� Mitigation of Material Quality Decrease Risk in
Storage Process Using FMEA and RCA Methods at PT. XYZ
1)* Gilang
Muhammad Rido, 2)Nano Koes Ardhiyanto
1,2 Politeknik Energi dan Mineral Akamigas, Indonesia
*Email: 1) [email protected], 2) [email protected]
*Correspondence: 1) Gilang Muhammad Rido
DOI: 10.59141/comserva.v4i4.1411 |
ABSTRAK Warehouse berperan
penting sebagai tempat penyimpanan dalam mendukung operasional perusahaan,
distribusi ke lokasi, atau kepada konsumen akhir, serta memberikan informasi
mengenai status dan kondisi material. Untuk memastikan material tetap dalam
kondisi baik, penting bagi warehouse untuk mengidentifikasi risiko-risiko
yang dapat mempengaruhi kondisi material. Data laporan inspeksi harian dari
tahun 2021 hingga 2023 menunjukkan adanya material rusak seperti drillpipe,
valve, dan pup joint. Hal ini disebabkan oleh sejumlah risiko penyimpanan,
termasuk penumpukan material, paparan panas dan hujan, permintaan musiman
yang berlebihan, serta material masih berantakan pada saat dilokasi
warehouse. Oleh karena itu, penting untuk melakukan identifikasi risiko menggunakan
metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) guna meningkatkan efisiensi
proses penyimpanan.Penentuan strategi perbaikan dengan metode Root Cause
Analysis (RCA). Berdasarkan metode FMEA nilai bobot RPN tertinggi sebesar
523,36 yaitu risiko permintaan musiman material dan persediaan yang terlalu
banyak, peringkat kedua yaitu resiko material terkena panas dan hujan dengan
nilai RPN sebesar 465, dan peringkat ketiga yaitu resiko permasalahan sarpas
dengan nilai RPN 387,5. Adapun usulan perbaikan pada risiko permintaan
musiman yang berlebihan adalah menerapkan persediaan berdasarkan permintaan
dan sesuai kebutuhan� menerapkan metode
peramalan dengan tepaT, risiko material terkena hujan dan panas yaitu
penambahan lokasi tertutup agar material lebih banyak opsi untuk penempatan
material serta inspeksi dan pemeliharaan rutin, dan usulan perbaikan pada
risiko permasalahan sarpas karena material masih berantakan di lokasi
warehouse yaitu penambahan fase blok dan stopper serta penambahan sarpas
lifting material dan melakukan inspeksi sarpas secara berkala. Kata kunci: Penyimpanan, Failure Mode Effect Analysis
(FMEA), Root Cause Analysis (RCA) |
ABSTRACT
Warehouses play an important role as storage places in supporting
company operations, distribution to locations or to end consumers, as well as
providing information regarding the status and condition of materials. To
ensure materials remain in good condition, it is important for the warehouse to
identify risks that can affect the condition of the materials. Daily inspection
report data from 2021 to 2023 shows the presence of damaged materials such as
drill pipes, valves and pup joints. This is caused by a number of storage
risks, including material buildup, exposure to heat and rain, excessive
seasonal demand, and materials still in disarray at the warehouse location.
Therefore, it is important to identify risks using the Failure Mode Effect
Analysis (FMEA) method to increase the efficiency of the storage process.
Determine improvement strategies using the Root Cause Analysis (RCA) method.
Based on the FMEA method, the highest RPN weight value is 523.36, namely the
risk of seasonal demand for materials and too much inventory, the second rank
is the risk of materials being exposed to heat and rain with an RPN value of
465, and the third rank is the risk of sarpas problems with an RPN value of
387.5 . The proposed improvements to the risk of excessive seasonal demand are
implementing supplies based on demand and according to needs, implementing
accurate forecasting methods, the risk of materials being exposed to rain and
heat, namely adding closed locations so that materials have more options for
material placement as well as routine inspection and maintenance, and proposed
improvements. on the risk of sarpas problems because the material is still
messy at the warehouse location, namely adding phase blocks and stoppers as
well as adding sarpas lifting material and carrying out periodic sarpas
inspections.
