Meningkatkan Motivasi Belajar di SDN 216 Talungeng
Dengan Sistem Offline di Desa Talungeng
Increasing Learning Motivation at SDN 216 Talungeng
with an Offline System in Talungeng Village
1)* Syamsuria, 2) Audya Syahrani, 3) Ainul,
4) Riska Permatasari, 5) Tuti Alawiah, 6) Khaerul,
7) Rian Ardiansyah, 8) Herisman, 9)
Juwita Anggriani
Univesitas Muhammadiyah Bone, Indonesia
Email: 1)*[email protected],
2) [email protected],
3) [email protected], 4) [email protected], 5) [email protected], 6) [email protected], 7) [email protected], 8) [email protected], 9) [email protected]
*Correspondence: Audya Syahrani
DOI: 10.59141/comserva.v4i5.2217 |
ABSTRAK Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa
yang diwajibkan di perguruan
tinggi Indonesia sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi masalah sosial dan keagamaan di Desa Talungeng, Kecamatan Barebbo, serta merumuskan solusi melalui kolaborasi mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Bone. Dengan pendekatan kualitatif partisipatif, mahasiswa aktif terlibat dalam pengumpulan data dan penerapan solusi, khususnya dalam bidang pendidikan, kebersihan lingkungan, dan kegiatan keagamaan. Analisis
SWOT mengungkap kekuatan antusiasme masyarakat terhadap KKN, namun dihadapkan
dengan tantangan seperti keterbatasan tenaga pengajar dan benturan jadwal
kegiatan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pembersihan
masjid dan lingkungan, serta peningkatan partisipasi remaja masjid dan
kegiatan pendidikan, memberikan dampak positif yang signifikan. Penelitian
ini diharapkan dapat menjadi model bagi program KKN di wilayah lain dengan
kondisi serupa, dan memperkuat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat
dalam pembangunan sosial serta spiritual. Kata kunci: KKN, pemberdayaan masyarakat, pendidikan, kebersihan lingkungan, Desa
Talungeng |
|
ABSTRACT The Community Service Program (KKN) is a student
community service program mandated in Indonesian universities as part of the
Tri Dharma of Higher Education. This research aims to identify social and
religious issues in Talungeng Village, Barebbo District, and formulate solutions through the
collaboration of KKN students from Muhammadiyah University of Bone. Using a
participatory qualitative approach, students actively engage in data
collection and solution implementation, particularly in the fields of education,
environmental cleanliness, and religious activities. SWOT analysis reveals
community enthusiasm towards KKN as a strength, but challenges such as
limited teaching staff and schedule conflicts with local activities were also
identified. The results show that programs focused on mosque and
environmental cleanliness, as well as increasing youth participation in
mosque and educational activities, have had a significant positive impact.
This research is expected to serve as a model for KKN programs in other areas
with similar conditions and to strengthen collaboration between students and
the community in social and spiritual development. Keywords: KKN, community empowerment, education, environmental cleanliness, Talungeng Village. |
PENDAHULUAN
Kuliah Kerja Nyata
(KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa
dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu (Churaez
et al., 2020). Pelaksanaan
kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di
daerah setingkat desa (Hidayat et al., 2022). Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan
tinggi untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan
tri dharma perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat (Hilal et al., 2021).
Kuliah kerja nyata didasarkan pada falsafah
pendidikan yang didasarkan pada UUD 1945 dan undang - undang nomor 20 tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian dirinya,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Antarnusa & Ristantiya, 2020).
Pembelajaran
merupakan upaya yang bertujuan agar peserta didik dapat mempelajari sesuatu
melalui berbagai strategi yang diterapkan oleh pendidik, seperti analisis
tujuan dan karakteristik, analisis sumber belajar, menetapkan strategi
pengorganisasian, isi pembelajaran, menetapkan strategi penyampaian
pembelajaran, menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran, dan menetapkan
prosedur pengukuran hasil pembelajaran (Yuanta, 2020).
