Pengaruh Akun Instagram @k.art.inimuda Terhadap Pemenuhan Informasi Kesehatan Mental

 

The Influence of the @k.art.inimuda Instagram Account on the Fulfillment of Mental Health Information

��������������

1)*Adelia Putri Darnasyah, 2) Rindana Intan Emeilia

12 Universitas Bina Sarana Informatika, Indonesia

 

E-mail: 1)* [email protected], 2) [email protected]

*Correspondence: Adelia Putri Darnasyah

 

DOI: 10.59141/comserva.v4i5.2058

ABSTRAK

Kesehatan mental menjadi issue yang sering kali tidak disadari oleh sebagian Masyarakat. Kenyataannya, Kesehatan mental adalah sebuah hal yang turut harus diperhatikan oleh setiap orang selain memperhatikan mengenai kesehatan fisik. Akun instagram @k.art.inimuda merupakan salah satu akun yang memberikan informasi, pengetahuan dan dukungan kepada pengikutnya untuk lebih memperhatikan dan menjaga kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Akun instagram @k.art.inimuda terhadap pemenuhan informasi kesehatan mental. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori uses and gratification. Teori ini menjelaskan jika memiliki kehendak penuh terhadap pemilihan media yang mereka pergunakan untuk mendapatkan informasi. Efek yang ditimbulkan dapat memiliki keterkaitan antara pesan yang disampaikan dengan pemenuhan informasi yang diterima oleh penerima audience. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Teknik Pengumpulan data yang dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden pengikut akun instagram @k.art.inimuda. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa akun Instagram @k.art.inimuda memiliki pengaruh terhadap pemenuhan informasi kesehatan mental sebesar 82,5% terhadap pemenuhan informasi dalam menjaga kesehatan mental. Sedangkan, 17,5% sisanya dipengaruhi oleh berbagai faktor lain yang tidak disertakan pada penelitian ini.

 

Kata kunci: Akun Instagram, Kesehatan Mental, Uses and Gratification

 

 

ABSTRACT

Mental health become an issue that some people unaware of. But the fact is, mental health is something that everyone must pay attention besides of physical health. Instagram account @k.art.inimuda is an account that giving information, education, and support for every followers to put more attention about mental health issue. The Research aims to find out about is there an influence of Instagram account @k.art.inimuda on fulfilling mental health information. Theory used in this research is theory uses and gratification. The theory explain that every person have their own right for choosing any media to get information. The resulting effect can be related between the message conveyed and the fulfillment of the information received by audience. The research methode used quantitative. Data collection were caried out by distribute questionnaires to 100 responden who following Instagram account @k.art.inimuda. the result of research show that Instagram account @k.art.inimuda has an influenced on the fulfillment of mental health information with persentance 82,5%. Besides that, the remaining 17,5% is influenced by various other factors not included in this study.

 

Keywords: Instagram Account, Mental Health, Uses and Gratification theory.

 

 

PENDAHULUAN

Komunikasi ialah kegiatan pengiriman stimulus terhadap orang lain, dengan tujuan mendapatkan respon balik dari pesan yang telah disampaikan (Abidin, 2022). Terdapat beberapa peran dalam kegiatan komunikasi: komunikator, stimulus, media, komunikan, dan pengaruh (Kosanke et al., 2022). Dalam melakukan kegiatan berkomunikasi, komunikator dan komunikan menggunakan media untuk mempermudah penyampaian Informasi atau pesan yang mereka miliki (Sitepu & Rita, 2017).

Media menjadi sarana penyampaian pesan yang sangat mempengaruhi kegiatan berkomunikasi (Zuniananta, 2023). Media adalah suatu sarana perantara pesan atau tempat dua orang saling memberikan informasi. Seperti, Bertukar kabar, mengunggah berita dan gambar untuk menyebarkan maklumat pandangan. (Amelia, 2019). Bentuk dari media yang bervariatif memungkinkan kegiatan pertukaran pesan menjadi lebih mudah dan efisien. Terlebih dengan adanya Perkembangan teknologi yang menyediakan akses internet. hal ini tentunya mempermudah pelaku komunikasi dalam menjangkau satu sama lain dan bertukar pesan secara daring.

New Media atau media baru adalah teknologi untuk berkomunikasi yang sifat nya meluas dan dapat memberikan informasi secara real-time (Teori, n.d.). Teknologi ini memungkinkan komunikasi yang lebih efisien dan efektif, serta menawarkan berbagai bentuk interaksi yang sebelumnya tidak mungkin terjadi dengan media tradisional

Media online adalah suatu wadah yang menyediakan kemajuan dalam menyampaikan informasi dan data (Reynata, 2022). Dengan kemudahan yang ditawarkan oleh pesatnya kemajuan teknologi, komunikator dan komunikan dapat lebih mudah untuk melakukan kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan secara daring. Teknologi tersebut membawa masyarakat pada era New Media, dimana informasi dapat diakses dan disebarkan dengan cepat dan efisien. (Umbara et al., 2021)

Perkembangan media yang kian membantu proses pemenuhan informasi semakin mempermudah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan informasi. Selain memberikan akses untuk mengetahui secara meluas, New Media juga memiliki kelebihan dalam segi Interaksi secara langsung dan cepat. Hal tersebut kian memperbesar kesempatan bagi Aktifis Sosial serta komunitas masyarakat untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh Masyarakat.

