Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Stunting Melalui
Penggunaan Media Video Animasi
Berbasis Platform
Instagram
� Improving Adolescent Girls' Knowledge About
Stunting Through the Use of Animated Video Media Based on the Instagram
Platform
1)* Sulistyowati, 2)Annis
Kandriasari, 3)Rusilanti
1,2,3 Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
*Email: 1) [email protected], 2)[email protected],3)[email protected]
*Correspondence: 1) Sulistyowati
DOI: 10.59141/comserva.v4i3.1374 |
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengukur peningkatan pnerapan media video animasi berbasis Platform Instagram terhadap
hasil pengetahuan remaja putri tentang stunting.
Penelitian ini dilakukan secara online di Whatsapp
Group. Penggunaan metode
pada penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan sampel 30 orang remaja putri. Data dikumpulkan dengan desain penelitian one group
pre-test post-test design pilihan ganda 20 butir soal. Butir soal
telah di uji validitas sehingga diperoleh hasil valid
pada tiap butir dengan nilai lebih besar atau
sama dengan 0,3; kemudian
dilakukan uji reliabilitas
dengan hasil sangat reliabel
sebesar 1,0; dan diuji taraf kesukaran butir soal yang diperoleh hasil 21 butir pada kategori kesukaran sedang serta 9 butir pada kategori kesukaran mudah. Hasil teknik analisis data diperoleh nilai rata � rata pre-test
sebesar 56,666 dan nilai
rata-rata post-test sebesar 88,33 artinya terdapat selisih nilai sebesar 31,667. Dapat disimpulkan
bahwa penerapan media
video animasi berbasis Platform
Instagram dinilai meningkatkan
rata � rata pengetahuan remaja
putri karena terdapat peningkatan pengetahuan secara signifikan dari hasil pre-test
dan post-test yang telah diuji
dengan N-gain, dari
hasil uji N-gain diperoleh nilai� 0,701 termasuk
peningkatan pengetahuan tinggi dengan presentase 70,329% tingkat keefektifan yang baik karena antusias remaja putri untuk mengetahui tentang stunting. Kata kunci: Peningkatan Pengetahuan, Stunting, Remaja
Putri, Platform Instagram |
ABSTRACT
The study aims to
measure the increased application of Instagram-based animated video media to
teenage girls' knowledge of stunting. The study was conducted online on the
WhatsApp group. The use of the method in this study was a pre-experiment with a
sample of 30 teenage girls. Data collected with research design one group
pre-test post-test design of 20 multiple choice questions. Subject details have
been validated so that valid results are obtained on each element with a value
greater than or equal to 0,3; then a reliability test is performed with a
highly reliable result of 1,0; and the difficulty level of subjects is tested,
resulting in 21 elements in the medium difficulty category and 9 in the easy
difficulty categories. The data analysis technique resulted in a pre-test
average of 56,666 and a post-test mean of 88,333, it means there was a
difference of 31,667. It can be concluded that the application of animated
video media based on the Instagram Platform is estimated to improve the average
knowledge of teenage girls because there is a significant increase in knowledge
from the pre-test and post-test results that have been tested with N-gain, from
the N- gain test results obtained a score of 0.70 including an increase in high
knowledge with a presentation of 70.329% good efficiency rate due to the
enthusiasm of teenagers to learn about stunting.
Keywords:
Knowledge
Enhancement, Stunting, Teenage Girls,�
Instagram Platform
PENDAHULUAN
Stunting adalah suatu kondisi
di mana seseorang lebih pendek dari biasanya
berdasarkan usia dan jenis kelaminnya. Tinggi badan merupakan salah satu jenis survei antropometri
yang menunjukkan status gizi
seseorang. Adanya retardasi
pertumbuhan menunjukkan malnutrisi jangka panjang (kronis) (Hidayat et al.,
2023). Stunting menjadi salah satu
target yang telah ditentukan
dalam tujuan pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030 mengakhiri segala bentuk malnutrisi,
penurunan stunting dan washing pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui serta lansia. Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun
2018 adalah 37% (Atmarita
& Yuni, 2018).
Keadaan balita yang pendek atau biasa disebut� dengan� stunting�
merupakan salah satu
masalah gizi yang sedang dihadapi Indonesia. Anak
stunting akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa
yang akan datang. Anak
stunting tidak akan akan mampu bersaing
dengan bangsa lain dalam menghadapi tantangan global. Dampak stunting
tidak hanya pada kesehatan tetapi juga mempengaruhi tingkat kecerdasan anak (Simbolon, 2019). Indonesia merupakan
salah satu negara dengan beban gizi buruk
yang tinggi, termasuk
stunting. Hasil kesehatan anak
buruk, meskipun ekonomi Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar
ke-17 di dunia. Data yang diterbitkan Kementerian
Kesehatan menunjukkan bahwa
kejadian stunting pada anak
usia lima tahun ke bawah masih tinggi
yaitu 30,8%. Indonesia memiliki
kinerja yang kurang baik dalam hal
penurunan tingkat stunting dibandingkan dengan negara berpenghasilan menengah ke atas
dan negara lain. Mengingat tingginya
prevalensi stunting dan dampaknya
terhadap perkembangan kognitif anak, maka tingkat produktivitas
generasi penerus Indonesia diperkirakan setengah dari potensinya (The Word Bank,
2020).
