Pengaruh
Loyalitas Kerja dan Kerja Sama Tim Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Kredit
Sangosay Cabang Maumere
The Effect of Work Loyalty and Teamwork on the
Performance of Employees of the Sangosay Credit Cooperative Maumere Branch
Dionisius
Hadun
� Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya,
Idonesia
DOI: 10.59141/comserva.v4i5.2169 |
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
untuk: (1) mengetahui gambaran kinerja karyawan, loyalitas kerja, dan kerja sama tim, (2) menanalisis pengaruh loyalitas kerja dan kerja sama tim
terhadap kinerja karyawan baik secara persial maupun simultan Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan
koperasi keredit sangosay cabang maumere, yang berjumlah 31
orang karena populasinya terbatas, maka penelitian ini di lakukan secara sensus atau sampling jenuh. Data di kumpulkan melalui
kusioner dan di analisis mengunakan metode deskriptif dan statistic
inferensial yaitu regresi liniar berganda. Pengujian hipotesis di lakukan
melalui uji f dan uji t Hasil analisis deskriptif menujukan bahawa variabel
kinerja karyawan, loyalitas kerja dan kerja sama tim di kategorikan baik.
Hasil statistic uji t menujukan bawah secara parsial variabel kerja sama tim
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil statistic
uji f menujukan bawah secara simultan variabel loyalitas kerja dan kerja sama
tim berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Kata kunci: loyalitas kerja, kerja sama tim, kinerja karyawan |
|
ABSTRACT This study
aims to: (1) find out the picture of employee performance, work loyalty, and
teamwork, (2) analyze the influence of work loyalty and teamwork on employee
performance both physically and simultaneously the population in this study
is employees of the Keredit Sangosay
Cooperative Maumere branch, which totals 31 people
because the population is limited, so this study is carried out by census or
saturated sampling. The data was collected through a questionnaire and
analyzed using descriptive methods and inferential statistics, namely multiple
linear regression. Hypothesis testing was carried out through the f test and
t test the results of the descriptive analysis showed that the variables of
employee performance, work loyalty and teamwork were categorized as good. The
statistical results of the t-test show that the teamwork variable has a
positive and significant effect on employee performance. The results of the f
test statistic show that simultaneously the variables of work loyalty and
teamwork have a significant effect on employee performance. Keywords: work loyalty, teamwork, employee performance |
Koperasi adalah suatu bentuk kerja
sama dalam lapangan perekonomian (Novkovic, 2008). Kerjasama ini karena adanya
kesamaan jenis kebutuhan hidup. Kata�koperasi� berasal dari perkataan Co dan Operation yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan.
Karena itu koperasi adalah �suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang
memberikan kebebasan masuk dan
keluar sebagai anggota
dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan jaminan para anggotanya.
Koperasi dalam perkembangannya
berperan sebagai penggalang ekonomi rakyat serta memiliki jaringan usaha dan
daya saing yang tangguh, guna mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan
masa depan. Menurut Undang- Undang Perkoperasian Republik Indonesia Nomor 17
tahun 2012, yang dimaksud koperasi adalah badan hukum yang di dirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai
modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan
bersama dibidang ekonomi, sosial dan budaya sesuai
dengan nilai dan prinsip koperasi. Tujuan utama koperasi
adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya.
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam tata perekonomian Nasional yang disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi (Fonte & Cucco,
2017). Bahwa koperasi perlu lebih
membangun dirinya dan dibangun menjadi kuat dan mandiri berdasarkan prinsip koperasi
sehingga mampu berperan
sebagai soko guru perekonomian nasional, bahwa
pembangunan koperasi merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah dan seluruh
rakyat, tentu salah satu ralitas yang ada dalam kehidupan yang dapat merubah
ekonomi masyarakat yaitu koperasi keredit Sangosay cabang Maumere.(Ribas
et al., 2022)
Koperasi ini memberikаn kesempаtаn kepаdа аnggotа memperoleh pinjаmаn
dengаn bunga menarik dan pinjaman di lepas secara
profesional dengan bunga terjangkau, pinjaman di koperasi sangosay terdiri dari pinjaman umum dan pinjaman
khusus. Pinjaman umum, pinjaman berdasarkan kelipatan simpanan saham dan
simpanan kapitalisasi dengan kisaran bunga saat ini 0,40% - 0,85% per bulan,
sedangkan pinjaman khusus, pinjaman yang di berikan kepada anggota untuk
tujuan/perlakuan khusus tertentu tampa melihat besarnya kelipatan simpanan (Riding & Haines
Jr, 2001). Kegiаtаn yаng dilаkukаn Koperаsi Kredit
Sаngosаy yаitu bergerаk dаlаm lаpаngаn
usаhа, pembentukаn modаl melаlui
tаbungаn аnggotа secаrа terus menerus untuk
dipinjаmkаn lаgi kepаdа pаrа аnggotа secаrа mudаh dаn cepаt untuk tujuаn produktif
dаn kesejаhterааn.
Pemberdayaan dalam sebuah organisasi
tentu sangat berkaitan erat dengan kinerja karyawan, kinerja karyawan inilah
sebagai dasar untuk maju dan tidaknya dalam
sebuah perusahaan/organisasi. (Wibowo, 2013) menyatakan bahwa kinerja
berasal dari pengertian performance ada
pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja.
Kinerja merupakan perwujudan dari kemampuan
dalam bentuk karya nyata, kinerja juga merupakan suatu hasil kerja yang
dihasilkan oleh individu melalui
proses dari organisasi atau
perusahaan yang dapat diukur secara
konkrit dan dibandingkan melalui standar yang telah ditentukan oleh perusahaan atau organisasi tersebut (Bazin, 2013).
Faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor individu,
variabel psikologi dan variabel organisasi (Lee et al., 2011). Variabel individu meliputi
kemampuan dan
keterampilan baik fisik maupun mental, latar belakang seperti keluarga,
tingkat sosial dan pengalaman; demografi menyangkut
umur, asal usul dan jenis
kelamin. Sedangkan variabel
psikologis meliputi persepsi,
sikap, kepribadian, belajar,
dan motivasi.
