Dashboard Sahabat Skizofrenia
Pemantau Perkembangan Klien
Berbasis Web di Pondok Pemulihan Sahabat
� Schizophrenia Friend Dashboard Web-Based Client
Development Monitor at Sahabat Recovery Home
1)* Shalommita Pranatantri,
2) Restyandito,
3) Yuan Lukito
1,2,3 Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Indonesia
*Email: 1) [email protected], 2[email protected], 3[email protected]
*Correspondence: 1) Shalommita Pranatantri
DOI: 10.59141/comserva.v4i4.1417 |
ABSTRAK Pondok Pemulihan Sahabat saat ini menangani 54 orang klien dengan gangguan jiwa skizofrenia, dipantau oleh oleh 4 orang terdiri dari 1 pembina, 2 psikolog (klinis dan sosial), dan 1 asisten medis. Proses pemantauan
menggunakan pencatatan harian
secara manual dalam buku catatan evaluasi, dari pantauan peneliti sistem ini terbukti kurang informatif dan sulit dipahami, menyulitkan pemantau dalam memantau dan memahami perkembangan kesehatan klien. Dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi, peneliti memfokuskan permasalahan penelitian pada sumber data kesehatan klien yang diperoleh dari buku catatan
evaluasi harian Pondok Pemulihan Sahabat. Penyimpanan data pada dashboard akan
merujuk pada buku catatan evaluasi harian, yang mencakup catatan kesehatan mental dan medis klien. Penerapan hasil penelitian ditujukan untuk memperbaiki sistem pemantauan kesehatan klien di Pondok Pemulihan Sahabat, khususnya untuk pembina, psikolog, dan asisten medis yang terlibat dalam pemantauan dan perawatan klien. Hasil penelitian ini menghasilkan sebuah dashboard analitik
sesuai dengan KPI yang dibuat
berdasarkan buku catatan harian klien dengan tingkat informatif 63% dan tingkat kemudahan sebesar 71%. Kata kunci: Pemantauan Perkembangan Kesehatan, Skizofrenia, Dashboard Analitik,
UCD, SEQ |
ABSTRACT
Pondok Pemulihan Sahabat currently handles 54 clients with
schizophrenia mental disorders, monitored by 4 people consisting of 1 coach, 2
psychologists (clinical and social), and 1 medical assistant. The monitoring
process uses manual daily recording in an evaluation notebook, from the
researcher's observation this system proves to be less informative and
difficult to understand, making it difficult for monitors to monitor and
understand the development of client health. In overcoming the problems faced,
the researcher focused the research problem on the source of client health data
obtained from the daily evaluation notebook of Pondok
Pemulihan Sahabat. Data storage on the dashboard will
refer to the daily evaluation logbook, which includes the client's mental
health and medical records. The application of the research results is aimed at
improving the client health monitoring system at Pondok
Pemulihan Sahabat, especially for coaches,
psychologists, and medical assistants involved in monitoring and treating
clients. The results of this study resulted in an analytical dashboard in
accordance with the KPIs created based on the client's daily logbook with an
informative rate of 63% and a convenience rate of 71%.
Keywords:
Health
Progress Monitoring, Schizophrenia, Analytical Dashboard, UCD, SEQ
PENDAHULUAN
Pondok Pemulihan Sahabat memiliki
54 klien gangguan jiwa Skizofrenia yang dipantau oleh 4 orang, terdiri dari psikolog klinis,
psikososial, asisten medis, dan pembina. Para pemantau melakukan pencatatan evaluasi harian klien dan melihat perkembangan klien menggunakan buku catatan evaluasi yang masih menggunakan kertas. Pencatatan tersebut dirasa kurang informatif
karena menyulitkan para pemantau untuk melihat dan memahami perkembangan kondisi kesehatan klien baik secara
mental maupun medis. Dalam upaya meningkatkan efektivitas pencatatan dan pemantauan, penelitian ini bertujuan merancang
Dashboard Analitik Sahabat Skizofrenia
berbasis situs web sebagai solusi yang diharapkan lebih informatif.
