitative
approach with a simple random sampling method. The results show that
tangibility and assurance have a positive but not significant effect on
customer satisfaction, while reliability and empathy have a positive and
significant effect on customer satisfaction. Responsiveness does not have a
significant effect on customer satisfaction. Bank Capital should continuously
improve their mobile banking services, known as Capital Flex, to better meet
the expectations and needs of their customers. Keywords: Service Quality, Customer Satisfaction, Mobile Banking |
Di zaman modern, industri perbankan menghadapi
persaingan yang semakin ketat baik di dalam negeri maupun di tingkat
internasional (Safri,
2019). Keberhasilan
dalam sektor perbankan sangat tergantung pada kepercayaan dan kepuasan
pelanggan atau nasabah. Oleh karena itu, sangat krusial bagi perusahaan
perbankan untuk mengelola kualitas layanan nasabah dengan optimal untuk
mempertahankan kepercayaan dan kepuasan mereka. (Pambudi
& Soliha, 2021).
Keberhasilan di industri perbankan sangat bergantung pada kepercayaan dan
kepuasan nasabah. Oleh sebab itu, sangat krusial bagi bank guna mengelola
kualitas layanan secara optimal guna mempertahankan kepercayaan dan kepuasan
nasabah mereka. (Nurul
et al., 2022).
Peningkatan mutu layanan menjadi kunci pada menciptakan kepuasan pelanggan,
karena pelanggan merupakan fokus utama peningkatan kepuasan dan kualitas
layanan. (Nurul
et al., 2022).
Kualitas layanan menjamin bahwa kebutuhan dan keinginan konsumen terpenuhi
serta sesuai dengan harapan mereka. (Lukita
et al., 2020).
Kualitas
layanan mencakup tingkat keunggulan yang diharapkan dan bagaimana keunggulan
tersebut dikelola untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Faktor-faktor seperti
bukti fisik, keandalan, daya tanggap, empati, dan jaminan adalah contoh
kualitas layanan. (Afifah.A.B.Ikram,
Antonio E. L. Nyoko, 2019).
Layanan merupakan proses mengelola aktivitas dalam penerapan strategi
perusahaan untuk menangani keluhan dan memenuhi standar kualitas yang
diharapkan. (Nurul
et al., 2022).
Saat ini, industri perbankan mengalami persaingan yang sengit dalam sektor
layanan keuangan. Selain upaya untuk menarik minat masyarakat agar menjadi
nasabah, bank juga harus mengembangkan layanan serta produk inovatif guna
memenuhi kepuasan pelanggan dan mempertahankan loyalitas mereka. Dengan
kemajuan teknologi informasi, bank memanfaatkan teknologi ini sebagai sarana
untuk menarik nasabah, yang tercermin dalam kebiasaan dan tren penggunaan
teknologi informasi di kalangan masyarakat.
Teknologi
dalam sektor perbankan menyediakan kenyamanan bagi nasabah dengan layanan
berbasis mobile, memungkinkan mereka untuk melakukan
transaksi perbankan melalui smartphone mereka.
Keberagaman fungsionalitas perangkat mobile dapat
diperluas melalui berbagai aplikasi yang mendukung aktivitas sesuai kebutuhan
pengguna, yang tersedia untuk diunduh melalui Play
Store, App Store, atau platform lainnya (Gita
Purnama et al., 2023).
Kepadatan jam kerja karyawan sering kali menyebabkan antrean panjang dalam
transaksi perbankan, terutama dalam penarikan uang tunai, yang bisa merepotkan
nasabah. Namun, kemajuan teknologi elektronik telah memberikan manfaat
signifikan, terutama dalam sektor perbankan. Layanan perbankan yang cepat dan
praktis saat ini semakin penting, menggantikan sistem tradisional yang sering
kali mengakibatkan antrean yang panjang.
Mobile Banking,
yaitu layanan perbankan melalui perangkat seluler seperti ponsel, memberikan
kemudahan tanpa memerlukan kunjungan ke ATM. Layanan ini memungkinkan nasabah
untuk melakukan transaksi kapan pun selama 24 jam sehari tanpa perlu ke kantor
cabang bank.(Handayani
& Anitasari, 2022).
Bagi yang telah terbiasa menggunakan Mobile Banking,
layanan ini sangat praktis dan nyaman. Penggunaan electronic
banking (mobile banking) menghemat waktu nasabah karena transaksi dapat
dilakukan dengan mudah dan praktis tanpa perlu antri
di kantor bank atau mesin ATM. Transaksi dapat dilakukan kapan saja, di mana
saja melalui jaringan elektronik seperti Internet, telepon pintar atau telepon
seluler. (Agung
Nugraha et al., 2024).
Mobile banking
memanfaatkan teknologi informasi guna menyampaikan nilai tambah bagi nasabah
dengan menyediakan kemudahan dan kelancaran dalam transaksi perbankan. Layanan
ini menyediakan fitur-fitur seperti transfer antar rekening, pembayaran tagihan
(seperti tagihan telpon serta listrik), pembelian
pulsa serta paket data, serta akses informasi rekening. Keberadaan mobile banking mempermudah
nasabah dalam kegiatan sehari-hari yang mengikuti tren digitalisasi,
mempercepat dan menyederhanakan proses transaksi. Keefektifan layanan mobile banking tergantung pada
kemudahan penggunaan dan interaksi dengan pengguna. (Sari
et al., 2021).
Bank perlu terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan mobile banking agar memastikan
kepuasan nasabah. Nasabah yang puas dengan kualitas layanan mobile
banking cenderung akan menggunakan layanan tersebut
secara konsisten untuk setiap transaksi perbankan mereka (Vahlevi
& Indra Vitaharsa, 2022).
