Menumbuhkan Pemahaman Pofil Pelajar Pancasila Terhadap
Guru PKn SMP Se Kota Parepare dalam Implementasi Kurikulum Merdeka
Growing Understanding of
Pancasila Student Profiles for Middle School Civics Teachers in Parepare City
in the Implementation of the Independent Curriculum
1* Muhammad Irfan, 2Eka Rahmawati
Gunar, 3Firsty Kurniayu Kambuno,
4Ika Nurmala, 5Muhammad Aidil
, 6Rafika, 7Ramlah,
8Satriani, 9Mas�ud Baddolo, 10Marwati Abd.
Malik
Universitas Muhammadiyah Parepare.
*Email: [email protected] [email protected]
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
*Correspondence: 1) Muhammad
Irfan
DOI: 10.59141/comserva.v4i1.1331 |
ABSTRAK Pengabdian ini bertujuan untuk dapat menumbuhkan pemahaman
profil pelajar pancasila terhadap guru PKn SMP/MTs Se-Kota
Parepare dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Metode pengabdian yang
digunakan adalah
metode ceramah yaitu dengan melaksanakan �Seminar Pendidikan�. Seminar Pendidikan dilakukan
dengan memberikan materi dan contoh projek tentang menumbuhkan pemahaman profil pelajar pancasila dalam implementasi
kurikulum merdeka, hal ini dilakukan
dengan membantu guru PKn
agar dapat mengimplementasikan kepada peserta didik. Seminar Pendididikan ini efektif dalam menumbuhkan pemahaman profil pelajar pancasila
terhadap guru yang sesuai dengan prinsip
Kurikulum Merdeka. Dalam proses pengabdian ini pemateri memberikan
penguatan materi pemahaman profil pelajar pancasiladan proses berbasis profil
pelajar Pancasila yang berguna dalam memperdalam dan menambah pengetahuan
mengenai profil pelajar pancasila. Hal ini dibuktikan dengan dapat menumbuhkan pemahaman
guru tentang profil pelajar pancasila, sehingga dalam lebih menumbuhkan
kualitas guru terhadap pemahamannya tentang profil pelajar pancasila. Pengabdian
ini memberikan kontribusi dalam menumbuhkan kualitas pemahaman
profil pelajar pancasila terhadap guru PKn di SMP/MTs Se-Kota
Parepare. Pemahaman
profil pelajar Pancasila agar dapat membantu guru untuk bisa mengimplementasikan kepada
peserta
didik, sehingga
bisa dengan lebih baik mengimplementasikan terhadap kurikulum merdeka. Dari hasil pelaksanaan
kegiatan pengabdian terhadap guru PKn di SMP/MTs Se-Kota Parepare menumbuhkan
pemahaman profil pelajar pancasila melalui seminar Pendidikan. Melalui
pengabdian ini penulis mengajak untuk menyebarluaskan mengenai profil pelajar
Pancasila dalam implementasi kurikulum merdeka. Kata kunci: Kurikulum Merdeka, Pofil Pelajar Pancasila,
Implementasi, PKn |
ABSTRACT
This
service aims to foster an understanding of the profile of Pancasila students
among Civics SMP/MTs teachers throughout Parepare City in the implementation of
the Independent Curriculum. The service method used is the lecture method,
namely by carrying out "Educational Seminars". The educational
seminar was carried out by providing material and project examples about
growing understanding of the profile of Pancasila students in implementing the
independent curriculum. This was done by helping Civics teachers to be able to
implement it for students. This educational seminar is effective in fostering
an understanding of the profile of Pancasila students towards teachers who are
in accordance with the principles of the Independent Curriculum. In this service
process, the speaker provides strengthening material on understanding the
Pancasila student profile and processes based on the Pancasila student profile
which are useful in deepening and increasing knowledge about the Pancasila
student profile. This is proven by being able to grow teachers' understanding
of the profile of Pancasila students, so that the quality of teachers can
further improve their understanding of the profile of Pancasila students. This
service contributes to growing the quality of understanding of the profile of
Pancasila students towards Civics teachers at SMP/MTs throughout Parepare City.
Understanding the student profile of Pancasila can help teachers to implement
it with students, so that they can better implement the independent curriculum.