Salah satu informasi yang tersedia di media Sosial adalah, mengenai kesehatan mental. Deskripi yang diberikan WHO (World Health Organization) kesehatan mental adalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi emosi dan kejiwaan yang baik. yang memungkinkan seseorang untuk memiliki kemampuan mengkontrol emosi nya, perasaan stress yang terjadi pada dirinya, dan mengetahui bahwa diri nya berharga.(WHO, n.d.)

� Hasil survei I-NAMHS menunjukan, bahwa: satu dari tiga remaja Indonesia memiliki kesehatan mental. Hasil ini selaras dengan 15,5 juta dan 2,45 juta remaja. Remaja dalam kelompok ini adalah mereka yang terdiagnosis dengan gangguan mental sesuai dengan panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edisi Kelima (DSM-5) yang menjadi panduan penegakan diagnosis gangguan mental di Indonesia (Zulfikar, n.d.)

Penelitian ini menawarkan kontribusi baru dalam memahami peran akun Instagram sebagai media pemenuhan informasi kesehatan mental. Akun Instagram @k.art.inimuda, yang dikelola oleh tiga wanita muda yang bekerja di perusahaan swasta, telah berkembang menjadi platform yang menyediakan informasi kesehatan mental melalui konten yang relevan, emosional, dan mendukung. Dengan pendekatan uses and gratification theory, penelitian ini akan menilai bagaimana stimulus berupa konten dari akun Instagram tersebut memengaruhi audiens dalam hal pemenuhan informasi dan peningkatan kepedulian terhadap kesehatan mental. Aspek kebaruan penelitian ini terletak pada analisis mendalam tentang efektivitas influencer berskala nano dalam menyebarkan informasi kesehatan mental, yang masih jarang dibahas secara komprehensif.

Penelitian ini menjadi penting mengingat peningkatan penggunaan media sosial, khususnya Instagram, sebagai salah satu sumber utama informasi bagi masyarakat, terutama kalangan muda. Di era modern ini, informasi kesehatan mental sangat dibutuhkan, dan platform seperti @k.art.inimuda dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran akan isu-isu kesehatan mental. Namun, belum banyak penelitian yang secara spesifik membahas bagaimana akun Instagram nano-influencer mampu memenuhi kebutuhan informasi kesehatan mental. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai fenomena ini, sekaligus membantu komunitas influencer dan akademisi dalam memahami dampak media sosial terhadap kesehatan mental.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh akun Instagram @k.art.inimuda terhadap pemenuhan informasi mengenai kesehatan mental bagi para pengikutnya. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengevaluasi efektivitas konten yang disajikan oleh akun tersebut dalam meningkatkan kepedulian dan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, terutama bagi kalangan muda berusia 15 hingga 35 tahun. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai peran media sosial sebagai sarana edukasi kesehatan mental.

Penelitian ini memiliki dua manfaat utama, yakni manfaat teoritis dan praktis. Dari sisi teoritis, hasil penelitian ini dapat memperkaya literatur dalam bidang komunikasi, terutama terkait penggunaan media sosial sebagai alat pemenuhan informasi. Ini juga dapat memberikan pemahaman lebih lanjut tentang penggunaan teori uses and gratification dalam konteks kesehatan mental. Sementara itu, dari sisi praktis, penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi akun Instagram @k.art.inimuda untuk mengembangkan kontennya, sehingga mampu memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap pengikutnya. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi acuan bagi influencer lain yang ingin menyebarkan informasi kesehatan mental secara efektif.

Implikasi dari penelitian ini diharapkan dapat mempengaruhi perkembangan konten di media sosial yang berkaitan dengan kesehatan mental. Dengan bukti empiris yang kuat, hasil penelitian ini dapat mendorong influencer lain, baik berskala nano maupun mikro, untuk lebih proaktif dalam menyebarkan informasi yang bermanfaat bagi kesehatan mental masyarakat. Selain itu, penelitian ini juga dapat membantu platform seperti Instagram dalam mengembangkan algoritma yang lebih mendukung penyebaran konten edukatif, terutama yang terkait dengan kesehatan mental. Hasil dari penelitian ini juga dapat dijadikan landasan oleh para pembuat kebijakan dalam merancang program-program edukasi kesehatan mental berbasis media sosial.

