Analisis dan Evaluasi Strukstur Skala Upah (SSU) Pada UKM Kuliner
XYZ : Perbandingan Metode
Adhered dan Overlapping
� Analysis and Evaluation of Scale Wage Structure at XYZ
Culinary SMEs: Comparison of Adhered and Overlapping Methods
1)Rizky Fadhillah Nurhakiim, 2) Dhabitaty
Farida, 3) Mifathul Khair Al Hadi, 4)
Cendekia Maharani Supriadiputri,
5) Lindawati Kartika
1,2,3,4,5 IPB University
*Email: 1)fadhillahnurhakiim@apps.ipb.ac.id, 2)dhabitatyfarida@apps.ipb.ac.id, 3)[email protected], 4)[email protected],
5)[email protected]
DOI: 10.59141/comserva.v4i1.1317 |
ABSTRAK Sistem kompensasi merupakan hal yang penting bagi sebuah perusahaan. Sistem kompensasi yang tidak sesuai merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Hal ini dapat berdampak negatif pada kualitas dan motivasi karyawan dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi sistem manajemen kompensasi yang ada pada UKM kuliner XYZ di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur berdasarkan prinsip 3P (Pay for Position, Person, dan Performance). Selain itu, penelitian ini juga hasil evaluasi yang digunakan dengan metode adhered dan overlapping yang akan menjadi bahan perbandingan untuk menentukan sistem kompensasi ideal untuk diterapkan di UKM XYZ sesuai dengan kemampuan UKM. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif dengan cara wawancara mendala secara virtual dengan owner UKM kuliner XYZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UKM XYZ belum tepat dalam mengimplementasikan sistem kompensasinya. Sehingga kompensasi yang diterima belum ideal atau tidak sesuai dengan yang seharusnya. Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi, sistem kompensasi menggunakan metode overlapping lebih disarankan karena memberikan hasil yang ideal dan komprehensif dengan kenaikan persentase 5,52% dari gaji aktualnya. Kata kunci: Kompensasi;
UKM; Metode Adhered; Metode Overlapping |
ABSTRACT
The compensation system is essential for a company. The
inappropriate compensation system is one of the problems faced by Small and
Medium Enterprises (SMEs) in Indonesia. This can have a negative
impact on the quality and motivation of employees at work. This research
analyzes and evaluates the existing compensation management system at XYZ
culinary SMEs in Nganjuk Regency, East Java, based on
the 3P principle (Pay for Position, Person, and Performance). In addition, this
study also evaluates the results used with the adhered and overlapping methods,
which will be used as comparison material to determine the ideal compensation
system to be applied to XYZ SMEs according to their capabilities. The research
method used is quantitative and qualitative, using in-depth interviews with the
owner of XYZ culinary SMEs via virtual meetings. The results showed that XYZ
SMEs had not implemented the compensation system appropriately. So that the
compensation received is not ideal or not what it should be. Based on the analysis
and evaluation results, the compensation system using the overlapping method is
recommended because it provides ideal and comprehensive results with a
percentage increase of 5.52% of the actual salary.
Keywords:
Compensation; SMEs; Adhered Method; Overlapping Method
PENDAHULUAN
Perusahaan
perlu memberikan balas jasa yang seimbang kepada karyawan sebagai sumberdaya yang memberikan kontribusi penting bagi kemajuan
perusahaan. Salah satu bentuk yang diberikan yang penting adalah pemberian kompensasi. Kompensasi tidak hanya sekedar gaji,
tetapi juga mencakup berbagai bentuk penghargaan lainnya, seperti tunjangan, bonus, dan insentif. Memberikan kompensasi yang memadai kepada karyawan merupakan investasi yang menguntungkan bagi perusahaan. Hal ini tidak hanya menunjukkan
penghargaan atas kontribusi karyawan, tetapi juga meningkatkan loyalitas, motivasi, dan kemajuan perusahaan. Sistem pengupahan yang baik harus diterapkan
oleh seluruh perusahaan, baik itu ukuran
kecil maupun besar tak terkecuali
UKM. Peran strategis UKM dalam
menggerakkan ekonomi masyarakat Indonesia tidak dapat dipungkiri. Hal ini dikarenakan UKM mampu menampung banyak tenaga kerja
dan beroperasi di lingkungan
yang dekat dengan masyarakat kecil, sehingga memberikan dampak positif yang signifikan bagi mereka. Statistik pekerja Indonesia menunjukan
bahwa 99,5 % tenaga kerja Indonesia bekerja� di� bidang� UKM dan hal ini sepenuhnya
disadari� oleh pemerintah,� sehingga� UKM� termasuk� dalam� salah� satu� fokus� program pembangunan�
yang� dicanangkan� oleh� pemerintah� Indonesia
(Deanova et al., 2023). Di
Indonesia, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memainkan peran krusial dalam pembangunan
ekonomi. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk memiliki tingkat pendidikan rendah dan mengandalkan usaha kecil, baik
di sektor tradisional maupun modern, sebagai sumber penghasilan. Kemampuan UKM dalam menyerap banyak tenaga kerja menjadikannya
sektor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Upaya maksimalisasi UKM hendaknya didukung atas pengelolaan
SDM seperti pemberian kompensasi yang mencukupi kebutuhan pegawai sehingga peran UKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional dapat tercapai. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003, Pasal 1 ayat 30, mendefinisikan upah sebagai hak
pekerja/buruh berupa uang yang diterima dari pengusaha atau pemberi kerja
atas pekerjaan atau jasa yang telah atau akan
dilakukan. Upah ini ditetapkan dan dibayarkan berdasarkan perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, dan termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya (Triyono
