Strategi Dalam Pengembangan Kompetensi Karyawan Untuk Meningkatkan Daya
Saing Kewirausahaan Warkop Tea House
�������������������������������������������������������������������������������������������������
1)* Arjun, 2) Muammar Khaddapi, 3) Sapar
123 Universitas Muhammadiyah Palopo,
Indonesia
Email: 1)* [email protected], 2) [email protected], 3) [email protected]
*Correspondence: Arjun
DOI: 10.59141/comserva.v4i5.2229 |
ABSTRAK Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021 tentang kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi serta UMKM memberikan peluang bagi usaha kecil untuk
berkembang. Salah satu faktor utama
dalam perkembangan UMKM adalah pengembangan kompetensi karyawan untuk
meningkatkan daya saing kewirausahaan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis strategi pengembangan kompetensi karyawan dalam mendukung daya
saing usaha di Warkop Tea House, Luwu Utara. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, mengumpulkan data primer dan
sekunder melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kompetensi karyawan, melalui pelatihan dan pengembangan, berdampak positif
terhadap daya saing kewirausahaan. Strategi bisnis yang efektif dan
kompetensi yang diperoleh melalui pelatihan mampu meningkatkan kinerja usaha
di tengah persaingan dan perubahan pola pasar yang cepat. Kesimpulannya,
pengembangan kompetensi karyawan secara berkelanjutan sangat penting dalam
meningkatkan daya saing UMKM di era globalisasi. Kata kunci: UMKM, kompetensi karyawan,
daya saing |
|
ABSTRACT Government
Regulation (PP) No. 7 of 2021 on the facilitation, protection, and
empowerment of cooperatives and MSMEs provides opportunities for small
businesses to grow. One of the key factors in MSME development is employee
competency development to enhance entrepreneurial competitiveness. This study
aims to analyze the strategies for developing employee competencies in
supporting business competitiveness at Warkop Tea
House, Luwu Utara. Using a qualitative method with
a descriptive approach, the research collected primary and secondary data
through observations and interviews. The findings indicate that employee
competency, through training and development, has a positive impact on
entrepreneurial competitiveness. Effective business strategies and competencies
gained through training help improve business performance amidst market
competition and rapid consumer behavior changes. In conclusion, continuous
employee competency development is crucial in enhancing MSME competitiveness
in the era of globalization. Keywords: MSMEs, employee competency, competitiveness |
PENDAHULUAN
Pemerintah (PP) nomor 7 tahun 2021 tentang kemudahan, perlindungan, �dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro,
kecil dan menengah (PP UMKM). Memberikan ruang untuk bertumbuhnya usaha �usaha
milik masyarakat. Salah satu hal pokok guna pertumbuhan dan perkembangan UMKM
adalah Strategi dalam pengembangan kompetensi karyawan untuk menigkatkan daya
saing kewirausaha hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
(Juanda et al., 2023).
Strategi dalam pengembangan kompetensi karyawan untuk menigkatkan daya
saing kewirausahaan dengan metode yang digunakan ini untuk mampu menciptakan
hal-hal positif bagi karyawan dan kewirausahaan dalam menjalankan tugas dari
persaingan dan resesi wilayah maupun global (De Vos et al.,
2011). Meskipun
berbeda dari pandangan. Meskipun menurut penelitian bahwa model keuangan,
kompetensi Sumber Daya Manusia, strategi pemasaran, tidak berpengaruh positif
terhadap peningkatan kinerja UMKM.
Disisi lain UMKM juga dituntut memiliki daya saing yang kuat guna bertahan
dalam persaingan usaha (Irjayanti & Azis, 2012). Hal ini
sejalan dengan penelitian Daya saing adalah sebuah kombinasi yang dilakukan
pada kinerja sesuatu perdagangan yang memberikan kemampuan pada internal dan
eksternal pada suatu industri dalam memperoleh kemampuan dalam melakukan
produksi (Costantini & Mazzanti, 2012). Berdasarkan
penelitian untuk menilai bagaimana strategi dalam penigkatan kompetensi SDM berpengaruh
terhadap daya saing UMKM.(Ismail, 2012)
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap kegiatan ekonomi memberi
kontribusi yang sangat penting (V�squez et al., 2021). Kegiatan
perekonomian pada saat itu dilanda kondisi yang sangat parah (krisis) sehingga
mempengaruhi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) meningkat dengan
sangat tajam, hal tersebut menyebabkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
mengalami peningkatan sangat tajam, dari sekitar 7.000 pada tahun 1980 menjadi
sekitar 40 juta pada tahun 2001 dan naik sekitar 49,840 juta pada tahun 2007.
