Pengaruh Desain Organisasi
Terhadap Pengembangan Organisasi
The Influence of
Organizational Design on Organizational Development
1)* Yasmin Aulia,
2)Anisa Nurjanah,
3)Sekar Melati, 4)Pitri Yani Kalauw,
5)Muhammad
Kholis, 6)Farhan Thaha Giffari 7)
Sunarti
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Jakarta.
*Email: 1) [email protected]; [email protected]; [email protected]; [email protected]; [email protected]; [email protected]; [email protected]
*Correspondence: 1) Yasmin Aulia
DOI: 10.59141/comserva.v4i2.1346 |
ABSTRAK Organisasi merupakan sekelompok orang yang berkumpul untuk melakukan kerjasama secara rasional dan sistemis, terkendali, dan juga terpimpin demi mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Sementara itu, desain organisasi adalah pola tentang hubungan antar berbagai kelompok dan bagian organisasi. Desain organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan wewenang karena struktur merupakan menetapkan dan penghubung antar posisi para anggota organisasi. Desain organisasi untuk meningkatkan kinerja dan kemampuan karyawan harus memberikan pelatihan dan program pengembangan karyawan. Desain organisasi memiliki pengaruh terhadap pengembangan organisasi di dalamnya. Dengan demikian, desain organisasi yang tepat akan membuat organisasi lebih berkembang dan maju sehingga tujuan organisasi dapat tercapai Kata kunci: Desain
Organisasi; Organisasi; Pengembangan Organisasi |
ABSTRACT
An
organization is a group of people who come together to cooperate in a rational
and systemic, controlled, and also guided manner in order to achieve
predetermined goals by utilizing existing resources. Meanwhile, organizational
design is a pattern of relationships between various groups and parts of the
organization. Organizational design provides a framework that connects
authority because the structure is a set and link between the positions of the
members of the organization. Organizational design to improve employee
performance and capabilities must provide training and employee development
programs. Organizational design has an influence on the development of the
organization in it. Acordingly, the right
organizational design will make the organization more developed and advanced so
that organizational goals can be achieved
Keywords:
Organization,
Organization Design, Organization Development
PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan manusia lain untuk keberlangsungan hidupnya, maka sangat mustahil manusia dapat hidup
seorang diri (Fadhilah & Maunah, 2021). Manusia
juga memiliki kebutuhan sosial yang hanya dapat dipenuhi melalui kerjasama dengan manusia lainnya. Hal dasar itulah yang melahirkan berbagai bentuk kerjasama antara sesama manusia. Salah satunya kerjasama antara manusia yang mempunyai tujuan sama disebut organisasi.
Menurut (Destalia & Yulianti, 2019) Organisasi
merupakan unsur penting dalam masyarakat
modern baik di sektor publik maupun di sektor swasta. Hal ini berarti dalam
masyarakat modern, disektor
swasta maupun Negara, keberadaan organisasi sangat penting. Berbagai organisasi masyarakat diantaranya sekolah, badan usaha milik Negara, kantor pemerintahan, rumah sakit, dan universitas.
Dimana organisasi merupakan
unsur utama dalam bermasyarakat karena organisasi menyangkut kerjasama antara orang-orang yang terlibat atau kegiatan yang saling berhubungan antara satu pihak
dan pihak yang lain untuk mencapai tujuan organisasi, seperti pembangunan dan pelayanan kepada Masyarakat (Asriadi, 2020). Maka organisasi
merupakan sebuah identitas sosial yang mengarahkan tujuan, merancang struktur, dan menghubungkannya dengan kondisi di linkungan luar (Rahmah, 2019).
