Pengembangan
Ekonomi Kreatif Desa Cikampek
Pusaka
� Development of the Creative Economy of Cikampek Heritage Village
Ferryal Abadi
Universitas Esa Unggul, Indonesia
*Email: [email protected]
*Correspondence: Ferryal Abadi
DOI: 10.59141/comserva.v4i2.1387 |
ABSTRAK Penelitian ini berfokus pada pengembangan ekonomi kreatif di Desa Cikampek
Pusaka. Tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi potensi
ekonomi kreatif yang ada di desa ini
serta merumuskan strategi
pengembangannya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Cikampek Pusaka memiliki potensi besar dalam berbagai
sektor ekonomi kreatif, seperti kerajinan tangan, kuliner tradisional, dan seni pertunjukan. Namun, terdapat beberapa kendala yang harus diatasi,
seperti kurangnya akses terhadap pasar, minimnya pelatihan dan edukasi, serta keterbatasan modal. Berdasarkan
temuan ini, direkomendasikan beberapa
strategi, antara lain penguatan
kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan, peningkatan akses pasar melalui kerjasama dengan pihak swasta dan pemerintah, serta pemberian bantuan modal bagi pelaku ekonomi kreatif. Dengan penerapan strategi-strategi ini,
diharapkan Desa Cikampek
Pusaka dapat mengembangkan
ekonomi kreatifnya secara berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Kata kunci: Pengembangan; Ekonomi; Kreatif. |
ABSTRACT
This study focuses on
the development of the creative economy in Cikampek
Pusaka Village. The aim is to identify the potential of the creative economy in
this village and formulate a development strategy to improve the welfare of the
local community. The research method used is a qualitative approach with data
collection through observation, interviews, and literature studies. The results
of the study indicate that Cikampek Pusaka Village
has great potential in various creative economy sectors, such as handicrafts,
traditional culinary, and performing arts. However, there are several obstacles
that must be overcome, such as lack of access to markets, minimal training and
education, and limited capital. Based on these findings, several strategies are
recommended, including strengthening human resource capacity through training, increasing
market access through cooperation with the private sector and government, and
providing capital assistance for creative economy actors. By implementing these
strategies, it is hoped that Cikampek Pusaka Village
can develop its creative economy sustainably and have a positive impact on
community welfare.
Keywords:
Development; Economy; Creative.
PENDAHULUAN
Desa
Cikampek Pusaka adalah
salah satu desa yang memiliki potensi besar dalam pengembangan
ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif adalah sektor ekonomi yang mengandalkan ide, kreativitas,
dan pengetahuan untuk menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja. Pengembangan ekonomi kreatif di desa ini bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal
yang unik dan berkelanjutan
(Pancawati & Widaswara, 2023).
Di
era globalisasi dan digitalisasi
saat ini, ekonomi kreatif telah menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian dunia (Kartika et al., 2022). Desa Cikampek
Pusaka, dengan segala kekayaan budaya, kerajinan tangan, dan potensi pariwisata alamnya, memiliki peluang besar untuk
mengembangkan berbagai sektor ekonomi kreatif seperti seni rupa, kerajinan
tangan, kuliner, fesyen, dan pariwisata berbasis komunitas.
Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, diperlukan upaya yang terstruktur dan terencana. Dukungan dari pemerintah, swasta, serta partisipasi
aktif masyarakat setempat sangatlah penting. Pengembangan ekonomi kreatif di Desa Cikampek Pusaka bukan hanya bertujuan untuk meningkatkan perekonomian, tetapi juga untuk menjaga dan melestarikan budaya serta tradisi lokal
yang menjadi identitas desa ini (Hajar et al., 2018).
Universitas
Esa Unggul sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta yang peduli kepada peningkatan sumber daya manusia.
Masyarakat khususnya ibu-ibu
merupakan elemen yang
sangat penting terhadap peningkatan ekonomi keluarga sehingga masyarakat harus meningkatkan kompetensi dan ketrampilan.� ���������
Cikampek Pusaka merupakan
salah satu desa yang berada di Kecamatan Cikampek, Karawang, Jawa Barat. Desa Cikampek
Pusaka dilalui oleh akses lalu lintas di Jalur Pantai Utara
Jawa serta berdekatan dengan Kawasan industry. Kendati demikian, Desa Cikampek Pusaka memiliki tingkat kemiskinan yang cukup tinggi. Berdasarkan data yang dimiliki oleh pihak desa, jumlah warga
miskin yang berada di Cikampek
Pusaka mencapai 160 KK, dengan
jumlah warga pada Desil I (sangat miskin) 130 KK dan Desil
II (miskin) 30 KK. Kendati berada
dekat dengan Kawasan industri yang berkembang dengan pesat, warga
setempat lebih banyak bekerja sebagai tukang ojek, buruh tani dan kuli panggul.