Kinerja karyawan adalah hasil atau
tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan
selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria
yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai
& Basri, 2005).
Selanjutnya variabel kinerja pegawai
Koperasi kredit sangosay cabang Maumere terdiri dari enam indicator yaitu: 1).Quality/kualitas(88,00) 2). Quantity (88,67) 3). Time
Lines/waktu(86,00) 4). Cost
Effectiveness/efektifitas biaya (88,67) 5). NeedFor Supervision/pengawasan (89,33)
6). Interpersonal Import(88,00) hasil ini sesuai dengan angket beserta
wawancara langsung kepada pegawai yang menujukan standar kinerja karyawan
cukup maksimal yang ditentukan.
Berdasarkan hasil tabel di atas
menujukan bahawa hasil kinerja karyawan Koperasi kredit Sangosay cabang Maumere cukup maksimal dan itu terbukti pada angka yang terterah
pada enem indikator di atas, bilamana kinerja karyawan sesuai yang di harapkan, untuk itu loyalitas dan kerja sama tim
sebagai dasar utama untuk maju dan tidaknya dalam sebuah organisasi/perusahan.
Tinggi rendahnya kinerja karyawan
tergantung dari loyalitas setiap karyawan, Loyalitas kerja akan tercipta
apabila karyawan merasa tercukupi dalam
memenuhi kebutuhan hidup dari pekerjaannya, sehingga mereka betah bekerja dalam
suatu perusahaan (Yee et al., 2010). Banyak faktor yang menjadikan
seorang karyawan menjadi loyal, diantaranya lingkungan kerja, kompensasi,
komunikasi yang efektif, motivasi yang diberikan oleh perusahaan, tempat
bekerja yang nyaman, pengembangan karir, pengadaan pelatihan dan pendidikan
karyawan, partisipasi kerja, pelaksanaan kesehatan
dan keselamatan kerja serta hubungan antara atasan dengan
bawahan maupun hubungan karyawan satu dengan yang lainnya (Susanto
& Aisiyah, 2010).
Loyalitas kerja pada setiap karyawan koperasi
kredit Sangosay cabang Maumere sangat mempengaruhi pencapaian sebuah tujuan dan
itu terbukti pada kualitas kerja antara induvidu yang dimana pencapaian itu
sesuai perjanjian awal, misalnya
keseriusan dalam bekerja sehingga menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu Selain loyalitas kerja faktor lain yang menentukan kinerja
Karyawan pada kantor Koperasi kredit Sangosay cabang Maumere adalah kerja sama
tim, Kerja sama tim di koperasi ini sangat toleran itu di karenakan adanya rasa
kekeluargan di dalamnya sehingga
walaupun sesulit apapun itu bisa menyelesaikan dengan cepat dalam mencapai
tujuan organisasi
Menurut Tracy (2008:54) menyatakan
bahwa kerja sama tim merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan sekelompok
orang yang tergabung dalam satu organisasi (Levi & Slem,
1995). Team work dapat meningkatkan kerja sama
dan komunikasi di dalam dan di antara bagian-bagian perusahaan (Kilner & Sheppard, 2010). Biasanya kerjasama tim
beranggotakan orang-orang yang
memiliki perbedaan keahlian sehingga
dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Pernyataan di atas diperkuat (Niam
et al., 2024) kerja tim (team work) adalah
bentuk kerja dalam kelompok yang harus diorganisasi dan dikelola dengan baik.
Tim beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian yang berbeda-beda dan
dikoordinasikan untuk bekerja sama dengan pimpinan.Terjadi saling
ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau
menyelesaikan sebuah tugas. Dengan melakukan team work diharapkan hasilnya melebihi jika dikerjakan secara
perorangan.
Selanjutnya hasil penelitian
terdahulu juga menunjukan bahwa Kerja sama tim Berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan dan Berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan (Hanaysha, 2016). Dari hasil penelitian terdahulu
yang berbeda-beda sudah menimbulkan research
gap, oleh karena itu perbedaan hasil penelitian tersebut perlu untuk
diperjelas lagi temuan bukti empiris tentang sejauh mana pengaruh Loyalitas kerja dan Kerja sama tim terhadap
kinerja karyawan, dan inilah sebagai celah untuk kejelasan hasil penelitian.Berdasarkan hasil pra survei
kinerja pagawai dan research gap maka
peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Loyalitas Kerja dan Kerja Sama
Tim terhadap kinerja karyawan Koperasi kredit Sangosay cabang Maumere.Apakah Loyalitas
Kerja dan Kerja Sama Tim Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Kredit
Sangosay cabang Maumere?
Berdasarkan hasil pra survei kinerja
pegawai dan research gap, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian
dengan judul "Pengaruh Loyalitas Kerja dan Kerja Sama Tim terhadap Kinerja
Karyawan Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere." Adapun rumusan masalah
yang dapat dirumuskan adalah: bagaimana gambaran Loyalitas Kerja, Kerja Sama
Tim, dan Kinerja Karyawan di Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere? Apakah
Loyalitas Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan di Koperasi Kredit
Sangosay cabang Maumere? Apakah Kerja Sama Tim berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan di Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere? Apakah Loyalitas Kerja dan
Kerja Sama Tim berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Kredit Sangosay
cabang Maumere? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
Loyalitas Kerja, Kerja Sama Tim, dan Kinerja Karyawan di Koperasi Kredit
Sangosay cabang Maumere; mengetahui pengaruh Loyalitas Kerja terhadap Kinerja
Karyawan; mengetahui pengaruh Kerja Sama Tim terhadap Kinerja Karyawan; serta
mengetahui pengaruh Loyalitas Kerja dan Kerja Sama Tim terhadap Kinerja
Karyawan di Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere.
Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif dan asosiatif (Spyropoulos et al., 2011).
Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau menguraikan hasil
penelitian secara naratif, sementara metode asosiatif digunakan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu Loyalitas Kerja dan
Kerja Sama Tim terhadap Kinerja Karyawan. Penelitian ini dilaksanakan melalui
survei di Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere, dengan responden berupa
pegawai yang diobservasi pada waktu tertentu (cross-sectional).
