Pengaruh Substitusi Tepung Oatmeal (Avena Sativa) Pada Pembuatan Tortilla Chips Terhadap Kualitas Fisik dan Daya Terima Konsumen

 

� The Effect of Oatmeal Flour Substitution (Avena Sativa) in Making Tortilla Chips on Physical Quality and Consumer Acceptability

 

1)* Elvina Maitri Paramita, 2)Ridawati, 3)Mariani

1,2,3 Universitas Negeri Jakarta, Indonesia.

 

*Email: 1)[email protected], 2)[email protected], 3)[email protected] �

*Correspondence: 1) Elvina Maitri Paramita

 

DOI: 10.59141/comserva.v4i3.1370

 

 

 

 

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh substitusi tepung oatmeal pada tortilla chips terhadap kualitas fisik dan daya terima konsumen. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pengolahan Makanan, Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta yang dimulai pada bulan September 2022 hingga Juni 2024. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan sampel tortilla chips substitusi tepung oatmeal sebanyak 15%, 25% dan 35%. Pengujian kualitas fisik diuji terhadap dua aspek yaitu, ketebalan dan kekerasan yang dilakukan dengan uji Anova menghasilkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap ketiga produk tortilla chips sehingga dilanjutkan dengan uji Duncan yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata pada aspek ketebalan pada persentase 15% dan aspek kekerasan pada persentase 35%. Pengujian daya terima konsumen diuji kepada 75 panelis konsumen dengan uji Friedman yang menunjukkan bahwa aspek warna dan aroma oatmeal tidak terdapat pengaruh signifikan, sedangkan pada aspek aroma jagung, rasa gurih, rasa jagung, rasa oatmeal dan tekstur terdapat pengaruh signifikan sehingga dilanjutkan dengan uji Tuckey. Hasil uji Tuckey menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata pada aspek aroma jagung, rasa gurih, rasa jagung, rasa oatmeal dan tekstur pada persentase 35%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk perlakuan terbaik adalah tortilla chips substitusi tepung oatmeal sebesar 35% yang memiliki tekstur dan ketebalan sesuai dengan tortilla chips dan produk yang paling disukai oleh konsumen.

 

Kata kunci: Daya Terima Konsumen, Kualitas Fisik, Tepung Oatmeal, Tortilla Chips

 

ABSTRACT

This research aims to analyze the effect of substitution of oatmeal flour for tortilla chips on physical quality and consumer acceptance. The research was conducted at the Food Processing Laboratory, Culinary Education Study Program, Faculty of Engineering, Jakarta State University starting from September 2022 to June 2024. This research used an experimental method with samples of tortilla chips substituted with 15%, 25% and 35% oatmeal flour. Physical quality testing was tested on two aspects, thickness and hardness, which was carried out using the Anova test resulting in a significant difference in all three tortilla chip products, so it was continued with the Duncan test which showed that there was a real difference in the thickness and hardness aspect respectively at a percentage of 15% and 35%. The consumer acceptability test was tested on 75 consumer panelists using the Friedman test which showed that the color and aroma aspects of oatmeal had no significant influence, while the aspects of corn aroma, savory taste, corn taste, oatmeal taste and texture had a significant influence so it was continued with the Tuckey test. The Tuckey test results show that there are real differences in the aspects of corn aroma, savory taste, corn taste, oatmeal taste and texture at a percentage of 35%. The results of this research show that the best treatment product is tortilla chips with a 35% substitution of oatmeal flour which has a texture and thickness similar to tortilla chips and is the product most liked by consumers.

 

Keywords: Consumer Acceptance, Oatmeal Flour, Physical Quality, Tortilla Chips

 

 


PENDAHULUAN

Camilan (snack) atau yang dikenal dengan makanan ringan merupakan istilah untuk makanan dengan porsi yang kecil dan dikonsumsi menyelingi makanan utama. Secara umum, suatu makanan ringan baiknya berada pada rentang 150-250 kalori (Harvard, 2021). Kemudian berdasarkan jenisnya, snack yang banyak beredar di pasaran saat ini adalah snack yang mengandung monosodium glutamat (MSG), tinggi kalori, tinggi lemak, dan zat-zat lain yang berbahaya (Unpad, 2012). Makanan ringan yang tersedia di pasaran sebagian besar juga memiliki tingkat serat yang rendah sehingga masyarakat di perkotaan sekarang sulit menemukan makanan ringan tinggi serat. Sedangkan dibutuhkan konsumsi serat yang cukup untuk menjaga kesehatan pencernaan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan akibat kekurangan konsumsi serat seperti konstipasi, wasir, sindrom iritasi usus besar (IBS), obesitas, penyakit jantung, diabetes dan kanker usus besar (Hullings et al., 2020).

Hingga saat ini kebutuhan makanan ringan tinggi serat yang memiliki sifat organoleptik yang dapat diterima dengan baik oleh konsumen semakin diminati, dilihat dari beragamnya penawaran produk � produk camilan sehat di gerai � gerai. Makanan ringan tinggi serat dapat menjadi makanan alternatif bagi masyarakat yang ingin mendapatkan fungsi atau manfaat kesehatan.

Terdapat berbagai jenis makanan ringan di Indonesia yang diminati oleh berbagai kalangan, yaitu produk ekstrusi berbasis terigu (contohnya yaitu, ciki � cikian), keripik, snack bar, cokelat batangan, popcorn, nougat, produk kacang-kacangan, dan tortilla chips. Pada penelitian ini, tortilla chips dipilih sebagai produk yang menjadi objek penelitian karena proses pembuatannya lebih mudah, serta tidak membutuhkan alat khusus untuk membuatnya, sehingga industri kecil dan menengah juga dapat memproduksinya. Alasan lainnya adalah tortilla chips memiliki peminat yang tinggi di masyarakat, hal ini ditunjukkan dengan beragamnya jumlah merek tortilla chips yang dapat ditemukan di pasaran.