Studi ini memiliki tujuan guna
mencari tahu tingkat kepercayaan nasabah kepada Bank Capital, penggunaan
layanan mobile banking
(Capital Flex) serta dampaknya kepada kepuasan
nasabah. Studi ini juga mengevaluasi bagaimana mutu pelayanan mobile banking (Capital Flex) mempengaruhi kepuasan nasabah Bank Capital. Fenomena
ini terkait dengan meningkatnya adopsi mobile banking di kalangan masyarakat. Aspek-aspek kualitas
Capital Flex yang dianalisis dalam penelitian ini
mencakup desain situs, kualitas informasi, akurasi, kecepatan, dan keamanan. Nasabah dapat melakukan berbagai
transaksi dan layanan perbankan dengan fleksibel kapan pun dan di mana pun
dengan mobile banking. Saat
ini, banyak lembaga perbankan serta mengadopsi dan menyediakan akses mobile banking sebagai sarana
untuk mengakses informasi keuangan.
Dengan latar belakang tersebut,
studi tentang mutu layanan mobile banking
serta pengaruhnya kepada kepuasan nasabah di Bank Capital menjadi topik yang
menarik mengingat permintaan layanan perbankan yang terus meningkat. Kepuasan
nasabah menjadi faktor krusial bagi setiap bank, karena berdampak pada retensi
nasabah dan keuntungan bank. Penelitian ini difokuskan pada nasabah Bank
Capital, khususnya yang sudah menggunakan layanan mobile
banking Bank Capital (Capital Flex).
PT Bank Capital Indonesia,
Tbk (Bank Capital) didirikan awalnya di Jakarta dengan nama "PT Bank Credit Lyonnais Indonesia"
berdasarkan Akta Pendirian No. 139 tanggal 20 April 1989. Nama bank ini
kemudian diubah menjadi "PT Bank Capital Indonesia" melalui Keputusan
Rapat No. 1 tanggal 1 September 2004. Setelah melaksanakan penawaran umum
perdana (IPO), bank tersebut berubah status menjadi perusahaan publik/Tbk
berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 13 Juli
2007.
Sebagai bank swasta
nasional yang telah menjadi perusahaan publik sejak dicatatkan sahamnya di BEI pada
tahun 2007, Bank Capital telah mengambil berbagai langkah guna mempertahankan struktur
keuangan serta daya saingnya di industri perbankan nasional. Upaya-upaya ini
mencakup peningkatan modal inti yang mencapai minimal Rp 3 triliun pada tanggal
7 Desember 2022, serta peluncuran layanan Capital Flex
(Mobile Banking) pada tanggal 11 September 2023. Saat
ini, nasabah Bank Capital didorong untuk menggunakan layanan Capital Flex guna mempermudah transaksi, sehingga kualitas layanan
ini menjadi fokus perhatian manajemen.
1.
KAJIAN
PUSTAKA
Layanan
mobile banking hanya
tersedia guna nasabah yang sudah mempunyai rekening di bank tersebut. (Antonov
et al., 2022).
Layanan ini dianggap sangat memperbaiki efisiensi, efektivitas, dan
produktivitas bagi nasabah yang sibuk. mereka dapat melakukan transaksi
melalui mobile banking
tanpa harus pergi ke bank. Jenis layanan yang tersedia meliputi transfer antar
bank, informasi saldo, riwayat transaksi, dan pembayaran tagihan seperti
angsuran, asuransi, listrik, air, telepon, dan lainnya. (Antonov
et al., 2022).
Mobile
banking, atau m-banking,
adalah bentuk layanan perbankan digital yang memanfaatkan teknologi informasi.
Ini merupakan sistem layanan dari lembaga keuangan seperti bank, yang
memungkinkan nasabah untuk melakukan berbagai transaksi keuangan secara
langsung melalui perangkat seluler seperti ponsel. (Sari
et al., 2021).
Mobile
Banking merukapan suatu bentuk
dari Electronic Banking (E-Banking),
yang mengacu pada layanan transaksi perbankan melalui digitalisasi, teknologi
digital atau online tanpa perlu mengunjungi ATM ataupun
bank secara fisik. Transaksi E-Banking bisa
dilaksanakan secara fleksibel, dimana saja serta
kapan saja, selama terhubung dengan jaringan data yang tersedia (Sulistyowati,
2017).
Kepuasan
pelanggan ialah menilai tingkat perasaan yang dirasakan pelanggan terhadap sejauh
mana harapan mereka terpenuhi oleh produk atau layanan yang diberikan. Menurut (Kotler et al.,
2013) dalam jurnal (Alwi
et al., 2024)
Jika tingkat kinerja tidak mencapai ekspektasi pelanggan, mereka akan mengalami
ketidakpuasan. Sebaliknya, jika kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan
merasa puas. Namun, jika kinerja melebihi harapan, pelanggan akan merasa sangat
puas dan terpuaskan (Alwi
et al., 2024).
Kualitas
pelayanan didefinisikan sebagai cara perusahaan mengelola operasinya dengan
tujuan meningkatkan secara konsisten proses, layanan, dan produk yang
dihasilkan. Menurut (Kotler & Keller,
2016) dalam jurnal (Alwi
et al., 2024).
Mengakomodasi kebutuhan pelanggan dalam hal kualitas, harga, dan ketersediaan
adalah strategi perusahaan untuk menunjukkan kualitas layanan (Firli
et al., 2017).
Elemen
krusial dalam kualitas mutu layanan terdiri bukti
fisik (tangibility),
keandalan (reliability), daya tanggap/responsivitas
(responsiveness), jaminan
(assurance), dan empati (empathy) (Susanti
et al., 2021).
