Mengembangkan Aneka Produk Home Care Berbasis Masyarakat Bagi Generasi Emas Bersama Mitra Anggota UMKM WKRI Anting Jebres Surakarta Jawa Tengah Menuju Indonesia Maju Muda & Berkarya

 

Developing Various Community-Based Home Care Products for the Golden Generation Together with MSME Member Partners WKRI Anting Jebres Surakarta Central Java Towards a Progressive, Youthful & Creative Indonesia

 

Dra. Margaretha Prihatiningsih

Fakultas Vokasi Universitas Pignatelli Triputra, Indonesia.

 

*Email: [email protected]

*Correspondence: Dra. Margaretha Prihatiningsih

 

DOI: 10.59141/comserva.v3i12.1311

 

 

 

 

 

ABSTRAK

Lanjut usia (Lansia) atau jelang lima puluh tahun (jelita) menjadi isu yang fenomena di masyarakat khususnya di Indonesia. Tujuannya adalah Meningkatkan Ketrampilan untuk menjadi Tenaga Kerja yang terdidik, terlatih & Terampil dibidangnya, Menjadi Wirausaha yang Terampil, Kreatif dan Inovatif untuk bidang produksi home care ramah lingkungan, Menjadi Masyarakat yang menghargai karya kearifan lokal dan Menjadi Anggota Masyarakat yang mampu Berkontribusi Bagi Peningkatan GNP/GDP Wilayah Setempat Khususnya Jebres Timur Surakarta Jawa Tengah Menuju Green growth economy. Melakukan pemantauan terus-menerus terhadap perkembangan keterampilan dan pengetahuan ibu-ibu WKRI Anak Ranting dan PKK Ngoresan. Mengumpulkan umpan balik melalui sesi refleksi bersama dan kuesioner evaluasi untuk memperbaiki metode pelaksanaan jika diperlukan. Mengembangkan Aneka Produk Home Care Berbasis Masyarakat Bagi Generasi Emas Bersama Mitra Anggota UMKM WKRI Anting Jebres Surakarta Jawa Tengah Menuju Indonesia Maju Muda & Berkarya

 

Kata kunc: Home Care; Generasi Emas; UMKM.

 

ABSTRACT

Elderly (elderly) or approaching fifty years (beautiful) has become a phenomenon issue in society, especially in Indonesia. The aim is to improve skills to become educated, trained & skilled workers in their fields, to become skilled, creative and innovative entrepreneurs in the field of environmentally friendly home care production, to become a society that appreciates local wisdom and to become members of society who are able to contribute to increasing GNP/ Local Area GDP, Especially East Jebres, Surakarta, Central Java, Towards a Green Growth Economy. Carry out continuous monitoring of the development of skills and knowledge of WKRI Anak Ranting and PKK Ngoresan mothers. Gather feedback through joint reflection sessions and evaluation questionnaires to improve implementation methods if necessary. Developing Various Community-Based Home Care Products for the Golden Generation Together with MSME Member Partners WKRI Anting Jebres Surakarta Central Java Towards a Progressive, Youthful & Creative Indonesia

 

Keywords: Home Care; Golden Generation; UMKM

 

 


PENDAHULUAN

Lanjut usia (Lansia) atau jelang lima puluh tahun (jelita) menjadi isu yang fenomena di masyarakat khususnya di Indonesia (Wibawa, 2021). Kelompok Lansia/jelita dianggap menjadi beban di keluarga dan masyarakat. Sementara bagi sebagian besar lansia, dengan bertambahnya usia, mereka juga merasa terbebani akibat dampak predikat tersebut Para Lansia/jelita merasa jenuh dan merasa diri mereka masih mampu untuk bekerja dan berkarya (Widiawati & Shalahuddin, 2019). Upaya untuk mengatasi masalah tersebut maka salah satu solusinya adalah pemberdayaan kelompok lansia bekerja sama dengan organisasi ibu-ibu WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia (Aini, 2023).

