Meningkatkan Kemampuan Renang
Gaya Bebas dengan Alat Bantu Swim Board pada
Siswa Kelas IV SDN Mendogo Kecamatan Glagah Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran
2023/2024
� Improving Freestyle Swimming Skills with Swim
Board Aids for Grade IV Students of Mendogo
Elementary School, Glagah District, Lamongan Regency, 2023/2024 Academic Year
1)* Bagus Tamami, 2)I Made Sri Undy Mahardika
1,2 Universitas Negeri Surabaya, Indonesia
*Email: 1) [email protected], 2)[email protected]
*Correspondence: 1) Bagus Tamami
DOI: 10.59141/comserva.v4i3.1388 |
ABSTRAK Renang merupakan salah satu olahraga yang
penting untuk dikuasai, terutama bagi anak-anak. Terlebih bagi siswa di SDN
Mendogo, kemampuan renang penting bagi mereka untuk menjaga keselamatan
mereka dari bahaya tenggelam di sungai dan tambak yang mengapit sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh penggunaan alat bantu swim
board terhadap kemampuan siswa dalam melatih dan meningkatkan teknik
berenang gaya bebas. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif dengan metode penelitian tindakan, dimana subyek penelitian
diberi tindakan berupa latihan dasar renang gaya bebas dengan menggunakan
alat bantu swim board. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV di
SDN Mendogo, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan. Jumlah siswa adalah 25
anak. Subyek penelitian dibagi menjadi dua kelompok dimana kelompok I
berjumlah 12 orang yang dilatih renang gaya bebas tanpa menggunakan alat
bantu, sedangkan kelompok II berjumlah 13 orang yang akan diberi latihan
renang gaya bebas dengan alat bantu latihan swim board. Penelitian
dilaksanakan selama tiga bulan di Lamongan Sport Center (LSC). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kelompok II, yang menggunakan alat bantu swim
board, mengalami peningkatan kemampuan berenang gaya bebas yang signifikan
dibandingkan dengan kelompok I yang tidak menggunakan alat bantu tersebut.
Kelompok II mengalami peningkatan yang lebih besar dalam berbagai aspek
kemampuan berenang. Pada komponen posisi badan, kelompok II menunjukkan
peningkatan sebesar 77% dibandingkan dengan 58% pada kelompok I. Dalam hal
gerakan kaki, kelompok II mengalami peningkatan sebesar 77%, jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan hanya 17% pada kelompok I. Peningkatan pada
gerakan lengan juga lebih besar pada kelompok II, yaitu sebesar 85%
dibandingkan dengan 50% pada kelompok I. Dalam pengaturan nafas, kelompok II
mencapai peningkatan sebesar 85%, sementara kelompok I hanya sebesar 33%.
Pada gerakan koordinasi, kelompok II menunjukkan peningkatan sebesar 46%
dibandingkan dengan 8% pada kelompok I. Kesimpulan dari penelitian ini adalah
bahwa penggunaan alat bantu swim board memiliki dampak positif terhadap
kemampuan renang gaya bebas siswa kelas IV SDN Mendogo. Kata kunci: Swim board, renang
gaya bebas, pembelajaran |
ABSTRACT
Swimming
is an important skill, especially for children. For students at SDN Mendogo,
it's crucial for their safety because the school is surrounded by rivers and
ponds. This study aims to see how using swim boards can help students improve
their freestyle swimming. The research used a quantitative approach with action
research, where students received basic freestyle swimming training using swim
boards. The study involved fourth-grade students at SDN Mendogo in Glagah
District, Lamongan Regency, with 25 students participating. The students were
split into two groups: Group I had 12 students who trained without swim boards,
and Group II had 13 students who trained with swim boards. The study was
conducted over three months at the Lamongan Sport Center (LSC). The research
results indicate that Group II, which used swim board aids, experienced a
significant improvement in freestyle swimming abilities compared to Group I,
which did not use such aids. Group II showed a greater improvement across
various aspects of swimming skills. In the body position component, Group II
showed a 77% improvement compared to 58% in Group I. In terms of leg movement,
Group II experienced a 77% improvement, much higher than the mere 17% in Group
I. The improvement in arm movement was also greater in Group II, at 85%
compared to 50% in Group I. For breath control, Group II achieved an 85%
improvement, while Group I only achieved 33%. In coordination of movements,
Group II showed a 46% improvement compared to 8% in Group I. The conclusion of
this study is that the use of swim board aids has a positive impact on the
freestyle swimming abilities of fourth-grade students at SDN Mendogo.
Keywords:
Swim
board, freestyle swimming, learning
PENDAHULUAN
Renang merupakan salah satu olahraga yang penting untuk dikuasai,
terutama bagi anak-anak. Selain menyenangkan, renang juga memiliki banyak
manfaat untuk kesehatan dan perkembangan fisik (Permadi & Murinto, n.d.). Renang gaya
bebas adalah salah satu teknik renang yang sering diajarkan kepada siswa
sekolah dasar. Dalam proses pembelajaran renang gaya bebas, penting bagi siswa
untuk menguasai teknik renang secara baik agar mampu melaksanakan secara
efisien.
Namun, dalam praktiknya, banyak siswa kelas IV SDN Mendogo yang masih
mengalami kendala dalam menguasai teknik renang gaya bebas. Beberapa siswa
mungkin mengalami kesulitan dalam mengatur pernapasan mereka, yang dapat
menyebabkan kelelahan dan ketidaknyamanan saat berenang. Selain itu, gerakan
lengan dan gerakan kaki yang tidak tepat juga dapat mempengaruhi stabilitas dan
kecepatan renang siswa.
Renang gaya bebas memiliki peranan yang sangat penting bagi siswa di SDN
Mendogo untuk menjaga keselamatan mereka dari bahaya tenggelam di sungai dan
tambak yang mengapit sekolah. Dengan mempelajari teknik renang ini, siswa dapat
meningkatkan kemampuan mereka dalam berenang, sehingga mereka lebih siap dan
mampu menghadapi situasi darurat yang berhubungan dengan air (Yuwono et al., 2024). Selain itu,
kegiatan renang juga membantu siswa untuk memperoleh pemahaman tentang
prinsip-prinsip keselamatan di perairan, seperti menjaga jarak dari sungai dan
mengetahui tanda-tanda bahaya. Dengan demikian, renang gaya bebas menjadi salah
satu upaya yang efektif dalam melindungi siswa dari risiko kecelakaan tenggelam
yang dapat terjadi di sekitar lingkungan sekolah dan tinggal mereka. Oleh
karena itu, diperlukan metode yang efektif untuk meningkatkan kemampuan renang
mereka.
Salah satu alat yang dapat digunakan dalam pembelajaran renang gaya
bebas adalah swim board atau papan
renang. Swim board adalah alat bantu
yang terbuat dari bahan yang ringan dan tahan air, biasanya terbuat dari bahan
busa atau plastik (Permana, 2016). Alat ini
digunakan dengan cara dipegang pada sisi samping alat atau ditempatkan di bawah
tubuh perenang sehingga dapat membantu siswa dalam memperbaiki teknik renang
siswa. Dengan alat ini, siswa dapat merasakan bagaimana menggerakkan tangan dan
kaki mereka dengan benar dan menciptakan tekanan yang diperlukan di air untuk
mendorong maju.
Penggunaan swim board dalam
pembelajaran renang gaya bebas memiliki beberapa manfaat. Pertama, swim board dapat membantu siswa dalam
mengatur pernapasan mereka dengan lebih baik. Dengan memegang swim board di depan tubuh, siswa dapat
fokus pada teknik pernapasan yang benar tanpa terlalu khawatir tentang
keseimbangan dan gerakan tubuh. Hal ini akan membantu siswa mengembangkan
koordinasi antara pernapasan dan gerakan tubuh saat berenang gaya bebas. Selain
itu, swim board juga dapat membantu
siswa dalam menguatkan otot-otot lengan dan kaki. Dengan menggunakan alat ini,
siswa dapat melakukan latihan khusus yang bertujuan untuk mengembangkan
kekuatan dan kelincahan pada area tersebut. Latihan-latihan ini akan membantu
siswa dalam menghasilkan gerakan lengan dan gerakan kaki yang lebih efisien
saat berenang. Terdapat beberapa penelitian yang mendukung penggunaan swim board dalam pembelajaran renang
gaya bebas (Maulidin, 2023).
