Desa Energi Berdikari Rangkayo Berseri
Independent
Energy Village Rangkayo Berseri
1)* Ayu Desferanza, 2) �Irwan Sigit, 3) Amelia Putri
PT
Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Sultan Thaha, Indonesia
Email:
[email protected]
*Correspondence: Ayu Desferanza
DOI: 10.59141/comserva.v4i5.1293 |
ABSTRAK Program
CSR merupakan salah satu rangakaian dari Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan terhadap masyarakat di sekiatr wiayah kerja perusahan. Tujuan dari
pelaksanaan program CSR selain sebagai salah satu bentuk tanggung jawab
perusahaan juga bertuuan untuk membangun wilayah dan masyarakat sekitar baik
secara ekonomi dan peningkatan kualitas masyarakat itu sendiri. PT Pertamina
Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Sultan Thaha telah melaksanakan berbagai
program CSR pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan dengan berbagai
kelompok penerima manfaat. Program-program yang terdiri dari berbagai
kategori seperti, Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan serta Pemberdayaan
Masyarakat telah dilaksanakan secara berkelanjutan. Program Desa Energi
Rangkayo Berseri (Bedaya, Sehat Mandiri) merupakan salah satu program
pemberdayan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2022. Penelitian ini
bertujuan untuk dapat mengevaluasi dan mengetahui dampak program yang telah
dilaksanakan terhadapat masyarakat sehingga didapatkan hasil untuk
mengembangkan potensi-potensi lainnya. Penilitian dilakukan di Kelurahan
Bakung Jaya sebagai tempat dilaksanakanya program Desa Energi Rangkayo
Berseri (Bedaya, Sehat Mandiri). Hasil dari penelitian ini telah didapatkan
peningkatan ekonomi masyarakat dan kelompok hingga 44%. Kata kunci: Pemberdayaan masyarakat
Bakung Jaya, Program Corporate Social
Responsibility, CSR |
|
ABSTRACT The CSR program is one of
the series of Corporate Social Responsibility Activities for the community in
the company's work area. The purpose of the implementation of the CSR
program, apart from being a form of corporate responsibility, also aims to
develop the region and the surrounding community both economically and
improve the quality of the community itself. PT Pertamina
Patra Niaga Aviation Fuel Terminal Sultan Thaha has implemented various CSR programs for community
empowerment in a sustainable manner with various beneficiary groups. Programs
consisting of various categories such as Health, Education, Environment and
Community Empowerment have been implemented on an ongoing basis. The Rangkayo Berseri Energy Village
Program (Bedaya, Sehat Mandiri)
is one of the empowerment programs that has been implemented since 2022. This
research aims to be able to evaluate and find out the impact of the programs
that have been implemented on the community so that results are obtained to
develop other potentials. The research was carried out in Bakung Jaya Village
as the place where the Rangkayo Berseri
Energy Village (Bedaya, Sehat Mandiri)
program was implemented. The results of this study have been obtained to
increase the economy of the community and groups by up to 44%. Keywords: Bakung Jaya Community Empowerment, Corporate Social Responsibility, CSR |
PENDAHULUAN
Indonesia
merupakan salah satu negara
dengan tingkat produksi sampah yang tinggi yang diakibatkan oleh beberapa faktor seperti tingginya pertumbuhan populasi penduduk, urbanisasi dan jumlah konsumsi yang meningkat, sehingga secara langsung menyebabkan peningkatan timbulan sampah (Khalil et al., 2019). Berdasarkan data yang dirilis oleh Waste4Chage pada tahun 2023 bahwa Kota Jambi memiliki timbulan sampah sebesar 446,33 ton/hari dengan komposisi 57,7% rumah tangga dan 42,3% non-rumah tangga. Sampah menjadi salah satu isu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, minimnya
kepedulian dan pengetahuan terhadap lingkungan mempengaruhi pengelolaan sampah masih perlu
perlibatan banyak pihak. PT Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal
(AFT) Sultan Thaha bergerak pada bidang minyak dan gas (Migas) (Iqbal et al., 2015). Kami juga selalu berkomitmen untuk mendukung
rencana strategis pemerintah untuk pengelolaan sampah pada tahun 2025. Melalui
kegiatan edukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan lingkungan di wilayah kerja
perusahaan kami (Mongkolnchaiarunya, 2005).