Hasil belajar peserta didik dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan
pembelajaran yang dilaksanakan, salah satunya melalui partisipasi siswa dalam
kegiatan organisasi intra sekolah (Chandra & Kartika, 2021) (Astuti, 2021) (Krisna, 2020). Penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa keterlibatan aktif peserta didik dalam organisasi
sekolah, seperti OSIS, dapat memberi dampak positif pada hasil belajar mereka (Chandra & Kartika, 2021) (Krisna, 2020). Oleh karena
itu, penting untuk menganalisis sejauhmana keterlibatan peserta didik dalam
OSIS dapat mempengaruhi hasil belajar, terutama dalam mata pelajaran pendidikan
(Chandra & Kartika, 2021).
Kuliah kerja nyata dilaksanakan secara
melembaga dan terstruktur sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan
tinggi, yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bone
strata satu (S1) dengan status intrakurikuler wajib.
Tri Darma Perguruan Tinggi yang meliputi
pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat merupakan satu kesatuan
yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu
kegiatan yang sudah diprogramkan oleh suatu lembaga perguruan tinggi (Ardilah et al., 2023). Dengan
demikian Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan implementasi dari salah satu amanat
Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat serta implementasi
dari ilmu pengetahuan yang di dapat selama berada di meja kuliah (Fathurachmi & Halidsyam, 2022). Karena
dimana kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) memiliki manfaat dan tujuan yang
sangat besar bagi kelangsungan kehidupan masyarakat (Fikriyah et al., 2024). Di samping
itu Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi
masyarakat dalam berbagai bidang ilmu, seperti bidang sosial, budaya, bidang
keagamaan maupun dalam bidang - bidang yang lain (Wulandari et al., 2020).
Tujuan KKN adalah agar mahasiswa mampu
menghayati dan menanggulangi masalah-masalah yang muncul dimasyarakat yang
umumnya kompleks (Anggoro et al., 2023). Kemudahan di
dalam penanggulangan tersebut dilakukan secara pragmatis dan interdisipliner
dan tercermin dalam kegiatan-kegiatan mahasiswa pada saat� melaksanakan program-program KKN didesa (Surbakti, 2024).
Kepentingan lain dari program kuliah kerja
nyata ini dapat ditemukan antara lain: Melalui mahasiswa/ dosen pembimbing,
diperoleh umpan-balik sebagai pengayaan materi kuliah, penyempurnaan kurikulum,
dan sumber inspirasi bagi suatu rancangan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang
lain atau penelitian (Hilal et al., 2021). Demikian
pula, diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan kerjasama
dengan pemerintahan setempat, termasuk dengan instansi vertikal yang terkait.
Desa
Talungeng, Kecamatan Barebbo, menghadapi berbagai tantangan sosial dan
keagamaan yang signifikan, seperti minimnya tenaga pengajar untuk mengaji,
rendahnya keteladanan dalam membangun karakter Islami pada anak, serta
kurangnya partisipasi remaja masjid. Selain itu, masalah kebersihan di
lingkungan desa, khususnya di sekitar masjid, memerlukan perhatian. Kondisi ini
mendesak untuk segera diatasi karena berpengaruh pada perkembangan sosial dan
spiritual masyarakat setempat, terutama dalam pembentukan karakter generasi
muda.
Penelitian ini
menghadirkan pendekatan baru melalui pemetaan sosial dan keterlibatan langsung
mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam menangani masalah sosial dan keagamaan
di desa. Dengan mengintegrasikan latar belakang pendidikan masing-masing
mahasiswa KKN dalam kolaborasi lintas disiplin, solusi yang dihasilkan
diharapkan lebih terarah dan efektif, terutama dalam hal pemberdayaan
masyarakat dan pengembangan potensi sumber daya alam serta sumber daya manusia
di Desa Talungeng.
Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan sosial dan keagamaan di Desa
Talungeng serta merumuskan solusi berbasis kolaborasi mahasiswa KKN Universitas
Muhammadiyah Bone. Secara spesifik, penelitian ini juga bertujuan untuk
meningkatkan partisipasi remaja masjid, memperkuat fasilitas mengajar di TPA,
dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan
lingkungan, terutama di masjid.