et al., 2021). Sesuai
Permenaker nomor 1 Tahun 2017, Pasal 2 Ayat (1), pengusaha
diwajibkan untuk membuat struktur dan skala upah yang didasarkan pada beberapa faktor, seperti golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan, dan kompetensi pekerja. Upah merupakan salah satu
komponen penting dalam perekonomian, baik bagi pekerja
maupun bagi perusahaan. Kompensasi yang sesuai dan adil bagi karyawan akan
menguntungkan kedua belah pihak. Sistem
pengupahan yang ideal menggunakan
sistem 3P yaitu pay for position, performance, dan person. Keseimbangan antara ketiga elemen ini
penting untuk memastikan gaji yang adil, kompetitif, dan memotivasi karyawan. Menurut �Dessler & Varrkey (2000), Gaji didasarkan
pada nilai internal posisi dalam organisasi, dibandingkan dengan posisi lain di pasar tenaga kerja. Pay for
performance meningkatkan motivasi
dan kinerja karyawan dengan memberikan insentif berdasarkan pencapaian. Sedangkan pay for person menekankan
keahlian, pengetahuan, dan pengalaman individu sebagai faktor penentu gaji (Huselid, 1995). Upah tidak hanya
meningkatkan kesejahteraan perusahaan dan karyawan, namun akan berdampak
positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
����������� Perusahaan
perlu mengidentifikasi dan memberikan
umpan balik kepada karyawan untuk membantu pengambilan keputusan yang berdampak pada kinerja perusahaan. Semakin tinggi respon umpan
balik yang diberikan perusahaan kepada karyawan, semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut. Kompensasi memiliki arti yang berbeda bagi setiap
karyawan. Kompensasi dasar diperlukan untuk membantu karyawan mempertahankan standar hidup yang layak (Syafruddin et al., 2021). Saat ini
banyak sekali UKM baru yang belum memahami sistem kompensasi bagi karyawannya. Salah satunya yaitu UKM XYZ yang berlokasi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Oleh sebab itu perlu dilakukannya analisis serta
evaluasi sistem manajemen kompensasi yang ideal untuk diterapkan oleh UKM tersebut.
METODE
Penelitian ini dilakukan menggunakan data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh
secara langsung dari pemilik UKM XYZ di Kabupaten Nganjuk melalui in depth
interview secara virtual meeting. Sedangkan data sekunder diperoleh dari sosial
media UKM, artikel, buku, jurnal, dan hasil penelitian sebelumnya.
Metode yang digunakan adalah
metode kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilakukan selama dua bulan dari bulan
Februari hingga Maret 2024.
Populasi penelitian ini adalah UKM kuliner yang ada di Indonesia.
Metode yang digunakan dalam
menentukan sampel pada penelitian ini adalah metode non probability
sampling. Metode ini dipilih
karena menggunakan pendekatan di mana sampel dipilih berdasarkan penilaian subjektif peneliti dan bukan menggunakan pemilihan acak (Berndt, 2020). Tujuannya untuk mendapatkan sampel yang representatif dari populasi, meskipun tidak setiap anggota
populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih (Radiansyah, 2020). Metode yang digunakan
dalam penarikan sampel adalah purposive
sampling dengan kriteria
UKM kuliner yang telah memiliki jumlah minimal karyawan sebanyak 20 orang. Purposive
sampling merupakan teknik
pengambilan sampel non
probability sampling yang digunakan dalam penelitian untuk memilih individu
atau kelompok individu yang memenuhi kriteria tertentu yang relevan dengan pertanyaan atau tujuan penelitian (Hassan, 2024). Alasan dilakukannya purposive sampling
adalah agar sampel lebih cocok dengan
maksud dan tujuan penelitian, sehingga meningkatkan ketelitian penelitian serta kepercayaan data dan hasil (Campbell et al., 2020).
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif untuk menggambarkan, menginformasikan, dan menginterpretasikan
data yang dikumpulkan. Data divisualisasikan
melalui grafik dan tabel untuk memudahkan
pemahaman, dan kesimpulan ditarik berdasarkan data tersebut (Pratiwi et al., 2023). Sistem kompensasi di UKM XYZ dianalisis menggunakan point system
method yang didasarkan pada job tittle,
job value, dan job grading. Perhitungan dengan menggunakan teknik given grade dilakukan
untuk mengetahui job
value dan job grading dari UKM XYZ. Selanjutnya dilakukan juga salary
survey dan salary mapping juga dilakukan. Salary
survei dilakukan untuk mengetahui gaji yang ditawarkan oleh perusahaan lain untuk pekerjaan serupa, dan membantu menentukan gaji yang sesuai dengan standar industri dan kompetitif dengan pesaing (Komariah et al., 2024). Salary mapping secara
teratur menunjukkan komitmen perusahaan terhadap keadilan dan kesetaraan. Dengan secara proaktif mengatasi kesenjangan gaji, perusahaan dapat mencegah potensi masalah hukum dan mendorong tempat kerja yang lebih inklusif. Praktik penggajian yang adil juga meningkatkan reputasi perusahaan, sehingga lebih menarik bagi karyawan
saat ini dan calon karyawan (Alexis, 2024). Salary mapping dilakukan
dengan metode adhered (berimpit) dan overlapping (tumpang
tindih). Adapun kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat
pada Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum UKM XYZ
UKM XYZ, sebuah kafe dan resto di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur,
siap memanjakan pengunjung dengan konsep Bali Beach Club
yang unik dan berbagai fasilitas menarik. UKM yang baru berdiri sejak
Februari 2023 ini menawarkan suasana yang ramah keluarga dan anak-anak, dengan area khusus berisi pasir
pantai dan lukisan pegunungan dan lautan biru yang indah sebagai latar belakangnya.
