Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Stunting Melalui Penggunaan Media Video Animasi Berbasis Platform Instagram

 

Improving Adolescent Girls' Knowledge About Stunting Through the Use of Animated Video Media Based on the Instagram Platform

 

1)* Sulistyowati, 2)Annis Kandriasari, 3)Rusilanti

1,2,3 Universitas Negeri Jakarta, Indonesia

 

*Email: 1) [email protected], 2)[email protected],3)[email protected]

*Correspondence: 1) Sulistyowati

 

DOI: 10.59141/comserva.v4i3.1374

 

 

 

 

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengukur peningkatan pnerapan media video animasi berbasis Platform Instagram terhadap hasil pengetahuan remaja putri tentang stunting. Penelitian ini dilakukan secara online di Whatsapp Group. Penggunaan metode pada penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan sampel 30 orang remaja putri. Data dikumpulkan dengan desain penelitian one group pre-test post-test design pilihan ganda 20 butir soal. Butir soal telah di uji validitas sehingga diperoleh hasil valid pada tiap butir dengan nilai lebih besar atau sama dengan 0,3; kemudian dilakukan uji reliabilitas dengan hasil sangat reliabel sebesar 1,0; dan diuji taraf kesukaran butir soal yang diperoleh hasil 21 butir pada kategori kesukaran sedang serta 9 butir pada kategori kesukaran mudah. Hasil teknik analisis data diperoleh nilai rata � rata pre-test sebesar 56,666 dan nilai rata-rata post-test sebesar 88,33 artinya terdapat selisih nilai sebesar 31,667. Dapat disimpulkan bahwa penerapan media video animasi berbasis Platform Instagram dinilai meningkatkan rata � rata pengetahuan remaja putri karena terdapat peningkatan pengetahuan secara signifikan dari hasil pre-test dan post-test yang telah diuji dengan N-gain, dari hasil uji N-gain diperoleh nilai0,701 termasuk peningkatan pengetahuan tinggi dengan presentase 70,329% tingkat keefektifan yang baik karena antusias remaja putri untuk mengetahui tentang stunting.

 

Kata kunci: Peningkatan Pengetahuan, Stunting, Remaja Putri, Platform Instagram

 

ABSTRACT

The study aims to measure the increased application of Instagram-based animated video media to teenage girls' knowledge of stunting. The study was conducted online on the WhatsApp group. The use of the method in this study was a pre-experiment with a sample of 30 teenage girls. Data collected with research design one group pre-test post-test design of 20 multiple choice questions. Subject details have been validated so that valid results are obtained on each element with a value greater than or equal to 0,3; then a reliability test is performed with a highly reliable result of 1,0; and the difficulty level of subjects is tested, resulting in 21 elements in the medium difficulty category and 9 in the easy difficulty categories. The data analysis technique resulted in a pre-test average of 56,666 and a post-test mean of 88,333, it means there was a difference of 31,667. It can be concluded that the application of animated video media based on the Instagram Platform is estimated to improve the average knowledge of teenage girls because there is a significant increase in knowledge from the pre-test and post-test results that have been tested with N-gain, from the N- gain test results obtained a score of 0.70 including an increase in high knowledge with a presentation of 70.329% good efficiency rate due to the enthusiasm of teenagers to learn about stunting.

 

Keywords: Knowledge Enhancement, Stunting, Teenage Girls,Instagram Platform

 

 


PENDAHULUAN

Stunting adalah suatu kondisi di mana seseorang lebih pendek dari biasanya berdasarkan usia dan jenis kelaminnya. Tinggi badan merupakan salah satu jenis survei antropometri yang menunjukkan status gizi seseorang. Adanya retardasi pertumbuhan menunjukkan malnutrisi jangka panjang (kronis) (Hidayat et al., 2023). Stunting menjadi salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030 mengakhiri segala bentuk malnutrisi, penurunan stunting dan washing pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita hamil dan menyusui serta lansia. Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2018 adalah 37% (Atmarita & Yuni, 2018).

Keadaan balita yang pendek atau biasa disebutdenganstuntingmerupakan salah satu masalah gizi yang sedang dihadapi Indonesia. Anak stunting akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang. Anak stunting tidak akan akan mampu bersaing dengan bangsa lain dalam menghadapi tantangan global. Dampak stunting tidak hanya pada kesehatan tetapi juga mempengaruhi tingkat kecerdasan anak (Simbolon, 2019). Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban gizi buruk yang tinggi, termasuk stunting. Hasil kesehatan anak buruk, meskipun ekonomi Indonesia adalah yang terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke-17 di dunia. Data yang diterbitkan Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa kejadian stunting pada anak usia lima tahun ke bawah masih tinggi yaitu 30,8%. Indonesia memiliki kinerja yang kurang baik dalam hal penurunan tingkat stunting dibandingkan dengan negara berpenghasilan menengah ke atas dan negara lain. Mengingat tingginya prevalensi stunting dan dampaknya terhadap perkembangan kognitif anak, maka tingkat produktivitas generasi penerus Indonesia diperkirakan setengah dari potensinya (The Word Bank, 2020).

