Efektivitas Exercise Pelvic Rocking untuk Mempercepat Persalinan Kala I Fase Aktif di PMB
R Pandeglang Tahun 2022
� Effectiveness of Pelvic Rocking Exercise to
Accelerate Active Phase First Stage of Labor at PMB R Pandeglang
in 2022
1)* Rini Setiyani 2Uci
Ciptiasrini
1,2 Universitas Indonesia Maju.
*Email: 1) [email protected], [email protected]
*Correspondence: 1) Rini
Setiyani
DOI: 10.59141/comserva.v4i1.1327 |
ABSTRAK Penyebab kematian
ibu di Indonesia terbanyak
pada tahun 2019 adalah perdarahan salah satunya disebabkan oleh persalinan lama
mencapai 4,3%. Di Provinsi
Banten penyebab kematian ibu 19,74% karena persalinan lama. Kabupaten Pandeglang penyebab kematian tertinggi disebabkan oleh perdarahan sebesar 30% serta partus lama sebesar 20%. Persalinan memanjang merupakan persalinan abnormal. Dampak dari persalinan
memanjang yaitu dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi/janin. Penanganan
persalinan lama dikembangkan
di dunia kesehatan yaitu melalui penanganan komplementer sebagai cara mengatasi/pengoptimalisasi tindakan medis. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas
exercise pelvic rocking untuk mempercepat
persalinan kala I fase aktif di PMB R tahun 2022. Metode
penelitian ini
adalah SCLR. Hasil asuhan kebidanan
bahwa pada responden 1
yang diberikan intervensi
exercise pelvic rocking menggunakan gym
ball� sebelum
evaluasi� 4
jam sudah mengalami pembukaan serviks 10 cm (lengkap) sedangkan pada responden 2 yang tidak diberikan intervensi apapun dilakukan evaluasi 4 jam pembukaan serviks 8 cm (belum lengkap). Diharapkan dapat menjadi referensi tambahan untuk melakukan asuhan kebidanan pada ibu bersalin untuk mempercepat kala I fase aktif. Diharapakan
masyarakat khususnya ibu bersalin dapat mengimplementasikan
exercise pelvic rocking untuk mempercepat
persalinan kala I fase aktif. Kata kunci: Efektivitas exercise pelvic rocking, persalinan kala I fase aktif |
ABSTRACT
The most common cause of maternal death in Indonesia
in 2019 was bleeding, one of which was caused by prolonged labor, reaching
4.3%. In Banten Province, the cause of maternal death is 19.74% due to
prolonged labor. Pandeglang Regency causes the
highest number of deaths due to bleeding at 30% and prolonged labor at 20%.
Prolonged labor is abnormal labor. The impact of prolonged labor is that it can
cause death to the mother and baby/fetus. Treatment for prolonged labor has been
developed in the world of health, namely through complementary treatment as a
way to overcome/optimize medical procedures. The aim of this research is to
determine the effectiveness of pelvic rocking exercise to speed up the first
stage of labor in the active phase in PMB R in 2022. The method of this
research is SCLR. The results of midwifery care showed that respondent 1 who
was given pelvic rocking exercise intervention using a gym ball before the 4
hour evaluation had experienced a cervical opening of 10 cm (complete) while
respondent 2 who was not given any intervention underwent a 4 hour evaluation
of cervical opening of 8 cm (not complete). . It is
hoped that it can be an additional reference for providing midwifery care to
mothers giving birth to speed up the first stage of the active phase. It is
hoped that the community, especially women giving birth, can implement the
pelvic rocking exercise to speed up labor during the first active phase.
Keywords:
Effectiveness of pelvic rocking exercise, active phase of first stage of labor
PENDAHULUAN
Menurut World Health Organization
(WHO) tahun 2018 ditemukan
99% kematian ibu terjadi di negara berkembang yaitu 239/100.000 kelahiran hidup, sedangkan kematian ibu di negara maju yaitu 12/100.000 kelahiran hidup. Menurut SDKI tahun 2018 AKI di
Indonesia mencapai 305 per 100.000 KH dan AKB mencapai 24 per 1.000 KH (Kemenkes RI, 2017).
