Terapi Latihan, Infrared, Serta Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Pada Pasien Osteoarthritis Knee
237
e-ISSN: 2798-5210
p-ISSN: 2798-5652
Volume 2 No. 3 Juli 2022 (237-244)
Terapi Latihan, Infrared, Serta Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation Pada Pasien Osteoarthritis Knee
1) Rachmita Ramadhani, 2) Taufik Eko Susilo
1, 2 Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia
Email: 1)* rachmita26@gmail.com, 2) tes325@ums.ac.id
*Correspondence: rac[email protected]m
DOI:
10.36418/comserva.v2i2.2
44
Histori Artikel:
Diajukan
: 10-07-2022
Diterima
: 19-07-2022
Diterbitkan
: 30-07-2022
ABSTRAK
Osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif pada persedian yang melibatkan
kartilago, lapisan sendi, ligament, dan tulang sehingga dapat menyebabkan
nyeri dan kekakuan pada sendi. Penyakit osteoarthritis hampir 70% dialami
oleh mereka yang berusia diatas 50 tahun ditandai dengan adanya kerusakan
struktur dalam persendian. Tujuan dari studi ini untuk mengendalikan nyeri
yang dirasakan pasien serta meningkatkan kemampuan fungsional pada
kegiatan sehari-hari yang dilakukan pasien. Penelitian ini termasuk case study
yang dilakukan di salah satu Rumah Sakit yang ada di kota Sragen pada
seorang pasien Ny. SNR, berusia 71 tahun, berprofesi sebagai ibu rumah
tangga. Pasien mengeluhkan nyeri di kedua lutut, pasien juga kesulitan untuk
melakukan gerakan jongkok ke berdiri, berdiri dalam waktu yang lama, bangkit
dari duduk ke berdiri, kesulitan dalam beribadah sholat. Metode penelitian ini
dilakukan pasien terapi selama 2 x/minggu dalam 3 minggu, satu kali terapi
mengikuti selama 30 menit. Pasien diberikan terapi berupa terapi latihan,
infrared dan tens. nyeri diukur menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) dan
Western Ontario and McMaster Universities Arthritis Index (WOMAC) untuk
mengukur aktivitas fungsional pasien. Kesimpulan: modalitas yang diberikan
fisioterapi seperti Pemberian Latihan Quadriceps Setting, Passive Stretching,
infrared (IR) serta Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) yang
diberikan sebanyak 4 kali pertemuan dapat meningkatkan aktivitas fungsional
sehari-hari serta terdapat penurunan nyeri.
Kata kunci: Osteoarthritis Knee; Infrared (IR); Transcutaneous Electrical
Nerve Stimulation (TENS); Quadriceps Setting; Passive Stretching.
ABSTRACT
Osteoarthritis is a degenerative disease in the supply that involves cartilage,
joint layers, ligaments, and bones so that it can cause pain and stiffness in the
joints. Almost 70% of osteoarthritis is experienced by those over the age of 50
years characterized by the presence of structural damage in the joints. The
purpose of this study is to control the pain felt by the patient and improve the
functional ability of the daily activities carried out by the patient. This study
included a case study conducted at one of the hospitals in the city of Sragen on a
patient Mrs. SNR, aged 71 years, working as a housewife. The patient complains
of pain in both knees, the patient also has difficulty performing squat movements
to the stand, standing for a long time, rising from sitting to standing, difficulty in
praying. This research method was carried out by therapeutic patients for 2 x /
week in 3 weeks, one therapy followed for 30 minutes. Patients are given therapy
in the form of exercise, infrared and tens therapy. Pain was measured using the
Numeric Rating Scale (NRS) and Western Ontario and the McMaster
Universities Arthritis Index (WOMAC) to measure patient functional activity.
Conclusion: modalities given by physiotherapy such as Quadriceps Setting
Exercises, Passive Stretching, infrared (IR) and Transcutaneous Electrical
1)*Rachmita Ramadhani, 2) Taufik Eko Susilo
Terapi Latihan, Infrared, Serta Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Pada Pasien Osteoarthritis Knee
237
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (237-244)
Nerve Stimulation (TENS) given as many as 4 meetings can increase daily
functional activities and there is a decrease in pain.