Penelitian ini
diharapkan memberikan manfaat praktis bagi masyarakat Desa Talungeng dengan
meningkatkan kebersihan lingkungan dan partisipasi keagamaan remaja. Bagi
mahasiswa KKN, penelitian ini memberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu
pengetahuan dan keterampilan mereka dalam situasi nyata. Selain itu, penelitian
ini dapat menjadi referensi bagi pelaksanaan KKN di wilayah lain yang memiliki
permasalahan serupa.
Hasil
penelitian ini diharapkan mampu mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam
menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan keterlibatan remaja dalam
kegiatan masjid. Di sisi lain, penelitian ini juga memberikan landasan bagi
universitas dalam merancang program KKN yang lebih berbasis kebutuhan
masyarakat, serta mengarahkan mahasiswa untuk lebih berperan dalam pembangunan
sosial dan spiritual di lingkungan mereka.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif (Sugiyono, 2017). Pendekatan partisipatif, di mana mahasiswa Kuliah Kerja
Nyata (KKN) berperan aktif dalam proses pengumpulan data, analisis masalah, dan
penerapan solusi di Desa Talungeng. Penelitian ini difokuskan pada identifikasi
permasalahan sosial dan keagamaan serta upaya untuk merumuskan solusi yang
sesuai berdasarkan kebutuhan masyarakat.
1.
Program Kerja Mengajar
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
membaca dan menulis anak-anak di Desa Talungeng, khususnya dalam mengenal
huruf, angka, dan abjad. Kegiatan ini dilaksanakan melalui metode pembelajaran
langsung, di mana mahasiswa KKN memberikan bimbingan kepada murid SD selama
enam minggu. Observasi dan evaluasi dilakukan untuk mengukur perkembangan
kemampuan literasi anak-anak. Hasil yang diharapkan adalah meningkatnya
keterampilan membaca dan menulis anak-anak desa dengan baik dan benar.
2. Program
Talungeng Bersih
Program ini berfokus pada peningkatan kesadaran
masyarakat akan kebersihan lingkungan, khususnya di area masjid dan sekitarnya.
Kegiatan bersih-bersih dilakukan secara rutin dengan melibatkan masyarakat
setempat. Metode pelaksanaan mencakup sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan
serta aksi kolektif dalam membersihkan masjid dan lingkungan desa. Hasil yang
diharapkan adalah terciptanya lingkungan yang bersih dan asri, serta
meningkatnya kenyamanan masyarakat dalam beribadah di masjid.
3. Proses
Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara
dengan tokoh masyarakat, dan kuesioner yang diberikan kepada warga desa (Wahyu, 2022). Observasi dilakukan untuk menilai kondisi sosial dan
fisik lingkungan, sementara wawancara digunakan untuk menggali pendapat dan
kebutuhan masyarakat terkait masalah sosial, keagamaan, dan kebersihan. Data
yang diperoleh kemudian dianalisis untuk merumuskan program kerja yang sesuai
dengan permasalahan yang dihadapi.
4. Evaluasi
dan Monitoring
Setiap program kerja akan dievaluasi secara berkala untuk
mengukur efektivitas pelaksanaannya. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan
indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya, seperti tingkat
partisipasi masyarakat, hasil akhir kebersihan lingkungan, dan perkembangan
literasi anak-anak. Monitoring dilakukan oleh mahasiswa KKN bersama dengan
dosen pembimbing untuk memastikan setiap program kerja berjalan sesuai rencana
dan menghasilkan dampak positif bagi masyarakat.
5. Analisis
Data
Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan
memadukan hasil observasi, wawancara, dan tanggapan masyarakat. Analisis ini
bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan utama dan mengevaluasi
keberhasilan solusi yang telah diterapkan. Setiap temuan yang relevan dijadikan
dasar untuk perbaikan program kerja di masa mendatang dan sebagai referensi
untuk kegiatan KKN selanjutnya.
6. Hasil
yang Diharapkan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata
terhadap permasalahan sosial dan keagamaan yang dihadapi Desa Talungeng. Dengan
keterlibatan aktif mahasiswa KKN, masyarakat diharapkan dapat lebih sadar akan
pentingnya kebersihan lingkungan dan nilai-nilai keagamaan. Selain itu,
penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi program KKN lainnya
dalam mengatasi permasalahan serupa di berbagai desa.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, metode Analisis SWOT digunakan
untuk menganalisis masalah yang dihadapi oleh masyarakat Desa Talungeng,
Kecamatan Barebbo. SWOT mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman terkait program KKN yang dilaksanakan. Analisis ini dilakukan untuk dua
bidang utama: Lingkungan dan Kemasyarakatan, serta Pendidikan dan Keagamaan.