Oleh sebab itu, di Sulawesi Selatan, Usaha Kecil dan Menengah sejak tahun 2017
semakin naik menjadi 916 ribu. Pelaku UMKM telah mendapatkan dukungan dari
pemerintah daerah dengan slogan memajukan perekonomian masyarakat. Dukungan
keuangan untuk usaha menengah kecil dan mikro juga sama kuatnya, baik melalui
dana APBD atau dana perimbangan atau hibah dari pusat, CSR dari perusahaan dan
lembaga lainnya (Xu et al., 2020). Dengan
dukungan kuat tersebut, diharapkan industri mikro, kecil dan menengah dapat
menemukan momentum pembangunan yang baik sejalan dengan visi dan misi
pembangunan nasional.
Strategi dalam pengembangan kompetensi karyawan ini diadakan untuk
meningkatkan kualitas kewirausahaan di Era globalisasi yang meningkat, upaya
ini di lakukan untuk menjaga keberlangsungan kewirausahaan dan profesional
pegawai dalam pelayanan terhadap pelanggan tetap dan non tetap (Pinto et al., 2020). Strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang di harapkan oleh pelanggan. Dengan demikian, strategi
selalu di mulai dari apa yang dapat terjadi bukan dimulai dari apa yang
terjadi. Kecepatan inovasi pasar dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi
inti (core compotencies) dalam bisnis
yang dilakukan.(Carbonell & Rodriguez, 2006)
Kompotensi karyawan merukapan kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan
atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja. kompotensi terhadap karyawan sangat penting di miliki oleh
Kewirausahaan dalam persaingan usaha guna menarik pelanggan dan masyarakat.(Siemsen et al., 2008)
Upaya peningkatan daya saing diharapkan dapat menghasilkan skala mikro,
kecil dan menengah (UMKM) mampu menigkatkan kemampuan usaha melalui pengetahuan
dan kreativitas (Dong et al., 2009). Secara umun
daya saing merupakan upaya untuk memanfaatkan dan mengelola sumbar daya
manusia,teknologi, dan sumber daya alam untuk mencapai nilai tambah atau biasa
disebut pertambahan nilai. Peningkatan daya saing usaha harus secara bertahap
artinya peningkatan daya saing memulai dari persainga tingkat lokal, kemudian
dikembangkan kewilayah/kawasan� yang
makin meluas.
Daya saing kewirausahaan yang ada di indonesia khususnya Daerah Luwu Utara
sangat meningkat drastis di lihat dari beberapa tahun di belakang ini banyak
usaha UKM dan UMKM dibuka oleh masyarakat Luwu Utara untuk meningkatkan
perekonomian keluarga, Faktor dari banyaknya usaha yang di buka oleh masyarakat
ini disebabkan oleh peristiwa Virus Covid-19 d akhir tahun 2019, Dan Banjir
Bandang diawal bulan 2 tahun 2020 inilah salahsatu faktor mengapa kewirausahaan
di Luwu Utara meningkat drastis. �(Ismail, 2012)
Warkop tea house menurut media tribun-timur.com Tea house masuk dalam 5
kategori warkop terfavorit di Masamba Luwu Utara karna lokasi yang strategis
dan pelanggan yang datang kebanyakan dari Pejabat Pemerintahan, Kepolisian,
Kontraktor, Aktivis, Mahasiswa, Pelajar, dan lain-lain. Warkop Tea house
berlokasi dijalan poros trans sulawesi berhadapan langsung denga kantor
kepolisian (polres) luwu utara. Pelayanan Tea house dibuka setiap hari dari jam
10.00 Pagi-20.00 Malam. berdirinya Tea house ini sejak tahun 2018 dan lokasi
awalnya berlokasi di taman kota Luwu Utara, oleh karna musibah dibeberapa tahun
terakhir tea hause pindah ke jalan yang disebut diatas.