Stunting menjadi fenomena yang mengancam potensi akibat dari bonus demografi di Indonesia. Stunting terjadi
ketika anak mengalami kekurangan asupan�
gizi dalam waktu yang
lama dan terus menerus sehingga akibatnya adalah anak tidak
mengalami pertumbuhan fisik yang maksimal. Fenomena
stunting atau kekerdilan
yang masih dialami sejumlah anak dinilai
mengancam potensi optimalisasi bonus demografi yang
seharusnya bisa diberdayakan
maksimal oleh negara. Keadaan stunting akan memiliki banyak
dampak bagi penderita dan juga keluarga, baik secara ekonomi,
kondisi fisik dan psikologinya. Tidak hanya berdampak pada fisik, kecerdasan anak stunting biasanya juga tidak lebih baik daripada
anak yang tidak mengalami stunting. Anak yang menderita
malnutrisi juga cenderung lebih mudah sakit
dan mengalami masalah kesehatan. Stunting juga akan memiliki potensi kerugian waktu dan tenaga karena memiliki
tubuh yang rentan terkena penyakit. Belum lagi potensi kerugian ekonomi karena harus terus mendapatkan perawatan kesehatan akibat sakit yang diderita karena stunting (Nursalikah, 2018).
Salah satu faktor penyebab
stunting adalah kurangnya pengetahuan mengenai stunting kepada calon ibu
termasuk remaja putri yang akan menjadi ibu dimasa
depan. Pencegahan stunting
salah satunya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang stunting. Remaja putri memegang
peranan penting dalam membentuk kebijakan kesehatan keluarga di masa mendatang, khususnya terkait gizi dan kesehatan anak-anak. Keterlibatan mereka dalam upaya
pencegahan stunting dapat memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan kualitas hidup anak-anak di masa depan. Periode remaja merupakan windows of
opportunity kedua yang sangat penting
untuk menentukan kualitas hidup seseorang saat dewasa dan juga generasi berikutnya (Kemenkes, 2020). Salah satu perbaikan gizi yang� menargetkan� remaja� putri� yaitu� melalui� intervensi� gizi� spesifik,� seperti� pendidikan� gizi, fortifikasi� dan� suplementasi� serta� penanganan� penyakit� penyerta� perlu� dilakukan, bahwa pengetahuan dan sikap remaja putri memegang
peranan penting dalam mencegah stunting, diperlukan pendekatan edukatif yang tepat untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap gizi seimbang dan perawatan kesehatan. Hal ini ditunjukkan pada penelitian yang dikemukakan (Apriliani et al., 2021) menyimpulkan
bahwa media video memiliki potensi besar dalam
mencegah kasus stunting melalui remaja putri. Media video dinilai merupakan media yang paling efektif
dibandingkan media lain.
Melalui video tentang edukasi
pencegahan stunting, para remaja
putri memiliki peningkatan dalam aspek pengetahuan mereka terhadap kasus stunting. Pada penelitian
yang dilakukan (Ikasari
& Pusparina, 2024) menunjukan
bahwa pengguna media video animasi memberikan motivasi kepada remaja untuk melakukan pecegahan stunting dan memberikan
pengaruh positif dalam upaya pencegahan
stunting dengan sadar gizi baik dan seimbang.
Sementara itu agar media video animasi mudah digunakan dan lebih efesien oleh remaja putri, media sosial bisa menjadi alternatif untuk digunakan sebagai platform media video animasi
diberikan untuk remaja putri. Salah satu media sosial yang sangat terkenal dan
di ganderungi masyarakat adalah Instagram. Media platform Instagram merupakan layanan berbasis internet sekaligus jejaring sosial untuk berbagi informasi via gambar digital. Para pengguna
gadget kerap kali menggunakan jejaring
ini untuk langsung berbagi hasil jepretan mereka (Nisrina, 2015). Instagram merupakan
aplikasi yang ada pada
smartphone yang digunakan untuk membagikan
foto maupun video. Foto dan
video yang akan diunggah
bisa disertakan teks atau keterangan yang mendeskripsikan tentang foto dan video tersebut. Melalui Instagram bisa kita sambungkan dengan facebook maupun twitter dalam berbagi foto
atau video yang sudah kita unggah melalui instagram tersebut (Feri Sulianta, 2015).
Instagram merupakan platform sosial media
visual terbesar pada saat ini, Instagram dikatakan memiliki pengguna yang lebih dari satu
milliar pengguna aktif setiap bulannya
(Meodia, 2022). 500 juta pengguna Instagram menggunakan fitur
stories setiap harinya dan masih banyak yang lainnya (Newberry, 2021). Pengguna
Instagram di tahun 2023 didominasi
oleh remaja dan dewasa muda. 30,8% pengguna Instagram masuk ke dalam kelompok usia 18-24 tahun (GoodStats, 2023) oleh karena itu media platform Instagram bisa digunakan sebagai media untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang
stunting karena presentase remaja putri dengan
kelompok umur 18 � 24 tahun paling banyak menggunakan
Instagram. Media video animasi diunggah
pada akun Instagram @ayocegahstunting, dan dapat diakses melalui
aplikasi Instagram maupun
browser, melalui smartphone, laptop, maupun komputer dengan waktu yang fleksibel. Sejalan dengan hal tersebut,
manfaat Instagram sebagai
media pembelajaran online adalah
penggunaannya yang menarik
dan mudah dipahami, dapat dibuka di smartphone maupun Personal Computer (PC) (Azzahra et al., 2022).