Jumlah kasus kematian ibu di Provinsi Banten pada tahun 2017 sebanyak 226 kasus, tahun 2018 sebanyak 135 kasus dan tahun 2019 yaitu 215 kasus serta jumlah
kematian bayi 1.047
kasus (Profil
Kesehatan Provinsi Banten, 2020). Jumlah kematian ibu di Kabupaten Pandeglang tahun 2019 yaitu 34 kasus dan jumlah kematian bayi 182/23.582 KH3.
Kecamatan Majasari
AKI tahun 2020 ada 6 kasus, jumlah kematian
bayi sebanyak 15 kasus dari 8.52 KH. Tahun 2021 AKI ada 3 orang dan
AKB ada 12 dari 902 KH ( Profil Dinkes Kabupaten Pandeglang, 2021).
�Penyebab kematian
ibu di Indonesia terbanyak
pada tahun 2019 adalah perdarahan salah satunya disebabkan oleh persalinan lama mencapai 4,3% (Kemenkes RI, 2017). Begitu juga dengan
Provinsi Banten penyebab kematian ibu 19,74% disebabkan oleh penyebab lain
salah satunya karena persalinan lama2. Kabupaten
Pandeglang sendiri penyebab kematian tertinggi disebabkan oleh perdarahan sebesar 30% serta partus lama sebesar 20% �( Profil Dinkes Kabupaten Pandeglang, 2021).
Meningkatnya mortalitas dan morbiditas
pada ibu dan janin, salah satunya karena kejadian partus lama. Pada kasus persalinan lama akan menimbulkan banyak resiko baik
pada ibu maupun janin antara lain perdarahan, atonia uteri, laserasi
jalan lahir, infeksi, kelelahan dan syok, asfiksia berat pada janin, trauma
cerebral, infeksi dan cedera
akibat Tindakan (Andriani
et al., 2022).
Persalinan memanjang merupakan
persalinan abnormal yaitu masalah yang masih belum teratasi secara optimal. Dampak dari permasalahan persalinan memanjang yaitu dapat memberikan
resiko kematian pada ibu dan bayi/janin.
Penanganan persalinan lama dikembangkan di dunia kesehatan yaitu melalui penanganan
komplementer sebagai cara mengatasi/pengoptimalisasi tindakan medis. Para ibu hamil trimester III berlatih untuk melakukan senam hamil dalam persiapan persalinan dengan harapan masyarakat mampu melakukan tindakan preventif secara mandiri (Misti et al., 2021).
Latihan mobilitas dibutuhkan oleh ibu hamil untuk
menjaga agar ligamen rileks, tetap longgar,
dan tidak tegang serta akan lebih
banyak ruang untuk bayi turun
kepanggul sehingga
lamanya waktu persalinan kala I dan kala II bisa
diperpendek dengan cara melakukan senam atau olah tubuh.
Exercise Pelvic rocking adalah salah satu gerakan dengan cara menggoyangkan panggul ke sisi
depan ke belakang dan ke sisi kiri dan kanan.
Gerakan ini digunakan untuk mengurangi rasa kurang nyaman pada saat proses persalinan di mana gerakan yang dilakukan ini ternyata memberi
banyak sekali manfaat (Wulandari et al., 2019).
Gustyar (2017) menyatakan bahwa
selain menggunakan partograf, ada beberapa upaya fisiologis yang dapat dilakukan untuk mencegah persalinan lama. Upaya lainnya dalam mencegah
persalinan lama seperti pelvic rocking yang mendukung
persalinan agar dapat berjalan secara fisiologis. Hal ini juga merupakan salah satu metode yang sangat membantu merespon rasa sakit dengan cara aktif
dan mengurangi lama persalinan
kala I fase aktif (Setyorini
& Santoso, 2017).
Penelitian Wahyuningsih
(2019) ada pengaruh senam hamil pelvic rocking terhadap lamanya kala I pada ibu bersalin di Praktek Bidan Mandiri. Diharapkan exercise
pelvic rocking menjadi
pilihan terapi atau cara yang aman dan tepat atau efektif untuk
mempercepat proses persalinan
kala I pada ibu bersalin di
PMB. Rizki (2020) juga menyebutkan
bahwa terdapat pengaruh PRE terhadap kemajuan persalinan, sehingga PRE cukup efektif untuk mempercepat
proses persalinan (Andriani
et al., 2022).