From the results of the implementation of community service activities for
Civics teachers in SMP/MTs throughout the city of Parepare, they fostered an
understanding of the profile of Pancasila students through educational
seminars. Through this service the author invites to disseminate the profile of
Pancasila students in the implementation of the independent curriculum
Keywords:
Merdeka Curriculum , Pancasila ,
Implementation, PKn
PENDAHULUAN
Kurikulum merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan yang berfungsi
sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran (Sukmawati, 2021). Kurikulum
mencakup tujuan, isi, bahan pelajaran, dan cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
(Hamalik, 2007). Di Indonesia,
kurikulum pendidikan telah mengalami beberapa kali perubahan dan penyempurnaan
dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Kurikulum pendidikan
terus mengalami perkembangan dan penyempurnaan dalam upaya meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Pada tahun 2013, pemerintah menerapkan
Kurikulum 2013 yang bertujuan untuk menghasilkan insan Indonesia yang
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan (Kemendikbud, 2013). Namun, dalam
implementasinya, Kurikulum 2013 menghadapi berbagai kendala, seperti kurangnya
kesiapan guru, keterbatasan sarana dan prasarana, serta kurangnya pemahaman
tentang esensi kurikulum itu sendiri (Anwar, 2014), (Mulyasa, 2014) Untuk mengatasi
permasalahan tersebut dan menghadapi tantangan abad ke-21, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia meluncurkan Kurikulum Merdeka pada
tahun 2022. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru yang bertujuan untuk
memberikan kebebasan dan fleksibilitas dalam proses pembelajaran, serta
memperkuat pola pembentukan karakter peserta didik (Kemdikbud, 2022). Kurikulum
ini menekankan pada pembelajaran yang kontekstual, bermakna, dan sesuai dengan
minat serta bakat peserta didik.
Kurikulum
merdeka adalah kurikulum dengan pebelajaran intrakurikuler dengan konten yang
beragam agar siswa dapat lebih optimal dan memiliki cukup waktu untuk mendalami
konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum
baru yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia pada tahun 2022 (Purnawanto, 2022). Kurikulum ini
bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas dalam proses
pembelajaran, serta memperkuat pola pembentukan karakter peserta didik
(Kemdikbud, 2022). Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, guru dituntut untuk
dapat merancang pembelajaran yang kontekstual dan bermakna bagi peserta didik,
sehingga dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal, prinsip utama
Kurikulum Merdeka adalah student-centered learning, di mana peserta didik
menjadi subjek yang aktif dalam proses pembelajaran (Arwitaningsih et al., 2023). Salah satu
aspek penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka adalah adanya profil pelajar
pancasila. Dalam Kurikulum Merdeka, guru berperan sebagai
fasilitator dan motivator yang membantu peserta didik untuk mengembangkan
potensi diri secara optimal. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu
merancang pembelajaran yang kontekstual, bermakna, dan sesuai dengan minat
serta bakat peserta didik (Setiawan et al., 2023). Salah satu
komponen penting dalam penerapan Kurikulum Merdeka adalah profil pelajar pancasila. Kurikulum merdeka
memiliki karakteristik utama yaitu: Fokus pada materi esensial sehingga
pembelajaran lebih mendalam, waktu lebih banyak untuk pengembangan kompetensi
dan karakter melalui belajar kelompok sekitar konteks nyata (Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila), Capaian pembelajaran berfase dan jam pelajaran
fleksibel, Memberikan fleksibelitas bagi pendidik dan dukungan perangkat ajar
serta materi pelatihan untuk mengembangkan kurikulum satuan Pendidikan, dan
Mengedepanklan gotong royong dengan seluruh pihak untuk mendukung implementasi
kurikulum merdeka.
Profil pelajar
Pancasila adalah kumpulan karakter dan kompetensi yang diharapkan dicapai oleh
peserta didik berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila. Diinisiasi dan disusun
oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknelogi
(Kemendikbudriset), Profil Pelajar Pancasila merupakan bentuk dukungan atas
visi misi presiden Joko Widodo. Dalam uapaya memajukan Indonesia. Kumpulan
karakter ini memiliki berbagai mafaat yang penting dalam dunia Pendidikan.
Profil Pelajar Pancasila membantu menerjemahkan tujuan dan visi Pendidikan ke
dalam format yang lebih mudah dipahami oleh semua pemangku kepentingan
Pendidikan. Selain itu, profil ini dimaksudkan sebagai Kompas bagi pendidik dan
pelajar di Indonesia serta menjadi tujuan akhir dari segala kegiatan di satuan
Pendidikan.
