Pengaruh Loyalitas Kerja dan Kerja Sama Tim Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Kredit Sangosay Cabang Maumere

 

The Effect of Work Loyalty and Teamwork on the Performance of Employees of the Sangosay Credit Cooperative Maumere Branch

 

Dionisius Hadun

� Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Idonesia

�

*Email: [email protected]

*Correspondence: Dionisius Hadun

 

DOI: 10.59141/comserva.v4i5.2169

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui gambaran kinerja karyawan, loyalitas kerja, dan kerja sama tim, (2) menanalisis pengaruh loyalitas kerja dan kerja sama tim terhadap kinerja karyawan baik secara persial maupun simultan Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan koperasi keredit sangosay cabang maumere, yang berjumlah 31 orang karena populasinya terbatas, maka penelitian ini di lakukan secara sensus atau sampling jenuh. Data di kumpulkan melalui kusioner dan di analisis mengunakan metode deskriptif dan statistic inferensial yaitu regresi liniar berganda. Pengujian hipotesis di lakukan melalui uji f dan uji t Hasil analisis deskriptif menujukan bahawa variabel kinerja karyawan, loyalitas kerja dan kerja sama tim di kategorikan baik. Hasil statistic uji t menujukan bawah secara parsial variabel kerja sama tim berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil statistic uji f menujukan bawah secara simultan variabel loyalitas kerja dan kerja sama tim berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

 

Kata kunci: loyalitas kerja, kerja sama tim, kinerja karyawan

 

 

ABSTRACT

This study aims to: (1) find out the picture of employee performance, work loyalty, and teamwork, (2) analyze the influence of work loyalty and teamwork on employee performance both physically and simultaneously the population in this study is employees of the Keredit Sangosay Cooperative Maumere branch, which totals 31 people because the population is limited, so this study is carried out by census or saturated sampling. The data was collected through a questionnaire and analyzed using descriptive methods and inferential statistics, namely multiple linear regression. Hypothesis testing was carried out through the f test and t test the results of the descriptive analysis showed that the variables of employee performance, work loyalty and teamwork were categorized as good. The statistical results of the t-test show that the teamwork variable has a positive and significant effect on employee performance. The results of the f test statistic show that simultaneously the variables of work loyalty and teamwork have a significant effect on employee performance.

 

Keywords: work loyalty, teamwork, employee performance

 

 

 

PENDAHULUAN

Koperasi adalah suatu bentuk kerja sama dalam lapangan perekonomian (Novkovic, 2008). Kerjasama ini karena adanya kesamaan jenis kebutuhan hidup. Kata�koperasi� berasal dari perkataan Co dan Operation yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan. Karena itu koperasi adalah �suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan jaminan para anggotanya.

Koperasi dalam perkembangannya berperan sebagai penggalang ekonomi rakyat serta memiliki jaringan usaha dan daya saing yang tangguh, guna mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan masa depan. Menurut Undang- Undang Perkoperasian Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2012, yang dimaksud koperasi adalah badan hukum yang di dirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Tujuan utama koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam tata perekonomian Nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi (Fonte & Cucco, 2017). Bahwa koperasi perlu lebih membangun dirinya dan dibangun menjadi kuat dan mandiri berdasarkan prinsip koperasi sehingga mampu berperan sebagai soko guru perekonomian nasional, bahwa pembangunan koperasi merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah dan seluruh rakyat, tentu salah satu ralitas yang ada dalam kehidupan yang dapat merubah ekonomi masyarakat yaitu koperasi keredit Sangosay cabang Maumere.(Ribas et al., 2022)

Koperasi ini memberikаn kesempаtаn kepаdа аnggotа memperoleh pinjаmаn dengаn bunga menarik dan pinjaman di lepas secara profesional dengan bunga terjangkau, pinjaman di koperasi sangosay terdiri dari pinjaman umum dan pinjaman khusus. Pinjaman umum, pinjaman berdasarkan kelipatan simpanan saham dan simpanan kapitalisasi dengan kisaran bunga saat ini 0,40% - 0,85% per bulan, sedangkan pinjaman khusus, pinjaman yang di berikan kepada anggota untuk tujuan/perlakuan khusus tertentu tampa melihat besarnya kelipatan simpanan (Riding & Haines Jr, 2001). Kegiаtаn yаng dilаkukаn Koperаsi Kredit Sаngosаy yаitu bergerаk dаlаm lаpаngаn usаhа, pembentukаn modаl melаlui tаbungаn аnggotа secаrа terus menerus untuk dipinjаmkаn lаgi kepаdа pаrа аnggotа secаrа mudаh dаn cepаt untuk tujuаn produktif dаn kesejаhterааn.

Pemberdayaan dalam sebuah organisasi tentu sangat berkaitan erat dengan kinerja karyawan, kinerja karyawan inilah sebagai dasar untuk maju dan tidaknya dalam sebuah perusahaan/organisasi. (Wibowo, 2013) menyatakan bahwa kinerja berasal dari pengertian performance ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja merupakan perwujudan dari kemampuan dalam bentuk karya nyata, kinerja juga merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh individu melalui proses dari organisasi atau perusahaan yang dapat diukur secara konkrit dan dibandingkan melalui standar yang telah ditentukan oleh perusahaan atau organisasi tersebut (Bazin, 2013). Faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor individu, variabel psikologi dan variabel organisasi (Lee et al., 2011). Variabel individu meliputi kemampuan dan keterampilan baik fisik maupun mental, latar belakang seperti keluarga, tingkat sosial dan pengalaman; demografi menyangkut umur, asal usul dan jenis kelamin. Sedangkan variabel psikologis meliputi persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi.

Kinerja karyawan adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai & Basri, 2005).

