Analisis Penggunaan
Teknologi Cloud Computing Dalam Manajemen Data di
Perusahaan
Analysis of the Use of Cloud Computing Technology in Data Management in
Companies
Mustakim
Universitas Muhammadiyah Papua, Indonesia
*Email: [email protected]
*Correspondence: Mustakim
DOI: 10.59141/comserva.v4i5.1557 |
ABSTRAK Di
era digital, jumlah data yang dihasilkan
oleh perusahaan meningkat
dengan sangat cepat, sehingga
pengelolaan data yang efisien
menjadi kebutuhan yang mendesak.
Cloud computing muncul sebagai
solusi teknologi yang menyediakan kemampuan untuk meningkatkan skala, efisiensi biaya, fleksibilitas, serta akses mudah
dalam manajemen data. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan teknologi cloud
computing dalam pengelolaan data di perusahaan, dengan studi kasus pada perusahaan di Papua.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan mengandalkan data sekunder. Teknik pengumpulan data mencakup
observasi, wawancara, dan studi literatur. Setelah data dikumpulkan
dianalisis menggunakan tiga langkah, yaitu penyederhanaan data, presentasi
data, dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa cloud
computing menjadi komponen penting dalam pengelolaan data perusahaan.
Teknologi ini memfasilitasi perusahaan untuk menyimpan dan mengolah data
secara online tanpa memerlukan infrastruktur fisik yang mahal dan terbatas.
Beberapa keunggulan berupa fleksibilitas, skalabilitas, keamanan, serta
efisiensi biaya, membuat cloud computing membantu perusahaan untuk
meningkatkan pengelolaan data. Sehingga teknologi ini dapat membuka peluang
bagi perusahaan untuk berinovasi, meningkatkan produktivitas, dan beradaptasi
lebih cepat terhadap perubahan pasar. Kata kunci: Penggunaan teknologi, cloud
computing, manajemen data, perusahaan. |
|
ABSTRACT In the digital era, the amount of data generated by companies is
increasing very quickly, so efficient data management is an urgent need.
Cloud computing emerges as a technology solution that provides the ability to
increase scale, cost efficiency, flexibility, and easy access in data
management. This study seeks to assess the application of cloud computing
technology in data management in companies, with a case study of a company in
Papua. This research uses qualitative methods by relying on secondary data.
Data collection techniques include observation, interviews, and literature
studies. After the data was collected, it was analyzed using three steps,
namely data simplification, data presentation, and making conclusions. The
findings revealed that cloud computing is an important component in managing
company data. This technology facilitates companies to store and process data
online without the need for expensive and limited physical infrastructure.
Several advantages in the form of flexibility, scalability, security, and
cost efficiency, make cloud computing help companies to improve data
management. So this technology can open
opportunities for companies to innovate, increase productivity, and adapt
more quickly to market changes. Keywords: Technology use, cloud computing, data management,
enterprise. |
PENDAHULUAN
Data merupakan aset yang sangat berharga bagi bisnis di era modern ini,
terutama bagi perusahaan yang beroperasi di berbagai sektor industri. Manajemen
data yang efektif dapat menjadi faktor penentu antara kesuksesan dan kegagalan
sebuah perusahaan (Rafles & Nasution, 2024). Manajemen data yang baik
mendukung perusahaan untuk memutuskan kebijakan yang lebih akurat dan
memberikan keunggulan kompetitif di pasar yang dinamis dan cepat berubah.
Aspek-aspek penting dari manajemen data mencakup proses mengumpulkan data,
menyimpan data, mengolah serta menganalisis data tersebut.