 

Hipotesis

Hipotesis menjadi perkiraan atau prediksi sementara terhadap suatu permasalahan pada penelitian yang ada, sampai terbukti melalui data yang berhasil dikumpulkan (Hardani dkk., 2020),

 

Gambar 1. Hipotesis

Sumber: Olahan Peneliti (2024)

 

Penelitian kali ini memiliki dua variabel utama, yaitu variabel X sebagai Penggunaan Media, dan variabel Y sebagai Kebutuhan Informasi. Variabel X sebagai variabel independen atau bebas. Dan variabel Y yang menjadi dependen karena terikat dengan variabe� l X.

Berdasarkan dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang dimiliki maka peneliti merumuskan hipotesis pada penelitian kali ini, adalah:

Ho: Tidak terdapat pengaruh akun Instagram @k.art.inimuda terhadap pemenuhan informasi Kesehatan mental.

Ha: Terdapat pengaruh akun Instagram @k.art.inimuda terhadap pemenuhan informasi kesehatan mental.

 

LANDASAN TEORI

Teori Uses and Gratification

Teori Uses and Gratification dikemukakan oleh tiga ilmuwan yakni Elihu Katz, Jay G. Blumlerm, dan Michael Gurevitch. Awal mula dari tercipta nya Teori Uses and Gratification, bermula dikarenakan ketiga ilmuwan tersebut meyakini bagwa audiens memiliki kebutuhan guna mendapatkan informasi melalui media yang tersedia. Hal tersebut didukung dengan banyak nya pilihan media untuk mendapatkan dan memenuhi suatu kebutuhan informasi.

Oleh sebab itu, fokus utama yang diangkat pada teori ini lebih membidik kepada alasan mengapa audiens memilih media tersebut dan pada waktu apa media tersebut dipilih dan digunakan.

menurut Katz et al, ada tiga asumsi yang digunakan dalam Teori Uses and Gratification (CHAIRUNNISA, 2021), yakni:

1.        Yang pertama adalah, audiens memiliki banyak pilihan media. Banyaknya media yang tersedia bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan audiens.

2.        Yang kedua adalah, berkaitan dengan kebutuhan audiens yang variatif, yang mengakibatkan media dikaitkan dengan Teori Uses and Gratification agar dapat mengetahui kebutuhan dari setiap individu.

3.        Yang ketiga adalah, ada nya persaingan antara satu media dengan media lainya, Agar bisa memenuhi kebutuhan dari audiens.


Gambar 2. Teori Uses and Gratification

Sumber: Jalaludin Rahmat dalam Khomsahrial Romli

 

Pada teori Uses and Gratification diatas Antesenden terdiri dari variabel lingkungan serta Individual. Variabel Individual meliputi data, seperti: Jenis kelamin, Usia, dan faktor Psikologis lain. Sedangkan variabel Lingkungan, meliputi: struktur Sosial, sistem Sosial, dan komunitas. Pada Teori Uses and Gratification, media berperan secara fungsional, seperti: hiburan, bermain, atau kontak sosial. Dapat menjadi bifungsional, seperti: edukasi dan pemenuhan informasi. (Pratidana, 2017)

Media Sosial

Media sosial adalah suatu manuver dari media lain dan mempermudah setiap individu untuk berinteraksi dan saling berbagi yang berujung kepada pembentukan networking secara online, dengan cara membagikan postingan mereka tersendiri. Media sosial menjadi sebuah wadah yang memungkinkan setiap individu untuk berinteraksi bersama kerabat dan orang orang terdekat tanpa melakukan tatap muka, yang mereka jumpai di dunia nyata dan dunia maya (Fauziyah, 2019).

Terdapat 4C dalam menggunakan Media Sosial Menurut Chris Heuer pendiri Social Media Club dan inovator media, dalam buku Engage (Fathurroyyan, 2017), yaitu:

Context:

Adalah kemampuan konten kreator untu membentuk suatu pesan kedalam konten, dengan mengemukakan isi pesan itu tersendiri.

Communication:

Adalah bagaimana konten kreator melakukan kegiatan berkomunikasi melalui konten yang mereka ciptakan, dan pesan tersampaikan dengan baik kepada mereka yang menerima pesan.

Collaboration:

Adalah sebuah hal yang dilakukan oleh konten kreator dan pihak lain nya dalam menkolaborasikan dan berkerja sama dengan baik, guna membuat setiap hal lebih efektif dan efisien.

Connection:

Adalah hasil yang diciptakan dari intensitas sebuah kegiatan penyampaian pesan. Terjadinya koneksi antar satu sama lain.

 

Instagram

Instagram terdiri dari dua kata �insta� dan �gram�. Arti dari kata pertama diambil dari kata instan atau cepat, sedangkat gram diambil dari kata �telegram� yang berarti media penyampaian informasi. Yang mengartikan media pengiriman informasi yang instan (Afandi, 2020).