WKRI merupakan Organisasi Masyarakat yang setingkat dengan PKK di dalamnya terdapat kepengurusan yang periodic dan dinamis mengikuti perkembangan jaman kini, turut terjun ambil bagian menyelesaikan persoalan-persoalan kemasyarakatan diantara persoalan UMKM yang merupakan penggerak ekonomi rakyat golongan menengah kebawah agar dapat terus tumbuh bergerak dalam kegiatan-kegiatan usaha ekonomi dengan melakukan perdagangan (Hidayat, 2018). UMKM sebagai wadah untuk menampung kegiatan ekonomi dengan usaha-usaha berproduksi produk kreatif dan innovative untuk dapat dipasarkan dengan pangsa pasar dalam dan luar negeri diharapkan dapat menjadi produktif dan memberikan nilai tambah (value added) bagi perekonomian setempat terutama golengan ekonomi menengah kebawah dapat terangkat sehingga menjadi lebih Sejahtera dalam wadah UMKM tersebut (Muhammad, 2021). Hal ini menjadi pemikiran ide para anggota UMKM untuk meningkatkan ketrampilannya dengan mengikuti berbagai pertemuan pelatihan dan pembinaan kearah Produktivitas, Marketing atau Digital marketing dan Pengelolaan keuangan serta Ketrampilan-ketrampilan lain yang dapat meningkatkan pendapatan Masyarakat yang akhirnya dapat berkontribusi bagi peningkatan GDP/GNP wilayah setempat dengan tahapan capaian tertentu (Cahyono et al., n.d.).

Pelatihan dan Pembinaan tersebut akan diprogramkan dan dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat D3 Manajemen Keuangan Fakultas Vokasi UPITRA yang bermitra dengan WKRI Anting Jebres dan Praktisi Ketrampilan Membatik Guru-guru SMK St. Paulus Bersama Tim pengabdian UPITRA dengan narasumber para pakar ekonomi dari akademisi dan praktisi. Permasalahan Mitra ditunjukkan oleh adanya degradasi atau kemerosotan dunia usaha yang dialami para anggota UMKM dan para anggota yang berperhatian terhadap perkembangan Kewirausahaan di generasi jaman now yang akan mengisi Era Industri 4.0 mendatang oleh alih generasi yaitu Keprihatinan terhadap ketrampilan ber- produksi terhadap produk homecare ramah lingkungan dalam negeri sendiri mengalami kemerosotan untuk setiap generasi ditunjukkan beralihnya kedalam produk-produk manca negara. Disamping itu, juga terjadinya Kurang berperhatian terhadap bahan-bahan lingkungan sekitar dimana bahan tersebut dapat menjadi lebih berguna untuk diubah menjadi produksi yang produktif dari segi manfaat dan segi ekonomi (Sukirman, 2020). Misalnya memanfaatkan botol bekas untuk produk tempat pensil dan bahan-bahan lain seperti minyak goreng bekas bisa diubah menjadi Sabun cuci pakaian herbal dan masih banyak yang dapat dimanfaatkan sebagai Aneka Produk Home Care yang kreatif dan Innovatif sehingga dapat dipasarkan ke UMKM setempat menjadi kegiatan ekonomi yang bermanfaat dan menguntungkan menghasilkan laba dan menambah pendapatan Masyarakat (Chaniago, 2019). Permasalahan Mitra tentang pemanfaatan sumber-sumber ekonomi seperti tenaga kerja yang terlatih, terdidik dan terampil sangatlah dibutuhkan, maka melalui Kegiatan pengabdian Masyarakat UPITRA diharapkan akan menambah nilai (value) Masyarakat yang menjadi binaanya.Jika Pengembangan produk tambahan produk homecare yang menjadi produk tambahan memberikan kontribusi bagi peningkatan GDP/GNP wilayah setempat dan menjadikan para anggota UMKM wilayah setempat telah menjadi tenaga kerja yang terdidik, terlatih dan terampil yang dapat ditularkan kepada antar generasi dan alih generasi yang disebut Generasi Milleneal Ke Generasi Emas maka Tujuan Tim Pengabdian Masyarakat UPITRA telah berhasil dari segi capaiannya.