Selanjutnya variabel kinerja pegawai Koperasi kredit sangosay cabang Maumere terdiri dari enam indicator yaitu: 1).Quality/kualitas(88,00) 2). Quantity (88,67) 3). Time Lines/waktu(86,00) 4). Cost Effectiveness/efektifitas biaya (88,67) 5). NeedFor Supervision/pengawasan (89,33) 6). Interpersonal Import(88,00) hasil ini sesuai dengan angket beserta wawancara langsung kepada pegawai yang menujukan standar kinerja karyawan cukup maksimal yang ditentukan.

Berdasarkan hasil tabel di atas menujukan bahawa hasil kinerja karyawan Koperasi kredit Sangosay cabang Maumere cukup maksimal dan itu terbukti pada angka yang terterah pada enem indikator di atas, bilamana kinerja karyawan sesuai yang di harapkan, untuk itu loyalitas dan kerja sama tim sebagai dasar utama untuk maju dan tidaknya dalam sebuah organisasi/perusahan.

Tinggi rendahnya kinerja karyawan tergantung dari loyalitas setiap karyawan, Loyalitas kerja akan tercipta apabila karyawan merasa tercukupi dalam memenuhi kebutuhan hidup dari pekerjaannya, sehingga mereka betah bekerja dalam suatu perusahaan (Yee et al., 2010). Banyak faktor yang menjadikan seorang karyawan menjadi loyal, diantaranya lingkungan kerja, kompensasi, komunikasi yang efektif, motivasi yang diberikan oleh perusahaan, tempat bekerja yang nyaman, pengembangan karir, pengadaan pelatihan dan pendidikan karyawan, partisipasi kerja, pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja serta hubungan antara atasan dengan bawahan maupun hubungan karyawan satu dengan yang lainnya (Susanto & Aisiyah, 2010).

Loyalitas kerja pada setiap karyawan koperasi kredit Sangosay cabang Maumere sangat mempengaruhi pencapaian sebuah tujuan dan itu terbukti pada kualitas kerja antara induvidu yang dimana pencapaian itu sesuai perjanjian awal, misalnya keseriusan dalam bekerja sehingga menyelesaikan pekerjaan tepat waktu Selain loyalitas kerja faktor lain yang menentukan kinerja Karyawan pada kantor Koperasi kredit Sangosay cabang Maumere adalah kerja sama tim, Kerja sama tim di koperasi ini sangat toleran itu di karenakan adanya rasa kekeluargan di dalamnya sehingga walaupun sesulit apapun itu bisa menyelesaikan dengan cepat dalam mencapai tujuan organisasi

Menurut Tracy (2008:54) menyatakan bahwa kerja sama tim merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi (Levi & Slem, 1995). Team work dapat meningkatkan kerja sama dan komunikasi di dalam dan di antara bagian-bagian perusahaan (Kilner & Sheppard, 2010). Biasanya kerjasama tim beranggotakan orang-orang yang memiliki perbedaan keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Pernyataan di atas diperkuat (Niam et al., 2024) kerja tim (team work) adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus diorganisasi dan dikelola dengan baik. Tim beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian yang berbeda-beda dan dikoordinasikan untuk bekerja sama dengan pimpinan.Terjadi saling ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau menyelesaikan sebuah tugas. Dengan melakukan team work diharapkan hasilnya melebihi jika dikerjakan secara perorangan.

Selanjutnya hasil penelitian terdahulu juga menunjukan bahwa Kerja sama tim Berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan Berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan (Hanaysha, 2016). Dari hasil penelitian terdahulu yang berbeda-beda sudah menimbulkan research gap, oleh karena itu perbedaan hasil penelitian tersebut perlu untuk diperjelas lagi temuan bukti empiris tentang sejauh mana pengaruh Loyalitas kerja dan Kerja sama tim terhadap kinerja karyawan, dan inilah sebagai celah untuk kejelasan hasil penelitian.Berdasarkan hasil pra survei kinerja pagawai dan research gap maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Loyalitas Kerja dan Kerja Sama Tim terhadap kinerja karyawan Koperasi kredit Sangosay cabang Maumere.Apakah Loyalitas Kerja dan Kerja Sama Tim Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere?

Berdasarkan hasil pra survei kinerja pegawai dan research gap, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Loyalitas Kerja dan Kerja Sama Tim terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere." Adapun rumusan masalah yang dapat dirumuskan adalah: bagaimana gambaran Loyalitas Kerja, Kerja Sama Tim, dan Kinerja Karyawan di Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere? Apakah Loyalitas Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan di Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere? Apakah Kerja Sama Tim berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan di Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere? Apakah Loyalitas Kerja dan Kerja Sama Tim berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Loyalitas Kerja, Kerja Sama Tim, dan Kinerja Karyawan di Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere; mengetahui pengaruh Loyalitas Kerja terhadap Kinerja Karyawan; mengetahui pengaruh Kerja Sama Tim terhadap Kinerja Karyawan; serta mengetahui pengaruh Loyalitas Kerja dan Kerja Sama Tim terhadap Kinerja Karyawan di Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere.

 

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan asosiatif (Spyropoulos et al., 2011). Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau menguraikan hasil penelitian secara naratif, sementara metode asosiatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu Loyalitas Kerja dan Kerja Sama Tim terhadap Kinerja Karyawan. Penelitian ini dilaksanakan melalui survei di Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere, dengan responden berupa pegawai yang diobservasi pada waktu tertentu (cross-sectional).

