Evaluasi Strategi Tata Letak Retail Toko Arfan Jaya
Dua Menggunakan Metode ARC dan TCR
� Evaluation of Retail Layout Strategy of Arfan Jaya Dua
Store Using Arc and Tcr Methods
1)* Muhammad Hadi, 2)
Bagus Alland Kelana, 3) Supangkat Wiramukthi, 4) Azhar Agustria Wijaksono, 5) Khoirul Aziz Husyairi, 6) Tina Nur Ainun
1,2,3,4,5,6 Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor
*Email: 1) [email protected], 2) [email protected],
3) [email protected], 4) [email protected], 5) [email protected],
*Correspondence: 1) Muhammad
Hadi
DOI: 10.59141/comserva.v4i1.1343 |
ABSTRAK Tata letak atau
layout merupakan sebuah keputusan penting yang menunjukkan efisiensi operasi
jangka panjang suatu perusahaan. Toko Arfan Jaya 2 memiliki permasalahan yang
berhubungan dengan layout perusahaan yang kurang optimal bagi pengunjung.
Rancangan tata letak yang tidak tepat dapat membuat konsumen merasa tidak
nyaman dan berpengaruh terhadap kepuasan dalam berbelanja. Tujuan penelitian
ini adalah menganalisis serta mengevaluasi tata letak pada Toko Arfan Jaya 2
untuk meningkatkan kenyamanan serta memudahkan alur mobilitas barang dan
pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode Activity Relationship Chart
(ARC) untuk menganalisis keterkaitan antar fasilitas perusahaan dan Total
Closeness Rating (TCR) untuk mengukur tingkat kedekatan antar individu dalam
suatu jaringan sosial. Melalui observasi dan wawancara yang dilaksanakan di
Toko Arfan Jaya 2, menghasilkan perubahan pada tata letak fasilitas beras dan
telur terhadap rak sembako. Nilai tertinggi yang didapatkan berdasarkan hasil
perhitungan Total Closeness Rating (TCR) didapat pada fasilitas rak display
dengan nilai TCR sebesar 111 serta fasilitas gudang dengan nilai sebesar 108.
Nilai tertinggi yang didapatkan dalam perhitungan TCR menunjukkan derajat
kedekatan suatu fasilitas yang paling tinggi dalam perancangan layout. Kata kunci: ARC, Arfan Jaya, Tata Letak, TCR |
ABSTRACT
Layout is an
important decision that shows the long-term operational efficiency of a
company. Arfan Jaya 2 Shop has problems related to the company layout which is
less than optimal for visitors. Inappropriate layout design can make consumers
feel uncomfortable and affect satisfaction when shopping. The aim of this
research is to analyze and evaluate the layout of the Arfan Jaya 2 Store to
increase comfort and facilitate the flow of mobility of goods and customers.
This research uses the Activity Relationship Chart (ARC) method to analyze the
relationship between company facilities and the Total Closeness Rating (TCR) to
measure the level of closeness between individuals in a social network. Through
observations and interviews carried out at Toko Arfan Jaya 2, changes were made
to the layout of the rice and egg facilities on the grocery shelves. The
highest value obtained based on the Total Closeness Rating (TCR) calculation
results was obtained for display rack facilities with a TCR value of 111 and
warehouse facilities with a value of 108. The highest value obtained in the TCR
calculation indicates the highest degree of closeness of a facility in layout
design.
Keywords:
ARC,
Arfan Jaya2, Layout, TCR
PENDAHULUAN
Industri ritel merupakan
industri strategis karena mempunyai kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di
Indonesia. Industri ritel sebagai industri yang menjadi salah satu sektor yang menyerap banyak tenaga kerja,
sekitar 10% total penduduk
Indonesia memiliki bisnis perdagangan dan menjadi seorang pedagang baik pedagang kecil,
eceran, hingga pedagang besar (Lestari,
2010). Karakteristik
ini menjadi peluang ritel yang prospektif membantu kemajuan perekonomian Indonesia. Perkembangan bisnis ritel yang cepat dibuktikan dari sistem pengelolaannya yang
modern. Ritel yang berkembang
saat ini menyediakan berbagai pilihan yang efektif pada konsumen sebagai tempat berbelanja dalam memenuhi kebutuhan pribadi maupun rumah tangga.