Perusahaan yang mampu mengelola data dengan efektif dapat memperoleh
wawasan berharga mengenai perilaku pelanggan, tren pasar, dan efisiensi
operasional. Penggunaan data secara tepat oleh perusahaan dapat dimanfaatkan
untuk menyesuaikan barang dan jasa yang dihasilkan agar lebih sesuai dengan
tuntutan pasar, serta menyesuaikan metode bisnis perusahaan dengan cepat dan
akurat (Rafles & Nasution, 2024). Namun terdapat tantangan dalam hal
manajemen data ini, mengingat di era digital saat ini volume data yang
dihasilkan oleh perusahaan meningkat pesat, membuat pengelolaan data yang
efisien menjadi sangat penting. Data yang diproduksi perusahaan datang berasal
dari banyak sumber setiap harinya, dalam jumlah yang sangat besar, sehingga
alat pemrosesan tradisional tidak mampu mengatasinya. Data ini juga tidak hanya
besar tetapi juga bergerak dengan cepat dan memiliki banyak variasi (Berisha et
al., 2022).
Menurut statistik bahwa setiap hari sekitar 44 zettabyte data dihasilkan,
yang setara dengan 44 � 1021 byte. Setiap detik, rata-rata 1,7 MB data
dihasilkan per individu. Menurut proyeksi dari International Data Group, jumlah
data global diperkirakan akan meningkat secara eksponensial dari 44 zettabyte
pada tahun 2020 menjadi 163 zettabyte pada tahun 2025 (Maavak, 2020). Karena
alasan ini, istilah �big data� muncul tidak hanya untuk menggambarkan jumlah
data tetapi juga kebutuhan akan teknologi dan cara baru untuk memproses dan
menganalisis data ini. Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam menangani
volume data yang besar, teknologi seperti Cloud Computing telah diperkenalkan.
Cloud Computing menyediakan solusi untuk menyimpan data secara online, memproses
data dengan cepat, dan menganalisis data dengan lebih efektif.
Cloud computing adalah sistem di mana kumpulan sumber daya TI, baik
infrastruktur maupun aplikasi, dikelola sepenuhnya oleh pihak ketiga dan hampir
tidak terbatas. Hal ini membantu pengguna untuk mengakses dan menggunakan
sumber daya tersebut secara sesuai kebutuhan melalui jaringan, baik yang
bersifat privat maupun publik (Atmadja et al., 2023). Tiga model utama dalam
cloud computing adalah Infrastruktur sebagai Layanan (IaaS), Platform sebagai
Layanan (PaaS), dan Perangkat Lunak sebagai Layanan (SaaS). Selain itu, konsep
ini juga dapat mencakup Database sebagai Layanan dan Storage sebagai Layanan.
Beberapa keuntungan utama dari cloud computing meliputi elastisitas, pembayaran
berdasarkan penggunaan, investasi awal yang rendah, waktu peluncuran yang cepat,
dan pengalihan risiko. Keuntungan-keuntungan ini menjadikan cloud computing
sebagai pilihan ideal untuk menerapkan aplikasi baru yang ekonomis jika
dilakukan dalam pengaturan infrastruktur perusahaan tradisional (El-Seoud et
al., 2017). Sehingga berdasarkan hal tersebut Cloud computing telah hadir
menawarkan solusi untuk pengelolaan data yang efisien dan fleksibel bagi
perusahaan.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Atmadja et al. (2023) mengenai
penerapan cloud computing dalam bisnis menunjukkan bahwa teknologi ini memiliki
banyak aplikasi. Dari tinjauan jurnal yang telah dilakukan, ditemukan bahwa
cloud computing digunakan dalam berbagai cara, seperti penyimpanan dan berbagi
data dengan Google Drive, analisis big data menggunakan Google BigQuery,
aplikasi produktivitas kantor seperti Microsoft Office 365, penyediaan
lingkungan pengembangan melalui Google App Engine, serta virtualisasi
infrastruktur dan Internet of Things (IoT).
Sementara penelitian Rumetna (2018) menghasilkan temuan jika penggunaan TIK
berbasis cloud memberikan dampak positif, terutama bagi perusahaan kecil.
Teknologi cloud computing memfasilitasi perusahaan kecil untuk bersaing dengan
perusahaan besar dengan cara mengurangi biaya infrastruktur TIK, yang mendukung
pengembangan usaha mereka. Contohnya, Salesforce telah memanfaatkan cloud
computing secara efektif, menjadikannya lebih fleksibel dalam model bisnisnya.