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere dari 3 Maret hingga 16 Maret 2023. Populasinya terdiri dari 31 pegawai, dan menggunakan teknik sampling jenuh, sehingga seluruh populasi dijadikan sampel. Jenis data yang digunakan mencakup data kualitatif dan kuantitatif, dengan sumber data primer dari wawancara dan kuesioner, serta data sekunder dari dokumen perusahaan.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kuesioner, dan studi dokumen. Variabel penelitian terdiri dari variabel independen, yaitu Loyalitas Kerja dan Kerja Sama Tim, serta variabel dependen, yaitu Kinerja Karyawan. Teknik analisis data melibatkan uji validitas dan reliabilitas, serta analisis deskriptif untuk menggambarkan pengaruh masing-masing variabel. (Spyropoulos et al., 2011)

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji parsial (uji t) untuk menguji pengaruh masing-masing variabel secara individu, dan uji simultan (uji F) untuk menguji pengaruh bersama-sama. Koefisien determinasi (R�) digunakan untuk mengukur sejauh mana variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel dependen.

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Data

Uji Validitas

Variabel Loyalitas Kerja (X1), terdiri atas 8 item pernyataan, Variabel Kerjasama Tim (X2) terdiri dari 5 pernyataan dan Variabel Kinerja Karyawan (Y) terdiri atas 12 item pertanyaan. Hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS, didapatkan hasil yang ditunjukan pada tabel 4.5 berikut ini:

 

Tabel 1. Hasil uji validitas

No

Coefisien Korelasi

Kriteria uji

Keterangan

Item

Loyalitas Kerja

(X1)

Kerjasama Tim (X2)

Kinerja

Karyawan (Y)

validitas

1

0.737

0.848

0.746

0.3

Valid

2

0.741

0.660

0.762

0.3

Valid

3

0.765

0.861

0.797

0.3

Valid

4

0.377

0.495

0.521

0.3

Valid

5

0.684

0.649

0.681

0.3

Valid

No Item

Coefisien Korelasi

Kriteria uji validitas

Keterangan

Loyalitas Kerja

(X1)

Kerjasama Tim (X2)

Kinerja

Karyawan (Y)

6

0.645

 

0.703

0.3

Valid

7

0.466

0.547

0.3

Valid

8

0.468

0.605

0.3

Valid

9

 

0.520

0.3

Valid

10

0.546

0.3

Valid

11

0.722

0.3

Valid

12

0.619

0.3

Valid

Sumber : Hasil analisis data, 2023

 

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dilihat bahwa hasil analisis uji validitas menunjukan pada seluruh item pernyataan untuk variabel Loyalitas Kerja (X1), Kerjasama Tim (X2) dan Kinerja Karyawan (Y) mempunyai nilai koefisien korelasi lebih besar dari 0,3 sehingga dinyatakan valid. Dengan demikian maka semua pernyataan yang diajukan dalam kuesioner penelitian ini dapat digunakan untuk mengukur varibel penelitian.

 

Uji Reliabilitas

Variabel Loyalitas Kerja (X1), terdiri atas 12 item pernyataan, variabel Kerjasama Tim (X2) terdiri dari 12 pernyataan dan variabel Kinerja Karyawan(Y) terdiri atas 5 item pertanyaan. Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS, didapatkan hasil yang ditunjukan pada tabel 4.5 berikut ini :

 

Tabel 2. Hasil uji reliabilitas

No Item

Cronbach�s alpha if item deleted

Kriteria uji

Ket

Loyalitas Kerja

(X1)

Kerjasama Tim (X2)

Kinerja Karyawan (Y)

reliabilitas

1

0.686

0.669

0.839

0.60

Reliabel

2

0.680

0.727

0.835

0.60

Reliabel

3

0.676

0.659

0.835

0.60

Reliabel

4

0.763

0.800

0.846

0.60

Reliabel

 

 

 

 

 

 

5

0.695

0.717

0.845

0.60

Reliabel

6

0.704

 

0.834

0.60

Reliabel

7

0.760

0.875

0.60

Reliabel

8

0.752

0.846

0.60

Reliabel

9

 

0.852

0.60

Reliabel

10

0.839

0.60

Reliabel

11

0.839

0.60

Reliabel

12

0.847

0.60

Reliabel

Cronbach' Alpha

0.643

0.648

0.805

 

Cronbach's Alpha > 0,6; Cronbach's Alpha if Item Deleted < Cronbach's Alpha

Sumber : hasil analisis data, diolah 2023

 

Hasil uji reliabilitas variabel Loyalitas Kerja (X1), Kerjasama Tim (X2) dan Kinerja Karyawan (Y) pada tabel 3 menunjukan bahwa nilai cronbach�s alpha melebihi persyaratan minimal 0,60. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semua kuesioner dari ketiga variabel ini adalah reliabel sehingga dapat digunakan untuk analisis data selanjutnya.

 

 

 

Teknik Analisis Data

Analisis Deskriptif

Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa tujuan analisis data secara deskriptif adalah untuk menggambarkan bagaimana tanggapan responden untuk masing-masing indicator maupun secara total untuk variabel tersebut. Hasil jawaban tersebut selanjutnya digunakan untuk melihat tendensi jawaban responden mengenai kondisi masing-masing indicator penelitian. Untuk menjawab deskripsi tentang masing-masing variabel didalam penelitian ini, digunakan rentang skala pada tabel berikut:

 

Tabel 4. Pencapaian skor maksimum untuk persepsi responden

No

Klasifikasi

Prosentase Pencapaian Skor Maksimum

1.

Sangat Tidak Baik

≥ 20% � 36%

2.

Tidak baik

> 36% � 52%

3.

Cukup

> 52% � 68%

4.

Baik

> 68% � 84%

5.

Sangat Baik

> 84% � 100%

Sumber : Levis (2013:173)

 

Tanggapan responden terhadap variabel bebas yang terdiri dari variabel Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2) dapat dilihat pada tabel berikut ini:

 

Tabel 5. Deskripsi variabel loyalitas kerja (X1).