Profil Pelajar
Pancasila memiliki enam dimensi yang mencakup berbagai elemen. Pertama, dimensi
Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia, mengajarkan peserta didik untuk memiliki akhlak yang baik dalam
hubungannya dengan Tuhan. Elemen-elemen utama dalam dimensi ini mencakup akhlak
beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak
bernegara. Selanjutnya dimensi Berkebhinnekaan Global mengajarkan
pentingnya mempertahankan budaya luhur, lokalitas, dan Identitas Indonesia,
sambuil tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain.
Kemudian dimensi Mandiri mengajarkan peserta didik untuk menjadi pelajar
yang mandiri dan bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Selanjutnya dimensi Bergotong Royong mengajarkan peserta didik tentang
pentingnya bergotong royong dan kolaborasi dengan sesama. Dimensi berikutnya
adalah Bernalar Kritis, yang mengajarkan peserta didik untuk sangat
objektif memproses informasi, menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan
berbagai informasi secara akurat. Terkahir, dimensi Kreatif yaitu
mangajarkan peserta didik untuk memiliki kemampuan berkreasi dan menghasilkan
karya orisinal, bermakna, dan bermanfaat.
Profil Pelajar
Pancasila dibangun melalui berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari pelajar,
termasuk budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler (Rahayu
et al., 2023). Dalam budaya sekolah,
enam dimensi profil ini diintegrasikan dalam iklim sekolah, kebijakan pola
interaksi, dan norma berlaku. Sedangkan, dalam pembelajaran intrakurikuler,
capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran sudah mencakup elemen-elemen profil
ini. Profil Pelajar Pancasila juga diaktifkan melalui pembelajarannkokurikuler
serta ekstrakurikuler. Dengan implementasi dan pemahaman yang baik tentabg
Profil Pelajar Pancasila diharapkan generasi penerus bangsa dapat tumbuh dan
berkembang menjadi individu yang beriman, berakhlak mulia dan berkebhinekaan (Susilawati
et al., 2021).
Terkait hal tersebut, seluruh sekolah yang didalamnya guru sedang belajar
dan berusaha untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam
mengenai kurikulum merdeka khususnya pemahaman Profil Pelajar Pancasila (Pillawaty
et al., 2023). Guru diharapkan
dapat menerapkan pembelajaran berbasis kurikulum merdeka dalam dan mengimplementasikan
Profil Pelajar Pancasila. Namun, berdasarkan hasil observasi
dengan ketua dan sekretaris Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), beberapa
guru masih belum memiliki pengetahuan yang memadai untuk menerapkan
pembelajaran berbasis kurikulum merdeka dalam mengimplementasikan Profil Pelajar
Pancasila. Hasil ini didukung oleh wawancara dengan Kepala Dinas
Pendidikan Kota Parepare mengenai kebutuhan guru, khususnya di mata
pelajaran� PKn. Ketua MGMP PKn SMP/MTs
menyatakan bahwa guru-guru PKn SMP/MTs di Kota Parepare masih membutuhkan pengetahuan tentang
pemahaman Profil Pelajar Pancasila. Hal ini dikarenakan penerapan Kurikulum
Merdeka di Kota Parepare akan dilaksanakan secara menyeluruh pada tahun ajaran
baru 2023/2024.
Berdasarkan paparan di atas, diperlukan pembaharuan untuk menumbuhkan pemahaman
Profil Pelajar Pancasila untuk kompetensi guru dalam mengimplementasikan kurikulum
merdeka ,
khususnya dalam menumbuhkan pemahaman pemahaman Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan
yang perlu dilakukan adalah pelatihan penyusunan modul ajar bagi guru-guru mata
pelajaran� Bahasa Inggris tingkat SMP/MTs
se-Kota Parepare. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan guru Bahasa Inggris SMP/MTs Se-Kota Parepare dalam menyusun modul
ajar yang kontekstual dan efektif dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Dengan
adanya modul ajar yang sesuai, diharapkan dapat memfasilitasi pembelajaran yang
lebih bermakna dan meningkatkan pencapaian tujuan pembelajaran bagi peserta
didik.
METODE
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam
bentuk seminar pendidikan yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Program Profesi
Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023 Bidang Studi Matematika dengan melibatkan guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
di Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Parepare. Pengabdian ini merupakan tindak lanjut untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi guru dalam penerapan Kurikulum
Merdeka, khususnya pada implementasi Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, maka solusi
untuk menghadapi permasalahan tersebut adalah dengan diadakannya seminar pendidikan.