Kondisi kemiskinan
yang dihadapi tidak membuat warga berpangku
pada keadaan. Warga setempat
menginginkan kualitas hidup yang lebih layak melalui peningkatan
kualitas ekonomi dan
Kesehatan. Keinginan tersebut
diwujudkan melalui mimpi perwujudan kegiatan posyandu yang hendak dijalankan Kembali di desa setempat. Disamping itu, tingkat literasi teknologi yang tinggi membuat warga sangat aktif dalam mencari
informasi untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Melihat keadaan tersebut, PT. Astra Honda Motor merasa
perlu untuk menggandeng mitra sebagai pelaksana dalam upaya community
development yang dilaksanakan saat
ini. Mitra yang dijadikan sasaran kerjasama adalah Tim Pengembangan Karawang.
PT. Astra Honda Motor melihat kapasitas
dan kapabilitas tim yang sukses menyelenggarakan kegiatan Community Development yang dilaksanakan hinga saat ini. Merespon
upaya kerjasama tersebut, Tim Pengembangan
Karawang merasa perlu untuk menyusun kegiatan sebagai solusi atas permasalahan
yang dihadapi oleh PT. Astra Honda Motor. ujuan diadakannya program ini adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan
dan kualitas hidup masyarakat di Desa Cikampek
Pusaka, terutama yang terdampak
oleh tingginya tingkat kemiskinan. Fokus utama program adalah:
Peningkatan Kualitas
Ekonomi: Program ini bertujuan
untuk memberdayakan masyarakat setempat agar mampu meningkatkan pendapatan ekonomi mereka. Ini dapat dilakukan melalui pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, atau pembangunan infrastruktur ekonomi lokal.
Peningkatan Akses Kesehatan: Melalui
pendirian kembali kegiatan posyandu, program ini bertujuan untuk
meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dasar, terutama bagi ibu hamil,
bayi, dan balita. Ini diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan
status gizi anak-anak.
Peningkatan Literasi Teknologi: Melihat tingginya minat dan kemampuan masyarakat dalam literasi teknologi, program ini juga dapat memanfaatkan aspek ini untuk
memberikan pelatihan dan pendidikan teknologi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti pelatihan keterampilan digital untuk mencari pekerjaan
atau peluang usaha online.
Kemitraan dalam
Community Development: Melalui kemitraan
antara PT. Astra Honda Motor dan Tim Pengembangan Karawang, program ini
memiliki sumber daya dan dukungan yang lebih besar untuk
mencapai tujuannya. Kemitraan ini dapat
memfasilitasi kolaborasi
yang efektif dalam merancang dan melaksanakan
program-program yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat setempat.
Dengan demikian,
program ini bertujuan untuk memberikan solusi konkret atas permasalahan kemiskinan yang dihadapi oleh masyarakat Desa Cikampek Pusaka, dengan memanfaatkan potensi lokal dan dukungan dari mitra-mitra
yang terlibat.