Keywords: Knee Osteoarthritis; Infrared (IR); Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation (TENS); Quadriceps Setting; Passive Stretching.
PENDAHULUAN
Menurut Center for Disease Control and Prevention, osteoarthritis merupakan penyakit
degeneratif pada persedian yang melibatkan kartilago, lapisan sendi, ligament, dan tulang sehingga
dapat menyebabkan nyeri dan kekakuan pada sendi. Penyakit osteoarthritis hampir 70% dialami oleh
mereka yang berusia diatas 50 tahun ditandai dengan adanya kerusakan struktur dalam persendian
(Utari, Maharina, & Sinaga, 2021). Osteoarthritis terjadi karena kartilago yang berfungsi untuk
melindungi sendi mulai rusak dan terjadi gesekan antara ujung-ujung tulang penyusun sendi
(Krackow, Mandeville, Rachala, Bayers-Thering, & Osternig, 2011).
Menurut (Ariyanti, Sigit, & Anisyah, 2021) prevalensi osteoarthritis di Asia diperkirakan
akan meningkat sebanyak dua kali lipat dari 6,8% menjadi 16,2%. Di Indonesia angka osteoarthritis
masih cukup tinggi yaitu mencapai 36,5 juta orang dimana prevalensi terbesar yaitu 58,8% terjadi
pada usia lebih dari 75 tahun. Sebesar 51,9% pada usia 65-74 tahun, usia 55-64 tahun sebesar 45,0%
dan usia 45-54 tahun sebesar 37,2%. Angka kejadian osteoartritis di Indonesia banyak terjadi pada
jenis kelamin perempuan yaitu 27,5% dan 21,8% pada jenis kelamin laki-laki (Soeryadi, Gesal, &
Sengkey, 2017). Sedangkan menurut (Soeryadi et al., 2017) mengalami penurunan 4,6% yaitu sekitar
18% pada wanita yang berusia lebih dari 60 tahun mengalami osteoarthritis dan sekitar 10% pada pria
(Glyn-Jones et al., 2015).
Osteoarthritis masih belum bisa dipastikan penyebab pastinya, namun ada beberapa faktor
resiko seperti penuaan dan berat badan yang berlebih merupakan dua faktor yang dominan
(Bortoluzzi, Furini, & Scirè, 2018). Kemudian, osteoarthritis juga ditandai dengan adanya gejala nyeri
serta dapat meningkatkan functional disability. Functional disability pada pasien osteoarthritis disini
adalah penurunan terhadap aktivitas fisik sehari-hari yang disebabkan karena adanya nyeri
(Sudaryanto, Mudigdo, & Soemanto, n.d.). Penderita osteoarthritis lutut biasanya memiliki keluhan
seperti nyeri, kaku pada persendian, menurunnya propioseptif dan adanya penurunan pada kekuatan
otot quadriceps yang berhubungan dengan nyeri lutut dan kemampuan fungsional (Takagi et al.,
2018). Keluhan utama yang sering dirasakan pasien pada osteoarthritis lutut. Manifestasi klinis dari
kondisi osteoarthritis adalah adanya nyeri pada pagi hari (morning stiffness) (Bortoluzzi et al., 2018).
Adapun intervensi yang dapat dilakukan untuk osteoarthritis lutut yaitu dengan memberikan
latihan quadriceps setting exercise dan passive stretching exercise yang dilakukan oleh pasien dengan
dibantu fisioterapis. Otot quadriceps merupakan otot pada sendi lutut yang berfungsi sebagai
stabilisasi aktif pada sendi lutut dan juga berperan dalam pergerakan sendi yaitu gerakan sendi yaitu
gerakan ekstensi lutut yang digunakan dalam aktifitas berjalan lari, melompat dan lain sebagainya
(Egwu et al., 2018). Menurut (Battaglieri et al., 2017) bahwa Electrical stimulation juga dapat
mengurangi rasa nyeri dengan meningkatkan ambang batas saraf penderita dengan menggunakan
media arus listrik berarus ringan. Selain modalitas yang telah disebutkan sebelumnya, fisioterapis
memberikan edukasi berupa latihan yang dapat dilakukan di rumah.