Berdasarkan studi pendahuluan
di PMB R bulan Mei 2022 terdapat
ibu bersalin sebanyak 28 orang dan yang mengalami
partus lama sebanyak 8
orang (28,5%) (Rini Setiyani, 2022).
Dengan adanya landasan di atas, maka peneliti
ingin mengetahui Efektivitas Exercise Pelvic Rocking untuk mempercepat Persalinan Kala I Fese Aktif di PMB R Pandeglang tahun 2022.
METODE
Metode Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelusuran Rujukan Ilmiah untuk memperoleh konsep teori asuhan
kebidanan berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan studi kasus yaitu studi
langsung penerapan kebidanan berdasarkan Evidance Based.
Kegiatan ini dilaksanakan
pada ibu bersalin dengan karekteristik yang sama yang datang berkunjung ke PMB
R tahun 2022. Kriteria ibu bersalin yang masuk ke dalam penelitian ini adalah ibu bersalin
primipara (G1P0A0) hamil aterm
kala I fase aktif pembukaan 4 cm, dan tidak ada riwayat komplikasi
selama masa prenatal maupun
penyakit penyerta pada masa
kehamilan dan ibu dapat berkomunikasi dengan baik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini membuktikan bahwa ada
perbedaan antara hasil asuhan kebidanan pada ibu bersalin yang di berikan intervensi �exercise pelvic rocking dan yang tidak di berikan intervensi.
�Pada responden
1 yang di berikan intervensi
exercise pelvic rocking menggunakan gym ball mengalami
percepatan persalinan kala
I fase aktif dibandingkan dengan responden 2 yang tidak diberikan intervensi apapun.
�Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan Ratna Ariesta Dwi Andriani tahun 2022 yang berjudul pengaruh Pelvic Rocking Exercise Pada Ibu Bersalin Terhadap lama Waktu Persalinan menggunakan penelitian �observasional, dengan rancangan Quasi Experiment jenis
nonequivalent control group design, diperoleh hasil penelitian nilai P value yaitu
0,000 < 0,05 ini artinya
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok yang melakukan pelvic rocking exercise dan yang tidak melakukan terhadap lama waktu persalinan (Andriani
et al., 2022).
Maka dapat di simpulkan setelah diberikan
intervensi Exercise Pelvic
Rocking ada pengaruh pada ibu bersalin kala I fase aktif. Sehingga antara hasil penelitian yang dilakukan
penulis dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya ada kesesuaian hasil yang
diperoleh setelah dilakukan intervensi.
Penatalaksanaan yang di lakukan peneliti
yaitu menjelaskan kepada ibu bersalin
akan dilakukan intervensi Pelvic
Rocking mengunakan Birthing Ball atau gym ball selama persalinan kala I fase aktif berlangsung. Peneliti mengisi tabel perbandingan hasil asuhan kebidanan antara responden 1 dengan responden 2 yang ada di lembar
instrument penelitian untuk
mengetahui percepatan persalinan kala I fase aktif dengan menilai
pembukaan serviks pada responden sesuai dengan partograf.
Hasil yang ada di tabel
perbandingan responden 1 dengan responden 2 diperoleh kesamaan dengan hasil penelitian
terdahulu menurut RR Catur Leny Wulandari tahun 2019
yang berjudul� Efektivitas Pelvic Rocking Exercise Pada Ibu Bersalin Kala I Terhadap Kemajuan dan Lama Persalinan, dengan jenis penelitian
kuantitatif quasi eksperimental
design, dengan rancangan yang digunakan
adalah posttest only
control group design, diperoleh hasil penelitian ada hubungan antara
Pelvick Rocking Exercise (PRE) dengan lama kala I dengan p value
0,008 (<0,05). Ibu bersalin Kala I yang melakukan PRE dapat mempercepat kemajuan dan lama persalinan (Wulandari et al., 2019).