Secara etimologi tortilla berasal dari kata torta (dalam bahasa Spanyol) yang artinya kue, dan pada umumnya tortilla didefinisikan sebagai roti tanpa ragi yang berbentuk bulat dan pipih yang terbuat dari tepung gandum atau jagung giling (Saldivar, 2016). Tortilla gandum sangat mirip dengan roti tanpa ragi yang ada di negara-negara Timur Tengah dan Asia Selatan. Di Tiongkok juga dikenal dengan nama laobing. Sedangkan di India mirip dengan roti chapati yang terbuat dari gandum. Di masyarakat yang dianggap sebagai tortilla yang �asli� biasanya adalah tortilla yang berasal dari Amerika Utara dan berbahan dasar jagung giling. Tortilla jagung sudah diproduksi secara turun - temurun sejak zaman suku Aztec. Tortilla jagung sangat populer di Amerika Utara karena produksi jagung di daerah Amerika Utara sangat berlimpah. Penduduk di Amerika Utara dan Kanada sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah lahan yang mereka miliki. Banyak petani yang memiliki lahan ribuan hektar sehingga hasil panennya berlimpah ruah dan banyak yang diekspor ke negara lain. Oleh karena itu, jagung giling di negara � negara tersebut umumnya diolah menjadi berbagai olahan salah satunya menjadi tortilla chips.

Tortilla chips merupakan salah satu produk olahan dari tepung jagung yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia dan terus berkembang hingga saat ini. Tortilla chips merupakan produk olahan dari jagung atau tepung jagung yang berasal dari Meksiko (Santoso, 2008). Tortilla chips memiliki bentuk yang bermacam-macam seperti segitiga dan persegi. Tortilla chips memiliki sifat tekstur yang renyah dan biasanya dapat dimakan langsung atau dengan saus celup. Tortilla chips adalah produk olahan berbahan dasar jagung yang dibuat melalui proses pemasakan, penggilingan, pengeringan, dan penggorengan. Proses penggorengan tortilla chips ditandai dengan terjadinya proses gelatinisasi pati dan pembentukan lapisan luar berwarna kuning dan cita rasa khusus yang dihasilkan dari reaksi maillard. Dalam pembuatan tortilla chips, sebagian besar proses gelatinisasi terjadi selama pemanggangan dan pada 10 � 15 detik pertama proses penggorengan (Moreira et al., 1995). Karakteristik tortilla chips yaitu berwarna kuning, renyah, tipis, dan mudah hancur. Tortilla chips dapat terbuat dari bahan yang memiliki kadar pati tinggi ataupun rendah (Wiriono, 1999). Umumnya tortilla chips dibuat menggunakan tepung jagung.

Menurut Rooney & Serna-Saldivar (1987), dalam pembuatan tortilla chips dapat ditambahkan bumbu-bumbu, rempah-rempah atau campuran yang lain untuk menghasilkan produk yang inovatif. Tortilla chips pada umumnya dibuat menggunakan bahan yang mengandung kadar karbohidrat yang tinggi tetapi kandungan serat dan proteinnya cukup rendah. Untuk meningkatkan kadar serat dan protein pada formula tortilla chips dapat digunakan bahan pangan dengan kandungan serat dan protein yang tinggi seperti oatmeal.

Oatmeal (Avena sativa L) biasa disebut Havermut (bahasa Belanda: havermout; bahasa Inggris: oatmeal) adalah sejenis tepung kasar yang terbuat dari oat yang sudah dikupas. Oatmeal juga sering dinamai sebagai rolled oats, old-fashioned oats, oatmeal flaked oats, flaked oatmeal, oatflakes. Biasanya oatmeal dikonsumsi sebagai sarapan di pagi hari dalam bentuk sereal atau dapat digunakan juga sebagai bahan baku untuk membuat kue kering (Astawan & Leomitro, 2009).

Oatmeal terbuat dari oat yang telah dikukus, dibolak-balik, dan dipotong agar lebih singkat waktu pemasakannya. Setelah itu, akan diperoleh oat dalam bentuk serpihan-serpihan yang akan diproses pada tahap selanjutnya dengan menggilingnya menggunakan pin atau hammer mill hingga menjadi tepung oatmeal (Decker et al., 2014). Tepung oatmeal yang diperoleh ini kemudian akan digunakan sebagai bahan baku substitusi tepung jagung dalam pembuatan tortilla chips di penelitian ini.

Tepung oatmeal digunakan sebagai bahan substitusi dalam pembuatan tortilla chips pada penelitian ini karena tepung oatmeal memiliki kandungan serat pangan yang tinggi yaitu 10,3 g per 100 g bobot kering yang terdiri dari serat pangan larut air sebanyak 3,8 gram dan serat pangan tak larut air sebanyak 6,5 gram (Dhingra et al., 2012). Serat pangan larut air utama yang terdapat di dalam tepung oatmeal yaitu beta glukan. Beta glukan merupakan polisakarida yang resisten terhadap proses pencernaan dan absorpsi di dalam usus kecil, sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol dan glukosa dalam darah. Serat pangan larut air yang dikonsumsi dapat mempengaruhi pencernaan dan absorpsi nutrisi di dalam usus dan dapat berperan sebagai substrat untuk mikroflora usus sehingga dapat menimbulkan efek laksatif yang akan mencegah terjadinya sembelit (Rasane et al., 2015).

Penelitian ini perlu dilakukan untuk menganalisis pengaruh substitusi tepung oatmeal yang berbeda terhadap kualitas fisik dan daya terima konsumen pada tortilla chips substitusi tepung oatmeal. Pada penelitian ini diberikan perlakuan dengan mensubstitusi bahan dasar tortilla chips dengan tepung oatmeal untuk meningkatkan kadar serat dalam tortilla chips tersebut.

Setelah mengidentifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian dibatasi pada pengaruh substitusi tepung oatmeal dalam pembuatan tortilla chips terhadap kualitas fisik yang dinilai dari aspek ketebalan dan kekerasan dan daya terima konsumen yang dinilai dari aspek warna, aroma, rasa dan tekstur.

Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh substitusi tepung oatmeal pada pembuatan tortilla chips terhadap kualitas fisik dan daya terima konsumen.

 

METODE

Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian

Tempat penelitian pembuatan tortilla chips substitusi tepung oatmeal ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Makanan Program Studi Pendidikan Tata Boga dan pengujian kualitas fisiknya dilakukan di Laboratorium Analisis dan Rekayasa Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari bulan September 2022 � Juni 2024.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah tortilla chips dengan substitusi tepung oatmeal. Sampel pada penelitian ini adalah tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 15%, 25% dan 35%.

Definisi Operasional

Variabel dalam sebuah penelitian harus didefinisikan secara operasional. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

Tepung Oatmeal

Tepung oatmeal adalah hasil dari oatmeal yang telah digiling halus dan diayak dengan ayakan 100 mesh sehingga diperoleh oatmeal yang sudah halus seperti tepung. Dalam penelitian ini tepung oatmeal digunakan untuk substitusi dalam pembuatan tortilla chips sebanyak 15%, 25% dan 35%.

