Implementasi Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kualitas Pendidik Berdasarkan Manajemen Strategik

(Studi Penelitian di Sekolah MAN 2 Kab Bandung)

 

Implementation of Principal Leadership in Improving the Quality of Educators Based on Strategic Management

(Research Study at MAN 2 School, Bandung Regency)

 

1)* Hendi Rochimat

1 UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia

 

*Email: 1) [email protected]

*Correspondence: 1) Hendi Rochimat

 

DOI: 10.59141/comserva.v4i3.1408

 

 

 

 

 

ABSTRAK

Implementasi kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidik berdasarkan manajemen strategik merupakan aspek krusial dalam konteks pendidikan modern. Studi ini mengkaji peran strategis kepala sekolah di SMA 2 Kabupaten Bandung dalam mengelola sumber daya dan mengembangkan inisiatif untuk meningkatkan kualitas guru. Melalui pendekatan kualitatif dengan studi kasus sebagai metodologi, penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi mendalam, wawancara dengan pihak terkait, dan analisis dokumen untuk memahami implementasi strategi-strategi kepemimpinan. Temuan menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif melibatkan koordinasi yang baik, pengawasan terhadap program-program pendidikan, dan partisipasi aktif dalam perumusan kebijakan pendidikan. Implikasi dari penelitian ini menyoroti perlunya pengembangan kepemimpinan yang berkelanjutan dan strategis dalam mendukung visi sekolah untuk mencapai standar pendidikan yang tinggi. Dengan memahami dinamika manajemen strategik, sekolah dapat mengoptimalkan kualitas pendidiknya dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan yang kompleks.

 

Kata kunci: Manajen Starategik, kepemimpinan, kepala sekolah

 

ABSTRACT

The implementation of principal leadership in improving the quality of educators based on strategic management is a crucial aspect in the context of modern education. This study examines the strategic role of principals in SMA 2 Bandung Regency in managing resources and developing initiatives to improve teacher quality. Through a qualitative approach with case study as the methodology, this study collected data through in-depth observation, interviews with relevant parties, and document analysis to understand the implementation of leadership strategies. The findings show that effective leadership involves good coordination, supervision of education programs and active participation in the formulation of education policies. The implications of this study highlight the need for continuous and strategic leadership development in supporting the school's vision to achieve high educational standards. By understanding the dynamics of strategic management, schools can optimize the quality of their educators and prepare students to face complex future challenges.

 

Keywords: Strategic management, leadership, school principal


 

PENDAHULUAN

Sekolah adalah lembaga pendidikan yang bertujuan melatih kepribadian serta mengembangkan kemampuan intelektual siswa untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sementara itu, kepala sekolah adalah pemimpin tertinggi di lembaga pendidikan tersebut dan memegang peran penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan lembaga.

Menurut laporan UNESCO tahun 2018, Indonesia berada di peringkat ke-10 dari 14 negara dalam hal mutu pendidikan, dengan kualitas guru yang masih tergolong rendah dibandingkan negara-negara berkembang lainnya (Lengkana & Sofa, 2017). Dari data tersebut, terlihat bahwa mutu pendidikan di Indonesia masih sangat jauh dari standar yang diharapkan, yang juga tercermin dari rendahnya kualitas guru berdasarkan analisis penelitian sebelumnya. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, diperlukan pengelolaan strategis kepemimpinan, yaitu metode khusus yang diterapkan oleh pemimpin pendidikan dalam mengelola dan menciptakan lingkungan sekolah yang sesuai dengan visi dan misi, sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Namun, memilih strategi yang tepat dalam mengelola lembaga pendidikan bukanlah hal yang mudah; diperlukan pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, intelektualitas, dan integritas (Masduki et al., 2021).

Manajemen diartikan sebagai metode untuk mengelola sebuah organisasi dari tahap perencanaan hingga evaluasi (Darim, 2020) guna mencapai tujuan tertentu. Strategi adalah taktik atau cara khusus yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mengarahkan anggotanya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Wheelen, manajemen strategis adalah perencanaan tindakan dan kesepakatan untuk mengelola kinerja sebuah organisasi dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, yang mencakup pengamatan lingkungan, pembentukan strategi, penerapan strategi, serta evaluasi dan pengendalian (Amri & Suwandi, 2023).

Keberhasilan sebuah lembaga pendidikan sangat bergantung pada peran guru di dalamnya. Peran dan kinerja guru merupakan komponen yang sangat penting dan strategis. Kinerja guru sangat berpengaruh dalam mencapai tujuan pendidikan dan menentukan kualitas pendidikan, namun kinerja tersebut sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berbeda pada setiap individu (Ribhan & Nasrullah Yusuf, 2013).

Seorang guru yang baik tidak hanya mampu mengajar, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menginspirasi siswa agar dapat menghasilkan ide-ide kreatif untuk pengembangan. Selain itu, guru memiliki peran penting dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Untuk menjadi guru profesional, persyaratan yang harus dipenuhi meliputi aspek akademik, administrasi, tertulis, fisik, dan psikis (Palupi et al., 2021).