Dengan menggunakan dashboard analitik, para pemantau dapat memperoleh visualisasi yang jelas tentang perkembangan
klien dan memberikan perhatian lebih pada klien yang perkembangannya lambat bahkan mengalami
penuturnan baik secara mental maupun medis. Penelitian ini didasarkan pada metode User
Centered Design dan dilakukan pengujian
antarmuka dengan metode usability testing serta
pengukuran tingkat kemudahan menggunakan metode Single
Ease Question (SEQ).
Terdapat beberapa penelitian
sebelumnya yang diteliti
oleh Wulandari & Asmunin dengan
pembuatan Aplikasi SIMPADI berbasis web yang digunakan untuk
monitoring kesehatan anak-anak
disabilitas berbasis web.
Penelitian tersebut menghasilkan
persentase tinggi, yaitu 94% karena aplikasi yang dibuat dapat memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami (Hertina
& Wulandari, 2022).
Selanjutnya, penelitian terkait
Pembangunan sistem informasi
monitoring bagi ODGJ di Puskesmas
dengan metode waterfall
menghasilkan 2 poin, yaitu 100% valid pada semua kebutuhan
fungsional serta CSS dan
DirectX tidak mendukung
internet versi 10 ke bawah (Alfarizi
et al., 2021).
Penelitian dari Wulandari, dkk yang melakukan penelitian untuk pemantauan perkembangan stunting anak dengan metode
user centered design. Terdapat 2 hasil dari penelitian ini, yaitu skor
SUS sebesar 70.46% serta
tata letak perlu diperbaiki
sesuai kenyamanan dan kebutuhan
pengguna (Wulandari
et al., 2021).
Penelitian dari Andri dan Adele terkait perancangan UI/UX Aplikasi ONLIMO
di BPPT dengan menggunakan metode
user centered design menghasilkan 3 hal, yaitu sebanyak
73.33% responden merasa tertarik dengan aplikasi ONLIMO, sebesar 100% responden merasa versi mobile sudah memiliki
tampilan user-friendly, dan aplikasi mobile perlu diimbangi
dnegan pembaharuan (update)
agar memperbaiki bigs
pada aplikasi tersebut (Anggoro
& Mailangkay, 2021).
Penelitian selanjutnya dari Firdausia dan Ismiarta terkait Evaluasi dan Perbaikan
Desain Antarmuka Pengguna Sistem Informasi Musyawarah
Masjid dengan menggunakan Metode Goal-Directed
Design (GDD) dimana dilakukan
penelitian di Masjid Ibnu Sina Jl. Veteran Malang.
Penelitian ini menghasilkan
nilai rata-rata 6.159 untuk kuesioner
SEQ dan sebesar 81 untuk kuesioner
SUS (Romadhanti
& Aknuranda, 2020).
Penelitian terakhir dari Retno yang merancang UX Aplikasi E-health pelayanan kesehatan dan kecantikan di Klinik Dr. Riris
menggunakan metode Lean UX dan Usability Testing.
Hasil penelitian ini sebesar 78% pada SUS dan hasil SEQ mendapatkan sebanyak tiga nilai, yaitu
5,6,7 pada skala likert
yang berarti dapat diterima
oleh pengguna [6].
METODE
Objek
Penelitian
Objek penelitian dalam studi
ini adalah dashboard pemantauan perkembangan
kesehatan mental dan medis klien penyandang gangguan jiwa Skizofrenia di Pondok
Penulihan Sahabat. Jenis dashboard
yang digunakan adalah dashboard
analitik dengan tampilan yang interaktif dan menawarkan eksplorasi, navigasi, dan detail-detail yang ada
di dalamnya (Bach et al., 2022). Alfred
dan Ngizthy selaku psikolog menyampaikan bahwa Pondok Pemulihan Sahabat
merupakan salah satu tempat rehabilitasi jiwa yang berada di Yogyakarta. Pondok
Pemulihan Sahabat saat ini sudah memiliki website bersifat open access yang
memberikan informasi meliputi asal-usul, visi, misi, dan berita terbaru
sebagaimana di laman pemulihansahabat.org
Subjek Penelitian
Penelitian ini berfokus pada
subjek pengguna yaitu para pemantau yang nantinya akan menggunakan dashboard.