Seminar ini bertema "Peran Sekolah dalam Membangun
Profil Pelajar Pancasila yang Berkarakter" dan bertujuan untuk menumbuhkan
pemahaman mendalam terkait Profil Pelajar Pancasila dan implementasinya dalam
Kurikulum Merdeka. Adapun Metode pelaksanaan proyek kepemimpinan
dalam rangka kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah sebagai berikut:
Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan
pada tanggal 9 Maret 2024 pukul 08.00 WITA s/d selesai dan bertempat di Aula
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare dengan peserta berjumlah 32 orang
yang merupakan guru mata pelajaran PKn tingkat SMP se-kota Parepare.
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh tim Mahasiswa Program Pendidikan
Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 1 Tahun
2023 Bidang Studi Matematika
Universitas Muhammadiyah Parepare dan meliputi 3 tahap, yaitu:
a. Tahap Persiapan
1) Membentuk kepanitiaan yang
terdiri dari Mahasiswa PPG Prajabatan dengan didampingi dosen pembimbing.
2) Melakukan observasi untuk
mendapatkan informasi mengenai kebutuhan guru di kota Parepare.
3) Melakukan koordinasi dengan
Dinas Pendidikan Kota Parepare, Pengawas Disdikbud Kota
Parepare, dan Ketua MGMP PKn terkait
untuk mendapatkan izin dan menjaring peserta seminar.
4) Berdiskusi dengan dosen
penanggung jawab mengenai pengabdian masyarakat yang akan dilakukan.
5) Menentukan narasumber yang kompeten di bidang
Kurikulum Merdeka dan Profil Pelajar Pancasila.
6) Menyusun proposal kegiatan.
7) Menyusun rundown acara
dan menyiapkan materi serta bahan seminar.
8) Membuat persuratan dan
perizinan terkait kegiatan yang akan dilaksanakan.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pembagian materi kegiatan yang
dikirimkan melalui aplikasi Whatsapp.
2) Seminar dilaksanakan selama
satu hari yang dimulai pada pukul 08.00 WITA s/d
selesai dan bertempat di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare.
3) Sesi pembukaan diisi dengan
sambutan dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Parepare dan pihak penyelenggara.
4) Narasumber memaparkan materi
utama tentang Profil Pelajar Pancasila dan peran sekolah dalam membangun
karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
5) Sesi tanya jawab dan diskusi
dilakukan untuk membahas tantangan dan strategi dalam mengimplementasikan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah.
6) Pada sesi penutup, narasumber memberikan kesimpulan
dan rekomendasi tindak lanjut bagi para peserta.
c. Tahap Evaluasi
1) Melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan dengan mengumpulkan feedback dari peserta
melalui wawancara.
2) Mengidentifikasi kekurangan dan
area yang perlu ditingkatkan untuk kegiatan serupa di masa mendatang.
3) Menyusun
laporan hasil kegiatan dan jurnal pengabdian masyarakat.
4) Publikasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pengabdian
masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk seminar pendidikan dengan tema
"Peran Sekolah dalam Membangun Profil Pelajar Pancasila yang
Berkarakter" yang diikuti oleh para guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
di Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Parepare. Hal ini disambut baik oleh
guru-guru dan mereka mengikuti kegiatan dengan antusias sampai selesai. Hal ini
dinilai sangat penting untuk memperdalam ilmu dan pemahaman tentang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk kemudian dapat
diimplementasikan dalam pengembangan karakter peserta didik di sekolah. Tujuan
utama dari kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan pemahaman mendalam mengenai
Profil Pelajar Pancasila yang merupakan bagian integral dari implementasi
Kurikulum Merdeka.
Hasil dan pembahasan
dari kegiatan ini merupakan hasil deskripsi dan analisis tahapan kegiatan dan
dampaknya terhadap kompetensi yang dimiliki guru dalam memahami dan
mengimplementasikan P5 di sekolah. Berikut adalah rincian kegiatan yang
dilakukan:
1.
Analisis Kebutuhan Guru SMP Bidang Studi PKn
Sebuah analisis telah
dilakukan guna mengidentifikasi kebutuhan guru pada pengimplementasian
Kurikulum Merdeka di sekolah. Analisis tersebut dilakukan melalui kegiatan
wawancara dengan pihak-pihak terkait, yakni Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kota Parepare, Pengawas Disdikbud Kota Parepare, dan Ketua MGMP PKn
SMP Kota Parepare yang ditunjukkan pada Gambar 1 dan Gambar 2. Berdasarkan
hasil wawancara, ketua MGMP PKn mengungkapkan bahwa guru-guru bidang studi PKn
perlu mengikuti seminar terkait Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
dikarenakan kurikulum merdeka di Kota Parepare telah diterapkan dan akan
dimulainya P5.