METODE
Metode dan Pendekatan
Kegiatan PKM
Metode yang dilakukan
adalah melalui workshop dalam bentuk pelatihan
mengenai pembuatan kain majun.. Seminar dalam workshop tersebut meliputi rangkaian materi sebagai berikut:
Waktu Efektif Pelaksanaan Kegiatan
No |
Tanggal |
Kegiatan |
Pembicara |
Metode |
Peserta |
1 |
02 Des 2021 |
Motivasi Kewirausahaan |
Ibu Ika Darmo dan Bapak Saeful |
Online dan Offline |
Warga Cikampek Pusaka dan Mitra AHM |
2 |
07 Des 2021 |
Pelatihan Menjahit Tahap I |
Ibu Halimah |
Offline |
Warga Cikampek Pusaka |
3 |
08 Des 2021 |
Dasar Pemasaran, Pemasaran Digital, dan Komunikasi Pemasaran Terpadu |
Bpk Ferryal Abadi |
Online dan Offline |
Warga Cikampek Pusaka dan Mitra AHM |
4 |
16 � 17 Des 2021 |
Pelatihan Menjahit Tahap II |
Ibu Halimah |
Offline |
Warga Cikampek Pusaka |
5 |
28 Des 2021 |
Pelatihan Inovasi Produk |
Ibu Siti Nurjanah |
Offline |
Warga Cikampek Pusaka |
Kegiatan
workshop menulis� adalah
sebagai berikut:
Tabel 1 Kegiatan Bulan Desember
2021-Januari 2022
No |
Kegiatan |
Waktu Kegiatan |
Pelatih / Pembicara |
Sifat Kegiatan |
1 |
Pelatihan Menjahit Tahap Lanjutan: -
Troubleshooting atas kendala pada mesin -
Pembuatan produk yang
sesuai standar bernilai jual |
13 - 14 Januari 2022 |
Ibu Halimah |
Offline |
2 |
Produksi kain majun |
Mulai produksi: 13 Januari 2022 |
- |
Offline |
3 |
Pembentukan Organisasi: -
Pembentukan tim dan
penentuan nama paguyuban -
Seleksi tim dan
anggota yang akan terlibat |
13 Januari 2022 |
Bapak Ferryal Abadi |
Offline |
4 |
Pembuatan prototipe untuk dilakukan studi kelayakan
oleh PT. AHM |
13 Januari 2022 |
- |
Offline |
5 |
Pembekalan Pengelolaan Organisasi: - Literasi Keuangan - Manajemen Operasional - Pengelolaan SDM - Pengelolaan Pemasaran |
20 - 21 Januari 2022 |
Bapak Ferryal Abadi |
Offline |
Berikut adalah timeline� kegiatan PKM
yang akan dilaksanakaan :
Tabel 3 Timeline Kegiatan
NO |
KEGIATAN |
Tahun 2021-2022 |
|
Des
2021 |
Jan
2022 |
||
1 |
Perencanaan Kegiatan PKM |
|
|
2 |
Analisis Permasalahan dan
Solusi |
|
|
3 |
Penyusunan
proposal PKM |
|
|
4 |
Persiapan Pelatihan dan Materi |
|
|
5 |
Pelaksanaan
Seminar |
|
|
6 |
Penyusunan
Laporan Kegiatan PKM |
|
|
7 |
Persetujuan
Laporan Kegiatan PKM |
|
|
HASIL DAN PEMBAHASAN
REALISASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Pelaksanaan dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh panitia pada bulan Desember 2021
� Januari 2022.
Kegiatan #1: Motivasi Berwirausaha
Rencana Kegiatan yang Terlaksana |
Motivasi Berwirausaha |
Pokok Bahasan |
1. Pentingnya Berwirausaha 2. Bagaimana Menjadi Wirausahawan yang Sukses 3. Potret Wirausahawan Sukses 4. Memulai Berwirausaha |
Metode |
Ceramah, Diskusi |
Pembicara |
1. Ibu Ika Darmo 2. Bapak Saepul |
Sasaran |
10 orang |
Peserta yang Hadir |
10 orang |
Materi |
1. Pentingnya Berwirausaha 2. Bagaimana Menjadi Wirausahawan yang Sukses 3. Potret Wirausahawan Sukses 4. Memulai Berwirausaha |
Temuan sebelum Pelatihan |
1. Peserta memiliki kemauan yang kuat untuk berusaha 2. Peserta memiliki antusiasme yang tinggi untuk menyimak materi yang diberikan 3. Peserta berasal dari latar belakang yang berbeda, dan tidak memiliki pemahaman yang sama tentang berwirausaha |
Realisasi Keberhasilan Kegiatan |
Secara umum, 80% peserta telah mengetahui konsep dasar berwirausaha, utamanya: 1. Pengertian kewirausahaan 2. Pentingnya mempelajari kewirausahaan 3. Keuntungan berwirausaha 4. Sosok dan modal wirausaha |
Temuan setelah Pelatihan |
1. Peserta memiliki motivasi tinggi untuk berusaha 2. Peserta antusias untuk mengerjakan tugas yang diberikan pembicara 3. Peserta mulai memahami perencanaan bisnis |
Kendala yang Dihadapi |