Para pemantau tersebut, ialah 1 pembina, 2 psikolog (psikoklinis dan
psikososial), dan 1 asisten medis. Mereka akan diberikan tugas
(task) yang dikerjakan secara acak untuk berinteraksi dengan �Dashboard Sahabat
Skizofrenia�.
Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang
digunakan adalah User Centered Design (UCD)
dimana pengguna produk akan dilibatkan di setiap tahapan. Tahapan dimulai dari
memahami konteks penggunaan (context of use),
menentukan kebutuhan pengguna (specify user requirement),
solusi desain (design solution), dan mengevaluasi desain (evaluate againt
requirements) [8].
Berikut merupakan alur atau tahapan penelitian.
Gambar. 1 Diagram Alir Penelitian
Memahami
Konteks Penggunaan
Dalam memahami konteks
penggunaan, peneliti melakukan wawancara dan observasi di Pondok Pemulihan
Sahabat. Wawancara dilakukan dengan pemantau diantaranya psikolog klinis dan
psikososial
1. Wawancara
Pada tahap ini, dilakukan
identifikasi pengguna siapa saja yang akan menggunakan produk, tujuan
penggunaannya untuk apa, dan kondisi seperti apa produk dapat digunakan.
Peneliti melakukan wawancara pada tanggal 11 Februari 2023 untuk mendapatkan
informasi dari mitra. Tabel I merupakan pertanyaan
sekaligus jawaban yang didapatkan dari wawancara dengan psikolog di Pondok
Pemulihan Sahabat.
TABEL 1
HASIL WAWANCARA
No. |
Pertanyaan |
Hasil Wawancara |
1. |
Apa saja yang dibutuhkan oleh Pondok Pemulihan Sahabat? |
1. Sistem bisa mencatat dalam jumlah banyak 2. Sistem bisa menggambarkan kondisi kesehatan setiap klien 3. Sumber data manusia untuk membantu memasukkan data evaluasi harian setipa klien |
2. |
Jika nanti akan diimplementasikan, siapa saja yang akan menggunakan produk tersebut? |
Para pemantau yang terdiri dari 1 pembina, 2 psikolog (piskolog klinis dan psikososial), dan 1 asisten medis. |
3. |
Apa peran dari masing-masing pemantau? |
Pembina nanti akan membantu psikolog untuk mencatat evaluasi harian setiap klien. Psikolog klinis akan membantu
dalam pemberian terapi klien. Psikososial bertanggung jawab atas penyusunan
jadwal harian (terapi), pencatatan ketersediaan obat, dll. Asisten medis bertugas dalam mencatat kebutuhan obat, menemani ke dokter,
dll. |
4. |
Apakah di Pondok Pemulihan Sahabat sudah memiliki
fasilitas laptop atau
handphone pribadi yang dikhususkan
untuk mencatat evaluasi klien? |
Ya, kami sudah ada laptop walaupun memang pencatatan masih menggunakan buku catatan evaluasi harian sebisa mungkin kami mencatat di excel sebagai
draft. |
5. |
Bagaimana proses pencatatan yang
biasa dilakukan oleh mitra? |
Proses pencatatan seperti mengisi lembar sesuai dengan kondisi mental dan medis klien. |
6. |
Jika saya membuat dashboard
untuk pemantauan perkembangan kondisi klien, apakah bisa menjadi Solusi dari kebutuhan di Pondok Pemulihan Sahabat? |
Saya pikir bisa karena informasi dapat dilihat dan nantinya bisa disesuaikan dengan buku catatan
evaluasi harian klien dimana terdapat kondisi mental dan medis klien. |
Berdasarkan hasil wawancara, telah didapatkan data Key Performance Indicator (KPI) dengan melihat lembar pencatatan evaluasi harian. Tabel II menunjukkan
KPI yang akan digunakan
dalam memberikan visualisasi
pada dashboard.