Tersedia area indoor dan outdoor yang sama-sama nyaman. Area indoor
yang luas didesain dengan gaya tradisional
menggunakan bahan bambu dan atap jerami, sedangkan area outdoor menawarkan
banyak tempat duduk dengan payung besar
sebagai peneduh, layaknya di pantai. Harga makanan dan minuman di UKM ini mulai dari
Rp10.000,00. Jam buka UKM XYZ adalah
dari pukul 10.00 hingga 20.00 WIB untuk hari biasa dan hingga pukul 23.00 WIB untuk akhir pekan. Namun UKM ini tutup
pada hari Senin. UKM ini memiliki jumlah karyawan sebanyak 22 orang dengan tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Struktur organisasi untuk UKM ini dapat dilihat
pada Gambar 2.
Gambar 2. Struktur Organisasi UKM XYZ
����������� Berdasarkan
struktur organisasi tersebut, UKM XYZ memiliki karyawan sebanyak 22 orang dengan level jabatan yang berbeda beda. Terdapat
6 level yang diklasifikasikan dalam
struktur organisasi ini yang terdiri dari level 6 diduduki oleh job title SPV, level 5 oleh job title kepala
bagian yaitu Head Chef, Head Waitress, Head Bar, dan Head Cashier, level 4 oleh job
title Kasir dan Admin, level 3 oleh job
title Cook Helper dan level 2 oleh job
title Waitress, Staf Bar, dan level 1 oleh job title Security.� Adapun
data gaji
aktual dari 22 karyawan di UKM XYZ yang didapatkan
melalui wawancara dengan pemilik UKM dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Job Tittle dan Gaji
Aktual Karyawan
No. |
Jabatan |
Kode |
Jumlah Karyawan |
Gaji Pokok |
Total |
1 |
SPV |
S |
1 |
Rp3.000.000 |
Rp3.000.000 |
2 |
Head Bar |
HB |
1 |
Rp2.000.000 |
Rp2.000.000 |
3 |
Head Cashier |
HK |
1 |
Rp1.700.000 |
Rp1.700.000 |
4 |
Head Chef |
HW |
1 |
Rp2.800.000 |
Rp1.500.000 |
5 |
Head Waitress |
HB |
1 |
Rp1.500.000 |
Rp2.000.000 |
6 |
Staf Bar |
SB |
2 |
Rp1.500.000 |
Rp3.000.000 |
7 |
Cook Helper Senior |
CH1 |
2 |
Rp1.600.000 |
Rp3.200.000 |
8 |
Cook Helper Junior |
CH2 |
4 |
Rp1.200.000 |
Rp4.800.000 |
9 |
Cashier |
C |
2 |
Rp1.600.000 |
Rp3.200.000 |
10 |
Admin |
A |
1 |
Rp1.350.000 |
Rp1.350.000 |
11 |
Waiters |
W |
4 |
Rp1.200.000 |
Rp4.800.000 |
12 |
Security |
S |
2 |
Rp1.000.000 |
Rp2.000.000 |
Sumber: Data diolah,
(2024)
Analisis Perbandingan Gaji
UKM XYZ dengan UMP dan UMK
Besaran Upah Minimum Provinsi
(UMP) di Jawa Timur pada tahun 2024 yaitu sebesar Rp2.165.244, sedangkan besar Upah Minimum
Kota/Kabapaten (UMK) di Kabupaten
Nganjuk pada tahun 2024 yaitu sebesar Rp2.258.455 (Keputusan
Gubernur Jatim, 2023). Berdasarkan
data job tittle dan gaji pokok
pada Tabel 1 dapat dilihat hasil perbandingannya dengan UMP dan UMK pada Gambar 2.
Gambar 2. Grafik Perbandingan Gaji Aktual dengan
UMP dan UMK
Berdasarkan hasil analisis
gaji pada 12 job tittle di UKM XYZ yang dibandingkan dengan UMP Jawa
Timur dan UMK Kabupaten Nganjuk
pada tahun 2024 diperoleh bahwa hanya terdapat
2 job tittle yang memiliki gaji
diatas UMK dan UMK tersebut
yaitu SPV dan Head Chef. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa gaji yang diterima oleh karyawan UKM XYZ masih belum layak
dan dibawah UMP Jawa Timur dan UMK Kabupaten Nganjuk yang merupakan tempat UKM ini.