Penelitian
ini dilakukan di Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere dari 3 Maret hingga 16
Maret 2023. Populasinya terdiri dari 31 pegawai, dan menggunakan teknik
sampling jenuh, sehingga seluruh populasi dijadikan sampel. Jenis data yang
digunakan mencakup data kualitatif dan kuantitatif, dengan sumber data primer
dari wawancara dan kuesioner, serta data sekunder dari dokumen perusahaan.
Pengumpulan
data dilakukan melalui wawancara, kuesioner, dan studi dokumen. Variabel
penelitian terdiri dari variabel independen, yaitu Loyalitas Kerja dan Kerja
Sama Tim, serta variabel dependen, yaitu Kinerja Karyawan. Teknik analisis data
melibatkan uji validitas dan reliabilitas, serta analisis deskriptif untuk
menggambarkan pengaruh masing-masing variabel. (Spyropoulos et al., 2011)
Pengujian
hipotesis dilakukan dengan uji parsial (uji t) untuk menguji pengaruh
masing-masing variabel secara individu, dan uji simultan (uji F) untuk menguji
pengaruh bersama-sama. Koefisien determinasi (R�) digunakan untuk mengukur
sejauh mana variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Variabel Loyalitas Kerja (X1), terdiri atas 8 item pernyataan, Variabel Kerjasama
Tim (X2)
terdiri dari 5 pernyataan dan Variabel Kinerja Karyawan (Y) terdiri atas
12 item pertanyaan. Hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS,
didapatkan hasil yang ditunjukan pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 1. Hasil uji validitas
No |
Coefisien Korelasi |
Kriteria uji |
Keterangan |
||
Item |
Loyalitas Kerja (X1) |
Kerjasama Tim (X2) |
Kinerja Karyawan (Y) |
validitas |
|
1 |
0.737 |
0.848 |
0.746 |
0.3 |
Valid |
2 |
0.741 |
0.660 |
0.762 |
0.3 |
Valid |
3 |
0.765 |
0.861 |
0.797 |
0.3 |
Valid |
4 |
0.377 |
0.495 |
0.521 |
0.3 |
Valid |
5 |
0.684 |
0.649 |
0.681 |
0.3 |
Valid |
No Item |
Coefisien Korelasi |
Kriteria uji validitas |
Keterangan |
||
Loyalitas Kerja (X1) |
Kerjasama Tim (X2) |
Kinerja Karyawan (Y) |
|||
6 |
0.645 |
|
0.703 |
0.3 |
Valid |
7 |
0.466 |
0.547 |
0.3 |
Valid |
|
8 |
0.468 |
0.605 |
0.3 |
Valid |
|
9 |
|
0.520 |
0.3 |
Valid |
|
10 |
0.546 |
0.3 |
Valid |
||
11 |
0.722 |
0.3 |
Valid |
||
12 |
0.619 |
0.3 |
Valid |
Sumber : Hasil analisis
data, 2023
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa hasil analisis uji validitas menunjukan pada
seluruh item pernyataan untuk variabel Loyalitas Kerja (X1), Kerjasama Tim (X2) dan Kinerja
Karyawan (Y) mempunyai nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0,3
sehingga dinyatakan valid. Dengan demikian maka semua pernyataan yang diajukan
dalam kuesioner penelitian ini dapat digunakan untuk mengukur varibel
penelitian.
Variabel Loyalitas Kerja (X1), terdiri atas 12 item pernyataan, variabel
Kerjasama Tim (X2) terdiri dari 12 pernyataan dan variabel Kinerja Karyawan(Y) terdiri
atas 5 item pertanyaan. Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS,
didapatkan hasil yang ditunjukan pada tabel 4.5 berikut ini :
Tabel 2. Hasil uji reliabilitas
No
Item |
Cronbach�s alpha if item deleted |
Kriteria uji |
Ket |
||
Loyalitas Kerja (X1) |
Kerjasama Tim (X2) |
Kinerja Karyawan (Y) |
reliabilitas |
||
1 |
0.686 |
0.669 |
0.839 |
0.60 |
Reliabel |
2 |
0.680 |
0.727 |
0.835 |
0.60 |
Reliabel |
3 |
0.676 |
0.659 |
0.835 |
0.60 |
Reliabel |
4 |
0.763 |
0.800 |
0.846 |
0.60 |
Reliabel |
|
|
|
|
|
|
5 |
0.695 |
0.717 |
0.845 |
0.60 |
Reliabel |
6 |
0.704 |
|
0.834 |
0.60 |
Reliabel |
7 |
0.760 |
0.875 |
0.60 |
Reliabel |
|
8 |
0.752 |
0.846 |
0.60 |
Reliabel |
|
9 |
|
0.852 |
0.60 |
Reliabel |
|
10 |
0.839 |
0.60 |
Reliabel |
||
11 |
0.839 |
0.60 |
Reliabel |
||
12 |
0.847 |
0.60 |
Reliabel |
||
Cronbach' Alpha |
0.643 |
0.648 |
0.805 |
|
|
Cronbach's Alpha > 0,6; Cronbach's Alpha if Item Deleted < Cronbach's
Alpha |
Sumber : hasil
analisis data, diolah
2023
Hasil uji reliabilitas variabel Loyalitas Kerja (X1), Kerjasama Tim (X2) dan Kinerja
Karyawan (Y) pada tabel 3 menunjukan bahwa nilai
cronbach�s alpha melebihi persyaratan minimal 0,60. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa semua kuesioner dari ketiga
variabel ini adalah reliabel sehingga dapat digunakan untuk analisis data
selanjutnya.