 

Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Dalam sebuah pemenuhan kebutuhan informasi seseorang perlu menentukan penggunaan dalam mendapatkan informasi yang sesuai. Media di sini memiliki peran untuk menarik penggunanya sebagai alat pemenuhuan kebutuhan.

Terdapat empat pendekatan untuk menjelaskan kebutuhan informasi melalui media yaitu (Musfiyah & Christiani, 2020) (Guha, 1978):

Current need approach, yaitu pemenuhan kebutuhan yang sifat nya mutakhir, sehingga memerlukan interaksi yang bersifat konsisten.

Everyday need approach, yaitu pemenuhan kebutuhan informasi yang sifat nya reguler dan rutin. Sehingga, yang disajikan adalah informasi yang dibutuhkan untuk diketahui setiap hari.

Exhaustic need approach, yaitu pendekatan kebutuhan informasi yang sifat nya fokus dan mendalam.

Catching-up need approach, yaitu pemenuhan kebutuhan informasi yang sifat nya cepat, padat dan jelas.

 

������������� Dengan pendekatan tentang Pemenuhan Kebutuhan Informasi Audience diharapkan dapat memiliki gambaran mengenai Tujuan Penggunaan Media Sosial.

Kerangka Pemikiran

������������� Sebagaimana yang telah diuraikan, Perkembangan Teknologi yang terjadi saat ini mengembangkan sebuah Media Baru. Salah satu nya adalah, Instagram yang dapat membantu masyarakat atau audience mendapatkan Pemenuhan Informasi yang mereka butuhkan.


Gambar 3. Variabel Independen

Sumber: Olahan Peneliti (2024)

 

Dalam gambar diatas. Dijelaskan bahwa, Instagram (variabel X) sebagai media yang menjadi variabel independen. Memiliki berbagai macam fitur, dengan konten yang beragam. Hal ini Memberikan dampak terhadap pemenuhan informasi kepada Pengguna dari media sosial Instagram yang bersifat dependen. Informasi yang dicari melalui Variabel X meyesuaikan dengan kebutuhan informasi dari pengguna instagram itu tersendiri. Sehingga, (variabel Y) kebutuhan informasi merupakan variabel dependen. Atau tergantung dengan masyarakat yang memanfaatkan media sosial Instagram nya untuk mencari informasi yang seperti apa

 

METODE PENELITIAN

Penelitian kali ini menggunakan Metode Riset Kuantitatif guna mencari tahu pengaruh akun Instagram @k.art.inimuda terhadap Pemenuhan Informasi Kesehatan mental. Penelitian kali ini menggunakan metode Survei, dengan Menyebarkan Questioner secara online kepada 100 pengikut dari akun Instagra @k.art.inimuda yang mewakili populasi yang dimiliki (Sugiyono, 2013). Penelitian kali ini membutuhkan waktu 3 bulan lamanya untuk mendapatkan jawaban yang dibutuhkan oleh peneliti.

Unit Analisa atau lokus utama dari penelitian ini adalah pengaruh akun Instagram @k.art.inimuda terhadap Pemenuhan Informasi Kesehatan mental Menggunakan Metode Riset Kuantitatif.

Populasi U Nazir (1999) mengemukakan bahwa, populasi adalah Kumpulan dari individu dengan kualitas dan ciri yang ada dan telah ditetapkan oleh peneliti. Populasi merupakan Kumpulan dari ukuran tentang sesuatu yang akan dibuatkan inferensinya. Populasi adalah suatu hal yang berkaitan dengan data dan bersifat objektif.

Pada penelitian ini, peneliti mengambil pengikut dari akun Instagram @k.art.inimuda sebagai populasi. Pada data 26 Mei 2024 pengikut akun instagram @k.art.inimuda telah mencapai hingga 1.025 pengikut. Peneliti memiliki beberapa spesifikasi dalam menentukan sampel pada populasi, berupa:

1.       Laki-laki dan Perempuan yang mengikuti akun Instagram @k.art.inimuda

2.       Rentan usia 10-24 tahun.

Sampel Sekumpulan orang yang memiliki kualifikasi yang tepat untuk menjadi responden pada sebuah penelitian, karena memiliki kesesuaian yang telah ditetapkan oleh peneliti. Sampel terdapat dalam populasi yang ada. Oleh karena itu, sampel yang diambil harus secara akurat mewakili keseluruhan populasi.

Sampel pada penelitian kali ini adalah pengikut dari akun instagram @k.art.inimuda.

Metode penetapan sampel yang dipilih pada penelitian kali ini adalah metode purposive sampling. Pada metode tersebut membutuhkan pertimbangan khusus untuk memilih sampel. Hal ini mengemukakan bahwa, tidak setiap komponen atau anggota populasi miliki peluang yang sama untuk terlibat sebagai sampel dalam penelitian.