Tortilla Chips Substitusi Tepung Oatmeal

Tortilla chips substitusi tepung oatmeal adalah salah satu camilan yang dibuat dengan bahan dasar tepung jagung, tepung terigu, tepung tapioka, garam, gula, oregano, kunyit bubuk, kaldu jamur bubuk, margarin, kuning telur, air, dan baking powder yang kemudian disubstitusi dengan tepung oatmeal. Tortilla chips substitusi tepung oatmeal dibuat dengan bentuk segitiga pipih berukuran 4 x 4 x 4 cm, berwarna kuning kecoklatan, memiliki tekstur yang renyah, gurih, memiliki rasa jagung dan oatmeal serta beraroma jagung dan oatmeal. Persentase substitusi tepung oatmeal yang digunakan dalam pembuatan tortilla chips ini adalah 15%, 25% dan 35%.

 

Daya Terima Konsumen Tortilla Chips Substitusi Tepung Oatmeal

Daya terima konsumen tortilla chips substitusi tepung oatmeal adalah penilaian tingkat kesukaan konsumen terhadap produk tortilla chips substitusi tepung oatmeal berdasarkan instrumen penilaian uji hedonik dengan panelis sebanyak 75 orang untuk aspek warna, rasa gurih, rasa jagung, rasa oatmeal, aroma jagung, aroma oatmeal, dan tekstur. Masing-masing dari 7 kriteria tersebut diberikan skor tertinggi adalah lima (5) dan yang terendah adalah satu (1), sehingga didapati skor tertinggi dari produk tortilla chips substitusi tepung oatmeal adalah 35 dan terendah adalah 7.

a.       Warna

Warna adalah tingkat kesukaan panelis pada warna tortilla chips setelah digoreng yang diukur dengan indikator penilaian: sangat suka dengan skala nilai 5 (lima), suka dengan skala nilai 4 (empat), agak suka dengan skala nilai 3 (tiga), tidak suka dengan skala nilai 2 (dua), dan sangat tidak suka dengan skala nilai 1 (satu).

b.       Rasa gurih

Rasa gurih adalah tingkat kesukaan panelis pada kegurihan tortilla chips yang diukur dengan indikator penilaian: sangat suka dengan skala nilai 5 (lima), suka dengan skala nilai 4 (empat), agak suka dengan skala nilai 3 (tiga), tidak suka dengan skala nilai 2 (dua), dan sangat tidak suka dengan skala nilai 1 (satu).

c.         Rasa jagung

Rasa jagung adalah tingkat kesukaan panelis pada rasa tortilla chips yang ditimbulkan dari jagung yang diukur dengan indikator penilaian: sangat suka dengan skala nilai 5 (lima), suka dengan skala nilai 4 (empat), agak suka dengan skala nilai 3 (tiga), tidak suka dengan skala nilai 2 (dua), dan sangat tidak suka dengan skala nilai 1 (satu).

d.       Rasa oatmeal

Rasa oatmeal adalah tingkat kesukaan panelis pada rasa tortilla chips yang ditimbulkan dari oatmeal yang diukur dengan indikator penilaian: sangat suka dengan skala nilai 5 (lima), suka dengan skala nilai 4 (empat), agak suka dengan skala nilai 3 (tiga), tidak suka dengan skala nilai 2 (dua), dan sangat tidak suka dengan skala nilai 1 (satu).

e.       Aroma jagung

Aroma jagung adalah tingkat kesukaan panelis pada aroma yang tercium pada tortilla chips yang ditimbulkan dari jagung yang diukur dengan indikator penilaian: sangat suka dengan skala nilai 5 (lima), suka dengan skala nilai 4 (empat), agak suka dengan skala nilai 3 (tiga), tidak suka dengan skala nilai 2 (dua), dan sangat tidak suka dengan skala nilai 1 (satu).

f.        Aroma oatmeal

Aroma oatmeal adalah tingkat kesukaan panelis pada aroma yang tercium pada tortilla chips yang ditimbulkan dari oatmeal yang diukur dengan indikator penilaian: sangat suka dengan skala nilai 5 (lima), suka dengan skala nilai 4 (empat), agak suka dengan skala nilai 3 (tiga), tidak suka dengan skala nilai 2 (dua), dan sangat tidak suka dengan skala nilai 1 (satu).

g.       Tekstur

Tekstur adalah tingkat kesukaan panelis pada tekstur renyah tortilla chips yang diukur dengan indikator penilaian: sangat suka dengan skala nilai 5 (lima), suka dengan skala nilai 4 (empat), agak suka dengan skala nilai 3 (tiga), tidak suka dengan skala nilai 2 (dua), dan sangat tidak suka dengan skala nilai 1 (satu).

Kualitas Fisik Tortilla Chips Substitusi Tepung Oatmeal

Kualitas fisik tortilla chips substitusi tepung oatmeal adalah suatu parameter penilaian terhadap tortilla chips substitusi tepung oatmeal yang dilihat secara objektif berdasarkan karakteristik fisik yang meliputi aspek kekerasan dengan menggunakan texture analyzer dan aspek ketebalan dengan menggunakan jangka sorong. Kemudian masing � masing aspek akan diuji sebanyak 3 kali pengulangan.

a.       Ketebalan

Ketebalan adalah aspek fisik pada tortilla chips yang diukur dengan menggunakan jangka sorong sebanyak 3 kali pengulangan untuk melihat ketebalan tortilla chips yang sudah matang. Ketebalan harus diukur karena ketebalan tortilla chips harus konsisten agar tekstur tortilla chips tetap konsisten renyahnya.

b.       Kekerasan

Kekerasan adalah aspek fisik pada tortilla chips yang diukur dengan menggunakan texture analyzer sebanyak 3 kali pengulangan untuk melihat kekuatan puncak kekerasan tortilla chips pada tahap siklus kompresi pertama gigitan pertama).

Metode, Rancangan dan Prosedur Penelitian

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, di mana peneliti membuat tortilla chips substitusi tepung oatmeal. Percobaan dilakukan dengan cara mensubstitusi tortilla chips dengan tepung oatmeal dengan masing-masing persentase sebesar 15%, 25% dan 35%. Untuk mengetahui kualitas tortilla chips substitusi tepung oatmeal akan dilakukan uji organoleptik dan uji fisik. Uji organoleptik adalah uji kesukaan yang dilakukan kepada panelis yang berjumlah 75 orang menggunakan panca indra. Sedangkan uji fisik adalah uji karakteristik penampilan pada tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dengan aspek yang akan diukur.