Salah satu bentuk kontribusi dalam pengelolaan sampah, AFT Sultan Thaha
juga membuat program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dengan
menggandeng masyarakat setempat (Shekdar, 2009). Program yang dilaksanakan ialah program Desa Energi Rangkayo Berseri (Bedaya,
Sehat Mandiri) dengan beberapa sub-program yaitu Budidaya Ikan Air Tawar, Aneka Olahan
Ikan dan Wisata Pemancingan. Seiring pengembangan program, terdapat inovasi
untuk mengatasi permasalahan sampah dan tingginya harga pakan ikan yaitu dengan
budidaya maggot BSF untuk mengolah sampah organic (Marzbali et al., 2021). Secara langsung program ini memberikan dampak
yang besar tidak hanya bagi lingkungan namun juga dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat khususnya bagi kelompok Desa Energi Rangkayo Berseri (Bedaya,
Sehat Mandiri).
Penelitian ini mengadopsi
metode penelitian kualitatif yang memungkinkan peneliti untuk meresapi
perspektif dan pengalaman subjek dalam kehidupan sehari-hari (Basrowi, 2008). Tujuannya adalah untuk memahami dengan lebih
mendalam konteks situasi yang terjadi secara alamiah. Desain penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif, yang digunakan untuk
menggali fenomena tertentu dengan merinci informasi yang sesuai dengan tujuan
penelitian.
Pendekatan kualitatif
deskriptif ini dapat diartikan sebagai prosedur dalam mengungkap masalahyang
sedang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian
pada saat ini berdasarkan fakta-fakta yang diamati atau yang ada (Nawawi, 1983). Dengan menggunakan metode penelitian ini,
peneliti memiliki kemampuan untuk menggali makna dan realitas dampak lingkungan
dalam kerja sama antara perusahaan dan mitra binaan. Untuk memastikan validitas
data dan informasi yang diperoleh, penelitian ini akan menjelaskan metode
penelitian yang diterapkan secara lebih rinci.
Pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan
(TJSL) PT Pertamina Patra Niaga AFT Sultan Thaha dilaksanakan
dalam bentuk pemberdayaan masyarakat (Benavides-Velasco
et al., 2014). Hal ini sejalan dengan visi
misi perusahaan kami yang ingin berkontribusi terhadap kemajuan masyarakat
sekitar wilayah kerja perusahaan secara berkelanjutan baik secara ekonomi
maupun lingkungan. Dalam pelaksanaannya perusahaan juga melibatkan stakeholder
terkait seperti Kelurahan Bakung Jaya hingga Balai Perikanan Budidaya Air Tawar
Sungai Gelam yang berperan memberikan pelatihan mengenai teori dan teknis dalam
budidaya maggot BSF. (Diener et
al., 2014)
Program ini juga dilaksanakan dengan menggandeng aktor
� aktor kunci yang berada di Kelurahan Bakung Jaya yang kemudian
nanti menjadi local hero karena pengaruh besarnya terhadap program dan
mampu menggerakan masyarakat dalam pelaksanaan program, salah satunya Pak Sutambah. Program ini
dilaksanakan oleh anggota dari Maggot 21 yang terdiri dari kelompok rentan
lansia, buruh, dan kelompok rentan lain nya. Sebagai penerima langsung manfaat
dari program ini yaitu 10 orang anggota kelompok yang tergabung dalam kelompok
Maggot 21.