Guru mata pelajaran perlu didukung dengan kemampuan memahami siswanya. Guru harus menggali kepribadian setiap anak dan memahami jenis kecerdasan yang dimiliki masing-masing. Tidak semua anak memiliki kecerdasan yang sama, dan semakin banyak jumlah siswa di kelas, semakin bervariasi pula kecerdasannya. Hal ini diungkapkan oleh Profesor Gardner saat memperkenalkan konsep kecerdasan majemuk atau multiple intelligence. Para ahli membagi model kecerdasan menjadi kecerdasan linguistik, logis, spasial, kinestetik, musikal, personal, dan spiritual (Syamsuri & Md, 2021). Dengan adanya keragaman kecerdasan, peran guru sangat penting dalam memotivasi dan mengarahkan siswa ke arah yang tepat untuk mewujudkan masa depan mereka dan mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

MAN 2 Kab Bandung adalah salah satu lembaga pendidikan yang cukup terkemuku di wilayah bandung timur dengan berbagai prestasi yang di milikinya. Sejak awal berdirinya, MAN 2 Kab Bandung telah mengalami perkembangan pesat, yang dipengaruhi oleh kegigihan kepala sekolah dalam mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Keberhasilan ini juga tidak lepas dari peran guru yang selalu mengutamakan kualitas pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan. Guru-guru yang mengajar di sekolah ini sangat berkompeten, yang terbukti dari lulusan sekolah ini yang tidak hanya menguasai mata pelajaran umum, tetapi juga memiliki jiwa kepemimpinan dan hafalan Alquran yang sangat baik. Untuk mendapatkan guru yang berkualitas, kepala sekolah MAN 2 Kab Bandung menerapkan strategi pengelolaan yang meliputi rekrutmen, wawancara, proses seleksi, dan masa pelatihan dan pengembangan guru. Keterampilan guru ini tidak terlepas dari perananan kepala sekolah yang mampu mewujudkan visi dan misi sekolah dengan baik, mengelola program yang berlandaskan kepada visi dan misi, serta pengelolaan SDM yang baik dalam mewujudkan visi dan misi sekolah sehingga segala sesuatu yang dilakukan sudah terencana dan terarah sesuai dengan visi dan misi yang di miliki sekolah termasuk dalam program pahunan, jangka menengan dan jangka Panjang.

 

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan kualitatif dengan pendekatan studi Observasi. Studi Obervasi (Ribhan & Nasrullah Yusuf, 2013). adalah penelitian mendalam tentang analisis dokumen dokumen, peristiwa, atau kasus tertentu yang dijelaskan dengan rinci, baik itu kasus individu, keluarga, atau organisasi. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini relevan dengan fokus penelitian yaitu manajemen strategis kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu guru di MAN 2 Kab Bandung. Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Data primer adalah data wawancara yang diperoleh dari sumber yang memberikan informasi, seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah, beberapa guru dan siswa. Sedangkan data sekunder adalah dokumen-dokumen yang mencakup struktur organisasi sekolah, notulen rapat, profil sekolah, jadwal pelajaran, data guru, dan data siswa.

Data dikumpulkan menggunakan tiga metode, yaitu: 1. Teknik observasi untuk melihat langsung kondisi tempat penelitian dan kegiatan kepala sekolah terkait manajemen strategis kepemimpinan dalam meningkatkan mutu guru di MAN 2 KAb Bandung. 2. Teknik wawancara untuk mengetahui pandangan subjek penelitian mengenai manajemen strategis kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan mutu guru di MAN 2 Kab Bandung. 3. Studi dokumentasi, yang melibatkan penggunaan dokumen sebagai sumber informasi, seperti arsip sekolah, data guru, program tahun ajaran, program kegiatan belajar mengajar, struktur organisasi, arsip, dan dokumen lain yang relevan. Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif ini mencakup reduksi data, visualisasi data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan diambil berdasarkan hasil analisis data tersebut. Untuk menguji keabsahan data, digunakan teknik triangulasi dan pengecekan kembali kepada informan.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis ini dimulai dengan mengungkap makna manajemen strategis, yang merupakan perencanaan tindakan dan kesepakatan untuk mengatur kinerja sebuah organisasi dalam periode waktu tertentu. Proses ini mencakup pengamatan lingkungan, pembentukan strategi, penerapan strategi, serta evaluasi dan pengendalian (Amri & Suwandi, 2023). Dalam konteks ini, seorang pemimpin harus mampu melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, peluang, serta ancaman bagi organisasi yang dipimpinnya. Setelah itu, pemimpin perlu merancang strategi yang akan diterapkan di sekolah guna mencapai tujuan. Tugas seorang pemimpin tidak berhenti di tahap perencanaan saja; ia juga harus menerapkan strategi yang telah ditentukan dan melakukan evaluasi untuk menilai atau mengukur keberhasilan strategi yang diterapkan.