Nonprobability sampling ditetapkan sebagai Teknik pada penelitian kali ini. karena dapat menentukan ciri khusus yang wajib dimiliki oleh respsonden atau sampel. Berikut beberapa kualifikasi sampel pada penelitian kali ini:

1.    Mengetahui akun Instagram @k.art.inimuda

2.    Pengikut akun Instagram @k.art.inimuda

3.    Berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dengan umur 10-24 tahun

 

���������������� Menurut Sugiyono, variabel merupakan sebuah karakteristik dan nilai yang ada pada suatu individu atau objek, maupun kegiatan yang memiliki versi yang ditetapkan oleh peneliti guna dipelajari dan dipergunakan untuk membuat kesimpulan. Variabel dapat diamati dan diteliti menjadi data Diskrit dan Nominal. Serta data Kontinum dengan skala ordinal, Interval, atau rasio. (Sugiyono, 2013)

����������� Terdapat dua variabel dalam penelitian yang dilakukan pada kesempatan kali ini, yaitu. Variabel Independent dan Dependent.

 

Variabel Independen (Variabel Bebas) dikenal sebagai variabel bebas, merupakan variabel yang mempunyai kontrol terhadap suatu fenomena. X merupakan variabel pesan, predictor, antecedent. Pada penelitian kali ini yang merupakan variabel X ialah penggunaan media atau penggunaan akun Instagram @k.art.inimuda.

 

Variabel Dependen (Variabel Terikat) dapat disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat atau variabel Y adalah variabel yang menjadi hasil dari variabel bebas. Dalam penelitian ini, variabel terikat atau variabel Y adalah pemenuhan informasi yang ditimbulkan oleh penggunaan media akun Instagram @k.art.inimuda dalam menerima pemenuhan informasi akan kesehatan mental.

���������������� Selain itu, Penelitu juga menggunakan Teknik penarikan data dengan menggunakan berbagai cara lain, seperti: Penarikan Angket, Observasi, Kepustakaan, Dan Dokumentasi.

 

Kuesioner (Angket)

Kuesioner adalah, metode seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang disusun untuk diberikan kepada orang-orang yang telah terpilih untuk menjadi sampel guna dimintai jawaban yang dibutuhkan oleh peneliti.

Kuesioner yang dibagikan kepada responden adalah susunan pertanyaan yang telah dirancang dengan terorganisir dan terperinci. Lalu peneliti menyebarkan kuesioner tersebut kepada 100 responden yang merupakan pengikut dari akun Instagram @k.art.inimuda, untuk mewakili jumlah populasi.

Skala likert digunakan untuk mencari tau sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok yang telah memasuki kualifikasi penelitian dan bertujuan untuk mencari tau opini mereka tentang suatu fenomena. Pada penelitian, fenomena sudah ditentukan oleh peneliti dan dapat disebut sebagai variabel penelitian.

 

Observasi

Sutrisno Hadi (1986) Observasi adalah hal yang cukup kompleks. Dua hal yang perlu diperhatikan dalam proses observasi adalah: proses pengamatan dan proses ingatan. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan melihat langsung objek yang berada di lapangan. didukung dengan adanya wawancara dan kuesioner.

peneliti melakukan pengamatan akun Media Sosial Instagram @k.art.inimuda .

Kepustakaan

Kepustakaan adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan banyak pencari informasi dengan mendatangi tempat yang memiliki data sekunder. seperti perpustakaan, ataupun artikel pada internet.

Peneliti, mengumpulkan informasi yang berasal dari buku metedologi penelitian dan Teori yang mendukung pelaksanaan penelitian ini. Selain itu, peneliti turut menggunakan Skripsi terdahulu untuk menjadi referensi, jurnal dan literature lainnya yang memiliki korelasi dengan penelitian ini.

Dokumentasi

Arikunto menyatakan bahwa, hal lain yang dapat dilakukan sebagai metode mengumpulkan data adalah dokumentasi, yang dilakukan dengan mempelajari data, dokumen, atau catatan tertulis. Dalam proses pengumpulan data, dokumentasi bisa dilakukan untuk mendapatka temuan lain nya, selain menggunakan metode penyebaran (Sudaryana & Agusiady, 2022).

Dalam hal ini, peneliti mengumpulkan tambahan bukti dan catatan lainnya melalui akun media sosial instagram @k.art.inimuda. Peneliti menggunakan 26 Pernyataan yang memiliki 4 Jawaban dalam bentuk Skala Likert.