Owner Tea House (Rival Pasau) memulai karirnya sejak selesai kuliah disalah
satu kampus yang ada di kota Makassar dan memulai pekerjaannya menjadi karyawan
disalahsatu usaha yang menjual makanan dan minuman (Cheng et al., 2012). Dan inilah
yang menjadi salahsatu faktor pengalaman (Rival Pasau) mendirikan sebuah usaha
warkop (Tea House) ditahun 2018 silam.�
METODE PENELITIAN
1.
Lokasi
dan Waktu
Penelitian
ini dilakukan di Kabupaten Luwu Utara dan terfokus pada pegawai/karyawan, dan pelanggan Tea House
waktu penelitian ini dimulai pada bulan April tahun 2024.
2.
Jenis
Penelitian
Penelitian ini menggunakan ��yaitu
penelitian yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah
dengan metode statistika. Jenis penelitian yang digunakan (Hascher, 2008) dalam
penelitian ini adalah penelitian jenis kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Landasan dasar penelitian ini dengan menggunakan metode khusus, yaitu suatu
pendekatan yang mempelajari secara mendalam tentang strategi dan kompotensi
karyawan untuk menigkatkan daya saing kewirausahaan Warkop tea house data yang
digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenis berdasarkan pada
pengelompokannya yaitu:
a. Data
Primer, yaitu merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber
asli (tidak melalui perantara).
b. Data Sekunder
yaitu merupakan data penelitian yang tidak diperoleh secara langsung, melalui
media perantara atau diperoleh dan dicatat oleh pihak lain.
3.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulen data yang diguinakan dalam penelitian
ini yaitu:
a. Observasi,
yakni mendatangi langsung tempat yang ingin diteliti
b. Interviu,
yaitu memberikan pertanyaan yang harus dijawab langsung oleh pihak terkait.
4.
Informan Penelitian
a.
Owner
Tea House
b.
Karyawan Tea House
c.
Pelanggan Tea House
5.
Teknik
Analisis Data
Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode analisis Kualitatif. Menurut
(Mahrizon, 2023). �Mengumpulkan data dalam metode kualitatif pengumpulan
data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi�. Oleh sebab itu, penulis
memandang bahwa metode analisis kualitatif ini�
adalah alat dasar untuk dapat menyelesaikan permasalahan karyawan dalam
menigkatkan daya saing kewirausahaan warkop tea hause.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Penjelasan Strategi
Strategi adalah suatu perencanaan jangka panjang yang
disusun untuk ��menghantarkan pada suatu
pencapaian tujuan dan sasaran tertentu. Strategi adalah kunci sukses bagi
setiap bisnis diera moderen, iya bagaikan peta dan konsep yang mengarahkan
perusahaan menuju tujuan besar dalam dunia bisnis, yang penuh perubahan dan
persaingan. Strategi membantu perusahaan tidak hanya untuk bertahan tapi juga
berkembang dan unggul.
Strategi dengan teknik analisis SWOT (Raeburn, 2022) analisis SWOT
adalah teknik mengevaluasi aspek internal dan eksternal bisnis, dengan analisi
SWOT anda bisa menciptakan strategi bisnis yang sangat sesuai dengan aspek
terbaik yang anda miliki. strategi analisis ini merupakan salah satu metode
yang digunakan untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi sebuah masalah,
baik itu proyek maupu sebuah bisnis berdasarkan faktor internal dan eksternal
yang meliputi 4 faktor yaitu:
1.
Strengtht (kekuatan) , menujukka kondisi kekuatan yang
terdapat dalam bisnis, proyek, perusahaan yang ada. Kekuatan yang di analisis
adalah faktor yang terdapat dalam tubuh perusahaan, proyek, bisnis yang ada. Untuk memudahkan
pertanyaan yang anda ajukan untuk dijawab.
2.
Weakness
(kelemahan), menujukkan
kondisi kelemahan yang ada
pada perusahaan maupun bisnis yang ada, kelemahan ini dianalisa
dari dalam internal perusahaan,
bisnis yang ada.