Stunting menjadi fenomena yang mengancam potensi akibat dari bonus demografi di Indonesia. Stunting terjadi ketika anak mengalami kekurangan asupan

gizi dalam waktu yang lama dan terus menerus sehingga akibatnya adalah anak tidak mengalami pertumbuhan fisik yang maksimal. Fenomena stunting atau kekerdilan yang masih dialami sejumlah anak dinilai mengancam potensi optimalisasi bonus demografi yang seharusnya bisa diberdayakan maksimal oleh negara. Keadaan stunting akan memiliki banyak dampak bagi penderita dan juga keluarga, baik secara ekonomi, kondisi fisik dan psikologinya. Tidak hanya berdampak pada fisik, kecerdasan anak stunting biasanya juga tidak lebih baik daripada anak yang tidak mengalami stunting. Anak yang menderita malnutrisi juga cenderung lebih mudah sakit dan mengalami masalah kesehatan. Stunting juga akan memiliki potensi kerugian waktu dan tenaga karena memiliki tubuh yang rentan terkena penyakit. Belum lagi potensi kerugian ekonomi karena harus terus mendapatkan perawatan kesehatan akibat sakit yang diderita karena stunting (Nursalikah, 2018).

Salah satu faktor penyebab stunting adalah kurangnya pengetahuan mengenai stunting kepada calon ibu termasuk remaja putri yang akan menjadi ibu dimasa depan. Pencegahan stunting salah satunya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang stunting. Remaja putri memegang peranan penting dalam membentuk kebijakan kesehatan keluarga di masa mendatang, khususnya terkait gizi dan kesehatan anak-anak. Keterlibatan mereka dalam upaya pencegahan stunting dapat memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan kualitas hidup anak-anak di masa depan. Periode remaja merupakan windows of opportunity kedua yang sangat penting untuk menentukan kualitas hidup seseorang saat dewasa dan juga generasi berikutnya (Kemenkes, 2020). Salah satu perbaikan gizi yangmenargetkanremajaputriyaitumelaluiintervensigizispesifik,sepertipendidikangizi, fortifikasidansuplementasisertapenangananpenyakitpenyertaperludilakukan, bahwa pengetahuan dan sikap remaja putri memegang peranan penting dalam mencegah stunting, diperlukan pendekatan edukatif yang tepat untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap gizi seimbang dan perawatan kesehatan. Hal ini ditunjukkan pada penelitian yang dikemukakan (Apriliani et al., 2021) menyimpulkan bahwa media video memiliki potensi besar dalam mencegah kasus stunting melalui remaja putri. Media video dinilai merupakan media yang paling efektif dibandingkan media lain.

Melalui video tentang edukasi pencegahan stunting, para remaja putri memiliki peningkatan dalam aspek pengetahuan mereka terhadap kasus stunting. Pada penelitian yang dilakukan (Ikasari & Pusparina, 2024) menunjukan bahwa pengguna media video animasi memberikan motivasi kepada remaja untuk melakukan pecegahan stunting dan memberikan pengaruh positif dalam upaya pencegahan stunting dengan sadar gizi baik dan seimbang.

Sementara itu agar media video animasi mudah digunakan dan lebih efesien oleh remaja putri, media sosial bisa menjadi alternatif untuk digunakan sebagai platform media video animasi diberikan untuk remaja putri. Salah satu media sosial yang sangat terkenal dan di ganderungi masyarakat adalah Instagram. Media platform Instagram merupakan layanan berbasis internet sekaligus jejaring sosial untuk berbagi informasi via gambar digital. Para pengguna gadget kerap kali menggunakan jejaring ini untuk langsung berbagi hasil jepretan mereka (Nisrina, 2015). Instagram merupakan aplikasi yang ada pada smartphone yang digunakan untuk membagikan foto maupun video. Foto dan video yang akan diunggah bisa disertakan teks atau keterangan yang mendeskripsikan tentang foto dan video tersebut. Melalui Instagram bisa kita sambungkan dengan facebook maupun twitter dalam berbagi foto atau video yang sudah kita unggah melalui instagram tersebut (Feri Sulianta, 2015).