Pada
zaman era digital seperti sekarang,
tak dapat dipungkiri bahwa teknologi semakin canggih dan berkembang maju (Togatorop et al., 2022). Berbagai
inovasi baru bermunculan yang membuat teknologi terus berkembang dari waktu ke waktu
tanpa disadari. Seperti halnya kemajuan teknologi, organisasi juga berkembang seiring berjalannya waktu. Pengembangan tersebut sangat berpengaruh bagi kemajuan organisasi
sehingga mampu menginspirasi organisasi lain untuk mengembangkan organisasinya menjadi lebih unggul. Hal tersebut tentu membawa dampak positif bagi lingkungan
organisasi, oleh karenanya organisasi harus membuat desain organisasi yang efisien agar mampu membangun produktivitas organisasi menjadi lebih baik
dari tahun sebelumnya, meskipun dalam periode jabatan
yang singkat, yakni hanya satu tahun.
Sebelum membuat desain, terlebih dahulu memahami desain organisasi. Pengertian organisasi dari para ahli, salah satunya, (Arfin, 2021) mengatakan
bahwa desain organisasi adalah struktur organisasi tertentu sebagai hasil dari berbagai
keputusan dan tindakan para
ahli
Selain
desain organisasi, faktor utama yang paling berpengaruh dalam pengembangan organisasi adalah sumber daya
manusia. Semakin meningkat kemampuan manusianya maka semakin cepat pula organisasi maju (Harsuko, 2016). Maka sudah
seharusnya organisasi mengelola sumber daya manusia di dalamnya dengan cara meningkatkan pembagian kerja yang terorganisir untuk mempercepat pertumbuhan organisasi. Faktor lainnya adalah struktur organisasi, juga mempengaruhi pengembangan organisasi. Suatu struktur organisasi dikatakan baik apabila mampu
membuat anggotanya berkoordinasi dengan lancar dengan anggota
lainnya berdasarkan asas keadilan dan sesuai dengan kemampuannya.
Sebuah organisasi yang sukses, sudah tentu
memiliki struktur organisasi yang kokoh di dalamnya sehingga berjalan sesuai dengan kepentingan organisasi bukan kepentingan pribadi.
METODE
Metode kajian pustaka
Penelitian ini
menggunakan metode melakukan kajian terhadap literatur terutama pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, jurnal, dan sumber-sumber lain yang teresdia
di perpustakaan baik secara daring maupun luring.
Metode literatur dipilih untuk penulisan artikel ini yang bertujuan mendalami pengaruh desain organisasi terhadap perkembangan organisasi. Selain itu pula, dilakukan pengumpulan literatur dari berbagai sumber
terpercaya yang telah dianalisis secara sistematis. Tahap selanjutnya, mengidentifikasi literatur utama yang relevan, lalu dilakukan
sintetis data dari berbagai sumber untuk menyusun penulisan yang kohesif masih berkaitan dengan� jurnal sebelumnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Organisasi dan Unsur-unsur
Pemahaman organisasi menurut para ilmuan baik dalam negeri maupun luar negeri berbeda-beda. Salah satunya menurut (Anugrah &
Sarman, 2023) Organisasi berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintergrasikan
sedemikian rupa satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhan. Sementara menurut ilmuan barat, menurut Stoner,
James A. F., pengertian organisasi
adalah sebuah ragam hubungan yang berada di bawah pimpinan untuk mewujudkan visi dan misi bersama. Sementara
menurut Untuk bisa membentuk sebuah organisasi, maka organisasi harus memiliki unsur-unsur. Sebagaimana dikutip dari M. Prawiro, bahwa secara umum unsur-unsur
dalam organisasi diantaranya; personil (man),
peralatan (equipment), lingkungan
(environment), kerja sama
(team work), tujuan bersama
(common goals), dan sumber daya
alam (natural resource).
a.
Personil (Man)
Unsur ini merupakan
unsur penting dalam sebuah organisasi,
karena sebagai pelopor berdirinya organisasi yang memiliki kedudukan dan fungsi
masing-masing.
b.
Peralatan (Eequipment)
Unsur pendukung dalam organisasi sebagai sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan organisasi.
c.