Semakin banyaknya ritel modern dapat menimbulkan persaingan sesama ritel modern (Ramdhany
& Kurniasih, 2013).
Menurut (Kotler,
1997) ritel
adalah bisnis yang mengacu pada penjualan barang atau jasa
secara langsung kepada pengguna akhir untuk digunakan
atau dikonsumsi. Ritel mencakup berbagai toko seperti
supermarket, toko buku, restoran, toko pakaian dan banyak lainnya. Ritel merupakan bisnis yang menjanjikan seiring dengan pertumbuhan konsumen, sehingga banyak pengusaha yang mulai saling bersaing
untuk meningkatkan strategi
penjualannya. Pasarnya didominasi oleh banyak minimarket
yang dapat berekspansi ke seluruh nusantara, bahkan banyak perusahaan
ritel yang terus berekspansi ke wilayah-wilayah potensial
di seluruh Nusantara (Azizah
et al., 2024).
Tata letak dalam sebuah
toko atau tempat usaha adalah
keputusan penting yang menunjukkan efisiensi operasi jangka panjang. Tata letak fasilitas merupakan bagian perancangan fasilitas yang lebih fokus pada pengaturan unsur-unsur fisik berupa mesin, peralatan,
meja, bangunan dan sebagainya (Aulia
et al., 2023). Pengaturan
dan Penyusunan Tata Letak Fasilitas
dalam suatu industri/tempat/area sangat diperlukan dalam rangka peningkatan dan perbaikan fasilitas guna menunjang kegiatan usaha, kelayakan pelayanan dan pemanfaatan area yang efektif dan
efisien. Setiap tempat memiliki tata letak yang berbeda, yang mencerminkan kebiasaan, kebudayaan, dan adat istiadat yang ada di sekitarnya. Tata letak fasilitas yang baik memberikan berbagai manfaat dalam sistem
produksi, seperti meningkatkan jumlah produksi, mengurangi waktu tunggu, penghematan
penggunaan ruangan, meningkatkan kepuasan, dan meningkatkan keselamatan kerja (Asdi
et al., 2019).
Menurut (Lewinson, 2008) menyatakan bahwa beberapa keputusan mengenai tata letak yang baik untuk menghasilkan barang dagangan pada kelompok yang sejenis (misalnya cold storage, peralatan rumah tangga dan obat-obatan), memutuskan perubahan tata letak secara keseluruhan, memutuskan beberapa luas ruangan yang akan dipakai oleh suatu kelompok barang, dan memilih lokasi di setiap area untuk penataan barang di dalam toko (Assadam,
2014).
Toko Arfan
Jaya 2 merupakan modern market independent (MMI) yang
terletak di Pabuaran Cimanggis, Tanah Sareal, Kota
Bogor. toko Arfan Jaya 2 berdiri
sejak tahun 2020, toko ini merupakan
cabang ke-2. Toko Arfan Jaya 2 memiliki
luas toko seluas 118�m, memiliki 4 karyawan kurir dan 2 karyawan kasir. Toko Arfan Jaya 2
memiliki 25 rak display barang untuk menjual
sembako, terutama air galon, gas elpiji, dan berbagai kebutuhan sehari-hari masyarakat lainnya. toko Arfan Jaya 2 memiliki kemampuan bersaing dan pengelolaan toko yang sudah menggunakan sistem pencatatan otomatis sehingga dapat memberikan pelayanan serta kualitas yang terjamin dan harga yang terjangkau untuk seluruh pelanggan toko Arfan Jaya 2.
Permasalahan layout tata letak pada toko Arfan Jaya 2 adalah belum optimalnya penempatan rak display barang. Tata letak dari rak
display toko Arfan Jaya 2 masih
hanya berdasarkan keinginan pemilik toko yaitu Pak Muslim Bahri dan keluhan dari konsumen
terkait tata letak toko yang memberikan kesan kurang nyaman
dalam mencari barang.
Penelitian ini bertujuan
untuk menata layout atau tata letak toko Arfan Jaya 2 agar lebih bisa memberikan kesan nyaman bagi
pelanggan yang berbelanja
di toko tersebut jauh lebih efisien.
Serta diharapkan operasional
kerja yang terdapat di toko Arfan Jaya 2 dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Hal ini dengan cara
penggunan metode Activity
Relationship Chart (ARC) dan Total Closeness Rating (TCR) untuk
mendapatkan manfaat dan keunggulan layout yang sesuai dan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan yang diinginkan secara optimal sehingga dapat meningkatkan penjualan, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan memaksimalkan penataan ruang.