(Azzahra et
al., 2022) telah mengembangkan
media video animasi tentang
pencegahan stunting melalui
platform Instagram. Penelitian tersebut dinilai layak dengan
melakukan validasi oleh dosen ahli materi,
ahli media, dan ahli bahasa. Hasil validasi ahli materi memperoleh
75% (baik), hasil validasi
media mendapatkan 98% (sangat baik),
dan hasil validasi ahli bahasa mendapatkan 93% (sangat baik). Sedangkan pada uji one to
one mendapatkan hasil 89,2% (baik),
uji small group mendapatkan hasil 91,9% (sangat baik), dan uji lapangan mendapatkan hasil 92.9% (sangat baik).
Pada penilaian respon mendapatkan hasil 93,1% (sangat baik).
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa media video animasi tentang pencegahan stunting melalui
platform media sosial instagram
bagi ibu hamil dinyatakan layak digunakan.
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai� dengan
melakukan penelitian ini yaitu : �untuk menganalisis peningkatan pengetahuan remaja putri tentang stunting melalui penggunaan media video animasi berbasis platform Instagram�
Menurut KBBI arti kata peningkatan adalah
proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb) (Jakarta: Balai
Pustaka, 2015, hlm. 204). Jadi peningkatan
adalah lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan, peningkatan berarti kemajuan, penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik.
Peningkatan memiliki arti kemajuan, bertambahnya keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik dalam
pembelajaran agar mendapatkan
kemampuan yang lebih baik. (Rejeki,
2020). Peningkatan
adalah sebuah cara atau usaha
yang dilakukan untuk mendapatkan
keterampilan atau kemampuan lebih baik. Pada dasarnya peningkatan merupakan perubahan hasil dari rendah menjadi lebih baik. Atau perubahan dari tidak bisa menjadi bisa.
Peningkatan berasal dari
kata tingkat yang berarti lapis atau
lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Peningkatan adalah usaha untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik dari
pada sebelumnya. Suatu usaha untuk tercapainya suatu peningkatan biasanya diperlukan perencanaan dan eksekusi yang baik. Perencanaan dan eksekusi ini harus saling berhubungan dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan. (Adi, 2016).
METODE
Tempat, Waktu
Penelitian, dan Subjek Penelitian
Penelitian
dan penerapan media video animasi
melalu platform
Instagram dilaksanakan secara
online di Whatsapp group dan Instagram. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2023 � Juni 2024.
Populasi dan Sampel Penelitian
a.
Populasi
Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat
secara terencana menjadi tergat kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian(Amin et al.,
2023). Menurut (Bahri, 2018) yang dikutip
dari (Dewi, 2021) Populasi yaitu keseluruhan elemen, unit elementer, unit penelitian, atau unit analisis yang mempunyai karakteristik yang dijadikan sebagai objek penelitian.
Populasi penelitian ini yaitu remaja
putri
b.
Sampel
Menurut (Silaen, 2018) yang dikutip dari (Salsabila et
al., 2023) Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan cara-cara tertentu untuk diukur atau diamatai
karakteristiknya. Sampel secara
sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian(Amin et al.,
2023). Sampel
dari populasi tersebut adalah 30 orang remaja putri.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel sangatlah diperlukan dalam sebuah penelitian
karena hal ini digunakan untuk menentukan siapa saja anggota dari populasi
yang hendak dijadikan sampel (Amin et al.,
2023). Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling di mana sampel yang digunakan
ditentukan dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Sampel tersebut remaja putri dengan usia
18-24 tahun.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data
Pre Eksperimen
Prosedur dan tahapan awal
yang dilakukan pada penelitian
ini adalah menentukan topik yang akan dibahas. Topik
ini diambil dari penelitian terdahulu oleh (Azzahra et al., 2022) tentang pengembangan
media video animasi melalui
Platform Instagram. Penelitian tersebut kemudian dikembangkan mengenai tingkat peningkatan yang penerapannya untuk mengetahui
rata � rata peningkatan pengetahuan
melalui media media video animasi melalui Platform Instagram untuk rermaja putri. Berdasarkan hasil diskusi dengan dosen pembimbing,
sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah peserta yang berjumlah sebanyak 30 orang peserta. Peserta memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda dan seluruhnya berjenis kelamin wanita umur 18-24 tahun.
