Pengaruh Kesadaran Merek,
Keterlibatan Konsumen Dan Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Konsumen
�(Studi Kasus pada Event Anget Sari Blusukan
Kampung RW 03 Kelurahan Dukuh Pakis)
The Influence of Brand
Awareness, Consumer Engagement and Brand Trust on Consumer Loyalty
(Case Study on the Anget
Sari Blusukan Event, Kampung RW 03, Dukuh Pakis Village)
1)* Vennes Violita Nada
Hermansya, 2) Dana Aditya
1,2 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Indonesia
*Email: 1) [email protected], 2) [email protected]
*Correspondence: 1) Vennes Violita Nada Hermansya
DOI: 10.59141/comserva.v4i4.1546 |
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesadaran merek, keterlibatan konsumen, dan kepercayaan
merek terhadap loyalitas konsumen studi kasus pada event Anget Sari �Blusukan Kampung�
di kelurahan Dukuh Pakis
RW 03. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui keberasilan
dari event Anget
Sari Blusukan Kampung di RW 03 Kelurahan
Dukuh Pakis Kota Surabaya yang diadakan
oleh PT. Forisa Nusapersada. Diketahui bahwa PT. Forisa Nusapersada
menerapkan strategi pemasaran below the line (BTL) untuk
memenangkanpersaingan pasar dan meningkatkan loyalitas kosumen. Diperoleh
hasil bahwa ketiga variabel independen ini memiliki pengaruh positif terhadap
loyalitas konsumen, dengan keterlibatan konsumen memberikan kontribusi
terbesar. Hal ini sejalan dengan teori pemasaran yang menyatakan bahwa
keterlibatan konsumen yang tinggi dapat meningkatkan ikatan emosional dan
keterikatan dengan merek, sehingga mendorong loyalitas yang lebih besar.
Kesadaran merek dan kepercayaan merek juga terbukti signifikan, namun dengan
pengaruh yang lebih kecil dibandingkan keterlibatan konsumen. Kata kunci: Kesadaran
Merek, Keterlibatan Konsumen,
Kepercayaan Merek, dan Loyalitas
Pelanggan |
ABSTRACT
The purpose of this
research is to measure the impact of the training and effectiveness of the
program implemented by the Tangerang City Manpower Office in reducing the Open
Unemployment Rate (TPT) and to provide feedback to the Tangerang City
Government, particularly the Tangerang City Manpower Office, for future
improvements. The research methodology involves data collection and analysis.
The findings of this study indicate that effective training reduces the Open
Unemployment Rate (TPT), training should be aligned with market needs, training
facilities should be continuously updated according to needs, and training
programs should synergize with other programs to achieve their primary goals
Keywords:
population,
productive, BLK, entrepreneurship
PENDAHULUAN
Di Indonesia, mayoritas penduduknya tergolong dalam kelompok menengah ke bawah. Pada kelompok pasar tersebut, merupakan segmen yang penting karena memiliki pengaruh signifikan terhadap perekonomian secara keseluruhan. Mereka memiliki daya beli terbatas tetapi signifikan dalam jumlah populasi (Lubis
& Salsabila, 2024).
Gambar
1 Data
Penduduk Indonesia Menurut Kelas Pendapatan Tahun 2023
Sumber: bigdata.bps.go.id 2023
Berdasarkan presentase diagram di atas, Ekonomi Indonesia terbukti
didominasi oleh kelompok pendapatan menengah ke bawah. Dalam hal ini dapat
dikaitkan dengan pemasaran yang juga memainkan peran penting dalam konteks
ekonomi di Indonesia, terutama ketika mayoritas penduduknya tergolong dalam
kelompok menengah ke bawah (Resalawati,
2011).
Pemasar diharapkan mampu menyesuaikan strateginya dengan karakteristik
pasar, seperti halnya memberikan penawaran produk terjangkau yang memiliki
nilai baik, memberikan literatur tentang produk yang tersedia untuk dapat
mengedukasikan produk tersebut kepada konsumen, serta membuat promosi yang
kreatif dan tepat pada sasaran (Sari
et al., 2023).