METODE
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan
pada salah satu ritel yang berada di Kota Bogor yaitu Toko
Arfan Jaya 2 yang berlokasi di Pabuaran
Cimanggis 46-111 RT 03/01 Mekarwangi,
Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 Mei 2024
dengan cara observasi dan wawancara langsung di lokasi Toko Arfan
Jaya 2.
Diagram Alir Penelitian
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian
Data dan Sumber Data
Sumber data yang didapat di dalam
penelitian ini berasal dari data primer dan data
sekunder. Data primer didapatkan
dari hasil observasi lapang dan wawancara yang telah dilakukan. Sedangkan data sekunder diapatkan dari jurnal atau
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tata letak retail.
Metode Analisis Data
Dalam penelitian
ini menggunakan dua metode yang saling memiliki keterkaitan satu sama lain, dimana dua metode ini menentukan kelayakan penentuan produktivitas perusahaan agar sistem yang berjalan mampu lebih efektif
dan efisien, berikut adalah metode analisis
data yang digunakan :
a.
Activity Relationship Chart (ARC)
Activity Relationship Chart (ARC) adalah
suatu cara untuk merencanakan keterkaitan antar stasiun kerja berdasarkan
derajat hubungan kegiatan yang dinyatakan dengan penilaian huruf dan angka yang menunjukkan alasan dan kode tersebut. Dengan metode ini
dapat memberikan konfigurasi baru dalam melakukan perancangan tata letak fasilitas produksi, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi (Septyawan
et al., 2020).
Menurut (Maynard,
1970) metode
Activity Relationship Chart (ARC) atau derajat hubungan keterkaitan merupakan suatu teknik untuk
merencanakan keterkaitan antara stasiun kerja berdasarkan derajat hubungan kegiatan yang dinyatakan penilaiannya dengan menggunakan huruf dan angka yang menunjukkan nilai keterkaitan pada sandi yang digunakan. Activity Relationship Chart (ARC) digunakan pada penelitian ini untuk mengetahui
tingkat kedekatan serta merencanakan tata letak antar rak/blok di ritel Toko Arfan Jaya 2,
Bogor berdasarkan derajat hubungan aktivitas. Menurut (A. C.
Putra et al., 2021) derajat
hubungan keterkaitan terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai Kedekatan
Huruf |
Arti |
Nilai |
Keterangan |
A |
Absolutely Necessary |
81 |
Mutlak Perlu, berdekatan |
E |
Especially Important |
27 |
Sangat Penting, Mutlak perlu didekatkan |
I |
Important |
9 |
Penting, berdampingan |
O |
Ordinary importance |
3 |
Biasa, kedekatannya dimana saja tidak
jadi masalah |
U |
Unimportant |
1 |
Tidak Perlu adanya keterkaitan |
X |
Not Desirable |
0 |
Tidak dikehendaki berdekatan |
b.
Perhitungan Total Closeness Rating
(TCR)
Total Closeness Rating (TCR) adalah
matrik yang digunakan untuk mengukur tingkat kedekatan antara individu atau entitas dalam
suatu jaringan sosial. TCR juga dapat dihitung dengan berbagai cara tergantung
pada tujuan dan konteks analisis jaringan sosial yang dilakukan. Salah satu pendekatan umum adalah dengan
menghitung jumlah koneksi langsung yang dimiliki oleh setiap anggota jaringan dan menggabungkannya menjadi skor keseluruhan. Semakin banyak koneksi langsung yang dimiliki seseorang, semakin tinggi TCR mereka, menurut (Purnomo, 2017) bahwa berdasarkan diagram Activity Relationship Chart (ARC) didapat nilai Total Closeness Rating (TCR) dengan rumus sebagai
berikut :
TCR = Σ wi.