Tahap kedua disiapkan
link media video animasi melalui
Platform Instagram yang dapat diakses pada link dan barcode sebagai acuan
pembuatan instrumen penelitian. Kemudian dibuat kisi-kisi instrumen dengan lima (11) indikator meliputi pengertian stunting,
masalah gizi serius di Indonesia, Penyebab
stunting, resiko jangka pendek stunitng, resiko jangka pendek
stunting. 1000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK), cara mencegah
stunting, Angka Kecukupan Gizi (AKG), makanan yang harus dipenuhi ibu hamil, makanan
yang hars dihindari ibu hamil, dan teknik pengolahan makanan untuk ibu hamil.� Kisi-kisi tersebut memiliki
level kognitif pengetahuan
(C1), pemahaman (C2), penerapan
(C3), dan analisis (C4). Tahap ketiga
dibuat soal pilihan ganda berjumlah
30 butir mengacu pada kisi-kisi. Kemudian dilakukan validasi oleh dua (2)
orang dosen ahli untuk melihat kesesuaian isi instrumen dan kisi-kisi� yang sudah dibuat.
Selanjutnya butir soal instrumen diuji pada 10 orang remaja putri untuk uji validitas, uji reliabilitas, dan uji taraf kesukaran butir soal. Pengujian validitas mendapatkan butir soal valid berjumlah 20 soal kemudian soal tersebut
digunakan untuk pengambilan
data pre-test dan post-test pada remaja putri. Setiap soal
dengan jawaban benar mendapatkan skor lima (5) dan jawaban salah skor nol (0).
Tahap keempat, dibuat
whatsapp group yang beranggotan
30 remaja putri sebagai penelis dan peneliti sebagai admin. Whatsapp group digunakan
untuk memberikan link
dan barcode media video animasi yang akan di tonton oleh remaja putri serta untuk mengirimkan google
form yang berisi soal �
soal pre-test dan post-test yang harus diisi oleh remaja putri.
Pelaksanaan perlakuan dilaksanakan
pada hari Minggu, 16 Juni 2024 secara
online di Whatsapp Group pukul
14.00 � 15.30 WIB. Kegiatan perlakuan
dibuka oleh peneliti. Peneliti memastikan seluruh panelis online di whatsapp group dan panelis
remaja putri diminta untuk mengerjakan soal pre-test dengan waktu 30 menit. Pemberian pre-test bertujuan
untuk mengukur tingkat pengetahuan awal panelis sebelum diberikan perlakukan media video animasi melalui Platform Instagram. Setelah
mengisi pre-test, panelis dibagikan link dan
barcode sehingga
dapat mengakses halaman akun Instagram yang menampilkan video animasi berisikan materi mengenai stunting. Panelis
diminta untuk menonton
video tersebut selama 12 menit dan melihat Instastory selama 6 menit untuk mengamati video untuk mengetahui materi stunting yang disajikan. Selanjutnya, panelis diminta untuk mengisi post-test dengan waktu 30 menit untuk mengetahui sejauh mana perbandingan peningkatan hasil pengetahuan sesudah dan sebelum diberikan perlakukan.
Pasca Eksperimen
Tahapan ini melakukan analisis data deskriptif terhadap skor hasil pengetahuan pre-test dan post-test panelis
remaja putri. Nilai
pre-test tingkat pengetahuan
remaja putri tentang stunting dikategorikan menjadi tiga kategori yakni
baik, cukup dan kurang. Hasil pengukuran nilai pre-test pengetahuan remaja putri tentang
stunting menunjukkan
bahwa remaja putri yang memiliki pengetahuan baik tentang stunting yaitu sebanyak 11 orang (36,67%) memiliki
pengetahuan kurang, 19 orang (63,33%) memiliki pengetahuan cukup dan 0 yang memiliki pengetahuan baik. Dibawah ini
distribusi frekuensi pengetahuan pre-test :
Tabel 1 Distibusi Frekuensi Pengetahuan Pre-Test
�
Tingkatan Pengetahuan Pre-Test |
Frekuensi |
Persentase |
Baik |
0 |
0% |
Cukup |
19 |
63,33% |
Kurang |
11 |
36,67% |
Hasil pengukuran nilai
post-test pengetahuan remaja
putri tentang stunting menunjukkan
bahwa remaja putri yang memiliki pengetahuan baik tentang stunting yaitu sebanyak 30 orang (100%) memiliki
pengetahuan baik, 0 (0%) cukup dan 0 (0%) kurang. Dibawah ini distribusi
frekuensi pengetahuan post-test :
Tabel 2 Distibusi Frekuensi Pengetahuan Post-Test
Tingkatan Pengetahuan Pre-Test |
Frekuensi |
Persentase |
Baik |
30 |
100% |
Cukup |
0 |
0% |
Kurang |
0 |
0% |
Pada nilai pre-test analisis
data deskriptif dari 30 orang
diperoleh nilai minimum sebesar 15,00; nilai maksimum sebesar 75,00; nilai mean sebesar 56,67; dan standar deviasi sebesar 16,93. Pada nilai
post-test analisis data deskriptif
nilai minimum adalah sebesar 80,00; nilai maksimum sebesar 95,00; nilai mean sebesar 88,33; dan standar deviasi sebesar 5,30 (lampiran 6). Nilai
mean pada tabel 4.1 memiliki
selisih sebesar ; 31,66 artinya terdapat perbedaan nilai post-test lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pre-test
Tabel 3 Analisis Deskriptif Pre-Test
dan Post-Test
|
n |
Minimum |
Maksimum |
Mean |
Std. Deviasi |
Pre-test |
30 |
15,00 |
75,00 |
56,67 |
16,93 |
Post-test |
30 |
80,00 |
95,00 |
88,33 |
5,30 |
Selanjutnya, dilakukan pengujian
N-Gain untuk melihat
pada kategori apakah peningkatan pengetahuan panelis remaja putri setelah diberi
perlakuan media video animasi
melalui Platform
Instagram. Kemudian dilakukan
penilaian pada aspek tanggapan atau antusias panelis dalam proses perlakuan yang dituliskan secara deskriptif.