A.     Manajemen Strategik Kepemimpinan Kepala MAN 2 Kab Bandung

Pengamatan Lingkungan

Sebagai seorang pemimpin, penting bagi kepala sekolah untuk melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekolah guna memahami situasi serta mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin timbul. Melalui observasi lingkungan, seorang kepala sekolah dapat mengidentifikasi keunggulan, kelemahan, dan tantangan yang dihadapi dalam kepemimpinannya di lembaga tersebut atau dalam istilan manajemen melakukan analisis SWAT. Penelitian ini menunjukkan bahwa kepala sekolah menggunakan pengamatan lingkungan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat serta pandangan masyarakat terhadap MAN 2 Kab Bandung, yang dapat dijadikan peluang bagi kepala sekolah, serta dijadikan sebagai landasan dalam membuat visi dan misi sekolah. Secara internal proses pengamatan kepala MAN 2 Kab Bandung dengan melakukan supervise, baik itu supervise akademik atau supervise manajerial yang dilakukan dengan harapan mampu mengembangkan kualitas pendidikan baik itu guru atau siswa.

Kepala sekolah juga memerhatikan kebutuhan lembaga pendidikan seperti fasilitas dan infrastruktur di sekolah. Informasi ini diperoleh peneliti dari informan yang menyoroti bahwa untuk mengidentifikasi peluang, kekuatan, dan tantangan, kepala sekolah melakukan pengamatan terhadap lingkungan. Menurut peneliti, langkah ini dianggap positif dalam mengawali manajemen strategis kepemimpinan kepala sekolah. Pengamatan lingkungan merupakan proses untuk menemukan peluang dan ancaman yang penting bagi masa depan organisasi, serta untuk menilai kekuatan dan kelemahan organisasi saat ini atau yang dapat berkembang (Rachmat & Si, 2014).

Perumusan Visi Misi sekolah kepada civitas MAN 2 KAb Badung

Setelah melakukan proses pengematan yang dilakukan oleh kepala Madrasah baik itu secara internal maupun eksternal perlu di tindak lanjuti dari hasil pengamatan ini dan bukti dari tindaklanjut dari hasil pengamatan ini di tuangkan dalam bentuk perumusan Visi dan misi sekolah. Visi dan misi merupakan jantung dari proses penentuan arah dari sebuah lembaga pendidikan. Bukan hanya perumusan saja akan tetapi sampai pada proses sosialisasi dan implementasi dari visi dan misi sekolah.

Peneliti melihat dari proses observasi Ada beberapa dokumen yang di telaah dalam kaitannya tentang perumusan dan sosialisasi visi dan misi sekolah yang di cantumkan dalam IASP, sudah cukup bagus yang dilakukan oleh kepala MAN 2 kab Bandung ini di buktikan dengan unsur-unsur dokumen yang harus ada dalam perumusan dan Sosialisasi visi dan misi terpenuhi dengan baik.

Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada masyarakat sekolah menunjukan bahwasannya ada upaya sekolah dalam hal ini kepala sekolah melakukan sosialisasi visi,misi dan tujuan sekolah dalam berbagai cara baik itu yang sifatnya menggunakan media publikasi atau dalam berbagai acara yang di selenggarakan oleh sekolah kepada guru, siswa dan orang tua.

Dari data- datang yang ada baik itu yang dilakukan dengan observasi, telaah dokumen dan wawancara dapat di simpulkan bahwasannya MAN 2 Kab Bandung atau dalam hal ini Kepala sekolah telah melakukan proses sosialisasi visi, misi dan tujuan kepada seluruh civitas sekolah dan warga sekolah, serta visi,misi dan tujuan sekolah ini di impelentasikan dalam berbagai program yang ada sesuai dengan visi, misi dan tujuan yang diharapkan sekolah walau tidak seluruhnya dapat tercapai dengan baik

Perumusan Strategi

Setelah melakukan pengamatan lingkungan, dan perumusan Visi dan misi. Langkah berikutnya yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah merumuskan strategi dan menyusun program kegiatan untuk tahun mendatang. Proses ini melibatkan dua tahap utama, yaitu pembentukan strategi dan pengembangan strategi. Dalam menentukan program-program tersebut, kepala sekolah tidak bekerja sendiri tetapi melibatkan kurikulum, departemen siswa, para guru, staf, dan koordinator lainnya. Rapat-rapat tersebut bertujuan untuk membahas program-program yang akan dilaksanakan, menetapkan penanggung jawab untuk masing-masing program, serta menetapkan anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut pada awal tahun sebelum dimulainya tahun ajaran baru. Selain itu, dalam pengembangan strategi, kepala sekolah juga mempertimbangkan perkembangan eksternal, mengadopsi praktik terbaik yang dapat diterapkan di sekolah, dan memanfaatkan secara maksimal potensi sumber daya manusia.

