Analisis Pengaruh Fundamental
Makro Dan Fundamental Mikro Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan
Struktur Kepemilikan dan Karakteristik Perusahaan Sebagai Variabel Intervening
pada Perusahaan Sektor Industrial yang Tercatat di Bei Periode 2021-2023
� Analysis of the Influence of Macro Fundamentals
and Micro Fundamentals on Company Financial Performance with Ownership
Structure and Company Characteristics as Intervening Variables in Industrial
Sector Companies Listed on the IDX for the 2021-2023 Period
1)*Sausan Nada Salsabila, 2)Hwihanus
1,2Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
*Email: 1)1222200208@surel.untag-sby.ac.id [email protected]
*Correspondence: 1) Sausan Nada Salsabila
DOI: 10.59141/comserva.v4i3.1372 |
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi bagaimana fundamental makro serta fundamental mikro dan
struktur kepemilikan serta karakteristik perusahaan mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana
struktur kepemilikan dan karakteristik perusahaan sebagai variabel intervening
memediasi fundamental makro dan mikro terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel terpilih adalah 10
perusahaan sektor industrial non BUMN yang terdaftar di BEI pada periode yang
sama dengan menggunakan metode purposive sampling sehingga jumlah
keseluruhan observasi sebanyak 30 tahun-perusahaan. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan model PLS-SEM melalui software SmartPLS. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif tetapi tidak signifikan antara variabel Fundamental
Makro, Struktur Kepemilikan, dan Karakteristik Perusahaan terhadap Kinerja
Keuangan; terdapat pengaruh negatif
tetapi tidak signifikan antara Fundamental Makro terhadap Struktur
Kepemilikan dan Karakteristik Perusahaan; terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Fundamental Mikro
terhadap Struktur Kepemilikan, Karakteristik Perusahaan, dan Kinerja
Keuangan; serta terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara Struktur
Kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap Karakteristik Perusahaan. Hasil
dari uji variabel intervening menunjukkan bahwa Struktur Kepemilikan
dan Karakteristik Perusahaan tidak signifikan berperan sebagai variabel intervening
yang memediasi pengaruh tidak langsung Fundamental Makro dan Fundamental
Mikro terhadap Kinerja Keuangan Kata kunci: Fundamental Makro,
Fundamental Mikro, Kepemilikan Perusahaan, Karakteristik Perusahaan, Kinerja
Keuangan |
ABSTRACT
This study aims to
identify how macro fundamentals and micro fundamentals and ownership structure
and company characteristics affect the company's financial performance. This
study also aims to determine how ownership structure and company characteristics
as intervening variables mediate macro and micro fundamentals on company
financial performance. The research uses a quantitative approach. The selected
sample is 10 non-SOE industrial sector companies listed on the IDX in the same
period using purposive sampling method so that the total number of observations
is 30 company-years. Data analysis was carried out using the PLS-SEM model
through SmartPLS software. The results showed that
there is a positive but insignificant influence between Macro Fundamental
variables, Ownership Structure, and Company Characteristics on Financial
Performance; there is a negative but insignificant influence between Macro
Fundamental on Ownership Structure and Company Characteristics; there is a
positive and significant influence between Micro Fundamental on Ownership
Structure, Company Characteristics, and Financial Performance; and there is a
negative and significant influence between Ownership Structure and Company
Characteristics. The results of the intervening variable test show that
Ownership Structure and Company Characteristics do not significantly act as
intervening variables that mediate the indirect effect of Macro Fundamentals
and Micro Fundamentals on Financial Performance.
Keywords:
Macro
Fundamentals, Micro Fundamentals, Ownership Structure, Company Characteristics,
Financial Performance
PENDAHULUAN
Kinerja keuangan perusahaan dalam era globalisasi dan persaingan bisnis
yang semakin ketat seperti saat ini pasti menjadi sorotan utama bagi para
investor, manajemen, dan pemangku kepentingan lainnya. Kinerja keuangan yang
solid merupakan indikator vital dari stabilitas dan potensi pertumbuhan
perusahaan di masa depan. Oleh karena itu, analisis terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja keuangan menjadi sangat penting untuk dilakukan.