Tabel 1.
Analisis SWOT Bidang Lingkungan dan Kemasyarakatan
Strengths |
Weakness |
Opportunities |
Threats |
Masyarakat antusias dengan kehadiran mahasiswa KKN |
Kurangnya pengetahuan internet dan aktivitas masyarakat |
Kehadiran mahasiswa memotivasi masyarakat dalam
kegiatan |
Kegiatan berbenturan dengan kegiatan masyarakat |
Analisis SWOT untuk bidang lingkungan dan kemasyarakatan
di Desa Talungeng dilakukan untuk memahami situasi dan potensi masyarakat dalam
melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Berikut adalah penjelasan lebih
rinci mengenai masing-masing komponen SWOT:
1.
Strengths (Kekuatan)
Kekuatan
utama yang diidentifikasi adalah antusiasme masyarakat terhadap kehadiran
mahasiswa KKN. Ini menunjukkan bahwa masyarakat terbuka untuk bekerja sama
dengan mahasiswa dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dirancang.
Antusiasme ini menjadi modal penting dalam melaksanakan program-program yang
melibatkan banyak orang, seperti pembersihan lingkungan dan masjid.
2.
Weakness (Kelemahan)
Salah
satu kelemahan yang diidentifikasi adalah kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang penggunaan internet dan aktivitas sosial. Hal ini berpotensi membatasi
upaya komunikasi yang lebih efektif atau pengembangan program berbasis
teknologi. Selain itu, beberapa masyarakat kurang aktif, yang dapat
mempengaruhi partisipasi dalam kegiatan yang dirancang oleh mahasiswa KKN.
3.
Opportunities (Peluang)
Kehadiran
mahasiswa KKN dianggap sebagai kesempatan besar bagi masyarakat untuk
meningkatkan semangat bekerja dan terlibat dalam kegiatan sosial. Mahasiswa KKN
mampu memberikan motivasi kepada masyarakat, terutama dalam pelaksanaan
program-program yang membutuhkan kerjasama, seperti membersihkan lingkungan dan
masjid. Peluang ini dapat dimaksimalkan dengan memperkuat hubungan antara
mahasiswa dan masyarakat melalui kolaborasi yang berkesinambungan.
4.
Threats (Ancaman)
Ancaman
yang dihadapi adalah adanya benturan antara kegiatan KKN dengan kegiatan rutin
masyarakat. Kegiatan masyarakat, seperti acara adat atau pertemuan desa, dapat
mengganggu jadwal pelaksanaan program kerja KKN. Hal ini bisa menurunkan
efektivitas program jika tidak diantisipasi dengan baik.
Program Kerja Utama
Dari analisis SWOT ini, program kerja utama yang
dihasilkan adalah pembersihan lingkungan sekitar dan membersihkan masjid. Kedua
program ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam menjaga
kebersihan lingkungan dan tempat ibadah. Meskipun masyarakat mendukung program
ini, tantangan terbesar adalah mengelola jadwal agar tidak berbenturan dengan
kegiatan masyarakat yang lain.
Mahasiswa KKN perlu membuat perencanaan yang fleksibel
dan berkoordinasi dengan masyarakat untuk memastikan program dapat berjalan
lancar meskipun ada kegiatan lain yang berlangsung di desa (Sulastri & Fuada,
2021).
Strengths |
Weakness |
Opportunities |
Threats |
Masyarakat senang mahasiswa KKN mengajar anak-anak |
Tenaga pengajar tidak cukup sebanding dengan jumlah
anak-anak |
Dukungan dari pengajar dan tokoh masyarakat |
Keterbatasan waktu dan banyaknya anak yang diajar |
Analisis SWOT untuk bidang pendidikan dan keagamaan di
Desa Talungeng bertujuan untuk memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang mempengaruhi keberhasilan program kerja mahasiswa KKN. Berikut
adalah penjelasan lebih rinci mengenai masing-masing komponen SWOT:
1.