Instagram merupakan platform sosial media visual terbesar pada saat ini, Instagram dikatakan memiliki pengguna yang lebih dari satu milliar pengguna aktif setiap bulannya (Meodia, 2022). 500 juta pengguna Instagram menggunakan fitur stories setiap harinya dan masih banyak yang lainnya (Newberry, 2021). Pengguna Instagram di tahun 2023 didominasi oleh remaja dan dewasa muda. 30,8% pengguna Instagram masuk ke dalam kelompok usia 18-24 tahun (GoodStats, 2023) oleh karena itu media platform Instagram bisa digunakan sebagai media untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang stunting karena presentase remaja putri dengan kelompok umur 18 � 24 tahun paling banyak menggunakan Instagram. Media video animasi diunggah pada akun Instagram @ayocegahstunting, dan dapat diakses melalui aplikasi Instagram maupun browser, melalui smartphone, laptop, maupun komputer dengan waktu yang fleksibel. Sejalan dengan hal tersebut, manfaat Instagram sebagai media pembelajaran online adalah penggunaannya yang menarik dan mudah dipahami, dapat dibuka di smartphone maupun Personal Computer (PC) (Azzahra et al., 2022).

(Azzahra et al., 2022) telah mengembangkan media video animasi tentang pencegahan stunting melalui platform Instagram. Penelitian tersebut dinilai layak dengan melakukan validasi oleh dosen ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa. Hasil validasi ahli materi memperoleh 75% (baik), hasil validasi media mendapatkan 98% (sangat baik), dan hasil validasi ahli bahasa mendapatkan 93% (sangat baik). Sedangkan pada uji one to one mendapatkan hasil 89,2% (baik), uji small group mendapatkan hasil 91,9% (sangat baik), dan uji lapangan mendapatkan hasil 92.9% (sangat baik). Pada penilaian respon mendapatkan hasil 93,1% (sangat baik). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa media video animasi tentang pencegahan stunting melalui platform media sosial instagram bagi ibu hamil dinyatakan layak digunakan.

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapaidengan melakukan penelitian ini yaitu : �untuk menganalisis peningkatan pengetahuan remaja putri tentang stunting melalui penggunaan media video animasi berbasis platform Instagram

Menurut KBBI arti kata peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb) (Jakarta: Balai Pustaka, 2015, hlm. 204). Jadi peningkatan adalah lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan, peningkatan berarti kemajuan, penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Peningkatan memiliki arti kemajuan, bertambahnya keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik dalam pembelajaran agar mendapatkan kemampuan yang lebih baik. (Rejeki, 2020). Peningkatan adalah sebuah cara atau usaha yang dilakukan untuk mendapatkan keterampilan atau kemampuan lebih baik. Pada dasarnya peningkatan merupakan perubahan hasil dari rendah menjadi lebih baik. Atau perubahan dari tidak bisa menjadi bisa.

Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Peningkatan adalah usaha untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Suatu usaha untuk tercapainya suatu peningkatan biasanya diperlukan perencanaan dan eksekusi yang baik. Perencanaan dan eksekusi ini harus saling berhubungan dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan. (Adi, 2016).

 

METODE

Tempat, Waktu Penelitian, dan Subjek Penelitian

Penelitian dan penerapan media video animasi melalu platform Instagram dilaksanakan secara online di Whatsapp group dan Instagram. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2023 � Juni 2024.

Populasi dan Sampel Penelitian

a.       Populasi

Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat secara terencana menjadi tergat kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian(Amin et al., 2023). Menurut (Bahri, 2018) yang dikutip dari (Dewi, 2021) Populasi yaitu keseluruhan elemen, unit elementer, unit penelitian, atau unit analisis yang mempunyai karakteristik yang dijadikan sebagai objek penelitian. Populasi penelitian ini yaitu remaja putri

b.       Sampel

Menurut (Silaen, 2018) yang dikutip dari (Salsabila et al., 2023) Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan cara-cara tertentu untuk diukur atau diamatai karakteristiknya. Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian(Amin et al., 2023). Sampel dari populasi tersebut adalah 30 orang remaja putri.

Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel sangatlah diperlukan dalam sebuah penelitian karena hal ini digunakan untuk menentukan siapa saja anggota dari populasi yang hendak dijadikan sampel (Amin et al., 2023). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling di mana sampel yang digunakan ditentukan dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sampel tersebut remaja putri dengan usia 18-24 tahun.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data

Tahapan Penelitian

Pre Eksperimen

Prosedur dan tahapan awal yang dilakukan pada penelitian ini adalah menentukan topik yang akan dibahas. Topik ini diambil dari penelitian terdahulu oleh (Azzahra et al., 2022) tentang pengembangan media video animasi melalui Platform Instagram. Penelitian tersebut kemudian dikembangkan mengenai tingkat peningkatan yang penerapannya untuk mengetahui rata � rata peningkatan pengetahuan melalui media media video animasi melalui Platform Instagram untuk rermaja putri. Berdasarkan hasil diskusi dengan dosen pembimbing, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah peserta yang berjumlah sebanyak 30 orang peserta. Peserta memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda-beda dan seluruhnya berjenis kelamin wanita umur 18-24 tahun.