Lingkungan (Environment)
Unsur ini berasal
dari faktor eksternal dan internal yang sangat mempengaruhi
perkembangan organisasi.
d.
Kerja Sama (Team Work)
Unsur yang menjadi penting dalam sebuah
organisasi, karena tujuan organisasi dapat dicapai apabila
dilakukan secara bersama-sama.
e.
Tujuan Bersama (Common
Goals)
Unsur yang menentukan keberhasilan suatu organisasi adalah apabila sasaran organisasi tercapai sesuai prosedur dari awal hingga
akhir.
Konsep Desain Organisasi
Pengertian Desain Organisasi
Dengan memiliki konsep desain organisasi
yang baik, maka organisasi dapat menjalankan program kerjanya dengan lancar. Untuk itu, terlebih
dahulu harus memahami konsep desain organisasi. Menurut (Mahyuddin et al.,
2021), desain organisasi adalah sebuah managemen keputusan dan tindakan yang dapat menghasilkan struktur organisasi yang spesifik berupa struktur tugas, tanggung jawab, dan hubungan otoritas dalam organisasi. Sedangkan menurut (Deky Prasetyo &
MM Dr HM Thamrin Noor, 2024), desain organisasi adalah pendekatan sistematis untuk menyelaraskan struktur, proses, kepemimpinan kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi
yang akan diikuti, sedangkan untuk desain organisasi mengkoordinasikan pola interaksi para anggota. Maka dari pemahaman desain organisasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya struktur organisasi merupakan hasil dari desain
organisasi itu sendiri yang dibangun dengan mempertimbangkan prinsip organisasi dan pembagian core (kegiatan
inti) bisnis yang jelas dengan berpedoman pada visi, misi, dan tujuan organisasi itu sendiri.
Sedangkan desain organisasi dalam bisnis merupakan disiplin dalam membentuk organisasi agar dapat mencapai strategi dan tujuan bisnisnya dengan lebih baik
dengan menyelaraskan orang-orangnya dan keterampilan yang mereka miliki dengan
pekerjaan yang mereka lakukan (Subyantoro &
Suwarto, 2020). Ini melibatkan perancangan bagaimana pekerjaan, peran, dan tanggung jawab didistribusikan ke seluruh organisasi. Hal ini mencakup penentuan
siapa yang melapor kepada siapa, siapa
yang bertanggung jawab atas tugas apa,
dan bagaimana aliran wewenang dan informasi menyebar ke berbagai
tingkat dan departemen.
Desain organisasi juga tentang
merancang struktur yang selaras dengan misi perusahaan, mendorong kolaborasi, membuka kemampuan beradaptasi, dan memungkinkan pencapaian tujuan secara efisien. Ini tentang menciptakan lingkungan yang terorganisasi dengan baik, saling
berhubungan, dan berorientasi
pada tujuan yang mengedepankan
kesuksesan dan efektivitas.
Desain organisasi
pula mengacu pada proses pembentukan
struktur dan peran organisasi agar selaras dengan tujuan, strategi, dan lingkungan di mana organisasi tersebut beroperasi. Hal ini melibatkan pendefinisian bagaimana tugas dibagi, sumber
daya dialokasikan dan departemen dikoordinasikan. Dengan merancang arsitekturnya secara cermat, sebuah organisasi memastikan bahwa organisasi tersebut dapat merespons perubahan pasar secara efisien, berinovasi, dan memenuhi kebutuhan anggotanya. Prosesnya mencakup keputusan tentang hierarki, sistem kendali, arus informasi,
dan integrasi berbagai fungsi. Desain organisasi yang efektif tidak hanya
mengoptimalkan efisiensi operasional tetapi juga meningkatkan fleksibilitas, memungkinkan organisasi beradaptasi terhadap tantangan dan peluang baru. Pada akhirnya, merupakan upaya strategis untuk menciptakan kerangka kerja yang mendukung pencapaian tujuan bisnis, menumbuhkan budaya organisasi yang positif, dan membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Desain organisasi
juga memiliki pengaruh kuat terhadap organisasi,
sama halnya dengan struktur organisasi. Fungsi desain organisasi, antara lain; membantu anggota organisasi dalam memberikan pemahaman peran dan lingkup pekerjaan, memfasilitasi dalam melakukan pembagian kerja dan meningkatkan efisiensi kerja, dan dapat mencegah terjadinya konflik dan kebingungan bagi para anggota organisasi terkait dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
Jenis Desain Organisasi
Menurut (Robbins dan Judge 2008:224) ada
tiga desain organisasi yang lazim digunakan, yakni:
1.