 

Tabel 1. Skala Likert

Keterangan

Nilai/Skor

Sangat Setuju (SS)

4

Setuju (S)

3

Tidak Setuju (TS)

2

Sangat Tidak Setuju (STS)

1

Sumber: �(Sugiyono, 2019)

 

Berikut adalah skala Likert dengan 4 kategori sebagai upaya untuk mengurangi keraguan responden saat memberikan jawaban. Oleh karena itu, peneliti menetapkan 4 pilihan jawaban

 

Gambaran Umum Objek Penelitian


komunitas @k.art.inimuda adalah sebuah komunitas yang perduli terhadap kesehatan mental. Berawal dari keresahan tiga wanita muda, yang kian merasa miris akan begitu banyaknya remaja kurang memperhatikan kesehatan mental terhadap dirinya dan orang lain. Dari pembahasan yang kian memanjang, dan keresahan yang terus muncul saat berkumpul bersama. Ketiga founder dari komunitas @k.art.inimuda sepakat. Untuk, mendirikan sebuah komunitas yang dapat menjadi wadah bagi seseorang untuk memenuhi kebutuhan informasi dan juga menjadi tempat bagi masyarakat yang ingin berbagi mengenai apa yang mereka alami.

Gambar 4. Logo

Sumber: Instagram, @k.art.inimuda.

 

Komunitas @k.art.inimuda didirikan oleh tiga orang anak muda, yang bernama: Silmiyanti, Sri Apriliani, dan Adelia Putri Darnasyah. Ketiga sahabat ini memiliki peran masing-masing dalam mengelola akun Instagra @k.art.inimuda. Silmiyanti bertanggung jawab dalam pembuatan Content planning, Sri Apriliani bertugas dalam mengembangkan content planning yang telah diajukan oleh Silmiyanti, dan Adelia Putri Darnasyah berperan dalam segi performance dan menjadi talent.

Ketiga founder dari akun Instagram @k.art.inimuda sepakat. Bahwa, setiap orang telah memiliki kelebihan dan ke kurangannya masing-masing. Maka dari itu, ketiga founder dari akun Instagram @k.art.inimuda percaya. Mereka bisa bergerak dan melebur dengan pengikut dikarenakan kelebihan dan kekurang yang mereka miliki dilengkapi oleh satu sama lain.

Dengan kolaborasi dan koneksi yang dimiliki oleh setiap founder, @k.art.inimuda berupaya untuk menyebarkan pemahaman mengenai kesehatan mental secara kreatif melalui media Instagram. @k.art.inimuda didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan mental melalui konten-konten kreatif dan edukatif. Komunitas ini didirikan pada tanggal ... dan hingga saat ini, akun Instagram @k.art.inimuda telah berhasil mengumpulkan sebanyak 1.025 pengikut Selama perjalanannya, komunitas ini telah menghasilkan 30 postingan instagram dan 3 kali seminar yang berfokus pada kesehatan mental dan self development.

 

Karakteristik Responden

Pembahasan pada penelitian akan dimulai dari melihat frekuensi besarnya jawaban yang telah diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner melalui Direct Message. Pada penelitian ini, peneliti mengklasifikasikan karakteristik responden untuk mengetahui gambaran umum mengenai responden yang dijadikan sampel pada penelitian. Sampel adalah pengikut akun Instagram @k.art.inimuda yang berjumlah 100 orang.

 

Jenis Kelamin

 

Tabel 2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Perempuan

68

68.0

68.0

68.0

Laki-laki

32

32.0

32.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

100.0

 

Sumber: (Hasil olah data peneliti SPSS 29, 2024)

Dapat disimpulkan, dari 100 orang. 68 orang berjenis kelamin perempuan dengan persentase sebesar 68% dan 32 orang berjenis kelamin laki-laki dengan persentase 32%. Hasil dari data tersebut menunjukkan bahwa responden yang mengikuti akun instagram @k.art.inimuda didominasi oleh perempuan dibandingkan laki-laki.

Usia

 

Tabel 3. Responden Berdasarkan Usia

Usia

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

14-17 tahun

76

76.0

76.0

76.0

18-24 tahun

24

24.0

24.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

100.0

Sumber: (Hasil olah data peneliti SPSS 29, 2024)

 

Didasari oleh tabel diatas, diketahui dari 100 orang responden dengan rentan usia 14-17 tahun sebanyak 76 orang dengan persentase 76% dan responden dengan usia 18-24 tahun berjumlah 24 orang dengan persentase 24%. Hasil dari data tersebut menunjukan bahwa responden dengan rentang usia 14 sampai 17 tahun lebih mendominasi mengikuti akun instagram @k.art.inimuda.