N0

Variabel Loyalitas Kerja(X1)

Sub Indikator

Persepsi

Kategori

1

Menciptakan ketaatan atau kepatuhan sangat

menjunjung tinggi oleh karyawan

77,4

Baik

2

selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik

dalam melakukan pekerjaan

72,2

Baik

3

Mampu bertanggung jawab atas pekerjan yang

di berikan

68,3

Baik

4

Tingkat keseriusan dan rasa memiliki sangat

besar

74,1

Baik

5

Menyikapi���� segala���� perbedaan���� (kepentingan, pendapat,���� gagasan,���� potensi,kopentensi,����� dan

wawasan dengan arif.

70,9

Baik

6

Berusaha����� mencari����� ide-ide����� baru����� dalam

mengerjakan sesuatu

76,1

Baik

7

Tingkat kepercayaan antar pegawai dan atasan selalu harmonis

74,8

Baik

8

Selalu terbuka dan tidak menyalahi apa yang

terjadi

79,3

Baik

Persepsi����� & Kategori variabel Loyalitas Kerja

(X1)

74,1

Baik

Sumber : Data Kuesioner diolah, 2023

 

Dari hasil analisis deskriptif pada tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa nilai persepsi responden untuk variabel Loyalitas Kerja (X1) adalah 74,1. Berdasarkan persentase pencapaian skor maksimum dapat disimpulkan bahwa variabel ini termasuk dalam kategori �Baik�. Hasil analisis deskriptif ini menunjukan bahwa variabel Loyalitas Kerja (X1) perlu tingkatkan agar mencapai kategori �Baik Sekali�.

 

Tabel 6. Deskripsi variabel kerjasama tim (X2)

No

Variabel Kerjasama Tim (X2)

Sub Indikator

Persepsi

Kategori

1

Sebagai makhluk sosial yang membutuhkan orang lain, maka rasa kerjasama tim dalam diri karyawan ditandai dengan sikap ingin bekerja

sama dengan karyawan yang lainnya.

71,6

Baik

2

Karyawan merasa optimis dan selalu berharap

baik dengan timnya dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan.

79,3

Baik

3

Merasa menjadi bagian dari karyawan lain muncul sehingga setiap masukan dari karyawan

lain akan dihargai.

72,9

Baik

4

Tidak hanya mementingkan diri sendiri namun karyawan akan memperhatikan karyawan lainnya. Seperti memberikan dorongan ketika

merasa ada karyawan lain yang kekurangan motivasi.

72,2

Baik

5

Membangun������ semangat���� kelompok���� dilakukan dengan tujuan agar setiap individu salam tim

memiliki rasa antusias yang sama.

76,1

Baik

Persepsi & Kategori variabel Kerjasama Tim (X2)

74,4

Baik

Sumber : Data Kuesioner diolah, 2023

 

Dari hasil analisis deskriptif pada tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa nilai persepsi responden untuk variabel Kerjasama Tim (X2) adalah 74,4. Berdasarkan persentase pencapaian skor maksimum dapat disimpulkan bahwa variabel ini termasuk dalam kategori � Baik�. Hasil analisis deskriptif ini menunjukan bahwa variabel Kerjasama Tim(X2) perlu ditingkatkan sehingga dapat mencapai kategori �Sangat Baik�

 

 

 

 

Tabel 7. Deskripsi variabel kinerja karyawan ( Y )

No

Variabel Kinerja Karyawan( Y )

Sub Indikator

Persepsi

Kategori

1

Dalam organisasi ini, hasil pekerjaan pegawai

sangat akurat.

78,7

Baik

2

Kemampuan������ loyalitas kerja������ yang��� di miliki

pegawai sangat berpengaruh pada pencapaian sebuah organisasi

73,5

Baik

3

Dalam organisasi ini, pegawai selalu melakukan pekerjaan������� dengan����� baik,����� meskipun����� tanpa

pengawasan

69,6

Baik

4

Dalam�������� organisasi������� ini,����� pegawai������� dapat

menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai permintaan atasan

74,8

Baik

5

Dalam organisasi ini, hasil pekerjaan pegawai

sudah memenuhi standar output yang ditentukan

71,6

Baik

6

Dalam�������� organisasi������� ini,����� pegawai������� dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai

prosedur kerja

77,4

Baik

7

Dalam organisasi ini pegawai mampu bekerja kolektif,saling������� membantu����� demi���� pencapaian

tujuan Perusahaan

72,9

Baik

8

Dalam organisasi ini rasa kemauan pegawai

untuk bekerja sama sangat tinggi

80,0

Baik

9

Kerja sama tim dalam organisasi memiliki

dorongan yang kuat untuk sukses

63,2

Cukup

10

Dalam organisasi ini kerja sama tim sangat berpengaruh untuk memprioritaskan pencapaian tujuan dari pekerjaannya di bandingkan dengan

tujuan peribadinya

69,0

Baik

11

Dalam organisasi ini, pegawai selalu menjaga

nama baik organisasi

72,2

Baik

12

Dalam�������� organisasi������� ini,����� pegawai������ selalu

membangun kerjasama yang baik dalam tem kerja

61,9

Cukup

Persepsi & Kategori variabel Kepatuhan Wajib Pajak( Y )

72,0

Baik

Sumber : Data Kuesioner diolah, 2023

 

Dari hasil analisis deskriptif pada tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa nilai persepsi responden untuk Variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah 72,0. Berdasarkan persentase pencapaian skor maksimum dapat disimpulkan bahwa variabel ini termasuk dalam kategori �Baik�. Hasil analisis deskriptif ini menunjukan bahwa Variabel Kinerja Karyawan (Y) perlu ditingkatkan sehingga dapat mencapai kategori �Sangat Baik�

 

Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan konsisten. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji multikolinearitas, uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji linieritas.