Struktur Sederhana
Struktur yang dicirikan
dengan kadar departemantalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang hanya terpusat pada satu orang, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil dimana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama. Desain organisasi ini memiliki kekuatan antara lain; sederhana, cepat, fleksibel, tidak mahal, akuntabilitas jelas. Sebaliknya, juga memiliki kelemahan-kelemahan, sebagai berikut:
2.
Birokrasi
Sebuah struktur
dengan tugas-tugas operasi rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat
formal, tugas-tugas yang dikelompokkan
ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando. Kekuatan-kekuatan desain organisasi ini antara lain:
Kelemahan-kelemahan dalam desain organisasi ini sebagai berikut:
3.
Struktur Matriks
Sebuah struktur
yang menciptakan garis wewenang
ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan
produk. Kekuatan-kekuatan dari desain organisasi
ini antara lain:
Bentuk Desain Organisasi
Bentuk dari desain
organisasi ini ditentukan oleh tingkat formalisasi yang dilakukan, tingkat sentralisasi dalam organisasi, kualifikasi karyawan, span of
control yang ada serta komunikasi dan koordinasi yang ada dalam organisasi.
Bentuk desain organisasi menurut Robbins
(2003:136) terdiri dari:
1.
Organik (organic)
Dalam organisasi
bentuk ini memilki tingkat formalisasi yang rendah, tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan
training dan pengalaman untuk
melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang sempit
serta adanya komunikasi horisontal dalam organisasi.
2.
Mostly Organic
Organisasi yang berbentuk
mostly organic, formalisasi dan sentralisasi menerapkan sistem moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak dalam organisasi
ini. Terdapat span of
control yang bersifat antara
moderat sampai lebar serta lebih
banyak komunikasi
horizontal yang bersifat verbal dalam
organisasi tersebut.
3.
Mekanistik (mechanistic)
Bentuk organisasi
mechanistic, memilki ciri-ciri
yaitu: adanya tingkat formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggi, training
atau pengalaman kerja yang sedikit, ada span of control yang lebar
serta adanya komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis.
4.
Mostly Mechanistic
Pada organisasi
bentuk ini, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi
dan sentralisasi pada tingkat
moderat, adanya training
yang bersifat formal atau wajib, span of control yang bersifat
moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam organisasi tersebut.
Dimensi Desain Organisi
Menurut Daft (1998:15), dimensi desain organisasi terdiri dari 2 tipe yaitu:
Pembangun Desain Organisasi
Setelah mengetahui fungsi desain organisasi,
maka harus mengetahui bagian apa saja yang diperlukan
untuk membangun pondasi desain organisasi yang kuat. Terdapat empat bagian untuk membangun
desain organisasi, yaitu; (1) Pembagian Kerja, yakni nalisis
jabatan merupakan suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang melakukan tugas tersebut. Aktivitas ini adalah upaya
untuk menciptakan kualitas dari pekerjaan
dan kualitas kinerja total perusahaan. Pemisahan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh individu atau sekelompok individu tertentu. Jenis pekerjaan yang beragam dalam suatu organisasi
tidak mungkin dikuasai oleh setiap orang. (2) Departementalisasi adalah proses penentuan cara bagaimana kegiatan dikelompokkan. Departementalisasi
merupakan upaya mengelompokkan aktivitas pekerjaan yang serupa dan logis dapat diselenggarakan
secara serempak. Pertimbangan manajerial yang penting dalam pembentukan
departemen adalah dalam menentukan dasar-dasar pengelompokan pekerjaan. (3) Hierarki merupakan bentuk urutan jabatan (pangkat kedudukan). Hierarki adalah jenjang yang dihubungkan sebagai sebuah sistem pembagian jabatan dalam sebuah
organisasi. Hierarki juga merupakan organisasi dengan tingkat wewenang dari yang paling bawah sampai yang paling atas. (4) Koordinasi secara umum adalah
menyelaraskan suatu kegiatan kerja dari satu pihak
dengan pihak lain demi mencapai tujuan masing-masing pihak yang berakhir dengan tujuan bersama.