Tahap kedua disiapkan link media video animasi melalui Platform Instagram yang dapat diakses pada link dan barcode sebagai acuan pembuatan instrumen penelitian. Kemudian dibuat kisi-kisi instrumen dengan lima (11) indikator meliputi pengertian stunting, masalah gizi serius di Indonesia, Penyebab stunting, resiko jangka pendek stunitng, resiko jangka pendek stunting. 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), cara mencegah stunting, Angka Kecukupan Gizi (AKG), makanan yang harus dipenuhi ibu hamil, makanan yang hars dihindari ibu hamil, dan teknik pengolahan makanan untuk ibu hamil.Kisi-kisi tersebut memiliki level kognitif pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), dan analisis (C4). Tahap ketiga dibuat soal pilihan ganda berjumlah 30 butir mengacu pada kisi-kisi. Kemudian dilakukan validasi oleh dua (2) orang dosen ahli untuk melihat kesesuaian isi instrumen dan kisi-kisiyang sudah dibuat. Selanjutnya butir soal instrumen diuji pada 10 orang remaja putri untuk uji validitas, uji reliabilitas, dan uji taraf kesukaran butir soal. Pengujian validitas mendapatkan butir soal valid berjumlah 20 soal kemudian soal tersebut digunakan untuk pengambilan data pre-test dan post-test pada remaja putri. Setiap soal dengan jawaban benar mendapatkan skor lima (5) dan jawaban salah skor nol (0).

Tahap keempat, dibuat whatsapp group yang beranggotan 30 remaja putri sebagai penelis dan peneliti sebagai admin. Whatsapp group digunakan untuk memberikan link dan barcode media video animasi yang akan di tonton oleh remaja putri serta untuk mengirimkan google form yang berisi soalsoal pre-test dan post-test yang harus diisi oleh remaja putri.

Eksperimen

Pelaksanaan perlakuan dilaksanakan pada hari Minggu, 16 Juni 2024 secara online di Whatsapp Group pukul 14.00 � 15.30 WIB. Kegiatan perlakuan dibuka oleh peneliti. Peneliti memastikan seluruh panelis online di whatsapp group dan panelis remaja putri diminta untuk mengerjakan soal pre-test dengan waktu 30 menit. Pemberian pre-test bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan awal panelis sebelum diberikan perlakukan media video animasi melalui Platform Instagram. Setelah mengisi pre-test, panelis dibagikan link dan barcode sehingga dapat mengakses halaman akun Instagram yang menampilkan video animasi berisikan materi mengenai stunting. Panelis diminta untuk menonton video tersebut selama 12 menit dan melihat Instastory selama 6 menit untuk mengamati video untuk mengetahui materi stunting yang disajikan. Selanjutnya, panelis diminta untuk mengisi post-test dengan waktu 30 menit untuk mengetahui sejauh mana perbandingan peningkatan hasil pengetahuan sesudah dan sebelum diberikan perlakukan.

Pasca Eksperimen

Tahapan ini melakukan analisis data deskriptif terhadap skor hasil pengetahuan pre-test dan post-test panelis remaja putri. Nilai pre-test tingkat pengetahuan remaja putri tentang stunting dikategorikan menjadi tiga kategori yakni baik, cukup dan kurang. Hasil pengukuran nilai pre-test pengetahuan remaja putri tentang stunting menunjukkan bahwa remaja putri yang memiliki pengetahuan baik tentang stunting yaitu sebanyak 11 orang (36,67%) memiliki pengetahuan kurang, 19 orang (63,33%) memiliki pengetahuan cukup dan 0 yang memiliki pengetahuan baik. Dibawah ini distribusi frekuensi pengetahuan pre-test :

 

Tabel 1 Distibusi Frekuensi Pengetahuan Pre-Test

Tingkatan Pengetahuan Pre-Test

Frekuensi

Persentase

Baik

0

0%

Cukup

19

63,33%

Kurang

11

36,67%

 

 

 

 

 

 

Hasil pengukuran nilai post-test pengetahuan remaja putri tentang stunting menunjukkan bahwa remaja putri yang memiliki pengetahuan baik tentang stunting yaitu sebanyak 30 orang (100%) memiliki pengetahuan baik, 0 (0%) cukup dan 0 (0%) kurang. Dibawah ini distribusi frekuensi pengetahuan post-test :

Tabel 2 Distibusi Frekuensi Pengetahuan Post-Test

Tingkatan Pengetahuan Pre-Test

Frekuensi

Persentase

Baik

30

100%

Cukup

0

0%

Kurang

0

0%

 

 

 

 

 

 

 

Pada nilai pre-test analisis data deskriptif dari 30 orang diperoleh nilai minimum sebesar 15,00; nilai maksimum sebesar 75,00; nilai mean sebesar 56,67; dan standar deviasi sebesar 16,93. Pada nilai post-test analisis data deskriptif nilai minimum adalah sebesar 80,00; nilai maksimum sebesar 95,00; nilai mean sebesar 88,33; dan standar deviasi sebesar 5,30 (lampiran 6). Nilai mean pada tabel 4.1 memiliki selisih sebesar ; 31,66 artinya terdapat perbedaan nilai post-test lebih tinggi dibandingkan dengan nilai pre-test