3. Opportunities
(peluang), menujukkan kondisi peluang yang terjadi dimasa yang akan datang.
Kesempatan tersebut dapat berasal dari luar perusahan atau bisnis yang ada.
4. Threats
(ancaman), menujukkan kondisi yang mengancam terhadap perusahaan atau bisnis. �
Faktor-faktor tersebut perlu anda perhatikan dan
inventarisir. Dengan begitu anda bisa menyimpulkan apakah perlu dilakukan
perubahan strategi yang dijalankan atau tidak.
Strategi adalah rencana jangka panjang untuk mencapai
sebuah tujuan tertentu. Tujuan strategi memungkinkan organisasi dalam bersaing
dan bekerja secara efektif dan efesien. Strategi dengan menggunakan analisis
swot, karyawan akan mampu mengetahui suatu kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman. Kemampuan inilah yang akan membuat karyawan bisa menigkatkan
persaingan kewiraushaan semakin tinggi sehingga mampu menjalankan pekerjaan
dengan efektif dan efesien.
Strategi menurut para ahli berdasarkan berbagai definisi
tentang strategi yang dikemukakkan oleh para ahli maka dapat disimpulkan bahwa
strategi adalah rumusan perencanaan untuk mencapai tujuan jangka panjang
melalui pengintengrasian keunggulan dan alokasi sumber daya yang ada di
perusahaan.
B.
Pengembangan
kompetensi karyawan
Pengembangan
kompetensi Karyawan adalah salahsatu cara yang baik dalam melaksanakan wirausaha untuk meningkatkan daya saing usaha. Pengembangan
kompetensi karyawan dalam pekerjan ada beberapa macam yaitu:
1.
Melakukan program pelatihan
Cara
ini sangat efektif dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam
melakukan pekerjaan yang dibidanginya.
2.
Menigkatkan keselamatan
dan moral karyawan
Manfaat
kedua ini merupakan bentuk pengurangan adanya potensi kecelakaan karyawan dalam
menjalankan pekerjaannya, sehingga karyawan dapat merasa nyaman dan aman dalam
bekerja.
3.
Memperlancar komunikasi
Dengan
adanya komunikasi terhadap karyawan, maka didalam pekerjaan akan lebih lancar
sehingga tidak ada niskomunikasi antara keryawan dan manajer perusahaan.
4.
Kepercayaan terhadap
karyawan
Kepercayaan terhadap
karyawan adalah salah satu bentuk dukungan
dari manajer perusahaan untuk melakukan pekerjaan sehingga kepercayaan itulah yang membuat karyawan bekerja dengan efektif
dan efesien.
5.
Rotasi pekerjaan
Rotasi pekerjaan
ini membantu karyawan dalam memahami berbagai aspek bisnis sehingga mampu mengembangkan keterampilan yang lebih luas. Selain
itu, rotasi pekerjaan ini mampu mendorong kolaborasi tim dan merangsang inovasi
melalui beragam pandangan, serta meningkatkan motivasi dan kepuasan karyawan
karna adanya tantangan baru dan peluang pembelajaran yang berkelanjutan.
6.
Percaya diri
Percaya
diri memegang peran penting dalam berinteraksi dengan orang lain, dengan
kepercayaan diri anda akan dapat mengutarakan gagasan-gagasan atau ide dalam
dunia bisnis.
7.
Keajaiban senyum
Senyum
mampu memberikan kesan mendalam bagi diri seseorang, senyum adalah bahasa tubuh
yang menarik dengan tindakan kecil mampu merubah situasi interaksi dengan
pelanggan.
C.
Peningkatan Daya Saing Usaha
Daya saing usaha dilakukan karna keinginan kemajuan
sebuah bisnis, namun meningkatkan daya saing usaha anda harus membuat strategi
bisnis yang tepat. Daya saing yang bergerak dalam bidang yang sama anda harus
bisa lebih menonjol di pasar dan perlu memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen
secara efisien dan ekonomis. Sebuah bisnis dapat dikatakan mempunyai daya saing
yang tinggi ketika mampu menghasilkan barang atau jasa dengan harga yang murah
namun berkualitas. Daya saing yang tinggi akan memastikan bisnis anda
berkelanjutan dan tahan lama.