Uji Multikolinearitas

Hasil analisis uji multikolinearitas dengan menggunakan program SPSS20, dapat ditunjukkan pada tabel 8 berikut ini :

 

Tabel 8. Hasil pengujian multikolinearitas

Coefficientsa

 

 

 

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

 

 

 

t

 

 

 

Sig.

Collinearity Statistics

 

B

Std. Error

 

Beta

Toleran ce

 

VIF

1

(Constant)

1.395

3.982

 

.350

.729

 

 

LOYALITAS KERJA (X1)

.785

.185

.619

4.233

.000

.502

1.992

KERJASAM A TIM (X2)

.452

.240

.275

1.881

.070

.502

1.992

a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN�������� (Y)

 

 

 

 

 

Sumber : Hasil Analisis Data, diolah 2023

 

Dengan melihat hasil pengujian multikolinearitas tabel 4.10 diketahui bahwa tidak ada satupun dari variabel bebas yang mempunyai nilai tolerance lebih kecil dari 0,1. Begitu juga nilai VIF masing-masing variabel tidak ada yang lebih besar dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi yang sempurna antara variabel bebas (independent), sehingga model regresi ini tidak ada masalah multikolinearitas.

Uji Heteroskedastisitas

Hasil analisis uji heteroskedastisitas dengan menggunakan program SPSS dapat ditunjukkan pada gambar 1 berikut ini :


Gambar 1. Uji heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Analisis Data, diolah 2023

 

Pada Scatterplot gambar 1 di atas menunjukkan bahwa data menyebar hampir merata baik di atas maupun dibawah titik nol dan tidak ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengidentifikasi telah terjadi heterokedastisitas).

Dengan demikian maka dapat dipastikan bahwa data hasil penelitian tidak terjadi heteroskedastisitas atau dengan kata lain sebaran data adalah sama (homokedastisitas).

 

Uji Normalitas

Uji normalitas data ini adalah untuk mengetahui apakah data dapat berdistribusi normal atau tidak, Untuk menentukan model statistik yang cocok untuk digunakan dalam pengujian hipotesis. Apabila data berdistribusi normal maka menggunakan statistik parametrik dan apabila data tidak berdistribusi normal maka menggunakan statistik nonparametrik.

Hasil perhitungan data variabel Loyalitas Kerja (X1), Kerjasama Tim (X2) dan Kinerja Karyawan (Y) dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut :

 

Tabel 9. Hasil uji normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

 

Loyalitas Kerja (X1)

Kerjasama Tim (X2)

Kinerja Karyawan (Y)

N

31

31

31

Normal Parametersa

Mean

29.68

18.61

33.10

Std. Deviation

4.323

3.333

5.479

Most Extreme Differences

Absolute

.134

.201

.128

Positive

.134

.177

.128

Negative

-.107

-.201

-.087

Kolmogorov-Smirnov Z

.748

1.121

.710

Asymp. Sig. (2-tailed)

.631

.162

.695

a.Test distribution is Normal.

 

 

 

Sumber : Hasil Analisis Data,2023

 

Dari hasil pengolahan data pada tabel 9 diatas untuk variabel Loyalitas Kerja (X1) diperoleh nilai signifikan pada 0,631. Nilai signifikan ini lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Untuk Variabel Kerjasama Tim (X2) diperoleh nilai signifikan sebesar 0,162. Nilai signifikansi ini lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Selanjutnya variabel Kinerja Karyawan (Y) diperoleh nilai signifikan pada 0.695. Nilai signifikan ini lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima yang berarti data residual berdistribusi normal.

 

Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS dapat ditunjukkan pada tabel 10 berikut ini :

 

Tabel 10. Regresi linear berganda

Coefficientsa

 

 

 

Model

Unstandardiz ed Coefficients

Standardized Coefficients

 

 

 

t

 

 

 

Sig.

 

Collinearity Statistics

 

B

Std. Error

 

Beta

 

Tolerance

 

VIF

1

(Constant)

1.395

3.982

 

.350

.729

 

 

 

LOYALITAS KERJA (X1)

.785

.185

.619

4.233

.000

.502

1.992

 

KERJASAM A TIM (X2)

.452

.240

.275

1.881

.070

.502

1.992

a.������� Dependent������� Variable: KINERJA KARYAWAN (Y)

 

 

 

 

 

Sumber:Hasil Olahan Data, 2023

 

Model persamaan regresi linier berganda dari hasil analisis data pada tabel 4.12 sebagai berikut:

Y = 1.395+ 0.785X1 + 0.452X2

Berdasarkan persamaan regresi di atas, maka interpretasi untuk konstanta dan masing-masing koefisien regresi dapat diuraikan sebagai berikut :

a.      Konstanta (bo) : 1.395

Angka atau konstanta ini menjelaskan bahwa jika semua variabel bebas, dalam hal ini, yaitu variabel Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2) diasumsikan konstan atau perubahannya nol, maka Kinerja Karyawan (Y) mengalami peningkatan sebesar 1.395

b.      Koefisien Regresi X1 (b1) : 0.785

Koefisien regresi ini dapat dijelaskan bahwa jika variabel Kerjasama Tim (X2) dan dianggap konstan atau tetap, maka apabila terjadi perubahan (kenaikan) pada variabel Loyalitas Kerja (X1) sebesar satu satuan, akan mengakibatkan terjadi kenaikan perubahan pada variabel Kinerja Karyawan

(Y) sebesar 0.785. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel Loyalitas Kerja (X1) dengan variabel Kinerja Karyawan (Y), semakin naik Loyalitas Kerja(X1) maka semakin meningkat Kinerja Karyawan (Y).

c.      Koefisien Regresi X2 (b2): 0.452

Koefisien regresi ini dapat dijelaskan bahwa jika variabel Loyalitas Kerja (X1) dianggap konstan atau tetap, maka apabila terjadi perubahan (kenaikan) pada variabel Kerjasama Tim (X2) sebesar satu satuan, akan mengakibatkan terjadi kenaikan perubahan pada variabel Kinerja Karyawan (Y) sebesar

0.452. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel Kerjasama Tim (X2) dengan variabel Kinerja Karyawan (Y), semakin naik Kerjasama Tim (X2) maka semakin meningkat Kinerja Karyawan (Y).