Kinerja keuangan perusahaan merupakan indikator kunci yang menunjukkan
seberapa efektif perusahaan mengelola sumber dayanya untuk menghasilkan
keuntungan. Kinerja keuangan diproyeksikan dalam laporan keuangan perusahaan
yang memberikan informasi terkait kondisi keuangan perusahaan, terlepas dari
apakah keadaan operasional perusahaan tersebut berada dalam posisi yang baik
atau buruk. Analisis rasio seperti current ratio, return of assets, hingga
return of equity digunakan mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan.
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis pengaruh dari dua aspek
fundamental�makro dan mikro�terhadap kinerja keuangan perusahaan. Mawahib (2016) mengatakan bahwa
situasi perekonomian (baik eksternal maupun internal) akan memberikan dampak
pada hampir seluruh perusahaan.
Aspek fundamental menurut Karim A. et al., (2018) terdiri dari
aspek fundamental makro yang merupakan aspek uncontrollable atau berada
di luar kendali perusahaan dan aspek fundamental mikro yang merupakan aspek controllable
atau aspek-aspek yang dapat dikontrol oleh manajemen perusahaan. Keduanya
dianggap memiliki pengaruh secara langsung (direct) terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba.
Struktur kepemilikan dan karakteristik perusahaan diidentifikasi sebagai
variabel intervening yang dapat mempengaruhi hubungan antara faktor
fundamental dan kinerja keuangan. Struktur kepemilikan merujuk pada distribusi
kepemilikan saham di antara pemegang saham yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan dan strategi perusahaan. Karakteristik perusahaan termasuk umur
perusahaan dan berapa banyak jumlah keseluruhan dari dewan komisaris, direksi,
dan komite audit. Ketiganya secara kolektif merupakan bagian dari struktur
manajemen tertinggi dalam perusahaan.
Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam sektor industri merupakan tulang
punggung ekonomi suatu negara, mereka berperan vital dalam pembangunan ekonomi
dan peningkatan standar hidup masyarakat. Perusahaan-perusahaan sektor industri
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) menarik untuk diteliti karena
mereka mencerminkan dinamika perekonomian Indonesia, memberikan gambaran
tentang pertumbuhan industri, dan berkontribusi signifikan terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) negara. Dilansir dari indonesia.go.id, sektor industri
manufaktur tetap menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional pada kuartal pertama tahun 2023, dengan kontribusi sebesar 16.77
persen.
Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana fundamental
makro serta fundamental mikro dan struktur kepemilikan serta karakteristik
perusahaan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini juga
bertujuan untuk mengetahui bagaimana struktur kepemilikan dan karakteristik
perusahaan memediasi fundamental makro dan mikro terhadap kinerja keuangan
perusahaan.
Ketika berbicara tentang analisis rasio keuangan,
maka materi tentang Manajemen Keuangan akan disinggung. Maka manajemen keuangan
adalah grand theory dari penelitian ini. Manajemen keuangan dapat
diartikan sebagai seluruh aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan,
pencarian dan pengalokasian dana untuk memaksimumkan efisiensi operasi
perusahaan (Sumardi & Suharyono, 2020). Musthafa (2017) berpendapat bahwa manajemen keuangan ketika
diterapkan akan sangat dekat dengan ilmu ekonomi mikro dan makro, ilmu
akuntansi, berikut metode kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis
pengaruh antar variabel yang memerlukan rasio dalam perhitungannya
Agency Theory
Teori keagenan berfokus pada hubungan antara
prinsipal (pemegang saham) dan manajemen (agen). Meskipun keduanya memiliki kepentingan yang saling bertentangan,
yaitu dengan prinsipal menginginkan keuntungan maksimal dan manajemen berusaha
memaksimalkan keuntungan perusahaan, tetapi dalam praktiknya, pencapaian
keuntungan yang ideal sering kali sulit terwujud karena kedua belah pihak
beroperasi secara terpisah (Wardoyo et al., 2022).
Signaling Theory
Teori ini mengacu pada tindakan yang diambil oleh
manajemen perusahaan untuk memberikan petunjuk kepada investor tentang
pandangan manajemen terhadap prospek perusahaan. Teori ini terutama berfokus
pada cara mengurangi ketidakseimbangan informasi antara manajemen perusahaan
dan pihak eksternal (Brigham & Houston, 2018).