Salary Mapping
UKM XYZ Sebelum Perbaikan
Analisis terhadap data kompensasi di UKM XYZ menunjukkan
tidak adanya variasi upah antar
karyawan dalam satu grade. Hal ini menandakan belum adanya diferensiasi
upah yang memadai, berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan
maupun karyawan. Perusahaan
tidak memiliki dasar yang jelas untuk memberikan upah lebih atau
kurang dari nilai yang disepakati, meskipun kualitas kinerja karyawan berbeda. Penelitian ini merekomendasikan pembuatan Struktur Skala Upah
(SSU) untuk memberikan kesempatan upah yang lebih besar bagi
karyawan dengan kompetensi yang lebih tinggi. SSU yang disusun harus memenuhi standar Kehidupan Hidup Layak
(KHL) sesuai Peraturan
Menteri Tenaga Kerja nomor
18 tahun 2023, atau disesuaikan dengan UMP dan UMK.
Berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan
pada UKM XYZ, diketahui bahwa
UKM ini menerapkan sistem kompensasi yang dapat dianalisis lebih lanjut melalui
pemetaan gaji (salary mapping) berdasarkan
22 orang karyawan Adapun tabel
level dan pemetaan gaji aktual dari UKM PT XYZ adalah sebagai berikut.
Tabel 2. Salary Mapping Aktual
No. |
Jabatan |
Grade |
Total Karyawan |
Total
Salary |
Actual |
||||
Min |
Midpoint |
Max |
Mid to mid |
Spread |
|||||
1 |
SPV |
VI |
1 |
Rp3,000,000 |
Rp3,000,000 |
Rp3,000,000 |
Rp3,000,000 |
50.00% |
0.0% |
2 |
Head Bar |
V |
4 |
Rp8,000,000 |
Rp1,500,000 |
Rp2,000,000 |
Rp2,800,000 |
31.87% |
86.7% |
3 |
Head Cashier |
||||||||
4 |
Head Chef |
||||||||
5 |
Head Waitress |
||||||||
6 |
Cashier |
IV |
3 |
Rp4,550,000 |
Rp1,350,000 |
Rp1,516,667 |
Rp1,600,000 |
13.75% |
18.5% |
7 |
Admin |
||||||||
8 |
Cook Helper Senior |
III |
6 |
Rp8,000,000 |
Rp1,200,000 |
Rp1,333,333 |
Rp1,600,000 |
2.50% |
33.3% |
9 |
Cook Helper Junior |
||||||||
10 |
Staff Bar |
II |
6 |
Rp7,800,000 |
Rp1,200,000 |
Rp1,300,000 |
Rp1,500,000 |
30.00% |
25.0% |
11 |
Waitress |
||||||||
12 |
Security |
I |
2 |
Rp2,000,000 |
Rp1,000,000 |
Rp1,000,000 |
Rp1,000,000 |
0.0% |
Tabel 2 menunjukkan kondisi pemberian gaji pada UKM saat ini masih
belum berada di titik ideal. Adapun kriteria yang
menjadi dasar sistem kompensasi ini belum ideal berdasarkan penelitian Fitrios et al. (2021) yaitu :
1.
Nilai mid-to-mid lebih besar dari
nilai spread.
Kriteria ini dapat dilihat pada grade II dan VI. Nilai mid-to-mid yang lebih
besar dari nilai spread ini menunjukkan bahwa perbedaan gaji antar posisi
grade tidak
signifikan. Hal ini mengindikasikan adanya ketidakseimbangan distribusi gaji.
2.
Nilai spread tidak berbanding lurus dengan kenaikan
grade. Dapat
dilihat pada tabel bahwa terdapat pola yang tidak beraturan antara spread dari setiap grade.
3.
Terdapat gap
antara gaji minimum suatu grade terhadap gaji maksimum grade sebelumnya.
Berdasarkan tabel
tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem kompensasi UKM ini diperlukan evaluasi penyusunan SSU menggunakan metode adhered dan
overlapping serta job
grading menggunakan metode
given grade dengan
mempertimbangkan kriteria
yang berlaku dan menyesuaikan
kemampuan UKM.