Rancangan Penelitian

Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu variabel terikat dan variabel bebas.

Variabel Bebas

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel penyebab dalam suatu penelitian. Variabel bebas dalam penelitian adalah substitusi tepung oatmeal pada pembuatan tortilla chips dengan persentase 15%, 25% dan 35%.

Variabel Terikat

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang diteliti atau dicari dalam penelitian sebagai akibat dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas fisik tortilla chips yang meliputi aspek ketebalan dan kekerasan serta daya terima konsumen tortilla chips substitusi tepung oatmeal.

Desain Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah membuat tortilla chips dengan substitusi tepung oatmeal dengan persentase yang berbeda sebanyak 15%, 25% dan 35% sehingga desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Tabel 1 Desain Penelitian Tortilla Chips Substitusi Tepung Oatmeal

Aspek Penilaian

Jumlah Panelis

Kode Sampel

132

546

606

Rasa gurih

1 s/d 75

 

 

 

Rasa jagung

1 s/d 75

 

 

 

Rasa oatmeal

1 s/d 75

 

 

 

Warna

1 s/d 75

 

 

 

Aroma jagung

1 s/d 75

 

 

 

Aroma oatmeal

1 s/d 75

 

 

 

Tekstur

1 s/d 75

 

 

 

Keterangan:

132: tortilla chips dengan substitusi 15% tepung oatmeal

546: tortilla chips dengan substitusi 25% tepung oatmeal

606: tortilla chips dengan substitusi 35% tepung oatmeal

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian pada pembuatan tortilla chips dengan substitusi tepung oatmeal dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah uji validitas yang dilakukan oleh 5 panelis ahli yaitu, dosen Program Studi Pendidikan Tata Boga Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta terhadap aspek warna, rasa gurih, rasa jagung, rasa oatmeal, aroma jagung, aroma oatmeal dan tekstur yang dinilai menggunakan uji mutu sensoris atau organoleptik. Tahap kedua dilanjutkan dengan uji organoleptik dengan panelis konsumen berjumlah 75 orang terhadap daya terima konsumen pada aspek warna, rasa gurih, rasa jagung, rasa oatmeal, aroma jagung, aroma oatmeal dan tekstur. Seluruh aspek dinilai menggunakan instrumen uji organoleptik dengan skala kategori penilaian sangat suka (5), agak suka (4), suka (3), tidak suka (2) dan sangat tidak suka (1). Setelah dilakukan tahap uji tersebut, hasil dari uji organoleptik terhadap daya terima konsumen dihitung melalui uji hipotesis dengan menggunakan friedman. Jika dari uji Friedman menyatakan menolak H0 yang berarti menerima H1 maka akan dilanjutkan dengan uji Tuckey untuk mengetahui kelompok terbaik dari ketiga perlakuan.

Uji Fisik secara keseluruhan dinilai dari pengukuran suatu produk terhadap aspek kekerasan dengan menggunakan alat ukur texture analyzer dan aspek ketebalan dengan menggunakan alat ukur jangka sorong atau sigmat. Setelah melakukan uji tersebut, hasil dari uji fisik dihitung melalui uji hipotesis dengan menggunakan uji anova. Jika hasil dari uji anova menyatakan menolak H0 yang berarti menerima H1 maka akan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan dari ketiga perlakuan.

Hasil Uji Validitas

�Uji validitas dilakukan kepada 5 dosen ahli Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Jakarta. Uji validitas dilakukan untuk memperoleh penilaian produk tortilla chips substitusi tepung oatmeal. Aspek yang dinilai pada uji validitas ini meliputi warna, rasa gurih, rasa jagung, rasa oatmeal, aroma jagung, aroma oatmeal dan tekstur dengan hasil yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Aspek Warna

Hasil penilaian uji validitas oleh dosen ahli terhadap aspek warna dari tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 15%, 25% dan 35% sebagai berikut:

Tabel 2 Hasil Validasi Aspek Warna

Kategori

Skor

Aspek Warna Tortilla Chips Substitusi Tepung Oatmeal

15%

25%

35%

n

%

n

%

n

%

Kuning Kecoklatan

5

2

40

2

40

4

80

Kuning

4

2

40

2

40

0

0

Agak Kuning

3

1

20

0

0

0

0

Putih Kekuningan

2

0

0

0

0

0

0

Coklat

1

0

0

1

20

1

20

Jumlah

5

100

5

100

5

100

Mean

4.2

3.8

4.2

Keterangan:

N= jumlah panelis

%= jumlah panelis dalam persen

Berdasarkan hasil uji validasi yang dilakukan kepada 5 panelis ahli pada perlakuan 15% menunjukan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih warna kuning kecoklatan, 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih warna kuning dan 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih warna agak kuning. Pada perlakuan 25% menunjukan 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih warna coklat, 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih warna kuning kecoklatan dan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih warna kuning. Sedangkan pada perlakuan 35% menunjukkan 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih warna coklat dan 4 orang panelis ahli dengan persentase 80% memilih warna kuning kecoklatan.

Hasil uji validasi kepada 5 panelis ahli terhadap aspek warna tortilla chips substitusi tepung oatmeal menunjukan perlakuan 15% memperoleh skor rata-rata sebesar 4,2 yang artinya tortilla chips memiliki skala warna kuning. Pada perlakuan 25% diperoleh skor rata-rata sebesar 3,8 yang artinya tortilla chips memiliki skala warna antara agak kuning hingga kuning. Sedangkan pada perlakuan 35% diperoleh skor rata-rata sebesar 4,2 yang artinya tortilla chips memiliki skala warna kuning. Berdasarkan hasil tersebut tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 15% dan 35% memiliki rata-rata tertinggi 4,2 yang berada pada kategori skala warna kuning.