Daya saing dapat dibangun dan diukur dengan memperhatikan
berbagai aspek, ini berarti untuk mencapainya wirausaha untuk membuat strategi
untuk melibatkan optimilisasi dari berbagai faktor seperti:
1.
Modal
Manusia
Merupakan
modal utama untuk meningkatkan daya saing bisnis yang baik. Dengan kata
lain,bisnis kompetitif adalah bisnis yang mampu menarik talenta terbaik dan
menjaganya agar termotivasi sehingga melakukan tugasnya dengan baik.
2.
Hubungan Dengan Pelanggan
Kemampuan
untuk menarik dan menciptakan hubungan yang langgeng dengan pelanggan tidak
diragukan lagi merupakan salah satu aspek utama yang menentukan daya saing
bisnis.
3.
Organisasi
Perusahaan
perlu memiliki ekosistem yang kompleks, cara tersebut menetukan semua elemen
karyawan apakah kinerjanya positif atau justru negatif.
4.
Branding
Membuat
breanding produk yang menarik di mata konsumen, pastiakan branding tidak
mempunyai kesamaan/kemiripan dari usaha milik orang lain. (Khaddapi et al., 2022) menyatakan Variabel promosi ternyata berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja UMKM.
��
D.
Warkop Tea House
Warkop Tea House adalah merupakan kedai yang menjual makanan dan minuman yang terletak dikota masamba tepatnya dijalan trans sulawesi. kedai ini ada sejak
tahun 2018 yang awalnya beroperasi
di Taman Kota Masamba dengan gerobak dorong yang sekitar 250cm x 50cm,
dengan beberapa jenis minuman dan makanan yang disajikan oleh Owners Tea House laris
manis dengan bertambahnya peminat
dan penikmat makanan dan minuman. dengan bertambahnya peminat dan penikmat ini, Tea House selalu mempertahankan rasa dan harga maupun ciri khasnya
sampai 2 tahun pengoprasianya. Akan tetapi pada tahun 2020 silam terjadi sebuah bencana alam bagi
rakyat Luwu Utara yang dimana
pada tahun itu musibah banjir bandang menimpah kota masamba
dan lokasi yang ditempati
oleh Owner Tea House salah satu titik
yang terkena banjir.
Di awal tahun 2021 owner tea house berani
mengambil tindakan untuk menyewah salah satu tanah kosong
yang ada di Masamba sehingga
membangun subuah bangunan yang digunakan untuk melanjutkan bisninya, pada tahun 2022 tea house direnovasi
dan diperluas yang awalnya
5x7 persegi menjadi 7x11 persegi. Inilah salahsatu indikasi faktor mengapa tea hause berkembang dibidang persaingan, sehingga dari pertengahan
tahun 2022 tea house membuka lowongan
pekerjaan kepada pemuda dan
pemudi di Luwu Utara. dan untuk saat ini
karyawan tea house berjumlah
18 orang dengan pembagian shif
jam kerja.
Gambar
1�������������� ����������������������� Gambar 2�������� ����������������������� Gambar 3
1. Berikut
ini macam-macam makanan yang disajikan oleh karyawan tea house:
a.
Kentang goreng
b.
Pisang
goreng
c.
Mie
goreng
d.
Pisang
nugget
e.
Bakso bakar
f.
Pangsit goreng
g.
Kapurung
h.
Binte
i.
Bakso
j.
Nasi
goreng
2.
Jenis-jenis minuman tea house
a.
Coklat
b.
Green
tea
c.
Milo
tea
d.
Thai
tea
e.
Coffe susu
f.
Boba
g.
Brownsugar
h.
Lecci
i.
Lemon
tea
j.
Read
valved
k.
Strawberry
Dari
beberapa jenis makanan dan minuman yang disajikan oleh karyawan tea house
ini rata-rata mendapatkan
ratting atau nilai yang tinggi
dari pelanggan, dan itu terbukti dari
banyaknya jenis kalangan pelanggan yang datang membeli.