Strategi dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu strategi agresif yang berani mengambil risiko, strategi bertahan yang cenderung menghindari risiko, dan strategi tengah-tengah yang mencoba untuk memadukan keduanya (Amri & Suwandi, 2023). Berdasarkan pengamatan peneliti dalam merumuskan dan mengembangkan strategi kepemimpinan kepala MAN 2 Kab Bandung, terlihat bahwa kepala sekolah cenderung menggunakan strategi tengah-tengah. Hal ini karena kepala sekolah berusaha untuk mengadopsi praktik baik dari lingkungan eksternal untuk menghindari risiko, namun juga berani mengambil risiko dengan memaksimalkan potensi sumber daya yang ada di lingkungan sekolah.

Selain hal tersebut peneliti melihat langkah stratesi kepala MAN 2 KAb Bandung telah melakukan proses strategi yang baik ini di buktikan dari hasil observasi dokumen bahwasannya telaah dokumen yang di lakukan oleh peneliti baik itu melihat RKAS/RKS, pembuatan program, dan evaluasi program peneliti melihat pihak sekolah ataupun dalam hal ini kepala sekolah telah memasukan unsur-unsur ide kreatif dan inovatif baik dilihat dari RKS ataupun rancangan kegiatan dan evaluasi kegiatan. Akan tetapi penelitipun belum melihat secara keeluruhan merata dalam prosesnya perlu terus dikembangkan.

Selaoan observasi data mencermati hsil wawancara yang dilakukan oleh peneliti baik itu dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan bisa di ambil sebuah kesimpulan bahwasannya di MAN 2 Kab Bandung telah terjadi proses kolaboratif dalam meningkatkan ide-ide kreatif dan inivotif yang mana prosesnya bukan hanya dilakukan oleh guru saja akan tetapi seluruh civitas sekolah diberikan kemampuan berpikir kreatif dan inovatif, apabila proses ini sudah berjalan dengan baik maka perkembangan sekolah tinggal menunggu waktu.

Data � data di atas menunjkan bahsawsannya kepala MAN 2 Kab Bandung telah melakukan rumasan strategis yang baik dalam merencanakan program sekolah sehingga program-program yang ada tidak keluar dari visi dan misi sekolah yang telah di rumuskan bersama supaya tujuan yang di citakan bisa terealisasi dengan baik.

Implementasi Strategi

Implementasi strategi merujuk pada cara seorang pemimpin menjalankan strategi yang telah dirumuskan. Menurut Wheelen, implementasi adalah proses mengubah strategi menjadi tindakan konkret dalam manajemen, meliputi perencanaan kegiatan, alokasi anggaran, dan prosedur yang terinci (Amri & Suwandi, 2023). Dalam konteks penerapan strategi, seorang pemimpin perlu mengkoordinasikan dengan bawahannya untuk memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar memahami strategi yang akan diterapkan dengan tepat dan sesuai sasaran.

Kepala MAN 2 Kab Bandung dalam menerapkan strategi kepemimpinannya mengambil beberapa langkah, termasuk berkoordinasi dengan seluruh civitas yang adauntuk mengenalkan strategi melalui rapat. Selain itu, kepala sekolah juga menyosialisasikan strategi kepemimpinannya kepada orang tua siswa melalui pertemuan kelompok orang tua siswa setiap tahun ajaran. Untuk menegakkan strategi kepemimpinan, kepala sekolah melakukan pengawasan rutin terhadap wakil-wakilnya, guru-guru, staf, dan bahkan siswa, dengan frekuensi sekali seminggu. Selain itu, kepala sekolah juga berupaya menjalin hubungan dengan komunitas sekolah, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung implementasi strategi kepemimpinannya. Sebagai seorang pemimpin yang efektif, penting bagi kepala sekolah untuk memastikan bahwa strategi yang diterapkan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, kepala sekolah melakukan pengawasan untuk memonitor perkembangan dari staf kurikulum, staf kesiswaan, serta koordinator yang bertanggung jawab atas program-program seperti koordinator Alquran, adab, kelulusan, dan penanggung jawab kelulusan, guna menilai efektivitas strategi yang diterapkan (Sagala, 2016).

Evaluasi dan Pengendalian

Penilaian strategi merupakan hal yang krusial bagi segala jenis dan skala organisasi. Proses evaluasi dan pengendalian dalam manajemen strategi bertujuan untuk memastikan bahwa organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan hasil yang diharapkan. Ini melibatkan peninjauan hasil, mengevaluasi kinerja, dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan untuk memastikan kesesuaian dan keberlanjutan strategi yang diimplementasikan (Assa, 2009).