Aspek Aroma Jagung

Hasil penilaian uji validitas oleh dosen ahli terhadap aspek aroma jagung dari tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 15%, 25% dan 35% sebagai berikut:

Tabel 3 Hasil Validasi Aspek Aroma Jagung

Kategori

Skor

Aspek Aroma Jagung Tortilla Chips Substitusi Tepung Oatmeal

15%

25%

35%

n

%

n

%

n

%

Sangat Tidak Beraroma Jagung

5

0

0

0

0

0

0

Tidak Beraroma Jagung

4

2

40

1

20

2

40

Agak Beraroma Jagung

3

1

20

2

40

2

40

Beraroma Jagung

2

2

40

2

40

1

20

Sangat Beraroma Jagung

1

0

0

0

0

0

0

Jumlah

5

100

5

100

5

100

Mean

3

2.8

3.2

Keterangan:

N= jumlah panelis

%= jumlah panelis dalam persen

 

Berdasarkan hasil uji validasi yang dilakukan kepada 5 panelis ahli pada perlakuan 15% menunjukan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala tidak beraroma jagung, 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih skala agak beraroma jagung dan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala beraroma jagung. Pada perlakuan 25% menunjukan 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih skala tidak beraroma jagung, 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala agak beraroma jagung dan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala beraroma jagung. Sedangkan pada perlakuan 35% menunjukkan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala tidak beraroma jagung, 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala agak beraroma jagung dan 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih skala beraroma jagung.

Hasil uji validasi kepada 5 panelis ahli terhadap aspek aroma jagung tortilla chips substitusi tepung oatmeal menunjukan perlakuan 15% memperoleh skor rata-rata sebesar 3 yang artinya tortilla chips memiliki skala aroma agak beraroma jagung. Pada perlakuan 25% diperoleh skor rata-rata sebesar 2,8 yang artinya tortilla chips memiliki skala aroma antara beraroma jagung hingga agak beraroma jagung. Sedangkan pada perlakuan 35% diperoleh skor rata-rata sebesar 3,2 yang artinya tortilla chips memiliki skala aroma agak beraroma jagung. Berdasarkan hasil tersebut tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 35% memiliki rata-rata tertinggi 3,2 yang berada pada kategori skala aroma agak beraroma jagung.

Aspek Aroma Oatmeal

Hasil penilaian uji validitas oleh dosen ahli terhadap aspek aroma oatmeal dari tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 15%, 25% dan 35% sebagai berikut:

Tabel 4 Hasil Validasi Aspek Aroma Oatmeal

Kategori

Skor

Aspek Aroma Oatmeal Tortilla Chips Substitusi Tepung Oatmeal

15%

25%

35%

n

%

n

%

n

%

Sangat Tidak Beraroma Oatmeal

5

0

0

0

0

0

0

Tidak Beraroma Oatmeal

4

2

40

2

40

2

40

Agak Beraroma Oatmeal

3

2

40

2

40

1

20

Beraroma Oatmeal

2

1

20

1

20

2

40

Sangat Beraroma Oatmeal

1

0

0

0

0

0

0

Jumlah

5

100

5

100

5

100

Mean

3.2

3.2

3

Keterangan:

N= jumlah panelis

%= jumlah panelis dalam persen

 

Berdasarkan hasil uji validasi yang dilakukan kepada 5 panelis ahli pada perlakuan 15% menunjukan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala tidak beraroma oatmeal, 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala agak beraroma oatmeal dan 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih skala beraroma oatmeal. Pada perlakuan 25% menunjukan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala tidak beraroma oatmeal, 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala agak beraroma oatmeal dan 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih skala beraroma oatmeal. Sedangkan pada perlakuan 35% menunjukkan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala tidak beraroma oatmeal, 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih skala agak beraroma oatmeal dan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala beraroma oatmeal.

Hasil uji validasi kepada 5 panelis ahli terhadap aspek aroma oatmeal tortilla chips substitusi tepung oatmeal menunjukan perlakuan 15% memperoleh skor rata-rata sebesar 3,2 yang artinya tortilla chips memiliki skala aroma agak beraroma oatmeal. Pada perlakuan 25% diperoleh skor rata-rata sebesar 3,2 yang artinya tortilla chips memiliki skala aroma agak beraroma oatmeal. Sedangkan pada perlakuan 35% diperoleh skor rata-rata sebesar 3 yang artinya tortilla chips memiliki skala aroma agak beraroma oatmeal. Berdasarkan hasil tersebut tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 15% dan 25% memiliki rata-rata tertinggi 3,2 yang berada pada kategori skala aroma agak beraroma oatmeal.

Aspek Rasa Gurih

Hasil penilaian uji validitas oleh dosen ahli terhadap aspek rasa gurih dari tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 15%, 25% dan 35% sebagai berikut:

Tabel 5 Hasil Validasi Aspek Rasa Gurih

Kategori

Skor

Aspek Rasa Gurih Tortilla Chips Substitusi Tepung Oatmeal

15%

25%

35%

n

%

n

%

n

%

Sangat Gurih

5

0

0

0

0

0

0

Gurih

4

2

40

3

60

3

60

Agak Gurih

3

3

60

2

40

1

20

Tidak Gurih

2

0

0

0

0

1

20

Sangat Tidak Gurih

1

0

0

0

0

0

0

Jumlah

5

100

5

100

5

100

Mean

3.4

3.6

3.4

Keterangan:

N= jumlah panelis

%= jumlah panelis dalam persen

 

Berdasarkan hasil uji validasi yang dilakukan kepada 5 panelis ahli pada perlakuan 15% menunjukan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala gurih dan 3 orang panelis ahli dengan persentase 60% memilih skala agak gurih. Pada perlakuan 25% menunjukan 3 orang panelis ahli dengan persentase 60% memilih skala gurih dan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala agak gurih. Sedangkan pada perlakuan 35% menunjukkan 3 orang panelis ahli dengan persentase 60% memilih skala gurih, 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih skala agak gurih dan 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih skala tidak gurih..

Hasil uji validasi kepada 5 panelis ahli terhadap aspek rasa gurih tortilla chips substitusi tepung oatmeal menunjukan perlakuan 15% memperoleh skor rata-rata sebesar 3,4 yang artinya tortilla chips memiliki skala rasa gurih agak gurih. Pada perlakuan 25% diperoleh skor rata-rata sebesar 3,6 yang artinya tortilla chips memiliki skala rasa gurih antara agak gurih hingga gurih. Sedangkan pada perlakuan 35% diperoleh skor rata-rata sebesar 3,4 yang artinya tortilla chips memiliki skala rasa gurih agak gurih. Berdasarkan hasil tersebut tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 25% memiliki rata-rata tertinggi 3,6 yang berada pada kategori skala rasa gurih antara agak gurih hingga gurih.