Keywords:
Storage,
Failure Mode Effect Analysis (FMEA), Root Cause Analysis (RCA)
PENDAHULUAN
Dalam suatu perusahaan besar,
warehouse tentunya memiliki pernanan penting untuk arus barang di suatu
perusahaan. Warehouse didefinisikan sebagai bangunan atau ruangan yang
berfungsi sebagai ruang penyimpanan suatu bahan di pabrik (SALIM, 2023).
Aktivitas utama warehouse terdiri dari 3 aktivitas yaitu penerimaan,
penyimpanan dan pendistribusian barang. Penyimpanan
open yard atau penyimpanan di lapangan terbuka adalah salah satu metode
penyimpanan yang sering digunakan terutama dalam industri yang membutuhkan
ruang penyimpanan yang luas, seperti konstruksi, logistik, dan pertambangan (Muhammad
Dary Setiawan & DA Arisanti, 2024). Meskipun penyimpanan open yard
menawarkan beberapa keuntungan, seperti biaya yang lebih rendah dan kemudahan
akses, terdapat berbagai masalah yang perlu diperhatikan dan permasalahan
penyimpanan open yard diantaranya adalah kerusakan akibat cuaca, keamanan dan
risiko pencurian, penurunan kualitas dan keawetan barang, permasalahan
logistic dan penataan serta tentunya pengaruh dampak lingkungan. Fungsi utama
gudang adalah untuk menyimpan bahan baku, barang dalam proses, dan produk jadi (Rahim
et al., 2024). Warehouse memegang peranan penting untuk mendukung
keberhasilan tujuan Perusahaan, maka dari itu perlu adanya dukungan dari
aktivitas atau kegiatan pergudangan yang baik untuk membantu perusahaan
mencapai tujuannya, dimulai dari proses penerimaan dan penyimpanan, perawatan,
pencatatan ,dan pengeluaran barang (Annisa et al., n.d.).
Akibatnya, untuk memastikan operasional gudang berjalan dengan lancar dan
efisien, kinerja gudang haruslah diperhatikan. Salah satu kinerja yang harus
diperhatikan adalah penanganan material, metode penyimpanan yang digunakan, dan
lokasi penyimpanan material (Julyanthry et al., 2020).
Selama penyimpanan di open yard PT.XYZ, banyak material rusak disimpan
digudang. Dengan banyaknya material yang rusak digudang, tata letak open
yard dapat terganggu dan terhambat selama proses penyimpanan. Hal ini
terjadi karena standar operasional Keluar Masuk Material dan sistem persediaan
yang tidak sesuai.
Data kerusakan yang diperoleh dari Daily Report Inspection
terdiri dari beberapa jenis material yaitu material drill pipa, valve, casing.
Material yang rusak di open yard umumnya terjadi karena kondisi penyimpanan
terbuka, kurangnya base blok dan stopper, sehingga menyebabkan beberapa
material menjadi korosi dan kerusakan � kerusakan lainnya.
Untuk mencegah dan mengatasi risiko
dalam penyimpanan, evaluasi perlu dilakukan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada material. Sehingga dapat
diperoleh keputusan yang tepat dalam menghadapi resiko penyimpanan. Cara untuk
mengelola risiko adalah melalui teknik Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
dan analisis Penyebab Akar (Root Cause Analysis/RCA). Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) merupakan
sebuah metode terstruktur yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta mencegah
sebanyak mungkin jenis kegagalan yang mungkin terjadi. Metode ini digunakan
untuk mengukur identifikasi resiko dan efek terhadap penurunan kualitas
material berdasarkan penelitian � penelitian terdahulu.
Tujuan dari penulisan Tugas Kerja Wajib (TKW) yaitu:
METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di sebuah perusahaan
yang beroperasi di sektor minyak dan gas, yang terletak di wilayah Aceh Timur.
Fokus penelitian ini akan difokuskan pada pengoptimalan terhadap penyimpanan
material serta kualitas material, dengan pengumpulan data dan informasi.
Oleh karena itu, diharapkan bahwa penelitian ini akan memberikan dampak
positif. terhadap pemahaman praktik�
dalam manajemen resiko dalam kualitas material� pada proses penyimpanan di PT.XYZ
Penulis menggunakan pendekatan kuantitatif
dalam metode penelitian deskriptif ini. Metode deskriptif dilakukan untuk
mencari akar permasalahan dengan cara menganalisa FMEA dan RCA sehingga
diperoleh bobot permasalahan. Dari hasil penelitian tersebut akan didapatkan
solusi terbaik untuk memitigasi resiko penurunan kualitas material pada proses
penyimpanan.