 

Uji Kelayakan Model

Koefisien Determinasi (R2)

Hasil analisis dengan menggunakan program SPSS, didapatkan hasil R2 yang ditunjukkan pada tabel 11 berikut ini :

 

Tabel 11. Determinasi

Model Summaryb

Mode l

 

R

 

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

 

Durbin-Watson

1

.836a

.699

.678

3.110

1.051

a. Predictors: (Constant), KERJASAMA TIM (X2), LOYALITAS KERJA (X1)

b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN (Y)

 

Sumber : Hasil Analisis Data, 2023

 

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 11 di atas terlihat bahwa hubungan antara variabel bebas Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2) dengan Kinerja Karyawan(Y) adalah sebagai berikut: nilai koefesien korelasi (r) sebesar 0.699, nilai ini terletak antara Interval koefisien 0,600 � 0,799 sehingga tingkat hubungan antara variabel bebas dengan Kinerja Karyawan (Y) diinterprestasikan Kuat.

 

Tabel 12. Interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,00-0,199

Sangat Rendah

0,20-0,399

Rendah

0,40-0,599

Cukup

0,60-0,799

Kuat

0,80-0,1,00

Sangat Kuat

Sumber : J. Supranto (2000 :153)

 

Analisa Determinasi

Untuk menghitung kontribusi variabel X dalam mempengaruhi Y, dapat dilihat pada table 4.13 diatas:

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4.13 di atas terlihat bahwa besarnya pengaruh variabel Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2) terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere adalah CD = R2 x 100%

= 8412 X 100%

= 0,699 X 100%

= 69,9%

 

sedangkan sisanya 21,9% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel penelitian.

Uji Hipotesis secara Simultan (Uji F)

Hasil analisis uji hipotesis uji F dengan menggunakan program SPSS dapat ditunjukkan pada tabel 13 berikut ini :

 

Tabel 13. Hasil uji F

ANOVAb

Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

629.915

2

314.957

32.566

.000a

Residual

270.795

28

9.671

 

 

Total

900.710

30

 

 

 

a. Predictors: (Constant), KERJASAMA TIM (X2), LOYALITAS KERJA (X1)

 

b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN (Y)

 

 

Sumber : Hasil Analisis Data, 2023

 

Hasil uji statistik berdasarkan perhitungan Anova menunjukkan nilai Fhitung sebesar 32.566 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Cara menguji hipotesis uji F adalah :

1.    Nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari tingkat alfa yang digunakan yaitu 5% atau 0,05, maka ke 2 variabel bebas dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y), artinya naik- turunnya nilai Kinerja Karyawan sangat ditentukan oleh naik turunnya ke 2 variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu : variabel Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2). Dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama ke 2 variabel bebas yaitu variabel Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).

2.  Menentukan Ftabel

Ftabel dapat dilihat pada tabel statistik, pada tingkat signifikansi 0,05 dengan ( k

; n � k - 1) = 2 ;31 � 2 - 1 = 28 jadi Ftabel = 3.34 Kriteria pengujian :

a.  Jika Fhitung <�Ftabel , maka H0 diterima

b.  Jika Fhitung >Ftabel , maka H0 ditolak

Fhitung > Ftabel, 32.566 > 3.34 maka Ho ditolak, Dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama kedua variabel bebas yaitu variabel Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y).�

 

Uji Hipotesis

(Uji t)

Hasil analisis uji hipotesis uji t dengan menggunakan program SPSS, dapat ditunjukkan pada tabel 14 berikut ini :

 

Tabel 14. Hasil uji t

Coefficientsa

 

 

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficients

 

 

t

 

 

Sig.

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta

Tolerance

VIF

1

(Constant)

1.395

3.982

 

.350

.729

 

 

LOYALITA S KERJA (X1)

 

.785

 

.185

 

.619

 

4.233

 

.000

 

.502

 

1.992

KERJASA MA� TIM (X2)

 

.452

 

.240

 

.275

 

1.881

 

.070

 

.502

 

1.992

a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN (Y)

 

 

 

 

 

Sumber : Hasil Analisis Data, 2023

 

Berdasarkan an�lisis data pada tabel 4.16 uji hipotesis secara parsial (Uji t) untuk masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya adalah sebagai berikut:

1.     Variabel Loyalitas Kerja (X1):

a.        Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai thitung dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat alpha yang digunakan 5% (0,05),

b.       Menentukan ttabel

ttabel dapat dilihat pada tabel statistik, pada tingkat signifikansi 0,05 dengan df 1 (jumlah variabel bebas) = 2, dan df 2 ( n - k - 1 ), n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen. Jadi df 2 ( 31 - 2 - 1 ) = 28 di dapatkan ttabel sebesar 2.04841

Kriteria pengujian :

a.       Jika thitung <�ttabel , maka H0 diterima

b.       Jika thitung > ttabel , maka H0 ditolak

Hasil penelitian adalah thitung > ttabel 4.233 > 2.04841, maka keputusannya adalah menerima hipotesis nol (H0) dan menolak hipotesis Alternatif (Ha), bahwa secara parsial Loyalitas Kerja (X1) mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).

2.     Variabel Kerjasama Tim (X2):

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai thitung dengan nilai signifikan sebesar 0,070. Nilai signifikansi i ni lebih besar dari tingkat alpha yang digunakan 5% (0,05), maka Kerjasama Tim (X2) tidak berpengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y ).