Evaluasi adalah tahap penting dalam manajemen strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam mengelola lembaga pendidikan, yang bertujuan untuk menilai keberhasilan program-program yang telah direncanakan. Kepala MAN 2 Kab Bandung mengimplementasikan langkah-langkah evaluasi yang berbeda, termasuk mengevaluasi program kegiatan bulanan sekali sebulan, program tahunan sekali setahun, dan program dengan kepanitiaan yang dievaluasi setiap hari Kamis setiap minggunya. Kepala sekolah meminta laporan pertanggungjawaban (LPJ) dari semua koordinator dan panitia kegiatan untuk mengukur hasil dari program-program yang telah dilaksanakan, dan kemudian merencanakan tindak lanjut (RTL). Dengan melakukan evaluasi strategi secara terus menerus, ini dapat membantu dalam menetapkan standar penilaian perkembangan yang lebih efektif (Ika Purwanti & Umar Yeni Suyanto, 2021).

B.      Mutu Guru di MAN 2 Kab Bandung

Kualitas adalah faktor yang dapat dipercaya oleh semua orang, sebagaimana barang yang berkualitas cenderung lebih diminati dibandingkan barang yang kurang berkualitas. Ini mengindikasikan bahwa kualitas dapat menjadi standar yang menunjukkan bahwa suatu barang atau produk layak digunakan oleh masyarakat umum. Di lingkungan sekolah, guru adalah bagian dari tenaga kerja, dan kinerja mereka merupakan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh setiap guru untuk memenuhi harapan siswa atau murid di sekolah tersebut.

Faktor Kunci Menentukan Mutu Guru MAN 2 Kab Bandung

Untuk menilai kualitas seorang guru, terdapat beberapa faktor yang menjadi penentu utama. Penelitian menunjukkan bahwa kesungguhan guru dalam proses pembelajaran sangat krusial. Guru yang mampu mengelola kelas dengan efektif dan membuat siswa terlibat dalam kegiatan belajar mengajar dengan disiplin adalah ciri-ciri utama dari seorang edukator yang kompeten. Guru juga berperan sebagai agen pendidikan yang terlibat dalam transfer pengetahuan dari sumber-sumber yang beragam kepada para siswa (Hidayat & Nita Nur, 2017). Menurut (Hatta, 2018), salah satu kompetensi yang esensial bagi seorang guru adalah kompetensi kepribadian, yang mencakup aspek perilaku personal dari seorang guru

Faktor penentu mutu guru di MAN 2 Kab Bandung juga mencakup kemampuan guru dalam memberikan contoh dalam hal adab, sopan santun, dan perilaku kepada siswa baik dalam kegiatan sehari-hari maupun dalam pembelajaran.

Kinerja Guru di MAN 2 Kab Bandung

Penilaian terhadap mutu seorang guru dapat dilihat melalui kinerjanya dalam melaksanakan tugasnya. Kinerja guru merupakan ukuran komprehensif terhadap kualitas dan efektivitas guru dalam perannya sebagai pendidik, mencakup berbagai aspek yang menunjukkan kemampuan, kompetensi, dan komitmen mereka dalam mengajar dan membimbing siswa. Penelitian ini mengungkap bahwa kinerja guru di MAN 2 Kab Bandung tercermin dalam kedisiplinan mereka, yang terlihat dari ketepatan waktu dalam kegiatan sehari-hari mulai dari pukul 06.45 hingga pukul 16.30. Selain itu, kemampuan guru dalam mengelola kelas, berkomunikasi dengan siswa, dan membimbing mereka dalam pembelajaran umum serta menghafal Alquran juga menjadi indikator kinerja mereka. Guru, sesuai dengan peran yang dijelaskan oleh (Karim, 2021) sebagai komunikator, bertanggung jawab untuk memberikan arahan dan pesan kepada siswa dengan cara yang efektif. Bukti kinerja guru ini juga terlihat dari hasil dokumentasi penelitian, di mana beberapa siswa berhasil menyetorkan hafalan Alquran satu juz dalam ujian munaqosah Alquran dengan nilai yang memuaskan.

Manajemen Strategik Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Peningkatan Mutu Guru di MAN 2 Kab Bandung

Manajemen strategik kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas guru di MAN 2 Kab Bandung meliputi beberapa aspek, seperti:

Pengembangan Keprofesionalan Guru

Kepala sekolah sebagai pemimpin memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kompetensi profesional guru-guru di sekolah guna mendukung keberhasilan pendidikan. Pengembangan staf pengajar dan karyawan merupakan salah satu tugas utama kepala sekolah dalam mengelola institusi pendidikan. MAN 2 Kab Bandung, langkah-langkah untuk meningkatkan profesionalisme guru-guru di antaranya melibatkan partisipasi mereka dalam berbagai kegiatan pengembangan dan pelatihan yang di adakan oleh pemerintah seperti seminar, workshop dan MGMP.