Objek dalam penelitian ini yaitu optimasi
penyimpanan pada Gudang Open Yard di PT XYZ. Dalam penulisan penelitian
ini dilakukan pengoptimalan terhadap penyimpanan material yang berkaitan dengan
kualitas material. Penulis melakukan identifikasi risiko yang muncul karena
kerusakan barang selama proses penyimpanan dengan menerapkan metode FMEA (Failure
Mode Effect Analysis). Setelah itu dilakukan Analisis RCA untuk mengetahui
efek atau akibat yang ditimbulkan dari penurun kualitas tersebut.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan dasar atau lokasi di mana data tersebut diperoleh.. Sumber data dibagi menjadi dua jenis yaitu
data primer dan data sekunder.
Data primer adalah informasi yang diperoleh
secara langsung dari sumbernya tanpa mengalami proses pengolahan atau analisis
sebelumnya. Data primer yang penulis
gunakan yaitu data material defect drill pipe, valve, casing.
Data sekunder yang penulis gunakan berupa
data yang diperoleh dari sumber publikasi, dokumen, dan jurnal guna mendukung
data primer dalam penelitian ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
����������������������������������� ����������
Gambar 4.1 Diagram Fishbone
Diagram ini
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam penyimpanan di
warehouse zona open yard di PT XYZ. Dimulai dengan masalah banyaknya material
yang rusak serta data yang menunjukkan penyebab kerusakan material.
Penyelesaian masalah ini dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode
Effect Analysis (FMEA) dan Root Cause Analysis (RCA). Selanjutnya,
data yang telah dikumpulkan digunakan untuk menentukan bobot risiko terbesar
yang menyebabkan cacat material. Setelah itu, strategi perbaikan dicari dengan
menggunakan metode RCA.
Masalah Penyimpanan
Gudang adalah
komponen krusial dalam perusahaan atau pabrik yang beroperasi di bidang
produksi. Penyimpanan barang selalu menjadi sarana penting dalam mendukung
proses bisnis dan kegiatan produksi perusahaan. Oleh karena itu, PT XYZ juga
harus mengoptimalkan fasilitas penyimpanannya agar barang atau material yang
disimpan tetap terjaga dan tidak mengalami kerusakan. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk
mengoptimalkan proses dan mencegah kerusakan barang. Penelitian ini akan
melakukan optimalisasi penyimpanan dengan Setelah meneliti risiko-risiko
kerusakan barang, dilakukan pemilihan strategi-strategi yang dapat digunakan
untuk upaya perbaikan.ara menentukan risiko yang menyebabkan kerusakan barang.
Masalah yang dihadapi oleh PT XYZ adalah tingginya jumlah barang atau material
yang rusak di area penyimpanan terbuka (open yard) pada gudang mereka.
Masalah ini memiliki beberapa penyebab yang telah diidentifikasi melalui
penelitian risiko. Tantangan dalam penyimpanan meliputi, kurangnya perlindungan
terhadap cuaca seperti hujan dan panas, fluktuasi permintaan musiman untuk
material, serta kurangnya sarana dan prasarana�
sehingga penempatan barang berantakan atau tidak rapi bahakan tidak
sesuai dengan lokasinya. Oleh karena itu, diperlukan optimalisasi di dalam
gudang tersebut. Langkah-langkah untuk mengurangi risiko penurunan kualitas
material selama proses penyimpanan dapat dilakukan dengan menerapkan metode Failure
Mode Effect Analysis (FMEA) dan RCA sebagai Usulan perbaikan dari risiko
penurunan kulaitas material
Identifikasi Resiko
Penyimpanan
Adapun resiko
penyimpanan pada warehouse adalah resiko man, methods, serta sarana dan
fasilitas yang belum memadai. Resiko teridentifikasi yang terjadi penyebab
kerusakan barang dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :
����������� ����������������������� � Tabel
1 Resiko Penyimpanan
No |
Resiko Penyimpanan |
|
Material terkena
hujan dan pnas |
|
Permintaan musiman
material dan persediaan yang terlalu banyak |
|
Permasalahan Sarpas |
Sumber Data : Pengolahan data penulis
Pengukuran resiko
penyimpanan ini menggunakan metode FMEA (Failure Mode And Effect Analysis)
serta akan dilakukan pembobotan dengan Risk Priority Number (RPN) yang
didapatkan dari perkalian nilai severity, occurance, detection. Resiko
dengan nilai RPN tertinggi menjadi prioritas dalam penanganan resiko tersebut.