Berdasarkan penjelasan diatas maka penatalaksanaan fisioterapis dengan pemberian modalitas
berupa infrared, electrical stimulation, quadriceps setting exercise dan passive stretching exercise
efektif digunakan dalam penanganan kasus osteoarthritis yang bertujuan untuk meningkatkan lingkup
1)*Rachmita Ramadhani, 2) Taufik Eko Susilo
Terapi Latihan, Infrared, Serta Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Pada Pasien Osteoarthritis Knee
238
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (237-244)
gerak sendi mengurangi nyeri dan meningkatkan kekuatan otot serta dapat meningkatkan aktivitas
fungsional pada pasien di salah satu Rumah Sakit di Sragen.
METODE
Penelitian ini termasuk case study yang dilakukan di salah satu rumah sakit yang ada di kota
Sragen pada seorang pasien Ny. SNR, berusia 71 tahun, berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Adapun
alat ukur yang digunakan dalam proses pengambilan data tersebut yaitu: Numeric Rating Scale (NRS)
untuk mengevaluasi nyeri; Manual Muscle Testing, Quadriceps Setting Exercise, and Quadriceps
Stretching Exercise yang di gunakan untuk mengevaluasi kekuatan otot; Western Ontario and
McMaster Universities Arthritis Index (WOMAC) yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan
fungsional pasien osteoarthritis knee.
A. Presentasi Kasus
Pasien Ny. SNR berusia 71 tahun, berprofesi sebagai ibu rumah tangga mengeluhkan nyeri di
kedua lutut sejak 1 tahun yang lalu 2021. Nyeri dirasakan setiap waktu tetapi yang paling nyeri saat di
pagi hari dan terasa kaku selama bangun tidur adalah lutut kanan, kedua lutut mengalami krepitasi dan
mengeluhkan tidak mampu berjalan jauh, pasien juga kesulitan untuk melakukan gerakan jongkok ke
berdiri, berdiri dalam waktu yang lama, bangkit dari duduk ke berdiri, kesulitan dalam beribadah
sholat sehingga pasien melakukannya dengan keadaan duduk. Saat ini pasien merasakan nyeri pada
lutut kirinya lebih membaik dibanding lutut yang kanan yang masih nyeri hingga sekarang.
Tujuan yang ingin dicapai pada program ini merupakan mengendalikan nyeri yang dirasakan
pasien serta meningkatkan kemampuan fungsional pada aktivitas sehari-hari yang dilakukan pasien.
B. Modalitas dan intervensi fisioterapi
Modalitas dan intervensi fisioterapi yang digunakan pada pasien osteoarthritis knee berupa
infrared, electrical stimulation, dan terapi latihan.
a) Infrared (IR)
Infrared memiliki efek hangat yang dapat meningkatkan suhu lokal pada jaringan yang
mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah sekitar, akibatnya pasokan oksigen dan nutrisi akan
bertambah dalam daerah/area yang disinari. Dengan vasodilatasi pembuluh darah juga dapat
meningkatkan pembuangan zat kimia perangsang nyeri yang meningkatkan sensitivitas ujung serabut
nyeri, sehingga infrared dapat mengurangi nyeri pada pasien osteoarthritis knee (Ojoawo,
Adebowale, & Olaogun, 2015).
b) TENS
Salah satu electrical stimulation yang dapat digunakan dalam osteoarthritis knee adalah
Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS). TENS dianjurkan dalam pedoman klinis
sebagai pengobatan konservatif untuk meringankan nyeri lutut pada pasien osteoarthritis knee, karena
TENS adalah bagian dari analgesia yang didasarkan pada teori gerbang kontrol, teori ini menunjukkan
bahwa stimulasi besar (Abeta) yang diberikan pada permukaan kulit akan menghambat interneuron di
Posterior Horn Cell (PHC). Sehingga nyeri dapat dilemahkan karena transmisi sinyal nociceptive dari
spinothalamic tract berdiameter kecil A-delta dan C-fibers di blockade (Beckwée, De Hertogh,
Lievens, Bautmans, & Vaes, 2012)
c) Terapi latihan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk osteoarthritis lutut yaitu dengan memberikan
latihan quadriceps setting exercise dan passive stretching exercise yang dilakukan oleh pasien dengan
dibantu fisioterapis. Otot quadriceps merupakan otot pada sendi lutut yang berfungsi sebagai
stabilisasi aktif sendi lutut dan juga berperan dalam pergerakan sendi yaitu gerakan sendi yaitu
gerakan ekstensi lutut yang digunakan dalam aktivitas berjalan lari, melompat dan lain sebagainya.