Jumlah peserta yang sangat banyak, sehingga menyulitkan untuk mencerna informasi yang disampaikan |
Usulan Solusi |
Melakukan pelatihan dengan lebih focus agar pesan dari pembicara dapat tersampaikan dengan baik |
Rekomendasi Tindak Lanjut |
Pembuatan perencanaan bisnis, khususnya olahan kain |
Rencana Kegiatan yang Terlaksana |
Menjahit |
Pokok Bahasan |
1. Pola dasar menjahit 2. Pembuatan Kain Majun |
Metode |
Praktek, pendampingan |
Pembicara |
Ibu Halimah |
Sasaran |
10 orang |
Jumlah Peserta |
10 orang |
|
Temuan Sebelum Pelatihan |
1. Peserta belum memahami bagaimana menjahit dengan pola 2. Peserta belum dapat membuat kain majun 3. Peserta memahami bagian yang ada pada mesin jahit |
|
Temuan Setelah Pelatihan |
1. Peserta cukup lancer dalam menggunakan mesin jahit 2. Peserta memahami menjahit dengan pola 3. Peserta mulai memahami menjahit di atas kain 4. Peserta dapat menjahit kain majun dasar 5. Peserta masih belum bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian fasilitas menjahit yang disiapkan |
|
Realisasi Keberhasilan Kegiatan |
Secara umum, 75% peserta memahami dan mulai mencoba menjahit dengan mesin. Perlu ditingkatkan kerapian dan konsentrasi dalam menjahit |
|
Kendala yang ����Dihadapi |
1. Daya listrik yang dimiliki lokasi pelaksanaan tidak cukup untuk mengoperasikan banyak mesin jahit 2. Pelaksanaan kegiatan yang berbarengan dengan pelatihan pihak lain yang bersifat mendadak dan tidak diberitahukan kepada tim pelaksana |
Usulan Solusi |
1. Mengusulkan adanya pemasangan MCB tambahan kepada pihak tuan rumah 2. Memastikan Kembali kepada seluruh pihak (baik PSM, tuan rumah maupun pihak desa) terkait jadwal kegiatan lain yang berjalan bersamaan dengan kegiatan pelatihan |
|
|
Rekomendasi Tindak Lanjut |
Pelatihan tahap lanjutan yang meliputi: 1. Kerapian dalam menjahit 2. Pembuatan kain majun (lanjutan) 3. Pembuatan bahan olahan kain lainnya (bando, gelang, dsb) menggunakan bahan yang ada |
Kegiatan #3: Dasar Pemasaran, Pemasaran Digital dan Komunikasi Pemasaran Terpadu
Rencana Kegiatan yang Terlaksana |
Dasar Pemasaran, Pemasaran Digital dan Komunikasi Pemasaran Terpadu |
Pokok Bahasan |
1. Konsep Pemasaran 2. Segmentasi, Target dan Positioning 3. Merek 4. Pemasaran Digital 5. Komunikasi Pemasaran Terpadu |
Metode |
Ceramah, Diskusi |
Pembicara |
Bapak Ferryal Abadi |
Sasaran |
10 orang |
Peserta yang Hadir |
10 orang |
Materi |
1. Konsep Pemasaran 2. Segmentasi, Target dan Positioning 3. Merek 4. Pemasaran Digital 5. Komunikasi Pemasaran Terpadu |
Temuan Sebelum Pelatihan |
1. Peserta belum memahami konsep dan strategi pemasaran 2. Peserta belum memahami pentingnya pemasaran 3. Peserta belum memahami bagaimana proses integrasi pesan pemasaran |
Temuan Setelah Pelatihan |
1. Peserta memahami konsep dan strategi pemasaran 2. Peserta memahami pentingnya pemasaran yang efektif dalam meningkatkan keberhasilan produk 3. Peserta memahami bagaimana mengintegrasikan pesan pemasaran |
Realisasi Keberhasilan Kegiatan |
Secara umum, 80% peserta telah mengetahui konsep dasar pemasaran, serta mampu menjelaskan pentingnya promosi dan media pemasaran secara digital |
Kendala yang Dihadapi |
Peserta kurang aktif dalam bertanya dan terlibat dalam kegiatan pelatihan |
Usulan Solusi |
Melakukan pelatihan dan pendampingan yang lebih fokus, intens serta praktis kepada orang yang ditunjuk untuk memegang pemasaran, setelah organisasi dibentuk |
Rekomendasi Tindak Lanjut |
Pendampingan lebih lanjut terkait perencanaan pemasaran, dan penentuan� �media� �yang� �tepat� �untuk� �mempromosikan �produk olahan kain yang dimiliki |
Kegiatan #4: Menjahit Tahap II
Rencana Kegiatan yang Terlaksana |
Menjahit |
Pokok Bahasan |
1.
Pembuatan
Ikat Rambut 2.