Pada tabel dibawah ini
nilai RPN dilakukan perangkingan resiko dari nilai tertinggi ke rendah� yang bertujuan untuk mendapatkan resiko
prioritas yang akan ditangani serta didapatkan nilai dari hasil RPN tersebut
dengan nilai yang tertinggi untuk mengetahui prioritas yang harus segera
ditangani. Perhitungan nilai RPN dabat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini:
Tabel 2 Identifikasi Resiko Penyimpanan
Masalah Yang timbul |
O |
Akibat |
S |
Kontrol yang dilakukan |
D |
|
Material terkena panas dan hujan |
�Material atau�� besi mengalami
korosi |
� 7,5 |
Rusaknya� kualitas secara
fungsional� seperti korosi pada
material atau degradasi material |
7,75 |
Penambahan penyimpanan material lokasi terturup atau dengan open
set |
� 8 |
Permintaan musiman material dan persediaan yang terlalu banyak |
Penumpukan yang terjadi menyebabkan material usang dan overload di
lokasi penyimpanan |
8,25 |
Material menunggu digunakan terlalu lama sehingga
material rusak/ usang saat digunakan |
8,75 |
Penerapan peresediaan berdasarkan permintaan
kebutuhan atau dengan metode permodelan yang tepat disesuaikan dengan
kebutuhan musiman/fluktuatif |
7,25 |
|
Lifitng material yang kurang serta kemungkinan luas gudang tidak cukup untuk
peletakkan material |
8 |
Material menjadi tidak rapi atau berantakan pada
saat penempatan material dan resiko barang tergelinding |
8,75 |
Penambahan sarpas serta penambahan tools material
seperti lapisan karet pada forklift Atau devider pada crane Atau spreadbar pada Stopper |
7,25 |
Sumber : Data Penulis
Setelah
masing-masing bobot severity, occurance, dan detection didapatkan maka
dilakukan perkalian terhadap masing-masing bobot untuk mendapatkan nilai RPN
nya sebagai berikut
����������������������������������������������� Tabel
3 Perhitungan Nilai RPN
No |
Cause Of Failure |
S |
O |
D |
RPN |
Peringkat |
1 |
Material terkena panas dan hujan |
7,5 |
7,75 |
8 |
465 |
2 |
2 |
Permintaan musiman
material dan persediaan yang terlalu banyak |
8,25 |
8,75 |
7,25 |
523,36 |
1 |
3 |
Permasalahan Sarpas |
8 |
6,25 |
7,75 |
387,5 |
3 |
Sumber : Data Penulis
Berdasarkan
perhitungan RPN diatas bahwasannya permintaan material musiman dan persediaan
terlalu banyak merupakan resiko tertinggi. Dengan menumpuknya material di zona
penyimpanan open yard sebelum digunakan akan menyebabkan material tersebut lama
kelamaan akan usang dan mengakibatkan rusak yang mana ini merupakan penerapan
yang kurang tepat dalam sistem persediaan material yang ada. Resiko tertinggi
kedua yaitu material terkena panas dan hujan karena disebabkan lokasi
penyimpanan open yard tersebut yang hanya memiliki penutup hanya sedikit, jadi
material- material tersebut kebanyakan tidak cukup untuk diletakkan dilokasi
penyimpanan tertutup, sehingga untuk lokasi penyimpanan tertutup� khusus material drilling sudah tidak lagi
digunakan karena posisi tanah mengalami penurunan sehingga di letakkan di zona
open yard. Kemudian peringkat resiko tertinggi ketiga yaitu permasalahan sarpas
yang mengakibatkan material� masih
berantakan pada saat dilokasi penyimpanan sehingga material menjadi tidak rapi
pada saat penyimpanan dan mengalami penurunan kualitas dikarenakan material
yang disimpan pada lokasi penyimpanan masih secara acak� sehingga tidak diletakkan pada lokasinya.