Xi
Keterangan :
wi : Rating (Inisial Kedekatan)
����������� Xi : Bobot
Kedekatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tata letak memiliki beberapa fungsi diantaranya memudahkan pekerjaan bagi karyawan, efisiensi aliran informasi, bahan dan orang, interaksi antar bagian menjadi
lebih baik serta fleksibilitas aktivitas antar ruangan.Tata letak
mempunyai dampak strategis karena menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas,
proses, fleksibilitas, biaya,
dan kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan,
serta citra perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu
organisasi mencapai suatu strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respon
yang cepat. Tata letak dari toko Arfan Jaya 2 dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar
2. Layout Awal Toko Arfan Jaya 2
Keterangan :
1 : Parkiran
����������������������������������������������������������������� 11
: Rak Sabun dan Wewangian
2 : Tempat
Galon��������������������������������������������������������� 12
: Gudang Penyimpanan
3 : Tempat
Gas ����������������������������������������������������������� 13
: Rak Sembako
4 : Rak Beras dan Telur������������������������������������������������ 14
: Rak Plastik
5 : Rak Perabotan
Rumah��������������������������������������������� 15
: Rak Makanan Ringan
6 : Kulkas
Minuman���������������������������������������������������� 16
: Rak Tisu dan Kapas
7 : Rak Rokok������������������������������������������������� ����������� 17 : Kasir
8 : Freezer Es Krim����������������������������� ����������������������� 18 : Rak Display Campuran
9 : Pintu Masuk Utama &
Pintu Masuk Gudang������������� 19 : Rak
Bumbu Dapur
10 : Freezer Frozen
Food
Berdasarkan dari tata letak dan penempatan barang pada toko Arfan Jaya 2, melalui hasil pengamatan
yang dilakukan ternyata ada beberapa rak/display
yang masih kurang efisien penempatannya sehingga mobilitas pembeli/penjual dengan barang agak
terhambat, maka diperlukan beberapa perbaikan atau perancangan ulang tata letak toko. Penelitian
dilaksanakan dengan pengamatan langsung ke toko terhadap tata letak dan mobilisasi konsumen, dan melakukan wawancara secara langsung dengan pemilik toko. Kondisi
penataan secara umum pada toko Arfan Jaya 2 dengan fasilitas : Rak display (12), Kasir (1), Gudang Penyimpanan
(1), Tempat Parkir (1), Freezer Es Krim (1)
& frozen food (1), serta Cooler Minuman
(2).
1.
Activity Relationship Chart (Diagram Hubungan Aktivitas)
Salah satu metode
yang digunakan untuk mengatur serta mengevaluasi tata letak salah satunya menggunakan pendekatan ARC untuk memperkirakan kedekatan antar ruang. Berikut
merupakan gambar matrix
chart ARC dari tata letak
Toko Arfan Jaya 2, dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Analisis Keterkaitan Fasilitas
Fasilitas |
Rak Display |
Kasir |
Gudang |
Tempat
Parkir |
Freezer Es Krim |
Frozen Food |
Cooler Minuman |
Rak Display |
|
A |
I |
X |
I |
O |
I |
Kasir |
A |
|
I |
X |
O |
O |
O |
Gudang |
I |
I |
|
A |
O |
O |
O |
Tempat Parkir |
X |
X |
A |
|
U |
X |
U |
Freezer Es Krim |
I |
O |
O |
U |
|
E |
I |
Frozen Food |
O |
O |
O |
X |
E |
|
E |
Cooler Minuman |
I |
O |
O |
U |
I |
E |
|
Berdasarkan Tabel 2. Dapat disimpulkan bahwa rak display dan kasir memiliki keterkaitan mutlak atau perlu berdekatan untuk memudahkan pelanggan melakukan transaksi di Toko Arfan Jaya 2. Gudang dan tempat parkir memiliki
keterkaitan mutlak atau perlu berdekatan untuk alir masuk
dan keluar barang. Dari tabel diatas dapat
dibentuk matriks ARC.Berikut merupakan gambar matriks chart ARC dari tata letak Toko Arfan Jaya
2, dapat dilihat pada
Gambar 3.
����������� Gambar 3. Activity Relationship
Chart di Toko Arfan Jaya 2
Berdasarkan analisis
ARC diperoleh hasil kepentingan serta kedekatan antara 7 fasilitas. Hasil analisis dapat dijelaskan sebagai berikut:
Activity Relationship
Chart (ARC) Fasilitas
pada Toko Arfan Jaya 2
1.
Ruang Display :
○ A: (Mutlak)
berdekatan dengan kasir untuk memudahkan konsumen yang hendak membayar serta kasir dapat memantau secara langsung konsumen.
○ I: (Penting)
didekatkan dengan gudang untuk memudahkan
pemindahan serta penggantian produk lama dengan produk yang baru.