Pengujian Persyaratan Instrumen
Instrumen penilaian yang digunakan
pada penelitian untuk mengukur
hasil pengetahuan peserta pelatihan roti yaitu menggunakan soal pre-test dan post-test berupa
50 butir soal pilihan ganda. Instrumen ini awalnya
divalidasi oleh dosen ahli materi, kemudian
diuji coba pada 10 orang panelis remaja putri untuk diketahui validitas butir soal. Hasil R lebih besar atau sama dengan R dalam interpretasi validitas
(≥0,3). Berdasarkan hasil uji coba, 20 butir soal dinyatakan valid yaitu sebagai berikut:
1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 20, 23, 26, 27, 29, dan 30.
Soal tidak valid (drop)
sebanyak 10 butir soal dengan nomor:
4, 8, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 25 dan 29 (lampiran 3)
Tabel 4 Kisi-Kisi Instrumen
No. |
Indikator |
Nomor Soal |
Jumlah |
1. |
Pengertian Stunting |
4,5 |
2 |
2. |
Masalah Gizi Serius di Indonesia |
1, 2, 3 |
3 |
3. |
Penyebab Stunting |
6, 7, 8 |
3 |
4. |
Resiko Jangka Pendek
Stunting |
9 & 12 |
2 |
5. |
Resiko Jangka Panjang Stunting |
10 & 11 |
2 |
6. |
1000 Hari Pertama Kehamilan |
13 & 16 |
2 |
7. |
Cara � cara Mencegah
Stunting |
14 & 20 |
2 |
8. |
Angka Kecukupan Gizi Ibu Hamil |
15 |
1 |
9. |
Makanan yang harus dipenuhi Ibu Hamil |
19 |
1 |
10. |
Makanan yang harus dihindari Ibu Hamil |
17 |
1 |
11. |
Teknik Pengolahan Makanan
untuk Ibu Hamil |
18 |
1 |
Uji Reliabilitas
Reliabilitas konsistensi isntrumen
pada rangkaian metode, kondisi dan hasil yang didapatkan
sebagai alat ukur hasil pengetahuan. Pada penelitian ini digunakan rumus reliabilitas dengan metode Kuder Richardson 20 (KR-20) karena
tepat digunakan pada bentuk soal pilihan
ganda yang merupakan data dikotomi yaitu terdiri dari dua (2) nilai, 1 jika benar
dan 0 jika salah. Hasil perhitungan
uji reliabilitas pada penelitian
ini diperoleh rhitung = 1,0 hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen penelitian pengetahuan sangat realiabel (lampiran 4).
Uji Taraf Kesukaran Butir Soal
�Uji taraf
kesukaran butir soal digunakan untuk menguji tingkat kesukaran tiap butir soal. Hasil perhitungan dari 30 butir soal memperoleh
sebanyak satu (1) butir pada kategori sukar, dan 19 kategori sedang dan 10 butir pada kategori mudah (lampiran 5). Hal ini karena panelis yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sama dan dari tingkatan umur yang berbeda. Oleh sebab itu dibuatlah soal dengan sebaran proporsi mudah dan sedang kemudian setelah diuji diperoleh
hasil sembilan (9) untuk kategori
sedang dan 11(sebelas)� untuk kategori mudah.