Selain pelibatan stakeholder
terkait tersebut, strategi perusahaan dalam pelaksanaan program TJSL ialah
adanya transfer pengetahuan perusahaan kepada masyarakat. Perusahaan memberikan transfer
pengetahuan dengan rutin memberikan pengembangan kapasitas dari tim ahli
perusahaan kepada masyarakat binaan. Dengan berbagai inovasi dan transfer
pengetahuan tersebut akan dilakukan pengembangan program budidaya maggot
BSF untuk dapat menghasilkan produk-produk baru yang memiliki keunggulan.
Selain itu juga akan dilakukan replikasi program di lokasi lain agar jangkaun
program menjadi lebih luas yang secara langsung juga memperluas jangkauan
penerima manfaat program, sehingga akan memberikan dampak creating
shared value (CSV) bagi masyarakat dan perusahaan. (Gray, 2014)
|
Gambar 1.
Kegiatan Program Budidaya Maggot BSF
Gambar 2. Creating Shared Value (CSV Program)
Program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) yang
dilaksanakan di Kelurahan Bakung Jaya ini memiliki target sasaran dengan jumlah
penerima manfaat sebesar 30 orang. Dampak program tanggung jawab sosial
lingkungan (TJSL) secara langsung bagi masyarakat rentan ialah adanya
peningkatan pendapatan kelompok sebanyak 44% (Ortas et
al., 2015). Dampak Program Lansia Sebaya
telah dikaji secara detail dengan metode Sustainable Compass (Krysiak-Baltyn et al., 2014) �untuk melihat
dampak secara menyeluruh, berikut dijelaskan :
Gambar 3. Sustainable
Compass Program Lansia Sebaya
Program ini juga berkontribusi terhadap tujuan
pembangunan berkelanjutan atau SDGs pada poin 1 tanpa kemiskinan karena program
ini memberikan peluang pekerjaan kepada 30 orang, poin 11 kota dan pemukiman
berkelanjutan dengan pengurangan sampah sebanyak 4,5 ton/tahun, lalu juga
berkontribusi terhadap poin 5 kesetaraan gender karena pada program ini tak
hanya dilakukan pada pria namun juga 11 ibu rumah tangga, kemudian program juga
berkontribusi pada poin perbaikan ekosistem darat, dengan memanfaatkan bahan �
bahan organik secara tidak langsung juga akan memperbaiki kualitas lingkungan. (Pi et
al., 2015)
Program TJSL yang telah dilaksanakan juga dilakukan
monitong dan evaluasi secara berkala sehingga perusahaan akan mengetahui
kelebihan dan kekurangan program sehingga akan menjadi bahan perbaikan pada
pelaksanaan program TJSL pada periode berikutnya. Selain monitoring dan
evaluasi program. Perusahaan juga telah melaksanakan kajian Indeks Kepuasan
Masyarakat terutama pada penerima manfaat dengan hasil skor IKM sebesar 89,83%
dengan kategori Sangat Baik, artinya masyarakat penerima manfaat sangat
puas terhadap pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat tersebut. Selain itu
program juga telah diukur dengan kajian Social Return On Investment (SROI)
(Dam &
Scholtens, 2015) dengan
nilai SROI sebesar 2,10, artinya dampak program yang dihasilkan program
melebihi investasi yang telah dikeluarkan oleh perusahaan.(Ritchie et
al., 2014)
Harapannya dalam tahun 2024
ini, dengan pelaksanaan program TJSL ini masyarakat akan mandiri. Hal tersebut
merupakan salah satu target berakhirnya program, sehingga dengan ada maupun
tidak adanya bantuan perusahaan masyarakat akan tetap mampu melaksanakan
kegiatannya dengan baik dan berkesinambungan.