Bukti
fisik (tangibility) mengacu pada fasilitas
fisik perusahaan yang dapat secara langsung dipersepsi oleh pelanggan.
Penelitian (Mohd.
Farid Tiza, 2019)
Menyatakan bahwa bukti fisik berpengaruh positif dan signifikan kepada kepuasan
konsumen.
Keandalan
(reliability) adalah kapabilitas guna menyampaikan layanan
sesuai dengan komitmen secara konsisten dan akurat. Studi oleh (Setyowati
et al., 2021)
Telah ditemukan bahwa keandalan memiliki berdampak nyata serta signifikan kepada
kepuasan konsumen.
Daya
tanggap/responsivitas (responsiveness)
mencerminkan kesediaan serta kemauan pegawai guna menyampaikan layanan yang diperlukan
oleh pelanggan. Studi oleh (Mohd.
Farid Tiza, 2019)
Menyatakan bahwa responsivitas berdampak signifikan serta positif
kepada kepuasan konsumen.
Jaminan
(assurance) meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap
yang ramah, dan kepercayaan yang dimiliki oleh penyedia layanan. Penelitian
oleh (Monica
& Marlius, 2023)
Telah terbukti bahwasanya jaminan mempunyai dampak positif serta signifikan kepada
kepuasan konsumen.
Empati
(emphaty) melibatkan
menyampaikan perhatian tulus serta personal kepada konsumen serta usaha guna memahami
keperluan
mereka. Studi oleh (Tajibu,
2019) Telah
ditemukan bahwasanya empati mempunyai dampak positif serta signifikan kepada kepuasan
konsumen.
Dengan
meningkatnya permintaan nasabah Bank Capital terhadap layanan Capital Flex, penelitian mengenai mutu layanan mobile
banking (Capital Flex) serta
dampaknya kepada kepuasan nasabah di Bank Capital menjadi topik yang menarik.
Kepuasan nasabah sangat penting bagi keberhasilan bank, karena ketika harapan
nasabah terpenuhi, mereka cenderung terus menggunakan produk dan layanan
perbankan tersebut, yang pada akhirnya menguntungkan bank itu sendiri.
Gambar
1: Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka
pemikiran teoritis adalah representasi korealasi antar
variabel yang akan diteliti, yang disusun berdasarkan berbagai teori yang telah
dijelaskan. (Sugiyono,
2010).
Bukti
fisik
(X1) Keandalan
(X2) Kepuasan
nasabah (Y) Daya
tanggap
(X3) Jaminan
(X4) Empati
(X5) H1 1111111 H3 H4 H5
1.
H1:
Adanya dampak positif dan
signifikan kualitas
layanan pada aspek bukti fisik (tangibility) kepada kepuasan nasabah.
2.
H2:
Adanya dampak positif dan signifikan kualitas layanan pada
aspek keandalan (reliability) kepada kepuasan
nasabah.
3.
H3:
Adanya dampak positif dan signifikan kualitas layanan pada aspek
daya tanggap (responsiveness) kepada kepuasan
nasabah.
4.
H4:
Adanya dampak positif dan signifikan kualitas layanan pada aspek
jaminan (assurance) kepada kepuasan nasabah.
5.
H5:
Adanya dampak positif dan signifikan kualitas layanan pada aspek
empati (empathy) kepada kepuasan nasabah.
2.
METODE PENELITIAN
Studi ini memakai pendekatan
kuantitatif, yang melibatkan perhitungan persentase dari hasil survei yang
dikumpulkan dari responden. Pendekatan kuantitatif mencakup pengumpulan data
dalam bentuk numerik dan analisis dengan metode statistik, menurut (Sugiyono, 2010), metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif
atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
3.1.
Variabel
Penelitian
Variabel penelitian adalah
elemen-elemen yang ditentukan oleh penulis guna mengumpulkan informasi serta membuat
kesimpulan (Sugiyono,
2010). Dalam
studi ini, terdapat lima variabel independen dan satu variabel dependen.
Variabel dependen yang digunakan adalah tingkat kepuasan nasabah atau customer satisfaction (Y), yang
dipengaruhi oleh beberapa variabel independen. Variabel independen tersebut
meliputi bukti fisik atau tangibility (X1), keandalan
atau reliability (X2), daya tanggap atau responsiveness (X3), jaminan atau assurance
(X4), serta empati atau empathy (X5).
Populasi
mencakup seluruh subjek serta objek yang diteliti, sedangkan sampel merupakan
sebagian ataupun perwakilan dari populasi yang memiliki karakteristik
representatif. Agar dapat menentukan sampel yang tepat, peneliti harus memiliki
pemahaman yang mendalam tentang teknik sampling, termasuk bagaimana menentukan
ukuran sampel yang tepat dan memilih sampel yang akan diambil. (Adnyana, 2021).
Populasi
ialah keseluruhan elemen pada studi yang meliputi subjek serta objek dengan
karakteristik dan ciri khas tertentu. (Adnyana, 2021). Secara umum, istilah
populasi merujuk pada kumpulan objek atau subjek yang memiliki karakteristik
kualitatif tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk tujuan studi dan
analisis (Sugiyono, 2010). Dalam konteks
penelitian ini, populasi mencakup seluruh pengguna mobile
banking Bank Capital (Capital Flex),
yaitu nasabah Bank Capital yang telah melakukan transaksi menggunakan Capital Flex, meskipun jumlah pastinya tidak diketahui.