Stakeholder Theory
Stakeholder adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan, baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap keberadaan maupun aktivitas di
perusahaan. Teori ini berfokus pada bagaimana perusahaan memantau dan merespons
kebutuhan para pemangku kepentingan (Siregar, 2016).
Definisi Variabel
Variabel yang dianalisis didefinisikan sebagai
berikut.
Fundamental
Makro
Prospek perusahaan
terkait dengan prospek ekonomi secara keseluruhan, ini ada dalam faktor
fundamental makro. Analisis fundamental makro mempertimbangkan lingkungan
bisnis perusahaan pula. Terutama untuk beberapa perusahaan, kondisi
makroekonomi dan industri memiliki pengaruh yang lebih signifikan terhadap laba
daripada kinerja relatif perusahaan di sektor yang sama. Dengan kata lain,
investor perlu memperhatikan kondisi ekonomi secara menyeluruh (Bodie et al.,
2014).
Fundamental
Mikro
Analisis fundamental
mikro mencakup kondisi keuangan perusahaan yang baik atau di atas rata-rata
industri dari emiten yang bersangkutan (Mawahib, 2016). Untuk mengetahui
fundamental dan kinerja keuangan perusahaan digunakan analisis laporan
keuangan. Analisis fundamental mikro ini bersifat menyeluruh untuk manajemen
keuangan perusahaan. Dalam menganalisis laporan keuangan, perusahaan dapat
melihat pada hasil dari rasio-rasio keuangannya untuk dijadikan bahan
pertimbangan.
Struktur
Kepemilikan
Struktur kepemilikan
mencerminkan proporsi persentase kepemilikan saham yang dimiliki para investor
perusahaan, memperlihatkan seberapa besar pengaruh yang dimiliki masing-masing
investor untuk mengontrol aktivitas operasional perusahaan. Dari perspektif
agensi, struktur kepemilikan berfungsi untuk mengurangi konflik antara manajer
dan pemegang saham. Sedangkan dari perspektif informasi asimetris, struktur
kepemilikan dianggap sebagai cara untuk mengatasi ketidakseimbangan informasi
antara pihak internal dan eksternal dengan meningkatkan transparansi informasi
di pasar modal (Hwihanus et al., 2019).
Karakteristik
Perusahaan
Karakteristik
perusahaan merujuk pada sesuatu yang khas melekat pada suatu perusahaan (Surbakti,
2012). Karakteristik
perusahaan dapat meliputi banyak hal, mulai dari aspek sejarah perusahaan,
aspek manajemen perusahaan, hingga pada aspek operasionalnya.
Kinerja
Keuangan
Kinerja keuangan
mencerminkan kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis melalui alat
analisis keuangan. Dengan demikian, pemangku kepentingan dapat memahami baik
dan buruknya keadaan keuangan perusahaan, yang sekaligus mencerminkan prestasi
kerjanya (Arifin &
Marlius, 2018). Alat
analisis keuangan yang sering digunakan yaitu rasio-rasio keuangan
METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
metode purposive sampling untuk pemilihan sampel. Sugiyono (2019) menjelaskan bahwa purposive
sampling adalah teknik pemilihan sampel dengan menggunakan pertimbangan
atau kriteria tertentu yang telah dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor industrial
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2021-2023. Sampel
yang dipilih adalah 10 perusahaan sektor industrial yang terdaftar di BEI pada
periode yang sama sehingga jumlah keseluruhan observasi sebanyak 30
tahun-perusahaan. Kriteria pemilihan sampel didasarkan pada kriteria sebagai
berikut.
1.
Perusahaan pada sektor
industrial non BUMN yang telah tercatat di BEI periode 2021-2023.
2.
Perusahaan memiliki
ketersediaan data laporan keuangan (financial report) lengkap dalam
laporan tahunan (annual report) selama periode 2021-2023 yang
dipublikasikan di situs web resmi perusahaan.
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan
perusahaan, data ekonomi makro dari Bank Indonesia, dan data statistik dari
Badan Pusat Statistik. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengunduh laporan
tahunan dari situs web resmi masing-masing perusahaan serta mengakses database
publik dari Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik.