Pengertian koordinasi secara khusus adalah
kemampuan yang dilakukan sebuah organisasi untuk saling bekerja
sama dalam mencapai tujuan.
Proses Desain Organisasi
Di dalam membuat sebuah desain tentunya membutuhkan proses di dalamnya
agar tercipta desain organisasi yang efisien. Terdapat dua model proses dalam melakukan desain organisasi, yaitu; (a) Mulai dari bawah ke
atas (bottom up), yaitu
menyusun organisasi dengan pendekatan dari bawah ke
atas artinya dimulai dari staf
sampai pada level pimpinan,
proses-proses dasar organisasi
akan di tetapkan terlebih dahulu, di mana hal ini berarti
merumuskan dan menentukan secara simultan teknologi inti yang digunakan.
(b) Mulai dari atas ke bawah (top down), yaitu menyusun organisasi dengan prosedur dari atas
ke bawah artinya dimulai dari level puncak sampai pada staf, tujuan organisasi umum diterjemahkan menjadi tujuan-tujuan khusus sebagai sarana pencapaian hasil akhir yang diinginkan.
Faktor Penyebab Perubahan Desain Organisasi
Suatu desain dalam organisasi dapat berubah karena
dua faktor, yakni dari internal maupun eksternal. Perubahan desain organisasi dari faktor eksternal,
seperti sistem politik, ekonomi, teknologi, pasar, dan nilai-nilai.
Salah satu faktor eksternal paling berpengaruh dalam perubahan desain organisasi adalah kemajuan teknologi. Pasalnya kemajuan teknologi telah merubah desain
organisasi dalam hal koordinasi menjadi lebih mudah
dan cepat. Seperti misalnya, menjadi media komunikasi jarak jauh antar organisasi.
Sementara perubahan dari faktor internal datang dari kebijaksanaan
baru yang dibuat oleh pimpinan, ataupun sikap perilaku anggota yang berubah karena kepentingan atau keinginannya tidak tercapai. Dari kedua faktor tersebut,
baik internal maupun eksternal bisa berdampak positif atau negatif bagi
suatu organisasi. Oleh karena itu, perlu
kerjasama dalam menjaga desain organisasi yang telah dirancang agar mampu memajukan organisasi.
Perbedaan Antara Struktur dan
Desain Organisasi
Sebagian besar
orang menganggap struktur
dan desain organisasi adalah sama. Padahal
keduanya memiliki pengertian yang berbeda, namun memiliki keterkaitan satu sama lain. Pengertian struktur organisasi menurut Robbins dan Timothy A. (2008) adalah
membagi, mengelompokkan dan
mengkoordinasikan pekerjaan
secara formal. Sementara pengertian desain dari para ahli, Griffin (2004:
352) menyatakan bahwa desain organisasi adalah seluruh rangkaian komponen struktural dan hubungan semua komponen yang digunakan untuk mengelola organisasi secra total. Menurut Wisnu dan Nurhasanah 2005: 11), desain organisasi adalah proses memilih dan mengelola aspek-aspek struktural dan kultural yang dilakukan oleh para
manajer untuk mencapai tujuan bersama. Jadi, kesimpulannya adalah struktur merupakan hasil dari proses desain. Sedangkan, desain adalah proses mendesain dan mengelola sebauh organisasi.