Strengths (Kekuatan)
Kekuatan
utama di bidang pendidikan dan keagamaan adalah masyarakat yang sangat senang
dengan kehadiran mahasiswa KKN yang menjadi sukarelawan untuk mengajar
anak-anak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat menyambut baik inisiatif
mahasiswa untuk berpartisipasi dalam pengajaran, baik di sekolah maupun dalam
kegiatan keagamaan seperti pembinaan Al-Qur�an. Antusiasme ini memudahkan
pelaksanaan program-program pendidikan dan keagamaan, karena masyarakat dan
anak-anak merasa nyaman dengan kehadiran mahasiswa.
2.
Weakness (Kelemahan)
Kelemahan
utama yang dihadapi adalah kurangnya tenaga pengajar yang tidak sebanding
dengan jumlah anak-anak yang perlu diajar. Dengan jumlah anak yang banyak dan
pengajar yang terbatas, kualitas pengajaran bisa terganggu. Mahasiswa KKN
mungkin menghadapi tantangan dalam memberikan perhatian yang memadai kepada
setiap anak, terutama jika kelas atau kelompok belajar terlalu besar. Hal ini
juga bisa menurunkan efektivitas program, terutama dalam hal personalisasi
pengajaran dan pembinaan.
3.
Opportunities (Peluang)
Peluang
yang muncul dari analisis ini adalah dukungan penuh dari pengajar dan tokoh
masyarakat setempat. Tokoh masyarakat, terutama pemuka agama dan pengajar di
desa, mendukung kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN. Dukungan ini
memperkuat legitimasi dan membantu mahasiswa dalam melibatkan masyarakat lebih
luas. Peluang ini bisa dimaksimalkan dengan menjalin kerjasama yang erat dengan
pengajar lokal dan memperkuat kolaborasi antara mahasiswa KKN dan masyarakat.
4.
Threats (Ancaman)
�� Ancaman yang dihadapi adalah keterbatasan
waktu dan banyaknya anak-anak yang harus diajar. Program kerja KKN memiliki
durasi terbatas, sementara jumlah anak yang perlu diajar cukup banyak.
Keterbatasan ini dapat menghambat pencapaian tujuan program, terutama dalam
memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perhatian yang cukup dan pembelajaran
yang optimal. Selain itu, waktu yang terbatas bisa membatasi kesempatan untuk
memberikan pengajaran yang mendalam atau untuk melakukan pengulangan materi
agar lebih dipahami oleh anak-anak.
Program Kerja Utama
Dari analisis SWOT ini, program kerja yang dihasilkan
dalam bidang pendidikan dan keagamaan mencakup asistensi mengajar, pembinaan
Al-Qur�an, dan penyuluhan dampak media sosial. Program-program ini sangat
relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam meningkatkan pengetahuan
agama dan keterampilan sosial anak-anak di desa.
Hambatan dan Tantangan
Hambatan utama dalam pelaksanaan program ini adalah
keterbatasan tenaga pengajar dan waktu. Jumlah anak-anak yang cukup banyak
membuat mahasiswa KKN harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pengajaran
dalam waktu yang terbatas. Solusi yang dapat diterapkan adalah melakukan
pengelompokan anak-anak berdasarkan kemampuan mereka atau mengatur jadwal
pengajaran yang lebih efektif dengan dukungan pengajar lokal. Dengan dukungan
masyarakat dan pengajar, diharapkan bahwa meskipun ada hambatan, program ini tetap
dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi anak-anak di Desa
Talungeng, terutama dalam meningkatkan pemahaman agama dan kesadaran sosial
mereka.
Program pembersihan lingkungan di Desa Talungeng berjalan
lancar dengan partisipasi aktif dari masyarakat. Kegiatan ini mencakup
pembersihan masjid dan lingkungan sekitar. Berikut adalah data hasil dari
kegiatan tersebut.
