Secanggih apapun teknologi, perkembangan informasi tanpa sumber daya manusia tidak dapat
mencapai tujuan tersebut.
Seiring dengan kemajuan zaman perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan serta
perkembangan ekonomi yang terus berubah, maka suatu organisasi baik perusahaan maupun instansi
pemerintah harus mampu melakukan perubahan juga. Adapun upaya yang dilakukan untuk menghadapi
semua tantangan yang ada baik eksternal maupun internal ialah dapat mempersiapkan sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi serta kualitas yang baik. Berdasarkan hal tersebut sumber daya
manusia pada suatu organisasi harus diawasi karena akan berdampak pada kinerjanya serta organisasi
dapat memberikan fasilitas kerja yang layak agar dapat meningkatkan kinerja pegawainya. Kinerja
merupakan suatu proses atau suatu hasil kerja. Maka kinerja ialah pelaksanaan suatu proses kerja yang
dilakukan oleh pegawai dalam mencapai hasil kerja, (Wibowo, 2014). “Kinerja didalam suatu
organisasi dilakukan segenap sumber daya manusia dalam organisasi, baik unsur pimpinan maupun
pekerja”.
Suatu instansi harus fokus dalam mempertahankan motivasi pegawai dalam bekerja demi
terlaksananya tujuan organisasi. Motivasi pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting karena itu
suatu kebutuhan dasar bagi setiap orang untuk mendorongnya dalam melakukan pekerjaan. Jika
motivasi pegawai tinggi, maka akan termotivasi terus dalam melakukan pekerjaan. Tetapi jika
motivasinya turun, maka kinerja yang ditetapkan oleh instansi tidak akan tercapai dengan baik.
(Wibowo, 2014). menyatakan “motivasi sebagai proses yang menyebabkan intensitas (intensity), arah
(direction), dan usaha terus-menerus (persistence) individu menuju pencapaian puncak”.
Penelitian ini mengkaji motivasi dan lingkungan kerja. Jika motivasinya baik dan lingkungan
kerjanya baik, maka hasilnya pun akan baik. Menurut (Susanto, 2012), motivasi merupakan faktor yang
sangat menentukan kinerja. Motivasi adalah “dorongan, keinginan, keinginan, dan dorongan yang
datang dari seorang manusia untuk berbuat atau berbuat sesuatu” (Pradesti, 2018). Jika instansi sudah
menentukan capaian kinerja pegawai berdasarkan tujuan yang telah disepakati, maka harus
direalisasikan dengan memotivasi pegawainya untuk dapat sekuat tenaga dan pikirannya dalam
melakukan pekerjaan. Dalam melakukan pemberian motivasi terhadap pegawai bukan hal yang mudah,
disebabkan setiap pegawai memliki kebutuhan yang berbeda-beda. Maka, instansi harus memahami
permasalahan motivasi yang dihadapi oleh pegawai serta dapat menyelesaikannya, dengan hal itu
instansi dapat mencapai target kinerja yang diinginkan.
Permasalahan yang dihadapi pada motivasi yaitu pegawai tidak mendapatkan tunjangan kinerja
yang sesuai karena kebijakan pimpinan serta kurangnnya pimpinan memberikan
pengakuan/penghargaan kerja kepada pegawai. Maka berdasarkan hal tersebut pegawai merasa tidak
puas dan dampaknya kinerja pegawai menurun. Selain itu, faktor pada lingkungan kerja juga menjadi
pokok permasalahan dalam penelitian ini. Suatu Lingkungan kerja yang nyaman bisa mendukung
pekerjaan pegawai, serta dapat memotivasi pegawai agar dapat melakukan pekerjaan lebih baik lagi,
dan dipastikan kinerja pegawai akan naik, apabila lingkungan kerja tersebut kurang nyaman akan
dipastikan pekerjaan tidak dapat sesuai target yang telah ditentukan. Temuan dilapangan bahwa fasilitas
yang diterima oleh pegawai kurang layak digunakan untuk menjalankan pekerjaan sehingga pegawai
tidak maksimal dalam bekerja serta terganggunya pegawai dalam bekerja karena banyaknya usara
bising di sekitar lingkungan kantor.
Menurut Sedarmayanti, (Saleleng & Soegoto, 2015) menyatakan bahwa faktor lingkungan
kerja dapat berupa kondisi fisik kantor, termasuk pencahayaan, suhu udara, dan faktor lain yang dapat
meningkatkan suasana dan etos kerja yang menguntungkan serta mempengaruhi kinerja karyawan. Pada
saat yang sama, menurut (Prasada et al., 2020) menyatakan bahwa lingkungan kerja meliputi uraian
tugas yang jelas, wewenang yang memadai, tujuan kerja yang menantang, pola komunikasi, hubungan
kerja yang harmonis, suasana kerja yang dinamis, peluang karir dan fasilitas kerja yang memadai.
Lingkungan kerja yang tidak memuaskan mengurangi semangat kerja dan pada akhirnya produktivitas
karyawan.