Sebagaimana diuraikan sebelumnya
bahwa tujuan analisis data secara deskriptif adalah untuk menggambarkan
bagaimana tanggapan responden untuk masing-masing indicator maupun secara total
untuk variabel tersebut. Hasil jawaban tersebut selanjutnya digunakan untuk
melihat tendensi jawaban responden mengenai
kondisi masing-masing indicator penelitian. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel didalam penelitian ini, digunakan rentang skala pada tabel berikut:
Tabel
4. Pencapaian skor maksimum untuk persepsi responden
No |
Klasifikasi |
Prosentase Pencapaian
Skor Maksimum |
1. |
Sangat Tidak Baik |
≥ 20% � 36% |
2. |
Tidak baik |
> 36% � 52% |
3. |
Cukup |
> 52% � 68% |
4. |
Baik |
> 68% � 84% |
5. |
Sangat Baik |
> 84% � 100% |
Sumber : Levis (2013:173)
Tanggapan responden
terhadap variabel bebas yang terdiri
dari variabel Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama Tim
(X2)
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5. Deskripsi variabel
loyalitas kerja (X1).
N0 |
Variabel Loyalitas Kerja(X1) |
||
Sub Indikator |
Persepsi |
Kategori |
|
1 |
Menciptakan ketaatan atau kepatuhan sangat menjunjung tinggi oleh karyawan |
77,4 |
Baik |
2 |
selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam melakukan pekerjaan |
72,2 |
Baik |
3 |
Mampu bertanggung jawab atas pekerjan yang di berikan |
68,3 |
Baik |
4 |
Tingkat keseriusan dan rasa memiliki sangat besar |
74,1 |
Baik |
5 |
Menyikapi���� segala���� perbedaan���� (kepentingan, pendapat,���� gagasan,���� potensi,kopentensi,����� dan wawasan dengan arif. |
70,9 |
Baik |
6 |
Berusaha����� mencari����� ide-ide����� baru����� dalam mengerjakan sesuatu |
76,1 |
Baik |
7 |
Tingkat kepercayaan antar pegawai dan atasan selalu harmonis |
74,8 |
Baik |
8 |
Selalu terbuka dan tidak menyalahi apa yang terjadi |
79,3 |
Baik |
Persepsi����� & Kategori variabel
Loyalitas Kerja (X1) |
74,1 |
Baik |
Sumber : Data Kuesioner
diolah, 2023
Dari hasil analisis deskriptif pada
tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa nilai persepsi responden untuk variabel
Loyalitas Kerja (X1) adalah 74,1. Berdasarkan persentase pencapaian skor maksimum dapat disimpulkan bahwa variabel ini termasuk dalam kategori
�Baik�. Hasil analisis deskriptif ini menunjukan bahwa variabel Loyalitas Kerja (X1) perlu tingkatkan
agar mencapai kategori �Baik Sekali�.
Tabel 6. Deskripsi variabel
kerjasama tim (X2)
No |
Variabel Kerjasama Tim
(X2) |
||
Sub Indikator |
Persepsi |
Kategori |
|
1 |
Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain, maka rasa kerjasama tim dalam diri karyawan ditandai dengan sikap ingin bekerja sama dengan karyawan yang lainnya. |
71,6 |
Baik |
2 |
Karyawan merasa optimis dan selalu berharap baik dengan timnya dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. |
79,3 |
Baik |
3 |
Merasa menjadi bagian dari karyawan lain muncul sehingga setiap masukan dari karyawan lain akan dihargai. |
72,9 |
Baik |
4 |
Tidak hanya mementingkan diri sendiri namun karyawan akan memperhatikan karyawan lainnya. Seperti memberikan dorongan ketika merasa ada karyawan lain yang kekurangan motivasi. |
72,2 |
Baik |
5 |
Membangun������ semangat���� kelompok���� dilakukan dengan tujuan agar setiap individu salam tim memiliki rasa antusias yang sama. |
76,1 |
Baik |
Persepsi
& Kategori variabel Kerjasama Tim (X2) |
74,4 |
Baik |
Sumber : Data Kuesioner
diolah, 2023
Dari hasil analisis deskriptif pada
tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa nilai persepsi responden untuk variabel
Kerjasama Tim (X2) adalah 74,4. Berdasarkan persentase pencapaian skor maksimum
dapat disimpulkan bahwa variabel ini termasuk dalam kategori � Baik�. Hasil
analisis deskriptif ini menunjukan bahwa variabel Kerjasama Tim(X2) perlu
ditingkatkan sehingga dapat mencapai kategori �Sangat Baik�
Tabel 7. Deskripsi variabel
kinerja karyawan ( Y )
No |
Variabel Kinerja Karyawan( Y ) |
||
Sub Indikator |
Persepsi |
Kategori |
|
1 |
Dalam organisasi ini, hasil pekerjaan pegawai sangat akurat. |
78,7 |
Baik |
2 |
Kemampuan������ loyalitas kerja������ yang��� di miliki pegawai sangat berpengaruh pada pencapaian sebuah organisasi |
73,5 |
Baik |
3 |
Dalam organisasi ini, pegawai selalu melakukan pekerjaan������� dengan����� baik,����� meskipun����� tanpa pengawasan |
69,6 |
Baik |
4 |
Dalam�������� organisasi������� ini,����� pegawai������� dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai permintaan atasan |
74,8 |
Baik |
5 |
Dalam organisasi ini, hasil pekerjaan pegawai sudah memenuhi standar output yang ditentukan |
71,6 |
Baik |
6 |
Dalam�������� organisasi������� ini,����� pegawai������� dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai prosedur kerja |
77,4 |
Baik |
7 |
Dalam organisasi ini pegawai mampu bekerja kolektif,saling������� membantu����� demi���� pencapaian tujuan Perusahaan |
72,9 |
Baik |
8 |
Dalam organisasi ini rasa kemauan pegawai untuk bekerja sama sangat tinggi |
80,0 |
Baik |
9 |
Kerja sama tim dalam organisasi memiliki dorongan yang kuat untuk sukses |
63,2 |
Cukup |
10 |
Dalam organisasi ini kerja sama tim sangat berpengaruh untuk memprioritaskan pencapaian tujuan dari pekerjaannya di bandingkan dengan tujuan peribadinya |
69,0 |
Baik |
11 |
Dalam organisasi ini, pegawai selalu menjaga nama baik organisasi |
72,2 |
Baik |
12 |
Dalam�������� organisasi������� ini,����� pegawai������ selalu membangun kerjasama yang baik dalam tem kerja |
61,9 |
Cukup |
Persepsi &
Kategori variabel Kepatuhan Wajib Pajak( Y ) |
72,0 |
Baik |
Sumber : Data Kuesioner
diolah, 2023
Dari hasil analisis deskriptif pada
tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa nilai persepsi responden untuk Variabel
Kinerja Karyawan (Y) adalah 72,0. Berdasarkan persentase pencapaian skor
maksimum dapat disimpulkan bahwa variabel ini termasuk dalam kategori �Baik�. Hasil analisis deskriptif ini menunjukan
bahwa Variabel Kinerja Karyawan (Y)
perlu ditingkatkan sehingga dapat mencapai kategori �Sangat Baik�
Pengujian asumsi klasik bertujuan
untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki
ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Dalam penelitian ini uji
asumsi klasik yang dilakukan adalah uji multikolinearitas, uji normalitas, uji
heteroskedastisitas dan uji
linieritas.
