Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Suku Dinas Perhubungan Jakarta
Selatan 300
Volume 2 No. 3 Juli 2022 (300-309)
e-ISSN: 2798-5210
p-ISSN: 2798-5652
Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
pada Suku Dinas Perhubungan
Jakarta Selatan
The Effect of Motivation and Work Environment on Employee Performance at the Transportation
Sub Department South Jakarta
1)* A. Fauzan Fadlan, 2) Muhammad Husni Irhamsyah
1,2) Universitas Tangerang Raya, Indonesia
*Email: 1) ahmad.fa[email protected], 2) [email protected]m
*Correspondence: A. Fauzan Fadlan
DOI:
10.36418/comserva.v2i2.242
Histori Artikel:
Diajukan
: 15-07-2022
Diterima
: 19-07-2022
Diterbitkan
: 30-07-2022
ABSTRAK
Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Selatan memiliki tugas
menjalankan kegiatan pembinaan, pembangunan, pengelolaan, pengendalian
dan pengkoordinasian lalu lintas angkutan jalan di Kota Administrasi. Ada
permasalahan yang dihadapi terkait dengan motivasi pegawai dan lingkungan
kerja, hasil observasi awal menunjukkan bahwa motivasi pegawai menurun
disebabkan pemberian tunjangan kinerja tidak sesuai serta permasalahan pada
lingkungan kerja yang kurang kondusif disebabkan oleh fasilitas kerja yang
kurang memadai. Maka penulis melakukan penelitian dengan menyebarkan
kuesioner online kepada 83 pegawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
motivasi memiliki pengaruh positif dan lingkungan kerja memiliki pengaruh
positif terhadap kinerja baik secara parsial maupun secara simultan.
Kata kunci: Kinerja; Lingkungan Kerja; Motivasi
ABSTRACT
The South Jakarta City Administration Transportation Sub-dept. has the task of
carrying out the activities of fostering, building, managing, controlling and
coordinating road transport traffic in the Administrative City. There are
problems faced related to employee motivation and work environment, the
results of initial observations show that employee motivation decreases due to
inappropriate performance allowances and problems in a less conducive work
environment caused by inadequate work facilities. So the authors conducted
research by distributing online questionnaires to 83 employees. The results
showed that motivation has a positive influence and the work environment has
a positive influence on performance either partially or simultaneously.
Keywords: Motivation; Performance; Work Environment.
PENDAHULUAN
Suatu organisasi baik perusahaan maupun instansi pemerintahan memerlukan sumber daya
manusia, maka dalam mencapai tujuannya perlu mempertahankan dan mengelolanya dengan baik
karena sumber daya manusia merupakan asset terpenting bagi organisasi. Menurut (Ansory & Indrasari,
2018), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peran karyawan
untuk mencapai tujuan perusahaan, karyawan, dan sosial secara efektif dan efisien. Oleh karena itu,
perusahaan/instansi pemerintah harus memiliki pegawai yang disiplin, kompeten, berpengalaman dan
berprestasi. Selain itu, SDM memiliki pengetahuan, keterampilan, pekerjaan dan banyak potensi.
1)* A. Fauzan Fadlan, 2) Muhammad Husni Irhamsyah
Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Suku Dinas Perhubungan Jakarta
Selatan
301
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (300-309)
Secanggih apapun teknologi, perkembangan informasi tanpa sumber daya manusia tidak dapat
mencapai tujuan tersebut.
Seiring dengan kemajuan zaman perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan serta
perkembangan ekonomi yang terus berubah, maka suatu organisasi baik perusahaan maupun instansi
pemerintah harus mampu melakukan perubahan juga. Adapun upaya yang dilakukan untuk menghadapi
semua tantangan yang ada baik eksternal maupun internal ialah dapat mempersiapkan sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi serta kualitas yang baik. Berdasarkan hal tersebut sumber daya
manusia pada suatu organisasi harus diawasi karena akan berdampak pada kinerjanya serta organisasi
dapat memberikan fasilitas kerja yang layak agar dapat meningkatkan kinerja pegawainya. Kinerja
merupakan suatu proses atau suatu hasil kerja. Maka kinerja ialah pelaksanaan suatu proses kerja yang
dilakukan oleh pegawai dalam mencapai hasil kerja, (Wibowo, 2014). “Kinerja didalam suatu
organisasi dilakukan segenap sumber daya manusia dalam organisasi, baik unsur pimpinan maupun
pekerja”.