Menurut (Megasari, 2012), papan
pelampung atau swim board merupakan
alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran renang. Fungsinya adalah
untuk melatih kekuatan kaki dan membantu siswa memahami teknik renang dengan
lebih sistematis, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Selain
itu, (Ramadhan & Hartoto, 2018), juga
menemukan bahwa penggunaan swim board memiliki
dampak pada pencapaian hasil pembelajaran renang pada siswa kelas X MIPA-3 di
SMAN 4 Sidoarjo. Dengan mempertimbangkan kendala yang dialami oleh siswa kelas
IV SDN Mendogo dalam menguasai teknik renang gaya bebas, serta manfaat yang
ditawarkan oleh penggunaan swim board dalam
pembelajaran renang, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
renang gaya bebas pada siswa tersebut melalui penggunaan alat bantu swim board. Dengan demikian, diharapkan
siswa dapat menguasai teknik renang gaya bebas dengan lebih baik dan merasakan
manfaat positif dari olahraga renang secara keseluruhan.
Tujuan penelitian ini adalah 1. Mengetahui apakah latihan renang gaya
bebas dengan menggunakan alat bantu swim
board dapat meningkatkan keterampilan teknik perenang. 2. Mengetahui apakah
latihan renang gaya bebas dengan menggunakan alat bantu swim board dapat mengurangi hambatan-hambatan berenang.
METODE
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode penelitian tindakan, dimana subyek penelitian diberi tindakan
berupa latihan dasar renang gaya bebas dengan menggunakan alat bantu swim board. Penelitian tindakan dipilih
karena persyaratan penelitian II tidak dapat dipenuhi terutama berkaitan dengan
instrument penelitian expert judgement yang
menghasilkan data ordinal.
Gambar 1 : Rancangan penelitian upaya peningkatan keterampilan
renang gaya bebas dengan swim board
Subjek, Waktu, dan
Tempat Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN
Mendogo, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan. Jumlah siswa adalah 25 anak.
Subyek penelitian dibagi menjadi dua kelompok dimana kelompok I berjumlah 12
orang yang dilatih renang gaya bebas tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan
kelompok II berjumlah 13 orang yang akan diberi latihan renang gaya bebas
dengan alat bantu latihan swim board.
Penelitian ini
dilaksanakan dalam waktu 3 (tiga) bulan yaitu mulai tanggal 7 September 2023
sampai dengan tanggal 23 November 2023, dimana latihan dilakukan setiap minggu
satu kali setiap hari Kamis. Durasi penelitian disesuaikan dengan� kebutuhan�
pengumpulan� data,� proses�
intervensi,� dan� analisis�
data.
Penelitian ini akan
dilakukan di Lamongan Sport Center (LSC) yang terletak di Kecamatan Lamongan,
Kabupaten Lamongan Jawa Timur.
a. Variabel I:
Variabel I dalam
penelitian ini merujuk pada faktor-faktor luar yang dapat mempengaruhi
kemampuan renang gaya bebas siswa kelas yaitu tingkat kesehatan siswa. Peserta
didik yang di I kesehatannya yaitu sejumlah 25 siswa. Memastikan bahwa ketika
pembelajaran renang siswa tidak sakit. Variabel I ini perlu diperhatikan dan
dikendalikan agar tidak menjadi faktor yang mempengaruhi hasil penelitian
secara tidak sengaja. Dengan mengontrol variabel-variabel ini, kita dapat lebih
fokus untuk melihat dampak penggunaan alat bantu swim board terhadap kemampuan
renang gaya bebas siswa.
b. Variabel Bebas:
Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah latihan renang menggunakan alat bantu swim board yang
merupakan intervensi yang akan diberikan kepada subyek penelitian. Alat bantu
swim board akan diteliti pengaruhnya dalam membantu meningkatkan kemampuan 13 siswa
dalam renang gaya bebas. Latihan renang menggunakan alat bantu swim board akan
menjadi faktor yang pembeda antara kelompok II dan kelompok I. Dalam kelompok
II, siswa akan menggunakan alat bantu swim board dalam pembelajaran renang,
sementara dalam kelompok I, siswa tidak menggunakan alat tersebut.
c. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah nilai kemampuan renang gaya bebas siswa kelas IV.
Variabel ini dinilai oleh pakar sebelum dan setelah masa latihan berakhir yaitu
tanggal 23 November 2023 terhadap kedua kelompok subyek penelitian. Kemampuan renang
gaya bebas siswa akan dinilai melalui aspek-aspek teknik renang gaya bebas yang
meliputi: (1) posisi badan, (2)gerakan tungkai, (3) gerakan lengan, (4)
pengambilan nafas, dan (5) koordinasi gerakan (Ramadhani et al., 2020) Perbedaan kemampuan renang kelompok I dan kelompok II
juga akan dibandingkan secara deskriptif.
d. Definisi dan Operasionalisasi Variabel
1.
Variabel latihan renang
gaya bebas dengan swimboard adalah penggunaan alat bantu swimboard yang akan
diberikan berdasarkan program latihan yang disusun peneliti yaitu (1)
pengenalan gerak renang gaya bebas dan latihan posisi tubuh yang benar, (2)
meningkatkan teknik gerak kaki dan lengan, (3) meningkatkan teknik pernapasan
dan koordinasi gerakan.
2.
Variabel keterampilan
renang gaya bebas adalah (1) posisi tubuh, (2) teknik gerakan kaki, (3) teknik
gerakan tangan, (4) teknik pengambilan nafas, dan (5) koordinasi gerakan, yang
akan dinilai oleh pakar (expert judgement) dengan indikator (1) posisi tubuh
benar, lurus permukaan air, (2) Gerakan kaki tidak keluar dari permukaan air,
frekuensi gerak kaki tinggi, menghasilkan gerakan maju yang kuat, (3) Gerak
lengan singkron seperti baling-baling pesawat udara dan kuat dalam dorongan,
e. Saat pengambilan nafas kepala menoleh ke arah kiri
atau kanan, dan
f.