Tabel 3 Analisis Deskriptif Pre-Test dan Post-Test

 

n

Minimum

Maksimum

Mean

Std. Deviasi

Pre-test

30

15,00

75,00

56,67

16,93

Post-test

30

80,00

95,00

88,33

5,30

Selanjutnya, dilakukan pengujian N-Gain untuk melihat pada kategori apakah peningkatan pengetahuan panelis remaja putri setelah diberi perlakuan media video animasi melalui Platform Instagram. Kemudian dilakukan penilaian pada aspek tanggapan atau antusias panelis dalam proses perlakuan yang dituliskan secara deskriptif.

Pengujian Persyaratan Instrumen

Instrumen penilaian yang digunakan pada penelitian untuk mengukur hasil pengetahuan peserta pelatihan roti yaitu menggunakan soal pre-test dan post-test berupa 50 butir soal pilihan ganda. Instrumen ini awalnya divalidasi oleh dosen ahli materi, kemudian diuji coba pada 10 orang panelis remaja putri untuk diketahui validitas butir soal. Hasil R lebih besar atau sama dengan R dalam interpretasi validitas (≥0,3). Berdasarkan hasil uji coba, 20 butir soal dinyatakan valid yaitu sebagai berikut: 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 20, 23, 26, 27, 29, dan 30. Soal tidak valid (drop) sebanyak 10 butir soal dengan nomor: 4, 8, 17, 18, 19, 21, 22, 24, 25 dan 29 (lampiran 3)

Tabel 4 Kisi-Kisi Instrumen

No.

Indikator

Nomor Soal

Jumlah

1.

Pengertian Stunting

4,5

2

2.

Masalah Gizi Serius di Indonesia

1, 2, 3

3

3.

Penyebab Stunting

6, 7, 8

3

4.

Resiko Jangka Pendek Stunting

9 & 12

2

5.

Resiko Jangka Panjang Stunting

10 & 11

2

6.

1000 Hari Pertama Kehamilan

13 & 16

2

7.

Cara � cara Mencegah Stunting

14 & 20

2

8.

Angka Kecukupan Gizi Ibu Hamil

15

1

9.

Makanan yang harus dipenuhi Ibu Hamil

19

1

10.

Makanan yang harus dihindari Ibu Hamil

17

1

11.

Teknik Pengolahan Makanan untuk Ibu Hamil

18

1

 

Uji Reliabilitas

Reliabilitas konsistensi isntrumen pada rangkaian metode, kondisi dan hasil yang didapatkan sebagai alat ukur hasil pengetahuan. Pada penelitian ini digunakan rumus reliabilitas dengan metode Kuder Richardson 20 (KR-20) karena tepat digunakan pada bentuk soal pilihan ganda yang merupakan data dikotomi yaitu terdiri dari dua (2) nilai, 1 jika benar dan 0 jika salah. Hasil perhitungan uji reliabilitas pada penelitian ini diperoleh rhitung = 1,0 hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen penelitian pengetahuan sangat realiabel (lampiran 4).

Uji Taraf Kesukaran Butir Soal

Uji taraf kesukaran butir soal digunakan untuk menguji tingkat kesukaran tiap butir soal. Hasil perhitungan dari 30 butir soal memperoleh sebanyak satu (1) butir pada kategori sukar, dan 19 kategori sedang dan 10 butir pada kategori mudah (lampiran 5). Hal ini karena panelis yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang sama dan dari tingkatan umur yang berbeda. Oleh sebab itu dibuatlah soal dengan sebaran proporsi mudah dan sedang kemudian setelah diuji diperoleh hasil sembilan (9) untuk kategori sedang dan 11(sebelas)untuk kategori mudah.

Pengujian Persyaratan Analisis

Uji N-Gain

Tabel 5 Pembagian Skor N-Gain

Nilai N-Gain

Kategori

g < 0,7

Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7

Cukup (Sedang)

g < 0,3

Rendah

Perhitungan N-gain dilakukan untuk melihat besarnya peningkatan pengetahuan panelis setelah diberi perlakuan media video anmasi tentang stunting. Hasil perhitungan yang didapat pada uji ini adalah sebagai berikut:

Tabel 6 Tabel Perhitungan N-gain

Nama

Pretest

Post-Test

Nilai N-gain

Nilai N-gain (%)