Konsep Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi atau organizational development, dilain
pihak tidak dirancang untuk memecahkan masalah sementara. Pengembangan Organisasi adalah suatu usaha jangka
panjang untuk memperbaiki proses-proses pemecahan
masalah dan pembaharuan organisasi. Dalam definisi
ini, melibatkan
proses-proses pemecahan masalah,
proses pembaharuan, manajemen
kolaboratif, budaya, dan riset kegiatan.
Pengertian Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi merupakan proses yang berkesinambungan
dalam melakukan usaha-usaha perbaikan atas berbagai kegagalan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan, serta meningkatkan kualitas sebelumnya dengan mempertahankan dasar-dasar utama dalam budaya organisasi.
Ada beberapa pengertian pengembangan organisasi, diantaranya; Davis dan Newstrom (1985: 246), pengembangan organisasi adalah strategi intervensi yang memanfaatkan proses kelompok untuk fokus pada budaya organisasi secara menyeluruh dalam melaksanakan perubahan yang diinginkan.
Dengan demikian, pengembangan organisasi adalah program untuk meningkatkan efektifitas organisasi dengan mengintegrasikan tujuan bersama akan pertumbuhan
dan perkembangan keorganisasian.
Untuk membantu organisasi mencapai efektivitas yang lebih tinggi, pengembangan organisasi menekankan pada penerapan ilmu pengetahuan dan praktik perilaku anggota organisasi dalam berkerja dengan orang lain untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Sejarah dan Hakikat Pengembangan Organisasi
Sejarah pengembangan
organisasi ditunjukkan oleh
lima latar belakang, sebagai berikut; pelatihan laboratorium, umpan balik survei,
riset tindakan, kualitas kehidupan kerja, dan perubahan strategis. Pertumbuhan yang berkelanjutan dalam pendekatan pengembangan organisasi membuktikan sehatnya disiplin dan menawarkan prospek yang menguntungkan di masa mendatang.
Maka pengembangan organisasi adalah aplikasi ilmu pengetahuan
secara teratur pada organisasi untuk membuat perubahan. Tujuannya untuk mendapatkan kualitas kerja, produktivitas, dan efektivitas yang lebih baik. Pengembangan organisasi dimaksudkan untuk merubah seluruh
bagian organisasi dalam rangka memberikan
jawaban yang lebih efektif untuk menjadi
organisasi pembelajaran dan
mengevaluasi diri.
Karateristik Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi menekankan orientasi proses untuk mencapai hasil, yang didasari oleh kolaborasi dan sistem. Berikut dapat ditarik
karateristik inti dari pengembangan organisasi;
Dasar-dasar Pengembangan Organisasi
Organisasi dapat dikembangkan sekuat mungkin. Namun, seperti halnya mendirikan sebuah bangunan, tentunya memerlukan fondasi yang kokoh dan pembangunan yang direncanakan dengan maksimal.Oleh karenanya,
pengembangan organisasi perlu mempertimbangkan dasar-dasar organisasi terlebih dahulu agar tidak runtuh karena
tak mampu menahan muatan. Berikut ini adalah
beberapa hal yang menjadi dasar-dasar dalam pengembangan organisasi:
Nilai-nilai Pengembangan Organisasi
Niali-nilai yang ada mampu beralih menjadi
nilai yang baru karena adanya perubahan.