3.     Menentukan ttabel

-  ttabel dapat dilihat pada tabel statistik, pada tingkat signifikansi 0,05 dengan df 1 (jumlah variabel bebas) = 2, dan df 2 ( n - k - 1 ), n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen. Jadi df 2 ( 31 - 2 -1 ) = 28 di dapatkan ttabel sebesar 2.04841

-  Kriteria pengujian :

 

a.        Jika thitung <�ttabel , maka H0 diterima

b.        Jika thitung > ttabel , maka H0 ditolak

Hasil penelitian adalah thitung < ttabel 1.881 < 2.04841, maka keputusannya adalah menerima hipotesis alternatif (Ha) dan menolak hipotesis nol (Ho), bahwa secara parsial Kerjasama Tim (X2) tidak berpengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y ).

 

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa secara simultan terdapat Pengaruh Loyalitas Kerja dan Kerjasama Tim terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere. Hal ini dapat diketahui nilai F-hitung yang memiliki nilai signifikansi 0.00 lebih kecil dari tingkat alfa yang digunakan yaitu 5% atau 0,05. Dari penelitian ini juga diketahui bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari Loyalitas Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Y) dan Kerjasama Tim Tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y) Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere.

Pengaruh Loyalitas Kerja terhadap Kinerja Karyawan

Dari hasil penelitian di ketahui bahwa Loyalitas Kerja (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere.

Menurut Brown (dalam Anoraga, 1998), kerja merupakan penggunaan proses mental dan fisik dalam mencapai beberapa tujuan yang produktif. Hegel mengatakan bahwa, inti pekerjaan sebenarnya adalah kesadaran manusia yang bersangkutan. Pekerjaan memungkinkan orang dapat menyatakan diri secara objektif ke dunia ini, sehingga ia dan orang lain dapat memandang dan memahami keberadaan dirinya (Anoraga dan Suyati, 1995). Sedangkan menurut Dr. May Smith, tujuan dari bekerja adalah untuk hidup. Dengan demikian, maka mereka yang menukarkan kegiatan fisik atau kegiatan otak dengan sarana kebutuhan untuk hidup berarti bekerja (Anoraga, 1998). Dari pendapat tersebut, maka yang bisa dikategorikan sebagai kerja hanyalah kegiatan-kegiatan orang yang bermotivasikan pada kebutuhan ekonomis saja, sedangkan mereka yang melakukan kegiatan dalam yayasan sosial atau mereka yang menjadi anggota dan aktif dalam kegiatan sosial tanpa mendapat imbalan apapun tidak dapat dikatakan sebagai pekerja.

Manusia cenderung mengevaluasi dirinya menurut bagaimana dia mengerjakan sesuatu. Jika dirasakan pekerjaan menghambat prestasinya meski dengan usaha yang maksimal, akan membuatnya semakin sulit untuk mempertahankan rasa berguna dalam ketja. Perasaan tersebut dapat mengurangi tingkat keterlibatan keija, kepuasan kerja dan keinginan untuk bertindak (Steers dan Porter, 1983).

Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa kerja merupakan aktivitas yang dinamis dan bernilai, tidak dapat dilepaskan dari faktor fisik, psikis dan sosial. Nilai yang terkandung dalam keija bagi individu yang satu dengan lainnya tidak sama. Nilai tersebut dapat mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam bekerja.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusmini (2022) dengan judul �pengaruh loyalitas kerja dan kerjasama tim terhadap kinerja karyawan koperasi simpan pinjam parodana �m� tambak kabupaten serang�. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara persial Loyalitas Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.

Pengaruh Kerjasama Tim terhadap Kinerja Karyawan.

Dari hasil penelitian di ketahui bahwa Kerjasama Tim (X2) tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y) Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere.

Robbins et al. (2012:466) mengungkapkan tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah masukan individual. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja perindividu disuatu organisasi ataupun suatu perusahaan. Menurut Davis (2014:76), kerjasama tim merupakan sekelompok orang-orang untuk bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan tersebut akan mudah diperoleh dengan melakukan kerjasama tim daripada melakukan sendiri.

Sopiah (2013:31) mengungkapkan bahwa tim kerja merupakan kelompok yang upaya� upaya individualnya menghasilkan suatu kinerja yang lebih besar dari pada jumlah dari masukan individu�individu. Suatu tim kerja membangkitkan sinergi positif lewat upaya yang terkoordinasi. Upaya-upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan individu tersebut.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Farhan Elang Ibrahim, Tjipto Djuhartono, Nur Sodik (2021) dengan judul Pengaruh kerjasama tim terhadap kinerja karyawan di pt lion superindo dimana hasil penelitian menunjukan secara parsial Variabel Kerjasama Tim berpengaruh positif terhadap Kepuasan pelanggan.

Apabila yang diinginkan oleh konsumen adalah barang dengan kualitas atau mutu yang baik maka tentunya Kerjasama Tim barang tersebut adalah mahal. Mahalnya Kerjasama Tim barang ini tidak menjadi masalah bagi konsumen yang mampu atau kaya yang menginginkan mutu barang atau pelayanan yang baik atau memuaskan. Sebaliknya apabila yang diinginkan oleh konsumen adalah barang dengan kualitas biasa-biasa saja atau tidak terlalu baik, maka Kerjasama Tim barang tersebut tidak terlalu mahal. Jadi Kerjasama Tim barang hendaknya sebanding dengan mutu atau pelayanan.

Penetapan Kerjasama Tim barang dan jasa merupakan suatu strategi kunci dalam berbagai perusahaan sebagai konsekuensi dari deregulasi, persaingan global yang kian sengit, rendahnya pertumbuhan di banyak pasar, dan peluang bagi perusahaan untuk memantapkan posisinya di pasar. Kerjasama Tim mempengaruhi kinerja keuangan dan juga sangat mempengaruhi persepsi pembeli dan penentuan posisi merek. Kerjasama Tim menjadi suatu ukuran tentang mutu produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang komplek.