Pekerjaan

 

Tabel 4. Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Pelajar

95

95.0

95.0

95.0

Mahasiswa

4

4.0

4.0

99.0

Wiraswasta

1

1.0

1.0

100.0

Total

100

100.0

100.0

100.0

Sumber: (Hasil olah data peneliti SPSS 29, 2024)

 

Dari 100 responden, terdapat 95 responden dengan persentase sebesar 95% merupakan pelajar. Responden dengan persentase sebesar 4% merupakan Mahasiswa yang berjumlah 4 orang, dan responden dengan persentase 1% yang merupakan wiraswasta berjumlah 1 orang. Hasil data tersebut menunjukan bahwa pengikut akun

Hasil Penelitian penggunaan media

Didasari oleh data yang telah didapat oleh peneliti, ditemukan bahwa tanggapan responden terhadap pernyataan pada variabel penggunaan media(X) memiliki rata-rata skor sebesar 528.2. Skor tersebut masuk dalam kriteria "Sangat Setuju� dengan rentan skala 325-400>. Fenomena ini terjadi karena penilaian positive yang diberikan oleh responden terhadap penelitian yang dilakukan. Terdapat 791 total responden menjawab "sangat setuju", 577 total responden menjawab "Setuju", 155 total responden yang menjawab "Tidak Setuju", dan sejumlah 77 menjawab "Sangat Tidak Setuju".

Hasil Penelitian Pemenuhan informasi

Didasari oleh data yang telah didapatkan oleh peneliti ditemukan bahwa tanggapan responden terhadap pernyataan pada vaariabel pemenuhan informasi (Y) memiliki rata-rata skor sebesar 301.2 . Skor tersebut masuk dalam rentang skala 250-324.9 dengan kriteria �Setuju�. Terdapat 446 total responden yang menjawab �Sangat Setuju�, 344 total responden menjawab �Setuju�, 86 total responden yang menjawab �Tidak Setuju�, dan sejumlah 24 menjawab �Sangat Tidak Setuju�.

Hasil Uji Normalitas

Mengacu kepada uji normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov yang telah dilakukan, bila nilai signifikansi yang didapatkan adalah 0,084. Karena nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data pada penelitian ini berdistribusi normal. Dengan demikian uji normalitas terpenuhi pada penelitian ini, sehingga analisis regresi linear sederhana dapat dilakukan.

Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

 

Tabel 5. Coefficients Table

Model

Unstandardized Coefficients (B)

Std. Error

Standardized Coefficients (Beta)

t

Sig.

1 (Constant)

2.616

1.301

-

2.010

.047

TOTAL_PX

.521

.024

.908

21.460

< .001

Sumber: (Hasil olah data peneliti SPSS 29, 2024)

����������������������������������������������������������������������������������������������������������������������������

Berdasarkan perhitungan data, diperoleh nilai constant atau 𝑎 sebesar 2.616 dan nilai 𝑏 (korelasi regresi) sebesar 0,521. Dari hasil perhitungan tersebut, dapat dirumuskan menjadi sebuah persamaan:

𝒀 = 𝒂 + 𝒃𝑿

 

𝑌 = 2.616 + 0,521𝑋

Persamaan tersebut dapat diinterpretasikan, sebaga berikut:

 

1.        Nilai konstanta (𝑎) yang diperoleh dalam pengujian ini adalah 2.616. Hal ini berarti bahwa jika variabel X atau variabel penggunaan media adalah 0, maka variabel Y pemenuhan informasi pengikut bernilai 2.616.

2.        Koefisien regresi variabel penggunaan media atau X sebesar 0,521. Yang memiliki arti, penambahan 1% nilai penggunaan media akan mempengaruhi nilai pemenuhan informasi pengikut sebesar 0,521.

3.        Koefisien regresi tersebut memiliki nilai yang positif, yang menunjukkan pengaruh variabel penggunaan media terhadap pemenuhan informasi pengikut memiliki arah positif sehingga bisa disimpulkan bila arah pengaruh variabel penggunaan media terhadap pemenuhan informasi pengikut adalah positif.

 

Hasil Uji Koefisien Korelasi

 


Tabel 6. Koefisien Korelasi

Sumber: (Hasil olah data peneliti SPSS 29, 2024)

 

Didasari oleh perhitungan tersebut, ditemukan nilai korelasi sebesar 𝑟 = 0,908. Nilai korelasi ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara variabel penggunaan dan pemenuhan informasi pengikut, karena nilai tersebut terletak di atas nilai interpretasi 0,600-0,799. Artinya, penggunaan media mempunyai hubungan yang kuat dengan pemenuhan informasi pengikut.

 

Hasil Uji Koefisien Determinasi

 


Tabel 7.� Koefisien Determinasi

Sumber: (Hasil olah data peneliti SPSS 29, 2024)

 

Hasil uji yang dilakukan, menunjukan bahwa: penggunaan media @k.art.inimuda mempunyai pengaruh sebesar 82,5% terhadap pemenuhan informasi dalam menjaga kesehatan mental. Sedangkan, 17,5% lainnnya disebabkan oleh faktor lain yang tidak memiliki korelasi dengan penelitian ini

Hasil Uji Hipotesis

 

Tabel 8. Uji Hipotesis

Coefficients Table

Model

Unstandardized Coefficients (B)

Std. Error

Standardized Coefficients (Beta)

t

Sig.

