Pengabdian Masyarakat English For Kids (Belajar Bahasa
Inggris untuk Anak Anak) Sekolah Dasar di Desa Bugbug Kecamatan Karangasem
Kabupaten Karangasem
Community Service English
For Kids (Learning English for Children) Elementary School in Bugbug Village,
Karangasem District, Karangasem Regency
1)* Sang Ayu Putu Nilayani, 2) Luh
Melin Udayanti, 3) IGN Wahyu Bawa Saputra, 4)Ni Wayan
Anggi Septia Dianthi
1,2,3,4 STKIP Agama Hindu Amlapura.
*Email: 1) [email protected], 2) [email protected], 3) [email protected] 4) [email protected]
*Correspondence: 1) Sang
Ayu Putu Nilayani
DOI: 10.59141/comserva.v4i1.1336 |
ABSTRAK Pentingnya�� bahasa Inggris harus diajarkan anak sejak
usia dini karena darnpak dari globalisasi dan bahasa Inggris juga rnenjadi
bahasa Intemasional.� Pernbelajaran� bahasa Inggris pada anak usia dini
dilakukan secara bertahap dan diajarkan hanya sebatas pengetahuan atau dasar�
dasamya saja tidak secara rnendalarn. Pernbelajaran bahasa Inggris bisa
dilakukan dengan berbagai cara,�
rnisalnya dengan lagu� ataupun
perrnainan� agar anak tidak� rnerasa bosan� dan lebih sernangat dalarn belajar bahasa
Inggris. Peran orang tua juga penting dalarn proses pernbelajaran dengan
rnenggunakan bahasa Inggris di rurnah rneskipun dalarn waktu yang singkat
agar bahasa Inggris� anak� sernakin berkernbang.� Belajar�
bahasa� Inggris� sejak�
dini� rnernbantu� anak-anak rnengernbangkan� keterarnpilan� berbicara,�
rnendengar,� rnernbaca,� dan�
rnenulis� dalarn� bahasa Inggris. Dengan diberikan
pembelajaran bahasa� Inggris pada
sekolah dasar otornatis ketika�
anak-anak� akan rnelanjutkan
pada jenjang rnenengah peserta didik akan rnudah rnenerirna bahasa Inggris Kata kunci: English; for kids; sekolah dasar; |
ABSTRACT
The importance of
English must be taught to children from an early age because of the impact of globalization
and English has also become an international language. English learning in
early childhood is carried out in stages and is taught only to the extent of
knowledge or basics, not in a gradual manner. Learning English can be done in
various ways, for example with songs or games so that children don't feel bored
and are more enthusiastic about learning English. The role of parents is also
important in the learning process by using English at home, even for a short
time, so that children's English continues to develop. Learning English from an
early age helps children develop speaking, listening, reading and writing
skills in English. By providing English language learning at primary school
automatically when children will continue at the middle level, students will
have already learned English. Send feedback Side panels History Saved
Keywords:
English;
for kids; elementary school
PENDAHULUAN
Saat ini
pendidikan rnerupakan hal yang sangat penting bagi kita, karena di dalarn
pendidikan tidak hanya diajarkan rnengenai pengetahuan saja akan tetap
rnengajarkan kita banyak hal seperti penanarnan sikap yang baik, keterarnpilan,
serta hal-hal yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kita sekaran� rnaupun yang akan dating (Nugraheni,
2014). Adanya pendidikan akan
rnenghasilkan surnber daya rnanusia yang rnerniliki kualitas, baik dari segi
kognitif, afektif, psikornotor, rnaupun segi spiritualnya (Widiastuti
et al., 2021). Bahkan rnaju rnundumya
suatu bangsa pun dilihat dari pendidikannya. Pendidikan untuk anak usia dini
sangatlah penting (Fahmi
& Rantika, 2021).� Karena pada dasamya anak usia dini rasa
keingintahuan yang tinggi terhadap sesuatu yang belurn diketahuinya Pendidikan bahasa pada
anak usia dini sangat
berperan penting dalarn perkernbangan dan perturnbuhan mereka. Dengan bahasa rnereka bisa berbicara, bercerita, bahkan�� bemyanyi.
Karena pendidikan
bahasa pada anak usia dini sangatlah rnudah
daripada rnernberi pendidikan
yang berhubungan dengan logika. Dengan ini, pendidikan bahasa Inggris juga termasuk dalarn
pendidikan
bahasa yang harus diberikan pada
anak usia dini Sebagai
pendidik
kita
bisa rnengajarkan rnereka dengan berbagai cara, antara lain :��� dengan �bemyanyi,
bermain,
rnaupun dengan �garnbar, agar �rnereka
�rnarnpu
�berbahasa Inggris �walaupun
�hanya pengenalan� akan tetapi� Bahasa Inggris
�sangat� penting untuk �rnereka dan �sangat rnernbantu rnereka dalaran mempelajari�
bahasa� Inggris� sebelum�
mereka� duduk� di bangku�
Sekolah� Dasar. Metode yang digunakan
dalam pembelajaran� anak usia dini� hams�
mencakup semua� aspek.