Sampel ialah bagian dari populasi yang mempunyai
karakteristik serta jumlah tertentu, seperti yang dijelaskan oleh. (Sugiyono, 2010). Studi ini menggunakan
metode sampling probabilitas, yang menurut. (Sugiyono, 2010), Metode ini adalah
teknik di mana setiap individu dalam populasi memiliki kesempatan yang sama
untuk dipilih sebagai bagian dari sampel. Teknik yang diterapkan adalah simple random sampling, di mana
sampel diambil secara acak dari populasi tanpa mempertimbangkan strata dalam
populasi, sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk
dipilih sebagai sampel. Sampel dalam Penelitian ini terdiri dari 100 nasabah
pengguna mobile banking
Bank Capital (Capital Flex) yang telah melakukan
transaksi menggunakan layanan tersebut di Bank Capital.
3.3.
Metode
Pengambilan Data
Data
pada studi ini dikumpulkan melalui angket atau kuesioner, sebagaimana
dijelaskan oleh (Sugiyono, 2010), Angket ini adalah
daftar pertanyaan yang dirancang untuk mengumpulkan informasi mengenai masalah
atau bidang yang sedang diteliti. Angket diberikan kepada responden, yaitu
individu yang menjawab pertanyaan dalam survei penelitian. Pada studi ini, data
dihimpun melewati kuesioner yang disebarkan secara daring menggunakan platform
Google Forms, dengan tujuan untuk mencakup area
penelitian yang lebih luas.
3.4.
Devinisi
Operasional Variabel
Definisi operasional variabel penelitian adalah
elemen atau nilai yang berasal dari obyek atau kegiatan yang memiliki ragam
variasi tertentu yang kemudian akan ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya, sebagaimana diuraikan oleh (Sugiyono, 2010). Dalam Penelitian ini, variabel
operasional serta indikator untuk bukti fisik (tangibility)
(X1), keandalan (reliability) (X2), daya tanggap (responsiveness) (X3), jaminan (assurance)
(X4), serta empati (empathy) (X5) yang memengaruhi
kepuasan nasabah (Y) di Bank Capital.
4.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Untuk
mengukur kualitas mutu layanan mobile banking
kepada kepuasan nasabah bank, beberapa studi menerapkan model SERVQUAL yang
terdiri dari lima dimensi utama: bukti fisik (tangibility),
keandalan (reliability), jaminan (assurance),
daya tanggap (responsiveness), serta empati (empathy) (Alwi et al., 2024).
�
4.1.
Pengaruh Tangibility Terhadap Kepuasan Nasabah
Bank Capital.
Kebendaan mencakup fasilitas fisik perusahaan, seperti
peralatan, sarana komunikasi, serta elemen lain yang bisa diamati langsung oleh
konsumen. Meningkatkan kualitas layanan, terutama dalam aspek kebendaan, dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan. Contoh kebendaan yang disediakan oleh layanan
Capital Flex meliputi fitur mobile
banking yang menarik, tampilan aplikasi yang baik,
dan bukti transaksi yang jelas. Dengan demikian, meningkatkan kualitas layanan
dalam hal kebendaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Penelitian oleh Tajibu mendukung hal ini (Tajibu, 2019) Penelitian tersebut juga mengindikasikan bahwasannya
bukti fisik mempunyai dampak positif serta signifikan kepada kepuasan konsumen.
Studi yang dilakukan oleh (Mohd. Farid Tiza, 2019) Penelitian tersebut juga menegaskan bahwasannya
bukti fisik mempunyai dampak positif serta signifikan kepad
kepuasan konsumen.
Bank Capital telah menghadirkan layanan berbasis digital
melalui aplikasi mobile banking
Capital Flex sebagai bagian dari bukti fisik (tangibility), yang sangat membantu nasabah.
Tabel 1. Analisis
Regresi Linier Berganda: Dampak Tangibility terhadap Kepuasan Nasabah di Bank Capital.
Koefisien Regresi (B) |
t hitung |
t table |
Sig. |
Kesimpulan |
|
Tangibilitas |
0,185 |
1,190 |
1,983 |
0,059 |
Tidak signifikan |
1.
Koefisien Regresi (B): Koefisien regresi untuk variabel Tangibility adalah 0,185, yang menunjukkan adanya pengaruh
positif antara Tangibilitas dan kepuasan nasabah. Ini
berarti bahwa peningkatan dalam aspek Tangibilitas
diikuti oleh peningkatan kepuasan nasabah, meskipun pengaruhnya tidak besar.
2.
Nilai t hitung dan t
tabel: Nilai t hitung guna variabel
Tangibility ialah 1,910, sedangkan perolehan t tabel ilah1,983.
Karena t hitung < t tabel, hipotesis nol (Ho1) diterima serta hipotesis
alternatif (Ha1) ditolak. Ini menunjukkan bahwasannya
dampak Tangibility kepada kepuasan nasabah tidak
signifikan secara statistik.
3.
Nilai Sig.: Nilai signifikansi (Sig.) untuk
variabel Tangibilitas ialah 0,059, yang melebihi
0,05. Hal ini mengindikasikan bahwasannya dampak Tangibilitas kepada kepuasan nasabah tidak signifikan.
Hasil analisis regresi linier berganda mengindikasikan bahwasannya variabel Tangibilitas
memiliki dampak positif tetapi tidak signifikan kepada kepuasan nasabah di Bank
Capital. Artinya, meskipun elemen bukti fisik (seperti fitur aplikasi yang
menarik, tampilan aplikasi yang baik, dan bukti transaksi yang jelas)
berkontribusi positif terhadap kepuasan nasabah, pengaruhnya tidak cukup kuat
untuk dianggap signifikan dalam penelitian ini.
4.2.
Pengaruh Kehandalan (Reliability)
Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Capital.