1)*Rachmita Ramadhani, 2) Taufik Eko Susilo
Terapi Latihan, Infrared, Serta Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Pada Pasien Osteoarthritis Knee
239
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (237-244)
Otot quadriceps merupakan otot yang memiliki kekuatan melebihi otot-otot ekstensor yang ada, oleh
karena itu otot ini memerlukan kekuatan yang maksimal agar bisa melaksanakan fungsinya dengan
sempurna sehingga dapat dihasilkan performa otot yang tinggi. Latihan quadriceps setting yang
bersifat isometri adalah suatu jenis latihan kontraksi pada otot tanpa adanya perubahan panjang otot
serta tidak diikuti oleh adanya perubahan gerakan sendi (Egwu et al., 2018).
Passive stretching dilakukan tanpa adanya kontraksi otot sehingga otot yang memendek
mencapai relaksasi secara sempurna sehingga otot yang diregangkan mengalami pemanjangan.
Stretching adalah suatu bentuk terapi yang ditujukan untuk memanjangkan otot yang
mengalami pemendekan atau menurunnya elastisitas dan fleksibilitas otot yang menghambat lingkup
gerak sendi normal (Han et al., 2021). Latihan tersebut untuk meningkatkan kapasitas fungsional
pasien. Table 1. Program Fisioterapi
Dosis
Tujuan
T: 15-20 menit
Jarak: 40-60 cm
Dilakukan penyinaran pada
area yang diterapi
Untuk mengurangi nyeri serta
melancarkan peredaran darah
F: 2 x/seminggu
I: 100 Hz
T: 15 menit
Untuk mengurangi rasa nyeri serta
dapat meningkatkan kekuatan otot
F: 3-4 x/seminggu
I: -
T: 2 set, 10x repetisi, hold 8
detik
Untuk penguatan otot Quadriceps
serta meningkatkan fleksibilitas
pada otot quadriceps
F: setiap hari dilakukan di
rumah/sedang di rumah sakit
I: -
T: dilakukan cukup 1x/hari
Untuk meningkatkan fleksibilitas
otot ekstremitas bawah sebagai
stabilitas dalam beraktivitas
sehari-hari.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakan intervensi Fisioterapi berupa terapi latihan,
infrared, serta Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation efektif serta untuk meningkatkan lingkup
gerak sendi mengurangi nyeri dan meningkatkan kekuatan otot pada pasien osteoarthritis knee.
Intervensi fisioterapi yang dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan, didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Evaluasi penurunan nyeri menggunakan Numeric Rating Scale (NRS)
1)*Rachmita Ramadhani, 2) Taufik Eko Susilo
Terapi Latihan, Infrared, Serta Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Pada Pasien Osteoarthritis Knee
240
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (237-244)
Gambar 1. Evaluasi Penurunan Nyeri
Hasil pemeriksaan pada pasien ini terdapat nyeri pada knee dextra dengan menggunakan
Numeric Rating Scale (NRS) mendapatkan hasil yaitu pada nyeri diam pemeriksaan pada T0 dan T1
belum terlihat perubahan karena pasien masih merasakan nyeri ketika diam yaitu dengan nilai 4. Pada
T1 dan T4 terdapat perubahan yaitu T1 dengan nilai 4, berubah menjadi pada T4 nilai 3. Untuk nyeri
tekan mengalami perubahan setiap pemberian intervensi dari T0 nilai 5 turun menjadi T1 nilai 4 dan
turun kembali T4 nilai 2, sema halnya dengan nyeri gerak dari T0 nilai 7 turun menjadi T1 nilai 6 dan
turun kembali T4 nilai 4. Hasil akhir pengukuran terlihat pada nyeri gerak yang mengalami penurunan
dari nilai 7 menjadi 4.