KESIMPULAN
Strategi
dalam pengembangan kompetensi karyawan
untuk menigkatkan daya�� saing kewirausahaan ini bertujuan untuk menjadi motivasi bagi setiap para wirausaha dalam menjalankan bisnis yang baik dan benar, sehingga mampu mengangkat ekonomi keluarga dan daerah, dan juga salah satu
ilmu untuk para wirausaha muda yang baru memulai karirnya dengan beberapa cara yang melalui kompetensi, pelatihan, dan lain-lain. Dalam pengembangan wirausaha yang perlu diperhatikan iyalah sumber daya
yang mempuni sehingga pekerjaan didalam dunia bisnis dapat terealisasikan
semua, dengan perhatian dan
keahlian dalam pekerjaan bisnis perlu diingatkan
bahwa kuwalitas produk dapat mempengaruhi
segala hasil perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Carbonell, P., & Rodriguez, A. I.
(2006). The impact of market characteristics
and innovation speed on perceptions of positional advantage and new product
performance. International Journal of Research in Marketing, 23(1),
1�12.
Cheng, S., Hu, J., Fox, D., & Zhang, Y. (2012). Tea
tourism development in Xinyang, China: Stakeholders� view. Tourism
Management Perspectives, 2, 28�34.
Costantini, V., & Mazzanti, M. (2012). On the green and
innovative side of trade competitiveness? The impact of environmental policies
and innovation on EU exports. Research Policy, 41(1),
132�153.
De Vos, A., De Hauw, S., & Van der
Heijden, B. I. J. M. (2011). Competency
development and career success: The mediating role of employability. Journal
of Vocational Behavior, 79(2), 438�447.
Dong, L., Liu, H., & Riffat, S. (2009). Development of
small-scale and micro-scale biomass-fuelled CHP systems�A literature review. Applied
Thermal Engineering, 29(11�12), 2119�2126.
Hascher, T. (2008). Quantitative and qualitative research
approaches to assess student well-being. International Journal of
Educational Research, 47(2), 84�96.
Irjayanti, M., & Azis, A. M. (2012). Barrier factors and
potential solutions for Indonesian SMEs. Procedia Economics and Finance,
4, 3�12.
Ismail, T. (2012). The development of entrepreneurial social
competence and business network to improve competitive advantage and business
performance of small medium sized enterprises: A case study of batik industry
in Indonesia. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 65, 46�51.
Juanda, R., Risky, M., & Ilham, R. N. (2023). The
Influence Of Growth Of Micro Small And Medium Enterprises (UMKM) And
Unemployment On Growth Indonesian Economy. International Journal of
Economic, Business, Accounting, Agriculture Management and Sharia
Administration (IJEBAS), 3(1), 188�202.
Khaddapi, M., Damayanti, D., &
Kaharuddin, K. (2022). Strategi Digital Bauran Pemasaran 4p Terhadap Kinerja
UMKM Kota Palopo. Jurnal Pemasaran Kompetitif, 5(2), 157.
Mahrizon, D. (2023). Meminimalkan Biaya
Transportasi Penentuan Rute Terpendek Pengiriman Barang Menggunakan Metode
Generate And Test. MEANS (Media Informasi
Analisa Dan Sistem), 23�28.
Pinto, L., Nunes, E., & Sousa, S. (2020). A framework to
improve training and development of workers� technical skills: effects on
operational performance during company relocation. Procedia Manufacturing,
51, 1806�1813.
Raeburn, A. (2022). Analisis SWOT: Arti dan cara
menggunakannya (beserta contoh). Diambil Dari: Https://Asana.
Com/Id/Resources/Swot-Analysis.
Siemsen, E., Roth, A. V, & Balasubramanian, S. (2008).
How motivation, opportunity, and ability drive knowledge sharing: The
constraining-factor model. Journal of Operations Management, 26(3),
426�445.
V�squez, J., Aguirre, S., Puertas, E., Bruno, G., Priarone,
P. C., & Settineri, L. (2021). A sustainability maturity model for micro,
small and medium-sized enterprises (MSMEs) based on a data analytics evaluation
approach. Journal of Cleaner Production, 311, 127692.
Xu, B., Costa-Climent, R., Wang, Y., & Xiao, Y. (2020).
Financial support for micro and small enterprises: economic benefit or social
responsibility? Journal of Business Research, 115, 266�271.
|
|