Keandalan (reliability) merujuk pada kapabilitas untuk secara konsisten
dan akurat memberikan layanan yang telah dijanjikan, mencakup kepercayaan dan
ketepatan dalam pelaksanaan. Dalam konteks layanan Capital Flex,
hal ini mencakup aspek keamanan, efisiensi transaksi, kemudahan penggunaan,
privasi, kinerja, desain website, dan konsistensi
layanan. Faktor-faktor ini memiliki dampak besar terhadap kepuasan konsumen,
terutama dalam hal strategi pemasaran, kemudahan, faktor emosianal,
kualitas produk, kualitas layanan, serta kenyamanan.
Indikator keandalan mencakup cakupan layanan dalam mobile banking, akurasi
transaksi, kecepatan mobile banking,
kemudahan penggunaan sistem mobile banking, dan aksesibilitas mobile
banking. Menurut (Mohd. Farid Tiza, 2019), Keandalan ialah kapabilitas bisnis guna menyampaikan layanan
yang akurat, bebas dari kesalahan, serta tepat waktu.
Bank Capital telah berhasil mengintegrasikan dimensi
keandalan dalam kualitas layanannya dengan baik melalui penggunaan karyawan
yang terlatih dan telah diuji. Program pelatihan yang diselenggarakan secara
berkala dan evaluasi tertulis yang dilakukan setelah setiap sesi pelatihan memastikan
peningkatan kompetensi karyawan.
Tabel 2 Analisis
Regresi Linier Berganda: Dampak Keandalan (Reliability) terhadap Kepuasan Nasabah di Bank Capital
Koefisien Regresi (B) |
t hitung |
t table |
Sig. |
Kesimpulan |
|
Kehandalan |
0,391 |
5,151 |
1,983 |
0 |
Signifikan |
�����������
Keterangan table 2:
1.
Koefisien Regresi (B): Nilai koefisien regresi guna variabel Keandalan ialah
0,391. Ini mengindikasikan adanya dampak positif antara Keandalan dan kepuasan
nasabah. Dengan kata lain, peningkatan dalam Keandalan akan menyebabkan
peningkatan kepuasan nasabah secara signifikan.
2.
Nilai t hitung dan t
tabel: Nilai t hitung guna variabel
Keandalan ialah 5,151, Nilai t-tabel adalah 1,983. Dikarenakan t-hitung lebih
besar dari t-tabel, maka hipotesis nol (Ho2) ditolak dan hipotesis alternatif
(Ha2) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Keandalan terhadap kepuasan
nasabah signifikan secara statistik.
3.
Nilai Sig.: Nilai signifikansi (Sig.) untuk
variabel Keandalan adalah 0,000 > 0,05. Hal ini juga mengindikasikan bawasannya dampak Keandalan kepada kepuasan nasabah
signifikan secara statistik.
Hasil analisis regresi
linier berganda menunjukkan bahwasanya variabel Keandalan memiliki dampak positif
serta signifikan kepada kepuasan nasabah di Bank Capital. Ini berarti bahwasanya
aspek-aspek seperti keamanan, efisiensi transaksi, kemudahan penggunaan,
privasi, kinerja, desain website, dan konsistensi
layanan Capital Flex memberikan kontribusi yang kuat
dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.
4.3.
Pengaruh Daya Tanggap (Responsiveness) Terhadap Kepuasan Nasabah
Bank Capital.
Responsiveness mengacu pada kesediaan dan kesiapan karyawan
untuk menyediakan layanan yang diperlukan oleh pelanggan, termasuk memberikan
bantuan dan layanan secara tepat waktu. Kinerja dalam hal responsiveness
harus memenuhi ekspektasi pelanggan, seperti ketepatan waktu, konsistensi
pelayanan, sikap ramah, dan akurasi. Setiap perusahaan perlu menjaga dan
meningkatkan kualitas layanannya karena setiap pelanggan memiliki harapan yang
tinggi terhadap produk yang mereka gunakan.
Daya tanggap mencakup kapabilitas pegawai guna menolong
konsumen dengan menyapaikan informasi mengenai layanan
dan menyelesaikan masalah yang timbul. Indikator daya tanggap meliputi
kemudahan dalam melakukan transaksi, waktu tunggu, kecepatan penggunaan, dan
keterampilan karyawan dalam menangani masalah. Dengan kata lain, daya tanggap
mencerminkan responsivitas penyedia layanan dalam
menanggapi keluhan atau masalah konsumen. (Lusiana et al., 2020)
Bank Capital juga telah menyediakan layanan yang sesuai
dengan dimensi kualitas layanan responsivitas (responsiveness) dengan menyediakan layanan yang cepat,
tanggap, akurat, dan responsif. Mereka secara konsisten memberikan informasi
kepada nasabah mengenai kepastian waktu dan ketersediaan untuk menanggapi
permintaan mereka. Layanan ini telah memenuhi harapan nasabah.
Tabel 3 Analisis
Regresi Linier Berganda: Dampak Responsiveness
terhadap Kepuasan Nasabah di Bank Capital
Variable Bebas |
Koefisien Regresi (B) |
t hitung |
t table |
Sig. |
Kesimpulan |
Daya Tanggap |
-0,025 |
-0,214 |
1,983 |
0,831 |
Tidak Signifikan |
1.
Koefisien Regresi (B): Perolehan koefisien regresi guna variabel Responsiveness ialah-0,025. Ini mengindikasikan adanya dampak
negatif antara Responsiveness dan kepuasan nasabah.
Dengan kata lain, peningkatan dalam Responsiveness
dapat mengakibatkan penurunan kepuasan nasabah, meskipun dampaknya sangat kecil
dan tidak signifikan.
2.