Tanti Purwidyandari

65

85

0.57

57.14

Isla Mulia

75

90

0.60

60.00

Vivi Elvira Fajar Yanti

60

95

0.88

87.50

Vera farina

60

90

0.75

75.00

Anisa Hafifah

75

90

0.60

60.00

Cindy Permata

65

80

0.43

42.86

Sania

65

85

0.57

57.14

Yehuva sabrina

65

85

0.57

57.14

Selvy novita aulia putri

65

95

0.86

85.71

Nada

65

85

0.57

57.14

Nur Hiddziah

55

95

0.89

88.89

Winda nurul khasanah

50

80

0.60

60.00

Nilam Sari

65

80

0.43

42.86

Maulida Siti Nurhaliza

25

85

0.80

80.00

Ika Listanti

45

90

0.82

81.82

Nur Aini Setyaningrum

50

95

0.90

90.00

Zullia Pratiwi

75

90

0.60

60.00

Mona Risa Laura

20

90

0.88

87.50

Bella metilawati

75

95

0.80

80.00

Ianatut Tasqiyah

20

80

0.75

75.00

Sella adelia

75

85

0.40

40.00

Sulis

60

95

0.88

87.50

Hanny Khalifah

60

85

0.63

62.50

Anni Hidayati

15

90

0.88

88.24

Mega sulistiyowati

60

90

0.75

75.00

Ira Novita Ardi yanti

70

95

0.83

83.33

Risa Annisa

65

95

0.86

85.71

Nadya risqi namira

60

80

0.50

50.00

Wiladatika Wistara

50

85

0.70

70.00

Musdalifa

45

90

0.82

81.82

Rata - Rata

56,666

88,333

0,701

70,329

Minimum

15

80

0,40

40

Maksimum

75

95

0,90

90

 

Tabel 7 Skor Hasil N-Gain

 

N-Gain Skor

N-Gain Persen

Pre-Test & Post-Test

0,701

70,329%

Perhitungan skor N-gain 0,701 dengan keefektifan 70,329% di mana pembagian skor gain berada pada kategori nilai tinggi yaitu di antara < 0,7. Peningkatan N-gain pada kategori tinggi.

Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan nilai rata-rata pre-test peserta pelatihan sebesar 56,666. Setelah diberi perlakuan penerapan media video animasi berbasis Platform Instagram diperoleh nilai rata-rata post-test meningkat menjadi sebesar 88,333 dengan selisih nilai sebesar 31,667. Artinya penerapan media video animasi tentang stunting berbasis Paltform Instagram berpengaruh positif terhadap hasil pengetahuan remaja putri karena antusias remaja putri mengetahui stunitng dengan menggunakan Platform Instagram terlihat pada saat pelaksanaan mereka menonton instagram story dan video setelah menonton mereka bertanya sekilas mengenai stunting. Media video animasi dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang stunting karena media yang digunakan dapat menarik perhatian responden dengan menampilkan gambar dan suara dari materi stunting. Selain itu, materi yang ditampilkan dalam video juga mudah dipahami karena langsung pada inti pembahasan dan menggunakan kata-kata yang tidak sulit dimengerti. Penggunaan media video animasi dalam pendidikan kesehatan menyebabkan responden menyerap pengetahuan lebih banyak karena melibatkan dua indera terbesar dalam penyerapan informasi, yaitu indera penglihatan dan pendengaran.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu oleh (Suryani & Nadia, 2022), di mana penelitian tentang Peran Media Video Animasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Gizi Ibu Hamil menunjukan nilai rata-rata pengukuran post-test lebih tinggi (8,87) dibandingkan nilai rata-rata pre-test (63,3). Demikian pula hasil penelitian yang dilakukan oleh (Rahmayanti, 2018) tentang Pengaruh Penggunaan Media Video Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Sdn Se-Gugus Sukodono Sidoarjo hasil yang sama dengan penelitian ini yaitu berdasarkan hasil uji, media pembelajaran media video animasi yang dilakukan terhadap 37 siswa didapatkan nilai rata � rata skor pre-test 63,34 dengan presentase ketuntasan 21,34% dan rata � rata skor post-test 90 dengan presentase ketuntasan 96,5% yang berarti nilai post-test lebih tinggi dari pada nilai pre-test. Sehingga kesimpulan penelitian (Rahmayanti, 2018) penerapan media video animasi berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Selain itu hasil dalam penelitian ini didukung pula dengan teori yang mengatakan bahwa pemilihan dan penggunaan alat bantu media merupakan salah satu komponen penting dilakukan, dengan tujuan agar membantu penggunaan indra sebanyak-banyaknya (Depkes, 2014). Media video animasi memiliki pengaruh terhadap peningkatan sikap remaja tentang gizi seimbang. Peningkatan sikap remaja dapat disebabkan oleh pengetahuan yang diterima remaja cukup baik sehingga menimbulkan reaksi positif terhadap sikap (Ikasari & Pusparina, 2024). Selain itu, penggunaan media yang tepat juga menjadi faktor penting dalam pendidikan kesehatan.