Penurunan nyeri dipengaruhi oleh pemberian intervensi berupa Transcutaneous Electrical
Nerve Stimulation (TENS). Dosis pemberian TENS yaitu menggunakan intensitas 100 Hz, dengan
waktu 15 menit bertujuan untuk mereduksi nyeri pada osteoarthritis knee sesuai dengan mekanisme
pemasangan segmental yaitu dengan stimulasi melalui kulit yang bekerja dengan cara penutupan gate
control nyeri. Pelepasan endorphine dependen system oleh TENS frekuensi rendah dengan
merangsang reseptor sensorik serabut saraf A-delta dan C sehingga dapat menghambat rasa nyeri pada
cornu posterior medulla spinalis. Dengan berkurangnya rasa nyeri, maka penderita osteoarthritis akan
dapat melakukan aktivitasnya lebih efektif dan efisien (Isik, Ugur, Yakisan, Sari, & Yilmaz, 2017).
2. Evaluasi pengukuran penguatan otot menggunakan Manual Muscle Testing (MMT)
Gambar 2 Evaluasi Pengukuran Kekuatan Otot
Nyeri Diam Nyeri Tekan Nyeri Gerak
T0 457
T1 446
T4 324
0
1
2
3
4
5
6
7
8
nilai NRS
Nyeri pada Knee Dextra
Fleksi Knee
Sinistra
Ekstensi
Knee
Sinistra
Fleksi Knee
Dextra
Ekstensi
Knee
Dextra
T0 5 5 4 4
T1 5 5 4 4
T4 5 5 5 5
0
1
2
3
4
5
6
nilai kekuatan otot
Kekuatan otot knee
1)*Rachmita Ramadhani, 2) Taufik Eko Susilo
Terapi Latihan, Infrared, Serta Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Pada Pasien Osteoarthritis Knee
241
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (237-244)
Terapi latihan untuk kekuatan otot. Fisioterapi dapat memberikan latihan berupa latihan
quadriceps yang dirancang untuk menjaga posisi logam pada tempatnya. Dalam hal ini, pasien
ditopang menggunakan asimetris alignment saat berdiri dan berjalan (Huang, Guo, Xu, & Zhao,
2018). Terlihat pada diagram diatas pengukuran kekuatan otot T0 dan T1 nilai 4, hasil tes kekuatan
otot menggunakan MMT untuk fleksi kanan dan ekstensi lutut tidak berubah karena pasien tidak
dapat melakukan gerakan secara maksimal karena masih merasakan nyeri saat melakukan gerakan,
kemudian, nilai MMT kelompok otot lutut kanan mengalami peningkatan dari T1 ke T4 meningkat
menjadi nilai 5. Nilai ini merupakan nilai maksimal kapasitas otot yang dihitung dengan
menggunakan skala MMT. Peningkatan kekuatan otot disebabkan oleh berkurangnya nyeri, sehingga
pasien mampu memaksimalkan latihan penguatan.
Latihan quadriceps set adalah latihan yang mengutamakan paha bagian depan sebagai
ekstensor lutut serta penting bagi pasien untuk dapat melanjutkan aktivitas tanpa kesulitan. Latihan ini
digunakan untuk mengaktifkan gerakan ekstensor lutut sehingga meningkatkan aktivitas fungsional
pasien (Ito, Aoki, Sato, Oishi, & Ishii, 2020).
3. Evaluasi pengukuran Range of Motion (ROM) menggunakan Goniometer
Gambar 3 Evaluasi Pengukuran ROM
Pada pasien ini didapatkan adanya keterbatasan LGS yang disebabkan oleh adanya nyeri pada
daerah knee. Hasil pemeriksaan LGS menggunakan goniometer pada knee sinistra T0 nilai 5o-0o-
120o kemudian terjadi kenaikan LGS pada knee sinistra T4 menjadi 5o-0o-130o. hasil pemeriksaan
pada knee dextra T0 nilai 0o-0o-95o kemudian terjadi kenaikan LGS pada knee dextra T4 menjadi 0o-
0o-100o. Latihan yang dilakukan untuk meningkatkan LGS yaitu berupa mobilisasi patella dan heel
slide. Latihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan lingkup gerak sendi, meningkatkan massa otot,
tonus otot dan menjaga mobilitas pada sendi serta meminimalkan penurunan dalam elastisitas jaringan
di sekitar sendi.