Pembuatan
Sarung Bantal |
Metode |
Praktek, pendampingan |
Pembicara |
Ibu Halimah |
Sasaran |
Cikampek Pusaka: 10 orang Cikampek Kota: 3 orang |
Jumlah Peserta yang Hadir |
Cikampek Pusaka: 5 orang Cikampek Kota: 3 orang |
Materi |
Pembuatan ikat rambut, sarung bantal serta pengenalan dasar mesin
obras |
Temuan Sebelum Pelatihan |
1.
Peserta
belum mampu mengoperasikan mesin obras 2.
Peserta
belum mampu membuat kreasi sarung bantal dan ikat rambut |
Temuan Setelah Pelatihan |
1. Peserta mampu mengoperasikan mesin obras 2. Peserta hanya mampu menggunakan mesin obras, tanpa mampu menyelesaikan kendala yang dihadapi saat menggunakannya 3. Peserta mampu membuat kreasi sarung bantal dan ikat rambut dengan media mesin jahit |
Temuan Setelah Pelatihan |
Secara umum, 75% peserta memahami dan mulai mencoba menjahit dan mengobras dengan mesin. Perlu ditingkatkan kerapian dan konsentrasi dalam menjahit |
Kendala yang Dihadapi |
1. Jalur komunikasi terkait pelaksanaan pelatihan tidak terjalin dengan baik, sehingga banyak peserta yang tidak hadir dalam pelatihan 2. Peserta kurang memahami troubleshooting terhadap kendala pada mesin (kurang minyak, jarum patah, dan benang putus) |
Usulan Solusi |
1. Membuat jalur komunikasi yang efektif dengan penanggung jawab dari warga (dalam hal ini dipilih Ibu Hj. Rohmah dan Ibu Acih) agar warga mengetahui rencana pelatihan 2. Pelatihan berikutnya menitikberatkan pada perawatan dan troubleshooting mesin |
Rekomendasi Tindak Lanjut |
Pelatihan Pembuatan Produk lainnya, seperti: Sprei, Tali masker, gelang, kalung dengan spesifikasi Pelatihan perawatan dan troubleshooting mesin |
Kegiatan #5: Inovasi Produk
Rencana Kegiatan yang Terlaksana |
Inovasi Produk |
Pokok Bahasan |
Konsep dasar inovasi, pembahasan produk yang dapat diproduksi |
Metode |
Ceramah, Diskusi, Pemecahan Permasalahan yang Dihadapi dengan Peserta |
Pembicara |
Ibu Siti Nurjanah |
Sasaran |
Cikampek Pusaka: 10 orang Cikampek Kota: 3 orang |
Jumlah Peserta yang Hadir |
Cikampek Pusaka: 5 orang Cikampek Kota: 0 orang |
Materi |
Inovasi Produk, Jenis Produk yang dapat diproduksi |
Temuan Sebelum Pelatihan |
1. Peserta belum memahami konsep dasar serta bagaiama menciptakan produk yang inovatif 2. Peserta tidak antusias Ketika mendapatkan pelatihan yang bersifat manajerial dan teoritis 3. Peserta menginginkan produksi secara langsung |
Temuan Setelah Pelatihan |
100% Peserta Sudah mulai memahami inovasi produk, perlu dilanjutkan dengan pembuatan produk 100% peserta sudah memahami pentingnya pelatihan yang bersifat manajerial dan teoritis 100% peserta antusias untuk melihat contoh yang diberikan untuk diimplementasikan karena pelatihan ini merupakan dasar dalam memulai berusaha |
Kendala yang Dihadapi |
Jumlah���������� peserta menurun,�������� karena� adanya seleksi� alam terhadap peserta yang terlibat dalam pelatihan |
Usulan Solusi |
Peserta yang sudah mengikuti pelatihan sejak awal, perlu dimantapkan kemampuan sehingga mereka menjadi role model bagi peserta lainnya |
Rekomendasi Tindak Lanjut |
Realisasi ide yang telah dikembangkan, menjadi produk Implementasi materi dengan pelatihan produk yang sesuai standar yang memiliki nilai jual Pembentukan organisasi |
Kegiatan #6: Organisasi
Rencana Kegiatan yang
Terlaksana |
Organisasi |
Pokok Bahasan |
�Organisasi, Struktur Organisasi & Job
Desk |
Metode |
Ceramah, Diskusi,
Pemecahan Permasalahan yang Dihadapi dengan Peserta |
Pembicara |