Aspek Rasa Jagung

Hasil penilaian uji validitas oleh dosen ahli terhadap aspek rasa jagung dari tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 15%, 25% dan 35% sebagai berikut:

 

Tabel 6 Hasil Validasi Aspek Rasa Jagung

Kategori

Skor

Aspek Rasa Jagung Tortilla Chips Substitusi Tepung Oatmeal

15%

25%

35%

n

%

n

%

n

%

Sangat Terasa Jagung

5

0

0

0

0

0

0

Terasa Jagung

4

2

40

2

40

2

40

Agak Terasa Jagung

3

2

40

3

60

3

60

Tidak Terasa Jagung

2

1

20

0

0

0

0

Sangat Tidak Terasa Jagung

1

0

0

0

0

0

0

Jumlah

5

100

5

100

5

100

Mean

3.2

3.4

3.4

Keterangan:

N= jumlah panelis

%= jumlah panelis dalam persen

 

Berdasarkan hasil uji validasi yang dilakukan kepada 5 panelis ahli pada perlakuan 15% menunjukan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala terasa jagung, 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala agak terasa jagung dan 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih skala tidak terasa jagung. Pada perlakuan 25% menunjukan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala terasa jagung dan 3 orang panelis ahli dengan persentase 60% memilih skala agak terasa jagung. Sedangkan pada perlakuan 35% menunjukkan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala terasa jagung dan 3 orang panelis ahli dengan persentase 60% memilih skala agak terasa jagung.

Hasil uji validasi kepada 5 panelis ahli terhadap aspek rasa jagung tortilla chips substitusi tepung oatmeal menunjukan perlakuan 15% memperoleh skor rata-rata sebesar 3,2 yang artinya tortilla chips memiliki skala rasa jagung agak terasa jagung. Pada perlakuan 25% diperoleh skor rata-rata sebesar 3,4 yang artinya tortilla chips memiliki skala rasa jagung agak terasa jagung. Sedangkan pada perlakuan 35% diperoleh skor rata-rata sebesar 3,4 yang artinya tortilla chips memiliki skala rasa jagung agak terasa jagung. Berdasarkan hasil tersebut tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 25% dan 35% memiliki rata-rata tertinggi 3,4 yang berada pada kategori skala rasa jagung agak terasa jagung.

Aspek Rasa Oatmeal

Hasil penilaian uji validitas oleh dosen ahli terhadap aspek rasa oatmeal dari tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 15%, 25% dan 35% sebagai berikut:

Tabel 7 Hasil Validasi Aspek Rasa Oatmeal

Kategori

Skor

Aspek Rasa Oatmeal Tortilla Chips Substitusi Tepung Oatmeal

15%

25%

35%

n

%

n

%

n

%

Sangat Terasa Oatmeal

5

0

0

0

0

0

0

Terasa Oatmeal

4

0

0

2

40

3

60

Agak Terasa Oatmeal

3

5

100

2

40

1

20

Tidak Terasa Oatmeal

2

0

0

1

20

1

20

Sangat Tidak Terasa Oatmeal

1

0

0

0

0

0

0

Jumlah

5

100

5

100

5

100

Mean

3

3.2

3.4

Keterangan:

N= jumlah panelis

%= jumlah panelis dalam persen

 

Berdasarkan hasil uji validasi yang dilakukan kepada 5 panelis ahli pada perlakuan 15% menunjukan 5 orang panelis ahli dengan persentase 100% memilih skala agak terasa oatmeal. Pada perlakuan 25% menunjukan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala terasa oatmeal, 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala agak terasa oatmeal dan 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih skala tidak terasa oatmeal. Sedangkan pada perlakuan 35% menunjukkan 3 orang panelis ahli dengan persentase 60% memilih skala terasa oatmeal, 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih skala agak terasa oatmeal dan 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih skala tidak terasa oatmeal.

Hasil uji validasi kepada 5 panelis ahli terhadap aspek rasa oatmeal tortilla chips substitusi tepung oatmeal menunjukan perlakuan 15% memperoleh skor rata-rata sebesar 3 yang artinya tortilla chips memiliki skala rasa oatmeal agak terasa oatmeal. Pada perlakuan 25% diperoleh skor rata-rata sebesar 3,2 yang artinya tortilla chips memiliki skala rasa oatmeal agak terasa oatmeal. Sedangkan pada perlakuan 35% diperoleh skor rata-rata sebesar 3,4 yang artinya tortilla chips memiliki skala rasa oatmeal agak terasa oatmeal. Berdasarkan hasil tersebut tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 35% memiliki rata-rata tertinggi 3,4 yang berada pada kategori skala rasa oatmeal agak terasa oatmeal.

Aspek Tekstur

Hasil penilaian uji validitas oleh dosen ahli terhadap aspek tekstur dari tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 15%, 25% dan 35% sebagai berikut:

Tabel 8 Hasil Validasi Aspek Tekstur

Kategori

Skor

Aspek Tekstur Tortilla Chips Substitusi Tepung Oatmeal

15%

25%

35%

n

%

n

%

n

%

Sangat Renyah

5

2

40

1

20

2

40

Renyah

4

3

60

3

60

3

60

Agak Keras

3

0

0

1

20

0

0

Keras

2

0

0

0

0

0

0

Sangat Keras

1

0

0

0

0

0

0

Jumlah

5

100

5

100

5

100

Mean

4.4

4

4.4

Keterangan:

N= jumlah panelis

%= jumlah panelis dalam persen

 

Berdasarkan hasil uji validasi yang dilakukan kepada 5 panelis ahli pada perlakuan 15% menunjukan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala sangat renyah dan 3 orang panelis ahli dengan persentase 60% memilih skala renyah. Pada perlakuan 25% menunjukan 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih skala sangat renyah, 3 orang panelis ahli dengan persentase 60% memilih skala renyah dan 1 orang panelis ahli dengan persentase 20% memilih skala agak keras. Sedangkan pada perlakuan 35% menunjukkan 2 orang panelis ahli dengan persentase 40% memilih skala sangat renyah dan 3 orang panelis ahli dengan persentase 60% memilih skala renyah.

Hasil uji validasi kepada 5 panelis ahli terhadap aspek tekstur tortilla chips substitusi tepung oatmeal menunjukan perlakuan 15% memperoleh skor rata-rata sebesar 4,4 yang artinya tortilla chips memiliki skala tekstur renyah. Pada perlakuan 25% diperoleh skor rata-rata sebesar 4 yang artinya tortilla chips memiliki skala tekstur renyah. Sedangkan pada perlakuan 35% diperoleh skor rata-rata sebesar 4,4 yang artinya tortilla chips memiliki skala tekstur renyah. Berdasarkan hasil tersebut tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 15% dan 35% memiliki rata-rata tertinggi 4,4 yang berada pada kategori skala tekstur renyah.