4. Evaluasi Pengukuran Aktivitas Fungsional menggunakan Western Ontario and McMaster
Universities Arthritis Index (WOMAC)
Fleksi Knee
Sinistra
Ekstensi
Knee
Sinistra
Fleksi Knee
Dextra
Ekstensi
Knee
Dextra
T0 120 5 95 0
T4 130 5 100 0
0
20
40
60
80
100
120
140
Range of Motion
1)*Rachmita Ramadhani, 2) Taufik Eko Susilo
Terapi Latihan, Infrared, Serta Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Pada Pasien Osteoarthritis Knee
242
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (237-244)
Gambar 4 Evaluasi Aktivitas Fungsional
Hasil pemeriksaan pasien ini pada aktivitas fungsionalnya menggunakan WOMAC
cukup mengalami perubahan dalam hal nyeri, kekakuan dan aktivitas fisik. Pada pemeriksaan nyeri
T0 dengan nilai 13 kemudian mengalami penurunan yaitu menjadi T4 nilai 9. Untuk pengukuran
kekakuan T0 nilai 6 kemudian turun menjadi T4 nilai 4, kemudian untuk pengukuran aktivitas fisik
T0 dengan nilai 48 turun menjadi T4 nilai 38. Hasil pengukuran menggunakan WOMAC yang berupa
nyeri, kekakuan dan aktivitas fisik pada T0 didapatkan total skor 61, kemudian pada T4 turun dengan
total skor 51 tergolong kategori berat. Pada kategori hasil skor WOMAC yang menunjukkan
intepretasi berat, pasien merasakan nyeri saat beraktivitas maupun tidak. Kemudian pasien juga
merasakan kekakuan saat bangun tidur dipagi hari, serta keterbatasan saat aktivitas fisik serta
keterbatasan dalam fungsional.
SIMPULAN
Sebuah studi pasien dengan diagnosis medis osteoarthritis lutut menemukan perbaikan yang
signifikan. Program fisioterapi berupa infrared (IR), transcutaneous electrical nerve stimulation
(TENS), latihan range of motion (ROM) dan terapi latihan efektif dilakukan selama 4 sesi perawatan
2 kali seminggu yang menunjukkan hasil akhir berupa penurunan nyeri, meningkatkan kekuatan otot
dan meningkatkan aktivitas fungsional pada pasien osteoartritis lutut. Namun, untuk meningkakan
lingkup gerak sendi masih belum terlihat adanya perubahan yang signifikan pada pasien tersebut.
Nyeri Kekakuan Aktivitas
Fisik Total
T0 13 642 61
T4 9 4 38 51
0
10
20
30
40
50
60
70
1)*Rachmita Ramadhani, 2) Taufik Eko Susilo
Terapi Latihan, Infrared, Serta Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Pada Pasien Osteoarthritis Knee
243
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (237-244)
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, R., Sigit, N., & Anisyah, L. (2021). Edukasi Kesehatan Terkait Upaya Swamedikasi
Penyakit Osteoarthritis Pada Lansia. SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat
Berkemajuan, 4(3), 552556. https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i3.4802
Battaglieri, M., Belloni, A., Chou, A., Cushman, P., Echenard, B., Essig, R., Fox, P. J. (2017). US
cosmic visions: new ideas in dark matter 2017: community report. ArXiv Preprint
ArXiv:1707.04591.
Beckwée, D., De Hertogh, W., Lievens, P., Bautmans, I., & Vaes, P. (2012). Effect of TENS on pain
in relation to central sensitization in patients with osteoarthritis of the knee: study protocol of a
randomized controlled trial. Trials, 13(1), 17. https://doi.org/10.1186/1745-6215-13-21
Bortoluzzi, A., Furini, F., & Scirè, C. A. (2018). Osteoarthritis and its management-Epidemiology,
nutritional aspects and environmental factors. Autoimmunity Reviews, 17(11), 10971104.
https://doi.org/10.1016/j.autrev.2018.06.002
Egwu, O. R., Ayanniyi, O. O., Adegoke, B. D. O. A., Olagbegi, O. M., Ogwumike, O. O., & Odole,
A. C. (2018). Effect of self-management education versus quadriceps strengthening exercises on
pain and function in patients with knee osteoarthritis. Human Movement, 19(3), 6474.
https://doi.org/10.5114/hm.2018.76081
Glyn-Jones, S., Palmer, A. J. R., Agricola, R., Price, A. J., Vincent, T. L., Weinans, H., & Carr, A. J.