Gambar 1. Wawancara dengan Pengawas Disdikbud Kota Parepare
Gambar 2. Dokumentasi bersama Ketua MGMP PKn
Selain itu,
berdasarkan survei kebutuhan guru yang telah dilakukan pada beberapa sekolah di Kota Parepare, diperoleh hasil yang
menunjukkan masih terdapat berbagai penyimpangan yang terjadi dalam pengimplementasian P5 dan kurangnya pemahaman
terhadap makna dari P5 sehingga
terjadi miskonsepsi terkait hal tersebut. Oleh karena itu, salah satu langkah yang
dianggap perlu untuk dilakukan adalah diadakannya kegiatan Seminar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tingkat SMP, khususnya dalam hal ini
Bidang Studi PKn se-Kota Parepare.
2.
Pemaparan Materi
Seminar Mengenai Proyek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5)
Penyampaian materi
dilakukan dalam bentuk forum diskusi yang disampaikan oleh narasumber yang ahli
di bidangnya dan menguasai konsep Kurikulum Merdeka beserta implementasinya
yang ditunjukkan pada Gambar 3. Pada sesi pembukaan, narasumber memaparkan konsep Profil Pelajar
Pancasila yang menjadi acuan dalam penyusunan kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran
di sekolah. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam aspek utama, yaitu: (1)
Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta Berakhlak Mulia, (2)
Berkebhinekaan Global, (3) Bergotong Royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar Kritis,
dan (6) Kreatif. Masing-masing aspek tersebut memiliki sub-aspek yang lebih
spesifik yang harus dikembangkan pada diri peserta didik. Selain itu, narasumber
mengemukakan beberapa materi terkait, seperti Dimensi dan Elemen Profil Pelajar
Pancasila, Karakteristik P5, serta Panduan Penyusunan Modul P5.
Gambar 3. Penyampaian Materi oleh Narasumber
Selanjutnya, narasumber menjelaskan peran vital
yang harus dimainkan oleh sekolah, terutama guru PKn dalam membangun profil
pelajar yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Guru PKn memiliki
tanggung jawab untuk mengintegrasikan aspek-aspek Profil Pelajar Pancasila ke
dalam proses pembelajaran, baik melalui materi pelajaran, metode pengajaran,
maupun kegiatan ekstrakurikuler.
Dalam sesi diskusi,
para peserta seminar yang merupakan guru PKn di SMP se-Kota Parepare memperoleh
kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan, tantangan, dan pengalaman terkait
upaya membangun profil pelajar yang berkarakter di sekolah masing-masing seperti
yang terlihat pada Gambar 4. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain
kurangnya pemahaman mendalam mengenai Profil Pelajar Pancasila, keterbatasan
waktu dan sumber daya, serta kurangnya dukungan dari pihak sekolah dan orang
tua.
Gambar 4. Peserta Seminar Menyampaikan Pertanyaan
Kegiatan seminar ini
mendapat respons positif dari para peserta yang merasa lebih memahami
pentingnya membangun profil pelajar yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila dan peran guru PKn dalam mewujudkannya. Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Peserta
juga mengapresiasi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan masukan
serta strategi dari narasumber dan peserta lainnya.
3.
Laporan Hasil Kegiatan dan Publikasi
Kegiatan Seminar
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tingkat SMP Bidang Studi PKn
se-Kota Parepare dengan tema "Peran Sekolah dalam Membangun Profil Pelajar
Pancasila yang Berkarakter" telah dilaksanakan dengan baik dan mencapai
tujuan yang diharapkan. Pada akhir kegiatan, tim pelaksana melakukan sesi foto
bersama peserta seminar dan melakukan wawancara sebagai testimoni terkait
seminar yang telah dilakukan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5 dan Gambar
6. Selanjutnya, tim pelaksana menyusun laporan hasil kegiatan yang komprehensif
sebagai bentuk pertanggungjawaban dan dokumentasi sehingga pihak-pihak terkait
dapat mengevaluasi dan memantau pelaksanaan kegiatan serta memberikan umpan
balik untuk perbaikan di masa mendatang.