Persaingan antara merek
produk minuman jahe instan menjadi
semakin kompetitif.
Perusahaan dengan citra merek yang kuat lebih mudah menempatkan
produk mereka di benak konsumen. Misalnya, Anget Sari yang bersaing dengan berbagai produk kompetitor.
Tabel
1 Daftar
Kompetitor Anget Sari yang Bersaing Kompetitif di Pasaran.
Nama
Perusahaan |
Nama Merek
Produk |
PT.
Sidomuncul |
Jahe
Sidomuncul |
PT. Anugrah
Persada Alam |
AMH Jahe
Merah |
PT. Jaya
Agung Makmur |
Keraton
Sari Jahe |
CV.� Macan 08 |
STMJ |
Sumber:
Analisis Data Primer
Tabel
2 Daftar
Produk Minuman Jahe Instan dengan Keunggulannya
Nama Perusahaan |
Nama Merek Produk |
Gramasi/kemasan |
Harga |
Poin manfaat |
PT. Forisa Nusapersada |
Anget Sari Jahe |
28 gr/ 10 sachet |
Rp10.600 |
Minuman jahe dengan rempah berkualitas dapat cegah masuk angin saat
pancaroba. |
PT.Sidomuncul |
Jahe Sidomuncul |
27 gr/ 10 sachet |
Rp17.000 |
Perpaduan susu dan jahe yang hangat. |
PT. Anugrah Persada Alam |
AMH Jahe Merah |
20 gr/ 10 sachet |
Rp10.900 |
Minuman rempah jahe merah yang menghangatkan. |
PT. Jaya Agung Makmur |
Keraton Sari Jahe |
30 ml/ 6 sachet |
Rp19.500 |
Kandungan ginseng untuk meningkatkan kehangatn tubuh. |
CV.� Macan 08 |
STMJ |
30 gr/ 10 sachet |
Rp17.500 |
Minuman energi yang mengandung susu, telur, madu dan jahe. |
Sumber: my-best.com, 2022 dan Analisis Data Primer
Menghadapi persaingan yang semakin ketat,
penting bagi pemasar untuk mempertimbangkan strategi yang inovatif dan kreatif.
Saat ini, pemasar menggunakan alat dan teknologi untuk berinteraksi dengan
audiens target melalui strategi ATL (Above
The Line) dan BTL (Below The Line)
(Ariesti Anggraeni et al., 2023). ATL digunakan untuk menargetkan
kelompok sasaran yang besar dalam waktu singkat, sementara BTL lebih fokus pada
promosi langsung kepada konsumen.
Strategi ATL digunakan untuk menargetkan kelompok sasaran yang spesifik dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Tujuannya adalah untuk mempromosikan merek dan meningkatkan kesadaran merek di kalangan pelanggan. Media televisi, bioskop, dan media cetak merupakan media utama ATL dan memilih jam tayang utama di media-media tersebut adalah bagian penting dari strategi ATL (Suliantini,
2020).
Strategi BTL adalah kompleks komunikasi pemasaran yang berbeda dalam cara mempengaruhi target audiensnya.
Strategi promosi BTL berfokus
pada pemasaran langsung dan
menargetkan kelompok sasaran tertentu. Ini memungkinkan untuk membangun hubungan yang lebih dekat, dialog, umpan balik, minat, dan keterlibatan pembeli dengan produk dan merek (Widyastuti,
2017). Dalam kondisi persaingan yang ketat strategi BTL dinilai dapat menarik pelanggan
baru dan mempertahankan pelanggan
lama, yang menguntungkan secara
ekonomi (Фурс,
2020).