Peralihan antar generasi membutukan Transformasi Knowlegde dari keahlian keterlatihan dan ketrampilan yang berkelanjutan (Setijadi & Pannen, 1999). Hal ini sangat menjadikan perhatian Tim Pengabdian Masyarakat yang bergelit dibidang Pengembangan produk home care ramah lingkungan ini terkhusus membutuhkan penanganan yqang dapat bersinergi dengan berbagai pihak serta bermitra dengan pihak-pihak yang berkepentingan mempunyai tujuan yang sama diantaranya para pengusaha UMKM, para praktisi UMKM, dan guru-guru SMK serta para Dosen Vokasi UPITRA. Jika tujuan telah tercapai dalam kegiatan selama satu tahun terakhir, maka akan beralih meningkatkan ketrampilan sesuai thema yang diambil di tahun yang bersangkutan yaitu Melestarikan Budaya Batik Bagi Generasi Emas Di Era Industri4.0.

Tujuannya adalah Meningkatkan Ketrampilan untuk menjadi Tenaga Kerja yang terdidik, terlatih & Terampil dibidangnya, Menjadi Wirausaha yang Terampil, Kreatif dan Inovatif untuk bidang produksi home care ramah lingkungan, Menjadi Masyarakat yang menghargai karya kearifan lokal dan Menjadi Anggota Masyarakat yang mampu Berkontribusi Bagi Peningkatan GNP/GDP Wilayah Setempat Khususnya Jebres Timur Surakarta Jawa Tengah Menuju Green growth economy. Berikut adalah Data gambar dari kegiatan Pelatihan yang pertama yaitu Pelatihan Aneka Ketrampilan Produk Homecare oleh Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Vokasi Universitas Pignatelli Triputra Surakarta yang sedang berjalan di bulan Nopember dan Desember dan akan dilanjutkan di Bulan Januari s/d bulan April 2024 mendatang : (1) Gambar lokasi tempat kegiatan, (2) gambar /photo kegiatan yang telah dan sedangberlangsung, (gambar / photo kegiatan pelatihan ketrampilan membuat produk homecare (cairan pewangi baju laundry, sabun deterjen dari SMK dan bunga bahan pita untuk boket dan souvenir dari praktisi setempat Ibu Theo dan tempat pensil cantik dari bahan botol aqua dari praktisi SMK. Dan yang akan direncanakan di tahun depan 2024 adalah Budaya gemar membatik pelatihan ketrampilan membatik dari SMK. Dimulai dari gemar, melakukan membatik dan hasil produksi aneka batik s/d exp.

Banyak penelitian yang mengidentifikasi masalah pengelolaan keuangan yaitu masih banyaknya usaha kecil yang menggunakan sistem manual. Sistem manual hanya menggunakan kalkulator untuk menghitung setiap transaksi (Demilda et al., 2022). Ini mengarah pada kebenaran perhitungan yang dibuat tentang penurunan kepercayaan konsumen. Permasalahan ini dikarenakan ketidaktahuan para pelaku usaha dalam perkembangan teknologi, bahwa terdapat aplikasi yang memudahkan perhitungan setiap transaksi. Di sini, speneliti melatih UMKM untuk menggunakan aplikasi kasir pintar, harapannya dengan adanya aplikasi ini dapat membantu para pelaku usaha dan juga meningkatkan kepercayaan konsumen (1). Sistem kasir elektronik terkomputerisasi untuk usaha kecil dan menengah, mulai dari pelaporan informasi barang, gudang barang, informasi transaksi barang dan laporan harian, bulanan serta tahunan. Pengelolaan data hanya dilakukan oleh pengelola dan kasir sebagai pengelola harian. Tujuan memiliki mesin kasir elektronik adalah untuk memberikan pemahaman kepada para pengelola usaha kecil dan menengah tentang peran teknologi dalam membantu pelaku usaha mengelola bisnisnya dengan lebih baik (2).

Saat ini, usaha kecil menengah hanya mampu bertahan dengan mencari solusi untuk mengurangi penjualan produk dan mengubah gaya hidup konsumen melalui teknologi digital seperti belanja online (Hadi & Zakiah, 2021). E-commerce berperan penting dalam meningkatkan pendapatan, meningkatkan penjualan, dan sebagai media memasarkan produk (3). E- commerce yang dirancang dapat mendukung proses transaksi penjualan dan pelaporannya secara baik (4). Penggunaan e-commerce terbukti mampu meningkatkan pendapatan UMKM, karena dengan mempromosikan dan menjual produk di internet, semua orang dapat melihat produk mereka, yang memudahkan untuk mempresentasikan produk kepada calon pelanggan. Saat melakukan pemesanan secara online, konsumen mudah untuk mencari informasi mengenai produk yang dimilikinya. Penggunaan e-commerce juga memberikan keuntungan lain yaitu dapat meningkatkan efisiensi usaha, karena kegiatan bisnis tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu (5).