Dari hasil telaah dokumen yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukan bahwasannya secara umum proses pengelolaan guru dan tenanga kependidikan di MAN 2 Kab Bandung menunjukan proses yang cukup baik ini dibuktikan dengan adanya beberapa dokumen yang di perlukan dalam proses pengelolaan guru dan tenaga kependidikan, diantaranya : panduang SOP tugas Guru dan tenaga kependidikan, dokumen penugasan guru, dan dokumen pemberian penghargaan kepada guru yng berprestasi. Semua hal tersebut menunjukan bahwasannya preses pengelolaan guru dan tenaga kependidikan cukup bagus yang dilakukan oleh kepala sekolah MAN 2 Kab Bandung dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan

Dari hasil wawancara yang cukup singkat dapat diambil sebuah kesimpulan dari proses pengelolaan guru dan tenanga kependidikan bahwasannya proses pengelolaanya sudah baik di mulai dari rekrutmen dikarenakan MAN 2 Kab Bandung merupkan sekolah negri maka bentuk transparannya sudah barang tentu tidak lagi diragukan adapun tenaga honorer di rekrut sesuai dengan kebutuhan walau pun presesnya tidak seketan CPNS atau P3K, setelah proses rekrutmen maka ada proses peneilaian kinerja guru ini dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun dan pada akhirnya bagai para guru dan tenaga kependidikan yang memilki prestasi baik maka adabentuk penghargaan yang di berikan oleh sekolah kepada guru atau tenaga kependidikan

Kepala MAN 2 Kab Bandung juga menggunakan potensi guru yang berperan sebagai penggerak untuk memberikan pembinaan tentang profesionalisme kepada rekan-rekan guru lainnya, dengan tujuan mengembangkan kemampuan mereka. Dalam menjalankan peran sebagai pemimpin, kepala sekolah perlu memiliki strategi yang efektif untuk mempengaruhi staf pendidikan melalui kemitraan atau aliansi, memberikan kesempatan untuk pendidikan profesional, dan mendorong partisipasi semua staf pendidikan dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung program pendidikan (Mulyasa, 2020).

1.       Meningkatkan Motivasi Guru

Motivasi adalah proses manajerial yang bertujuan untuk mempengaruhi perilaku manusia berdasarkan pemahaman tentang "apa yang membuat orang termotivasi" (Stoner, 2020).

Meningkatkan motivasi guru sangat penting untuk menumbuhkan semangat mereka dalam menjalankan tugas dengan baik. Dengan meningkatkan motivasi guru, semangat mereka akan bertambah, yang pada gilirannya memudahkan kepala sekolah mencapai tujuan pendidikan melalui proses pembelajaran yang berhasil. Untuk meningkatkan motivasi, kepala sekolah memberikan contoh langsung tentang kedisiplinan, menjadi teladan dalam semua tanggung jawab, dan berupaya mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah juga harus menanamkan kedisiplinan kepada semua bawahannya agar para guru menjadi lebih produktif dan tujuan pendidikan dapat tercapai (Mulyasa, 2007).

ebagai motivator, kepala sekolah MAN 2 Kab Bandung memberikan nasihat berupa kutipan dari Alquran dan hadis tentang kemuliaan profesi guru untuk membangkitkan semangat para guru dan mengingatkan mereka akan pentingnya tugas yang mereka jalankan. Selain itu, untuk meningkatkan motivasi, kepala sekolah mengirim para guru untuk mengikuti kompetisi yang di selenggarakan oleh kementrian agama baik itu kandepag, kanwil atau kemenrian agama pusat. Kompetisi ini, yang dikemas dalam berbagai jenis lomba, bertujuan untuk meningkatkan kembali motivasi para guru agar selalu memberikan yang terbaik dalam tugas mereka. Selain perlombaan eksternal di MAN 2 Kab Bandung juga selalu di adakan lomba internal guru, hal ini dilakukan untuk menumbuhkan motivasi guru dalam proses menjalankan tugannya sebagai guru. Dalam upaya meningkatkan motivasi guru, kepala sekolahmemberikan hadiah secara langsung, Selain hadiah langsung di berikan juga bernagai hadiah tidak langsung dalam rangka memberikan mitovasi dengan conto memberikan jabatan tambahan atas prestasinya yang di capai.

Melakukan Supervisi Kinerja Guru

Melakukan supervisi atau pengawasan merupakan salah satu langkah dalam menerapkan manajemen strategi kepemimpinan. Melalui pengawasan, seorang pemimpin dapat mengetahui seberapa efektif kinerja yang telah diterapkan. Prim Masrokan menjelaskan bahwa salah satu prinsip implementasi strategi adalah sistem pelaksanaan, pemantauan, dan pengawasan yang harus dirumuskan dengan jelas berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan secara efektif (Mutohar, 2019). Sebagai pemimpin sekolah, kepala sekolah memiliki tugas untuk mengawasi kinerja para guru agar memastikan mereka bekerja dengan baik. Fungsi pengawasan, pengendalian, dan supervisi sangat penting agar kinerja guru terpantau dengan baik. Kepala sekolah bertanggung jawab mengawasi kinerja guru, termasuk memeriksa kehadiran dan kedisiplinan waktu mereka saat datang ke sekolah. Artinya, kepala sekolah memantau kinerja guru dengan mengunjungi kelas selama proses belajar mengajar serta memastikan para guru selalu disiplin dalam kehadiran di sekolah.