Tabel
3 Perbedaan
Kegiatan Promosi Anget Sari dengan Kompetitor
Nama Perusahaan |
Nama Merek Produk |
ATL |
BTL |
Penjualan |
PT. Forisa
Nusapersada |
Anget Sari |
Iklan TV & bioskop, media massa, media cetak |
Event, promosi
langsung, pameran/Open
booth |
Penjualan & pemerataan pasar |
PT. Sidomuncul |
Jahe Sidomuncul |
Iklan TV, media massa |
- |
Penjualan |
PT. Anugrah Persada
Alam |
AMH Jahe Merah |
Iklan TV, media massa, media cetak |
- |
Penjualan |
PT. Jaya Agung Makmur |
Keraton Sari Jahe |
Iklan TV malang,
media massa, media cetak |
- |
Penjualan |
CV. Macan 08 |
STMJ |
- |
- |
Penjualan |
Sumber: Analisis Data Primer
Dapat dilihat dari table 3 di atas, PT.
Forisa Nusapersada lebih unggul dalam strategi promosi dengan menerapkan kedua strategi ATL dan
BTL. Tidak seperti industri
lain, PT. Forisa Nusapersada memiliki tim BTL khusus di seluruh wilayah Indonesia yang memastikan
bahwa kegiatan promosi tertentu dapat menjangkau jumlah pelanggan maksimum. Strategi promosi BTL dianggap lebih cocok untuk pemasaran produk karena aktivitas
ini biasanya ditujukan pada konsumen dalam jumlah besar dan memiliki tingkat partisipasi tinggi dengan tujuan mempromosikan
dan mengedukasi konsumen mengenai produk secara keseluruhan melalui pemasaran langsung (Reinold,
2009). Dengan
menerapkan kedua strategi ini, PT. Forisa Nusapersada mampu memaksimalkan dampak promosi dan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap produk yang mereka coba secara
tidak langsung (Bakhdar,
2020).
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari strategi pemasaran bellow the line atau BTL PT. Forisa
Nusapersada dilakukan uji pengaruh kesadaran merek, keterlibatan konsumen dan
kepercayaan merek terhadap loyalitas konsumen. Setting penelitian ini merupakn
studi kasus pada event Anget Sari �Blusukan Kampung� di kelurahan Dukuh
Pakis RW 03.
Gambar
1 Model
Analisis
HUBUNGAN
ANTAR VARIABEL
Hubungan
Brand Awareness terhadap Customer Loyalty
Menurut
Brand awareness dapat menjadi langkah awal dalam proses membangun hubungan antara merek
dengan konsumen, kesadaran merek yang tinggi dapat mempengaruhi loyalitas
pelanggan. Konsumen cenderung lebih setia kepada merek yang mereka kenal,
karena konsumen telah memiliki ekspektasi tertentu tentang kualitas dan kinerja
merek tersebut. Selain itu, kesadaran merek yang kuat membuat konsumen kurang
atau kecil kemungkinan untuk terpengaruh oleh pesaing, karena para konsumen
sudah memiliki merek yang mereka preferensikan
H1: brand awareness berpengaruh
signifikan terhadap customer loyalty
Hubungan
Customer Engagement terhadap Customer Loyalty
Menurut
H2: customer engagement berpengaruh
signifikan terhadap customer loyalty
Hubungan
Brand Trust terhadap Customer Loyalty
Menurut
Menurut penelitian
H3: brand trust berpengaruh signifikan
terhadap customer loyalty
METODE
Untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan maka penelitian ini
mempergunakan analisis regresi berganda dalam melakukan pengolahan data. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
menggunakan non-probality sampling. Dengan kriteria responden berusia minimal 17 tahun dan mengikuti event Anget Sari Blusukan Kampung di RW 03
Kelurahan Dukuh Pakis Kota Surabaya. Dari hasil pengolahan data
primer yang dianalisis dengan regresi berganda maka akan dikeahui pengaruh
variabel independen, prediksi nilai variabel dependen, mengidentifikasi
kompleksitas hubungan pada model, menguji hipotesis dan mengevaluasi kesesuaian
model untuk prediksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
2,714 |
1,497 |
|
1,813 |
,074 |
Brand Awareness |
,192 |
,086 |
,233 |
2,243 |
,028 |
|
Customer Engagement |
,241 |
,062 |
,410 |
3,865 |
,000 |
|
Brand Trust |
,331 |
,108 |
,290 |
3,061 |
,003 |
Sumber: Hasil Olah Data SPSS (2024)
Dari hasil analisis diatas didapatkan model persamaan regresi sebagai
berikut:
Y = 2,174 + 0,192 X1 + 0,241 X2
+ 0,331 X3
Di mana:
Y = Loyalitas Konsumen
X1 = Kesadaran Merek (Brand
Awareness)
X2 = Keterlibatan Konsumen (Customer Engagement)
X3 = Kepercayaan Merek
(Brand Trust)
Konstanta (Constant) sebesar 2,714 menunjukkan
nilai loyalitas konsumen saat variabel
bebas (kesadaran merek, keterlibatan konsumen, dan kepercayaan merek) bernilai nol.