Variabel Penelitian
Tabel 1 Variabel Penelitian beserta Indikatornya
Variabel |
Notasi |
Indikator |
Fundamental Makro |
X1.1 |
Product Domestic Bruto (PDB) |
X1.2 |
Suku Bunga |
|
X1.3 |
Inflasi |
|
X1.4 |
Nilai Tukar |
|
Fundamental Mikro |
X2.1 |
Current Ratio (CR) |
X2.2 |
Quick Ratio (QR) |
|
X2.3 |
Inventory Turnover Ratio |
|
X2.4 |
Assets Turnover Ratio |
|
X2.5 |
Debt to Assets Ratio (DAR) |
|
X2.6 |
Debt to Equity Ratio (DER) |
|
Struktur Kepemilikan |
Z1.1 |
Kepemilikan Institusional |
Z1.2 |
Kepemilikan Asing |
|
Z1.3 |
Kepemilikan Publik |
|
Z1.4 |
Kepemilikan Manajerial |
|
Karakteristik Perusahaan |
Z2.1 |
Jumlah Dewan Komisaris |
Z2.2 |
Jumlah Dewan Direksi |
|
Z2.3 |
Umur Perusahaan |
|
Z2.4 |
Jumlah Komite Audit |
|
Kinerja Keuangan |
Y1.1 |
Return of Assets (ROA) |
Y1.2 |
Return of Equity (ROE) |
|
Y1.3 |
Net Profit Margin (NPM) |
|
Y1.4 |
Earning per Share (EPS) |
Analisis data dilakukan
dengan menggunakan model Partial Least Squares Structural Equation Modeling
(PLS-SEM) melalui software SmartPLS. Teknik ini dipilih karena kemampuannya
dalam menganalisis hubungan kompleks antar variabel dengan sampel yang relatif
kecil dan distribusi data yang tidak normal. Penggunaan SmartPLS sebagai alat
analisis ini akan melalui dua tahapan: 1) Evaluasi Outer Model; 2)
Evaluasi Inner Model.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Data
Gambar 2 Model PLS-SEM Variabel beserta Indikator
Penelitian
Evaluasi Outer Model
Evaluasi outer
model pada penelitian ini merupakan evaluasi nonparametrik dengan melakukan
uji kalkulasi pada Model PLS-SEM. Outer model pada penelitian ini
mengikuti uji outer model oleh Alvin et al. (2023) dengan melalui uji dua tahap yaitu Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.
Jika semua telah
memenuhi, maka variabel dianggap dapat diterima atau masih dikatakan valid dan
andal dalam penelitian.
Uji Validitas dengan
uji Convergent Validity
Gambar 3 Hasil Outer Loadings Sebelum
Dilakukan Eliminasi Indikator
Warna merah menunjukkan nilai Loading
Factor <0,70 yang berarti variabel tidak valid. Maka, harus dilakukan
eliminasi indikator.
Gambar 4 Hasil Outer Loadings Setelah
Dilakukan Eliminasi Indikator
Gambar 5 Model PLS-SEM Variabel beserta Indikator
Penelitian Setelah Dilakukan Eliminasi Indikator
����������� Terdapat hingga sembilan
indikator yang harus dieliminasi agar dapat memenuhi syarat Loading Factor >0,70
yaitu: Current Ratio (CR) (X2.1); Quick Ratio (QR) (X2.2); Debt
to Assets Ratio (DAR) (X2.5); Debt to Equity Ratio (DER) (X2.6);
Kepemilikan Institusional (Z1.1); Kepemilikan Asing (Z1.2); Kepemilikan Publik
(Z1.3); Jumlah Dewan Komisaris (Z2.1); Earning per Share (EPS) (Y1.4).
Maka, kini kelima variabel telah dianggap memenuhi uji Convergent Validity.
Uji Validitas dengan
uji Average Variance Extracted (AVE)
Tabel 2 Hasil Uji Average Variance Extracted
(AVE)
Variabel |
Average Variance
Extracted (AVE) |
Fundamental Makro |
0,815 |
Fundamental Mikro |
0,748 |
Struktur Kepemilikan |
1,000 |
Karakteristik
Perusahaan |
0,710 |
Kinerja Keuangan |
0,892 |
Hasil uji AVE
menunjukkan nilai >0,50 untuk seluruh variabel, maka dianggap memenuhi uji
AVE. Uji validitas dengan dua faktor telah dipenuhi untuk seluruh variabel
sehingga variabel dapat dinyatakan valid dan dapat diterima untuk digunakan
dalam penelitian.