Berdasarkan perhitungan N-gain, diperoleh nilai sebesar 0,701 yang masuk ke dalam kategori peningkatan pengetahuan tinggi. Penggunaan media video animasi tentang stunting berbasis Platform Instagram berhasil meningkatkan pengetahuan remaja putri dengan presentase 70,329% tingkat keefektifan yang cukup efektif. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa media animasi berbasis Platform Instagram tentang stunting dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk meningkatkan pengetahuan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian (Suryani & Nadia, 2022) yaitu adanya peningkatan pemahaman pengetahuan terhadap penggunaan media video animasi. Kemudian penelitian (Apriliani et al., 2021) bahwa media video pencegahan stunting terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri dapat meningkatkan hasil pengetahuan remaja putri. kOleh karena itu dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa media video animasi berbasis Platform Instagram terdapat peningkatan rerata skor.

 

 

 

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa media video animasi tentang stunting berbasis Platform Instagram bisa digunakan untuk meningkatkan hasil pengetahuan remaja putri. Data dikumpulkan dengan mengisi instrumen penelitian soal pre-test dan post-test pilihan ganda 20 butir soal. Butir soal telah di uji validitas sehingga diperoleh hasil valid pada tiap butir dengan nilai lebih besar atau sama dengan 0,3; kemudian dilakukan uji reliabilitas dengan hasil sangat reliabel sebesar 1,0 ; dan diuji taraf kesukaran butir soal yang diperoleh hasil 21 butir pada kategori sedang serta 9 butir pada kategori mudah. Hasil teknik analisis data diperoleh nilai rata-rata pre-test sebesar 56,667 dan nilai rata-rata post-test sebesar 88,333 artinya terdapat selisih nilai sebesar 31,667. Uji N-gain menghasilkan skor sebesar 0,701 dengan N-Gain Persen 70,329%.

Dengan demikian disimpulkan bahwa penggunaan media video animasi tentang stunting berbasis Platform Instagram berhasil meningkatkan rata � rata hasil pengetahuan remaja putri dengan kategori tinggi.

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Abidin, Z., & Purbawanto, S. (2015). Pemahaman Siswa Terhadap Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Livewire Pada Mata Pelajaran Teknik Listrik Kelas X Jurusan Audio Video Di Smk Negeri 4 Semarang. Edu Elektrika Journal, 4(1), 38�49.

 

Amin, N. F., Garancang, S., & Abunawas, K. (2023). Populasi dalam penelitian merupakan suatu hal yang sangt penting, karena ia merupakan sumber informasi. Jurnal Pilar, 14(1), 15�31.

 

Apriliani, I. M., Purba, N. P., Dewanti, L. P., Herawati, H., & Faizal, I. (2021). Open access Open access. Citizen-Based Marine Debris Collection Training: Study Case in Pangandaran, 2(1), 56�61.

 

Azzahra, S., Yulianti, Y., & Rusilanti, R. (2022). Pengembangan Media Video Animasi Tentang Pencegahan Stunting Melalui Platform Media Sosial Instagram Bagi Ibu Hamil. Jurnal Andaliman: Jurnal Gizi Pangan, Klinik Dan Masyarakat, 2(1), 14. https://doi.org/10.24114/jgpkm.v2i1.34550

 

Dewi, R. (2021). Pengaruh Kemampuan Kerja, Motivasi Dan Pengembangan Karier Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Bina Buana Semesta. JEBI) Jurnal Ekonomi Bisnis Indonesia, 16(1), 21. www.jurnal.stiebi.ac.id

 

Diniarti, N., & Sulianto, J. (2023). Validitas dan Reliabilitas Instrumen Critical Thinking pada Pemanfaatan Media SIGUPIS di Sekolah Dasar. Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Dan Pengajaran, 17(1), 53�58. https://doi.org/10.26877/mpp.v17i1.13963

 

Fadli, R., Hidayati, S., Cholifah, M., Siroj, R. A., & Afgani, M. W. (2023). Validitas dan Reliabilitas pada Penelitian Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Menggunakan Product Moment. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(3), 1734�1739. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i3.1419

 

Finamore, P. da S., K�s, R. S., Corr�a, J. C. F., D, Collange Grecco, L. A., De Freitas, T. B., Satie, J., Bagne, E., Oliveira, C. S. C. S., De Souza, D. R., Rezende, F. L., Duarte, N. de A. C. A. C. D. A. C., Grecco, L. A. C. A. C., Oliveira, C. S. C. S., Batista, K. G., Lopes, P. de O. B., Serradilha, S. M., Souza, G. A. F. de, Bella, G. P., � Dodson, J. (2021). No Titleامين. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(February), 2021. https://doi.org/10.1080/09638288.2019.1595750%0Ahttps://doi.org/10.1080/17518423.2017.1368728%0Ahttp://dx.doi.org/10.1080/17518423.2017.1368728%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.ridd.2020.103766%0Ahttps://doi.org/10.1080/02640414.2019.1689076%0Ahttps://doi.org/