Compensable Factors
Dalam melakukan perancangan job
grading, langkah pertama
yang harus dilakukan adalah menentukan faktor kompensasi (Handayani, 2015). Dalam hal ini, penulis melakukan
diskusi dengan pemiliki UKM XYZ untuk merumuskan faktor-faktor kompensasi yang digunakan. Terdapat 10 faktor kompensasi yang diambil dari Kamus Hay (Potential)
(Hay Group, 2005), CAAT
Job Evaluation Manual (Manual, n.d.), dan NHS
Job Evaluation Handbook (NHS Employers, 2018) yaitu Orientasi Pelayanan
Pelanggan (Hay), Pengalaman
Kerja, Pendidikan, Integritas,
Kerja Sama, Membina Hubungan, Keterampilan Perencanaan dan Organisasi, Pengetahuan dan Pelatihan, Tanggung Jawab Finansial dan Aset
Fisik, dan Kemampuan Fisik. Faktor-faktor inilah yang akan diberi nilai untuk
pembobotan dalam mengklasifikasikan (grading)
level pegawai menggunakan
metode given. Pada Tabel 3. terlihat
bahwa hasil dari pembobotan faktor terhadap karyawan UKM ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Bobot
Compensable Factors
PD |
PK |
PP |
KF |
IG |
KS |
MH |
FA |
OP |
MP |
Bobot |
Persentase |
|
1.00 |
0.20 |
5.00 |
7.00 |
0.33 |
0.25 |
2.00 |
0.17 |
0.17 |
4.00 |
20.12 |
8.47% |
|
PK |
5.00 |
1.00 |
0.33 |
3.00 |
0.20 |
0.33 |
7.00 |
0.33 |
4.00 |
2.00 |
23.20 |
9.76% |
PP |
0.20 |
3.00 |
1.00 |
6.00 |
5.00 |
5.00 |
6.00 |
0.14 |
6.00 |
5.00 |
37.34 |
15.72% |
KF |
0.14 |
0.33 |
0.17 |
1.00 |
5.00 |
4.00 |
4.00 |
0.13 |
0.17 |
0.14 |
15.08 |
6.35% |
IG |
3.00 |
5.00 |
0.20 |
0.20 |
1.00 |
4.00 |
0.20 |
6.00 |
0.25 |
0.17 |
20.02 |
8.42% |
KS |
4.00 |
3.00 |
0.20 |
0.25 |
0.25 |
1.00 |
5.00 |
3.00 |
7.00 |
3.00 |
26.70 |
11.24% |
MH |
0.50 |
0.14 |
0.17 |
0.25 |
5.00 |
0.20 |
1.00 |
0.33 |
0.20 |
2.00 |
9.79 |
4.12% |
FA |
6.00 |
3.00 |
7.00 |
8.00 |
0.17 |
0.33 |
3.00 |
1.00 |
0.14 |
4.00 |
32.64 |
13.74% |
OP |
6.00 |
0.25 |
0.17 |
6.00 |
4.00 |
0.14 |
5.00 |
7.00 |
1.00 |
7.00 |
36.56 |
15.39% |
MP |
0.25 |
0.50 |
0.20 |
7.00 |
6.00 |
0.33 |
0.50 |
0.25 |
0.14 |
1.00 |
16.18 |
6.81% |
Keterangan:
PD�� :
Pendidikan
PK�� :
Pengalaman Kerja
PP�� :
Pengetahuan dan Pelatihan
KF�� :
Kemampuan Fisik
IG�� :
Integritas
KS�� :
Kerjasama
MH : Membina Hubungan Internal
FA�� :
Tanggung Jawab Finansial
dan Aset Fisik
OP�� :
Orientasi Pelayanan Pelanggan
MP� : Tanggung Jawab Mutu Produk
Dari hasil pembobotan pada tiap compensable
factor, didapat bahwa faktor dengan persentase
tertinggi adalah faktor
pengetahuan dan pelatihan
(PP), yaitu sebesar 15,72%,
Maka dari itu, pengetahuan dan pelatihan menjadi faktor yang sangat penting untuk menentukan
nilai dari jabatan di UKM XYZ.
Salary Mapping UKM XYZ Menggunakan
Point System
Pembenahan SSU menggunakan
metode adhered dan overlapping dilakukan setelah job
title dan job grading disesuaikan berdasarkan analisis job value.
Analisis Job
Value dan Job Grading UKM XYZ
Proses penentuan job value di UKM XYZ melibatkan
penjumlahan nilai dikali bobot untuk
setiap compensable factors. Nilai-nilai ini kemudian
digunakan untuk menentukan job grading berdasarkan
urutan job value dari
tertinggi ke terendah.
Tabel 4.� Job Value dan Job Grading
Jabatan |
∑ N x B (Job value) |
Given |
||
∑ N x B (Job value) |
Min |
Max |
Grade |
|
SPV |
1,144 |
998 |
1144 |
VI |
Head Chef |
969 |
843 |
992 |
V |
Head Cashier |
933 |
|||
Head Waitress |
913 |
|||
Head Bar |
858 |
|||
Admin |
733 |
717 |
843 |
IV |
Cook Helper Senior |
721 |
|||
Cook Helper
Junior |
618 |
610 |
717 |
III |
Staf Bar |
545 |
518 |
610 |
II |
Cashier |
539 |
|||
Waitress |
537 |
|||
Security |
415 |
415 |
518 |
I |
Tabel 4 menunjukkan job value masing-masing posisi, dimana nilai tertinggi berada di posisi SPV sebesar 1144, sedangkan nilai terendah ada di security sebesar 415. Langkah selanjutnya adalah menyusun job grading berdasarkan
metode given grade
sesuai dengan keinginan, dimana Anda dapat memilih banyaknya
level posisi yang diinginkan
(Juliana
et al., 2023). Pada tabel
tersebut. diketahui bahwa jumlah level yang diinginkan sebanyak 6 sehingga terbentuk klasifikasi untuk masing-masing pegawai berdasarkan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1.
Menghitung interval pada setiap nilai yang diberikan dengan menghitung selisih antara nilai pekerjaan
tertinggi dan terendah kemudian membaginya dengan jumlah nilai
yang akan dibuat. = [(Level
pekerjaan tertinggi - nilai pekerjaan terendah)/jumlah nilai yang diberikan] = [(1189 -
344)/5] = 169.
2.
Mendapatkan batas atas
level I yang diberikan, nilai
pekerjaan terendah ditambahkan ke interval kelas
yang diberikan. = [Nilai pekerjaan
terendah + Interval] = [344+169] = 513.
3.