Dalam penerapan metode hams memiliki banyak media
sehingga mereka tertarik untuk belajar Bahasa Inggris. Misalnya mengajari
mereka berbagai macam wama, buah-buahan, hewan, dan lain-lain.� Dalam hal ini, pendidik hams memiliki banyak
media agar mereka tidak bosan dan lebih semangat untuk belajar.
Pengabdian
kepada masyarakat English For Kids yang dilakukan oleh Prodi Pendidikan
Bahasa Inggris STKIP Agama Hindu Amlapura ini bertujuan untuk membantu anak
-anak di desa tersebut� untuk� meningkatkan�
atau� mengertahui� tentang�
pengetahuan� di bidang� Bahasa�
Inggris melalui kegiatan� ini kami
bisa berbagi� ilmu terkait Bahasa� Inggris kepada� anak�
-� anak sekolah dasar di desa
Bugbug
METODE
Pengabdian� masyarakat�
ini dilakukan� dengan� metode����
pendampingan�� mengingat dengan
pelaksaan� secara� langsung akan lebih meningkatkan� kesan�
pembelajaran� dan mempermudah
dalam pemahaman� dalam pembelajaran� bahasa Inggris.
Lokasi
pengabdian English for kids ini dilaksanakan di Desa Bugbug, Kecamatan
Karangasem,Kabupaten Karangsem. Kegiatan English for Kids ini dilaksanakan pada
Mei 2023. Peralatan�� yang�� digunakan��
dalam�� English for kids�� ini��
menggunakan�� berbagai�� alat�
untuk mempermudah� proses� pembelajaran�
seperti papan� tulis� spidol,gambar�
gambar� ilustrasi.� Dalam pelaksanaannya dan materi yang
diberikan sesuai dengan anak anak tingkat sekolah Dasar dan sekolah Menengah
pertama. Pembagin kelompok belajar dan kelompok diskusi serta pendmpingan untuk
masing masing kelompok dilakukan oleh penulis
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan yang
memiliki tujuan memberikan pengantar materi kepada peserta kegiatan yang untuk
lebih tekun mengikuti kegiatan sebagai bentuk kegiatan awal pengenalan materi.
Gambar
1 Pembukaan kegiatan sebelum kegiatan dimulai.
Setelah
pembukaan dilanjutkan dengan memberikan pengenalan materi berupa materi dalam
lagu� sebagai� langkah�
awal memulai� proses pembelajaran,
kegiatan� ini dilakukan tentunya
bertujuan� untuk memberikan� kesan hangat untuk adik adik yang mengikuti
pembelajaran agar proses pembelajaran�
berjalan dengan menyenangkan dan tidak membuat jenuh sehingga mereka
fokus dalam belajar.� Dan setelah itu
dilanjutkan dengan proses belajar dengan pengenalan angka dalam bahasa Inggris
menyebutkan nama nama hewan dalam bahasa Inggris serta tanya jawab mengenai
materi yang telah diberikan untuk mengetahui tingkat pemahaman dalam memahami
materi yang telah diberikan (Hidayat et al., 2023). Pemanfaatn media pembelajarn untuk mendukung
kegiatan belajar digunakan dalm melaksanakan kegiatan pengabdian ini (Fitria et al., 2021). Beberapa sumber menyebutkan bahwa efektifitas
media sangat memeberikan dampak kepada pengarahan konsentrasi beljar peserta
did yang dalm hal ini adalah pesert kegiatan (Rahmandani et al., 2018). Media�� dan�� sumber��
belajar�� adalah�� salah��
satu�� komponen�� atau masukan yang memungkinkan�� terjadinya��
peristiwa�� belajar (Gasong, 2018). �(Jainiyah et
al., 2023) menjelaskan fungsi media adalah untuk
mengefektifkan proses belajar dan memberi motivasibelajar bagi siswa.� Media belajar adalah salah satu wadah bagi
beradanya sumber belajar adanya cukup beragam (Sudrajat,
2015).
Gambar
2. Memberikan materi tentang nama nama hewan dalam bahasa Inggris serta cara
dalam penulisannya
Gambar 3. Memberikan materi tentang angka
�menggunakan bahasa Inggris dan cara
penulisannya
Gambar 4. Melakukan evaluasi tentang materi yang diberikan
Gambar
5. Melakukan proses tanya jawab� mengenai
materi yang telah diberikan
Gambar
6. Foto bersama setelah kegiatan belajar
SIMPULAN
Bahasa Inggris harus diajarkan� anak sejak usia dini karena� darnpak dari globalisasi� dan bahasa Inggris juga rnenjadi bahasa
intemasional. Pernbelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini dilakukan� secara bertahap� dan diajarkan�
hanya sebatas pengetahuan� atau
dasar-dasamya��� saja tidak� secara�
rnendalarn.� Pernbelajaran� bahasa�
Inggris� bisa� dilakukan dengan� berbagai�
cara, rnisalnya� dengan� lagu��
ataupun� permainan�� agar�
anak� tidak rnerasa� bosan��
dan� lebih sernangat�� dalarn�
belajar�� bahasa�� Inggris.��
peran�� orang�� tua�
juga penting���� dalarn��� proses pernbelajaran��� dengan�
rnenggunakan�� bahsa�� Inggris��
di�� rurnah rneskipun dalarn waktu
yang singkat agar bahasa Inggris anak sernakin berkernbang
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi,
F., & Rantika, C. (2021). Pendidikan Anak Dalam Persepsi Masyarakat. Paramurobi:
Jurnal Pendidikan Agama Islam, 4(2), 70�79.