Deskripsi Uji Fisik Tortilla Chips Substitusi Tepung Oatmeal

Uji kualitas fisik dilakukan dengan mengukur ketebalan dan kekerasan pada tortilla chips substitusi tepung oatmeal. Aspek yang dinilai pada uji kualitas fisik dapat dilihat pada tabel berikut.

Aspek Ketebalan

Berdasarkan hasil pengujian uji fisik aspek ketebalan pada tortilla chips substitusi tepung oatmeal 15%, 25% dan 35% dengan ulangan sebanyak 3 kali, didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 9 Hasil Uji Fisik Aspek Ketebalan

ASPEK PENILAIAN

TORTILLA CHIPS SUBSTITUSI TEPUNG OATMEAL

 

 

KETEBALAN

ULANGAN

15%

25%

35%

 

1

1.8

1.5

1.5

 

2

1.9

1.6

1.6

 

3

1.7

1.7

1.4

 

JUMLAH

5.4

4.8

4.5

 

MEAN

1.8

1.6

1.5

 

 

Rata-rata persentase ketebalan tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan ulangan sebanyak 3 kali antara 1,5% - 1,8%. Persentase tertinggi yaitu pada perlakuan 1 (15%) dan persentase terendah yaitu pada perlakuan 3 (35%).

 

Gambar 1 Diagram Batang Nilai Rata - Rata Hasil Uji Fisik Aspek Ketebalan

 

Aspek Kekerasan

Berdasarkan hasil pengujian uji fisik aspek kekerasan pada tortilla chips substitusi tepung oatmeal 15%, 25% dan 35% dengan ulangan sebanyak 3 kali, didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 10 Hasil Uji Fisik Aspek Kekerasan

ASPEK PENILAIAN

TORTILLA CHIPS SUBSTITUSI TEPUNG OATMEAL

 

 

KEKERASAN

ULANGAN

15%

25%

35%

 

1

601

541.5

208.5

 

2

580

557

358.5

 

3

615

470

280.5

 

JUMLAH

1796

1568.5

847.5

 

MEAN

598.67

522.83

282.5

 

 

Rata-rata persentase kekerasan tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan ulangan sebanyak 3 kali antara 282,5% - 598,67%. Persentase tertinggi yaitu pada perlakuan 1 (15%) dan persentase terendah yaitu pada perlakuan 3 (35%).

 

Gambar 2 Diagram Batang Nilai Rata - Rata Hasil Uji Fisik Aspek Kekerasan

Deskripsi Daya Terima Konsumen dan Pengujian Hipotesis

Deskripsi data diperoleh dari hasil uji daya terima konsumen yang dilakukan kepada 75 orang panelis konsumen dengan meliputi 7 aspek, yaitu aspek warna, aroma jagung, aroma oatmeal, rasa gurih, rasa jagung, rasa oatmeal dan tekstur. Ketujuh aspek ini dinilai oleh panelis dengan skala sangat suka (5), suka (4), agak suka (3), tidak suka (2) dan sangat tidak suka (1).

Penilaian Aspek Warna Tortilla Chips Substitusi Tepung Oatmeal

1)    Data Deskripsi

Hasil penilaian perhitungan secara deskripsi tentang daya terima konsumen tortilla chips substitusi tepung oatmeal yang dilakukan kepada 75 panelis konsumen. Uji organoleptik dinilai meliputi aspek warna tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 15%, 25% dan 35% yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

 

Tabel 11 Penilaian Hasil Uji Organoleptik Aspek Warna

Kategori

Skor

Aspek Warna Tortilla Chips Substitusi Tepung Oatmeal

15%

25%

35%

n

%

n

%

n

%

Sangat suka

5

13

17.3

19

25.3

25

33.3

Suka

4

48

64

40

53.3

36

48

Agak suka

3

10

13.3

15

20

12

16

Tidak suka

2

3

4

0

0

1

1.3

Sangat tidak suka

1

1

1.3

1

1.3

1

1.3

Jumlah

75

100

75

100

75

100

Mean

3.92

4.01

4.11

Median

4

4

4

Modus

4

4

4

Keterangan:

N= jumlah panelis

%= jumlah panelis dalam persen

 

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa penilaian aspek warna pada tortilla chips substitusi tepung oatmeal persentase 15% menunjukan 13 panelis (17,3%) menyatakan sangat suka, 48 panelis (64%) menyatakan suka, 10 panelis (13,3%) menyatakan agak suka, 3 panelis (4%) menyatakan tidak suka dan 1 panelis (1,3%) menyatakan sangat tidak suka. Hasil data pada tabel tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 25% menunjukan 19 panelis (25,3%)� menyatakan sangat suka, 40 panelis (53,3%) menyatakan suka, 15 panelis (20%) menyatakan agak suka dan 1 panelis (1,3%) menyatakan sangat tidak suka. Hasil data pada tabel tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 35% menunjukan 25 panelis (33,3%) menyatakan sangat suka, 36 panelis (48%) menyatakan suka, 12 panelis (16%) menyatakan agak suka, 1 panelis (1,3%) menyatakan tidak suka dan 1 panelis (1,3%) menyatakan sangat tidak suka.

Rata-rata penilaian panelis terhadap aspek warna tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 15% adalah 3,92 yang menunjukan berada pada rentang kategori antara agak suka hingga suka. Penilaian panelis pada aspek warna tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 25% adalah 4,01 yang menunjukan berada pada rentang kategori suka. Penilaian panelis pada aspek warna tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase 35% adalah 4,11 yang menunjukan berada pada rentang kategori suka.

Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata aspek warna menunjukan bahwa formula dengan substitusi tepung oatmeal dengan persentase 35% adalah yang paling disukai dengan nilai tertinggi yaitu 4,11 dengan kategori suka.