Uji Reliabilitas
dengan uji Composite Reliability
Tabel 3 Hasil Uji Composite Reliability
Variabel |
Composite
Reliability |
Fundamental Makro |
0,946 |
Fundamental Mikro |
0,856 |
Struktur Kepemilikan |
1,000 |
Karakteristik
Perusahaan |
0,880 |
Kinerja Keuangan |
0,961 |
Uji Composite
Reliability terpenuhi jika nilainya >0,070. Maka berdasarkan hasil dapat
dikatakan bahwa seluruh variabel telah memenuhi uji ini.
Uji Reliabilitas
dengan uji Cronbach�s Alpha
Tabel 4 Hasil Uji Cronbach�s Alpha
Variabel |
Cronbach�s Alpha |
Fundamental Makro |
0,932 |
Fundamental Mikro |
0,677 |
Struktur Kepemilikan |
1,000 |
Karakteristik
Perusahaan |
0,849 |
Kinerja Keuangan |
0,966 |
Variabel dianggap
memenuhi uji Cronbach�s Alpha jika nilainya >0,60. Terlihat pada
tabel bahwa nilai Cronbach�s Alpha untuk seluruh variabel >0,60.
Maka, uji Cronbach�s Alpha telah terpenuhi. Uji Reliabilitas dengan dua
faktor telah dipenuhi untuk seluruh variabel sehingga variabel dapat dinyatakan
reliabel atau dapat diandalkan dan dapat diterima untuk digunakan dalam
penelitian.
Evaluasi Inner Model
Evaluasi inner
model pada penelitian ini merupakan evaluasi nonparametrik dengan melakukan
uji kalkulasi dan bootstrapping pada Model PLS-SEM. Inner model pada
penelitian ini mengikuti langkah pada penelitian Alvin et al. (2023) dengan melalui dua tahap, yaitu Uji Koefisien Determinasi (R-Square)
dan Uji Hipotesis dengan membandingkan nilai t statistic dan p values.
Uji Koefisien
Determinasi (R-Square)
Tabel 5 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R-Square)
Variabel |
R-Square |
Struktur Kepemilikan |
0,288 |
Karakteristik
Perusahaan |
0,411 |
Kinerja Keuangan |
0,670 |
Uji Hipotesis
Uji Hipotesis pertama
adalah uji hipotesis untuk direct effects atau pengaruh antar variabel
secara langsung.
Tabel 5 Hasil Uji Path Coefficients
Hipotesis |
Original Sample (O) |
T Statistics |
P Values |
Hasil |
|
H1 |
Fundamental Makro
→ Kinerja Keuangan |
0,159 |
1,239 |
0,216 |
Ditolak |
H2 |
Fundamental Makro
→ Struktur Kepemilikan |
-0,137 |
0,751 |
0,453 |
Ditolak |
H3 |
Fundamental Makro
→ Karakteristik Perusahaan |
-0,078 |
0,497 |
0,619 |
Ditolak |
H4 |
Fundamental Mikro
→ Struktur Kepemilikan |
0,513 |
3,170 |
0,002 |
Diterima |
H5 |
Fundamental Mikro
→ Karakteristik Perusahaan |
0,537 |
3,334 |
0,001 |
Diterima |
H6 |
Fundamental Mikro
→ Kinerja Keuangan |
0,718 |
5,292 |
0,000 |
Diterima |
H7 |
Struktur Kepemilikan
→ Karakteristik Perusahaan |
-0,736 |
4,532 |
0,000 |
Diterima |
H8 |
Struktur Kepemilikan
→ Kinerja Keuangan |
0,141 |
0,978 |
0,328 |
Ditolak |
H9 |
Karakteristik
Perusahaan → Kinerja Keuangan |
0,101 |
0,840 |
0,401 |
Ditolak |
Pengujian Hipotesis untuk direct effects
Hipotesis pertama (H1)
dengan Fundamental Makro berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan
ditolak. Hasil pengujian menunjukkan terdapat pengaruh yang positif tetapi
tidak signifikan secara statistik antara Fundamental Makro terhadap Kinerja
Keuangan.� Hasil ini menolak penelitian Dwipartha (2013) yang menyatakan bahwa Fundamental Makro berpengaruh negatif tetapi
tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan perusahaan. Hal ini kemungkinan
dikarenakan indikator yang digunakan oleh peneliti lebih berkembang dari pada
peneliti terdahulu, dengan menjadikan PDB sebagai indikator tambahan untuk
Fundamental Makro dan indikator NPM serta ROA sebagai indikator tambahan untuk
Kinerja Keuangan.