1 (Constant)

2.616

1.301

-

2.010

.047

TOTAL_PX

.521

.024

.908

21.460

< .001

Sumber: (Hasil olah data peneliti SPSS 29, 2024)

 

Didapatkan nilai t hitung sebesar 21.460. sedangkan nilai t tabel ditentukan pada signifikansi 5% dengan df = n-a-1 yaitu menghasilkan 1.984. Dapat dikatakan sebagai hipotesis adalah t hitung > t tabel yaitu t 21.460 > 1.984 yang menyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga artinya Ha terdapat pengaruh penggunaan media @k.art.inimuda terhadap pemenuhan informasi pengikut dalam menjaga kesehatan mental diterima. Dalam pengujian tersebut ditemukan nilai sig sebesar <0,001. Penggunaan media berpengaruh signifikan terhadap pemenuhan informasi pengikut karena nilai sig < 0,05.

 

KESIMPULAN

Didasari oleh penelitian yang dilakukan, hasil yang didapatkan dari penelitian memperlihatkan nilai konstanta variabel penggunaan media (X) sebesar 0,521. Setiap penambahan 1% nilai penggunaan media akan mempengaruhi nilai pemenuhan informasi pengikut sebesar 0,521. Selanjutnya, berdasarkan hasil pengujian dan analisa koefisien korelasi dapat dikemukakan bahwa nilai korelasi antara variabel penggunaan media (X) dengan pemenuhan informasi (Y) sebesar 𝑟 = 0,908. Berdasarkan nilai tersebut terletak di atas interpretasi 0,600-0,799 masuk dalam kategori korelasi sangat kuat. Dapat dikatakan, terdapat hubungan yang kuat antara variabel penggunaan media (X) dengan pemenuhan informasi Kesehatan Mental(Y). Kemudian, didasari oleh hasil uji koefisien determinasi angka 𝑅2 (Adjusted R Square) yang diperoleh yaitu sebesar 82.5 atau 82.5 %. Hal tersebut memperlihatkan, kemampuan variabel independen (penggunaan media) mempengaruhi variabel dependen (Sikap Menjaga Kesehatan Mental) sebesar 82.5%, sedangkan sisanya sebesar 17.5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak memiliki korelasi dengan penelitian ini.

 

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, M. (2022). Urgensi komunikasi model stimulus organism response (SOR) dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Nivedana: Jurnal Komunikasi Dan Bahasa, 3(1), 47�59.

Afandi, I. (2020). Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Interaksi Sosial (Studi Kasus Pada Remaja Usia 16-19 Tahun di Wilayah Kelurahan Karang Timur Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang). Jakarta: FITK UIN Syarif idayatullah Jakarta.

Amelia, T. (2019). Pengaruh Pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematic) terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Sikap Ilmiah Peserta Didik Kelas XI pada Mata Pelajaran Biologi di MAN 2 Bandar Lampung. UIN Raden Intan Lampung.

CHAIRUNNISA, G. (2021). Tingkat Kepuasan Remaja Dalam Menggunakan Podcast Pada Spotify Di Pekanbaru. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Fauziyah, A. (2019). Pengaruh Media Sosial Facebook Terhadap Minat Beli Pada Bisnis Online Group Biak Dagang Di Biak. Copi Susu: Jurnal Komunikasi, Politik & Sosiologi, 1(1), 45�53.

Kosanke, H., Bednarek, S., Schaeffer, R., & Hallberg, C. (2022). Closing the Academic�Practice Gap With Enhanced Preceptor Training. Journal for Nurses in Professional Development, 10�1097.

Pratidana, D. (2017). Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat ya. Journal of Experimental Psychology: General, 136(1), 23�42.

Reynata, A. V. E. (2022). Penerapan youtube sebagai media baru dalam komunikasi massa. Komunikologi: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 19(02).

Sitepu, T., & Rita, M. P. (2017). bahasa indonesia sebagai media primerkomunikasi Pembelajaran. Bahastra: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(1), 67�73.

Sudaryana, B., & Agusiady, R. (2022). Metodologi Penelitian Kuantitatif (1st ed.). Deepublish.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D), Kesatu. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Teori, A. L. (n.d.). a. Pengertian Media Audio Visual. Pendidikan Profesi Guru Lptk Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, 5.

Umbara, D. S., Sulistoyowati, L., Noor, T. I., & Setiawan, I. (2021). Persepsi penyuluh terhadap strategi komunikasi dalam pemanfatan media informasi di era digital di Kabupaten Tasikmalaya. Mimbar Agribisnis, 7(2), 1502�1515.

Zulfikar, F. (n.d.). Survei: 17,9 Juta Remaja Indonesia Punya Masalah Mental, Ini Gangguan yang Diderita. . Detikedu.

Zuniananta, L. E. (2023). Penggunaan Media Sosial sebagai Media Komunikasi Informasi Di Perpustakaan. Jurnal Ilmu Perpustakaan, 10(4), 37�42.

 

 

� 2022 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).