Perencanaa Strategi
Usulan Perbaikan dengan Metode RCA (Root Cause Analysis)
Analisis data
dilakukan menggunakan metode RCA untuk mengidentifikasi risiko terbesar dalam
kegiatan penyimpanan material. Tujuannya adalah menemukan solusi perbaikan agar
kejadian berisiko dapat dicegah. Tahapan metode RCA ini dilakukan dengan
menggunakan sistem pertanyaan "why" dan "what"
untuk menemukan penyebab terjadinya risiko tersebut.
����������������������������������������������� Tabel
4 Rekapitulasi Wawancara
Resiko terbesar yang terjadi |
Faktor terjadi resiko |
Root Cause Resiko |
Material terkena
panas dan hujan |
Cuaca yang ekstreme
baik panas ataupun hujan menyebabkan material korosi dan leaking |
Sedikitnya jumlah
penyimpanan material yang bersifat tertutup untuk menghindari material
terkena korosi dan leaking |
Permintaan
musiman material dan persediaan yang terlalu banyak |
Permintaan
persediaan material yang terlalu berlebih atau banyak |
Penerapan yang
kurang tepat dalam sistem persediaan material yang ada. |
Permasalahan
Sarpas |
Ruang
penyimpanan terbatas atau tidak cukup peletakkan material serta kurangnya sarpas
seperti crane dan forklift |
Kurangnya sarpas
dalam hal penyimpanan jumlah material |
Dari hasil analisis
RCA risiko terbesar bahwasannya terdapat keaadaan yang bisa dikendalikan dan
tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Keadaan yang tidak bisa dikendalikan oleh
manusia yaitu material terkena hujan dan panas di akibatkan oleh cuaca yang extreme.
Sedangkan akar permasalahan yang bisa dikendalikan oleh manusia seperti
permintaan persediaan material yang terlalu berlebih atau banyak akibat
penerapan yang kurang tepat dalam sistem persediaan material yang ada, serta
ruang penyimpanan dan sarana prasarana yang terbatas sehingga material
diletakkan masih berantakan atau tidak rapi. Berdasarkan Root Cause
penyebab terjadinya maka diusulkan suatu perbaikan pada proses penyimpanan di
perusahaan PT XYZ. Berikut
dibawah ini merupakan tabel usulan perbaikan dalam proses penyimpanan meterial.
Tabel 5 Usulan Perbaikan menggunakan metode RCA
Resiko tertinggi proses penyimanan |
Usulan perbaikan |
Material terkena panas dan hujan |
a.
Penambahan lokasi tertutup agar material lebih banyak opsi untuk
penempatan material b.
Penambahan pelindung penutup material seperti terpal yang berjenis military
grade atau high density polyethylne c.
Imspeksi dan pemeliharaan rutin secara periode d.
Catat dan evaluasi hasil inspeksi agar tidak terjadi breakdown
(total gagal produksi) |
Permintaan musiman
material dan persediaan yang terlalu banyak |
a.
Menerapkan persediaan berdasarkan permintaan dan sesuai kebutuhan b.
Menerapkan metode peramalan dengan tepat c.
Perusahaan harus lebih memperhatikan strategi dalm perencanaan
kebutuhan material |
b.
Penambahan Sarana dan prasarana Lifting Material c.
Inspeksi sarpas secara berkala |
Usulan Perbaikan
dengan menggunakan metode RCA dari resiko tertinggi dalam proses penyimpanan
adalah diantaranya ketika material terkena panas atau hujan maka dibutuhkan penambahan
lokasi tertutup agar material yang ada dan disimpin lebih memiliki banyak opsi
untuk ditempatkan, penambahan pelindung penutup material seperti terpal yang
berjenis military grade atau high density polyethylne serta perlu
dilakukan inspeksi dan pemelihaaraan rutin terkait kualitas material tersebut.