Pengujian Persyaratan Analisis
Tabel 5 Pembagian Skor N-Gain
Nilai N-Gain |
Kategori |
�g
< 0,7 |
Tinggi |
0,3 ≤ g ≤ 0,7 |
Cukup (Sedang) |
g < 0,3 |
Rendah |
Perhitungan N-gain dilakukan
untuk melihat besarnya peningkatan pengetahuan panelis setelah diberi perlakuan media video anmasi tentang stunting. Hasil perhitungan
yang didapat pada uji ini adalah sebagai berikut:
Tabel 6 Tabel Perhitungan N-gain
Nama |
Pretest |
Post-Test |
Nilai N-gain |
Nilai N-gain (%) |
Tanti Purwidyandari |
65 |
85 |
0.57 |
57.14 |
Isla Mulia |
75 |
90 |
0.60 |
60.00 |
Vivi Elvira Fajar Yanti |
60 |
95 |
0.88 |
87.50 |
Vera farina |
60 |
90 |
0.75 |
75.00 |
Anisa Hafifah |
75 |
90 |
0.60 |
60.00 |
Cindy Permata |
65 |
80 |
0.43 |
42.86 |
Sania |
65 |
85 |
0.57 |
57.14 |
Yehuva sabrina |
65 |
85 |
0.57 |
57.14 |
Selvy novita aulia
putri |
65 |
95 |
0.86 |
85.71 |
Nada |
65 |
85 |
0.57 |
57.14 |
Nur Hiddziah |
55 |
95 |
0.89 |
88.89 |
Winda nurul khasanah |
50 |
80 |
0.60 |
60.00 |
Nilam Sari |
65 |
80 |
0.43 |
42.86 |
Maulida Siti Nurhaliza |
25 |
85 |
0.80 |
80.00 |
Ika Listanti |
45 |
90 |
0.82 |
81.82 |
Nur Aini Setyaningrum |
50 |
95 |
0.90 |
90.00 |
Zullia Pratiwi |
75 |
90 |
0.60 |
60.00 |
Mona Risa Laura |
20 |
90 |
0.88 |
87.50 |
Bella metilawati |
75 |
95 |
0.80 |
80.00 |
Ianatut Tasqiyah |
20 |
80 |
0.75 |
75.00 |
Sella adelia |
75 |
85 |
0.40 |
40.00 |
Sulis |
60 |
95 |
0.88 |
87.50 |
Hanny Khalifah |
60 |
85 |
0.63 |
62.50 |
Anni Hidayati |
15 |
90 |
0.88 |
88.24 |
Mega sulistiyowati |
60 |
90 |
0.75 |
75.00 |
Ira Novita Ardi yanti |
70 |
95 |
0.83 |
83.33 |
Risa Annisa |
65 |
95 |
0.86 |
85.71 |
Nadya risqi namira |
60 |
80 |
0.50 |
50.00 |
Wiladatika Wistara |
50 |
85 |
0.70 |
70.00 |
Musdalifa |
45 |
90 |
0.82 |
81.82 |
Rata - Rata |
56,666 |
88,333 |
0,701 |
70,329 |
Minimum |
15 |
80 |
0,40 |
40 |
Maksimum |
75 |
95 |
0,90 |
90 |
Tabel 7 Skor Hasil N-Gain
|
N-Gain Skor |
N-Gain Persen |
Pre-Test & Post-Test |
0,701 |
70,329% |
Perhitungan skor N-gain
0,701 dengan keefektifan
70,329% di mana pembagian skor
gain berada
pada kategori nilai tinggi yaitu di antara < 0,7. Peningkatan
N-gain pada kategori tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan
nilai rata-rata pre-test peserta
pelatihan sebesar 56,666. Setelah diberi perlakuan penerapan media video animasi berbasis Platform Instagram diperoleh
nilai rata-rata post-test meningkat
menjadi sebesar 88,333 dengan selisih nilai sebesar 31,667. Artinya penerapan media video animasi tentang stunting berbasis Paltform Instagram
berpengaruh positif terhadap hasil pengetahuan remaja putri karena
antusias remaja putri mengetahui stunitng dengan menggunakan Platform Instagram terlihat
pada saat pelaksanaan mereka menonton instagram story dan video setelah
menonton mereka bertanya sekilas mengenai stunting.
Media video animasi dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang
stunting karena
media yang digunakan dapat menarik perhatian responden dengan menampilkan gambar dan suara dari materi
stunting. Selain itu, materi yang ditampilkan dalam video juga mudah dipahami karena langsung pada inti pembahasan dan
menggunakan kata-kata yang tidak sulit
dimengerti. Penggunaan media
video animasi dalam pendidikan kesehatan menyebabkan responden menyerap pengetahuan lebih banyak karena
melibatkan dua indera terbesar dalam penyerapan informasi, yaitu indera penglihatan
dan pendengaran.
Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian terdahulu oleh (Suryani & Nadia, 2022), di mana penelitian tentang
Peran Media Video Animasi Dalam Meningkatkan
Pengetahuan Gizi Ibu Hamil menunjukan
nilai rata-rata pengukuran
post-test lebih tinggi
(8,87) dibandingkan nilai
rata-rata pre-test (63,3). Demikian pula hasil penelitian yang dilakukan oleh (Rahmayanti, 2018) tentang Pengaruh Penggunaan Media Video Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Sdn
Se-Gugus Sukodono Sidoarjo
hasil yang sama dengan penelitian
ini yaitu berdasarkan hasil uji, media pembelajaran
media video animasi yang dilakukan
terhadap 37 siswa didapatkan nilai rata � rata skor pre-test 63,34 dengan presentase ketuntasan 21,34% dan
rata � rata skor post-test 90 dengan
presentase ketuntasan 96,5%
yang berarti nilai post-test lebih
tinggi dari pada nilai pre-test. Sehingga kesimpulan penelitian (Rahmayanti, 2018) penerapan media video animasi
berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Selain itu hasil dalam penelitian
ini didukung pula dengan teori yang mengatakan bahwa pemilihan dan penggunaan alat bantu media merupakan salah satu komponen penting dilakukan, dengan tujuan agar membantu penggunaan indra sebanyak-banyaknya (Depkes,
2014). Media video animasi memiliki
pengaruh terhadap peningkatan sikap remaja tentang gizi seimbang. Peningkatan sikap remaja dapat disebabkan
oleh pengetahuan yang diterima
remaja cukup baik sehingga menimbulkan
reaksi positif terhadap sikap (Ikasari & Pusparina, 2024). Selain itu, penggunaan media yang tepat juga menjadi faktor penting dalam pendidikan kesehatan.