Suatu instansi harus fokus dalam mempertahankan motivasi pegawai dalam bekerja demi
terlaksananya tujuan organisasi. Motivasi pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting karena itu
suatu kebutuhan dasar bagi setiap orang untuk mendorongnya dalam melakukan pekerjaan. Jika
motivasi pegawai tinggi, maka akan termotivasi terus dalam melakukan pekerjaan. Tetapi jika
motivasinya turun, maka kinerja yang ditetapkan oleh instansi tidak akan tercapai dengan baik.
(Wibowo, 2014). menyatakan “motivasi sebagai proses yang menyebabkan intensitas (intensity), arah
(direction), dan usaha terus-menerus (persistence) individu menuju pencapaian puncak”.
Penelitian ini mengkaji motivasi dan lingkungan kerja. Jika motivasinya baik dan lingkungan
kerjanya baik, maka hasilnya pun akan baik. Menurut (Susanto, 2012), motivasi merupakan faktor yang
sangat menentukan kinerja. Motivasi adalah “dorongan, keinginan, keinginan, dan dorongan yang
datang dari seorang manusia untuk berbuat atau berbuat sesuatu” (Pradesti, 2018). Jika instansi sudah
menentukan capaian kinerja pegawai berdasarkan tujuan yang telah disepakati, maka harus
direalisasikan dengan memotivasi pegawainya untuk dapat sekuat tenaga dan pikirannya dalam
melakukan pekerjaan. Dalam melakukan pemberian motivasi terhadap pegawai bukan hal yang mudah,
disebabkan setiap pegawai memliki kebutuhan yang berbeda-beda. Maka, instansi harus memahami
permasalahan motivasi yang dihadapi oleh pegawai serta dapat menyelesaikannya, dengan hal itu
instansi dapat mencapai target kinerja yang diinginkan.
Permasalahan yang dihadapi pada motivasi yaitu pegawai tidak mendapatkan tunjangan kinerja
yang sesuai karena kebijakan pimpinan serta kurangnnya pimpinan memberikan
pengakuan/penghargaan kerja kepada pegawai. Maka berdasarkan hal tersebut pegawai merasa tidak
puas dan dampaknya kinerja pegawai menurun. Selain itu, faktor pada lingkungan kerja juga menjadi
pokok permasalahan dalam penelitian ini. Suatu Lingkungan kerja yang nyaman bisa mendukung
pekerjaan pegawai, serta dapat memotivasi pegawai agar dapat melakukan pekerjaan lebih baik lagi,
dan dipastikan kinerja pegawai akan naik, apabila lingkungan kerja tersebut kurang nyaman akan
dipastikan pekerjaan tidak dapat sesuai target yang telah ditentukan. Temuan dilapangan bahwa fasilitas
yang diterima oleh pegawai kurang layak digunakan untuk menjalankan pekerjaan sehingga pegawai
tidak maksimal dalam bekerja serta terganggunya pegawai dalam bekerja karena banyaknya usara
bising di sekitar lingkungan kantor.
Menurut Sedarmayanti, (Saleleng & Soegoto, 2015) menyatakan bahwa faktor lingkungan
kerja dapat berupa kondisi fisik kantor, termasuk pencahayaan, suhu udara, dan faktor lain yang dapat
meningkatkan suasana dan etos kerja yang menguntungkan serta mempengaruhi kinerja karyawan. Pada
saat yang sama, menurut (Prasada et al., 2020) menyatakan bahwa lingkungan kerja meliputi uraian
tugas yang jelas, wewenang yang memadai, tujuan kerja yang menantang, pola komunikasi, hubungan
kerja yang harmonis, suasana kerja yang dinamis, peluang karir dan fasilitas kerja yang memadai.
Lingkungan kerja yang tidak memuaskan mengurangi semangat kerja dan pada akhirnya produktivitas
karyawan.