Hasil analisis uji multikolinearitas dengan menggunakan program
SPSS20, dapat ditunjukkan pada tabel 8 berikut ini :
Tabel 8. Hasil pengujian
multikolinearitas
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Toleran ce |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
1.395 |
3.982 |
|
.350 |
.729 |
|
|
LOYALITAS KERJA (X1) |
.785 |
.185 |
.619 |
4.233 |
.000 |
.502 |
1.992 |
|
KERJASAM A TIM (X2) |
.452 |
.240 |
.275 |
1.881 |
.070 |
.502 |
1.992 |
|
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN�������� (Y) |
|
|
|
|
|
Sumber : Hasil Analisis
Data, diolah 2023
Dengan melihat hasil pengujian
multikolinearitas tabel 4.10 diketahui bahwa tidak ada satupun dari variabel
bebas yang mempunyai nilai tolerance lebih kecil dari 0,1. Begitu juga
nilai VIF masing-masing variabel tidak ada yang lebih besar dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tidak ada korelasi yang sempurna antara
variabel bebas (independent), sehingga
model regresi ini tidak ada
masalah multikolinearitas.
Hasil analisis
uji heteroskedastisitas dengan menggunakan program SPSS dapat ditunjukkan pada
gambar 1 berikut ini :
Gambar 1. Uji
heteroskedastisitas
Sumber : Hasil Analisis
Data, diolah 2023
Pada Scatterplot
gambar 1 di atas menunjukkan bahwa data menyebar hampir merata baik di atas
maupun dibawah titik nol dan tidak ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk pola yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengidentifikasi telah terjadi
heterokedastisitas).
Dengan demikian maka dapat dipastikan
bahwa data hasil penelitian tidak terjadi heteroskedastisitas atau dengan kata
lain sebaran data adalah sama (homokedastisitas).
Uji normalitas data ini adalah untuk
mengetahui apakah data dapat berdistribusi normal atau tidak, Untuk menentukan
model statistik yang cocok untuk digunakan dalam pengujian hipotesis. Apabila
data berdistribusi normal maka menggunakan statistik parametrik dan apabila
data tidak berdistribusi normal maka menggunakan statistik nonparametrik.
Hasil perhitungan data variabel Loyalitas Kerja (X1), Kerjasama Tim (X2) dan Kinerja
Karyawan (Y) dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut :
Tabel 9. Hasil uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||||
|
|
Loyalitas Kerja (X1) |
Kerjasama Tim (X2) |
Kinerja Karyawan (Y) |
N |
31 |
31 |
31 |
|
Normal Parametersa |
Mean |
29.68 |
18.61 |
33.10 |
Std. Deviation |
4.323 |
3.333 |
5.479 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.134 |
.201 |
.128 |
Positive |
.134 |
.177 |
.128 |
|
Negative |
-.107 |
-.201 |
-.087 |
|
Kolmogorov-Smirnov Z |
.748 |
1.121 |
.710 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.631 |
.162 |
.695 |
|
a.Test distribution is Normal. |
|
|
|
Sumber : Hasil
Analisis Data,2023
Dari hasil pengolahan data pada tabel
9 diatas untuk variabel Loyalitas Kerja (X1) diperoleh nilai
signifikan pada 0,631. Nilai signifikan ini lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima yang
berarti data residual berdistribusi normal. Untuk Variabel Kerjasama Tim (X2) diperoleh nilai
signifikan sebesar 0,162. Nilai signifikansi ini lebih besar dari 0,05
maka H0 diterima yang berarti data residual berdistribusi normal.
Selanjutnya variabel Kinerja
Karyawan (Y) diperoleh nilai signifikan pada 0.695. Nilai signifikan ini lebih
besar dari 0,05, maka H0 diterima
yang berarti data residual berdistribusi normal.
Hasil analisis regresi linier berganda dengan
menggunakan program SPSS dapat
ditunjukkan pada tabel 10 berikut ini :
Tabel 10. Regresi linear
berganda
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardiz
ed Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity
Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
1.395 |
3.982 |
|
.350 |
.729 |
|
|
|
LOYALITAS KERJA (X1) |
.785 |
.185 |
.619 |
4.233 |
.000 |
.502 |
1.992 |
|
KERJASAM A TIM (X2) |
.452 |
.240 |
.275 |
1.881 |
.070 |
.502 |
1.992 |
a.������� Dependent������� Variable: KINERJA KARYAWAN (Y) |
|
|
|
|
|
Sumber:Hasil
Olahan Data, 2023
Model persamaan regresi
linier berganda dari hasil analisis data pada tabel 4.12 sebagai berikut:
Berdasarkan
persamaan regresi di atas, maka interpretasi untuk konstanta dan masing-masing
koefisien regresi dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Konstanta (bo) : 1.395
Angka atau konstanta ini menjelaskan bahwa jika semua variabel bebas, dalam hal ini, yaitu variabel
Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama
Tim (X2) diasumsikan
konstan atau perubahannya nol, maka Kinerja Karyawan (Y) mengalami peningkatan sebesar 1.395
b.