Evaluasi Kinerja Guru

Evaluasi adalah langkah terakhir dalam manajemen strategi. Evaluasi dilakukan oleh pemimpin untuk mengukur sejauh mana kinerja yang telah diterapkan. Dalam upaya meningkatkan kualitas guru, evaluasi kinerja sangat penting untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai oleh para guru.

Berdasarkan data-data yang ada peneliti bisa menyimpulkan bahwasannya kepala sekolah MAN 2 Kab Baudung melakukan proses evaluasi pendidikan secara sistematis, kreatif, inovatif, dan efektif hal ini bida dilihat dari notulensi raker yang dilakukan oleh MAN 2 Kab Bandung yang didalam notulen raker itu tertuang tentang agenda evaluasi, hal ini juga di pekuat dengan adanya renstra MAN 2 Kab Bandung yang menjadikan evaluasi sebagai dasar pembuatan program.

Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, perwakilan orang tua dan siswa dapat di simpulkan bahwasannya kepala sekolah MAN 2 kab Bandung telah melakukan proses evaluasi kurikulum yang dilakukan secarasistematis, kreatif, inovatif, dan efektif yang bisa diliat dari adanya proses evaluasi secara berkala dan melibatkan para pemangku kebijakan dalam proses pengimplementasian kurikulum, bukan hanya itu saja akan tetapi penyedian anggaran yang memadai.

Evaluasi dalam manajemen strategik memastikan organisasi mencapai target yang telah ditetapkan dengan membandingkan performa dan hasil yang diinginkan serta memberikan umpan balik yang diperlukan untuk mengevaluasi hasil dan mengambil tindakan perbaikan yang dibutuhkan (Frans Assa, 2009). Dalam melakukan evaluasi kinerja guru, kepala MAN 2 Kab Badung mengadakan rapat rutin setiap bulan dengan berbagai koordinator, seperti kurikulum, kesiswaan, Alquran, adab, ibadah, serta penanggung jawab kelulusan. Dalam rapat tersebut, setiap bidang melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan dan kegiatan yang memerlukan perbaikan, sehingga kepala sekolah dapat mengetahui sejauh mana kinerja para guru di MAN 2 Kab Bandung.

Dari hasil pengumpulan data baik melalui telaah dokumen atau wawancara menunjukan bahwasannya kepala sekolah MAN 2 Kab Bandung telah melakasanakan bagaian dari proses implementasi kepemimpinan kepala sekolah yang akan menengkatkan kualitas pendidikan melalui evaluasi yang dilakukan secara holistic dikarenakan evaluasi merupakan hal yang sangat penting dalam proses pendidikan untuk dijadikan sebagai bahan perbaikan di masa yang akan datang. Tetapu hasil dari wawancara memang proses ini tidak bisa berjalan begitu saja perlu adanya dukungan dari secara civitas sekolah oleh sebab itu prosesnya memerlukan waktu yang cukup panjang apalagi kalua hal yang menjadi evaliasi itu bertentangan dengan kebiasa yang sudah lama dilakukan akan tetapi peril di perbaiki

Dari kelima instrument yang ada pada IASP tahun 2020 yang menerangkan tentang implementsi kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di MAN 2 Kab Bandung dapat di ambil beberpa kesimpulan, diantaranya :

1.       Pemahaman seluruh civitas sekolah dengan visi, misi dan tujuan sekolah sangat penting, salah satunya dengan dimulai dari proses perumusan visi, misi dan tujuan dilakukan secara bersama yang di pimpin oleh kepala sekolah sehingga seluruhnya memahami tentang arah sekolah yang akan di lakukan.

2.       Kemampuan kepala sekolah sebagai pemimpin dalam meningkatkan kualitas pendidikan selain pemahaman visi,misi, dan tujuan. Bagai mana memungsikan proses supervisi pendidikan, melalui proses ini akan terjadi perkembangan pendidikan yang cukup bagus dikarenakan seluruh civitas mendapatkan arahandari kepala sekolah tentang bagai mana proses pendidikan yang seharusnya

3.       Pengelolaan guru dan tanaga kependidikan yang baik akan memberikan kualitas pendidikan yang baik pula di mulai dari rekrutmen, penemangan dalan lain sebagainya.