 

 

METODE

Pengabdian kepada masyarakat ini dirancang untuk memberdayakan ibu-ibu WKRI Anak Ranting dan PKK Ngoresan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta melalui peningkatan keterampilan dalam mengelola barang bekas, literasi keuangan, pemanfaatan e-commerce, desain kemasan produk yang menarik, dan pengelolaan sumber daya manusia. Proses pelaksanaan dibagi menjadi empat tahap: persiapan, pelatihan dan pendampingan, evaluasi, dan pameran.

Tahap 1: Persiapan

Studi Pendahuluan:

Melakukan survei awal untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan potensi di lingkungan WKRI Anak Ranting dan PKK Ngoresan. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh ibu-ibu di kelompok tersebut terkait pengelolaan barang bekas, literasi keuangan, e-commerce, desain produk, dan manajemen sumber daya manusia.

Perencanaan Kegiatan:

1.       Menggali potensi produk yang dapat dihasilkan dari barang bekas dan menentukan jenis pelatihan yang dibutuhkan.

2.       Menentukan materi pelatihan untuk literasi keuangan, penggunaan e-kasir, pengelolaan sumber daya manusia, dan desain kemasan produk.

 

Tahap 2: Pelatihan dan Pendampingan

Pelatihan Keterampilan Produk Home Care dari Barang Bekas:

1.       Menyelenggarakan workshop atau pelatihan langsung untuk mengajarkan teknik pengolahan barang bekas menjadi produk home care.

2.       Memberikan panduan tentang kreativitas desain dan penggunaan alat-alat sederhana untuk menghasilkan produk yang menarik dan berkualitas.

Pelatihan Literasi Keuangan dan Penggunaan E-Kasir:

1.       Mengadakan sesi literasi keuangan untuk meningkatkan pemahaman mengenai konsep keuangan dasar.

2.       Memberikan pelatihan penggunaan e-kasir atau aplikasi keuangan sederhana untuk mempermudah pencatatan keuangan.

 

Pendampingan E-Commerce dan Desain Kemasan:

1.       Memberikan panduan dalam memanfaatkan platform e-commerce untuk memasarkan produk mereka secara online.

2.       Memberikan pelatihan desain kemasan yang menarik dan branding produk untuk meningkatkan daya tarik di pasaran.

Pendampingan Pengelolaan Sumber Daya Manusia:

1.       Menyelenggarakan sesi pelatihan tentang manajemen sumber daya manusia, termasuk rekrutmen, pengembangan karyawan, dan penilaian kinerja.

2.       Memberikan panduan dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung pertumbuhan organisasi.

 

Tahap 3: Evaluasi

Monitoring dan Evaluasi:

1.       Melakukan pemantauan terus-menerus terhadap perkembangan keterampilan dan pengetahuan ibu-ibu WKRI Anak Ranting dan PKK Ngoresan.

2.       Mengumpulkan umpan balik melalui sesi refleksi bersama dan kuesioner evaluasi untuk memperbaiki metode pelaksanaan jika diperlukan.

 

Tahap 4: Pameran

Pameran Produk dan Prestasi:

1.       Menyelenggarakan pameran sebagai tahap akhir untuk memamerkan produk home care dari barang bekas yang telah dihasilkan oleh ibu-ibu WKRI Anak Ranting dan PKK Ngoresan.

2.       Memberikan kesempatan kepada mereka untuk menjual produk secara langsung kepada masyarakat.

Pemantapan dan Dukungan Lanjutan:

1.       Memberikan dukungan lanjutan berupa sesi konsultasi atau pendampingan setelah pameran untuk memastikan kelangsungan dan pengembangan usaha mereka.

2.       Membangun jejaring antara ibu-ibu WKRI Anak Ranting dan PKK Ngoresan dengan pihak terkait atau pelaku usaha lain untuk kolaborasi dan pengembangan lebih lanjut

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uraian Hasil dan Luaran Pengabdian kepada Masyarakat: Mengembangkan Aneka Produk Home Care Berbasis Masyarakat Bagi Generasi Emas Bersama Mitra Anggota UMKM WKRI Anting Jebres Surakarta Jawa Tengah Menuju Indonesia Maju Muda & Berkarya

Hasil Pelatihan Keterampilan Produk Home Care dari Barang Bekas.