Koefisien Regresi X1 (b1) : 0.785
Koefisien regresi ini dapat dijelaskan bahwa jika variabel
Kerjasama Tim (X2) dan dianggap konstan atau tetap, maka
apabila terjadi perubahan (kenaikan) pada variabel
Loyalitas Kerja (X1) sebesar satu satuan, akan mengakibatkan terjadi kenaikan perubahan
pada variabel Kinerja
Karyawan
(Y) sebesar 0.785. Koefisien
bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel Loyalitas Kerja (X1) dengan variabel
Kinerja Karyawan (Y), semakin naik Loyalitas Kerja(X1) maka semakin
meningkat Kinerja Karyawan (Y).
c.
Koefisien Regresi X2 (b2): 0.452
Koefisien regresi ini dapat dijelaskan bahwa jika variabel
Loyalitas Kerja (X1) dianggap konstan
atau tetap, maka apabila terjadi perubahan (kenaikan) pada variabel Kerjasama
Tim (X2)
sebesar satu satuan, akan mengakibatkan terjadi kenaikan perubahan pada variabel Kinerja
Karyawan (Y) sebesar
0.452. Koefisien bernilai positif
artinya terjadi hubungan positif antara variabel Kerjasama Tim (X2) dengan variabel Kinerja
Karyawan (Y), semakin naik Kerjasama
Tim (X2)
maka semakin meningkat Kinerja Karyawan (Y).
Hasil analisis dengan
menggunakan program SPSS, didapatkan hasil R2
yang ditunjukkan pada tabel 11 berikut ini :
Tabel 11. Determinasi
Model Summaryb |
|||||
Mode l |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
1 |
.836a |
.699 |
.678 |
3.110 |
1.051 |
a. Predictors: (Constant), KERJASAMA TIM (X2), LOYALITAS KERJA (X1) |
|||||
b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN (Y) |
|
Sumber : Hasil Analisis
Data, 2023
Berdasarkan hasil analisis data pada
tabel 11 di atas terlihat bahwa hubungan antara variabel bebas Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama Tim
(X2) dengan
Kinerja Karyawan(Y) adalah sebagai berikut: nilai koefesien korelasi (r)
sebesar 0.699, nilai ini terletak antara Interval koefisien 0,600 � 0,799
sehingga tingkat hubungan antara variabel bebas dengan Kinerja Karyawan (Y)
diinterprestasikan Kuat.
Tabel 12. Interpretasi koefisien korelasi
Interval Koefisien |
Tingkat Hubungan |
0,00-0,199 |
Sangat Rendah |
0,20-0,399 |
Rendah |
0,40-0,599 |
Cukup |
0,60-0,799 |
Kuat |
0,80-0,1,00 |
Sangat Kuat |
Sumber : J. Supranto (2000 :153)
Untuk menghitung kontribusi variabel
X dalam mempengaruhi Y, dapat dilihat pada table 4.13 diatas:
Berdasarkan hasil analisis data pada
tabel 4.13 di atas terlihat bahwa besarnya pengaruh variabel Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama Tim
(X2) terhadap
Kinerja Karyawan Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere adalah CD = R2 x 100%
= 8412 X 100%
= 0,699 X 100%
= 69,9%
sedangkan sisanya 21,9% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel
penelitian.
Hasil analisis
uji hipotesis uji F dengan menggunakan program SPSS dapat ditunjukkan pada
tabel 13 berikut ini :
Tabel 13. Hasil uji F
ANOVAb |
||||||
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
629.915 |
2 |
314.957 |
32.566 |
.000a |
Residual |
270.795 |
28 |
9.671 |
|
|
|
Total |
900.710 |
30 |
|
|
|
|
a. Predictors: (Constant), KERJASAMA TIM (X2), LOYALITAS KERJA (X1) |
|
|||||
b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN (Y) |
|
|
Sumber : Hasil Analisis
Data, 2023
Hasil uji statistik berdasarkan
perhitungan Anova menunjukkan nilai Fhitung sebesar
32.566 dengan nilai signifikansi sebesar
0,000. Cara menguji hipotesis uji F adalah :
1. Nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari tingkat alfa yang digunakan yaitu 5% atau 0,05, maka ke 2 variabel bebas dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y), artinya naik- turunnya nilai Kinerja Karyawan sangat ditentukan oleh naik turunnya ke 2 variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu : variabel Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2). Dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama ke 2 variabel bebas yaitu variabel Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).
2. Menentukan Ftabel
Ftabel dapat dilihat pada tabel statistik, pada tingkat signifikansi 0,05 dengan ( k
; n � k - 1)
= 2 ;31 � 2 - 1 = 28 jadi Ftabel = 3.34 Kriteria pengujian :
a. Jika Fhitung <�Ftabel , maka H0 diterima
b. Jika Fhitung >Ftabel , maka H0 ditolak
Fhitung > Ftabel, 32.566 > 3.34 maka Ho ditolak, Dapat disimpulkan bahwa secara
bersama-sama kedua variabel bebas yaitu variabel Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama Tim
(X2)
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).�
(Uji t)
Hasil analisis
uji hipotesis uji t dengan menggunakan program
SPSS, dapat ditunjukkan pada tabel 14
berikut ini :
Tabel 14. Hasil uji t
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardize
d Coefficients |
t |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
1.395 |
3.982 |
|
.350 |
.729 |
|
|
LOYALITA S KERJA (X1) |
.785 |
.185 |
.619 |
4.233 |
.000 |
.502 |
1.992 |
|
KERJASA MA� TIM (X2) |
.452 |
.240 |
.275 |
1.881 |
.070 |
.502 |
1.992 |
|
a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN (Y) |
|
|
|
|
|
Sumber : Hasil Analisis
Data, 2023
Berdasarkan an�lisis data pada tabel
4.16 uji hipotesis secara parsial (Uji t) untuk masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikatnya adalah sebagai
berikut:
1. Variabel Loyalitas Kerja (X1):
a.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai thitung dengan nilai
signifikan sebesar 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat
alpha yang digunakan 5% (0,05),
b.