1)* A. Fauzan Fadlan, 2) Muhammad Husni Irhamsyah
Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Suku Dinas Perhubungan Jakarta
Selatan
302
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (300-309)
Hasil observasi peneliti kepada beberapa pegawai tentang lingkungan kerja dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 1. Sebaran Kusioner Faktor Lingkungan Kerja
Perlanyaan
Pcgawai
Kura ng
Seluiu
%
Seluju
%
Dckorasi ruang kcrja saya
tc-nata dens.tan raoi
10
4
40%
6
60%
Sirkulasi udara di n1ang kcrja saya
111c1nbuat saya nya1nan bcmafos
10
I
10%
9
90%
Pendingin (AC) diruangan soya
berfunni den2an baik
10
6
60%
4
40%
Sckat 1neja antar pega\vai
1ncnghalangi saya dala1n
bekerja
10
3
30%
7
70%
Lingl<ungan kcrja saya saat ini
mcndukun2 ""kcriaan sova
10
0
0%
10
100"/o
Dari tabel 1 menyatakan 60% pegawai dekorasi ruangan sudah baik, 90% setuju bahwa sirkulasi
udara sudah baik, tetapi 60% pegawai menyatakan bahwa pendingin ruangan tidak berfungsi dengan
baik. Ini menunjukkan fasilitas di kantor bermasalah, permasalahan ini muncul akan mengakibatkan
pada ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja. Maka dari temuan tersebut perlu adanya tindakan dari
instansi untuk memberikan fasilitas yang layak terhadap pekerjaan pegawai, khususnya menyediakan
pendingin ruangan yang layak.
METODE
Metode penelitian ialah prosedur atau suatu cara ilmiah untuk memperoleh suatu data dengan
tujuan tertentu, Menurut (Rakhman et al., 2021) Ditegaskan bahwa metode penelitian pada dasarnya
adalah untuk memperoleh ciri-ciri ilmiah dari data dengan maksud dan tujuan tertentu. Metode yang
digunakan dalam metode kuantitatif. Seperti disebutkan di atas, metode penelitian makalah ini
mengadopsi metode penelitian kuantitatif. (Sugiyono, 2017) Dapat dikatakan bahwa metode penelitian
pada dasarnya adalah untuk memperoleh ciri-ciri ilmiah dari suatu data dengan maksud dan tujuan
tertentu. Metode yang digunakan dalam metode kuantitatif. Seperti disebutkan di atas, metode
penelitian makalah ini menggunakan metode penelitian kuantitatif (Sugiyono, 2017) Sedangkan
metode penelitian kuantitatif didefinisikan sebagai metode penelitian yang didasarkan pada filosofi
positivis yang meneliti populasi atau sampel tertentu, mengumpulkan data dengan menggunakan alat
penelitian, dan analisis datanya bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan mengusulkan hipotesis yang
telah ditentukan sebelumnya. Peneliti menggunakan metode kuantitatif ini untuk mengukur sejauh
mana motivasi kerja dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Suku Dinas
Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Selatan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah model regresi berdistribusi normal. Model
regresi dengan data terdistribusi normal adalah model regresi yang baik (Sukestiyarno & Agoestanto,
2017). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
1)* A. Fauzan Fadlan, 2) Muhammad Husni Irhamsyah
Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Suku Dinas Perhubungan Jakarta
Selatan
303
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (300-309)
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
Dari tabel 2 dapat disimpulkan bahwa nilai residual pada penelitian ini berdistribusi normal.
B. Multikolinieritas
Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah suatu model regresi menemukan
korelasi antara variabel bebas (independen). Dibawah ini hasil uji multikolinieritas:
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas
Dari tabel 3 dapat terjawab bahwa pada penelitian ini tidak terdapat multikolinieritas.
C. Autokorelasi
Tujuan dari uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terdapat korelasi antara error pada
periode gangguan t dengan error pada periode t-1 pada model regresi linier (sebelumnya). (Setiawan,
2017) menyatakan bahwa run test merupakan salah satu analisis non parametric yang bias digunakan
untuk melakukan uji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Apabila antara residual tidak
1)* A. Fauzan Fadlan, 2) Muhammad Husni Irhamsyah
Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Suku Dinas Perhubungan Jakarta
Selatan
304
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (300-309)
ada korelasi maka nilai residual ialah nilai acak. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi
Dari tabel 4 dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak ada gejala autokorelasi.