Gambar 4. Roadmap Program Lansia Sebaya
Program TJSL yang telah dilakukan oleh Pertamina
Aviation Fuel Terminal Sultan Thaha telah banyak memberikan dampak positif baik
bagi lingkungan dan masyarakat, baik dari sisi Nature, Economy, Social dan
Wellbeing. Pengembangan yang dilakukan secara bertahap secara langsung dapat
memperluas jangakaun penerima manfaat dari program yang telah dilaksanakan
sebelumnya. Perluasan jangkauan program
CSR yang telah dilaksanakan secara langsung juga meningkatkan engagement
antar stakeholder, yaitu masyarakat, kelompok, pemerintahan, LSM dan
Pertamina AFT Sultan Thaha.� Selanjutanya
pada pelaksanaannya program akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan sesuai
dengan hasil dari monitoring serta evaluasi dari berbagai pihak sehingga
program dapat dilaksanakan sesuai dan tepat sasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Basrowi,
S. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 12(1),
128�215.
Benavides-Velasco, C. A., Quintana-Garc�a, C., &
Marchante-Lara, M. (2014). Total quality management, corporate social responsibility and
performance in the hotel industry. International Journal of Hospitality
Management, 41, 77�87.
Dam, L., & Scholtens, B. (2015). Toward a theory of responsible
investing: On the economic foundations of corporate social responsibility. Resource
and Energy Economics, 41, 103�121.
Diener, S., Semiyaga, S., Niwagaba, C. B., Muspratt, A. M., Gning, J. B.,
Mb�gu�r�, M., Ennin, J. E., Zurbrugg, C., & Strande, L. (2014). A value
proposition: Resource recovery from faecal sludge�Can it be the driver for
improved sanitation? Resources, Conservation and Recycling, 88,
32�38.
Gray, D. (2014). Creating Shared Value (CSV)�the case of Israel and
implications for Australia. ANZMAC 2014: Annual Conference Proceedings:
Agents of Change, 604�612.
Iqbal, M., Breivik, K., Syed, J. H., Malik, R. N., Li, J., Zhang, G.,
& Jones, K. C. (2015). Emerging issue of e-waste in Pakistan: a review of
status, research needs and data gaps. Environmental Pollution, 207,
308�318.
Khalil, M., Berawi, M. A., Heryanto, R., & Rizalie, A. (2019). Waste
to energy technology: The potential of sustainable biogas production from
animal waste in Indonesia. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 105,
323�331.
Krysiak-Baltyn, K., Petersen, T. N., Audouze, K., J�rgensen, N., �ngquist,
L., & Brunak, S. (2014). Compass: a hybrid method for clinical and biobank
data mining. Journal of Biomedical Informatics, 47, 160�170.
Marzbali, M. H., Kundu, S., Halder, P., Patel, S., Hakeem, I. G.,
Paz-Ferreiro, J., Madapusi, S., Surapaneni, A., & Shah, K. (2021). Wet
organic waste treatment via hydrothermal processing: A critical review. Chemosphere,
279, 130557.
Mongkolnchaiarunya, J. (2005). Promoting a community-based solid-waste
management initiative in local government: Yala municipality, Thailand. Habitat
International, 29(1), 27�40.
Nawawi, H. H. (1983). Metode Penelitian Deskriptif.
Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Ortas, E., �lvarez, I., Jaussaud, J., & Garayar, A.
(2015). The
impact of institutional and social context on corporate environmental, social
and governance performance of companies committed to voluntary corporate social
responsibility initiatives. Journal of Cleaner Production, 108,
673�684.
Pi, L., Jiang, R., Zhou, W., Zhu, H., Xiao, W., Wang, D., & Mao, X.
(2015). g-C3N4 modified biochar as an adsorptive and photocatalytic material
for decontamination of aqueous organic pollutants. Applied Surface Science,
358, 231�239.
Ritchie, L., Wright-St Clair, V. A., Keogh, J., & Gray, M. (2014).
Community integration after traumatic brain injury: a systematic review of the
clinical implications of measurement and service provision for older adults. Archives
of Physical Medicine and Rehabilitation, 95(1), 163�174.
Shekdar, A. V. (2009). Sustainable solid waste management: An integrated
approach for Asian countries. Waste Management, 29(4), 1438�1448.
|
|