Koefisien regresi untuk kesadaran
merek (Brand Awareness) sebesar
0,192 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu unit pada kesadaran merek akan meningkatkan
loyalitas konsumen sebesar 0,192 unit, dengan asumsi variabel lainnya konstan. Nilai t sebesar 2,243 dengan signifikansi (Sig.) sebesar 0,028
(< 0,05) menunjukkan bahwa
pengaruh kesadaran merek terhadap loyalitas konsumen adalah signifikan.
Koefisien regresi untuk keterlibatan
konsumen (Customer Engagement) sebesar
0,241 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu unit pada keterlibatan konsumen akan meningkatkan
loyalitas konsumen sebesar 0,241 unit, dengan asumsi variabel lainnya konstan. Nilai t sebesar 3,865 dengan signifikansi (Sig.) sebesar 0,000
(< 0,05) menunjukkan bahwa
pengaruh keterlibatan konsumen terhadap loyalitas konsumen adalah sangat signifikan.
Koefisien regresi untuk kepercayaan
merek (Brand Trust) sebesar
0,331 menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu unit pada kepercayaan merek akan meningkatkan
loyalitas konsumen sebesar 0,331 unit, dengan asumsi variabel lainnya konstan. Nilai t sebesar 3,061 dengan signifikansi (Sig.) sebesar 0,003
(< 0,05) menunjukkan bahwa
pengaruh kepercayaan merek terhadap loyalitas konsumen adalah signifikan.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier
berganda dan uji t, dapat disimpulkan bahwa kesadaran merek, keterlibatan
konsumen, dan kepercayaan merek semuanya memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap loyalitas konsumen. Keterlibatan konsumen memiliki pengaruh
terbesar terhadap loyalitas konsumen dengan nilai koefisien regresi sebesar
0,241 dan tingkat signifikansi yang sangat tinggi. Strategi pemasaran yang
meningkatkan kesadaran merek, keterlibatan konsumen, dan kepercayaan merek akan
berdampak positif pada peningkatan loyalitas konsumen. Penelitian ini
menunjukkan bahwa PT. Forisa Nusapersada perlu fokus pada ketiga aspek tersebut
dalam strategi BTL mereka untuk meningkatkan loyalitas konsumen secara efektif.
Tabel 4.18 Hasil Uji F
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
65,419 |
3 |
21,806 |
17,967 |
,000b |
Residual |
84,960 |
70 |
1,214 |
|
|
|
Total |
150,378 |
73 |
|
|
|
Sumber: Hasil Olah Data SPSS (2024)
Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
,660a |
,435 |
,411 |
1,10169 |
Sumber: Hasil Olah Data SPSS (2024)
Hasil Uji F menunjukkan
bahwa nilai F sebesar 17,967 dengan signifikansi (Sig.) sebesar 0,000
(< 0,05) menunjukkan bahwa
model regresi yang digunakan
dalam penelitian ini secara keseluruhan adalah signifikan. Ini berarti bahwa variabel bebas (kesadaran merek, keterlibatan konsumen, dan kepercayaan merek) secara bersama-sama
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen. Nilai sum of
squares untuk regresi sebesar
65,419 dan residual sebesar 84,960 dengan total sum of squares sebesar
150,378 mengindikasikan bahwa
model yang digunakan mampu menjelaskan sebagian besar variasi dalam loyalitas konsumen.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R�) menunjukkan bahwa nilai R Square sebesar 0,435, yang berarti bahwa
43,5% variasi dalam loyalitas
konsumen dapat dijelaskan oleh variabel bebas (kesadaran merek, keterlibatan konsumen, dan kepercayaan merek) dalam model ini. Adjusted
R Square sebesar 0,411 menunjukkan
bahwa setelah memperhitungkan jumlah variabel bebas dan sampel, model ini masih mampu menjelaskan
41,1% dari variasi loyalitas konsumen. Std. Error of
the Estimate sebesar 1,10169 menunjukkan
tingkat kesalahan standar dalam estimasi loyalitas konsumen oleh model regresi ini.