Tabel 3. Hasil
Dari Kegiatan
Kegiatan |
Jumlah
Peserta |
Pembersihan
Masjid |
38 |
Pembersihan
Lingkungan |
42 |
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa kegiatan
pembersihan masjid diikuti oleh 38 peserta, sementara pembersihan lingkungan
melibatkan 42 peserta. Jumlah peserta yang cukup signifikan ini menunjukkan
antusiasme masyarakat terhadap kegiatan kebersihan, terutama yang berhubungan
dengan tempat ibadah. Berikut adalah grafik yang menunjukkan partisipasi
masyarakat dalam kegiatan pembersihan di Desa Talungeng. Grafik ini
menggambarkan jumlah peserta dalam dua kegiatan utama: pembersihan masjid dan
pembersihan lingkungan, dengan jumlah peserta masing-masing 38 orang untuk
pembersihan masjid dan 42 orang untuk pembersihan lingkungan.
Grafik 1.
Partisipasi masyarakat dan kegiatan kebersihan
Dari grafik tersebut, terlihat bahwa antusiasme
masyarakat sedikit lebih tinggi dalam pembersihan lingkungan umum dibandingkan
pembersihan masjid. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kesadaran pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka sehari-hari. Secara
keseluruhan, hasil kegiatan ini sangat positif, tidak hanya dalam hal
kebersihan fisik tetapi juga dalam memupuk semangat gotong royong dan kerjasama
antar warga. Dengan dukungan mahasiswa KKN, masyarakat Desa Talungeng berhasil
melaksanakan program pembersihan dengan baik, yang diharapkan dapat menjadi
kebiasaan berkelanjutan.
Berikut adalah grafik yang menunjukkan jumlah partisipasi
masyarakat dalam kegiatan pendidikan, seperti mengaji dan bimbingan belajar.
Grafik
2. Jumlah peserta kegiatan pendidikan
Grafik
di atas menunjukkan bahwa kegiatan mengaji dan bimbingan belajar diikuti oleh lebih dari 45 peserta, dengan partisipasi terbanyak pada kegiatan bimbingan belajar. Hasil
analisis SWOT menunjukkan bahwa program-program KKN di Desa Talungeng
telah berhasil mengidentifikasi kekuatan
masyarakat, mengatasi kelemahan
yang ada, dan memanfaatkan peluang yang tersedia. Meskipun terdapat ancaman dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan, kolaborasi antara mahasiswa KKN dan masyarakat telah
membantu mencapai hasil yang positif, terutama dalam hal kebersihan lingkungan dan peningkatan partisipasi dalam kegiatan pendidikan dan keagamaan.
���
Gambar 1. Dokumentasi
Kegiatan KKN Mahasiswa KKN Angkatan IV UNIM BONE
����������� Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di
Desa Talungeng, Kecamatan Barebbo, berhasil mencapai tujuan utama dalam
pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan, kemasyarakatan, pendidikan, dan
keagamaan. Program pembersihan lingkungan dan masjid berjalan lancar dengan
partisipasi aktif masyarakat, yang menunjukkan kesadaran akan pentingnya
menjaga kebersihan. Antusiasme masyarakat tercermin dari jumlah peserta yang
signifikan dalam kegiatan ini, meskipun ada tantangan seperti benturan jadwal
kegiatan masyarakat. Di bidang pendidikan dan keagamaan, asistensi mengajar,
pembinaan Al-Qur'an, dan penyuluhan dampak media sosial juga mendapat sambutan
baik, meskipun keterbatasan tenaga pengajar dan waktu menjadi kendala.
Partisipasi tinggi dalam kegiatan mengaji dan bimbingan belajar menunjukkan
keberhasilan program ini dalam meningkatkan pengetahuan agama dan keterampilan
sosial anak-anak. Kolaborasi antara mahasiswa KKN dan masyarakat, didukung oleh
tokoh agama dan pengajar lokal, berhasil mengatasi berbagai masalah yang ada,
dan meskipun terdapat beberapa hambatan, program KKN ini telah memberikan
dampak positif yang nyata dan dapat dijadikan model untuk program serupa di
desa lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, A.,
Makhrian, A., Sugara, A., Sari, J. P., Aditya, M. R., Susanto, J., Tanzul, M.,
Leyani, E. M., Amanda, E. P., & Silviani, N. Y. (2023). Pengembangan Minat
Dan Bakat Anak-Anak Desa Bajak Ii Tahun 2023. Tribute: Journal of Community
Services, 4(2), 198�204.