Berdasarkan perhitungan N-gain, diperoleh nilai
sebesar 0,701 yang masuk ke
dalam kategori peningkatan pengetahuan tinggi. Penggunaan media video animasi tentang stunting berbasis
Platform Instagram berhasil meningkatkan pengetahuan remaja putri dengan presentase
70,329% tingkat keefektifan
yang cukup efektif. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa media animasi berbasis Platform Instagram tentang
stunting dapat
digunakan sebagai salah satu alat untuk meningkatkan pengetahuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Suryani & Nadia, 2022) yaitu adanya peningkatan pemahaman pengetahuan terhadap penggunaan media video animasi. Kemudian penelitian (Apriliani et al., 2021) bahwa media video pencegahan
stunting terhadap
pengetahuan dan sikap remaja putri dapat
meningkatkan hasil pengetahuan
remaja putri. kOleh karena itu dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa media video animasi berbasis Platform
Instagram terdapat peningkatan
rerata skor.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
bahwa media video animasi tentang stunting berbasis Platform
Instagram bisa digunakan untuk meningkatkan hasil pengetahuan remaja putri. Data dikumpulkan dengan mengisi instrumen penelitian soal pre-test dan
post-test pilihan ganda 20 butir soal. Butir
soal telah di uji validitas sehingga diperoleh hasil valid pada tiap butir dengan nilai
lebih besar atau sama dengan 0,3; kemudian dilakukan uji reliabilitas dengan hasil sangat reliabel sebesar 1,0 ; dan diuji taraf
kesukaran butir soal yang diperoleh hasil 21 butir pada kategori sedang serta 9 butir pada kategori mudah. Hasil teknik analisis data diperoleh nilai rata-rata pre-test sebesar
56,667 dan nilai rata-rata post-test sebesar 88,333 artinya terdapat selisih nilai sebesar 31,667. Uji N-gain menghasilkan
skor sebesar 0,701 dengan N-Gain
Persen 70,329%.
Dengan demikian disimpulkan bahwa penggunaan media video animasi tentang stunting berbasis
Platform Instagram berhasil meningkatkan rata � rata
hasil pengetahuan remaja putri dengan kategori
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z., & Purbawanto,
S. (2015). Pemahaman Siswa Terhadap Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Livewire
Pada Mata Pelajaran Teknik Listrik Kelas X Jurusan Audio Video Di Smk Negeri
4 Semarang. Edu Elektrika Journal, 4(1),
38�49.
Amin, N. F., Garancang,
S., & Abunawas, K. (2023). Populasi
dalam penelitian merupakan suatu hal yang sangt penting, karena ia merupakan sumber
informasi. Jurnal Pilar, 14(1), 15�31.
Apriliani, I. M., Purba, N.
P., Dewanti, L. P., Herawati, H., & Faizal, I. (2021). Open access Open
access. Citizen-Based Marine Debris Collection Training: Study Case in Pangandaran, 2(1), 56�61.
Azzahra, S., Yulianti, Y., & Rusilanti, R. (2022). Pengembangan
Media Video Animasi Tentang
Pencegahan Stunting Melalui
Platform Media Sosial Instagram Bagi Ibu Hamil. Jurnal Andaliman:
Jurnal Gizi Pangan, Klinik Dan Masyarakat, 2(1),
14. https://doi.org/10.24114/jgpkm.v2i1.34550
Dewi, R. (2021). Pengaruh
Kemampuan Kerja, Motivasi
Dan Pengembangan Karier Terhadap
Kinerja Karyawan Pt. Bina Buana Semesta.
JEBI) Jurnal Ekonomi Bisnis Indonesia, 16(1), 21. www.jurnal.stiebi.ac.id
Diniarti, N., & Sulianto,
J. (2023). Validitas dan Reliabilitas
Instrumen Critical Thinking pada Pemanfaatan
Media SIGUPIS di Sekolah Dasar. Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Dan Pengajaran,
17(1), 53�58. https://doi.org/10.26877/mpp.v17i1.13963
Fadli, R., Hidayati,
S., Cholifah, M., Siroj, R. A., & Afgani, M. W. (2023). Validitas
dan Reliabilitas pada Penelitian Motivasi
Belajar Pendidikan Agama Islam Menggunakan Product
Moment. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(3),
1734�1739. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i3.1419
Finamore, P. da S., K�s,
R. S., Corr�a, J. C. F., D, Collange Grecco, L. A., De Freitas, T. B., Satie,
J., Bagne, E., Oliveira, C. S. C. S., De Souza, D. R., Rezende, F. L., Duarte,
N. de A. C. A. C. D. A. C., Grecco, L. A. C. A. C., Oliveira, C. S. C. S.,
Batista, K. G., Lopes, P. de O. B., Serradilha, S.