○ X: (Tidak Dikehendaki) berdekatan dengan tempat parkir
karena tidak ada korelasi yang terjalin.
○ I: (Penting)
didekatkan dengan freezer
es untuk memudahkan penggantian produk.
○ O: (Biasa)
didekatkan dengan frozen
food agar lebih mudah mengganti produk yang expired dengan produk yang baru.
○ I: (Penting)
didekatkan dengan cooler minuman agar mudah pegawai mengganti dengan barang yang baru.
2.
Kasir
○ A: (Mutlak)
didekatkan dengan rak display untuk memudahkan konsumen yang hendak membayar serta dapat memantau
secara langsung konsumen yang berbelanja.
○ I: (Penting)
didekatkan dengan gudang untuk memudahkan
memantau serta melakukan pembayaran kepada pihak supplier.
○ X: (Tidak Dikehendaki) didekatkan dengan tempat parkir
karena tidak ada korelasi atau
hubungan.
○ O: (Biasa)
didekatkan dengan freezer
es agar mudah dalam memantau konsumen dan jumlah produk yang tersisa.
○ O: (Biasa)
didekatkan dengan frozen
food untuk memudahkan mengatur stok barang
yang tersisa.
○ O: (Biasa)
didekatkan dengan cooler
minuman agar mudah dalam memantau konsumen karena minuman merupakan produk yang sangat diminati konsumen.
3.
Gudang
○ A: (Mutlak)
didekatkan dengan tempat parkir agar memudahkan pegawai dan supplier dalam menurunkan stok barang.
○ O: (Biasa)
didekatkan dengan freezer
es untuk memudahkan melakukan pengisian ulang produk
○ O: (Biasa)
didekatkan dengan frozen
food agar lebih mudah mengganti dengan produk baru.
○ O: (Biasa)
didekatkan dengan cooler minuman agar memudahkan pegawai dalam melakukan
penggantian produk.
4.
Tempat Parkir
○ U: (Tidak Penting) didekatkan dengan freezer es karena tidak memiliki korelasi yang penting.
○ X: (Tidak Dikehendaki) berdekatan dengan frozen food karena tidak memiliki keterkaitan.
○ U: (Tidak Penting) didekatkan dengan cooler minuman sebab kedua fasilitas
tersebut tidak memiliki keterkaitan yang penting.
5.
Freezer Es
○ E: (Sangat Penting) didekatkan dengan frozen food karena kedua fasilitas memiliki kesamaan antara satu sama
lain.
○ I: (Penting)
didekatkan dengan cooler minuman karena keduanya memiliki keterkaitan.
6.
Frozen Food
○ E: (Sangat Penting) didekatkan dengan cooler minuman
karena kedua fasilitas tersebut memiliki korelasi serta hubungan yang erat.
2.
Total Closeness Rating (TCR)
Total Closeness Rating (TCR) adalah
perhitungan untuk menentukan hasil penyusunan tentang derajat hubungan antar fasilitas di toko Arfan Jaya 2. Menurut (Y. P.
Putra, 2018) Dengan
inputan ARC dan perhitungan
TCR, metode ini dapat merancang dan melakukan perubahan tata letak fasilitas dan menghasilkan layout
terbaik atau best layout yang dimungkinkan
digunakan sebagai solusi dari permasalahan
yang ada.