Hipotesis kedua (H2)
dengan Fundamental Makro berpengaruh signifikan terhadap Struktur Kepemilikan
ditolak. Hasil pengujian menunjukkan terdapat pengaruh yang negatif tetapi
tidak signifikan secara statistik antara Fundamental Makro terhadap Struktur
Kepemilikan. Hasil ini menolak penelitian Hwihanus &
Ramadhani (2019) yang menyatakan bahwa Fundamental Makro berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan terhadap Struktur Kepemilikan. Hal ini kemungkinan dikarenakan
indikator yang digunakan oleh peneliti lebih berkembang dari pada peneliti
terdahulu, dengan menjadikan PDB dan nilai tukar sebagai indikator tambahan
untuk Fundamental Makro.
Hipotesis ketiga (H3)
dengan Fundamental Makro berpengaruh signifikan terhadap Karakteristik
Perusahaan ditolak. Hasil pengujian menunjukkan terdapat pengaruh yang negatif
tetapi tidak signifikan secara statistik antara Fundamental Makro terhadap
Karakteristik Perusahaan. Hasil ini menolak penelitian Tara &
Hwianus (2023) yang menyatakan bahwa Fundamental Makro berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan terhadap Struktur Kepemilikan. Hal ini kemungkinan dikarenakan
indikator valid dan reliabel yang digunakan oleh peneliti tidak sebanyak
peneliti terdahulu, dengan tidak adanya indikator perputaran penjualan dan
ukuran perusahaan serta adanya perbedaan sektor untuk sampel perusahaan yang
diteliti.
Hipotesis keempat (H4)
dengan Fundamental Mikro berpengaruh signifikan terhadap Struktur Kepemilikan
diterima. Hasil pengujian menunjukkan terdapat pengaruh positif yang signifikan
secara statistik antara Fundamental Mikro terhadap Struktur Kepemilikan. Hasil
ini menolak penelitian Hwihanus et al.
(2019) yang menyatakan bahwa Fundamental Mikro berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Struktur Kepemilikan. Hal ini kemungkinan dikarenakan
indikator valid dan reliabel yang digunakan oleh peneliti tidak sebanyak
peneliti terdahulu, dengan tidak adanya indikator kepemilikan asing dan
kepemilikan pemerintah karena adanya perbedaan jenis untuk
sampel perusahaan yang diteliti yaitu perusahaan BUMN.
Hipotesis kelima (H5)
dengan Fundamental Mikro berpengaruh signifikan terhadap Karakteristik
Perusahaan diterima. Hasil pengujian menunjukkan terdapat pengaruh positif yang
signifikan secara statistik antara Fundamental Mikro terhadap Karakteristik
Perusahaan. Dalam penelitian atas hipotesis ini belum ada penelitian terdahulu
sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai pembaharuan.
Hipotesis keenam (H6)
dengan Fundamental Mikro berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan
diterima. Hasil pengujian menunjukkan terdapat pengaruh yang positif yang
sangat signifikan secara statistik antara Fundamental Mikro terhadap Kinerja
Keuangan. Hasil ini menerima penelitian Esthirahayu et
al. (2014) yang juga menyatakan bahwa Fundamental Mikro berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Ini menandakan bahwa hingga saat ini,
hubungan positif dan signifikan antara Fundamental Mikro dengan Kinerja
Keuangan masih memiliki relevansi.
Hipotesis ketujuh (H7)
dengan Struktur Kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap Karakteristik
Perusahaan diterima. Hasil pengujian menunjukkan ada pengaruh yang negatif dan
sangat signifikan secara statistik antara Struktur Kepemilikan terhadap Karakteristik
Perusahaan. Dalam penelitian atas hipotesis ini belum ada penelitian terdahulu
sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai pembaharuan dengan alasan
terutama karena signifikansinya yang sangat tinggi.