Nilai t hitung dan t
tabel: Nilai t hitung guna variabel
Responsivitas ialah -0,214, sedangkan nilai t tabel ialah
1,983. Karena t hitung < t tabel, hipotesis nol (Ho3) diterima serta
hipotesis alternatif (Ha3) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwasannya
dampak Responsivitas kepada kepuasan nasabah tidak
signifikan secara statistik.
3.
Nilai Sig.: Nilai signifikansi (Sig.) untuk
variabel Responsiveness ialah 0,831, yang > 0,05.
Hal ini juga menunjukkan bahwasannya dampak Responsiveness kepada kepuasan nasabah tidak signifikan
secara statistik.
Hasil analisis regresi
linier berganda menunjukkan bahwa variabel responsivitas
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan Bank
Capital. Ini menunjukkan bahwa dalam konteks penelitian ini, tingkat responsivitas karyawan dan kesiapan mereka untuk
menyediakan layanan yang dibutuhkan oleh pelanggan tidak memengaruhi kepuasan
pelanggan secara signifikan.
4.4.
Pengaruh Jaminan (Assurance)
Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Capital.
Jaminan mencakup wawasan,
keterampilan, kesopanan, serta kepercayaan yang dimiliki oleh karyawan
perusahaan. Untuk menjalankan jaminan dengan efektif, komunikasi yang baik,
kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan kesopanan adalah elemen-elemen yang
sangat penting. (Tajibu, 2019). Sementara itu, rekomendasi dari orang ke orang, keperluan
individu, serta pengalaman masa lalu juga memengaruhi harapan terhadap tingkat
layanan yang diinginkan. Perilaku karyawan dapat membangun kepercayaan
pelanggan terhadap perusahaan, sementara perusahaan dapat meningkatkan
kepercayaan pelanggan dengan langkah-langkah seperti meningkatkan privasi dalam
layanan mobile banking,
memberikan panduan penggunaan yang aman, dan memastikan keamanan aplikasi mobile banking, seperti yang
dibahas oleh Sari. et al. (Sari et al., 2021).
Bank Capital telah berhasil mengintegrasikan dimensi kualitas
layanan jaminan (assurance) dengan baik, sehingga
nasabah merasa puas dengan layanan yang disampaikan dan selalu merasa yakin
serta aman terhadap produk layanan Capital Flex.
Tabel 4 Analisis
Regresi Linier Berganda: Dampak Assurance terhadap Kepuasan Nasabah di Bank
Capital
Koefisien Regresi (B) |
t hitung |
t table |
Sig. |
Kesimpulan |
|
Jaminan |
0,17 |
1,801 |
1,983 |
0,075 |
Tidak Sigifikan |
1.
Koefisien Regresi (B): Nilai koefisien regresi guna variabel Assurance ialah
0,170. Hal ini mengindikasikan bahwasannya adanya dampak
positif dengan Assurance dan kepuasan nasabah. Artinya, peningkatan dalam
dimensi Assurance akan mengikuti peningkatan kepuasan nasabah, meskipun
dampaknya tidak signifikan secara statistik.
2.
Nilai t hitung dan t
tabel: Nilai t hitung guna variabel
Jaminan (Assurance) ialah 1,801, sementara perolehan ttabel
ialah 1,983. Karena thitung < t tabel,
hipotesis nol (Ho) diterima serta hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Hal ini
menunjukkan bahwasanya dampak Jaminan kepada kepuasan nasabah tidak signifikan
secara statistik.
3.
Nilai Sig.: Nilai signifikansi (Sig.) untuk
variabel Assurance yakni 0,075, yang > 0,05. Hal ini juga mengindikasikan bahwasannya pengaruh Assurance terhadap kepuasan nasabah
tidak signifikan secara statistik.
Analisis regresi linier
berganda mengindikasikan bahwasannya variabel
Assurance mempunyai dampak positif namun tidak signifikan kepada kepuasan
nasabah Bank Capital. Ini menunjukkan bahwa aspek-aspek seperti pengetahuan,
kesopanan, dan keterampilan staf perusahaan memberikan kontribusi positif
terhadap kepuasan nasabah, namun pengaruhnya tidak cukup kuat untuk dianggap
signifikan dalam konteks penelitian ini.
4.5.
Pengaruh Empati (Emphaty) Terhadap Kepuasan
Nasabah Bank Capital.
Empati adalah kemampuan
untuk memberikan perhatian yang tulus dan pribadi kepada pelanggan dengan upaya
untuk memahami keinginan mereka secara mendalam. (Lusiana et al., 2020). Ini merujuk pada upaya untuk memberikan perhatian khusus
kepada pelanggan dengan memahami dan memenuhi kebutuhan mereka secara spesifik.
Perusahaan diharapkan memiliki pemahaman yang mendalam tentang pelanggan,
mengenali kebutuhan mereka secara detail, dan menciptakan lingkungan yang
menyenangkan. Ini mencakup memahami masalah yang dihadapi pelanggan, bertindak
demi kepentingan mereka, memberikan perhatian personal, dan menawarkan jam
operasional yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Menurut (Purnomo & Dwiyanto, 2017), Indikator empati mencakup penggunaan bahasa yang jelas,
keahlian dalam pelayanan, serta kemudahan akses dan biaya dalam aplikasi mobile banking.
Bank Capital selalu menekankan sikap empati dengan memberikan
pemahaman dan panduan kepada nasabah yang membutuhkan, serta merespons
permintaan nasabah dengan sangat baik. Ini terlihat dari pengalaman nasabah
yang merasa diperlakukan dengan ramah dan mendapatkan respon
yang cepat dalam menangani kebutuhan mereka, baik melalui layanan online maupun offline.