Fitria,
V. A., Habibi, A. R., Hakim, L., & Islamiyah, M. (2021). Pemanfaatan Canva
untuk mendukung media pembelajaran online siswa siswi SMK Mahardika Karangploso
Malang di masa pandemi. Mujtama�: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2),
75�82.
Gasong,
D. (2018). Belajar dan pembelajaran. Deepublish.
Hidayat,
R. M., Alkaff, S. M., Dwina, R. A., Ananda, D. M., Aisyati, B. A. A., &
Pramudiansyah, R. A. (2023). Implementasi Media Belajar Flashcard 3 Bahasa
(Inggris-Indonesia-Sasak) dalam Meningkatkan Pengetahuan Bahasa Asing pada Anak
Usia Dini: Implementasi Media Belajar Flashcard 3 Bahasa
(Inggris-Indonesia-Sasak) dalam Meningkatkan Pengetahuan Bahasa Asing pada Anak
Usia Dini. Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Sosiologi, 1(2),
73�82.
Jainiyah,
J., Fahrudin, F., Ismiasih, I., & Ulfah, M. (2023). Peranan Guru Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Multidisiplin Indonesia, 2(6),
1304�1309.
Nugraheni,
A. S. (2014). Pendidikan tonggak Keberhasilan Penanaman Pendidikan Karakter
Pada Anak Usia MI. Al-Bidayah: Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 6(1).
Rahmandani,
F., Tinus, A., & Ibrahim, M. M. (2018). Analisis dampak penggunaan gadget
(smartphone) terhadap kepribadian dan karakter (kekar) peserta didik di SMA
Negeri 9 malang. Jurnal Civic Hukum, 3(1), 18�44.
Sudrajat,
D. (2015). Studi tentang pelaksanaan pengajaran bahasa Inggris di SD kota
Tenggarong. Cendekia: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 9(1),
13�24.
Widiastuti,
I., Muhsam, J., & Cakranegara, P. A. (2021). Analisis Pentingnya
Pembangunan Pendidikan Karakter Siswa Dalam Mengembangkan Kualitas Sumber Daya
Manusia di SMP Muhammadiyah Surakarta. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan
Nonformal, 7(2), 255�262.
Kamlasi, I. (2019). Bimbingan belajar bahasa inggris bagi anak-anak
Sekolah Dasar. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1),
260-267.
Alrajafi, G. (2021). The use of English in Indonesia: status and
influence. SIGEH ELT: Journal of Literature and Linguistics, 1(1),
1-10.
Byslina Maduwu, S.Pd, 2016. Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris Di
Sekolah
Irta Fitriana, 2016. Menguasai Bahasa Inggris: Bekal Potensial Dalam
Pengembangan Wirausaha
Herman Felani, S. S., & Nanang Zubaidi, S. S. MUDAH BELAJAR BAHASA
INGGRIS.
Isnaeni, L. (2010). Panduan Lengkap & Mudah Belajar Bahasa
Inggris untuk Pemula. Tangga Pustaka.
Majid, A. H. (2017, November). Interaksi Kelas dalam Pengajaran Bahasa
Inggris Bagi Pemula. In Prosiding SEMDI-UNAYA (Seminar Nasional Multi
Disiplin Ilmu UNAYA) (Vol. 1, No. 1, pp. 255-263).
Maili, S. N. (2018). Bahasa Inggris pada sekolah dasar: Mengapa perlu dan
mengapa dipersoalkan. JUDIKA (Jurnal Pendidikan Unsika), 6(1),
23-28.
Permana, D. R. (2023). Pelatihan Bahasa Inggris untuk Pemula dengan
Menggunakan Game pada TPA AL Hakim Palembang. JCOMENT (Journal of
Community Empowerment), 4(2), 56-64.Sjafty Nursiti Maili1),
2018. Bahasa Inggris Pada Sekolah Dasar: Mengapa Perlu Dan Mengapa
Dipersoalkan
Rosaria, D., & Novika, H. (2018). Bimbingan
Belajar Bahasa Inggris Bagi Anak Usia Sekolah Dasar (6-12 Tahun) Di Desa
Semangat Dalam Rt. 31Handil Bhakti. Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjary, 2(2).
Salsabila, R., Saputra, E. R., & Indihadi,
D. (2022). Application Of Word Square and Scramble Sentence Learning Model to
Improve English Vocabulary for Elementary School Students. LITE: Jurnal
Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 18(2), 74-82.