Selain itu, teknologi ini membantu Salesforce untuk lebih cepat memahami
kebutuhan pasar dan konsumen karena aksesnya yang terus-menerus melalui
internet, yang tersedia sepanjang waktu.
Kebaharuan dari penelitian ini terletak pada fokusnya yang mengkaji
penerapan cloud computing dalam manajemen data perusahaan, dengan studi kasus
di perusahaan Papua. Temuan dari penelitian diharapkan berkontribusi menambah
pemahaman yang mendalam mengenai metode-metode efektif untuk
mengimplementasikan cloud computing dalam pengelolaan data perusahaan. Bagi
perusahaan yang mempertimbangkan adopsi teknologi cloud, temuan dari penelitian
ini dapat menjadi referensi berharga dalam merumuskan kebijakan TI yang lebih
baik. Selain itu, penelitian ini memperkaya literatur mengenai teknologi cloud
computing dan aplikasinya dalam manajemen data perusahaan. Oleh karena itu,
tujuan utama pelaksanaan penelitian yaitu bertujuan menilai penerapan cloud
computing dalam pengelolaan data perusahaan.
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif, yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan
memberikan wawasan mendalam tentang masalah di dunia nyata. Berbeda dengan
penelitian kuantitatif yang mengumpulkan data numerik atau menerapkan
intervensi, penelitian kualitatif berfokus pada pemahaman, pandangan, dan
tindakan partisipan. Metode ini memberikan jawaban atas pertanyaan
"bagaimana" serta "mengapa", bukan "berapa
banyak" atau "seberapa besar" (Tenny et al., 2017). Salah satu
kelebihan utama pendekatan kualitatif�
yaitu guna mengungkap prosedur dan tindakan manusia yang tidak bisa jika
diuji secara numerik. Melalui pendekatan ini, partisipan dapat menjelaskan
cara, alasan, atau apa yang mereka pikirkan, rasakan, dan alami pada waktu
tertentu atau selama suatu kejadian tertentu.
Pengumpulan
data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan studi literatur.
Observasi dan wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi langsung dari
sumber, sehingga dapat memahami aspek-aspek spesifik penelitian. Sementara itu,
studi literatur dilakukan dengan meninjau penelitian sebelumnya yang relevan,
untuk memberikan landasan teori dan memperkaya analisis. Setelah data
dikumpulkan dianalisis menggunakan tiga langkah, yaitu penyederhanaan data,
presentasi data, dan membuat kesimpulan. Pertama, data yang didapatkan
direduksi untuk menekankan informasi yang relevan melalui proses pengkodean dan
identifikasi tema atau pola utama. Selanjutnya, data yang telah dipilah
disajikan dalam bentuk yang jelas, seperti narasi agar pola dan hubungan lebih
mudah diidentifikasi. Terakhir, data dianalisis untuk menarik kesimpulan dan
interpretasi, dengan membandingkan temuan dengan teori yang ada dan
menghubungkannya dengan pertanyaan penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Manajemen pada
umumnya adalah proses yang melibatkan penentuan tujuan atau sasaran yang hendak
dicapai dan penetapan jalur serta sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut. Proses ini mencakup perencanaan yang matang untuk merumuskan
tujuan yang jelas, mengorganisasi sumber daya yang ada agar dapat dioptimalkan,
serta mengarahkan dan mengendalikan aktivitas untuk memastikan bahwa semua
elemen bekerja secara harmonis menuju pencapaian tujuan (Syamsuddin, 2017).
Setiap perusahaan tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai untuk dapat
berkembang selain berfokus pada mendapatkan hasil yang maksimal. Manajemen
sangat penting bagi perusahaan karena berfungsi sebagai fondasi yang memastikan
semua bagian dari organisasi berjalan dengan efektif dan efisien (Faiq et al.,
2021). Berikut beberapa fungsi manajemen untuk perusahaan menurut George R.