Menentukan ttabel
ttabel dapat dilihat pada tabel statistik, pada tingkat signifikansi 0,05 dengan df 1 (jumlah
variabel bebas) = 2, dan df 2 ( n - k - 1 ), n adalah jumlah data dan k adalah jumlah
variabel independen. Jadi df 2 ( 31 - 2 - 1 ) = 28 di dapatkan ttabel sebesar 2.04841
Kriteria pengujian :
a. Jika thitung <�ttabel , maka H0 diterima
b. Jika thitung > ttabel , maka H0 ditolak
Hasil penelitian adalah thitung >
ttabel 4.233 > 2.04841, maka keputusannya
adalah menerima hipotesis nol (H0) dan menolak hipotesis Alternatif (Ha), bahwa secara parsial Loyalitas Kerja (X1) mempunyai pengaruh yang
positif terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).
2. Variabel Kerjasama Tim (X2):
Hasil uji statistik
menunjukkan bahwa nilai thitung dengan
nilai signifikan sebesar 0,070. Nilai signifikansi i ni lebih besar dari
tingkat alpha yang digunakan 5% (0,05), maka Kerjasama Tim (X2) tidak berpengaruh terhadap
variabel Kinerja Karyawan (Y ).
3.
Menentukan ttabel
- ttabel dapat dilihat pada tabel statistik,
pada tingkat signifikansi 0,05
dengan df 1 (jumlah variabel bebas) = 2, dan df 2 ( n - k - 1 ), n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen. Jadi df 2 ( 31 - 2 -1 ) = 28 di dapatkan ttabel sebesar 2.04841
- Kriteria pengujian :
a. Jika thitung <�ttabel , maka H0 diterima
b. Jika thitung > ttabel , maka H0 ditolak
Hasil penelitian adalah thitung < ttabel 1.881
< 2.04841, maka keputusannya adalah menerima hipotesis
alternatif (Ha) dan menolak hipotesis nol (Ho), bahwa secara parsial Kerjasama
Tim (X2) tidak berpengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan
(Y ).
Berdasarkan hasil penelitian dapat
diketahui bahwa secara simultan terdapat Pengaruh Loyalitas Kerja dan Kerjasama
Tim terhadap Kinerja Karyawan
Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere. Hal ini dapat diketahui nilai F-hitung
yang memiliki nilai signifikansi 0.00 lebih kecil dari tingkat alfa yang
digunakan yaitu 5% atau 0,05. Dari penelitian ini juga diketahui bahwa secara
parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari Loyalitas Kerja terhadap Kinerja
Karyawan (Y) dan Kerjasama Tim Tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere.
Dari hasil penelitian di ketahui bahwa Loyalitas Kerja (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere.
Menurut Brown (dalam Anoraga, 1998),
kerja merupakan penggunaan proses mental dan fisik dalam mencapai beberapa
tujuan yang produktif. Hegel mengatakan bahwa, inti pekerjaan sebenarnya adalah
kesadaran manusia yang bersangkutan. Pekerjaan memungkinkan orang dapat
menyatakan diri secara objektif ke dunia ini, sehingga ia dan orang
lain dapat memandang dan memahami keberadaan dirinya (Anoraga
dan Suyati, 1995). Sedangkan menurut Dr. May Smith, tujuan dari bekerja adalah
untuk hidup. Dengan demikian, maka mereka yang
menukarkan kegiatan fisik atau kegiatan
otak dengan sarana
kebutuhan untuk hidup berarti
bekerja (Anoraga, 1998). Dari pendapat tersebut, maka yang bisa dikategorikan
sebagai kerja hanyalah kegiatan-kegiatan orang yang bermotivasikan pada
kebutuhan ekonomis saja, sedangkan mereka yang melakukan kegiatan dalam yayasan
sosial atau mereka yang menjadi anggota dan aktif dalam kegiatan sosial tanpa mendapat imbalan apapun tidak dapat
dikatakan sebagai pekerja.
Manusia cenderung mengevaluasi
dirinya menurut bagaimana dia mengerjakan sesuatu. Jika dirasakan pekerjaan
menghambat prestasinya meski dengan usaha yang maksimal, akan membuatnya
semakin sulit untuk mempertahankan rasa berguna dalam ketja. Perasaan tersebut
dapat mengurangi tingkat keterlibatan keija, kepuasan kerja dan keinginan untuk
bertindak (Steers dan Porter, 1983).
Dari uraian diatas dapat dilihat
bahwa kerja merupakan aktivitas yang dinamis dan bernilai, tidak dapat dilepaskan
dari faktor fisik, psikis dan sosial. Nilai yang terkandung dalam keija bagi
individu yang satu dengan lainnya tidak sama. Nilai tersebut dapat mempengaruhi
sikap dan perilakunya dalam bekerja.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Kusmini (2022)
dengan judul �pengaruh loyalitas kerja dan kerjasama tim terhadap kinerja karyawan koperasi simpan pinjam parodana �m� tambak kabupaten serang�. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa secara persial Loyalitas Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja
Karyawan.
Dari hasil penelitian di ketahui bahwa Kerjasama Tim (X2) tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Karyawan (Y) Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere.
Robbins et al. (2012:466) mengungkapkan tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya
menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah
masukan individual. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh
sebuah tim lebih baik daripada kinerja perindividu disuatu organisasi ataupun
suatu perusahaan. Menurut Davis (2014:76), kerjasama tim merupakan sekelompok
orang-orang untuk bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan tersebut akan mudah diperoleh
dengan melakukan kerjasama tim daripada melakukan sendiri.
Sopiah (2013:31) mengungkapkan bahwa
tim kerja merupakan kelompok yang upaya� upaya individualnya menghasilkan suatu
kinerja yang lebih besar dari pada jumlah dari masukan individu�individu. Suatu tim kerja
membangkitkan sinergi positif lewat upaya yang terkoordinasi. Upaya-upaya
individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar daripada
jumlah masukan individu tersebut.
Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Farhan Elang Ibrahim, Tjipto Djuhartono,
Nur Sodik (2021) dengan judul Pengaruh kerjasama tim terhadap kinerja karyawan
di pt lion superindo dimana hasil penelitian menunjukan secara parsial Variabel
Kerjasama Tim berpengaruh positif terhadap Kepuasan pelanggan.
Apabila yang diinginkan oleh konsumen
adalah barang dengan kualitas atau mutu yang baik maka tentunya Kerjasama Tim barang tersebut adalah mahal. Mahalnya
Kerjasama Tim barang ini tidak menjadi masalah bagi konsumen yang mampu atau
kaya yang menginginkan mutu barang atau pelayanan yang baik atau memuaskan.
Sebaliknya apabila yang diinginkan oleh konsumen adalah barang dengan kualitas
biasa-biasa saja atau tidak terlalu baik, maka Kerjasama Tim barang tersebut
tidak terlalu mahal. Jadi Kerjasama Tim barang hendaknya sebanding dengan mutu
atau pelayanan.
Penetapan Kerjasama Tim barang dan
jasa merupakan suatu strategi kunci
dalam berbagai perusahaan sebagai
konsekuensi dari deregulasi, persaingan global yang kian sengit, rendahnya
pertumbuhan di banyak pasar, dan peluang bagi perusahaan untuk memantapkan
posisinya di pasar. Kerjasama Tim mempengaruhi
kinerja keuangan dan juga sangat mempengaruhi persepsi pembeli dan penentuan
posisi merek. Kerjasama Tim menjadi suatu ukuran tentang mutu produk bila
pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang komplek.
Hal dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa kerjasama tim di Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere belum memadai
dalam melakukan pekerjaan. Artinya jika kerjasama tim semakin baik maka akan
semakin meningkat kinerja pegawai dan sebaliknya jika kerjasama tim yang kurang
baik maka akan semakin menurun kinerja pegawai. Dalam Koperasi Kredit Sangosay
cabang Maumere bekerja dalam individual sangat tinggi daripada kerjasama tim
untuk melakukan pekerjaan. Karena divisi dalam Koperasi Kredit Sangosay cabang
Maumere kebanyakan divisi marketing dan penagihan. Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian Siti Fatimah
(2022), dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama tim
tidak berpengaruh signifikan terhadapap kinerja karyawan.
Dari hasil penelitian di ketahui bahwa Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2) memiliki
pengaruh bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan (Y) Koperasi Kredit Sangosay
cabang Maumere. Hal ini mendukung teori yang dikemukan oleh Sutrisono
(2016:172) dimana kinerja adalah hasil kerja
karyawan di lihat dari aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja,
dan kerja sama untuk mencapai
tujuan yang telah di tetapkan oleh organisasi. Pengaruh loyalitas dan kerja sama tim secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai yang bekerja di suatu
organisasi. Penelitian sebelumnya dari Reiza Adelia Maulida & Askiah mampu membuktikan bahwa Pengaruh loyalitas
kerja dan kerja sama tim terhadap
kinerja karyawan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai.
KESIMPULAN
Bazin, Y. (2013).
Understanding organisational gestures: Technique, aesthetics and embodiment. Scandinavian
Journal of Management, 29(4), 377�393.
Fonte, M., & Cucco, I.
(2017). Cooperatives and alternative food networks in Italy. The long road
towards a social economy in agriculture. Journal of Rural Studies, 53,
291�302.
Hanaysha, J. (2016).
Examining the effects of employee empowerment, teamwork, and employee training
on organizational commitment. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 229,
298�306.
Kilner, E., & Sheppard,
L. A. (2010). The role of teamwork and communication in the emergency
department: a systematic review. International Emergency Nursing, 18(3),
127�137.
Lee, L., Wong, P. K., Der
Foo, M., & Leung, A. (2011). Entrepreneurial intentions: The influence of
organizational and individual factors. Journal of Business Venturing, 26(1),
124�136.
Levi, D., & Slem, C.
(1995). Team work in research and development organizations: The
characteristics of successful teams. International Journal of Industrial
Ergonomics, 16(1), 29�42.
Niam, M. F., Rumahlewang,
E., Umiyati, H., Dewi, N. P. S., Atiningsih, S., Haryati, T., Magfiroh, I. S.,
Anggraini, R. I., Mamengko, R. P., & Fathin, S. (2024). Metode
penelitian kualitatif.
Novkovic, S. (2008).
Defining the co-operative difference. The Journal of Socio-Economics, 37(6),
2168�2177.
Ribas, W. P., Pedroso, B.,
Vargas, L. M., Picinin, C. T., & Freitas J�nior, M. A. de. (2022).
Cooperative organization and its characteristics in economic and social
development (1995 to 2020). Sustainability, 14(14), 8470.
Riding, A. L., & Haines
Jr, G. (2001). Loan guarantees: Costs of default and benefits to small firms. Journal
of Business Venturing, 16(6), 595�612.
Rivai, V., & Basri, A.
F. M. (2005). Performance Appraisal: Sistem yang tepat untuk menilai kinerja
karyawan dan meningkatkan daya saing perusahaan. PT RajaGrafindo Persada.
Spyropoulos, A. C., Anderson
Jr, F. A., FitzGerald, G., Decousus, H., Pini, M., Chong, B. H., Zotz, R. B.,
Bergmann, J.-F., Tapson, V., & Froehlich, J. B. (2011). Predictive and
associative models to identify hospitalized medical patients at risk for VTE. Chest,
140(3), 706�714.
Susanto, H., & Aisiyah,
N. (2010). Analisis pengaruh kepemimpinan dan budaya kerja dengan motivasi
sebagai variabel intervening terhadap kinerja karyawan di Kantor Pertanahan
Kabupaten Kebumen. Jurnal Magistra, 74(1).
Wibowo, P. D. (2013).
Manajemen Kinerja. edisi ketiga. Jakarta: Rajawali Pers.
Yee, R. W. Y., Yeung, A. C.
L., & Cheng, T. C. E. (2010). An empirical study of employee loyalty,
service quality and firm performance in the service industry. International
Journal of Production Economics, 124(1), 109�120.