(2015). Osteoarthritis. The Lancet, 386(9991), 376387.
Han, Q., Ma, Y., Jia, P., Wang, X., Wang, B., & Zheng, Y. (2021). A randomized controlled pilot
study comparing the efficacy of pulsed radiofrequency combined with exercise versus exercise
alone in pain relief and functional improvement for chronic knee osteoarthritis. Pain Practice,
21(2), 160170. https://doi.org/10.1111/papr.12942
Huang, L., Guo, B., Xu, F., & Zhao, J. (2018). Effects of quadriceps functional exercise with
isometric contraction in the treatment of knee osteoarthritis. International Journal of Rheumatic
Diseases, 21(5), 952959. https://doi.org/https://doi.org/10.1111/1756-185X.13082
Isik, M., Ugur, M., Yakisan, R. S., Sari, T., & Yilmaz, N. (2017). Comparison of the effectiveness of
medicinal leech and TENS therapy in the treatment of primary osteoarthritis of the knee.
Zeitschrift Für Rheumatologie, 76(9), 798805. https://doi.org/10.1007/s00393-016-0176-1
Ito, Y., Aoki, T., Sato, T., Oishi, K., & Ishii, K. (2020). Comparison of quadriceps setting strength
and knee extension strength tests to evaluate lower limb muscle strength based on health-related
physical fitness values in elderly people. BMJ Open Sport & Exercise Medicine, 6(1), e000753.
https://doi.org/10.1136/bmjsem-2020-000753
Krackow, K. A., Mandeville, D. S., Rachala, S. R., Bayers-Thering, M., & Osternig, L. R. (2011).
Torsion deformity and joint loading for medial knee osteoarthritis. Gait and Posture, 33(4),
625629. https://doi.org/10.1016/j.gaitpost.2011.02.006
Ojoawo, A. O., Adebowale, E. T., & Olaogun, M. O. B. (2015). Effect of continuous short wave
diathermy and infra red ray in management of symptomatic knee joint osteoarthritis: A
comparative study. Journal of Exercise Science and Physiotherapy, 11(2), 98107.
1)*Rachmita Ramadhani, 2) Taufik Eko Susilo
Terapi Latihan, Infrared, Serta Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation Pada Pasien Osteoarthritis Knee
244
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (237-244)
Soeryadi, A., Gesal, J., & Sengkey, L. S. (2017). Gambaran Faktor Risiko Penderita Osteoartritis
Lutut di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Prof. Dr. RD Kandou Manado Periode JanuariJuni
2017. E-CliniC, 5(2). https://doi.org/10.35790/ecl.v5i2.18540
Sudaryanto, W. T., Mudigdo, A., & Soemanto, R. B. (n.d.). What Are the Biopsychosocial Factors
Affecting Functional Disability and Depression in Patients with Osteoarthritis? A New Evidence
from Surakarta, Central Java. Mid-International Conference on Public Health 2018, 98. Sebelas
Maret University.
Takagi, S., Omori, G., Koga, H., Endo, K., Koga, Y., Nawata, A., & Endo, N. (2018). Quadriceps
muscle weakness is related to increased risk of radiographic knee OA but not its progression in
both women and men: the Matsudai Knee Osteoarthritis Survey. Knee Surgery, Sports
Traumatology, Arthroscopy, 26(9), 26072614. https://doi.org/10.1007/s00167-017-4551-5
Utari, A., Maharina, F. D., & Sinaga, F. (2021). HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK PEKERJA TANI
DENGAN KEJADIAN OSTEOARTHRITIS. Jurnal Kesehatan, 9(2), 7381.
https://doi.org/10.55912/jks.v9i2.36
© 2022 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).