Terry dalam (Wijayanti & Wicaksana, 2023):
1.
Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah
proses penting dalam manajemen
yang melibatkan penetapan tujuan dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya. Perencanaan membantu perusahaan
mengantisipasi perubahan pasar, menetapkan strategi yang efektif, dan
mengalokasikan sumber daya dengan efisien. Dengan rencana yang baik, perusahaan
dapat mengarahkan usaha dan investasi mereka untuk mencapai tujuan jangka
panjang dan jangka pendek secara terarah dan terukur.
2.
Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian melibatkan
strukturisasi dan koordinasi
sumber daya untuk mendukung
pencapaian tujuan yang telah direncanakan yang mencakup pembentukan struktur organisasi yang jelas, penetapan peran dan tanggung jawab, serta penyusunan
proses dan prosedur kerja. Pengorganisasian
yang efektif memastikan bahwa semua elemen dalam perusahaan, termasuk tim dan
departemen, bekerja secara harmonis dan terkoordinasi.
3.
Arah (Actuating)���
Arah atau
kepemimpinan adalah fungsi manajemen yang berfokus pada memotivasi dan
mengarahkan karyawan agar dapat bekerja dengan produktif dan bersemangat menuju
tujuan perusahaan. Ini melibatkan komunikasi yang efektif, pemberian arahan
yang jelas, serta pengembangan hubungan interpersonal yang positif.
Kepemimpinan yang baik membantu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung,
mendorong keterlibatan karyawan, dan meningkatkan moral tim, yang pada akhirnya
berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.
4.
Pengendalian (Controlling)
Pengendalian
adalah proses pemantauan dan evaluasi kinerja untuk memastikan bahwa semua
aktivitas berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Ini melibatkan
penetapan standar kinerja, pengukuran hasil yang dicapai, dan melakukan
tindakan korektif jika terdapat penyimpangan dari rencana. Pengendalian yang
efektif membantu perusahaan menjaga kualitas, mengidentifikasi masalah dengan
cepat, dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk memastikan bahwa tujuan
perusahaan tercapai dengan baik.
Adanya
perkembangan teknologi semakin cepat, sehingga pemanfaatan teknologi menjadi
krusial bagi manajemen perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin
ketat. Teknologi memberikan perusahaan alat dan kemampuan untuk meningkatkan
efisiensi operasional, memperbaiki kualitas produk atau layanan, serta
menawarkan pengalaman pelanggan yang lebih baik (Radu & Bungau, 2021).
Selain itu, teknologi memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan dan
menganalisis data secara lebih efektif, yang dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan yang lebih tepat dan strategi yang lebih responsif terhadap perubahan
pasar (Buhalis et al., 2023).
Pemanfaatan
teknologi secara optimal, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional,
inovasi produk, dan pelayanan kepada pelanggan. Teknologi seperti cloud
computing, kecerdasan buatan (AI), dan analitik data memungkinkan perusahaan
untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat, merespons perubahan pasar
dengan lebih gesit, serta memperkuat keunggulan kompetitif. Cloud computing
adalah teknologi yang memungkinkan penyimpanan, pengelolaan, dan pemrosesan
data melalui internet, alih-alih menggunakan server fisik atau komputer lokal.
Adanya cloud computing, perusahaan dan individu dapat mengakses sumber daya
komputasi, seperti server, penyimpanan data, aplikasi, dan layanan lainnya,
dari jarak jauh (Riana, 2020).
Cloud computing
memberikan peluang signifikan bagi perusahaan untuk mempercepat proses bisnis,
meningkatkan aksesibilitas data, dan mengurangi biaya operasional. Dengan
infrastruktur yang berbasis internet, cloud computing memungkinkan perusahaan
untuk mengakses dan memproses data secara real-time dari berbagai lokasi, tanpa
perlu bergantung pada server fisik atau perangkat keras yang mahal. Hal ini
mempercepat pengambilan keputusan, meningkatkan kolaborasi, dan mempercepat
pengembangan produk atau layanan (Barus et al., 2024). Cloud computing memiliki
berbagai jenis dan model yang menawarkan layanan yang berbeda sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan penggunaan (Ula, 2019). Jenis-jenis
cloud computing adalah sebagai
berikut.