TABEL 2 KEY
PERFORMANCE INDICATOR (KPI)
Indikator |
Sub Indikator |
Informasi
perkembangan kondisi pribadi klien |
Menampilkan perkembangan kondisi mental klien (emosional dan perilaku) |
Menampilkan perkembangan klondisi medis klien menggunakan kepatuhan klien dalam meminum obat. Jika klien membuang obat atau tidak
sesuai dosis yang seharusnya,
maka klien tersebut dianggap tidak minum. |
|
Informasi
perkembangan klien dengan kategori yang sama |
Menampilkan perkembangan kondisi klien yang dibandingkan dengan rata-rata klien dengan kategori yang sama. Perkembangan kondisi akan dilakukan grouping supaya lebih terlihat jelas. |
Informasi
frekuensi kemunculan konflik klien |
Menampilkan frekuensi konflik dan/atau emosi klien
selama berkegiatan baik range harian maupun mingguan |
Observasi
Selain melakukan wawancara, peneliti melakukan observasi sebanyak 3 kali pada
Bulan Februari dan April untuk melihat
kegiatan keseharian para pemantau dimana terdapat beberapa kegiatan, diantaranya, yaitu mandi dan makan, terapi,
ibadah atau doa, dan evaluasi. Hasil dari observasi adalah Pondok Pemulihan Sahabat memerlukan sistem pemantauan perkembangan kesehatan klien karena setiap kegiatan
memiliki track record sebagai
bentuk pertanggung jawaban mereka.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Implementasi Awal
Pada implementasi awal,
dilakukan pengujian terhadap desain high-fidelity yaitu prototype. Implementasi
awal dibagi berdasarkan pengujian kemampuan responden dalam belajar dan kemampuan responden dalam mengerjakan task
dihitung dari jumlah task yang ada (efisiensi).
Kemampuan Belajar
Pengujian kemampuan belajar (learnability)
dilakukan pada saat responden melakukan task pada
tabel 4. Kemudian Maze digunakan untuk melihat waktu pengerjaan task responden. Tabel 6 menunjukkan kesuksesan dalam menyelesaikan tasks.
Adapun formula yang digunakan untuk melihat tingkat kesuksesan adalah sebagai berikut (J. Nielsen and R. Budiu, 2023).
���� ����������� (2)
Keterangan:
S: Suzzess (berhasil
menyelesaikan task)
P: Partial Success (berhaasil menyelesaikan task tetapi membutuhkan bantuan supaya task dapat terselesaikan)
TABEL I PENYELESAIAN TASK UT PROTOTYPE
Responden |
Task |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
|
1 |
S |
S |
P |
S |
S |
2 |
S |
S |
P |
S |
P |
3 |
S |
S |
P |
S |
P |
4 |
S |
P |
P |
P |
S |
Dari formula (2) dilakukan perhitungan
menggunakan Tabel 6 dengan melihat
jumlah success dan partial success. Pada
uji kebergunaan prototype didapatkan
hasil sebagai berikut.
Berdasarkan perhitungan di atas, Tingkat kemampuan belajar terhadap desain prototype sebesar 80%. Menurut analisis hasil dari sekitar 1200 sability
tasks yang melibatkan 3472 partisipan,
Tingkat penyelesaian task rata-rata sebesar 78% (J. Sauro, 2023). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa desain prototype tergolong di atas rata-rata dan jika
angka tersebut diinterpretasikan pada Standar Acuan Litbang Depdagri
Tahun 1991, maka desain tersebut sangat efektif untuk digunakan para responden atau pemantau (Tabel V).
TABEL II STANDAR ACUAN LITBANG DEPDAGRI TAHUN 1991
No |
Rasio Efektivitas |
Tingkat Pencapaian |
1 |
<40% |
Sangat Tidak Efektif |
2 |
40 � 50.99% |
Tidak Efektif |
3 |
60 � 79.99% |
Cukup Efektif |
4 |
>80% |
Sangat Efektif |
����������� Sumber : Litbang
Depdagri, 1991
Jika kita lihat
Tabel 6, task 3 menjadi task tersulit karena semua responden mengalami kesulitan sehingga memerlukan panduan khusus. Hal ini dikarenakan responden kesulitan dalam menemukan tombol dengan ikon grafik yang memberikan navigasi ke dashboard pribadi klien terkait. Pada task 1
hanya terdapat 1 responden (R2) yang mengalami kesulitan karena responden lebih memilih untuk eksplorasi terlebih dahulu baru menyelesaikan task.