Gerak tangan, kaki, dan
pernafasan harmonis serta teratur.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Penelitian ini
bertujuan untuk menilai penggunaan alat bantu swim board dapat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam melatih dan meningkatkan teknik berenang
gaya bebas. Penelitian dilakukan selama tiga bulan terhitung sejak 4 September
hingga 5 Desember 2023 yang meliputi identifikasi populasi, pembentukan
kelompok II dan kelompok I, pretest, intervensi atau program pelatihan, posttest,
pengumpulan data, analisis data hingga di akhiri interpretasi hasil. Berikut
adalah identitas sekolah yang dijadikan tempat penelitian:
Nama Sekolah |
: |
SDN Mendogo |
Lokasi Sekolah |
: |
Desa Mendogo, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan |
Tahun Pendirian |
: |
29 Mei 1992 |
Status |
: |
Negeri |
Akreaditasi |
: |
B |
Identifikasi Populasi
Berdasarkan hasil
identifikasi populasi, ditemukan bahwa pada kelas IV SDN Mendogo terdapat 25
siswa yang memiliki kebutuhan keterampilan berenang. Keterampilan berenang
dianggap penting mengingat kondisi lingkungan sekitar yang dekat dengan sungai
dan tambak, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan tenggelam jika siswa
tidak memiliki keterampilan berenang. Keterampilan renang yang pada umumnya
menjadi dasar latihan renang adalah renang gaya bebas. Daftar nama siswa
tersebut disajikan pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 1. Daftar nama siswa kelas
IV SDN Mendogo
No. |
Nama Siswa |
Jenis Kelamin |
Kelas |
1. |
Adzara Afizah Nurul Rizqi |
Perempuan |
IV |
2. |
Ahla Athiyah |
Perempuan |
IV |
3. |
Ahmad El Madiyansyah |
Laki-Laki |
IV |
4. |
Ahmad Fi-Madyansyah |
Laki-Laki |
IV |
5. |
Ahmad Sultan
Farhan Akhsan |
Laki-Laki |
IV |
6. |
Ahmad Syarief Al-Khafi |
Laki-Laki |
IV |
7. |
Amanda Bilqist Maulida |
Perempuan |
IV |
8. |
Aqila Faradiba Az-Zahra |
Perempuan |
IV |
9. |
Ariel |
Laki-Laki |
IV |
10. |
Aura Sabrina |
Perempuan |
IV |
11. |
Azzahra Dwi Saputri |
Perempuan |
IV |
12. |
Bagus
Cahyono |
Laki-Laki |
IV |
13. |
Cici Maymunah |
Perempuan |
IV |
14. |
Dimas Raka
Alif Syahputra |
Laki-Laki |
IV |
15. |
Farah Ghaida
Putri |
Perempuan |
IV |
16. |
Khanza Putri Aqilah |
Perempuan |
IV |
17. |
Muhammad Aliyudin Dwi Putra |
Laki-Laki |
IV |
18. |
Nazril Ilham |
Laki-Laki |
IV |
19. |
Nor Alifian Afandi |
Laki-Laki |
IV |
20. |
Putri Nur
Aqilah |
Perempuan |
IV |
21. |
Qurrotun A'yun |
Perempuan |
IV |
22. |
Rival Alvaro |
Laki-Laki |
IV |
23. |
Sabrina Qotum Nada |
Perempuan |
IV |
24. |
Shofany Dwi Al-Mira |
Perempuan |
IV |
25. |
Stiven Aftur Novianto |
Laki-Laki |
IV |
Pembagian Kelompok I dan II
Penelitian ini terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok I dan
kelompok II, dengan masing-masing terdiri dari 12 dan 13 siwa. Pembagian
kelompok dilaksanakan secara acak, dengan daftar peserta yang disajikan pada
tabel 4.2 dan 4.3 sebagai berikut:
Tabel 2. Daftar nama siswa kelompok I pada
pembelajaran renang gaya bebas
No. |
Nama Siswa |
Jenis Kelamin |
Kelompok |
1. |
Adzara Afizah
Nurul Rizqi |
Perempuan |
I |
2. |
Ahmad
Fi-Madyansyah |
Laki-Laki |
I |
3. |
Amanda Bilqist
Maulida |
Perempuan |
I |
4. |
Aura Sabrina |
Perempuan |
I |
5. |
Farah Ghaida
Putri |
Perempuan |
I |
6. |
Khanza Putri
Aqilah |
Perempuan |
I |
7. |
Nor Alifian
Afandi |
Laki-Laki |
I |
8. |
Putri Nur Aqilah |
Perempuan |
I |
9. |
Rival Alvaro |
Laki-Laki |
I |
10. |
Stiven Aftur
Novianto |
Laki-Laki |
I |
11. |
Dimas Raka Alif Syahputra |
Laki-Laki |
I |
12. |
Ariel |
Laki-Laki |
I |
Tabel 3. Daftar nama siswa kelompok II pada
pembelajaran renang gaya bebas
No. |
Nama Siswa |
Jenis Kelamin |
Kelompok |
1 |
Aqila Faradiba
Az-Zahra |
Perempuan |
II |
2. |
Ahla Athiyah |
Perempuan |
II |
3. |
Ahmad Sultan Farhan
Akhsan |
Laki-Laki |
II |
4. |
Bagus Cahyono |
Laki-Laki |
II |
5. |
Azzahra Dwi
Saputri |
Perempuan |
II |
6. |
Qurrotun A'yun |
Perempuan |
II |
7. |
Cici Maymunah |
Perempuan |
II |
8. |
Muhammad Aliyudin
Dwi Putra |
Laki-Laki |
II |
9. |
Nazril Ilham |
Laki-Laki |
II |
10. |
Shofany Dwi Al-Mira |
Perempuan |
II |
11. |
Ahmad
Syarief Al-Khafi |
Laki-Laki |
II |
12. |
Sabrina
Qotum Nada |
Perempuan |
II |
13. |
Ahmad
El Madiyansyah |
Laki-Laki |
II |
Pembagian kelompok I dan II dilakukan secara acak
untuk memastikan bahwa kedua kelompok memiliki karakteristik yang seimbang.
Pada tabel 4.2, terlihat daftar nama siswa kelompok I yang terdiri dari 12
siswa. Kelompok I akan menjalani pembelajaran renang gaya bebas tanpa
menggunakan alat bantu swim board.
Sementara itu, pada tabel 4.3, terlihat daftar
nama siswa kelompok II yang terdiri dari 13 siswa. Kelompok II akan menjalani
pembelajaran renang gaya bebas dengan menggunakan alat bantu swim board sebagai bagian dari program
latihan mereka. Pembagian kelompok ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh
pembelajaran renang gaya bebas dengan dan tanpa alat bantu swim board terhadap kemampuan renang siswa. Dengan demikian,
perbedaan hasil antara kedua kelompok dapat dijadikan pedoman dalam penggunaan
alat bantu swim board sebagai faktor
yang mungkin memengaruhi peningkatan kemampuan renang siswa.
Pretest
Hasil pretest kemampuan
renang gaya bebas siswa dari kedua kelompok, kelompok I dan kelompok II,
mencerminkan kondisi awal sebelum adanya intervensi atau perlakuan. Pengukuran
dilakukan dengan menggunakan tes yang telah ditentukan, mencakup beberapa aspek
teknik renang, yaitu posisi badan, gerak kaki, gerak lengan, pernafasan, dan
koordinasi gerakan. Rubrik penilaian pretest
kemampuan renang gaya bebas siswa disusun berdasarkan kriteria-kriteria
yang relevan untuk menilai setiap aspek teknik renang. Berikut hasil pretest pada kelompok I dan II yang
disajikan pada tabel 4 dan 5
Tabel 4. Hasil pretest kelompok
I pada pembelajaran renang gaya bebas
No. |
Nama Siswa |
Kriteria Penilaian |
Skor Total |
Kate- gori |
||||
PB |
GK |
GL |
P |
KG |
||||
1. |
Adzara Afizah Nurul R. |
2 |
2 |
2 |
1 |
1 |
8 |
Kurang |
2. |
Ahmad Fi-Madyansyah |
2 |
2 |
2 |
1 |
1 |
8 |
Kurang |
3. |
Amanda Bilqist Maulida |
1 |
2 |
1 |
1 |
1 |
6 |
Kurang |
4. |
Aura Sabrina |
1 |
2 |
1 |
1 |
1 |
6 |
Kurang |
5. |
Farah Ghaida
Putri |
1 |
2 |
1 |
1 |
1 |
6 |
Kurang |
6. |
Khanza Putri Aqilah |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
5 |
Kurang |
7. |
Nor Alifian Afandi |
2 |
2 |
1 |
1 |
1 |
7 |
Kurang |
8. |
Putri Nur
Aqilah |
2 |
2 |
2 |
1 |
1 |
8 |
Kurang |
9. |
Rival Alvaro |
2 |
2 |
2 |
1 |
1 |
8 |
Kurang |
10. |
Stiven Aftur Novianto |
2 |
2 |
1 |
1 |
1 |
7 |
Kurang |
11. |
Dimas Raka
Alif S. |
2 |
2 |
1 |
1 |
1 |
7 |
Kurang |
12. |
Ariel |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
5 |
Kurang |
Rata-Rata |
1.6 |
1.8 |
1.3 |
1 |
1 |
6.8 |
|
|
Standard Deviasi |
0.51 |
0.39 |
0.49 |
0 |
0 |
1.14 |
Keterangan:
PB: Posisi Badan |
P: Pernafasan |
GK:
Gerak Kaki |
KG: Koordinasi
Gerakan |
GL: Gerak Lengan |
|
Tabel 5. Hasil pretest kelompok
II pada pembelajaran renang
gaya bebas
No. |
Nama Siswa |
Kriteria Penilaian |
Skor Total |
Kate- gori |
|||||||
PB |
GK |
GL |
P |
KG |
|||||||
1. |
Aqila Faradiba Az-Zahra |
2 |
2 |
2 |
1 |
1 |
8 |
Kurang |
|||
2. |
Ahla Athiyah |
2 |
2 |
2 |
1 |
1 |
8 |
Kurang |
|||
3. |
Ahmad Sultan
Farhan A. |
2 |
2 |
2 |
1 |
1 |
8 |
Kurang |
|||
4. |
Bagus
Cahyono |
1 |
2 |
2 |
1 |
1 |
7 |
Kurang |
|||
5. |
Azzahra Dwi Saputri |
2 |
2 |
1 |
1 |
1 |
7 |
Kurang |
|||
6. |
Qurrotun A'yun |
2 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
Kurang |
|||
7. |
Cici Maymunah |
2 |
2 |
1 |
1 |
1 |
7 |
Kurang |
|||
8. |
M. Aliyudin D. P. |
1 |
1 |
1 |
1 |
1 |
5 |
Kurang |
|||
9. |
Nazril Ilham |
2 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
Kurang |
|||
10. |
Shofany Dwi Al-Mira |
2 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
Kurang |
|||
11. |
Ahmad Syarief Al-Khafi |
2 |
2 |
1 |
1 |
1 |
7 |
Kurang |
|||
12. |
Sabrina Qotum Nada |
1 |
2 |
1 |
1 |
1 |
6 |
Kurang |
|||
13. |
Ahmad El Madiyansyah |
2 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
Kurang |
|||
Rata-rata |
1.8 |
1.6 |
1.3 |
1 |
1 |
6.7 |
|
||||
Standard Deviasi |
0.44 |
0.51 |
0.48 |
0 |
0 |
0.95 |
|||||
����������� Keterangan:
PB: Posisi Badan |
P: Pernafasan |
GK: Gerak Kaki |
KG: Koordinasi
Gerakan |
GL: Gerak Lengan |
|
Berdasarkan hasil pretest pada kelompok I dan II dalam pembelajaran renang gaya
bebas, dapat dilihat bahwa kedua kelompok memiliki rata-rata skor yang kurang
dengan variasi yang relatif kecil. Pada aspek teknik renang, seperti posisi
badan (PB), gerak kaki (GK), gerak lengan (GL), pernafasan (P), dan koordinasi
gerakan (KG), siswa pada kedua kelompok menunjukkan kinerja yang serupa. Pada
kelompok I, rata-rata skor tertinggi terdapat pada posisi badan (1.8),
sedangkan kelompok II menunjukkan rata-rata tertinggi pada gerak kaki (1.8).