1.
Public Cloud
Public cloud adalah
model cloud computing yang layanannya disediakan oleh penyedia pihak ketiga dan tersedia untuk umum melalui internet. Infrastruktur di-host oleh penyedia
layanan cloud, seperti
Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, atau Google Cloud, yang menangani semua aspek pengelolaan, keamanan, dan pemeliharaan. Public cloud
sangat cocok untuk perusahaan yang ingin menghemat biaya infrastruktur dan
memiliki kebutuhan skalabilitas tinggi.
2.
Private Cloud
Private cloud adalah
model cloud computing yang infrastrukturnya dimiliki dan dioperasikan secara eksklusif oleh satu organisasi atau perusahaan. Cloud ini dapat di-host di pusat data perusahaan sendiri atau dikelola oleh penyedia layanan pihak ketiga,
namun tetap khusus untuk satu
pengguna. Private cloud menawarkan
kontrol penuh, keamanan tinggi, dan kustomisasi yang lebih baik, menjadikannya ideal untuk organisasi dengan kebutuhan
kepatuhan dan keamanan yang
ketat.
3.
Hybrid Cloud
Hybrid cloud menggabungkan
elemen dari public cloud
dan private cloud, memungkinkan data dan aplikasi untuk dibagi antara keduanya.
Model ini memberikan fleksibilitas
bagi perusahaan untuk memanfaatkan keunggulan public cloud dalam hal
skalabilitas dan biaya, sambil tetap menjaga
kontrol dan keamanan untuk data sensitif di private
cloud. Hybrid cloud ideal bagi perusahaan yang membutuhkan
keseimbangan antara keamanan dan skalabilitas.
4.
Community Cloud
Community cloud adalah
model cloud computing yang infrastrukturnya dibagi oleh beberapa organisasi atau komunitas yang
memiliki tujuan, kebutuhan, atau kepatuhan
yang serupa. Infrastruktur ini dapat dikelola oleh
salah satu organisasi dalam komunitas atau oleh pihak ketiga. Community cloud
memungkinkan kolaborasi dan berbagi sumber daya di antara organisasi yang
memiliki kepentingan bersama, seperti di sektor kesehatan, pendidikan, atau
pemerintah.
Masing-masing
model cloud ini menawarkan berbagai layanan sesuai dengan kebutuhan spesifik
organisasi, baik itu dalam hal aksesibilitas, kontrol, keamanan, maupun
efisiensi biaya. Cloud computing menawarkan berbagai keuntungan seperti
skalabilitas, fleksibilitas, dan efisiensi biaya. Namun, karena data dan
aplikasi disimpan di server yang dikelola oleh pihak ketiga, keamanan komputasi
awan menjadi isu penting yang perlu ditangani dengan serius. Ancaman keamanan
dalam komputasi awan dapat mempengaruhi kerahasiaan, integritas, dan
ketersediaan data (Alloufi et al., 2021). Berikut beberapa ancaman keamanan dari cloud computing.
1.
Serangan Peretasan
(Hacking)
Penyerang dapat mencoba mengakses data
sensitif atau aplikasi melalui eksploitasi kerentanan dalam sistem atau
jaringan.
2.
Kebocoran Data (Data Breach)
Data yang disimpan
di cloud dapat terpapar
atau dicuri, baik oleh pihak yang tidak berwenang atau bahkan oleh penyedia layanan itu sendiri.
3.
Serangan DDoS (Distributed Denial of
Service)
Penyerang dapat membanjiri layanan cloud dengan lalu lintas yang berlebihan untuk membuat layanan tidak tersedia bagi pengguna yang sah.
4.