Tabel 5 Analisis
Regresi Linier Berganda: Pengaruh Empati terhadap Kepuasan Nasabah di Bank
Capital
Koefisien Regresi (B) |
t hitung |
t table |
Sig. |
Kesimpulan |
|
Empati |
0,29 |
3,298 |
1,983 |
0,001 |
Signifikan |
1.
Koefisien Regresi (B): Nilai koefisien regresi untuk variabel Empati
adalah 0,290. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh positif antara Empati dan
kepuasan nasabah. Dengan kata lain, peningkatan dalam dimensi Empati akan
diikuti oleh peningkatan kepuasan nasabah secara signifikan.
2.
Nilai t hitung dan t
tabel: Nilai t hitung untuk
variabel Empati adalah 3,298, sedangkan nilai t tabel adalah 1,983. Karena t
hitung > t tabel, hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh Empati terhadap kepuasan nasabah
signifikan secara statistik.
3.
Nilai Sig.: Nilai signifikansi (Sig.) untuk
variabel Empati adalah 0,001, yang lebih kecil dari 0,05. Ini juga menunjukkan
bahwa pengaruh Empati terhadap kepuasan nasabah signifikan secara statistik.
Hasil dari analisis
regresi linier berganda mengungkapkan bahwa variabel Empati berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan nasabah di Bank Capital. Ini menunjukkan bahwa
perhatian dan pemahaman karyawan terhadap kebutuhan dan keinginan nasabah memberikan
kontribusi yang kuat dan bermakna terhadap tingkat kepuasan nasabah.
4.6.
Pengaruh
Kualitas Layanan Mobile Banking
(Capital Flex) Terhadap Kepuasan Nasabah di Bank
Capital
Berdasarkan
hasil analisis yang telah diuraikan, penilaian terhadap kualitas layanan mobile banking
Capital Flex terhadap kepuasan nasabah Bank Capital
dapat kami sampaikan sebagai berikut:
1.
Bukti fisik (Tangibility) dari layanan Capital Flex
memberikan dampak positif namun tidak signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank
Capital. Ini menunjukkan bahwa fitur fisik yang ditawarkan oleh Capital Flex kepada nasabah tidak memiliki pengaruh yang besar
terhadap tingkat kepuasan mereka.
2.
Keandalan (Reliability) Layanan Capital Flex
memiliki dampak positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank Capital.
Ini menunjukkan bahwa fitur-fitur yang ditawarkan oleh Capital Flex mampu secara konsisten meningkatkan kepuasan nasabah
Bank Capital.
3.
Daya tanggap (Responsiveness) memberikan dampak negatif dan tidak
signifikan terhadap kepuasan nasabah. Ini menandakan bahwa tingkat responsivitas dari petugas Capital Flex
kurang optimal dalam menanggapi masalah yang muncul pada mobile
banking, yang menyebabkan kekecewaan nasabah Bank
Capital terhadap penggunaan layanan tersebut.
4.
Jaminan
(Assurance) memberikan pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
kepuasan nasabah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Capital Flex dilengkapi dengan fitur keamanan seperti PIN dan password, tingkat jaminan keamanan bagi nasabah Bank
Capital masih dirasa kurang, menurut persepsi nasabah.
5.
Empati memberikan dampak
positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah. Ini menunjukkan bahwa tingkat
empati dari petugas mobile banking
Bank Capital (Capital Flex) cukup tinggi dalam
memberikan solusi ketika terjadi masalah pada mobile banking, sehingga memberikan kepuasan kepada nasabah Bank
Capital.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil penelitian tentang kepuasan nasabah Bank Capital dalam menggunakan
layanan mobile banking
(Capital Flex), disimpulkan bahwa faktor-faktor
seperti keandalan layanan (reliability), bukti fisik
(tangibility), responsivitas
(responsivity), jaminan (assurance),
dan empati (empathy) memiliki pengaruh yang berbeda
terhadap kepuasan nasabah. Keandalan layanan mobile banking dan empati menunjukkan dampak positif
yang signifikan terhadap kepuasan nasabah, sementara pengaruh dari bukti
fisik,
daya tanggap, dan jaminan cenderung tidak
signifikan secara statistik. Namun demikian, keandalan dan empati, yang
melibatkan kemampuan untuk memberikan perhatian yang tulus dan personal kepada
pelanggan, terbukti memiliki dampak positif dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah Bank Capital. Temuan ini memberikan wawasan yang penting bagi Bank
Capital dalam meningkatkan layanan mobile banking mereka untuk lebih memenuhi harapan dan kebutuhan
nasabah. Dengan fokus pada peningkatan daya
tanggap atau responsivitas,
Bank Capital dapat meningkatkan pengalaman nasabah dan memperkuat posisi mereka
dalam industri perbankan digital yang semakin kompetitif.
Adnyana, I. M. D. M.
(2021). Populasi dan Sampel. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, 14(1),
103�116.
Afifah.A.B.Ikram, Antonio
E. L. Nyoko, & R. P. C. F. (2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Kepuasan Menginap (Studi Pada Resepsionis Hotel On The Rock Kupang). Journal
of Managementurnal (SME�s), Vol. 9,(2), 167�174.
https://ejurnal.undana.ac.id/JEM/article/view/1729
Agung Nugraha, M., Noni,
Y., & Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, F.
(2024). Analisis Implementasi Digital Banking Dalam Peningkatan Kualitas
Layanan Pada Nasabah Bank Syariah Indonesia (Bsi) Kcp Samarinda. Journal of
Information Systems Management and Digital Business (JISMDB), 1(3).