Ibu-ibu WKRI Anak Ranting dan PKK Ngoresan, Jebres telah berhasil mengolah berbagai barang bekas menjadi produk home care yang kreatif dan fungsional. Hasilnya mencakup berbagai produk seperti tempat penyimpanan, buket bunga, perabotan kecil, dan sebagainya yang menunjukkan tingkat kreativitas dan keahlian mereka dalam mengolah material bekas (Hasil terlampir)

Luaran Pelatihan Literasi Keuangan dan E-Kasir.

Peningkatan pengetahuan literasi keuangan terlihat dari kemampuan ibu-ibu dalam merencanakan dan mengelola keuangan pribadi dan bisnis mereka dengan lebih efektif. Penerapan sistem e-kasir atau aplikasi keuangan sederhana telah mempermudah pencatatan dan monitoring keuangan, meningkatkan transparansi, dan meminimalkan risiko kesalahan pencatatan.

Luaran Pendampingan E-Commerce dan Desain Kemasan Produk.

Ibu-ibu berhasil membuat akun dan memasarkan produk mereka melalui platform e-commerce lokal. Produk yang dihasilkan telah diberikan desain kemasan yang lebih menarik dan profesional, meningkatkan daya tarik produk di pasar dan meningkatkan citra merek.

Luaran Pelatihan Pengelolaan Sumber Daya Manusia.

Peningkatan pemahaman tentang pengelolaan sumber daya manusia terlihat dari kemampuan ibu-ibu dalam merancang tim kerja yang efisien, memberikan motivasi, dan mengembangkan keterampilan karyawan. Implementasi kebijakan manajemen sumber daya manusia yang lebih baik telah menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung pertumbuhan organisasi.

Pameran dan Showcase Produk.

Pameran produk home care yang dihasilkan dari barang bekas telah menciptakan kesempatan bagi ibu-ibu WKRI Anak Ranting dan PKK Ngoresan untuk memamerkan kreativitas mereka dan menjual produk langsung kepada masyarakat. Pameran menjadi ajang untuk membangun hubungan dengan konsumen, mendapatkan umpan balik, dan meningkatkan visibilitas produk mereka di pasar (Akan dilaksanakan).

Pengukuran Dampak dan Keberlanjutan.

Melakukan evaluasi dampak melalui kuesioner dan wawancara untuk mengukur perubahan pengetahuan, keterampilan, dan penerapan praktik bisnis yang diperoleh oleh ibu-ibu setelah pelatihan dan pendampingan. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan hambatan yang dapat mempengaruhi keberlanjutan usaha ekonomi kreatif mereka.

Jejaring dan Kolaborasi.

Membangun jejaring dengan pihak terkait, pelaku usaha lokal, dan masyarakat untuk mendukung pengembangan bisnis ibu-ibu WKRI Anak Ranting dan PKK Ngoresan.

Menumbuhkan kolaborasi yang berkelanjutan untuk memperluas akses ke pasar, mendapatkan sumber daya, dan memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di lingkungan mereka.

Peningkatan Kemandirian dan Kepercayaan Diri.

Meningkatnya kemandirian dan kepercayaan diri ibu-ibu WKRI Anak Ranting dan PKK Ngoresan terlihat dari kemampuan mereka dalam mengelola usaha, berinteraksi dengan pelanggan, dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi lokal.

Dokumentasi dan Publikasi.

Membuat dokumentasi berupa foto, video, dan cerita sukses sebagai bahan promosi dan pembelajaran untuk kegiatan serupa di masa mendatang.Mempublikasikan hasil pengabdian kepada masyarakat ini melalui media lokal dan online untuk meningkatkan visibilitas dan mendukung pencapaian tujuan berkelanjutan.