Meskipun demikian, standar deviasi yang relatif kurang menunjukkan bahwa
variasi antar siswa tidak terlalu besar. Hasil ini memberikan gambaran bahwa
sebelum adanya intervensi atau perlakuan, kemampuan siswa dalam teknik renang
gaya bebas cenderung seragam dan berada pada tingkat kurang.
Intervensi/Perlakuan
Pada tahap intervensi penelitian ini, kelompok II
akan mengikuti pembelajaran yang melibatkan penggunaan alat bantu swim board seiring dengan penerapan
program latihan renang yang terstruktur. Sebaliknya, kelompok I tidak akan
menerima intervensi menggunakan swim
board, meskipun keduanya akan menjalani program latihan renang yang sama.
Program latihan ini berlangsung selama tiga bulan dengan total empat sesi
latihan selama 12 kali pertemuan, dengan durasi setiap pertemuan yaitu selama
90 menit.
Pada setiap sesi, siswa dibiasakan untuk
melaksanakan pemanasan terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya cidera pada
saat berenang. Pemanasan penting karena meningkatkan suhu tubuh, membuat otot
lebih lentur, dan meningkatkan aliran darah ke otot. Ini tidak hanya mengurangi
risiko cidera tetapi juga meningkatkan kesiapan fisik dan mental siswa. Dengan
membuat pemanasan sebagai kebiasaan rutin, siswa tidak hanya melatih tubuh
untuk berenang lebih efektif tetapi juga membangun kebiasaan yang mendukung
kesehatan dan pencegahan cedera. Foto salah satu kegiatan pemanasan dapat
diperhatikan pada gambar 1.
Gambar 1. Kegiatan pemanasan sebelum memulai
latihan
Pada tahap awal atau sesi satu (Minggu ke-1 hingga
ke-3), fokus utama adalah pengenalan gerak renang gaya bebas dan latihan posisi
tubuh yang benar. Pada sesi ini, siswa diperkenalkan dengan konsep dasar posisi
badan yang benar. Mereka belajar mengenai posisi tubuh yang tepat yaitu dengan
cara memastikan agar tubuh mereka tidak tenggelam dalam air dan mempertahankan
posisi tubuh yang lurus permukaan air. Melalui pengenalan ini, tujuannya adalah
agar siswa dapat memahami dan mempraktikkan posisi tubuh yang ideal, sesuai
dengan kaidah yang benar, guna meningkatkan keterampilan renang gaya bebas
siswa. Foto latihan posisi tubuh saat berenang terdapat pada gambar 2.
Gambar 2. Kegiatan latihan posisi tubuh saat
berenang
Sesi kedua dan ketiga (Minggu ke-4 hingga ke-9)
menitikberatkan pada peningkatan teknik gerak kaki dan tangan dalam renang gaya
bebas. Fokus pelatihan pada gerak kaki terutama terkait dengan tingkat
keterampilan kaki ketika mengayuh dalam air, frekuensi gerak kaki, dan
dampaknya terhadap gerakan maju ketika berenang. Dalam melatih teknik gerak
kaki, siswa akan diberikan pelatihan khususnya pada posisi kaki ketika
berenang. Jika kaki keluar dari permukaan air saat mengayuh air, siswa akan
dipandu untuk memperbaiki hal tersebut guna meningkatkan efisiensi gerakan.
Pada tahap ini, evaluasi juga mencakup frekuensi gerak kaki, jika frekuensi
gerak kaki kurang, siswa akan didorong untuk meningkatkan kecepatan gerakan
kaki untuk menciptakan gerakan maju yang lebih efektif. Secara bertahap,
melalui latihan dan pembinaan, siswa diarahkan untuk mencapai tingkat optimal,
yaitu kaki tidak keluar dari permukaan air, frekuensi gerak kaki baik,
menghasilkan gerakan maju yang kuat. Foto latihan teknik gerak kaki terdapat
pada gambar 4.3.
Gambar 3. Kegiatan latihan teknik gerak kaki
Selain fokus pada gerak kaki, latihan juga melatih
peningkatan teknik gerak lengan dalam renang gaya bebas. Pelatihan terhadap
gerak lengan ini, memperhatikan tingkat sinkronisasi gerakan dan kekuatan
dorongan yang dihasilkan. Dalam melatih teknik gerak lengan, siswa akan
menerima panduan khusus terkait posisi lengan dan koordinasi gerakan. Jika
gerak lengan dinilai tidak sinkron, siswa akan diberikan umpan balik untuk
meningkatkan koordinasi dan keseimbangan gerakan lengan. Evaluasi juga mencakup
tingkat kekuatan dalam melakukan dorongan dalam air. Jika gerak lengan dianggap
kurang kuat, siswa akan diarahkan untuk menguatkan otot dan memperbaiki teknik
gerakan lengan untuk mencapai dorongan yang lebih efektif. Pada akhirnya,
tujuan dari latihan kekuatan ini adalah mencapai tingkat optimal dalam gerak
lengan, di mana gerakan lengan menjadi sinkron seperti baling-baling pesawat
udara dan memiliki kekuatan yang cukup dalam melakukan dorongan. Melalui
pembinaan bertahap, siswa diharapkan dapat mengintegrasikan teknik gerak lengan
yang baik dengan gerak kaki, menciptakan sebuah gaya renang bebas yang efisien
dan kuat secara keseluruhan. Foto latihan teknik gerak lengan terdapat pada
gambar 4.
Gambar 4. Kegiatan latihan teknik gerak lengan
Pada sesi terakhir atau sesi keempat (Minggu ke-10
hingga ke-12) dalam program latihan renang gaya bebas menitikberatkan pada
pelatihan teknik pernapasan dan koordinasi gerakan. Pelatihan pada tahap ini
mencakup kriteria penilaian yang menekankan kemampuan siswa dalam melakukan
pernapasan yang teratur dan koordinasi gerekan yang harmonis. Dalam pelatihan
teknik pernapasan, siswa akan diberikan arahan khusus terkait pengambilan
nafas. Jika pengambilan nafas dinilai tidak beraturan atau menoleh kenan dan kiri,
siswa akan mendapat umpan balik untuk memperbaiki teknik pernapasan mereka.