Gambar 3 Diagram Batang Nilai Rata - Rata Uji Organoleptik Aspek Warna

 

2)    Penilaian Hipotesis Aspek Warna

Hasil perhitungan kepada 75 panelis konsumen diperoleh x2 hitung = 2,24 pada taraf signifikan α = 0,05 sedangkan x2 tabel pada derajat kepercayaan db = 3-1 = 2 , yaitu sebesar 5,99. Tabel hasil perhitungan analisis berdasarkan aspek warna tortilla chips substitusi tepung oatmeal dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Hipotesis Aspek Warna Tortilla Chips Substitusi Tepung Oatmeal

Kriteria

X2 Hitung

X2 Tabel

Kesimpulan

Warna

2,24

5,99

X2 Hitung < X2 Tabel, maka H0 diterima

 

Berdasarkan tabel di atas menunjukan nilai x2 hitung < x2 tabel artinya H0 diterima dan H1 ditolak. Kesimpulan dari tabel di atas adalah tidak terdapat pengaruh substitusi tepung oatmeal dengan persentase 15%, 25% dan 35% pada pembuatan tortilla chips terhadap daya terima konsumen pada aspek warna.

 

 

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pada pembuatan tortilla chips substitusi tepung oatmeal ini, formula terbaik yang didapatkan adalah penggunaan substitusi tepung oatmeal sebesar 35%. Penelitian ini kemudian dilanjutkan dengan melakukan penilaian kualitas fisik dengan menggunakan texture analyzer sebanyak tiga kali ulangan untuk masing-masing produk perlakuan. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh atau perbedaan nyata yang signifikan pada aspek ketebalan dan kekerasan menggunakan uji Anova (α = 0,05). Oleh karena itu� dilanjutkan uji lanjutan dengan uji Duncan yang menguji pada aspek ketebalan dan kekerasan. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada tortilla chips substitusi tepung oatmeal persentase 15% dan pada aspek kekerasan terdapat perbedaan nyata pada tortilla chips substitusi tepung oatmeal persentase 35%.

Hasil dari substitusi tepung oatmeal pada pembuatan tortilla chips dengan persentase 15%, 25% dan 35% menghasilkan formula yang baik. Data uji daya terima dari uji organoleptik yang dilakukan kepada 75 orang panelis konsumen meliputi aspek warna, aroma jagung, aroma oatmeal, rasa gurih, rasa jagung, rasa oatmeal dan tekstur. Pengujian dilakukan dengan uji friedman pada aspek warna, aroma jagung, aroma oatmeal, rasa gurih, rasa jagung, rasa oatmeal dan tekstur dengan taraf signifikan (α = 0,05) memperoleh hasil yang menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan substitusi tepung oatmeal pada pembuatan tortilla chips dengan persentase 15%, 25% dan 35% pada aspek aroma jagung, rasa gurih, rasa jagung, rasa oatmeal dan tekstur; sedangkan pada aspek warna dan aroma oatmeal tidak terdapat pengaruh yang signifikan sehingga tidak dilanjutkan dengan uji Tuckey. Oleh karena itu pengujian pada aspek aroma jagung, rasa gurih, rasa jagung, rasa oatmeal dan tekstur dilanjutkan dengan uji Tuckey yang menunjukkan terdapat perbedaan nyata pada perlakuan persentase 35%.

Hasil dari data deskriptif menunjukkan bahwa tortilla chips substitusi tepung oatmeal persentase 35% adalah produk yang paling disukai oleh konsumen pada semua aspek, dengan rata-rata untuk aspek warna 4,11 ; aspek aroma jagung 4,13 ; aspek aroma oatmeal 3,97 ; aspek rasa gurih� 4,35 ; aspek rasa jagung 4,13 ; aspek rasa oatmeal 4,11; dan aspek tekstur 4,12 yang semuanya berada pada rentangan kategori suka.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumen memberikan penilaian yang baik dan dapat menerima inovasi pada tortilla chips substitusi tepung oatmeal. Pada penelitian ini, produk tortilla chips substitusi tepung oatmeal dengan persentase sebesar 35% direkomendasikan untuk dapat dikembangkan lagi karena banyak disukai dan dapat mengoptimalkan penggunaan tepung oatmeal untuk variasi produk.

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Astawan, M., & Leomitro, A. (2009). Khasiat Whole Grain (F. Yuniar (ed.); 1st ed.). Gramedia Pustaka Utama.

 

Decker, E. A., Rose, D. J., & Stewart, D. (2014). Processing of oats and the impact of processing operations on nutrition and health benefits. British Journal of Nutrition, 112(S2), S58�S64. https://doi.org/10.1017/S000711451400227X

 

Dhingra, D., Michael, M., Rajput, H., & Patil, R. T. (2012). Dietary fibre in foods: a review. Journal of Food Science and Technology, 49(3), 255�266. https://doi.org/10.1007/s13197-011-0365-5

 

Harvard. (2021). The Science of Snacking. Harvard T.H. Chan School of Public Health.

 

Hullings, A. G., Sinha, R., Liao, L. M., Freedman, N. D., Graubard, B. I., & Loftfield, E. (2020). Whole grain and dietary fiber intake and risk of colorectal cancer in the NIH-AARP Diet and Health Study cohort. The American Journal of Clinical Nutrition, 112(3), 603�612. https://doi.org/10.1093/ajcn/nqaa161

 

Moreira, R., Palau, J., & Sun, X. (1995). Simultaneous Heat and Mass Transfer During The Deep Fat Frying of Tortilla Chips. Journal of Food Process Engineering, 18(3), 307�320. https://doi.org/10.1111/j.1745-4530.1995.tb00369.x

 

Rasane, P., Jha, A., Sabikhi, L., Kumar, A., & Unnikrishnan, V. S. (2015). Nutritional advantages of oats and opportunities for its processing as value added foods - a review. Journal of Food Science and Technology, 52(2), 662�675. https://doi.org/10.1007/s13197-013-1072-1

 

Rooney, L. W., & Serna-Saldivar, S. O. (1987). Food uses of whole corn and dry milled fractions. In S. A. Watson & P. E. Ramstad (Eds.), Corn: Chemistry and Technology. American Association of Cereal Chemists.

 

Saldivar, S. O. S. (2016). Cereals: Dietary Importance. In B. Caballero, P. M. Finglas, & F. Toldr� (Eds.), Encyclopedia of Food and Health (First, pp. 703�711). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-384947-2.00130-6

 

Santoso, H. (2008). Kerupuk. Kanisius.

 

Unpad. (2012). Tentang Camilan. Universitas Padjajaran.

 

Wiriono, H. (1999). Mekanisme dan Teknologi Pembuatan Kerupuk. Departemen Perindustrian Balai Industri Hasil Petanian. Balai Pengembangan Makanan dan Phytokimia.

 

 

 

https://jurnal.syntax-idea.co.id/public/site/images/idea/88x31.png� 2024 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).