Batas atas level I yang diberikan menjadi batas bawah level II. Kemudian jika batas atas level II ditambahkan interval maka akan menghasilkan batas bawah level III. Begitu seterusnya sampai level V dengan interval yang diberikan antara 1020 � 1189
4. Hasil dari
setiap nilai job value dikalikan
dengan nilai 1 rupiah yang diperoleh dari = [Total gaji aktual/total poin]
Salary Mapping UKM XYZ Menggunakan Metode Adhered
Untuk menerapkan metode adhered dalam pembenahan gaji karyawan UKM XYZ terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan:
Berikut ini adalah hasil pembenahan
SSU menggunakan metode
adhered pada karyawan UKM XYZ.
Tabel 5.� Salary Mapping dengan Metode Adhered
No. |
Jabatan |
Grade |
Total Karyawan |
Total
Salary |
Adhered |
||||
Min |
Midpoint |
Max |
Mid to mid |
Spread |
|||||
1 |
SPV |
VI |
1 |
Rp3,000,000 |
Rp2,333,925 |
Rp2,684,014 |
Rp3,034,103 |
27.78% |
30% |
2 |
Head Bar |
V |
4 |
Rp8,000,000 |
Rp1,867,140 |
Rp2,100,533 |
Rp2,333,925 |
24.10% |
25% |
3 |
Head Cashier |
||||||||
4 |
Head Chef |
||||||||
5 |
Head Waitress |
||||||||
6 |
Admin |
IV |
3 |
Rp4,550,000 |
Rp1,518,000 |
Rp1,692,570 |
Rp1,867,140 |
21.64% |
23% |
7 |
Cook Helper Senior |
||||||||
8 |
Cook Helper Junior |
III |
4 |
Rp4.800,000 |
Rp1,265,000 |
Rp1,391,500 |
Rp1,518,000 |
17.67% |
20% |
9 |
Staff Bar |
II |
8 |
Rp11,000,000 |
Rp1,100,000 |
Rp1,182,400 |
Rp1,265,000 |
12.62% |
15% |
10 |
Cashier |
||||||||
11 |
Waiters |
||||||||
12 |
Security |
I |
2 |
Rp2,000,000 |
Rp1,000,000 |
Rp1,050,000 |
Rp1,100,000 |
|
10% |
����������� Tabel 5 menunjukkan bahwa pembenahan gaji menggunakan metode adhered telah memenuhi syarat dikarenakan persentase spread lebih besar dibandingkan persentase midpoint serta spread
semakin besar selaras dengan grade-nya yang semakin tinggi. Adapun penentuan besaran spread didasarkan pada hasil survei.
Salary Mapping UKM XYZ Menggunakan Metode Overlapping
Untuk menerapkan metode overlapping dalam pembenahan gaji karyawan UKM XYZ terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan:
Berikut ini adalah hasil pembenahan
SSU menggunakan metode
overlapping pada karyawan UKM XYZ.
Tabel 5.� Salary Mapping dengan Metode Overlapping
No. |
Jabatan |
Grade |
Total Karyawan |
Total
Salary |
Overlapping |
||||
Min |
Midpoint |
Max |
Mid to mid |
Spread |
|||||
1 |
SPV |
VI |
1 |
Rp3,000,000 |
Rp2,304,348 |
Rp2,650,000 |
Rp2,995,652 |
29.27% |
30% |
2 |
Head Bar |
V |
4 |
Rp8,000,000 |
Rp1,822,222 |
Rp2,050,000 |
Rp2,277,778 |
24.24% |
25% |
3 |
Head Cashier |
||||||||
4 |
Head Chef |
||||||||
5 |
Head Waitress |
||||||||
6 |
Admin |
IV |
3 |
Rp4,550,000 |
Rp1,479,821 |
Rp1,650,000 |
Rp1,820,179 |
22.22% |
23% |
7 |
Cook Helper Senior |
||||||||
8 |
Cook Helper Junior |
III |
4 |
Rp4.800,000 |
Rp1,227,273 |
Rp1,350,000 |
Rp1,472,727 |
17.90% |
20% |
9 |
Staff Bar |
II |
8 |
Rp11,000,000 |
Rp1,065,116 |
Rp1,145,000 |
Rp1,224,884 |
14.50% |
15% |
10 |
Cashier |
||||||||
11 |
Waiters |
||||||||
12 |
Security |
I |
2 |
Rp2,000,000 |
Rp952,381 |
Rp1,000,000 |
Rp1,047,619 |
|
10% |
Sama hal nya dengan
salary mapping menggunakan metode
adhered, tabel 6 menunjukkan
bahwa pembenahan gaji menggunakan metode overlapping telah memenuhi syarat dikarenakan persentase spread
lebih besar dibandingkan persentase midpoint
serta spread semakin
besar selaras dengan grade-nya yang semakin tinggi.