4.       Kepalas sekolah menjadi konduktor yang menjadikan irama sekolah menjadi bagus proses pengaturan segala regulasi ada pada kepala sekolah

5.       Kepemimpinan kepala sekolah sangat erat kaitannya dengan pengembangan pendidikan

 

 

SIMPULAN

Berdasrkan pada pemaparan di atas dapat di simpulkan tentang Implementasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Kualitas Pendidik Berdasarkan Manajemen Strategik, sebagai berikut :

  1. Manajemen strategik kepemimpinan di MAN 2 Kabupaten Bandung berperan krusial dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kinerja guru. Melalui penerapan strategi yang efektif, kepala sekolah dapat memaksimalkan potensi sumber daya, mengelola kelas dengan baik, dan memenuhi harapan siswa. Pendekatan ini mencakup evaluasi berkelanjutan, koordinasi dengan staf, dan partisipasi aktif dalam pengembangan strategi pendidikan. Dengan demikian, kepemimpinan strategik yang kuat mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berdaya saing tinggi, yang pada akhirnya mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
  2. Mutu guru di MAN 2 Kabupaten Bandung ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk kinerja dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai pendidik, disiplin, dan kemampuan mengelola kelas serta berkomunikasi efektif dengan siswa. Guru di sekolah ini menunjukkan komitmen tinggi terhadap tugas mereka, yang terlihat dari ketepatan waktu dan keterlibatan aktif dalam proses belajar mengajar. Selain itu, kemampuan guru dalam membimbing siswa dalam pembelajaran umum serta menghafal Alquran menambah nilai positif pada kualitas pendidikan. Hasil dokumentasi menunjukkan bahwa siswa-siswa di MAN 2 Kabupaten Bandung mampu mencapai prestasi mengesankan, seperti menyetorkan hafalan Alquran dengan baik, yang menjadi bukti tambahan akan mutu tinggi para guru di sekolah ini.
  3. Manajemen strategik kepemimpinan kepala sekolah di MAN 2 Kabupaten Bandung memainkan peran penting dalam peningkatan mutu guru. Kepala Madrasah menerapkan berbagai strategi, seperti melakukan observasi dan evaluasi berkala, melibatkan staf dan guru dalam perencanaan program, serta melakukan koordinasi dan pengawasan yang ketat. Pendekatan ini memastikan bahwa semua guru memahami dan menjalankan strategi yang telah ditetapkan dengan efektif. Kepala sekolah juga berupaya menjalin hubungan baik dengan komunitas sekolah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung implementasi strategi. Melalui manajemen strategik yang efektif, kepala sekolah mampu meningkatkan kinerja guru, yang pada gilirannya berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di MAN 2 Kabupaten Bandung.

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Amri, Y., & Suwandi, S. (2023). Manajemen Strategik Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Guru. Asatiza: Jurnal Pendidikan, 4(3), 219�230.

 

Darim, A. (2020). Manajemen perilaku organisasi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang kompeten. Munaddhomah: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(1), 22�40.

 

Frans Assa, A. (2009). Manajemen Strategik (Suatu Kajian Analisis).

 

Hatta, M. (2018). Empat Komptensi Untuk Membangun Profesionalisme Guru. Nizamia Learning Center.

 

Hidayat, S., & Nita Nur, M. (2017). Pengembangan guru profesional.

 

Ika Purwanti, I. P., & Umar Yeni Suyanto, U. Y. S. (2021). Pendekatan Manajemen Strategi Dalam Pengembangan Sektor Umkm Di Kabupaten Lamongan. Pendekatan Manajemen Strategi Dalam Pengembangan Sektor UMKM Di Kabupaten Lamongan, 5(1), 735�757.

 

Karim, H. (2021). Pengembangan mutu guru berbasis kompetensi: Studi Multisitus di Madrasah Aliyah Negeri 1 Tuban dan Madrasah Aliyah Negeri 1 Bojonegoro. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

 

Lengkana, A. S., & Sofa, N. S. N. (2017). Kebijakan pendidikan jasmani dalam pendidikan. Jurnal Olahraga, 3(1), 1�12.

 

Masduki, H., Pd, M., Abdurohim, S., & Permana, A. (2021). Mengasah Jiwa Kepemimpinan: Peran Organisasi Kemahasiswaan. Penerbit Adab.

 

Mulyasa, E. (2007). Menjadi kepala sekolah profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

 

Mutohar, P. M. (2019). Formulasi Strategi Peningkatan Mutu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di Jawa Timur: indonesia. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Al-Idarah, 4(2), 14�23.

 

Palupi, E., Lian, B., & Sari, A. P. (2021). Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Guru Leadership Strategies Of School Principles In Improving The Quality Of Teachers.

 

Rachmat, H., & Si, M. (2014). Manajemen Strategik. Cetakan Ke-1 Penerbit CV Pustaka Setia. Bandung.

 

Ribhan, R., & Nasrullah Yusuf, N. (2013). Pengaruh Moral Kognitif Pada Kinerja Keperilakuan Dan Kinerja Hasil Tenaga Penjualan.

 

Sagala, S. (2016). Manajemen strategik dalam peningkatan mutu pendidikan.

 

Syamsuri, A. S., & Md, A. (2021). Pendidikan Guru dan Pembelajaran. Nas Media Pustaka.

 

 

https://jurnal.syntax-idea.co.id/public/site/images/idea/88x31.png� 2024 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).