M., Souza, G. A. F. de, Bella, G. P., � Dodson, J. (2021). No Titleامين. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(February), 2021. https://doi.org/10.1080/09638288.2019.1595750%0Ahttps://doi.org/10.1080/17518423.2017.1368728%0Ahttp://dx.doi.org/10.1080/17518423.2017.1368728%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.ridd.2020.103766%0Ahttps://doi.org/10.1080/02640414.2019.1689076%0Ahttps://doi.org/
Fitriana, S. (2023). Penggunaan
Video Animasi Sebagai
Sarana Edukasi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Kader Posyandu Dalam Deteksi Resiko
Stunting. PAPATUNG: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Pemerintahan
Dan Politik, 6(1), 51�58. https://doi.org/10.54783/japp.v6i1.692
Hidayat, A. N., Nurhayati, A., Program, H.,
Sarjana, S., Pendidikan, D., Bidan, P., Kesehatan, I., & Faletehan, U. (2023). Hubungan
Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia
24-60 Bulan di Kelurahan Teritih
Wilayah Kerja Puskesmas Kalodran
Kota Serang Provinsi Banten
Tahun 2022. 1(2), 103�114. https://doi.org/10.55606/anestesi.v1i2.395
Iii, B. A. B., Penelitian, M., Pendidikan, D.,
& Elektro, T. (2016). Ali Syuhada,
2016 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHAMBATNYA MAHASISWA DALAM
MENYELESAIKAN TUGAS AKHIR DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO Universitas
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. 23�33.
Ikasari, F. S., & Pusparina,
I. (2024). Upaya Pencegahan Stunting Pada Remaja Melalui Edukasi Gizi Seimbang Menggunakan
Video Animasi. Idea Pengabdian Masyarakat, 4(02),
112�118. https://doi.org/10.53690/ipm.v2i02.272
Iswara, W., Gunawan, A., & Dalifa. (2018). Pengaruh Bahan Ajar Muatan Lokal Mengenal Potensi Bengkulu. Jurnal PGSD :
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1(1),
1�7.
Laura, S. N., & Sahronih,
S. (2022). Pengaruh Media Video Animasi
Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas Iv Sdn 1 Bojongnegara. PERISKOP : Jurnal Sains Dan Ilmu Pendidikan, 3(2), 1�6. https://doi.org/10.58660/periskop.v3i2.36
Nanko-fern�ndez, C.
M. (2006). Wo r d. 85�88.
Nugroho, T. A., & Azzahra, F. C. (2022). Pemanfaatan Instagram Sebagai
Media Promosi Social Commerce Usaha Bro.Do. Jurnal Pustaka Komunikasi,
5(1), 136�149. https://doi.org/10.32509/pustakom.v5i1.1883
Nur Fatihah Purwati, Atik Qurrota
A�yunin Al Isyrofi, &
Siti Nur Asiyah. (2023). Analisis Efektifitas
Promosi Kesehatan pada akun Instagram @klinikpratamauinsa sebagai media komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI),
1(2), 50�56. https://doi.org/10.62017/jkmi.v1i2.579
Rahmayanti, L. (2018). Pengaruh
penggunaan media video animasi
terhadap hasil belajar siswa kelas V sdn
se-gugus sukodono sidoarjo laily rahmayanti pgsd fip universitas negeri surabaya
abstrak. Jurnal PGSD, 6(4), 429�439.
Rahmiaty, Meylina, &
Rahman, F. (2022). INSTRUMEN PENELITIAN :
PANDUAN PENELITIAN DI BIDANG PENDIDIKAN (N. N. Azizah (ed.); 1st ed.).
Jejak Pustaka.
Rejeki, S. (2020). Peningkatan
Kemampuan Membaca dengan Menggunakan Model Pembelajaran
PAKEM (Aktif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan). Social,
Humanities, and Educational Studies (SHEs), 3(3), 2234. https://jurnal.uns.ac.id/SHES/article/view/57114%0Ahttps://jurnal.uns.ac.id/SHES/article/viewFile/57114/33734
Rezky, F., Adam, A., Nursalim,
& Rauf, S. (2021). Pengaruh Edukasi
Gizi Melalui Video Terhadap
Kebidanan Tentang Stunting.
Media Gizi Pangan, 28(1), 84�92.
Salsabila, R. A. D. A., P, D. R. S., &
Nugraha, R. N. (2023). Pengaruh Harga, Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pengunjung Cafe Cuci Mulut Depok). Jurnal Inovasi Penelitian (JIP), 3(Februari), 7611�7617.
Shabrina Ulfa, G.,
& Fatchiya, A. (2018). Efektivitas
Instagram �Earth Hour Bogor� Sebagai Media Kampanye Lingkungan. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 16(1), 1693�3699.
Slamet, R. W. (2020). Validitas
Dan ReabilitasTerhadap Instrumen
Kepuasan Kerja. 51�58.
Sukarini, L. P. (2018). Hubungan
Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Hamil Tentang Buku Kia. Jurnal Genta Kebidanan,
6(2). https://doi.org/10.36049/jgk.v6i2.95
Suryani, S., & Nadia, N. (2022). Peran
Media Video Animasi Dalam Meningkatkan
Pengetahuan Gizi Ibu Hamil. Nursing Care and
Health Technology Journal (NCHAT), 2(1), 37�47.
https://doi.org/10.56742/nchat.v2i1.34