Perbandingan Gaji
Baru Metode Adhered dan Metode Overlapping
����������� Gaji karyawan
UKM XYZ diperbaiki dengan mencocokkan gaji aktual mereka dengan
nilai range di setiap grade
berdasarkan hasil salary
mapping menggunakan metode
adhered dan overlapping. Gaji aktual
terendah disesuaikan dengan nilai minimum range pada
grade tersebut. Gaji aktual yang sudah berada dalam range tidak perlu diperbaiki karena sudah sesuai
dengan ketentuan pemberian gaji. Adapun data perbaikan gaji UKM XYZ berdasarkan salary mapping menggunakan
metode adhered dan overlapping adalah
sebagai berikut:
Tabel 7. Perbandingan
Gaji Baru dengan Metode Adhered
dan Overlapping
No. |
Jabatan |
Kode |
Gaji Aktual |
Gaji
Baru (Adhered) |
Gaji
Baru (Overlapping) |
1 |
SPV |
S |
Rp3,000,000 |
Rp3,000,000 |
Rp3,000,000 |
2 |
Head Bar |
HB |
Rp2,000,000 |
Rp2,482,063 |
Rp2,484,848 |
3 |
Head Cashier |
HK |
Rp1,700,000 |
Rp2,109,753 |
Rp2,112,121 |
4 |
Head Chef |
HC |
Rp2,800,000 |
Rp2,800,000 |
Rp2,800,000 |
5 |
Head Waitress |
HW |
Rp1,500,000 |
Rp1,867,140 |
Rp1,822,222 |
6 |
Staff Bar |
SB |
Rp1,500,000 |
Rp1,500,000 |
Rp1,500,000 |
7 |
Staff Bar 2 |
SB |
Rp1,500,000 |
Rp1,500,000 |
Rp1,500,000 |
8 |
Cook Helper Senior |
CH1 |
Rp1,600,000 |
Rp1,600,000 |
Rp1,600,000 |
9 |
Cook Helper Senior |
CH1 |
Rp1,600,000 |
Rp1,600,000 |
Rp1,600,000 |
10 |
Cook Helper Junior |
CH2 |
Rp1,200,000 |
Rp1,391,500 |
Rp1,350,000 |
11 |
Cook Helper Junior |
CH2 |
Rp1,200,000 |
Rp1,391,500 |
Rp1,350,000 |
12 |
Cook Helper Junior |
CH2 |
Rp1,200,000 |
Rp1,391,500 |
Rp1,350,000 |
13 |
Cook Helper Junior |
CH2 |
Rp1,200,000 |
Rp1,391,500 |
Rp1,350,000 |
14 |
Cashier 1 |
C |
Rp1,600,000 |
Rp1,600,000 |
Rp1,600,000 |
15 |
Cashier 2 |
C |
Rp1,600,000 |
Rp1,600,000 |
Rp1,600,000 |
16 |
Admin |
A |
Rp1,350,000 |
Rp1,518,000 |
Rp1,479,821 |
17 |
Waitress 1 |
W |
Rp1,200,000 |
Rp1,200,000 |
Rp1,200,000 |
18 |
Waitress 2 |
W |
Rp1,200,000 |
Rp1,200,000 |
Rp1,200,000 |
19 |
Waitress 3 |
W |
Rp1,200,000 |
Rp1,200,000 |
Rp1,200,000 |
20 |
Waitress 4 |
W |
Rp1,200,000 |
Rp1,200,000 |
Rp1,200,000 |
21 |
Security |
S |
Rp1,000,000 |
Rp1,000,000 |
Rp1,000,000 |
22 |
Security 2 |
S |
Rp1,000,000 |
Rp1,000,000 |
Rp1,000,000 |
Total Gaji |
Rp33,350,000 |
Rp35,542,959 |
Rp35,299,012 |
����������� Tabel 7 menunjukkan perbandingan besaran gaji yang perlu dilakukan oleh
UKM XYZ berdasarkan hasil evaluasi SSU. Total gaji yang
perlu dikeluarkan oleh UKM XYZ jika
mengggunakan metode
overlapping lebih rendah daripada menggunakan metode adhered dengan persentase kenaikan dari total gaji aktual yaitu sebesar
5.52%. Sedangkan total persentase
kenaikan jika menggunakan metode adhered yaitu 6.17%.
Pemberian gaji ini
melibatkan penilaian mengenai kemungkinan adanya kesamaan atau perbedaan dalam rentang gaji
antara posisi yang berbeda di UKM XYZ. Kemudian terdapat perbedaan tanggung jawab, keterampilan dan kontribusi setiap posisi terhadap
kesuksesan UKM XYZ. Manajemen
UKM dapat menetapkan struktur gaji yang adil, sesuai dan kompetitif yang membantu memastikan motivasi karyawan, retensi tenaga kerja dan kinerja operasional yang optimal
di UKM XYZ.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem kompensasi
yang diterapkan oleh UKM XYZ belum
ideal karena masih berada di bawah UMP dan UMK sehinga diperlukan perbaikan SSU agar tidak terjadi ketidakseimbangan/ketidakadilan dalam pemberian gaji untuk setiap job tittle.
Dari hasil analisis perbandingan perbaikan gaji menggunkan adhered dan
overlapping didapatkan bahwa
sistem kompensasi yang lebih optimal digunakan oleh UKM
XYZ adalah sistem kompensasi menggunakan metode overlapping (tumpang tindih) dengan biaya yang dikeluarkan untuk gaji karyawan yaitu
sebesar Rp35,299,012 dengan
peningkatan sebesar 5,52% dari total gaji aktualnya. Dengan menerapkan sistem kompensasi ini diharapkan karyawan dapat merasa puas
dan termotivasi dengan gaji yang diterima serta pihak perusahaan
pun dapat memberikan gaji secara fleksibel
karena lebih leluasa dalam
menentukan gaji dan kenaikannya.