Beberapa nilai-nilai pengembangan organisasi diantaranya; (1) Dedikasi, merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu yang berasal dari hati Nurani, (2) Dominan, berpengaruh kuat dalam pengembangan,
(3) Kesinambungan, mempertahankan
kejayaan untuk regenerasi selanjutnya (4) Kolaborasi atau kerjasama, (5) Inisiatif, aktif dalam setiap
kesempatan , (6) Inovasi, memperkaya ide-ide inspiratif,
(7) Intervensi menyingkirkan
pihak yang tidak sejalan, (8) Kaderisasi, menyediakan promosi jabatan, (9) Konstruksi, perubahan untuk pengembangan paradigma yang baru, (10) Penetrasi, tidak puas dengan
pencapaian yang ada, (11) Prestasi, mengarahkan organisasi untuk berprestasi. (12) Proses, memliki
standar produsen yang jelas.
Ragam Pengembangan Organisasi
Pelaksanaan pengembangan organisasi berperan sebagai pelengkap kekurangan dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul. Setiap melakukan pengembangan dengan perencanaan menggunakan beberapa metode, diantaranya sebagai berikut; pengembangan struktur, keterampilan dan perilaku. Ada
juga beberapa sasaran untuk pengembangan di dalam organisasi, anatra lain sebagai berikut:
Teknik-teknik Pengembangan Organisasi
Berikut ini teknik-teknik
yang digunakan untuk setiap kelompok sasaran:
Perubahan untuk Pengembangan Organisasi
Suatu perubahan dapat terjadi dimana
saja, kapan saja, dan kepada siapa saja, termasuk
kepada perubuhan sebuah organisasi. Perubahan tersebut dapat membawa dampak
positif ataupun negatif. Setiap orang pasti berharap perubahan yang positif. Akan tetapi, perubahan tidak selamanya membawa dampak positif, sehingga banyak orang yang tidak nyaman dan menolak akan perubahan. Oleh karena itu, tak
jarang setiap perubahan selalu mendapatkan penolakan.��
Tahapan dan Proses Pengembangan Organisasi
Daft dan Marcic (2007: 313) mengidentifikasi pengembangan organisasi dalam tiga tahap, yaitu:
1.
Tahapan Penyadaran
(Unfreezing Step)
Pada tahap
ini, seluruh sumber daya manusia
yang ada di dalam digugah kesadarannya akan permasalahan yang membutuhkan solusi dari hasil kesepakatan
bersama.
2.
Tahapan Perubahan
(Changing Step)
Pada tahap
ini, sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi
melakukan tindakan atau perilaku baru
sambil belajar untuk memperoleh keterampilan sesuai tuntutan perubahan yang diinginkan organisasi.
3.
Tahapan Peneguhan
(Refreezing Stage)
Pada tahap
ini, perilaku yang baru dievaluasi dalam kaitannya terhadap peningkatan kerja masing-masing anggota organisasi.
SIMPULAN
Desain organisasi dalam bisnis merupakan disiplin dalam membentuk organisasi agar dapat mencapai strategi dan tujuan bisnisnya dengan lebih baik
dengan menyelaraskan orang-orangnya dan keterampilan yang mereka miliki dengan
pekerjaan yang mereka lakukan. Sedangkan desain organisasi dalam bisnis merupakan
disiplin dalam membentuk organisasi agar dapat mencapai strategi dan tujuan bisnisnya dengan lebih baik
dengan menyelaraskan orang-orangnya dan keterampilan yang mereka miliki dengan
pekerjaan yang mereka lakukan.� Desain organisasi juga tentang merancang struktur yang selaras dengan misi perusahaan, mendorong kolaborasi, membuka kemampuan beradaptasi, dan memungkinkan pencapaian tujuan secara efisien. Ini tentang menciptakan lingkungan yang terorganisasi dengan baik, saling
berhubungan, dan berorientasi
pada tujuan yang mengedepankan
kesuksesan dan efektivitas.
Desain organisasi pula mengacu pada
proses pembentukan struktur
dan peran organisasi agar selaras dengan tujuan, strategi, dan lingkungan
di mana organisasi tersebut
beroperasi. Hal ini melibatkan pendefinisian bagaimana tugas dibagi, sumber daya dialokasikan dan departemen dikoordinasikan.