Hal dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kerjasama tim di Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere belum memadai dalam melakukan pekerjaan. Artinya jika kerjasama tim semakin baik maka akan semakin meningkat kinerja pegawai dan sebaliknya jika kerjasama tim yang kurang baik maka akan semakin menurun kinerja pegawai. Dalam Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere bekerja dalam individual sangat tinggi daripada kerjasama tim untuk melakukan pekerjaan. Karena divisi dalam Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere kebanyakan divisi marketing dan penagihan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Siti Fatimah (2022), dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama tim tidak berpengaruh signifikan terhadapap kinerja karyawan.

Pengaruh Antara Loyalitas Kerja dan Kerjasama Tim Kerja Terhadap Kepuasan Pelanggan.

Dari hasil penelitian di ketahui bahwa Loyalitas Kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2) memiliki pengaruh bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan (Y) Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere. Hal ini mendukung teori yang dikemukan oleh Sutrisono (2016:172) dimana kinerja adalah hasil kerja karyawan di lihat dari aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan oleh organisasi. Pengaruh loyalitas dan kerja sama tim secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai yang bekerja di suatu organisasi. Penelitian sebelumnya dari Reiza Adelia Maulida & Askiah mampu membuktikan bahwa Pengaruh loyalitas kerja dan kerja sama tim terhadap kinerja karyawan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

 

KESIMPULAN

����������� Variabel Loyalitas Kerja terbukti berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan, dengan nilai t hitung sebesar 4.233 yang lebih besar dari t tabel 2.04841, sehingga H0 diterima dan Ha ditolak, menunjukkan Loyalitas Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Sebaliknya, variabel Kerjasama Tim tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere, dengan t hitung 1.881 yang lebih kecil dari t tabel, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, menandakan bahwa Kerjasama Tim tidak berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Namun, secara simultan, variabel Loyalitas Kerja dan Kerjasama Tim berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere, dengan nilai F tabel 32.566 lebih besar dari 3.34. Berdasarkan temuan ini, disarankan kepada pimpinan Koperasi Kredit Sangosay cabang Maumere untuk lebih memonitoring karyawan terutama di divisi Marketing dan Penagihan agar pekerjaan dilakukan dengan baik sehingga target perusahaan tercapai. Selain itu, diharapkan peneliti selanjutnya mengkaji lebih dalam pengaruh Loyalitas Kerja dan Kerjasama Tim dengan menambahkan variabel lain seperti Kualitas, Kuantitas, Waktu, Pengawasan, dan Hubungan antar karyawan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Bazin, Y. (2013). Understanding organisational gestures: Technique, aesthetics and embodiment. Scandinavian Journal of Management, 29(4), 377�393.

Fonte, M., & Cucco, I. (2017). Cooperatives and alternative food networks in Italy. The long road towards a social economy in agriculture. Journal of Rural Studies, 53, 291�302.

Hanaysha, J. (2016). Examining the effects of employee empowerment, teamwork, and employee training on organizational commitment. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 229, 298�306.

Kilner, E., & Sheppard, L. A. (2010). The role of teamwork and communication in the emergency department: a systematic review. International Emergency Nursing, 18(3), 127�137.

Lee, L., Wong, P. K., Der Foo, M., & Leung, A. (2011). Entrepreneurial intentions: The influence of organizational and individual factors. Journal of Business Venturing, 26(1), 124�136.

Levi, D., & Slem, C. (1995). Team work in research and development organizations: The characteristics of successful teams. International Journal of Industrial Ergonomics, 16(1), 29�42.

Niam, M. F., Rumahlewang, E., Umiyati, H., Dewi, N. P. S., Atiningsih, S., Haryati, T., Magfiroh, I. S., Anggraini, R. I., Mamengko, R. P., & Fathin, S. (2024). Metode penelitian kualitatif.

Novkovic, S. (2008). Defining the co-operative difference. The Journal of Socio-Economics, 37(6), 2168�2177.

Ribas, W. P., Pedroso, B., Vargas, L. M., Picinin, C. T., & Freitas J�nior, M. A. de. (2022). Cooperative organization and its characteristics in economic and social development (1995 to 2020). Sustainability, 14(14), 8470.

Riding, A. L., & Haines Jr, G. (2001). Loan guarantees: Costs of default and benefits to small firms. Journal of Business Venturing, 16(6), 595�612.

Rivai, V., & Basri, A. F. M. (2005). Performance Appraisal: Sistem yang tepat untuk menilai kinerja karyawan dan meningkatkan daya saing perusahaan. PT RajaGrafindo Persada.

Spyropoulos, A. C., Anderson Jr, F. A., FitzGerald, G., Decousus, H., Pini, M., Chong, B. H., Zotz, R. B., Bergmann, J.-F., Tapson, V., & Froehlich, J. B. (2011). Predictive and associative models to identify hospitalized medical patients at risk for VTE. Chest, 140(3), 706�714.

Susanto, H., & Aisiyah, N. (2010). Analisis pengaruh kepemimpinan dan budaya kerja dengan motivasi sebagai variabel intervening terhadap kinerja karyawan di Kantor Pertanahan Kabupaten Kebumen. Jurnal Magistra, 74(1).

Wibowo, P. D. (2013). Manajemen Kinerja. edisi ketiga. Jakarta: Rajawali Pers.

Yee, R. W. Y., Yeung, A. C. L., & Cheng, T. C. E. (2010). An empirical study of employee loyalty, service quality and firm performance in the service industry. International Journal of Production Economics, 124(1), 109�120.

 

 

https://jurnal.syntax-idea.co.id/public/site/images/idea/88x31.png� 2022 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).