TABEL III WAKTU PENYELESAIAN TASK UT PROTOTYPE
Responden |
Tasks (sec) |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
|
1 |
24.46 |
47.90 |
18.10 |
101.32 |
37.85 |
2 |
43.67 |
17.33 |
111.34 |
21.66 |
81.34 |
3 |
45.98 |
57.52 |
126.99 |
70.53 |
132.74 |
4 |
19.18 |
172.91 |
12.5 |
94.81 |
23.93 |
Rata-rata |
33.5 |
71.4 |
65.8 |
72.08 |
68.97 |
Jika dilihat dari waktu penyelesaian task pada tabel 8, responden 3 memiliki waktu paling lama dalam menyelesaikan task 1, 3, dan 5. Responden
tersebut merasa belum terbiasa dengan desain antarmuka dashboard
dan sudah lama tidak menggunakan laptop sehingga butuh penyesuaian. Sedangkan, task 4 menjadi task dengan waktu terlama karena
tool yang digunakan peneliti
harus terhubung dengan
internet dan kondisi saat
itu kurang mendukung sehingga untuk meng-klik tombol sedikit lebih lama.
Efisiensi
Pengujian prototype juga dilakukan untuk melihat seberapa efisien dari setiap
halaman situs web dengan
menggunakan formula time based efficiency dan overall relative
efficiency sebagai berikut
(Mifsud, 2023).
�������� ��� ���������(3)
����� (4)
Dengan menghitung rata-rata efisiensi
dari setiap tugas, peneliti mendapatkan nilai efisiensi setiap task dimana task memiliki nilai yang lebih rendah karena responden
kurang mengerti terkait pengisian pada kolom id.
TABEL IV HASIL PERHITUNGAN EFFICIENCY PROTOTYPE
|
T1 |
T2 |
T3 |
T4 |
T5 |
Time Based Efficiency (goals/sec) |
0.0344 |
0.0254 |
0.0378 |
0.0202 |
0.0220 |
Overall Realtive Efficiency |
100% |
100% |
11.36% |
100% |
100% |
Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan bagian dari build and validate
pada tahap penelitian. Sistem akan dibangun
dengan menyesuaikan rancangan prototype design dan rancangan
database yang telah dibuat
sebelumnya.
Pembangunan Halaman Web
Terdapat 6 halaman yang akan
dibangun di dalam situs web Dashboard Sahabat Skizofrenia. Berikut penjelasan dari maisng-masing halaman web.
Halaman Login
Halaman pertama yang akan
muncul ketika pengguna ingin melihat sistem dashboard adalah halaman login seperti terlihat pada Gambar. 12.
Gambar. 2 Halaman Login
Halaman Dashboard
Setelah pengguna melakukan
login, pengguna akan diarahkan ke halaman utama yaitu Halaman Dashboard.
Pada halaman ini akan menampilkan visualisasi data berdasarkan KPI
pada Tabel II. Pada bagian atas terdapat
search bar yang berguna untuk mencari
nama lengkap klien dengan harapan
pengguna dapat langsung melihat grafik perkembangan individu klien. Ketika pengguna melakukan pencarian dan menemukan nama klein, maka
terdapat 3 grafik yang akan ditampilkan.
Gambar. 3 Halaman Dashboard Perkembangan Kondisi Klien
Gambar. 4 Halaman Dashboard Grafik Frekuensi
Konflik Klien
Halaman Jadwal Harian
Halaman Jadwal Harian digunakan untuk melihat jadwal kegiatan yang dilakukan para klein, baik terapi
ataupun kegiatan keseharian lainnya (lihat Gambar 15).
Gambar. 5 Halaman Jadwal Harian
Halaman Catatan Harian
Halaman Catatan Harian digunakan
oleh pemantau untuk mencatat
segala evaluasi klien, baik mental atau medis.
Gambar. 6 Halaman Catatan Harian
Pada setiap halaman
yang memiliki dua kali klik
akan diberikan breadcrumbs
dengan tujuan pengguna tidak kehilangan navigasi ketika berada di halaman yang memiliki dua kali klik untuk berada di halaman selanjutnya (sebagai contoh lihat Gambar. 16).
Hal ini disampaikan oleh
Steve Krug dalam Buku Don�t Make Me Think (Reingold, 2019).