Hipotesis
kedelapan (H8) dengan Struktur Kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Keuangan ditolak. Hasil pengujian menunjukkan terdapat pengaruh yang
positif tetapi tidak signifikan secara statistik antara Struktur Kepemilikan
terhadap Kinerja Keuangan. Hasil ini menerima penelitian Ellen & Nuringsih (2020) yang juga menyatakan bahwa Struktur Kepemilikan berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Ini menandakan bahwa hingga
saat ini, hubungan positif tetapi tidak signifikan antara Struktur Kepemilikan
dengan Kinerja Keuangan masih memiliki relevansi.
Hipotesis kesembilan (H9) dengan Karakteristik
Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan ditolak. Hasil pengujian
menunjukkan terdapat pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan secara
statistik antara Karakteristik Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan. Hasil ini
menolak penelitian Azhar A. et al., (2013) yang menyatakan bahwa Karakteristik Perusahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Hal ini kemungkinan dikarenakan indikator
valid dan reliabel yang digunakan oleh peneliti berbeda peneliti terdahulu,
dengan tidak adanya indikator dewan komisaris tetapi terdapat indikator dewan
direksi dan komite audit pada penelitian ini. Indikator yang digunakan untuk
mengukur Kinerja Keuangan juga tidak terbatas pada ROA saja, tetapi juga
terdapat NPM dan ROE.
Pengujian Hipotesis untuk indirect effects
Tabel 5 Hasil Uji Specific Indirect Effects
Hipotesis |
Original Sample (O) |
T Statistics |
P Values |
Hasil |
|
H10 |
Fundamental Makro → Struktur
Kepemilikan → Kinerja Keuangan |
-0,019 |
0,492 |
0,622 |
Ditolak |
H11 |
Fundamental Mikro → Struktur
Kepemilikan → Kinerja Keuangan |
0,072 |
0,818 |
0,413 |
Ditolak |
H12 |
Fundamental Makro → Karakteristik
Perusahaan → Kinerja Keuangan |
-0,008 |
0,291 |
0,771 |
Ditolak |
H13 |
Fundamental Mikro → Karakteristik
Perusahaan → Kinerja Keuangan |
0,054 |
0,732 |
0,464 |
Ditolak |
Hipotesis kesepuluh
(H10) dengan Struktur Kepemilikan memediasi Fundamental Makro terhadap Kinerja
Keuangan ditolak. Hasil pengujian menunjukkan Struktur Kepemilikan tidak
signifikan berperan sebagai variabel intervening yang memediasi pengaruh
tidak langsung Fundamental Makro terhadap Kinerja Keuangan.
Hipotesis kesebelas
(H11) dengan Struktur Kepemilikan memediasi Fundamental Mikro terhadap Kinerja
Keuangan ditolak. Hasil pengujian menunjukkan Struktur Kepemilikan tidak
signifikan berperan sebagai variabel intervening yang memediasi pengaruh
tidak langsung Fundamental Mikro terhadap Kinerja Keuangan.
Hipotesis kedua belas
(H12) dengan Karakteristik Perusahaan memediasi Fundamental Makro terhadap
Kinerja Keuangan ditolak. Hasil pengujian menunjukkan Karakteristik Perusahaan
tidak signifikan berperan sebagai variabel intervening yang memediasi
pengaruh tidak langsung Fundamental Makro terhadap Kinerja Keuangan.
Hipotesis ketiga belas
(H13) dengan Karakteristik Perusahaan memediasi Fundamental Mikro terhadap
Kinerja Keuangan ditolak. Hasil pengujian menunjukkan Karakteristik Perusahaan
tidak signifikan berperan sebagai variabel intervening yang memediasi
pengaruh tidak langsung Fundamental Mikro terhadap Kinerja Keuangan.
SIMPULAN
Berdasarkan data atas tiga
variabel independen, dua variabel intervening, dan satu variabel
dependen yang telah diuji dan dianalisis, penelitian tentang pengaruh Fundamental Makro dan Fundamental
Mikro terhadap Kinerja Keuangan perusahaan dengan Struktur Kepemilikan dan
Karakteristik Perusahaan sebagai variabel intervening pada perusahaan sektor
industrial
yang tercatat di bei periode 2021-2023 ini telah menghasilkan sebagai berikut.