Resiko selanjutnya ialah permintaan musiman material dan persediaan yang
terlalu banyak dengan usulan perbaikan yaitu menerapkan persediaan berdasarkan
permintaan dan sesuai dengan kebutuhan serta menerapkan metode peramalan yang
tepat terhadap persediaan material. Dan resiko terakhir yaotu permasalahan
dalam sarana dan prasarana dan usulan perbaikan yaitu penambahan stopper agar
material pada saat penyimpanan tidak terletak langsung diatas tanah dan
tergelinding, dan material tidak tertumpuk secara berantakan dan juga dapat
dilakukan penyusunan agar material tersebut rapi dan inspeksi sarpas secara
berkala
SIMPULAN
Berdasarakan analisis dan pengolahan data pada
penelitian ini dapat diosumpulkan beberapa hal diantaranya:
1. Identifikasi resiko yang ada pada proses penyimpanan
sebanyak 3 (empat) variable resiko yaitu, material terkena panas dan hujan,
permintaan musiman material dan persediaan yang terlalu banyak serta
permasalahan sarana dan prasraana
2. Nilai RPN (Risk Priority Number) yang
didapatkan dari pembobotan masing-masing resiko meliputi risiko material
terkena hujan dan panas mendapatkan nilai bobot 465, risiko permintaan musiman
material dan persediaan yang terlalu banyak dengan nilai bobot 523,36, serta
permasalahan sarpas mendapatkan nilai bobot 387,5. Berdasarkan nilai bobot
diatasa bahwasannya risiko terbesar menggunakan metode FMEA adalah permintaan
musiman material dan persediaan yang terlalu banyak dengan nilai bobot 523,36,
3. Usulan perbaikan dengan dengan menggunakan metode RCA
diantaranya yaitu penambahan lokasi penyimpanan tertutup di lokasi warehouse
open yard, Menerapkan persediaan berdasarkan permintaan dan sesuai
kebutuhan ,menerapkan metode peramalan dengan tepat, penambahan stopper pada
lokasi penyimpanan, dan penambahan sarana prasarana lifitng material.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa,
Z. N., Sari, S. Y., Rizaldi, M. D., Putri, N. C., & Herlambang, M. R.
(n.d.). ANALISIS PROSES DASAR MANAJEMEN ORGANISASI BISNIS PADA PT. INDOFOOD.
Julyanthry,
J., Siagian, V., Asmeati, A., Hasibuan, A., Simanullang, R., Pandarangga, A.
P., Purba, S., Purba, B., Pintauli, R. F., & Rahmadana, M. F. (2020). Manajemen
Produksi dan Operasi. Yayasan Kita Menulis.
Muhammad
Dary Setiawan, M. D. S., & DA Arisanti, D. (2024). LAPORAN
MAGANG-PROSEDUR BONGKAR MUAT BARANG PADA PT HARINDRA SEMPURNA UTAMA. STIA
Manajemen dan Kepelabuhan Barunawati Surabaya.
Rahim,
A., Hastuti, D. R. D., & Malik, A. (2024). Pembangunan Ekonomi Biru di
Indonesia. Penerbit NEM.
SALIM,
M. K. (2023). PERBAIKAN TATA LETAK UNTUK MENGOPTIMALKAN KAPASITAS
PENYIMPANAN WAREHOUSE FINISH GOOD MENGGUNAKAN METODE CLASS BASED STORAGE (STUDI
KASUS PT. NIHON SEIKI INDONESIA). UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG.
Abdo, J., Hassan, E., Al-Shabibi, A., & Kwak, J.
(2017). Design of a testing facility for investigation of drill pipes fatigue
failure. Journal of Engineering Research, 14(2), 105�114.
https://doi.org/10.24200/tjer.vol.14iss2pp105-114
Akuntansi, J., Dan, E., Bisnis, M., Pangestuti, D. C.,
Nastiti, H., Husniaty, R., Program, S., Manajemen, F., Ekonomi, D., Bisnis, J.
R., Fatmawati, P., Labu, J., & Selatan, I. (2022). Analisis Risiko
Operasional Dengan Metode FMEA. 10(2), 177.
Alif Oktaviani Hariyono Putri, R., Yanuar Ridwan, A.,
& Yulianti, F. (n.d.). PERANCANGAN MITIGASI RISIKO PADA GUDANG BAHAN
BAKU KEMASAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DAN
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DESIGNING RISK MITIGATION IN THE WAREHOUSE OF
PACKAGING RAW MATERIALS USING FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS AND ANALYTICAL
HIERARCHY PROCESS. 1(2), 63.
Alifia, R. T., & Dhamanti, I. (2022a).