Gambar. 7 Breadcrumbs � Designing Navigation
Halaman Data Klien
Halaman Data Klien diperuntukkan bagi pemantau untuk melihat biodata klien, menambah data klien baru, cetak keseluruhan, cetak per-individu, edit per-individu dan download excel.
Gambar. 8 Halaman Data Klien
Prinsip desain juga diterapkan
di beberapa tombol dimana tombol dibuat
dnegan ikon yang familiar, seperti
pada menu data klien dimana
terdapat ikon pensip yang
sudah banyak orang ketahui kegunaannya untuk mengedit suatu record (lihat Gambar.
18). Prinsip ini disebut familiarity(Mayhew, 1991)
Gambar. 9 Tombol Edit Data Klien � General Principles
Mayhew
Halaman Data Pemantau
Halaman Data Pemantau digunakan
oleh pemantau jika ada penambahan pemantau baru tetapi pemantau.
Gambar. 10 Halaman Data Pemantau
Analisis Pengujian Sistem
Seperti pada tahap sebelumnya,
sistemdilakukan pengujian dengan menggunakan 2 komponen, yaitu kemampuan belajar (learnability) dan efisiensi
(efficiency).
Kemampuan Belajar
Dalam melakukan pembuktian,
peneliti melakukan pengujian yang sama yaitu menguji kemampuan belajar (learnability) dilakukan
pada saat responden melakukan task yang dari tabel 4. Beikut adalah hasil pengujian sistem.
TABEL V PENYELESAIAN TASK UT SISTEM
Responden |
Task |
||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
|
1 |
S |
S |
P |
S |
S |
2 |
S |
S |
P |
S |
P |
3 |
S |
S |
P |
S |
P |
4 |
S |
P |
P |
P |
S |
Dari formula (2) dilakukan perhitungan
menggunakan Tabel VIII dengan melihat
jumlah success dan partial success. Pada
uji usabilitas sistem didapatkan hasil sebagai berikut.
Berdasarkan perhitungan di atas, Tingkat kemampuan belajar terhadap desain prototype sebesar 85%. Menurut analisis hasil dari sekitar 1200 sability
tasks yang melibatkan 3472 partisipan,
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa desain web tergolong di atas rata-rata dan jika
angka tersebut diinterpretasikan pada Standar Acuan Litbang Depdagri
Tahun 1991, maka desain tersebut sangat efektif untuk digunakan para responden atau pemantau (Tabel V).
TABEL VI WAKTU PENYELESAIAN TASK UT SISTEM
Task |
T1 |
T2 |
T3 |
T4 |
T5 |
Mean |
Max time (sec) |
40 |
50 |
85 |
73 |
60 |
56 |
1 |
18.02 |
45.29 |
88.21 |
71.46 |
48.91 |
54.38 |
2 |
28.23 |
43.05 |
79.68 |
57.23 |
56.36 |
52.91 |
3 |
36.33 |
39.01 |
58.01 |
82.49 |
50.55 |
53.26 |
4 |
18.25 |
32.54 |
49.82 |
67.45 |
47.34 |
43.08 |
Mean |
27.71 |
39.97 |
69.93 |
69.64 |
50.79 |
51.43 |
Jika dilihat dari
Tabel IX, peneliti memberikan
maximum times dengan tujuan
waktu penyelesaian task setiap responden tidak melebihi waktu tersebut. maximum imes diambil dari waktu uji coba peneliti pertama
kali. Pada task 3, responden 1 (R1) mengalami overtime sehingga
nanti akan mempengaruhi tingkat efisiensi kinerja web dashboard.
Efisiensi
Perhitungan tingkat efisiensi
juga dilakukan pada sistem dengan tujuan melihat
efisiensi dari setiap halaman situs web dengan menggunakan formula (3) dan (4). Dengan
menghitung rata-rata efisiensi
dari setiap tugas, peneliti mendapatkan nilai efisiensi setiap task dimana task 3 memiliki nilai yang lebih rendah karena responden
kurang mengerti terkait pengisian pada kolom id (lihat Tabel X).