 

Fitriana, S. (2023). Penggunaan Video Animasi Sebagai Sarana Edukasi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Kader Posyandu Dalam Deteksi Resiko Stunting. PAPATUNG: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, Pemerintahan Dan Politik, 6(1), 51�58. https://doi.org/10.54783/japp.v6i1.692

 

Hidayat, A. N., Nurhayati, A., Program, H., Sarjana, S., Pendidikan, D., Bidan, P., Kesehatan, I., & Faletehan, U. (2023). Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-60 Bulan di Kelurahan Teritih Wilayah Kerja Puskesmas Kalodran Kota Serang Provinsi Banten Tahun 2022. 1(2), 103�114. https://doi.org/10.55606/anestesi.v1i2.395

 

Iii, B. A. B., Penelitian, M., Pendidikan, D., & Elektro, T. (2016). Ali Syuhada, 2016 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHAMBATNYA MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS AKHIR DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. 23�33.

 

Ikasari, F. S., & Pusparina, I. (2024). Upaya Pencegahan Stunting Pada Remaja Melalui Edukasi Gizi Seimbang Menggunakan Video Animasi. Idea Pengabdian Masyarakat, 4(02), 112�118. https://doi.org/10.53690/ipm.v2i02.272

 

Iswara, W., Gunawan, A., & Dalifa. (2018). Pengaruh Bahan Ajar Muatan Lokal Mengenal Potensi Bengkulu. Jurnal PGSD : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1(1), 1�7.

 

Laura, S. N., & Sahronih, S. (2022). Pengaruh Media Video Animasi Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas Iv Sdn 1 Bojongnegara. PERISKOP : Jurnal Sains Dan Ilmu Pendidikan, 3(2), 1�6. https://doi.org/10.58660/periskop.v3i2.36

 

Nanko-fern�ndez, C. M. (2006). Wo r d. 85�88.

 

Nugroho, T. A., & Azzahra, F. C. (2022). Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Promosi Social Commerce Usaha Bro.Do. Jurnal Pustaka Komunikasi, 5(1), 136�149. https://doi.org/10.32509/pustakom.v5i1.1883

 

Nur Fatihah Purwati, Atik Qurrota A�yunin Al Isyrofi, & Siti Nur Asiyah. (2023). Analisis Efektifitas Promosi Kesehatan pada  akun Instagram @klinikpratamauinsa sebagai media komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia (JKMI), 1(2), 50�56. https://doi.org/10.62017/jkmi.v1i2.579

 

Rahmayanti, L. (2018). Pengaruh penggunaan media video animasi terhadap hasil belajar siswa kelas V sdn se-gugus sukodono sidoarjo laily rahmayanti pgsd fip universitas negeri surabaya abstrak. Jurnal PGSD, 6(4), 429�439.

 

Rahmiaty, Meylina, & Rahman, F. (2022). INSTRUMEN PENELITIAN : PANDUAN PENELITIAN DI BIDANG PENDIDIKAN (N. N. Azizah (ed.); 1st ed.). Jejak Pustaka.

 

Rejeki, S. (2020). Peningkatan Kemampuan Membaca dengan Menggunakan Model Pembelajaran PAKEM (Aktif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan). Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs), 3(3), 2234. https://jurnal.uns.ac.id/SHES/article/view/57114%0Ahttps://jurnal.uns.ac.id/SHES/article/viewFile/57114/33734

 

Rezky, F., Adam, A., Nursalim, & Rauf, S. (2021). Pengaruh Edukasi Gizi Melalui Video Terhadap Kebidanan Tentang Stunting. Media Gizi Pangan, 28(1), 84�92.

 

Salsabila, R. A. D. A., P, D. R. S., & Nugraha, R. N. (2023). Pengaruh Harga, Produk Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Pengunjung Cafe Cuci Mulut Depok). Jurnal Inovasi Penelitian (JIP), 3(Februari), 7611�7617.

 

Shabrina Ulfa, G., & Fatchiya, A. (2018). Efektivitas Instagram �Earth Hour Bogor� Sebagai Media Kampanye Lingkungan. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 16(1), 1693�3699.

 

Slamet, R. W. (2020). Validitas Dan ReabilitasTerhadap Instrumen Kepuasan Kerja. 51�58.

 

Sukarini, L. P. (2018). Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Hamil Tentang Buku Kia. Jurnal Genta Kebidanan, 6(2). https://doi.org/10.36049/jgk.v6i2.95

 

Suryani, S., & Nadia, N. (2022). Peran Media Video Animasi Dalam Meningkatkan Pengetahuan Gizi Ibu Hamil. Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT), 2(1), 37�47. https://doi.org/10.56742/nchat.v2i1.34

 

 

https://jurnal.syntax-idea.co.id/public/site/images/idea/88x31.png� 2024 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).