Latihan akan difokuskan pada pengembangan kebiasaan pernapasan yang teratur dan
sesuai dengan irama gerakan renang gaya bebas. Foto latihan teknik pernapasan
terdapat pada gambar 5.
Gambar 5. Kegiatan latihan teknik pernapasan
Sementara itu, koordinasi gerakan menjadi fokus
penting terakhir dalam peningkatan keterampilan renang bebas. latihan mencakup
gerak tangan, kaki, dan pernafasan untuk memastikan harmonisasi dan keteraturan
dalam setiap gerakan. Jika gerakan tangan, kaki, dan pernafasan dianggap
tersendat-sendat, siswa akan dipandu untuk meningkatkan kelancaran gerakan
tersebut. Jika kurang harmonis dan teratur, pelatihan akan difokuskan pada
menciptakan koordinasi yang lebih baik antara gerak tangan, kaki, dan pernafasan.
Foto latihan koordinasi gerakan berenang gaya bebas terdapat pada gambar 6.
Gambar 6. Kegiatan latihan koordinasi gerakan
berenang gaya bebas
Posttest
Setelah program latihan intervensi selesai,
dilakukan pengukuran kembali kemampuan renang gaya bebas siswa dari kedua
kelompok menggunakan posttest. Hasil
evaluasi tersebut tergambar pada tabel 6 dan 7, yang mencakup penilaian
terhadap posisi badan, gerak kaki, gerak lengan, pernafasan, dan koordinasi
gerakan.
Pada aspek posisi badan, siswa dinilai dengan cara
melihat posisi tubuh mereka ketika berada di dalam air, siswa mendapat skor
kurang jika posisi tubuh cenderung tenggelam dan skor baik jika posisi tubuh
benar dan lurus permukaan air. Evaluasi gerak kaki menitikberatkan pada keluar
tidaknya kaki dari permukaan air ketika mengayuh air, frekuensi gerak kaki
ketika berenang, dan dampaknya terhadap gerakan maju. Skor kurang diberikan
jika gerak kaki menyebabkan gerakan terbatas, sedangkan skor baik diberikan jika
gerak kaki menghasilkan gerakan maju yang kuat. Untuk gerak lengan, penilaian
mencakup sinkronisasi gerakan dan kekuatan dorongan. Skor kurang diberikan jika
gerak lengan tidak sinkron, sementara skor baik diberikan jika gerak lengan
sinkron dan kuat dalam melakukan dorongan. Aspek pernafasan dinilai dari
ketidakberaturan pengambilan nafas, dan koordinasi gerakan mencakup
keharmonisan antara gerak tangan, kaki, dan pernafasan. Skor kurang diberikan
jika terdapat hambatan atau ketidakharmonisan, sedangkan skor baik diberikan
jika gerakan tersebut terjadi dengan harmonis dan teratur.
Hasil skor pada evaluasi ini memberikan gambaran
keseluruhan mengenai kemajuan siswa setelah menjalani program intervensi,
membantu mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan mencapai tingkat
kemampuan renang yang diharapkan. Berikut adalah daftar nilai posttest renang siswa kelas IV SDN
Mendogo.
Tabel 6. Hasil posttest
kelompok I pada pembelajaran renang gaya bebas
No. |
Nama Siswa |
Kriteria Penilaian |
Skor Total |
Kate- gori |
||||
PB |
GK |
GL |
P |
KG |
||||
1. |
Adzara Afizah Nurul R. |
3 |
2 |
2 |
2 |
2 |
11 |
Cukup |
2. |
Ahmad Fi-Madyansyah |
2 |
2 |
2 |
2 |
1 |
9 |
Cukup |
3. |
Amanda Bilqist M. |
2 |
2 |
2 |
1 |
1 |
8 |
Kurang |
4. |
Aura Sabrina |
2 |
2 |
2 |
2 |
1 |
9 |
Cukup |
5. |
Farah Ghaida Putri |
2 |
2 |
2 |
2 |
1 |
9 |
Cukup |
6. |
Khanza Putri Aqilah |
2 |
2 |
2 |
1 |
1 |
8 |
Kurang |
7. |
Nor Alifian Afandi |
2 |
2 |
2 |
1 |
1 |
8 |
Kurang |
8. |
Putri Nur Aqilah |
2 |
2 |
2 |
1 |
1 |
8 |
Kurang |
9. |
Rival Alvaro |
2 |
2 |
2 |
1 |
1 |
8 |
Kurang |
10. |
Stiven Aftur Novianto |
2 |
2 |
1 |
1 |
1 |
7 |
Kurang |
11. |
Dimas Raka Alif S. |
2 |
2 |
2 |
1 |
1 |
8 |
Kurang |
12. |
Ariel |
2 |
1 |
1 |
1 |
1 |
6 |
Kurang |
Rata-Rata |
2.1 |
1.9 |
1.8 |
1.3 |
1.1 |
8.3 |
|
|
Standard Deviasi |
0.29 |
0.29 |
0.39 |
0.49 |
0.29 |
1.22 |
|
Keterangan:
PB: Posisi Badan |
P: Pernafasan |
GK:
Gerak Kaki |
KG: Koordinasi
Gerakan |
GL: Gerak Lengan |
|
Tabel 7. Hasil posttest kelompok
II pada pembelajaran renang
gaya bebas
No. |
Nama Siswa |
Kriteria Penilaian |
Skor Total |
Kate- gori |
||||
PB |
GK |
GL |
P |
KG |
||||
1. |
Aqila F.
Az-Zahra |
3 |
3 |
3 |
2 |
2 |
13 |
Baik |
2. |
Ahla Athiyah |
3 |
3 |
3 |
2 |
2 |
13 |
Baik |
3. |
A. Sultan
Farhan A. |
3 |
3 |
3 |
2 |
2 |
13 |
Baik |
4. |
Bagus
Cahyono |
2 |
2 |
2 |
2 |
1 |
9 |
Cukup |
5. |
Azzahra Dwi Saputri |
2 |
2 |
2 |
2 |
1 |
9 |
Cukup |
6. |
Qurrotun A'yun |
3 |
2 |
2 |
2 |
2 |
11 |
Cukup |
7. |
Cici Maymunah |
3 |
3 |
2 |
2 |
2 |
12 |
Cukup |
8. |
M. Aliyudin D. P. |
2 |
2 |
2 |
2 |
1 |
9 |
Cukup |
9. |
Nazril Ilham |
3 |
2 |
2 |
2 |
1 |
10 |
Cukup |
10. |
Shofany Dwi Al-Mira |
2 |
2 |
2 |
1 |
1 |
8 |
Kurang |
11. |
A. Syarief Al-Khafi |
3 |
3 |
2 |
2 |
1 |
11 |
Cukup |
12. |
Sabrina Qotum Nada |
2 |
2 |
2 |
2 |
2 |
10 |
Cukup |
13. |
Ahmad El M. |
2 |
2 |
1 |
1 |
1 |
7 |
Kurang |
Rata-rata |
2.5 |
2.4 |
2.2 |
1.8 |
1.5 |
10.4 |
|
|
Standard Deviasi |
0.52 |
0.51 |
0.55 |
0.38 |
0.52 |
1.98 |
Keterangan:
PB: Posisi Badan |
P: Pernafasan |
GK:
Gerak Kaki |
KG: Koordinasi
Gerakan |
GL: Gerak Lengan |
|
Hasil posttest renang gaya
bebas pada kelompok I dan
II memberikan gambaran yang
lebih jelas tentang dampak program pelatihan menggunakan alat bantu swim
board terhadap kemampuan berenang siswa. Kelompok I menunjukkan peningkatan
yang positif dengan rata-rata skor total 8.3, hal ini menunjukkan hasil yang
cukup baik terhadap program latihan umum, meskipun tanpa menggunakan alat bantu
swim board.