Tabel 3. Lembar Kerja TCR
Nilai Ruang |
81 |
27 |
9 |
3 |
1 |
0 |
Perhitungan TCR |
TCR |
A |
E |
I |
O |
U |
X |
|||
Rak Display |
2 |
- |
3,5,7 |
6 |
- |
4 |
(1*81)+(3*9)+(1*3)+(1*0) |
111 |
Kasir |
1 |
- |
3 |
5,6,7 |
- |
4 |
(1*81)+(1*9)+(3*3)+(1*0) |
99 |
Gudang |
4 |
- |
1,2 |
5,6,7 |
- |
- |
(1*81)+(2*9)+(3*3) |
108 |
Tempat Parkir |
3 |
- |
- |
- |
5,7 |
1,2,6 |
(1*81)+(2*1)+(3*0) |
83 |
Freezer Es Krim |
- |
6 |
1,7 |
2,3 |
4 |
- |
(1*27)+(2*9)+(2*3)+(1*1) |
52 |
Frozen Food |
- |
5,7 |
- |
1,2,3 |
- |
4 |
(2*27)+(3*3)+(1*0) |
63 |
Cooler Minuman |
- |
6 |
1,5 |
2,3 |
4 |
- |
(1*27)+(2*9)+(2*3)+(1*4) |
55 |
Berdasarkan Tabel 3. hasil analisis perhitungan Total
Closeness Rating (TCR) menunjukan bahwa pemeringkatan pertama ditujukan untuk rak display dengan nilai TCR sebesar 111, kedua ditujukan untuk gudang sebesar 108, ketiga ditujukan untuk kasir dengan
nilai TCR sebesar 99, keempat ditujukan untuk tempat parkir
dengan nilai TCR sebesar 83, kelima ditujukan untuk frozen food dengan
nilai TCR sebesar 63, keenam ditujukan untuk pendingin minuman dengan nilai TCR sebesar 55, dan terakhir ditujukan untuk freezer es krim dengan nilai TCR sebesar 52. Pemeringkatan ini dapat memberikan
pernyataan bahwa semakin tinggi peringkatnya maka semakin dibutuhkan juga fasilitas tersebut dengan fasilitas lainnya.
3.
Layout Solution atau Tata Letak Usulan untuk Toko Arfan Jaya 2
Pada penelitian kali ini, peneliti mengusulkan layout
usulan yaitu penyatuan dan beberapa pemindahan rak display karena menurut analisa metode ARC & TCR beberapa rak display memiliki keterkaitan ruang yang cukup penting, seperti rak wewangian yang dipindah ke bagian belakang, lalu rak cemilan dijadikan
satu rak, freezer untuk es krim dan frozen food dibuat
bersebelahan, dan rak sembako dibuat khusus dan dijadikan satu. Layout usulan dapat dilihat pada Gambar 4.
���� Gambar 4. Layout Solution Toko
Arfan Jaya 2
Keterangan :
1 : Parkiran ����������������������������������������������������������������� 9
: Freezer Frozen Food
2 : Galon dan Gas�������������������������������������������� ����������� 10 : Gudang Penyimpanan�� �����
3 : Rak Plastik dan Sterofom���������������������������������������� 11 :
Rak Sembako�������������������
4 : Pintu Masuk����������������������������������������������������������� 12
: Rak Sabun/Wewangian�����
5 : Rak Perabotan Rumah��������������������������������� ����������� 13
: Rak Tisu dan Kapas����������
6 : Rak Rokok������������������������������������������������������������� 14
: Kasir dan Rak Campuran���
7 : Kulkas Minuman���������������������������������������������������� 15
: Rak Makanan Ringan��������
8 : Freezer Es Krim�����������������������������������������������������������������������������������������
Jika dilihat dari solusi
tata letak pada Gambar 4 di atas,
dapat ditentukan bahwa proses masuknya pengadaan barang/produk ritel dengan
kegiatan masuknya sejumlah konsumen pada saat berbelanja tentunya akan terlaksana
dengan lebih efisien dan terstruktur dengan baik. Hal tersebut disebabkan oleh akses masuk para konsumen akan diarahkan
pada bagian kanan toko dengan fasilitas
yang sudah cukup menunjang. Sementara itu, untuk pengadaan
produk/barang ritel akan langsung
dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan stok terlebih dahulu.
Dengan alur yang seperti itu, setiap
kegiatan operasional toko dan akses konsumen akan lebih
terlaksana dengan lancar dan tentu meningkatnya angka kepuasan konsumen saat sedang melakukan
kegiatan berbelanja di toko Arfan Jaya 2. Penempatan beberapa fasilitas pada tata letak solusi mengalami
beberapa perubahan akses pada area-area tertentu seperti rak telur
pada bagian depan kini digabung dengan
rak sembako didalam toko, lalu
rak makanan ringan yang sebelumnya kurang beriringan, kini dibuat beriringan
sesuai dengan tata letaknya. Selain itu, beberapa perubahan juga terjadi pada lemari pembeku (freezer) es krim
yang kini bersampingan dengan lemari pembeku
(freezer) frozen food, lalu rak wewangian seperti
sabun mandi, shampo, sabun cuci piring,
cairan pelembut pakaian dan sejenisnya kini dijadikan satu di dalam rak
wewangian yang terletak dibagian belakang toko. Beberapa bagian tersebut disesuaikan dengan penempatan solusi baru konsummen dan tentunya akan memberikan
rasa nyaman pada konsumen sehingga memudahkan konsumen untuk mencari barang pada satu rak yang sudah
di klasifikasikan sesuai tempatnya masing-masing agar lebih
efektif dan efisien.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis
yang sudah dilakukan menggunakan metode ARC dan TCR
pada layout Toko Arfan Jaya 2, maka didaptkan kesimpulan berupa, metode ARC dan TCR dapat digunakan untuk mengefisienkan tata letak pada suatu tempat bisnis, serta dapat mengevaluasi
apa saja kaitan antara satu
unit dengan unit lain guna mengoptimalkan kinerja dari masing-masing unit.