Kesalahan Konfigurasi
Konfigurasi yang salah dalam pengaturan keamanan dapat membuka celah
bagi akses tidak sah atau kebocoran data.
5.
Kehilangan Data (Data Loss)
Data dapat hilang akibat kegagalan
perangkat keras, kesalahan manusia, atau serangan malware.
6.
Keamanan multi-Tenant
Karena layanan cloud sering kali
melayani banyak pelanggan di lingkungan yang sama, risiko keamanan terkait
dengan isolasi data dan aplikasi antara tenant.
Adapun beberapa
strategi mitigasi terhadap ancaman keamanan cloud computing adalah sebagai
berikut.
1.
Enkripsi Data
Menggunakan enkripsi untuk melindungi
data saat transit dan saat disimpan dapat membantu menjaga kerahasiaan dan
integritas data.
2.
Manajemen Akses dan Identitas:
Implementasi kontrol akses berbasis
peran (RBAC) dan autentikasi multifaktor (MFA) untuk memastikan hanya pengguna
yang berwenang yang dapat mengakses data dan aplikasi.
3.
Pemantauan dan Deteksi
Menggunakan alat pemantauan dan sistem
deteksi intrusi untuk memantau aktivitas yang mencurigakan dan merespons
potensi ancaman dengan cepat.
4.
Keamanan Jaringan
Menerapkan firewall, sistem pencegahan
intrusi (IPS), dan teknik segmentasi jaringan untuk melindungi infrastruktur
cloud dari serangan.
5.
Audit dan Penilaian Keamanan
Melakukan audit keamanan secara rutin
dan penilaian kerentanan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kelemahan dalam
sistem keamanan.
6.
Backup Data
Menyusun rencana
pemulihan bencana dengan melakukan backup data secara teratur untuk mengurangi
risiko kehilangan data.
Dengan
menerapkan strategi mitigasi ini, perusahaan dapat mengurangi risiko dan
meningkatkan keamanan data dan aplikasi yang disimpan di cloud. Keamanan cloud
computing adalah tanggung jawab bersama antara penyedia layanan cloud dan
pengguna akhir, sehingga penting untuk memiliki kebijakan dan prosedur keamanan
yang efektif. Dengan demikian, penggunaan teknologi cloud computing dalam
manajemen data di perusahaan-perusahaan di Papua menunjukkan peningkatan
efisiensi dan efektivitas operasional, terutama dalam pengelolaan dan
penyimpanan data. Cloud computing memungkinkan perusahaan untuk mengakses data
secara real-time, mengurangi biaya infrastruktur IT, serta meningkatkan
kolaborasi antar departemen dan lokasi yang tersebar. Namun, adopsi teknologi
ini juga menghadapi tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur jaringan di
wilayah Papua dan kebutuhan akan peningkatan keterampilan teknis di kalangan
karyawan. Secara keseluruhan, cloud computing menawarkan solusi yang signifikan
untuk manajemen data, meskipun memerlukan strategi implementasi yang matang
untuk mengatasi tantangan lokal.
KESIMPULAN
Penggunan Cloud
computing telah menjadi teknologi penting dalam pengelolaan data perusahaan
perusahaan seiring dengan pertumbuhan volume data yang terus meningkat setiap
harinya. Teknologi ini memfasilitasi perusahaan untuk menyimpan dan memproses
data secara online tanpa bergantung pada infrastruktur fisik yang mahal dan
terbatas. Cloud computing dapat diterapkan dalam berbagai aspek perusahaan,
termasuk penyimpanan data, pencadangan dan pemulihan, analisis data, serta
aplikasi bisnis. Keunggulannya meliputi fleksibilitas, karena informasi bisa
didapat setiap saat serta dari lokasi mana pun selama terdapat koneksi
internet. Selain itu, Cloud computing juga menawarkan skalabilitas, di mana
kapasitas penyimpanan dapat ditingkatkan atau dikurangi dengan mudah sesuai
kebutuhan, tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk perangkat keras baru.