Secara keseluruhan, hasil ini menunjukkan
bahwa model regresi yang digunakan cukup kuat dan dapat menjelaskan sebagian
besar variasi dalam loyalitas konsumen. Meskipun masih ada 56,5% variasi yang
tidak dapat dijelaskan oleh model ini, hasil ini tetap memberikan bukti yang
kuat bahwa kesadaran merek, keterlibatan konsumen, dan kepercayaan merek
memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. PT. Forisa
Nusapersada dapat menggunakan temuan ini untuk fokus pada peningkatan ketiga
aspek tersebut dalam strategi pemasaran BTL mereka guna meningkatkan loyalitas
konsumen secara efektif.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa
kesadaran merek, keterlibatan konsumen, dan kepercayaan merek memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Di antara ketiga variabel
tersebut, keterlibatan konsumen memiliki pengaruh terbesar terhadap loyalitas
konsumen. Hasil ini menunjukkan pentingnya fokus pada strategi pemasaran yang
meningkatkan keterlibatan konsumen serta memperkuat kesadaran dan kepercayaan
merek untuk meningkatkan loyalitas konsumen secara keseluruhan. Model regresi
ini mampu menjelaskan sebagian besar variasi dalam loyalitas konsumen, namun
masih terdapat faktor lain yang perlu dipertimbangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra,
Y. D. (2018). Pengaruh Asosiasi Merek, Loyalitas Merek, Kesadaran Merek, dan
Citra Merek Terhadap Ekuitas Merek Pada Private Label Fashion Daring.
Ariesti
Anggraeni, W., Sampe, F., Alfonsius, A., Rahyuniati, S., Susilawati, W., Ende,
E., Amalia Hamka, R., Hidayatullah, H., Musnaini, M., & Rosaria, D. (2023).
Manajemen Pemasaran. Eureka Media Aksara.
Bakhdar,
B. (2020). ANALISIS SWOT TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PRODUK HERBAL PADA TOKO
UJP HERBAL DI KABUPATEN GOWA. STIE Nobel Indonesia.
Lubis,
P. S. I., & Salsabila, R. (2024). Peran UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Dan
Menengah) Dalam Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia. MUQADDIMAH:
Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Dan Bisnis, 2(2), 91�110.
Reinold,
P. (2009). Strategi Pemasaran Produk Mobile Broadband PT. Smart Telecom di
Indonesia. Universitas Indonesia. Fakultas Teknik.
Resalawati,
A. (2011). Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap pertumbuhan
ekonomi pada sektor UKM di Indonesia.
Sari,
O. H., Rukmana, A. Y., Munizu, M., Novel, N. J. A., Salam, M. F., Hakim, R. M.
A., Sukmadewi, R., & Purbasari, R. (2023). DIGITAL MARKETING:
Optimalisasi Strategi Pemasaran Digital. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Suliantini,
D. A. (2020). Modul pembelajaran SMA Kelas XII prakarya dan kewirausahaan:
media promosi produk kerajinan.
Wicaksono,
Y., & Santoso, S. B. (2015). Pengaruh kualitas pelayanan dan kepercayaan
terhadap loyalitas pelanggan dengan kepuasan pelanggan sebagai variabel
intervening (studi pelanggan di PT. Indo Samudera Perkasa Semarang).
Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Widyastuti,
S. (2017). Manajemen komunikasi pemasaran terpadu: Solusi menembus hati
pelanggan. Feb-Up Press.