Namun di
sisi lain, kelompok II menunjukkan hasil yang lebih positif yaitu dengan
rata-rata skor total 10.4, hal tersebut mencerminkan dampak yang lebih baik
jika siswa berlatih menggunakan alat bantu swim
board. Terdapat tiga siswa dalam kelompok II yang mampu mencapai skor
dengan kategori baik, dan rata-rata siswa mampu mencapai kategori cukup, serta
hanya dua siswa yang memperoleh skor dengan kategori kurang. Meskipun dalam
kelompok II menunjukkan variasi hasil yang lebih besar, yang tercermin dalam
standar deviasi yang lebih tinggi yaitu 1,98 sedangkan kelompok I besar
standard deviasa hanya sebesar 1,22, hal ini juga menandakan adanya perbedaan
individu dalam merespon metode pembelajaran. Meskipun demikian, hasil ini
menegaskan bahwa intervensi dengan alat bantu swim board dalam program latihan yang terstruktur dapat memberikan
potensi peningkatan kemampuan renang gaya bebas yang lebih baik dibandingkan
dengan metode latihan konvensional.
Analisis Data dan
Interpretasi Hasil
Berdasarkan
hasil pretest dan posttest kelompok I dan kelompok II,
dikumpulkan data yang diperoleh, kemudian diperoleh data berikut:
Tabel 8.
Perbandingan hasil pretest dan posttest pada kelompok I
Data di atas menggambarkan perbandingan hasil
pretest dan posttest kemampuan renang gaya bebas pada kelompok I yaitu kelompok
siswa yang dalam pelatihan renang tidak menggunakan alat bantu swim board..
Pada aspek posisi badan, dari 12 siswa yang diuji, mayoritas menunjukkan
peningkatan performa mereka dalam kriteria posisi badan. Tujuh siswa
menunjukkan peningkatan, sementara lima siswa lainnya tidak menunjukkan
peningkatan performa mereka. Hasil posttest menunjukkan bahwa 11 siswa (92%)
berada pada kategori "Cukup", dan 1 siswa (8%) pada kategori
"Baik". Dalam hal gerak kaki, evaluasi gerakan kaki menunjukkan bahwa
dua siswa mengalami peningkatan, sementara 10 siswa lainnya tidak mengalami
perubahan performa mereka. Distribusi hasil posttest memperlihatkan bahwa 11
siswa (92%) berada pada kategori "Cukup" dan 1 siswa (8%) pada
kategori "Kurang". Pada latihan gerak lengan, dari 12 siswa yang
diuji, enam siswa menunjukkan peningkatan, sementara enam siswa lainnya tidak
menunjukkan peningkatan performa mereka. Hasil posttest menunjukkan bahwa 10
siswa (83%) berada pada kategori "Cukup", dan 2 siswa (17%) pada
kategori "Kurang". Pada latian pernafasan, dari 12 siswa yang diuji,
empat siswa mengalami peningkatan, sementara delapann siswa lainnya tidak
menunjukkan peningkatan performa mereka. Hasil posttest menunjukkan bahwa 8
siswa (67%) berada pada kategori "Kurang", dan 4 siswa (33%) pada
kategori "Cukup". Sedangkan pada latihan koordinasi gerakan, dari 12
siswa yang diuji, 1 siswa menunjukkan peningkatan, sementara sebelas siswa
lainnya tidak menunjukkan peningkatan performa mereka. Hasil posttest
menunjukkan bahwa 11 siswa (92%) berada pada kategori "Kurang", dan 1
siswa (8%) pada kategori "Cukup". Peningkatan kinerja paling tinggi
terlihat pada kriteria posisi badan, di mana tujuh siswa mengalami peningkatan.
Gerak lengan juga menunjukkan peningkatan pada enam siswa. Di sisi lain,
kriteria dengan tingkat stagnasi tertinggi adalah gerakan koordinasi, di mana
11 siswa tidak mengalami peningkatan performa.
Berikutnya, hasil perbandingan nilai pretest
dan posttest pada kelompok II dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 9. Perbandingan hasil pretest dan posttest pada
kelompok II
Data di atas menggambarkan perbandingan hasil pretest dan posttest kemampuan renang gaya bebas pada kelompok II yaitu
kelompok siswa yang dalam pelatihan renang menggunakan alat bantu swim board.
Pada aspek posisi badan, dari 13 siswa yang diuji, mayoritas menunjukkan
peningkatan performa mereka dalam kriteria posisi badan. sepuluh siswa
menunjukkan peningkatan, sementara tiga siswa lainnya tidak menunjukkan
peningkatan performa mereka. Hasil posttest menunjukkan bahwa 6 siswa (46%)
berada pada kategori "Cukup", dan 7 siswa (54%) pada kategori
"Baik". Dalam hal gerak kaki, dari 13 siswa yang diuji, menunjukkan
bahwa sepuluh siswa mengalami peningkatan, sementara tiga siswa lainnya tidak
mengalami perubahan performa mereka. Distribusi hasil posttest memperlihatkan
bahwa 8 siswa (62%) berada pada kategori "Cukup" dan 5 siswa (38%)
pada kategori "Baik". Pada latihan gerak lengan, dari 13 siswa yang
diuji, sebelas siswa menunjukkan peningkatan, sementara dua siswa lainnya tidak
menunjukkan peningkatan performa mereka. Hasil posttest menunjukkan bahwa 1
siswa (8%) berada pada kategori "Kurang", 9 siswa (69%) pada kategori
"Cukup", dan 3 siswa (23%) pada kategori "Baik". Pada
latian pernafasan, dari 13 siswa yang diuji, sebelas siswa mengalami
peningkatan, sementara dua siswa lainnya tidak menunjukkan peningkatan performa
mereka. Hasil posttest menunjukkan bahwa 2 siswa (15%) berada pada kategori
"Kurang", 11 siswa (85%) pada kategori "Cukup". Sedangkan
pada latihan koordinasi gerakan, dari 13 siswa yang diuji, 6 siswa menunjukkan
peningkatan, sementara tujuh siswa lainnya tidak menunjukkan peningkatan
performa mereka. Hasil posttest menunjukkan bahwa 7 siswa (54%) berada pada
kategori "Kurang", dan 6 siswa (46%) pada kategori "Cukup".
Peningkatan kinerja paling tinggi terlihat pada kriteria hamper semua kriteria
yaitu posisi badan, di mana sepuluh siswa mengalami peningkatan, Gerak kaki
menunjukkan peningkatan pada sepuluh siswa, Gerak lengan menunjukkan
peningkatan pada sebelas siswa, serta latihan pengaturan nafas menunjukkan
peningkatan pada sebelas siswa. Di sisi lain, kriteria dengan tingkat stagnasi
tertinggi adalah gerakan koordinasi, di mana 7 siswa tidak mengalami
peningkatan performa.
Gambar 4.7. Perbandingan Hasil Postest
Kelompok I dan II Perbandingan Hasil Penelitian
Kemampuan Renang Gaya Bebas Penelitian
ini membandingkan hasil pretest dan posttest
kemampuan renang gaya bebas pada dua kelompok siswa, yaitu kelompok yang
berlatih tanpa alat bantu swim board (Kelompok I) dan kelompok yang menggunakan
alat bantu swim board (Kelompok II). Dari hasil analisis, dapat disimpulkan
bahwa penggunaan swim board memberikan dampak positif terhadap peningkatan
kemampuan siswa pada hampir semua kriteria penilaian Pada aspek posisi badan,
Kelompok I menunjukkan bahwa dari 12 siswa, 7 siswa mengalami peningkatan
performa. Sebaliknya, di Kelompok II, dari 13 siswa, 10 siswa mengalami
peningkatan. Hasil posttest menunjukkan bahwa 11 siswa di Kelompok I berada
pada kategori "Cukup" dan 1 siswa pada kategori "Baik",
sementara di Kelompok II, 6 siswa berada pada kategori "Cukup" dan 7
siswa pada kategori "Baik". Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan swim
board efektif dalam memperbaiki posisi badan saat berenang.
Dalam hal gerakan kaki, Kelompok I hanya
menunjukkan 2 siswa mengalami peningkatan, dengan hasil posttest menunjukkan 11
siswa pada kategori "Cukup" dan 1 siswa pada kategori
"Kurang". Di sisi lain, Kelompok II menunjukkan bahwa 10 siswa
mengalami peningkatan dengan hasil posttest 8 siswa pada kategori
"Cukup" dan 5 siswa pada kategori "Baik". Perbedaan ini
menunjukkan bahwa alat bantu swim board membantu siswa dalam meningkatkan
gerakan kaki mereka secara lebih baik.