Hasil pebelitian Dwi Setyorini tahun
2021 mengenai Pengaruh
Pelvic Rocking Exercise Terhadap Kemajuan
Persalinan Kala I Fase Aktif
Di UPT Puskesmas Cimanggu Pandeglang Banten, jenis penelitian menggunakan quasi eksperimental
desain menggunakan rancangan posttest
only design with control groups, diperoleh hasil analisis bivariat ada pengaruh
pelvic rocking exercise terhadap kemajuan persalinan kala I fase aktif di Puskesmas Cimanggu Pandeglang Banten tahun 2021 dengan nilai sigifikansi 0,001 Pelvic rocking exercise berpengaruh terhadap kemajuan persalinan kala I fase aktif (Setyorini
& Santoso, 2017).
Menurut Hidajatunnikma pada tahun
2020 melakukan penelitian
yang berjudul Efektifitas Pelvic
Rocking Exercise Menggunakan Birthing Ball Terhadap Kemajuan Persalinan Pada Ibu
Primipara dengan Metode penelitian
kepustakaan atau Systematic Literature Reviews (SLR), diperoleh hasil Pelvic Rocking Exercise dinilai efektif untuk memperpendek waktu kala I fase aktif sampai dengan
pembukaan lengkap pada ibu bersalin primipara (Hidajatunnikma et
al., 2020).
Sehingga dapat disimpulkan terjadi percepatan persalinan kala I fase aktif pada responden yang diberikan intervensi exercise
pelvic rocking. Penelitian ini menunjukkan exercise pelvic rocking dengan menggunakan Birthing Ball sesuai dengan penelitian
yang pernah dilakukan. Penelitian ini sesuai dengan teori
yang menyatakan Pelvic rocking adalah latihan menggerakkan panggul ke depan dan ke
belakang, gerakannya bisa bervariasi mulai dari bertumpu
pada punggung, duduk di gym ball, atau
bertumpu pada tangan dan lutut. Gerakan pelvic rocking di atas gym ball dapat mengurangi rasa nyeri hingga membuat calon ibu merasa
lebih nyaman, maka semakin rileks
seseorang, hormon oksitosin akan mendominasi. �Hormon cinta� ini membantu
agar bayi lebih cepat turun ke
jalan lahir. Sebaliknya jika merasa tegang, adrenalin akan mendominasi dan membuat mulut rahim
meneba (Hidajatunnikma et
al., 2020).
Sejalan dengan penelitian Lea Ingne Reffita tahun
2021 yang berjudul Efektifitas
Pelvic Rocking Exercise Menggunakan Birthing Ball Terhadap Kemajuan Persalinan Pada Ibu Primipara menggunakan
jenis penelitian kepustakaan atau Systematic Literature Reviews (SLR) diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan
teknik Pelvic Rocking Exercise dengan
bantuan alat birthing ball dapat
membuat waktu persalinan pada ibu bersalin menjadi lebih cepat (Hidajatunnikma et al., 2020).
Menurut peneliti hasil penelitian yang dilakuakan intervensi exercise pelvic rocking sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang menyatakan ada pengaruh antara pelvic rocking dengan
percepatan persalinan kala
I fase aktif.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang efektivitas exercise pelvic rocking untuk mempercepat persalinan kala I fase aktif diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada ibu bersalin kala I fase aktif yang diberikan intervensi exercise pelvic rocking menggunakan gym ball
yaitu pada saat responden datang pukul 13.00 WIB pembukaan serviks 4 cm setelah diberikan intervensi, evaluasi kemajuan persalinan seharusnya 4 jam kemudian yaitu pukul 17.00 WIB namun pada pukul 16.10 WIB pembukaan serviks sudah lengkap (10cm), responden yang diberikan intervensi mengalami percepatan persalinan kala I fase aktif. 2. Pada ibu bersalin kala I fase aktif yang tidak diberikan intervensi apapun �pada
saat responden datang pukul 14.00 WIB pembukaan
serviks 4 cm dilakukan evaluasi kemajuan persalinan 4 jam kemudian yaitu pukul 18.00 WIB pembukaan serviks 8 cm. responden yang tidak diberikan intervensi tidak mengalami percepatan persalinan kala I fase aktif. 3. Pada responden 1 yang
diberikan intervensi exercise pelvic rocking menggunakan gym ball� sebelum
evaluasi� 4 jam
sudah mengalami pembukaan serviks 10 cm (lengkap) sedangkan pada responden 2 yang tidak diberikan intervensi apapun dilakukan evaluasi 4 jam pembukaan serviks 8 cm (belum lengkap).
DAFTAR PUSTAKA