D. Heterokedastisitas
Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas terkait kinerja sebagai variabel terikat:
Gambar 1. Hasil Uji Heterokedastisitas
Dari gambar 1 hasil uji heterokedastitisas dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak
terjadi gangguan heteroskedastisitas.
E. Koefisien Determinasi
Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
1)* A. Fauzan Fadlan, 2) Muhammad Husni Irhamsyah
Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Suku Dinas Perhubungan Jakarta
Selatan
305
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (300-309)
Tabel 5. Hasil Koefisien Determinasi
Dari tabel 5 dapat disimpulkan bahwa 73,7% kinerja dipengaruhi oleh motivasi dan lingkungan
kerja.
F. Uji Korelasi
Hasil uji korelasi ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Taebel 6. Hasil Uji Korelasi
Dari tabel 6 dapat disimpulkan bahwa semua variable berkorelasi.
G. Uji F
Hasil Uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 7. Hasil Uji F
1)* A. Fauzan Fadlan, 2) Muhammad Husni Irhamsyah
Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Suku Dinas Perhubungan Jakarta
Selatan
306
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (300-309)
Dari tabel 7 menunjukkan bahwa variabel independent memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap variabel dependent.
H. Uji t (Parsial)
Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 8. Hasil Uji t
Dari tabel 8 dapat disimpulkan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kinerja dan lingkungan
kerja berpengaruh terhadap kinerja karena nilai sig. setiap variabel lebih kecil dari 0,05.
SIMPULAN
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi
Jakarta Selatan. Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa variabel Motivasi memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai secara parsial dari perolehan Sig. 0,000 < 0,05.
Maka H0 ditolak, berdasarkan hal tersebut “Motivasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai
Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara terbukti kebenarnya”. Penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian sebelumnya yang diteliti oleh (Khasanah & Ediwidjojo, 2021) Secara parsial variabel
motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Kebumen. Artinya motivasi kerja (X1) akan meningkatkan kinerja pegawai
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kebumen, serta menurut (Jaori, 2020) Motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Milenial di Wilayah Jakarta. a).
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi
Jakarta Selatan. Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa variabel Lingkungan Kerja
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai secara parsial dari perolehan nilai
Sig. 0,000 < 0,05. Maka H0 ditolak, berdasarkan hal tersebut “Lingkungan Kerja mempunyai pengaruh
terhadap kinerja pegawai Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan terbukti kebenarnya”. Penelitian ini
sesuai dengan penelitian sebelumnya yang diteliti oleh (Akbar et al., 2022) Lingkungan Kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Fastfood Indonesia. Hal ini
membuktikan bahwa lingkungan kerja dari PT. Fastfood Indonesia sangat baik sehingga karyawan
nyaman bekerja dan kinerja karyawan PT. Fastfood Indonesia meningkat, serta menurut (Hanafi &
Yohana, 2017) Lingkungan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
pada karyawan bagian produksi PT. Herba Emas Wahidatama Purbalingga. b). Pengaruh Motivasi dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta
Selatan. Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa Motivasi dan Lingkungan Kerja
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai secara simultan dari perolehan nilai
Sig. 0,000 < 0,05. Maka H0 ditolak, berdasarkan hal tersebut “Motivasi Dan Lingkungan Kerja secara
1)* A. Fauzan Fadlan, 2) Muhammad Husni Irhamsyah
Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Suku Dinas Perhubungan Jakarta
Selatan
307
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (300-309)
bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai Suku Dinas Perhubungan Jakarta
Selatan terbukti kebenarnya”. Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya (Lubis, 2018) Hasil
uji F pada variabel motivasi dan lingkunan kerja adalah 0,000 yang berarti bahwa motivasi dan
lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara serempak terhadap kinerja karyawan Divisi SDM dan
Divisi Umum pada PDAM Tirtanadi Medan”. (Akbar et al., 2022) “Nilai Fhitung sebesar 14,746 lebih
besar dari nilai Ftabel sebesar 2,82 dengan tingkat signifikan statistik 0,000 (lebih kecil dari nilai
signifikansi 0,05). Nilai tersebut memberikan gambaran bahwa variabel motivasi kerja dan lingkungan
kerja secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel kinerja pegawai Dinas
Perdagangan Kota Makassar.
Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Suku Dinas Perhubungan Jakarta
Selatan 300
Volume 2 No. 3 Juli 2022 (300-309)
e-ISSN: 2798-5210
p-ISSN: 2798-5652
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, A., Irawan, H., Ansar, A., & Dahlan, S. S. (2022). Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Perdagangan Kota Makassar. Jurnal Asy-Syarikah: Jurnal
Lembaga Keuangan, Ekonomi Dan Bisnis Islam, 4(1), 120. https://doi.org/10.47435/asy-
syarikah.v4i1.854
Ansory, A. F., & Indrasari, M. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo: Indomedia
Pustaka.
Hanafi, B. D., & Yohana, C. (2017). Pengaruh motivasi, dan lingkungan kerja, terhadap kinerja
karyawan, dengan kepuasan kerja sebagai variabel mediasi pada PT BNI Lifeinsurance. Jurnal
Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB), 5(1), 7389. https://doi.org/10.21009/JPEB.005.1.6
Jaori, V. M. (2020). Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Milenial
di Wilayah Jakarta/Victor Marcelino Jaori/21160346/Pembimbing: Kristin Handayani.
Khasanah, I., & Ediwidjojo, S. P. (2021). Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kebumen. Jurnal Pendidikan
Tambusai, 5(3), 67266734.
Lubis, M. (2018). Pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan divisi SDM dan
divisi umum pada PDAM Tirtanadi Medan.
Pradesti, E. (2018). Perencanaan (Sosialisasi) Program Pengembangan Kampung Menuju Agro
Ekowisata Berbasis Urban Farming (Kasus: Kegiatan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik
Di Rt 06/Rw 04 Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur). Universitas
Brawijaya.
Prasada, D., Sunarsi, D., & Teriyan, A. (2020). Pengaruh Etos Kerja Dan Kompensasi Terhadap
Komitmen Organisasi Pada DHL Logistic Di Jakarta. JENIUS (Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber
Daya Manusia), 4(1), 5160. https://doi.org/10.32493/JJSDM.v4i1.6787
Rakhman, A. R. A., Nurhalimah, N., Eka, M. E. M. S. M., & Simbolon, M. (2021). Dampak Pandemic
Covid-19 Terhadap Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan Sekolah Dasar
Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Master Penjas & Olahraga, 2(1), 7483.
https://doi.org/10.37742/jmpo.v2i1.22
Saleleng, M., & Soegoto, A. S. (2015). Pengaruh lingkungan kerja, motivasi, pelatihan dan kompensasi,
terhadap kinerja pegawai pada dinas pertanian Kabupaten Sorong Selatan. Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(3).
https://doi.org/10.35794/emba.3.3.2015.9656
Setiawan, A. (2017). Analisis pengaruh tingkat kesehatan bank terhadap Return on Asset. Jurnal
Analisa Akuntansi Dan Perpajakan, 1(2), 130152.
Sugiyono, P. D. (2017). Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan
R&D. Penerbit CV. Alfabeta: Bandung.
1)* A. Fauzan Fadlan, 2) Muhammad Husni Irhamsyah
Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Suku Dinas Perhubungan Jakarta
Selatan
309
COMSERVA: (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) - Vol. 2 (3) Juli 2022 - (300-309)
Sukestiyarno, Y. L., & Agoestanto, A. (2017). Batasan prasyarat uji normalitas dan uji homogenitas
pada model regresi linear. Unnes Journal of Mathematics, 6(2), 168177.
https://doi.org/10.15294/ujm.v6i2.11887
Susanto, H. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru sekolah menengah kejuruan. Jurnal
Pendidikan Vokasi, 2(2). https://doi.org/10.21831/jpv.v2i2.1028
Wibowo, W. (2014). Manajemen Kinerja (Edisi Keenam). Jakarta: Jakarta: Rajawali Pers, 70.
© 2022 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms
and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).