Antarnusa, G., & Ristantiya, S. (2020). Kuliah Kerja Mahasiswa Guna
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Pada Desa Sukabares Kecamatan Ciomas.
ADI Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 37�50.
Ardilah, N., Lesmana, W., Nurfalah, R., Syaadiah, N., Nurlela, S., &
Nurseha, A. (2023). Pengelolaan Sumberdaya Alam Dalam Menyanggah Perekonomian
Warga Desa Cibeusi. Al-Tarbiyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 1(4),
195�210.
Astuti, A. (2021). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis
Problem Based Learning (PBL) untuk Kelas VII SMP/MTs Mata Pelajaran Matematika.
Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 1011�1024.
Chandra, P., & Kartika, W. T. (2021). Pengaruh Keaktifan Mengikuti
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam (PAI) di Bengkulu. Edification Journal: Pendidikan Agama Islam, 3(2),
175�189.
Churaez, F. I., Ramadani, R., Firmansyah, R., Mahmudah, S. N., &
Ramli, S. W. (2020). Pembuatan dan penyemprotan disinfektan: kegiatan kkn edisi
covid-19 di Desa Bringin, Malang. Sinergi: Jurnal Pengabdian, 2(2),
50�55.
Fathurachmi, E., & Halidsyam, W. (2022). Sosialisasi Sanimas,
Pengolahan Sampah Menjadi Kompos dan Pengolahan Sampah Menjadi Ecobrick Serta
Reactivasi Fasilitas Rumah Kompos untuk Pelestarian Lingkungan. Dinamisia:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(5), 1195�1202.
Fikriyah, S. A., Hardiyanti, R., Sari, R. S., Hardianti, R., Monika, Z.,
Wati, D. P., Indayana, E., Nurrahman, W., Pratama, H. A., & Afri, Y. E.
(2024). Peran Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbasis Masjid Pada Pengabdian di
Masyarakat Desa Kembang Seri, Talang Empat, Bengkulu Tengah. Jurnal ABDIMAS Indonesia, 2(3), 11�21.
Hidayat, M., Multajam, S. I., Adha, S.
N., Andyarini, E. D., Farhan, M., Aulia, H., Sidiq, R. F., Nisa, Z. K.,
Firmanto, A., & Afifah, V. N. (2022). Pemenuhan Kebutuhan
Komunitas Maya Dan Pandu Digital Kepada Perangkat Desa di Desa Sindangpalay. Jurnal
PkM MIFTEK, 3(1), 24�31.
Hilal, F., Kadir, F., & Sarmila, E. (2021). Meningkatkan Motivasi
Belajar Al-Qur�an Dengan Sistem Mapato�di Kelurahan Buakana. Pangulu Abdi:
Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 97�106.
Krisna, J. E. (2020). Penerapan Pendekatan PAIKEM (Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) pada Pembelajaran Pidato Persuasif: Suatu
Kajian. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(3),
871�876.
Sugiyono, P. D. (2017). Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Alfabeta.
Sulastri, R., & Fuada, S. (2021). Pelatihan pembuatan Alat Permainan
Edukatif (APE) berbahan dasar kardus bekas bagi guru PAUD pada masa new normal.
Buletin Udayana Mengabdi, 20(2), 136�147.
Surbakti, D. D. (2024). Peningkatan Kapasitas Manajemen Produksi dan Mutu
Olahan Roti Tawar. Empowerment:
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(3),
93�97.
Wahyu, P. (2022). Wawancara.
Wulandari, C. E. P., Sugiatno, S., &
Siswanto, S. (2020). Dampak Kuliah Kerja Nyata Dalam Pengembangan Keagamaan
Bagi Remaja. FOKUS Jurnal Kajian Keislaman Dan Kemasyarakatan, 5(2),
221.
Yuanta, F. (2020). Pengembangan media video pembelajaran ilmu pengetahuan
sosial pada siswa sekolah dasar. Trapsila: Jurnal Pendidikan Dasar, 1(02), 91�100.