Dalam hal keamanan, penyedia cloud umumnya menyediakan sistem keamanan canggih
untuk melindungi data pelanggan. Dari sisi biaya, cloud computing membantu
perusahaan hanya membayar sumber daya yang digunakan, akibatnya membantu
mengurangi biaya infrastruktur IT secara signifikan. Sehingga teknologi ini
dapat membuka peluang bagi perusahaan untuk berinovasi, meningkatkan
produktivitas, dan beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan pasar.
DAFTAR
PUSTAKA
Alouffi, M. H, Alharbi, A, Alosaimi, W. H. Alyami, & Ayaz, M. (2021). A Systematic
Literature Review on Cloud Computing Security: Threats and Mitigation
Strategies. IEEE Access, vol. 9, pp. 57792-57807, 2021, doi: 10.1109/ACCESS.2021.3073203.
Atmadja, K. S., Pratama, G. A., & Sabila, F. (2023). Penerapan Cloud Computing Dalam Dunia Bisnis.
Journal of
Comprehensive Science (JCS), 2(6), 1817-1833.
Barus, E. B., Pardede,
K. M., & Manjorang, J. A. P. B. (2024). Transformasi digital: Teknologi
cloud computing dalam efisiensi akuntansi. Jurnal Sains dan Teknologi, 5(3),
904-911. https://doi.org/10.55338/saintek.v5i1.2862
Berisha, B., M�ziu, E., & Shabani, I.
(2022). Big data analytics in Cloud computing: an overview. Journal of Cloud Computing, 11(1), 24.
Buhalis, D., Leung, D., & Lin, M. (2023). Metaverse as a
disruptive technology revolutionising tourism
management and marketing. Tourism Management, 97, 104724.
https://doi.org/10.1016/j.tourman.2023.104724
El-Seoud, S. A., El-Sofany, H. F., Abdelfattah, M., & Mohamed, R. (2017).
Big Data and Cloud Computing: Trends and Challenges. International Journal of Interactive
Mobile Technologies, 11(2).
Faiq,
S. S., Rizal, M., & Tahir, R. (2021). Analisis manajemen operasional perusahaan multinasional (studi kasus pada PT. Unilever Indonesia Tbk.).
Jurnal Manajemen, 11(2), 135-143.
Maavak, M. (2020). Bubble to
panopticon: dark undercurrents of the big data torrent. Kybernetes, 49(3), 1046-1060.
Radu,
A.-F., & Bungau, S. G. (2021). Management of
rheumatoid arthritis: An overview. Cells, 10(11), 2857.
https://doi.org/10.3390/cells10112857
Rafles, S. A., &
Nasution, M. I. P. (2024). Peran Penting Manajemen
Data Dalam Pertumbuhan Perusahaan Startup Di Indonesia. Musytari:
Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi, 6(4),
61-70.
Riana, E. (2020). Implementasi cloud computing technology
dan dampaknya terhadap kelangsungan bisnis perusahaan dengan menggunakan metode
agile dan studi literatur. JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), 7(3),
439-449. https://doi.org/10.30865/jurikom.v7i3.2192
Rumetna, M. S. (2018). Pemanfaatan cloud
computing pada dunia bisnis: studi literatur. Jurnal
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), 5(3),
305-314.
Syamsuddin. (2017). Penerapan fungsi-fungsi manajemen
dalam meningkatkan mutu pendidikan. Jurnal Idaarah, I(1), 60-73.
Tenny, S., Brannan, J. M., & Brannan,
G. D. (2017). Qualitative study.
Ula, M. (2019). Analisis metode pengamanan data pada layanan cloud computing. TECHSI, 11(1), 125-138.
https://doi.org/10.29103/techsi.v11i1.1357
Wijayanti, N., & Wicaksana, F. A. (2023). Implementasi
fungsi manajemen George R Terry dalam meningkatkan mutu lembaga pendidikan. Jurnal
Cerdik: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 3(1).
https://doi.org/10.21776/ub.jcerdik.2023.003.01.04