Gambar 5. Dokumentasi bersama Narasumber dan Peserta
Seminar
Gambar 6. Wawancara untuk Testimoni Kegiatan Seminar
Selain laporan
tertulis, tim pelaksana juga mempublikasikan hasil kegiatan melalui berbagai
media online untuk menyebarluaskan informasi tentang kegiatan yang telah
dilakukan dan manfaatnya bagi masyarakat, khususnya para guru PKn SMP di Kota
Parepare. Tim pelaksana juga menyusun artikel ilmiah yang menjelaskan secara
rinci tentang kegiatan seminar, mulai dari latar belakang, metode pelaksanaan,
hasil, dan pembahasan yang kemudian diterbitkan dalam jurnal pengabdian kepada
masyarakat.
Melalui laporan hasil
kegiatan dan berbagai publikasi tersebut, diharapkan informasi tentang
pentingnya membangun karakter peserta didik sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila dapat disebarluaskan secara efektif kepada masyarakat luas. Hal ini
juga dapat mendorong upaya-upaya serupa di daerah lain untuk terus menguatkan
implementasi Kurikulum Merdeka dan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai
Pancasila
SIMPULAN
Kegiatan pengabdian masyarakat dalam
bentuk Seminar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tingkat SMP
Bidang Studi PKn se-Kota Parepare dengan tema "Peran Sekolah dalam
Membangun Profil Pelajar Pancasila yang Berkarakter" telah berhasil
menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam di kalangan guru PKn SMP terkait
Profil Pelajar Pancasila dan implementasinya dalam Kurikulum Merdeka. Melalui
sesi pemaparan materi, diskusi, dan berbagi pengalaman, para peserta seminar
memperoleh pengetahuan dan wawasan baru tentang enam aspek utama Profil Pelajar
Pancasila serta strategi untuk mengintegrasikannya dalam pembelajaran PKn di
sekolah. Selain itu, melalui diskusi dan masukan dari narasumber, para peserta
mendapatkan rekomendasi dan strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi
berbagai tantangan tersebut. Secara keseluruhan, kegiatan ini dinilai berhasil
dan memperoleh respons positif dari para peserta. Mereka merasa lebih percaya
diri dan termotivasi untuk mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam
proses pembelajaran di sekolah masing-masing. Kegiatan serupa perlu terus
dilakukan secara berkala untuk memperkuat pemahaman dan kompetensi guru dalam
mewujudkan tujuan mulia membangun karakter peserta didik yang sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar,
R. (2014). Hal-hal yang mendasari penerapan Kurikulum 2013. Humaniora, 5(1),
97�106.
Arwitaningsih,
R. P., Dewi, B. F., Rahmawati, E. M., & Khuriyah, K. (2023). Konsep dan
Implementasi Kurikulum Merdeka pada Ranah Rumpun Mata Pelajaran Pendidikan
Islam di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Hadi Mojolaban Sukoharjo. MODELING:
Jurnal Program Studi PGMI, 10(2), 450�468.
Hamalik,
O. (2007). Proses Belajar Mengajar (halaman 27). Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mulyasa,
E. (2014). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013.
Pillawaty,
S. S., Firdaus, N., Ruswandi, U., & Syakuro, S. A. (2023). Problematika
Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Shibghoh:
Prosiding Ilmu Kependidikan UNIDA Gontor, 1, 379�388.
Purnawanto,
A. T. (2022). Perencanakan pembelajaran bermakna dan asesmen Kurikulum Merdeka.
Jurnal Pedagogy, 15(1), 75�94.
Rahayu,
D. N. O., Sundawa, D., & Wiyanarti, E. (2023). Profil Pelajar Pancasila
Sebagai Upaya Dalam Membentuk Karakter Masyarakat Global. Visipena, 14(1),
14�28.
Setiawan,
R. B., Sholeh, M., Nurrahman, A., & Nurfatmawati, L. (2023). Literasi
Proyek Profil Pelajar Pancasila dalam Implementasi Kurikulum Merdeka pada
Lembaga TK. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(6),
7030�7040.
Sukmawati,
H. (2021). Komponen-komponen kurikulum dalam sistem pembelajaran. Ash-Shahabah:
Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 7(1), 62�70.
Susilawati,
E., Sarifudin, S., & Muslim, S. (2021). Internalisasi nilai Pancasila dalam
pembelajaran melalui penerapan profil pelajar Pancasila berbantuan platform
Merdeka Mengajar. Jurnal Teknodik, 155�167.