DAFTAR PUSTAKA
Alexis.
(2024). 7 Common Questions About Salary Mapping. Alexis.
https://alexishr.com/post/7-common-questions-about-salary-mapping
Berndt,
A. E. (2020). Sampling Methods. Journal of Human Lactation, 36(2),
224�226. https://doi.org/10.1177/0890334420906850
Campbell,
S., Greenwood, M., Prior, S., Shearer, T., Walkem, K., Young, S., Bywaters, D.,
& Walker, K. (2020). Purposive sampling: complex or simple? Research case
examples. Journal of Research in Nursing, 25(8), 652�661.
https://doi.org/10.1177/1744987120927206
Deanova,
S., Yunita, T., Moses, H., & Ramadan, R. (2023). Strategi Pengembangan
Usaha (UKM) Untuk Meningkatkan Citra Kota Malang Di Swasta Kuliner Tempat
Pariwisata. Cross-Border, 6(1), 664�678.
Dessler,
G., & Varrkey, B. (2000). Human Resource Management, 15e. Pearson
Education India. https://books.google.co.id/books?id=QDFpDwAAQBAJ
Fitrios,
A., Aritaliraga, L. T., Widhiani, M., Yulsa Prima, W., & Aulia Adiwidjaja,
I. B. K. (2021). Analisis dan Perbaikan Sistem Kompensasi Pada UKM ABC dengan
Metode Adhered dan Overlapping. Jurnal Syntax Admiration, 2(12),
2229�2245. https://doi.org/10.46799/jsa.v2i12.349
Hassan,
M. (2024). Purposive Sampling � Methods, Types and Examples. Research
Method. https://researchmethod.net/purposive-sampling/
Hay
Group. (2005). KAMUS KOMPETENSI PT Hay Group. Kamus Kompetensi , 1�23.
Huselid,
M. (1995). The Impact of human resource management practices on turnover,
productivity, and corporate financial performance. Academy of Management
Journal, 38: 3(3), 635�670.
https://www.jstor.org/stable/pdf/256741.pdf?casa_token=qxvvow8jfugAAAAA:2vaQx9_YcCZoesRvXaco5wvjSPdQykJhY3UCKrbGrjxOr1EpjtsDtX89TJqVMfzxqOAcTEGNeMMR_pTayEZAmpxwFC9mi9kK0TgPAiLHkVu0dWKvh0Mg
Juliana,
S., Novitasari, A., Erdani, O. A., Carrisa, D., & Kartika, L. (2023).
Analisis sistem kompensasi berbasis job value pada umkm adso. Journal Syntax
Idea, 5(5), 760�780. https://doi.org/10.46799/syntax-idea.v5i7.2420
Keputusan
Gubernur Jatim. (2023). Keputusan Nomor 188/656/KPTS/013/2023 tentang Upah
Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2024. Undang-Undang, 11,
5�7.
Komariah,
N., Sentryo, I., Holid, A., Sam, R. N. F. A. R., Sabil, Ardelia, A. S.,
Sunarsi, D., Anwar, H. M., Hidayati, I., & Idawati. (2024). MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA. CV Rey Media Grafika.
https://books.google.co.id/books?id=fbv_EAAAQBAJ
Manual,
J. E. (n.d.). Support Staff Le personnel de soutien Definition : CAAT
Support Staff Positions Job Evaluation Guidelines.
NHS
Employers. (2018). NHS Job Evaluation Handbook (22). July.
https://www.nhsemployers.org/publications/nhs-job-evaluation-handbook
Pratiwi,
M. A., Alifya, N., Kurniasari, O., Zulpakar, T. K., Napitupulu, Y. T., Kartika,
L., Bogor, I. P., & Kunci, K. (2023). Evaluasi Sistem Kompensasi Finansial
Dengan Metode Point System Pada UKM SS Sektor Kuliner Kota Bogor. Jurnal
Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, 1(5), 667�682.
Radiansyah,
M. (2020). Analisis Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan Pada Minat Nasabah Non
Muslim Terhadap Bank Syariah(Pt Bank Muamalat Indonesia Tbk. Kantor Cabang Kota
Pematangsiantar). 1(2), 204�227.
https://www.ejurnalilmiah.com/index.php/Mudharib/article/view/73/111
Syafruddin,
M. R. A., Saputri, D. A., & Zahro, V. L. (2021). Analisis Sistem Kompensasi
Berbasis Job Value pada UMKM (Studi Kasus: PT XY Di Depok, Jawa Barat). Kolegial,
9(2), 196�213.
http://journals.stiedwisakti.ac.id/ojs/index.php/kolegial/article/view/165%0A
Triyono,
R., Razak, R. G., Rahman, Z. R. D., Syafa�ah, L. �Ainatun, & Afifah, N. N.
(2021). ANALISIS PERANCANGAN SISTEM KOMPENSASI BERBASIS JOB VALUE PADA UMKM
SANG SURYA Oleh. Journal of Business Theory and Practice, 10(2),
6. http://www.theseus.fi/handle/10024/341553%0Ahttps://jptam.org/index.php/jptam/article/view/1958%0Ahttp://ejurnal.undana.ac.id/index.php/glory/article/view/4816%0Ahttps://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/23790/17211077
Tarita Syavira Alicia.pdf?