Desain organisasi yang efektif
tidak hanya mengoptimalkan efisiensi operasional tetapi juga meningkatkan fleksibilitas, memungkinkan organisasi beradaptasi terhadap tantangan dan peluang baru. Pada akhirnya, merupakan upaya strategis untuk menciptakan kerangka kerja yang mendukung pencapaian tujuan bisnis, menumbuhkan budaya organisasi yang positif, dan membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Desain organisasi juga memiliki pengaruh kuat terhadap
organisasi, sama halnya dengan struktur organisasi. Fungsi desain organisasi, antara lain; membantu anggota organisasi dalam memberikan pemahaman peran dan lingkup pekerjaan, memfasilitasi dalam melakukan pembagian kerja dan meningkatkan efisiensi kerja, dan dapat mencegah terjadinya konflik dan kebingungan bagi para anggota organisasi terkait dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah, U. A., &
Sarman, H. R. (2023). PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP
LOYALITAS KARYAWAN PADA PT. PLN (PERSERO) UNIT DISTRIBUSI JAWA BARAT.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Arfin, M. I. (2021). Desain
Dan Struktur Organisasi.
Asriadi, A. (2020).
Komunikasi Efektif Dalam Organisasi. RETORIKA: Jurnal Kajian Komunikasi Dan
Penyiaran Islam, 2(1), 36�50.
Deky Prasetyo, S. E.,
& MM Dr HM Thamrin Noor, M. M. (2024). Manajemen Sumber Daya Manusia.
CV. AZKA PUSTAKA.
Destalia, M., &
Yulianti, D. (2019). Efektivitas Pengelolaan Perusahaan Publik Di Indonesia.
Pusaka Media.
Fadhilah, I. A., &
Maunah, B. (2021). Manusia sebagai Makhluk yang Perlu dan Dapat Dididik. Cendekia:
Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 15(2), 254�268.
Harsuko, R. (2016). Manajemen
Sumberdaya Manusia (Aktivitas Utama dan Pengembangan SDM)) (Tim UB Press
(ed.)).
Mahyuddin, M., Kurniullah,
A. Z., Hasibuan, A., Rahayu, P. P., Purba, B., Sipayung, P. D., Hastuti, P.,
Irdawati, I., Sudarso, A., & Silalahi, M. (2021). Teori Organisasi.
Yayasan Kita Menulis.
Rahmah, N. R. (2019).
Struktur dan Desain Organisasi. INTIZAM: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam,
3(1), 1�13.
Subyantoro, A., &
Suwarto, F. X. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi. Penerbit
Andi.
Togatorop, F.,
Banjarnahor, D. N., & Saragih, D. Y. (2022). Sosialisasi Pengaruh Teknologi
dalam Pendidikan di Era Globalisasi di Sekolah Dasar (SD) Swasta HKI 3
Pematangsiantar: Socialization of the Effect of Technology in Education in the
Era of Globalization in Private Elementary Schools (SD) HKI 3 Pematangsian. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Indonesia, 1(2), 68�76.
Armstrong, M. (2021). Perancangan dan Pengembangan Organisasi : Handbook.
NUSAMEDIA.
Dr. M. Yusuf, S. M. (2023). Perilaku Dalam Organisasi. Sumatera Barat:
Yayasan Pendidikan Cendekia Muslim.
Gaol, C. J. (2014). A to Z HUMAN CAPITAL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA.
Jakarta: PT Grasindo Anggota Ikapi.
Mustika, W. (n.d.). Perkembangan dan Perubahan Organisasi. academia.edu,
Bab 15.
Nur Asni Gani, R. E. (2020). Perilaku Organisasi. Jakarta Timur: Mirqat.
Susilahwati, S. N. (2021). DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI. academia.edu.
Tarmizi, T. (2019, Mei). Desain Organisasi dalam Pengembangan Struktur
Organisasi Perguruan Tinggi di Era Industri 4.0. p. Vol 4 No.1