Pada aspek gerakan lengan, Kelompok I memiliki
6 siswa yang mengalami peningkatan dengan hasil posttest 10 siswa pada kategori
"Cukup" dan 2 siswa pada kategori "Kurang". Sementara itu,
di Kelompok II, 11 siswa mengalami peningkatan dengan hasil posttest 9 siswa
pada kategori "Cukup" dan 3 siswa pada kategori "Baik". Ini
menunjukkan bahwa penggunaan swim board memberikan keuntungan dalam
meningkatkan gerakan lengan siswa.
Pada pengaturan nafas, Kelompok I menunjukkan
bahwa dari 12 siswa, 4 siswa mengalami peningkatan, dengan hasil posttest 8
siswa pada kategori "Kurang" dan 4 siswa pada kategori
"Cukup". Di Kelompok II, 11 siswa mengalami peningkatan dengan hasil
posttest 2 siswa pada kategori "Kurang" dan 11 siswa pada kategori
"Cukup". Ini mengindikasikan bahwa penggunaan swim board sangat
membantu dalam meningkatkan kemampuan pengaturan nafas siswa.
Terakhir, pada aspek koordinasi gerakan,
Kelompok I hanya menunjukkan 1 siswa mengalami peningkatan, dengan hasil
posttest 11 siswa pada kategori "Kurang" dan 1 siswa pada kategori
"Cukup". Sedangkan di Kelompok II, 6 siswa mengalami peningkatan
dengan hasil posttest 7 siswa pada kategori "Kurang" dan 6 siswa pada
kategori "Cukup". Meskipun kedua kelompok menunjukkan tingkat stagnasi
yang tinggi dalam koordinasi gerakan, Kelompok II masih menunjukkan hasil yang
lebih baik.
Secara keseluruhan, penggunaan alat bantu swim
board dalam latihan renang gaya bebas memiliki dampak positif terhadap
peningkatan performa siswa. Kelompok II yang menggunakan swim board menunjukkan
peningkatan yang lebih konsisten dan hasil posttest yang lebih baik
dibandingkan Kelompok I. Peningkatan ini terutama terlihat pada aspek posisi
badan, gerakan kaki, gerakan lengan, dan pengaturan nafas. Meskipun kedua
kelompok menunjukkan tingkat stagnasi yang tinggi dalam koordinasi gerakan,
penggunaan swim board tetap memberikan hasil yang lebih baik secara
keseluruhan.
Tabel 10. Perbandingan perubahan setelah perlakuan
Komponen |
Kelompok I |
Kelompok II |
Posisi Badan |
58% |
77% |
Gerakan Kaki |
17% |
77% |
Gerakan Lengan |
50% |
85% |
Pengaturan Nafas |
33% |
85% |
Gerakan Koordinasi |
8% |
46% |
Pada tabel perbandingan perubahan setelah
perlakuan, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan perubahan antara kelompok
yang menggunakan alat bantu swim board (Kelompok II) dan kelompok yang tidak
menggunakannya (Kelompok I) dalam beberapa komponen penilaian. Pada komponen
posisi badan, Kelompok I menunjukkan peningkatan sebesar 58%, sedangkan
Kelompok II menunjukkan peningkatan yang lebih besar yaitu sebesar 77%. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan swim board membantu siswa dalam memperbaiki posisi
badan mereka saat berenang secara lebih efektif dibandingkan dengan latihan
tanpa alat bantu.
Selanjutnya, dalam hal gerakan kaki, perbedaan
peningkatan antara kedua kelompok sangat mencolok. Kelompok I hanya mengalami
peningkatan sebesar 17%, sementara Kelompok II mengalami peningkatan yang jauh
lebih besar, yaitu 77%. Ini mengindikasikan bahwa alat bantu swim board sangat
efektif dalam membantu siswa memperbaiki gerakan kaki mereka saat berenang.
Pada komponen gerakan lengan, Kelompok I
menunjukkan peningkatan sebesar 50%, sedangkan Kelompok II mencapai peningkatan
yang lebih tinggi yaitu 85%. Peningkatan ini memperlihatkan bahwa penggunaan
swim board memberikan keuntungan yang baik dalam meningkatkan gerakan lengan
siswa selama berenang. Dalam hal pengaturan nafas, Kelompok I mengalami
peningkatan sebesar
33%, sementara Kelompok II mengalami
peningkatan yang jauh lebih tinggi yaitu 85%. Ini menunjukkan bahwa penggunaan
alat bantu swim board sangat membantu siswa dalam mengatur nafas mereka secara
lebih baik selama berenang.
Terakhir, pada komponen gerakan koordinasi,
perbedaan peningkatan antara kedua kelompok juga cukup terlihat. Kelompok I
hanya mengalami peningkatan sebesar 8%, sedangkan Kelompok II mengalami
peningkatan sebesar 46%. Meskipun peningkatan dalam koordinasi gerakan lebih
rendah dibandingkan dengan komponen lainnya, Kelompok II tetap menunjukkan
hasil yang lebih baik daripada Kelompok I.
Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa
penggunaan alat bantu swim board dalam pelatihan renang gaya bebas memberikan
hasil yang lebih baik dalam semua komponen yang dinilai. Kelompok II yang
menggunakan swim board menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan
Kelompok I, terutama dalam aspek gerakan kaki, gerakan lengan, dan pengaturan
nafas.
Pembahasan
Peningkatan kemampuan renang gaya bebas siswa
dapat diketahui dengan membandingkan hasil pretest
dan posttest siswa. Penelitian
ini bertujuan untuk menilai penggunaan alat bantu swim board dapat memengaruhi kemampuan siswa dalam melatih dan
meningkatkan teknik berenang gaya bebas (Nurhalimah, 2020). Hasil penelitian menggambarkan perubahan
positif dalam beberapa aspek keterampilan dasar renang setelah dilakukan
intervensi menggunakan alat bantu ini. Terdapat adanya peningkatan kemampuan
untuk memposisikan tubuh mereka ketika berada di permukaan air. Alat bantu swim board memberikan pengaruh yang
memungkinkan siswa lebih mudah memahami dan mempertahankan posisi tubuh yang
benar yaitu mampu streamline atau
sejajar dengan permukaan air. Prinsip hidrostatika muncul sebagai faktor
penting di sini, di mana penggunaan alat ini menciptakan stabilitas tambahan
ketika berada di permukaan air, sehingga membantu siswa fokus pada pengembangan
teknik renang yang benar.
Hasil posttest
juga menunjukkan peningkatan pada kelompok II dalam memperbaiki teknik
gerak kaki dan lengan siswa ketika berenang gaya bebas. Alat bantu swim board memberikan pengaruh yang
positif untuk melatih gerakan kaki, yaitu siswa mampu meningkatkan frekuensi
gerak kaki untuk mengoptimalkan dorongan (Pratama &
Syahudi, 2016). Demikian juga, dalam latihan gerak lengan,
alat ini membantu siswa mencapai sinkronisasi gerakan yang lebih baik dan
meningkatkan kekuatan dorongan dalam air. Hal ini membuktikan bahwa alat bantu swim board tidak hanya memperbaiki
teknik gerak kaki dan lengan, tetapi juga memberikan latihan yang tepat untuk
pengembangan kekuatan otot karena menurut �(M�ller, 2020) renang dapat membangun otot dengan
menggunakan air sebagai bentuk latihan perlawanan. Untuk melakukan renang gaya
bebas, dibutuhkan kekuatan otot lengan dan kaki. Jika otot lengan dan kaki
seorang atlet terlatih dengan baik, kemungkinan besar mereka dapat berenang
gaya bebas dengan cepat. Kekuatan otot lengan adalah aspek kondisi fisik yang
berkaitan dengan kemampuan seseorang menggunakan otot lengan untuk menghasilkan
daya maksimal dalam mengatasi beban atau tahanan (Desriandi &
Suhaili, 2021). Ketika berenang gaya bebas, banyak otot yang
bekerja secara sinergis untuk menghasilkan gerakan yang efisien dan kuat. Otot-
otot utama yang terlibat termasuk otot lengan (bisep dan trisep), bahu
(deltoid), punggung (latissimus dorsi), dada (pectoralis major), serta otot
inti (core muscles) yang membantu menjaga stabilitas dan posisi tubuh. Selain
itu, otot kaki seperti hamstring, gluteus, dan fleksor panggul juga berperan
penting dalam gerakan tendangan yang mendukung dorongan tubuh ke depan (Daharis et al.,
2022).