Diketuhui masih ada
kekurangan pada Toko Arfan Jaya 2 sehingga
diusulkan tata letak yang baru yang lebih sesuai untuk memudahkan
para konsumen dalam mencari barang yang diinginkan. Perubahan pada tata letak yang disarankan untuk Toko Arfan Jaya 2, seperti penggabungan beberapa rak makanan ringan
menjadi satu rak agar lebih mudah dijangkau, lalu beberapa rak
di ubah penempatan nya seperti rak
wewangian yang dipindah ke bagian belakang toko, rak plastik
yang dipindah ke bagian depan toko, dan freezer es
krim yang diletakkan di samping freezer untuk frozen
food, dan masih ada beberapa perubahan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Asdi, A.,
Abdullah, I., & Pahira, P. (2019). Analisis Tata Letak Fasilitas Produksi
Pada Proses Produksi Mie Telor Ud Sumber Rezeki Di Kota Makassar. Jurnal
Bisnis Dan Kewirausahaan, 8(4).
Assadam,
E. (2014). Analisis Perbedaan Persepsi Tentang Bauran Pemasaran Retail
(Retail Mix) Pada Konsumen Sardo Swalayan Dan Ratu Swalayan. University of
Muhammadiyah Malang.
Aulia,
B., Nurfida, N., Febrianti, T. D., Naomi, J. S. O., Pratama, F. S., Husyairi,
K. A., & Ainun, T. N. (2023). Analisis Tata Letak Fasilitas Toko Prima
Freshmart SV IPB Melalui Metode Activity Relationship Chart (ARC) Dan Total
Closeness Rating (TCR). Jurnal Teknologi Dan Manajemen Industri Terapan,
2(2), 128�134.
Azizah,
D. N., Al Gaza, Y., Muharmayenti, R., & Andika, Z. (2024). Perencanaan
Ulang Tata Letak Fasilitas Menggunakan Metode Activity Relationship Chart (ARC)
Pada Taufiq Mart Kabupaten Solok Selatan Sumatera Barat. Jurnal Rumpun
Manajemen Dan Ekonomi, 1(2), 257�265.
Kotler,
P. (1997). Manajemen pemasaran: analisis, perencanaan, implementasi, dan
kontrol. Jakarta: Prenhallindo.
Lestari,
E. P. (2010). Penguatan ekonomi industri kecil dan menengah melalui platform
klaster industri. Jurnal Organisasi Dan Manajemen, 6(2), 146�157.
Maynard,
H. B. (1970). Handbook of modern manufacturing management. (No Title).
Putra,
A. C., Rudiyanto, M. A., & Estiasih, S. P. (2021). Peningkatan Efisiensi
Produksi Produk X Pada Cv Au Dengan Relayout Mengunakan Metode Arc (Activity
Relationship Chart) Dan Pendekatan Bpr (Business Process Reenginering). The
Higher Education Press.
Putra,
Y. P. (2018). Merancang tata letak fasilitas pabrik dengan metode algoritma
corelap di CV. Robbani Singosari. Jurnal Valtech, 1(1), 65�70.
Ramdhany,
T., & Kurniasih, S. (2013). Perencanaan Strategi Sistem Informasi Retail
Studi Kasus: PT. Retail X. Jurnal LPKIA, 2(2), 6�12.
Septyawan,
R. D., Prastiyo, D. A., & Putra, A. C. (2020). Perancangan Tata Letak
Fasilitas Ulang (Relayout) Untuk Meminimalisasi Material Handling Pada Pabrik
Pembuatan Tahu PT XYZ Menggunakan Metode Activity Relationship Chart. Prosiding
SNP2M (Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat) UNIM, 2,
237�242.