Alwi, R., Jumhur, H. M.,
Telekomunikasi, M. B., Telkom, U., & Pelayanan, K. (2024). Pengaruh
Kualitas Pelayanan Mobile Banking Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Syariah
Indonesia Di Kota Bandung the Influence of Mobile Banking Service Quality on
Customer Satisfaction of Indonesian Sharia Bank in. 11(1), 300�305.
Antonov, M. P. I., Hassan,
F. Z., & Nurisnaini, N. (2022). Pengaruh Mobile Banking Terhadap Kepuasan
Nasabah. Jurnal Informatika Kesatuan, 2(2), 189�198.
https://doi.org/10.37641/jikes.v2i2.1458
Firli, A., Primiana, I.,
Kaltum, U., Oesman, Y. M., Herwany, A., Azis, Y., & Yunani, A. (2017).
CAPEX efficiency and service quality improvement via tower sharing in the
Indonesian telecommunication industry: Optimisation model using comparison of
genetic algorithm and simulated annealing methods. International Journal of
Services, Economics and Management, 8(1�2), 90�108.
https://doi.org/10.1504/IJSEM.2017.084488
Gita Purnama, D., Mahendra
Djuanda, D. R., & Albart, N. (2023). Pengembangan Aplikasi Pencarian
Artikel Ilmiah Berbasis Mobile. Technomedia Journal, 8(2SP),
135�150. https://doi.org/10.33050/tmj.v8i2sp.2010
Handayani, S., &
Anitasari, M. (2022). Karakteristik Pengguna Mobile Banking di Kota Bengkulu. EKOMBIS
REVIEW: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 10(S1), 353�366.
https://doi.org/10.37676/ekombis.v10is1.2002
Lukita, C., Pranata, S.,
& Agustin, K. (2020). Metode Servqual Dan Importance Performance Analysis
Untuk Analisa Kualitas Layanan Jasa Pendidikan Tinggi Pada Mahasiswa Di
Cirebon. Jurnal Digit, 9(2), 167.
https://doi.org/10.51920/jd.v9i2.117
Lusiana, L., Pasda, S.,
Mustari, M., Ahmad, M. I. S., & Hasan, M. (2020). Pengaruh Reliability,
Responsiveness, Assurance, Empathy dan Tangibles Terhadap Kepuasan Konsumen
GrabBike. JEKPEND: Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, 3(2), 34.
https://doi.org/10.26858/jekpend.v3i2.14307
Mohd. Farid Tiza, F. S.
(2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan, Studi kasus
pada perusahaan JNE Cabang Padang. INA-Rxiv, 1�8.
Monica, C., & Marlius,
D. (2023). Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada Bank
Nagari cabang Muaralabuh. Jurnal Pundi, 7(1), 53.
https://doi.org/10.31575/jp.v7i1.465
Nurul, A., Azhar, A., &
Perkasa, A. A. (2022). Pengaruh Service Excellence Oleh Customer Service
Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Bank Muamalat Kcp Stabat. Jurnal Kitab
Iqtishad, 10.
https://jurnal.ishlahiyah.ac.id/index.php/jki/article/view/57%0Ahttps://jurnal.ishlahiyah.ac.id/index.php/jki/article/download/57/48
Pambudi, T. W. S., &
Soliha, E. (2021). Pengaruh Kualitas Layanan, Citra Bank, Dan Kepercayaan
Terhadap Kepuasan Nasabah Bank. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Keuangan, 04(01),
27�39.
Purnomo, A. Y., &
Dwiyanto, B. M. (2017). Analisis Kualitas Layanan Mobile Banking Terhadap
Kepuasan Pelanggan (Studi Pada Bank X Area Semarang). Diponegoro Journal of
Management, 6(2), 1�8. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr
Safri, H. (2019). Manajemen
Sumber Daya Manusia Global Terhadap Tinjauan Uu Nomor 13 Tahun 2003. Jurnal
Informatika, 7(1), 1�16.
https://doi.org/10.36987/informatika.v7i1.748
Sari, D. M., Fasa, M. I.,
& Suharto, S. (2021). Manfaat Dan Risiko Penggunaan Layanan Perbankan
Melalui Aplikasi Mobile Banking. Al-Infaq: Jurnal Ekonomi Islam, 12(2),
170. https://doi.org/10.32507/ajei.v12i2.892
Setyowati, S., Sigit, P.,
& Maulidiyah, R. I. (2021). Spiritualitas Berhubungan Dengan Kesepian Pada
Lanjut Usia. Jurnal Ilmiah Keperawatan Jiwa, 4(9), 67�78.
Sugiyono, D. (2010). Metode
penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. In Penerbit Alfabeta.
Sulistyowati, L. (2017).
Analisis Tingkat Kepuasan Nasabah Atas Kualitas Layanan M- Banking Dan
Dampaknya Terhadap Minat Memiliki Produk Lain Di PT Bank Riau Kepri Cabang
Utama Pekanbaru). Procuration, 5(2), 116�127.
Susanti, S., Fasa, M. I.,
Suharto, S., & Fachri, A. (2021). Analisis Kualitas Layanan Mobile Banking
Dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Nasabah. IJAB Indonesian Journal of
Accounting and Business, 3(1), 13�27.
https://doi.org/10.33019/ijab.v3i1.5
Tajibu, K. (2019). Analisis
Kualitas Layanan Administrasi Akademik terhadap Kepuasan Mahasiswa pada
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar. Jurnal Jurnalisa, 05(2),
284�300.
Vahlevi, R., & Indra
Vitaharsa, L. (2022). Pengaruh Kualitas Layanan Mobile Banking Terhadap
Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Di Bank Bni Kcu Daan Mogot. Jurnal Sosial
Sains, 2(9), 1060�1069.
https://doi.org/10.36418/jurnalsosains.v2i9.480