DAFTAR PUSTAKA
Alvin,
Nastiti, P., & Marsella, E. (2023). Identifikasi Faktor Loyalitas Pengguna
pada Shopee Games Menggunakan Expectation-Confirmation Model (ECM). Edu
Komputika Journal, 10(1), 38�45.
https://doi.org/10.15294/edukomputika.v10i1.61821
Arifin,
I. Z., & Marlius, D. (2018). Analisis Kinerja Keuangan Pt . Pegadaian
Cabang Ulak Karang. Keuangan Dan Perbankan, 1�10.
Azhar
A, A., Kirmizi, & Putri, D. E. (2013). Analisis Karakteristik Perusahaan
yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perusahaan. Pekbis Jurnal, 5(3),
190�201. https://doi.org/10.31258/pekbis.5.3.190-201
Bodie,
Z., Kane, A., & Marcus, A. J. (2014). Manajemen Portofolio dan
Investasi: Edisi Global. Buku 1 (9th ed.). Salemba Empat.
Brigham,
E. F., & Houston, J. F. (2018). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (14th
ed.). Salemba Empat.
Dwipartha,
N. M. W. (2013). Pengaruh Faktor Ekonomi Makro dan Kinerja Keuangan terhadap
Nilai Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Udayana, 2(4), 226�248.
Ellen,
& Nuringsih, K. (2020). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Keputusan Keuangan
dan Risiko Bisnis terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Manajerial Dan
Kewirausahaan, 2(2), 417�427. https://doi.org/10.24912/jmk.v2i2.7935
Esthirahayu,
D. P., Handayani, S. R., & Hidayat, R. R. (2014). Pengaruh Rasio
Likuiditas, Rasio Leverage dan Rasio Aktivitas terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan (Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010-2012). Jurnal Administrasi Bisnis, 8(1),
1�9.
Hwihanus,
& Ramadhani, A. D. (2019). The Analysis of The Micro and Macro Fundamental,
Ownership Structure, Good Corporate Governance, and Capital Structure Effent on
Financial Performance. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 4(2), 252�267.
https://doi.org/10.23887/jia.v4i2.17650
Hwihanus,
Ratnawati, T., & Yuhertiana, I. (2019). Analisis Pengaruh Fundamental Makro
dan Fundamental Mikro terhadap Struktur Kepemilikan, Kinerja Keuangan, dan
Nilai Perusahaan pada Badan Usaha Milik Negara yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Business and Finance Journal, 4(1), 65�72.
https://doi.org/10.33086/bfj.v4i1.1097
Karim
A., A. F., Hermanto, & Ardana P., I. N. N. (2018). Pengaruh Faktor
Fundamental Makro dan Mikro terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Saham
Perusahaan Sektor Infrastruktur dan Sektor Kontruksi yang Terdaftar di BEI
Periode 2015 � 2017. JMM UNRAM - Master of Management Journal, 7(2),
86�102. https://doi.org/10.29303/jmm.v7i2.384
Mawahib,
O. A. (2016). Pengaruh Faktor Fundamental Mikro dan Makro terhadap Return Saham
(Studi pada Perusahaan Terdaftar Indeks Kompas-100 Periode Tahun 2013-2015). Jurnal
Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya, 4(2), 1�13.
Musthafa.
(2017). Manajemen Keuangan (P. Christian (ed.); 1st ed.). CV. ANDI
OFFSET.
Siregar,
R. (2016). Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Penghindaran Pajak pada
Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi, 5(2).
Sugiyono.
(2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Alfabeta.
Sumardi,
R., & Suharyono. (2020). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Lembaga
Penerbitan Universitas-Universitas Nasional (LPU-UNAS).
Surbakti,
T. A. V. (2012). Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Reformasi Perpajakan
terhadap Penghindaran Pajak di Perusahaan Industri Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010. In Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Universitas Indonesia.
Tara,
A., & Hwianus. (2023). Pengaruh Fundamental Makro Ekonomi, CSR, Struktur
Kepemilikan, dan Karakteristik Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Properti di
BEI. Economic and Business Management International Journal, 5(3),
260�274. https://doi.org/10.556442/eabmij.v5i3.345
Wardoyo,
D. U., Rahmadani, R., & Hanggoro, P. T. (2022). Good Corporate Governance
Dalam Perspektif Teori Keagenan. EKOMA : Jurnal Ekonomi, Manajemen,
Akuntansi, 1(1), 39�43. https://doi.org/10.56799/ekoma.v1i1.25
|
|