TABEL VII HASIL PERHITUNGAN EFFICIENCY SISTEM
|
T1 |
T2 |
T3 |
T4 |
T5 |
Time Based Efficiency (goals/sec) |
0.0433 |
0.0255 |
0.0125 |
0.0146 |
0.0198 |
Overall Realtive Efficiency |
100% |
100% |
68.05% |
100% |
100% |
Evaluasi Sistem
Setelah melakukan pengujian,
evaluasi terhadap sistem dilakukan dengan menggunakan Single Ease Question (SEQ)
menggunakan formula (1) terhadap Gambar 20 dan Gambar
21.
Gambar. 11 Skor Pengujian Tingkat Kemudahan
Sistem
Gambar. 12 Skor Pengujian Tingkat Informatif
Tampilan Sistem
Dengan demikian ttingkat kemudahan dan tingkat desain yang informatif bernilai 71% dan 63% sehingga dapat digunakan dengan mudah terutama
dalam hal pencatatan dan
bisa lebih memberikan informasi yang jelas terhadap perkembangan kondisi kesehatan klien.
SIMPULAN
Dari hasil analisis pada dashboard
pemantauan perkembangan kesehatan klien di Pondok Pemulihan Sahabat, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
a. Perkembangan kondisi
individu klien (emosional, perilaku, kognitif) yang dibandingkan dengan kepatuhan klien dalam minum
obat (medis) dalam jangka waktu
tertentu;
b. Perkembangan kondisi
individu klien yang dibandingkan dengan rata-rata skor klien lain yang memiliki kategori yang sama dalam jangka
waktu tertentu per kondisi; serta
c. Pemantauan konflik
atau emosi klien dalam jangka
waktu tertentu.
Terdapat beberapa saran untuk pengembangan
dan pemeliharaan dashboard pemantauan
perkembangan kesehatan klien, antara lain:
DAFTAR PUSTAKA
Alfarizi,
M. H. J., Brata, K. C., & Supianto, A. A. (2021). Pembangunan Sistem
Informasi Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan Orang Dalam Gangguan Jiwa
(ODGJ) berbasis Web dengan Metode Waterfall. Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi Dan Ilmu Komputer, 5(8), 3568�3577.
Anggoro,
A., & Mailangkay, A. B. L. (2021). Perancangan UI/UX Aplikasi Android
Online Monitoring Kualitas Air (Onlimo) Di BPPT Menggunakan Metode User
Centered Design. Prosiding Seminar Nasional, 1, 24�26.
Bach,
B., Freeman, E., Abdul-Rahman, A., Turkay, C., Khan, S., Fan, Y., & Chen,
M. (2022). Dashboard design patterns. IEEE Transactions on Visualization and
Computer Graphics, 29(1), 342�352.
Hertina,
D., & Wulandari, D. (2022). Pengaruh harga, kualitas produk dan brand image
terhadap keputusan pembelian. Fair Value: Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan
Keuangan, 4(12), 5379�5384.
https://doi.org/10.32670/fairvalue.v4i12.1988
J.
Nielsen and R. Budiu. (2023). Success Rate : The Simplest Usability
Metric.
Https://Www.Nngroup.Com/Articles/Success-Rate-the-Simplest-Usability-Metric/.
J.
Sauro. (2023). What Is A Good Task-Completion Rate? MeasuringU.
Mayhew,
D. J. (1991). Principles and guidelines in software user interface design.
Prentice-Hall, Inc.
Mifsud,
J. (2023). Usability Metrics � A Guide To Quantify The Usability Of Any
System [online],.
Https://Usabilitygeek.Com/Usability-Metrics-a-Guide-to-Quantify-System-Usability/.
Reingold,
M. (2019). Heimat across space and time in Nora Krug�s belonging. Monatshefte,
111(4), 551�569.
Romadhanti,
F. I., & Aknuranda, I. (2020). Evaluasi dan Perbaikan Desain Antarmuka
Pengguna Sistem Informasi Musyawarah Masjid menggunakan Goal-Directed Design
(GDD)(Studi Kasus: Masjid Ibnu Sina Jl. Veteran Malang). Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 4(10), 3313�3321.
Wulandari,
I., Permatasari, D. I., Hakiky, D. M., & Penulis, E. (2021). Pengembangan
Aplikasi Mobile Pemantauan Stunting Anak Dengan Penerapan Metode User Center
Design. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 2021.