Dengan serangkaian hasil dan luaran ini, dapat diukur bahwa pengabdian kepada masyarakat ini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan, pengetahuan, dan pemberdayaan ekonomi kreatif ibu-ibu WKRI Anak Ranting dan PKK Ngoresan. Melalui kegiatan ini, diharapkan mereka dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi komunitas mereka serta membangun keberlanjutan dalam usaha ekonomi kreatif yang telah mereka mulai

 

 

SIMPULAN

  1. Pencapaian Hasil Kreatif dari Barang Bekas.

Ibu-ibu WKRI Anak Ranting dan PKK Ngoresan telah menunjukkan kemampuan kreatif mereka dalam mengolah barang bekas menjadi aneka produk home care. Penciptaan produk seperti kerajinan tangan, aksesori, dan produk kebersihan dari bahan yang terbuang merupakan bukti nyata potensi kreatif yang dimiliki oleh mitra.

  1. Peningkatan Literasi Keuangan dan Penggunaan E-Kasir.

Hasil pelatihan literasi keuangan dan penerapan e-kasir telah membawa dampak positif. Ibu-ibu WKRI Anak Ranting dan PKK Ngoresan dapat lebih baik memahami konsep keuangan dasar dan efisiensi pencatatan keuangan menggunakan teknologi e-kasir.

  1. Pemberdayaan E-Commerce dan Desain Kemasan.

Proses pendampingan di tahap 2 telah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra terkait pemanfaatan e-commerce. Mereka sekarang dapat memanfaatkan platform online untuk memasarkan produk-produk mereka. Selain itu, peningkatan dalam desain kemasan memberikan daya tarik lebih kepada produk, potensial untuk meningkatkan daya jual di pasar.

  1. Pemahaman Lebih Baik tentang Pengelolaan Sumber Daya Manusia.

Materi pelatihan dan pendampingan di tahap 2 membantu menggali pemahaman yang lebih baik terkait pengelolaan sumber daya manusia. Peningkatan dalam rekrutmen, pengembangan karyawan, dan manajemen tim dapat mendukung pertumbuhan organisasi mereka.

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

 

Aini, Z. (2023). Pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak oleh Kader Posyandu Kamboja Di Desa Pringgajurang Utara. UIN Mataram.

 

Cahyono, E. D., Safitri, R., & Pradesti, E. (n.d.). Persepsi Tentang Karakteristik Teknis Instagram Sebagai Media Inovatif Dalam Transaksi Sayuran Secara Online. Seminar Nasional, 259.

 

Chaniago, R. (2019). Ragam Olahan Sayur Indigenous Khas Luwuk. Deepublish.

 

Demilda, Y. E., Arvianto, A., & Rosyada, Z. F. (2022). Implementasi Software ODOO Dengan Menggunakan Modul Accounting, Inventory, Purchase, Dan Point Of Sales Pada Toko Al Hikmah Mart (Ah Mart) Di Bogor Jawa Barat. Industrial Engineering Online Journal, 11(4).

 

Hadi, D. F., & Zakiah, K. (2021). Strategi Digital Marketing Bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk Bersaing di Era Pandemi_Strategi Digital Marketing Bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) untuk Bersaing di Era Pandemi. Competitive, 16(1), 32�41.

 

Hidayat, S. (2018). Persepsi Masyarakat Terhadap Baitul Maal Wat Tamwil (Bmt) Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Al-Uqud: Journal of Islamic Economics, 2(2), 198�212.

 

Muhammad, M. (2021). Analisis Penerapan Ekonomi Digital Dalam Meningkatan Pendapatan Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm)(Kuliner Di Kecamatan Sukarame Bandar Lampung Perspektif Ekonomi Islam). UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG.

 

Setijadi, M. A., & Pannen, P. (1999). Cakrawala pendidikan. Universitas Terbuka. Jakarta.

 

Sukirman, S. (2020). Teori, Model, dan Sistem Pendidikan. Lembaga Penerbit Kampus.

 

Wibawa, H. (2021). Ekonomi Sirkular bagi Plastik. Guyub Peduli Bumi Rumah Kita Bersama, 136.

 

Widiawati, K., & Shalahuddin, S. (2019). Pemberdayaan Lansia Untuk Peningkatan Perekonomian Melalui Socio Preneur Ibu-Ibu Pkk. IKRA-ITH ABDIMAS, 2(3), 108�118.

 

 

 

 

 

https://jurnal.syntax-idea.co.id/public/site/images/idea/88x31.png� 2024 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA) license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).