IMPLEMENTATION OF ROOT CAUSE ANALYSIS ON PATIENT SAFETY IINCIDENCE IN HOSPITAL:
LITERATURE REVIEW. Journal of Public Health Research and Community Health
Development, 6(1), 14�20.
https://doi.org/10.20473/jphrecode.v6i1.31556
Alifia, R. T., & Dhamanti, I. (2022b). IMPLEMENTATION OF ROOT CAUSE ANALYSIS ON PATIENT SAFETY
IINCIDENCE IN HOSPITAL: LITERATURE REVIEW. Journal of Public Health Research
and Community Health Development, 6(1), 14�20.
https://doi.org/10.20473/jphrecode.v6i1.31556
Astari, I. Z., Akuntansi, M., Ekonomika, F., &
Bisnis, D. (n.d.-a). ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO DENGAN APLIKASI
ENTERPRISE RISK MANAGEMENT PADA PT BUKIT ASAM TBK.
Astari, I. Z., Akuntansi, M., Ekonomika, F., &
Bisnis, D. (n.d.-b). ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO DENGAN APLIKASI
ENTERPRISE RISK MANAGEMENT PADA PT BUKIT ASAM TBK.
Garg, A., & Deshmukh, S. G. (2006). Maintenance management: Literature review and directions. In Journal
of Quality in Maintenance Engineering (Vol. 12, Issue 3, pp. 205�238).
https://doi.org/10.1108/13552510610685075
Kawasan Wisata Cagar Budaya Kampung Kemasan, P.,
Rahmawati, D., Suprihardjo, R., Budi Santoso, E., Setiawan, R. P., Pradinie,
K., & Yusuf, M. (n.d.). Penerapan Metode Rootcause Analysis (RCA) dalam
Penerapan Metode Rootcause Analysis (RCA) dalam Pengembangan Kawasan Wisata
Cagar Budaya Kampung Kemasan, Gresik.
Koes Ardhiyanto, N., Dinda Lovita, T., & Roudlotul
Madaniyyah, dan. (n.d.). JITSA Jurnal Industri&Teknologi Samawa Volume 4
(2) Agustus 2023 Halaman 71-78 ANALISIS MANAJEMEN RISIKO RANTAI PASOK
MENGGUNAKAN METODE FMEA DAN RCA PADA INDUSTRI MIGAS.
Larutama, W., Rangga Bentar, D., Oktavian Risdayanto,
R., & Salman Alvariedz, R. (2022). Implementation of Warehouse Management
System Planning in Finished Goods Warehouse. In Journal of Logistics and
Supply Chain (Vol. 02, Issue 2). https://www.statista.com/
Mulyati, B., Si, S., & Si, M. (n.d.). TANIN DAPAT DIMANFAATKAN SEBAGAI INHIBITOR KOROSI.
Muslimah, E., Yani, J. A., Pos, T., Surakarta, P.,
Pratiwi, I., Rafsanjani, F., & Abstraksi, P. S. (n.d.). ANALISIS MANUAL
MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN NIOSH EQUATION.
Nababan, D. A., Machfud, M., & Safari, A. (2019).
STRATEGI DAN EFISIENSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT.XYZ. Jurnal Aplikasi
Bisnis Dan Manajemen. https://doi.org/10.17358/jabm.5.3.385
Pendekatan, D., Untuk Mengurangi, K., Kecacatan, J.,
Penyebabnya, D., Suherman, A., Cahyana, B. J., Al-Kamal, D. T., Barat, J.,
Raya, J., Kedoya, A.-K., & Dki, S. (2019). Pengendalian Kualitas Dengan
Metode Failure Mode Effect And Analysis (Vol. 16).
Prasidi, A., & Lesmini, L. (2019). Ketepatan Waktu
Pendistribusian Barang Pada Warehouse Management System di PT. CEVA Logistics Tahun 2019. Jurnal Logistik Indonesia, 3(2),
68�78. http://ojs.stiami.ac.id
Priyarsono, D. S., & Munawar, Y. (2020).
PENGEMBANGAN SDM UNTUK IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO: PERSPEKTIF BARU DARI
SUDUT PANDANG PENGGUNA. Jurnal Aplikasi Bisnis Dan Manajemen.
https://doi.org/10.17358/jabm.6.3.478
Suherman, A., & Cahyana, B. J. (2019). ). Pengendalian
Kualitas Dengan Metode Failure Mode Effect And Analysis (FMEA) Dan Pendekatan
Kaizen untuk Mengurangi Jumlah Kecacatan dan Penyebabnya.