Selanjutnya, hasil penelitian mencatat
perbaikan dalam keteraturan pernapasan siswa ketika berenang. Dengan fokus pada
teknik pernapasan yang benar, siswa dalam kelompok II yang menggunakan alat
bantu ini cenderung memiliki pernapasan yang lebih teratur dan sesuai dengan
irama gerakan renang. Ini disebabkan oleh fokus yang lebih besar pada
pergerakan tubuh dan teknik renang, sementara alat tersebut memberikan
kestabilan dan dukungan tambahan dalam pembelajaran renang. Koordinasi gerakan
yang lebih harmonis juga menjadi temuan penting (Anto, 2019). Latihan yang melibatkan alat bantu swim board membantu siswa
mengoordinasikan seluruh tubuh saat berenang gaya bebas, menciptakan pola
gerakan yang lebih efisien dan kuat di dalam air. Alat bantu ini membantu siswa
mengatasi kesulitan dalam menyelaraskan gerakan tangan, kaki, dan pernafasan,
menghasilkan pergerakan tubuh yang lebih efisien dan kuat.
Hasil pretest
dan posttest menunjukkan
perbedaan dalam peningkatan kemampuan renang gaya bebas siswa antara kelompok I
dan kelompok II. Hasil posttest kelompok
II secara konsisten lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok I, mencerminkan
dampak positif penggunaan alat bantu swim
board dalam program latihan renang. Selanjutnya, distribusi persentase
kategori kemampuan kurang, cukup, dan baik pada kelompok II dan I memberikan
gambaran yang lebih rinci. Terlihat bahwa kelompok II menunjukkan peningkatan
dalam kategori cukup dan baik, sementara kelompok I mengalami kenaikan yang
lebih terbatas. Hal ini memberikan indikasi kuat bahwa penggunaan alat bantu swim board dalam program latihan renang
dapat meningkatkan proporsi siswa yang mencapai kemampuan baik.
Variansi hasil yang ditunjukkan dengan lebih
besarnya standard deviasi di antara siswa dalam kelompok II menunjukkan bahwa
respon terhadap metode pembelajaran ini dapat bervariasi. Beberapa siswa
mungkin merespon lebih baik daripada yang lain, dan ini dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor individual seperti tingkat kebugaran awal, motivasi intrinsik,
atau preferensi gaya belajar. Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan adaptasi
atau penyesuaian dalam implementasi program latihan renang agar lebih sesuai dengan
karakteristik masing-masing siswa.
Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan
bahwa penggunaan alat bantu swim board sebagai
bagian dari program latihan renang memiliki dampak positif terhadap kemampuan
renang gaya bebas siswa SDN Mendogo. Hasil ini dapat memberikan sumbangan
berharga untuk perancangan program pembelajaran berenang yang efektif di
sekolah-sekolah dasar. Selain itu, temuan ini juga dapat memberikan dasar bagi
penelitian lebih lanjut tentang penggunaan alat bantu swim board dalam pembelajaran renang untuk populasi siswa yang
lebih luas
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa penggunaan alat bantu swim board dapat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam melatih dan meningkatkan teknik berenang
gaya bebas. Terdapat perbedaan antara kelompok yang menggunakan alat bantu swim board dan kelompok yang tidak
menggunakan alat bantu pada tes keterampilan renang gaya bebas, yang ditandai
dengan distribusi nilai keterampilan siswa pada pretest dan posttest yang
mengindikasikan perubahan dalam kategori kemampuan siswa. Kelompok II menunjukkan
penurunan pada siswa yang memiliki keterampilan pada kategori kurang yaitu
turun sebesar 84,6% dibandingkan kelompok I mengalami penurunan sebesar 33,3%.
Di sisi lain, kelompok II mencapai peningkatan yang tinggi pada siswa yang
memeroleh nilai kategori cukup yaitu sebesar 61,5%, sedangkan kelompok I juga
mengalami peningkatan, tetapi tidak sebesar kelompok II yaitu sebesar 33,3%.
Hasil tertinggi terlihat pada kategori baik, di mana kelompok II menunjukkan
hasil yang paling tinggi dengan 23,1%, sementara kelompok I tidak memiliki
siswa dalam kategori baik pada pretest maupun
posttest. Hal ini menegaskan bahwa
latihan renang dengan menggunakan swim board efektif dalam meningkatkan
keterampilan teknik berenang gaya bebas siswa dan mengurangi hambatan-hambatan
yang dialami.
DAFTAR PUSTAKA
Anto, E. A. (2019). Pengembangan
pembelajaran gerak dasar renang gaya bebas berbasis VCD pada mata pelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah menengah atas (studi
pengembangan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Surakarta). UNS (Sebelas
Maret University).
Daharis, D.,
Gazali, N., & Candra, O. (2022). Biomekanika Olahraga. Ahli Media
Press.
Desriandi, R.,
& Suhaili, N. (2021). Pengaruh Bakat Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam
Proses Belajar Dan Pembelajaran. Jurnal Edukasi, 1(2), 104�113.
Maulidin, U.
(2023). Peningkatan Hasil Belajar Renang Gaya Bebas Dengan Menggunakan Alat
Bantu Modifikasi Pada Siswa Smp Negeri 3 Beutong Kabupaten Nagan Raya.
Universitas Bina Bangsa Getsempena.
Megasari, K.
(2012). Penggunaan Alat Bantu Papan Pelampung Dalam Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Renang Gaya Bebas: Ptk Pada Siswa Kelas X Smk Negeri 3 Cimahi.
Universitas Pendidikan Indonesia.
M�ller, U. K.
(2020). Swimming and muscle. In Fish larval physiology (pp. 523�549).
CRC Press.
Nurhalimah, S.
(2020). Implementasi alat bantu papan luncur terhadap kemampuan renang gaya
bebas. Journal of Physical Activity (JPA), 1(1), 48�59.
Permadi, Y. A.,
& Murinto, M. (n.d.). Media Pembelajaran Renang Gaya Bebas Berbasis
Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran
Penjasorkes. Universitas Ahmad Dahlan.
Permana, R.
(2016). Penggunaan Media Pembelajaran Swimming board dalam Pengembangan
Afektif: Penggunaan Media Pembelajaran Swimming board dalam Pengembangan
Afektif. Naturalistic: Jurnal Kajian Dan Penelitian Pendidikan Dan
Pembelajaran, 1(1), 29�37.
Pratama, R.,
& Syahudi, A. W. (2016). Pengaruh metode latihan block practice, serial
practice dan random practice terhadap peningkatan akurasi tembakan dua angka
pada permainan bola basket.
Ramadhan, D. M.,
& Hartoto, S. (2018). Pengaruh Alat Bantu Swim Board Terhadap Hasil Belajar
Renang Gaya Dada (Studi Pada Siswa Kelas X Sman 4 Sidoarjo). Jurnal
Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 6(2), 221�224.
Ramadhani, D.,
Mahardika, I. M. S., & Indahwati, N. (2020). Evaluasi pembelajaran pjok
berbasis daring terhadap tingkat pemahaman Dan motivasi belajar siswa kelas
IV-VI sd negeri betro, sedati-Sidoarjo. Jurnal Ilmiah Mandala Education,
7(1).
Yuwono, C.,
Billiandri, B., Risqanada, A., & Adi, S. (2024). Optimizing Water Rescue
and Rescue Swimming for Elementary School Physical Education Teachers. GANDRUNG:
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2), 1657�1664.
Akbar, C. F., Wibowo,
R. W., & Lubay, L. H. (2022). Pengaruh Umpan Balik Sesaat dan Umpan Balik
Tertunda terhadap Penguasaan Keterampilan Renang Gaya Bebas. TEGAR: Journal of Teaching Physical
Education in Elementary School, 5(2).
https://doi.org/10.17509/tegar.v5i2.47647
Armen, Meiriani. 2020. Teori Pembelajaran Renang Dasar. Padang:
LPPM Universitas Bung Hatta