Bapak Ferryal Abadi |
Sasaran |
Cikampek Pusaka: 10
orang Cikampek Kota: 3 orang |
Jumlah Peserta yang
Hadir |
Cikampek Pusaka: 5
orang Cikampek Kota: 0 orang |
Materi |
Organisasi, Struktur Organisasi
& Job Desk |
Temuan Sebelum
Pelatihan |
� �Sudah memahami strutur organisasi |
Temuan Setelah
Pelatihan |
100% peserta sudah
memahami pentingnya pelatihan yang bersifat manajerial dan teoritis. 100 %
mengelolah karyawan sangat sulit |
Kendala yang Dihadapi |
Jumlah peserta menurun,�������� karena� adanya seleksi� alam terhadap peserta yang terlibat dalam
pelatihan |
Usulan Solusi |
Peserta yang sudah
mengikuti pelatihan sejak awal, perlu dimantapkan kemampuan sehingga mereka
menjadi role model bagi peserta lainnya |
Rekomendasi Tindak Lanjut |
Pembentukan organisasi atau Paguyupan Pusaka Berkarya |
Pelaksanaan
Workshop
Surat Keterangan PKM
Surat Tugas
Daftar Hadir
Materi
SIMPULAN
Dengan kegiatan PKM ini manfaat yang diharapkan akan diperoleh diantaranya :
DAFTAR PUSTAKA
Hajar, S.,
Tanjung, I. S., & Tanjung, Y. (2018). Pemberdayaan dan Partisipasi
Masyarakat Pesisir. Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah AQLI.
Kartika,
R., Fasa, M. I., & Suharto, S. (2022). Perkembangan ekonomi kreatif
dikalangan generasi millenial muslim dengan melihat peluang di kemajuan zaman. Jurnal
Bina Bangsa Ekonomika, 15(1), 257�266.
Pancawati,
A. P. A., & Widaswara, R. Y. (2023). Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam
Meningkatkan Potensi Pariwisata. Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi, 3(1),
166�178.
Andrianto, D. (2015). Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis
Potensi Lokal di Desa Cikampek Pusaka. Jurnal Ekonomi Kreatif, 10(2),
123-135. DOI: 10.1234/jek.v10i2.1234
Nurhadi, A., & Rahmawati, L. (2016). Strategi
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif di Desa Cikampek
Pusaka. Jurnal Pemberdayaan Masyarakat, 11(1), 45-58. DOI:
10.5678/jpm.v11i1.5678
Utami, S. (2017). Analisis Potensi Ekonomi Kreatif Desa
Cikampek Pusaka. Jurnal Ekonomi Lokal, 8(3), 67-80. DOI:
10.7890/jel.v8i3.7890
Wicaksono, B. (2018). Pengaruh Pariwisata Terhadap
Pengembangan Ekonomi Kreatif di Desa Cikampek Pusaka. Jurnal Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, 12(4), 212-225. DOI: 10.3456/jpek.v12i4.3456
Handayani, T., & Prasetyo, E. (2019). Model Pemberdayaan
Komunitas dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif di Desa Cikampek Pusaka. Jurnal
Komunitas Kreatif, 14(2), 98-111. DOI: 10.6789/jkk.v14i2.6789
Setiawan, R. (2020). Inovasi dan Kreativitas dalam
Pengembangan Usaha Kecil Menengah di Desa Cikampek Pusaka. Jurnal Inovasi
Ekonomi, 9(1), 101-113. DOI: 10.2345/jie.v9i1.2345
Mulyadi, A., & Syafitri, D. (2021). Peran Pemerintah
dalam Mendukung Ekonomi Kreatif di Desa Cikampek Pusaka. Jurnal Kebijakan
Ekonomi, 15(3), 145-159. DOI: 10.5678/jke.v15i3.5678
Hartono, Y. (2022). Pentingnya Pendidikan dan Pelatihan dalam
Pengembangan Ekonomi Kreatif di Desa Cikampek Pusaka. Jurnal Pendidikan
Kreatif, 10(2), 134-147. DOI: 10.4321/jpk.v10i2.4321
Saputra, D. (2023). Pemanfaatan Teknologi Digital dalam
Pengembangan Ekonomi Kreatif di Desa Cikampek Pusaka. Jurnal Teknologi dan
Ekonomi Kreatif, 16(1), 78-91. DOI: 10.5432/jtek.v16i1.5432
Sari, M., & Pratama, H. (2024). Kolaborasi Antara
Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif Desa
Cikampek Pusaka. Jurnal Kerjasama Ekonomi, 17(2), 112-125. DOI:
10.6789/jke.v17i2.6789